You are on page 1of 22

RBI adalah teknik membuat keputusan kuantitatif untuk inspeksi perencanaan dengan biaya-optimal

berdasarkan RISIKO yang terdiri dari probabilitas kegagalan (PoF) dan konsekuensi (CoF).

Risiko adalah kombinasi dari probabilitas suatu peristiwa yang terjadi selama jangka waktu tertentu
dan konsekuensinya terkait dengan peristiwa tersebut.

RBI Objectives
- Prioritas dari struktur berisiko tinggi / komponen WHAT
- Penentuan mekanisme degradasi WHEN
- Pemilihan / paling cocok / metode inspeksi yang efektif HOW

The Purposes of RBI Program
1. Memeriksa unit operasi dalam pabrik untuk mengidentifikasi daerah berisiko tinggi. RANGE
2. Memperkirakan nilai risiko yang terkait dengan operasi setiap peralatan berdasarkan metodologi
yang konsisten. VALUE
3. Prioritaskan peralatan berdasarkan nilai risiko yang terukur. PRIORITY
4. Desain sebuah program inspeksi yang sesuai. DESIGN
5. Mengelola risiko kegagalan peralatan secara sistematis. MANAGEMENT

Manfaat Kunci RBI
- Merupakan alternatif inspeksi yang lebih hemat biaya dibandingkan dengan inspeksi
konvensional, biasanya dengan cara uji tak rusak. ALTERNATIVE
- Peralatan dan operasi pabrik lebih handal. RELIABLE
- Identifikasi risiko operasional yang terkait dengan peralatan melalui degradasi material.
IDENTIFICATION
- Kepatuhan terhadap kode yang sesuai dapat meningkatan keselamatan. SAFETY
- Pengurangan downtime pabrik. DOWNTIME

Manfaat potensial dari program RBI adalah untuk
- meningkatkan waktu operasi TIME
- meningkatkan fasilitas proses IMPROVE
- mempertahankan tingkat resiko yang sama. RISK










Serahan dari program RBI
Peralatan digolongkan dalam urutan Risiko. RANK
Meningkatkan basis data peralatan dan fasilitas (daftar asset). DATA BASE
Rencana Inspeksi per item peralatan: INSPECTION PLAN
- Bagaimana untuk memeriksa atau memantau (teknik inspeksi, kritis parameter). HOW
- Dimana untuk memeriksa (yang komponen, lokasi, cakupan) WHERE
- Kapan - Seberapa sering untuk memeriksa (waktu untuk Pemeriksaan berikutnya). WHEN - HOW
Analisis kuantitatif memungkinkan hal berikut: QUANTITATIVE ANALYSIS
- Analisis sensitivitas terhadap perubahan kondisi operasi, komposisi cairan, perubahan materi dan
waktu untuk pemeriksaan.
- Analisis biaya / manfaat.

Hal hal yang dapat dilakukan RBI
Meningkatkan keamanan SAFETY
Mengurangi biaya COST
Memaksimalkan produktivitas PRODUCTIVITY
Menangani degradasi pabrik AGING
Mencegah kegagalan bencana CATASTHROPIC FAILURE
Interval inspeksi tetap, diubah menjadi interval inspeksi fleksibel INSPECTION INTERVAL

API 581 menerapkan RBI pada industri proses kimia dan hidrocarbon. CHEMICAL PROCESS & HC

RBI tidak bisa diaplikasikan pada :
Oil and gas production facilities.
Oil and gas processing and transportation terminals.
Refineries.
Petrochemical and chemical plants.
Pipelines and pipeline stations.
LNG plants.

Cakupan peralatan
Peralatan bertekanan dan terkait: PRESSURIZED
Pressure vessels all pressure containing components. PV
Process piping pipe and piping components. PIPING
Storage tanks atmospheric and pressurized. TANK
Rotating equipment pressure containing components. RE
Boilers and heaters pressurized components. BOILER
Heat exchangers (shells, heads, channels and bundles). HE
Pressure relief devices PRESSURE RELIEF






Peralatan yang tidak dicakup
NON-PRESSURIZED equipment:
Instrument and control systems.
Electrical systems.
Structural systems.
Machinery components.
(except pump and compressor casings).

Qualitative Probability of Failure Analysis KUALITATIF
A qualitative method involves:
- identification of the units, systems or equipment, IDENTIFICATION
- the materials of construction MATERIAL
- the corrosive components of the processes. CORROSIVE COMPONENTS
- Engineering judgment is the basis for this assessment. ENGINEERING JUDGEMENT

Quantitative Probability of Failure Analysis KUANTITATIF
To take a probabilistic approach where
- specific failure data or expert solicitations are used to calculate a probability of failure.
CALCULATE POF
- Another approach is used when inaccurate or insufficient failure data exists on the specific
item of interest. In this case, general industry, company or manufacturer failure data are
used. FAILURE DATA

Level of Analysis
LOW DETAIL OF RBI ANALYSIS

Itative HIGH DETAIL OF RBI ANALYSIS







Likelihood (Probability of Failure)

Probability of failure can be estimated by
Historical Data HISTORY
Calculation of degradation DEGRADATION
Expert Assessment EXPERT

Probability can be given:
Qualitatively, as ranking e.g. low, medium, high. RANK
Quantitatively Likelihood of the event per year RATE
e.g. 6.3 x 10-3

Consequence of Failure

Consequence terms:
Safety Loss of life due to fire, explosion, toxic effects. SAFETY
Economic Financial loss, from lost of production, LOSS
damaged equipment, and rebuilding cost.
Environmental Damage to environment due to release. DAMAGE to ENVIRONMENTAL

Consequence can be given:
Qualitatively as a ranking minor, major, catastrophe. RANK
Quantitatively such as RATE
o PLL = 1.8 x 10-4 /year (Potential Loss of Life)
o Economic = 212 x 103 USD/year

Risk can be reduced by improved inspection planning RBI.

PoF Reduction by Inspection

Traditional Approach
Designed to find problems if they occur.
Bukti kesesuaian atau ketidaksesuaian tidak memiliki efek pada intensitas pemeriksaan.
Bukti ketidaksesuaian dapat menyebabkan penegakan tindakan.
Prosedur dirancang untuk menemukan ketidaksesuaian


Risk-Based Approach
Designed to find problems that occur.
Minimizing risk.
Bukti ketidaksesuaian dapat menyebabkan penegakan tindakan.
Intensitas Inspeksi berbasis temuan:
Kontrol yang baik = kurang intensif pemeriksaannya
Kehilangan kontrol = intensif pemeriksaan

Berfokus pada bagian yang kehilangan kontrol:
- Paling mungkin akan terjadi
- Akan memiliki konsekuensi kesehatan masyarakat yang serius
Menambah pemeriksaan yang lebih intensif jika sistem kehilangan kendali

MANAJEMEN RESIKO


Tingkat pengurangan risiko dicapai dengan inspeksi yang akan tergantung pada:
Modus kegagalan, FAILURE MODE
Interval waktu antara kerusakan dan kegagalan, INTERVAL BETWEEN DETERIORATION & FAILURE
Kemampuan Deteksi teknik pemeriksaan, DETECTION CAPABILITY
Lingkup pemeriksaan, SCOPE
Frekuensi inspeksi. FREQUENCY



ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo


1. Ten units are tested to failure. Failures occur after 20, 40, 62, 78, 94, 112, 132,
142, 145, and 175 hours. What is the unit failure rate?

= 10/(20, 40, 62, 78, 94, 112, 132,142, 145, 175) = 0,01 failure/hour

2. Twelve units are tested for 100 hours. Failed units are not repaired. Failures
occur after 6, 14, 22, 48, 80, and 96 jam. What is the unit failure rate?

= 12/(6, 14, 22, 48, 80, 96 + 6x100) = 0,0138 failure/hour

3. A system with an overall system level MTBF equal to 120 hours is to be
operated for 2.6 hours. What is the system reliability?

= 1/MTBF = 1/120 = 8,33x10^(-3) failure/hour

R(t) = e^(- t) = e^(- x 2,6) = 0,978

4. If a system has reliability equal to 0.80 is to be operated continuously for a
time of 1.5 hours, what is the expected failure rate?

R(t) = e^(- t)

ln R(t) = (- t)

= - ln R(t)/t = - ln 0,80/1,5 = 0,148 failure/hour

5. Over period of 10 years, a system successfully completes 985 mission and
experience only 15 aborts. What is the probability of mission success?

Ps = number of successful missions / total number of missions
Ps = 985/1000 = 0,985

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

Jelaskan secara singkat 2 peran kurva FRF dalam kegiatan perawatan Prediktif.
Jawab:
- Untuk mengetahui frekuensi resonansi suatu mesin, sehingga dapat diketahui apakah ada
fenomena resonansi pada mesin tsb.
- Untuk mengevaluasi respon getaran karena besarnya tergantung pada besar stimulus dan
FRF mesin tsb.
- Untuk mengetahui karakteristik dinamik mesin yang dipantau.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Perhatikan data getaran bantalan poros output gear box yang dayanya 2,5 MW.


Catatan tentang singkatan: Ovrall : overall vibration response. Pk: peak.
- Hitunglah amplitudo getaran frekuensi dominan dalam satuan [mm/s2]rms .
Jawab:
Amplitudo frek puncak: 0,76 ips = 19,3 (mm/s)p. Frek.puncak = 30,02 Hz.
Percepatan getaran= (2*pi*f)*velocity = (6.28*30,02)*19,3 = 3636,9 (mm/s2)p.
= 0,707*3636,9 = 2571,3 (mm/s2)rms.
- Evaluasi bagaimanakah status getaran gearbox ini menurut ISO 10816.


Jawab:
Amplitudo frek puncak: 0,76 ips = 19,3 (mm/s)p.=13,6 (mm/s)rms. Daya: 2,5 MW = 2500 kW.
Menurut ISO 10816 bila katagori KELAS 3 , statusnya : DANGEROUS (min: 11,2 mm/s rms)

- Sebutkan 2 alasan bahwa sinyal getarannya berasal dari kasus unbalance.
Jawab:
(1). Frekuensi puncak 30,02 Hz adalah sama dengan frekuensi putar rotor (1801 rpm).
(2). Bentuk waveform berupa sinusoidal. yang periodanya 33 msec.
(3). Perioda waveform sebesar 33 msec adalah sama dengan perioda puataran rotor.

- Hitunglah perioda sinyal yang berasal dari frekuensi dominan dan bandingkan dengan perioda
yang dihitung dari waveformnya
Jawab:
Frekuensi puncak 30,02 Hz. Periodenya : Tp = 1/30,02 = 33,3 msec.
Dihitung jarak antar puncak: Lpp. Skalanya: Lskala.
Periode waveform: Twv = Lpp * 40 / Lskala = 33 msec.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

- Jelaskan secara singkat dua keuntungan dan dua kerugian metode Time Based maintenance.
Jawab:
No. Keuntungan Kerugian
Pelaksanaan overhaul sesuai dengan total jam operasi mesin seperti yang tercantum dalam
manual sehingga dapat mencegah terjadinya shutdown
Penghematan biaya pemeliharaan bila dibandingkan dengan Run to breakdown mantenance
Bila terjadi shutdown maka tidak diketahui dengan pasti penyebab kegagalan.
Shutdown dapat terjadi lebih dini dari pada yang diperkirakan dalam manual atau sebaliknya
mesin yang masih kondisinya baik harus di overhaul sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan

- Jelaskan secara singkat dua keuntungan dan dua kerugian metode Condition Based Maintenance.
Jawab:
No. Keuntungan Kerugian
Berdasarkan hasil analisis/diagnosis maka sumber kerusakan sudah dapat diperkirakan sejak
dini.
Berdasarkan hasil analisis kecenderungan (trending analysis) maka dapat diramalkan waktu
overall level getaran (OVL) melewati batas yang diijinkan.
Diperlukan investasi untuk pengadaan peralatan pemantauan getaran, pelatihan SDM untuk
PdM.
Dengan demikian maka ada waktu persiapan untuk kegiatan overhaul. Diperlukan tenaga
ahli untuk melaksanakan proses analisis dan diagnosis sumber getar.


- Jelaskan secara singkat dua ciri yang terdapat dalam Run to Break Maintenance
Jawab:
No. Dua Ciri Run to Break down Maintenance
Mesin dijalankan dengan perawatan yang minimal tanpa melakukan pemantauan dan
pencatatan obyek ukur, sampai dengan mesin itu rusak.
Biasanya diterapkan pada mesin yang tidak berperan kritis dan murah.
Biasanya di sampingnya ada mesin cadangan

- Jelaskan secara singkat kenapa di suatu pabrik konsep perawatan Run to Break Down
Maintenance tidak dapat diterapkan pada mesin yang kritis
Jawab:
Karena shut down yang terjadi pada mesin kritis mengakibatkan proses produksi terhenti untuk
waktu yang lama karena tidak tidak diketahuinya penyebab shut down dan waktu yang lama untuk
menunggu kedatangan suku cadang pengganti.
- Pada modus perawatan PM jelaskan secara singkat, bagaimana perusahaan pembuat mesin
menentukan umur pakai mesin tsb.
Jawab:
(1). Pada tahap perancangan sudah dilakukan analisis untuk estimasi umur pakai mesin tersebut.
(2). Umur pakai aktual ditentukan secara statistik berdasarkan data lapangan yang dikumpulkan
oleh agen penjualan mesin tsb.
(3). Kumpulan umur pakai aktual tersbut dirata-ratakan dan dihitung sebarannya.

- Merujuk pada jawaban soal (3.a) di atas, dalam praktek masih juga terjadi kasus shut down pada
mesin tersebut. Jelaskan kenapa hal ini masih bisa terjadi.
Jawab:
(1). Mesin tersebut dirakit dari beberapa komponen. Masing komponen memiliki kesalahan
akibat proses manufaktur namun masih masuk dalam batas toleransi yang diijinkan.
(2). Mesin yang rakitannya terdiri dari komponen yang memiliki kesalahan besar akan
mengakibatkan kefungsian yang tidak normal sehingga umur pakai mesin menjadi lebih kecil dari
pada yang seharusnya.

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

3. Suatu pembangkit listrik berbasis turbin gas. Putaran output turbin gas 12000rpm dan putaran
generatornya 1800 rpm.
Buat gambar sket sistem pembangkit listrik ini.

Putaran Turbin: 12000 rpm. Putaran Generator: 1800 rpm. Gear ratio= 12000/1800= 6,67.
Perlu peralatan tambahan berupa: Gearbox.




A
B
C D
Nama komponen:
A: Turbin Gas
B: Gearbox
C: Kopling
D: Generator


Jelaskan jenis sensor yang cocok digunakan dalam peralatan tambahan tersebut
Sensor akselerometer karena sensitif untuk getaran frekuensi tinggi.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
4.a. Baik pada Time Based Preventive Maintenance maupun pada Predictive Maintenance (PdM)
dilakukan pencatatan overall vibration level (OVL).
Jelaskan 2 perbedaan utama antara perawatan PM dan PdM untuk pencatatan OVL..

OVL pada Preventif Mnt (PM). OVL pada Prediktif Mnt. (PdM).
Pencatatan untuk mengetahui level
getarannya saja.
Pencatatan untuk analisis Trending
(kecenderungan) dan penentuan kapan terjadi
alarm atau trip
Data OVL ini diacukan pd standar yang
tercantum dalam manual
Data OVL diacukan pada standar ISO yang
berlaku.

b. Jelaskan 3 kegiatan utama dalam perawatan prediktif.
(1). Koleksi data hasil pengukuran getaran pada berbagai titik ukur pada suau mesin yang
sedng beroperasi. Biasanya data tersebut disimpan dalam suatu data-base software
yang diguakan dalam PdM.
(2). Analisis data sinyal getaran dalam domain frekuensi dengan bantuan perangkat FFT
analyzer. Dalam analisis iini dilakukan pnentuan frekuensi dominan. dalam kegiatan ini
termasuk trending analysis untuk menentukan kapan terjadinya alarm atau trip.
(3). Kegiatan diagnosis untuk menentukan sumber kerusakan ataupun cacat elemen rotasi
pada mesin yang dipantau sinyal getarannya.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
5.a. Buktikan bahwa sinyal getaran yang berasal dari kasus unbalance pada sistem poros rotor
mempunyai kandungan frekuensi 1xRpm.
Gaya eksitasi getaran: F
c
= M.
2
.e.
Dalam hal ini: M=massa rotor; : kecepatan angular rotor.
e : eksentrisitas rotor.
Merujuk pada pengukuran bidang horizontal / vertikal maka komponen gaya eksitasi getaran
adalah: F
H
= F
c
.cos (.t) = F
c
.cos (2..f.t).
F
V
= F
c
.sin (.t) = F
c
.sin (2..f.t). Dalam hal ini f: adalah frekuensi gaya eksitasi yang
besarnya sama dengan frekuensi putar rotor ybs.
Dalam getaran paksa respon getaran adalah:
x(t) = X
0
sin (.t - ) = X
0
sin (2..f.t yang frekuensinya sama dengan frekuensi eksitasi
getaran = frekuensi putar rotor.
Shingga kandungan frekuensi respon getaran untuk kasus unbalance sama dengan frekuensi
putar rotor.










b. Bila putaran poros-rotor dalam soal (5.a) adalah 3000 rpm maka gambarkan bentuk waveform
yang berasal dari kasus unbalance tersebut.

Putaran rotor: 3000 rpm. Frekuensi putar = 3000/60 = 50 Hz. Perioda = 1/50 = 20 msec.







ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
6. Ditinjau dari segi perawatan mesin, apakah manfaat utama kurva Fungsi Respon Frekuensi
(FRF) suatu obyek ukur.
(1). Untuk mengetahui frekuensi pribadi (resonansi) sehingga dapat diketahui apakah suatu
mesin yang sedang beroperasi mengalami resonansi atau tidak.
(2). Untuk mengetahui karakteristik dinamik suatu mesin sehingga dapat digunakan untuk
meramal respon getarannya.


Turunkanlah formulasi kurva FRF dengan menggunakan konsep bilangan kompleks.
( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) 2 ( )
2 ( )
2
( ) 2
2 2
2
2
2
( )
: sin
; ; ;
sin
1
; ;
1
1
[
1
j t j t j t j t
eks
j t j t
j
n
c
n j
n
Gayaeksitasi F t
F F e x t xe x j xe x xe
Mx Cx Kx F t
K M j C xe F e
K M j C
x K C
e
F K M j C M C
K M C
x
e
F K
e e | e | e |
e | e
|
|
e
e e
e
e e
e e
e ,
e e
e e
e
e
e
e

= = = =
+ + =
+ =

= = = =
+
+
| |

|
\ .
=
|

\
2 2
2 2 2 2
2
2 2
2
]
2 1 2
1 1
1 2
n
n n n
n n
j
x
F K
e
,
e
e e e
, ,
e e e
e e
,
e e

| | | |
| | | | | | |
| | + +
| | | |
| |
. \ . \ . \ .
\ . \ .
=
| |
| | | |
| +
| |
|
\ . \ .
\ .





Gambarkan kurva FRFtersebut:








ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
7.


>> [k m c]
10000 2 25

>> [wn ksi]
70.7107 0.0884

>> title(' Rec(f): k=10000 m=2 c=25 wn=70.7
ksi=0.088')
>> ylabel(' Rec. [m/N]')
>> xlabel(' Frek. [Hz]')




Poros motor listrik
penggerak
A
D
Poros output
gearbox







Sensitivitas accelerometer adalah : 10mV/m/s
2
. Rentang frekuensi: 10 Hz s/d 5000 Hz.
Frekuensi kontak gigi (A dan B) sampai dengan harmoniknya yang kedua. Fungsi jendela
Uniform dan Hanning. Jumlah garis spektrum yang tersedia adalah 500 dan 1000 garis.
Pengukuran Zoom.
Pemilihan besaran parameter ukur (frequency-span, window dan resolusi frekuensi) untuk
keperluan PdM.

(1). Putaran r.g. A=1500 rpm. Frekuensi kontak gigi: f
gm
= n
A
.Z
A
/60=1500.10/60=250 Hz.
Frekuensi harmonik ke2 =3x250 = 750 Hz.
Frequency span= 750 Hz. Rentang frekuensi ukur : 10 s/d 750 Hz atau 10 s/d 850 Hz.
(2). Window: Waveform Getaran oda gigi adalah berupa sinyal random maka dipilih fungsi
jendela Hanning.
(3). Resolusi fekuensi untuk PdM. Dipilih jumah garis spektrum = 1000 garis. Span frekuensi
= 750 Hz. Maka resolusi = f
span
/ N = 750/1000 = 0,75 Hz.
(4). Amplitudo frekuensi kontak gigi (A dan B) adalah 35 (mV)
p
.
Perhitungan amplitudo tsb dalam satuan (mm/s)
rms
:
Sensitivitas akselerometer= 10mV/m/s
2
. AmpAksel= 35/10= 3,5 (m/s
2
)
p

Frek kontak gigi= 250 Hz. AmpVelo= AmpAksel/(2.pi.f) = 3,5/(2.pi.250).
AmpVelo= 2,23 (mm/s)
p
.AmpVelo= 0,707x2,23 = 1,6 (mm/s)
rms


ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

8. Data waveform dan spektrum frekuensi pada sisi poros output gearbox


n
poros motor listrik
: 1500 rpm.
Jumlah gigi A : 10.
Jumlah gigi B : 40.
Jumlah gigi C : 20.
Jumlah gigi D : 40.









a. Penjelasan terjadi fenomena unbalance poros output gearbox.
Waveform berupa sinyal sinusoidal. Putaran= 1800 rpm= 30 Hz. Kalau terjadi unbalance maka
ada frekuensi dominan 1xRpm. Data domain frekuensi menunjukkan ampltudo dominan pada
frekuensi 30 Hz. Memang benar terjadi kondisi unbalance.
b. Perhitungan frekuensi kontak gigi (A,B) serta jenis sensor.
Putaran poros o/p= 1800 rpm. Gear-ratio total= GR(A,B)xGR(C,D)= 0,25x0,5= 0,125.
Putaran poros i/p= 1800 /0,125 = 14400 rpm= 240 Hz.
Frek.kotak gigi (A,B)= 240. Z
A
= 240x10= 2400 Hz.
Sensor yang digunakan: Akselerometer karena sensitif untuk frekuensi tinggi.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo


10.a. Gambar sket pemasangan sensor Bently untuk pengukuran Orbit poros dalam bantalan jurnal.
Jelaskan secara singkat prinsip kerja sensor Bently tersebut.








b. Gambar yang menunjukkan hubungan antara celah dan tegangan listrik pada sensor Bently
serta tunjukkan dalam gambar tersebut bahwa gap voltage yang tidak tepat mengakibatkan
output sensor yang non-linear,


Prinsip kerja:
- Pada permukaan probe ada fluks
elektromagnetik. Bila pada
permukaan probe ada material
konduktor maka terjadi perubahan
fluks yg sebanding dengan jarak
antara keduanya.
- Perubahan fluks tsb diolah oleh
proksimitor sehingga keluarannya
berupa perubahan tegangan listrik
yang analog dengan perubahan
jarak.





Jika tegangan gap berada pada bagian kurva yang non-linear maka perubahan gap yang
sinusiodal akan menjadi luaran tegangan analog yang terdistorsi sinyal sinusoidalnya.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

1.a. Gambar sket suatu piringan yang massanya M, putaran n (rpm) dan eksentrisitasnya e
sehingga dapat menggambarkan fenomena unbalance pada piringan tersebut.
























Penjelasan tentang fenomena tsb:

Merujuk pada bidang referensi vertikal atau horizontal maka pada rotor bekerja gaya F
CV
atau
F
CH
yang berupa Gaya eksitasi getaran sinusoidal. Sistem merupakan getaran paksa.
Respon getarannya berupa sinyal sinusoidal yang frekuensinya sama dengan frek. Putar rotor.

b. Buktikan bahwa sinyal unbalance yang terjadi pada soal (1.a) di atas adalah sinyal 1xRpm

Perhatikan respon getaran dalam arah vertikal.
Gaya eksitasi : F
CV
= F
C
sin (t). Respon getaran: x(t) = X
0
sin(t-b).
Dalam hal ini: = 2*pi*f
p
.Sehingga frekuensi respon getaran sama dengan frekuensi putar
rotor = 1xRpm.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
2. Pemakaian Multichannel Spectrum Analyzer (MSA) dengan proses pengukuran biasa (bukan
Zoom). Frequency-span adalah 200 Hz.
a. Ditinjau dari aspek kesalahan aliasing apakah arti pemilihan frequency span di atas:

Bahwa semua sinyal getaran yang masuk kedalam MSA adalah lebih kecil atau sama dengan
200 Hz. Sinyal getaran yang frekuensinya lebih besar daripada 200 Hz disaring oleh Anti
Aliasing Filter (LPF).
Frekuensi putar : f
p
= n/60 [Hz].
Kecepatan angular poros : = 2*pi*f
p

Gaya sentrifugal: F
C
= M.
2
.e.
Komponen horizontal F
C
: F
CH
= F
C
cos (t).
Komponen vertical F
C
: F
CV
= F
C
sin (t).

b. Sinyal unbalance putaran rotor 3000 rpm. Gambar waveform sinyal unbalance beserta tanda
pencuplikannya.

Frekuensi putar rotor: f
p
= 3000/60 =50 Hz. Periodanya: T
p
= 1/50 sec = 20 msec.
Frekuensi span: 200 Hz. Frek.maks= 200 Hz. Teori Shanon: Frek. Cuplik= 2x200= 400 Hz.
Waktu cuplik= 1/400 = 2,5 msec.







ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

3. Gambar sket motor listrik yang menggerakkan pompa dengan menggunakan kopling tetap.
Putaran motor listrik 1500 rpm. Terjadi kasus unbalance pada pompa dan kasus misalignment pada
kedua poros.

a. Gambarkan titik-titik ukur pada bantalan di sisi inboard motor listrik maupun pompa sehingga
dapat mendeteksi kedua kasus di atas.







b. Frequency span melibatkan harmonik yang ketiga (selain frekuensi dasar) :


>> fp = 50
>> A=2
>> w=2*pi.*fp = 314.1593
>> t=[0:2.5:60]';
>> t=[0:0.0025:0.060]';
>> t0=[0:0.001:0.06]';
> >> xt=A*sin(w.*t);
>> x0t=A*sin(w.*t0);
>> plot(t0,x0t,'k-',t,xt,'bo')
>> grid
>> title('Sinyal Sinus 20ms Dicuplik Setiap 2,5
ms')
>> ylabel('Amplitudo [Simpangan]')
>> xlabel('Waktu [sec]')
MotorL
Pompa
Kopling
A
B
Bantalan Inboard motor listrik : A
Titik ukur Vertikal, Horizontal dan Aksial

Bantalan Inboard pompa : B
Titik ukur Vertikal, Horizontal dan Aksial
Frekuensi dasar kasus unbalance (1xRpm): 1500/60 = 25 Hz. Frekuensi hamonik 3= 4x25=
100 Hz.
Frekuensi dasar kasus misalignment (2xRpm): 2x(1500/60) = 50 Hz. Frekuensi hamonik 3=
4x50= 200 Hz.
Frequncy span yang dipilih : minimal 200 Hz.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo


4. Direncanakan pengukuran zoom pada motor listrik yang memutar blower dan kedua poros
dihubungkan oleh kopling tetap. Pada peralatan ini terjadi kasus misalignment angular.
Putaran motor listrik 3000 rpm.

a. Frekuensi start 0 Hz. Rentang frekuensi ukur mencakup sinyal harmonik keempat kasus
misalignment. Jumlah garis spektrum adalah 800. Hitunglah resolusi frekuensi pengukuran tsb.

Frekuensi putaran= 3000/60 = 50 Hz. Frekuensi dasar misalignment (2xRpm)= 2x50= 100 Hz.
Rentang frekuensi ukur untuk harmonik misalignment ke4= 5x100 = 500 Hz.
Resolusi frekuensi= 500/800 = 0,625 Hz.

b. Dilakukan pengukuran Zoom yang frekuensi startnya 50 Hz. Frekuensi stop mencakup
harmonik kedua sinyal 1xRpm. Jumlah garis spektrum adalah 800.
Hitunglah resolusi frekuensi pengukuran ini.

Frekuensi putaran= 3000/60 = 50 Hz. Frekuensi harmonik kedua sinyal 1xRpm= 3x50= 150
Hz. Frequency span= frek.stop frek,star = 150 50 = 100 Hz.
Resolusi frekuensi = 100/800 = 0,125 Hz.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

5. Suatu motor listrik digunakan memutar suatu gearbox dan kedua poros dihubungkan oleh
kopling tetap. Terjadi kasus misalignment paralel pada kedua poros ini.

a. Jelaskan timbulnya gaya eksitasi getaran dalam arah aksial pada bantalannya.

Kasus misalignment paralel : (lebih baik kalau disertakan gambar sket dua poros).
Dua poros yang misalignment paralel bila dihubungkan dengan kopling tetap akan
mengakibatkan adanya pertambahan panjang dalam arah aksial.
Penambahan panjang ini mengakibatkan timbulnya gaya aksial yang sama besar dan
berlawanan arah pada kedua bantalan.

b. Jarak antar bantalan sisi inboard kedua peralatan ini adalah L
0
. Penambahan total panjang
poros adalah L. Luas penampang poros : A. Modulus elastisitas poros : E.

Buatlah gambar sket kedua poros yang menggambarkan kasus misalignment di atas dan
hitung besar gaya eksitasi getarannya menggunakan besaran di atas:






Perumusan gaya aksial adalah:
L = F
a
. L
0
/ (A.E). F
a
= L.A.E / L
0
.

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
6.a. Buatlah gambar sket dan jelaskan prinsip pengukuran Receptance suatu struktur mekanik.







b. Apakah tujuan pengukuran Inertace suatu struktur mekanik.

(1). Untuk mengetahui karakteristik dinamik struktur.
(2). Untuk mengetahui frekuensi pribadi, damping ratio dan mode shape nya.
L
0

L
1

F
ek

Struk
tur
Sensor
Struktur dalam keadaan tidak beroperasi
digetarkan oleh penggetar (shaker) dan getaran
yang terjadi diukur oleh sensor simpangan. Kedua
sinyal ini diukur secara simultan dan dimasukkan
kedalam DSA/MSA untuk dievaluasi Receptance
nya.
(3). Untuk dapat digunakan meramalkan respon getaran.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo\
7.a. Jelaskan kenapa bump test dapat digunakan untuk mengestimasi frekuensi pribadi suatu
struktur mekanik.

Suatu struktur yang mengalami bump-test berperilaku sebagai sistem getaran bebas. Ciri
respon getaran bebas adalah adanya kandungan frekuensi pribadi pada respon getarannya
yang meluruh. Sehingga waveform respon getaran ini dikonversikan kedoman frekuensi maka
terlihat frekuensi pribadi struktur ybs.

b. Jelaskan tujuan utama pengukuran frekuensi pribadi suatu mesin.

Tujuan utama adalah untuk mengetahui kondisi resonansi struktur bila frekuensi eksitasi
getaran sama dengan frekuensi pribadi strktur tsb.

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo


9.a. Jelaskan 2 perbedaan utama antara akselerometer dengan sensor kecepatan getaran.
Sensor Akselerometer Sensor Kecepatan getaran
Sensor pasif karena memerlukan catu
daya listrik dari luar.
Sensor aktif karena langsung menghasilkan
tegangan listrik analog tanpa catu daya listrik
dari luar.
Frekuensi kerjanya berada di bawah
frekuensi pribadinya.
Frekuensi kerjanya berada di atas frekuensi
pribadinya.

b. Buat gambar sket sensor kecepatan getaran dan prinsip kerjanya.


Massa seismik berupa kutub-kutub magnit bergerak
memotong kumparan listrik sehingga terjadi tegangan listrik
yang sebanding dengan kecepatan.
e = BLv
e: tegangan listrik. B: fluks magnit. L: induktansi
v: kecepatan getaran. kumparan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
10. Hasil pengukuran getaran suatu rotor dalam bentuk spektrum frekuensi dan waveform
diperlihatkan dalam gambar di bawah ini. Putaran rotor 1800 rpm.












a. Hitunglah amplitudo getaran kasus unbalance pada rotor ini dalam satuan [g]
rms
.
Jelaskan kenapa sinyal harmonik ketiga dari sinyal unbalance tersebut tidak terlihat dalam
spektrum frekuensi di atas. Catatan: 1 g = 9,8 m/s
2
.

Putaran: 1800 rpm. Frekuensi kasus unbalance= 30 Hz. Dari spektrum frekuensi,
amplitudonya: 0,57 (ips)
p
. Amplitudo kecepatan getaran= 2*pi*f*0,75 = 141,4 in/s
2
p
.
Amplitudo kecepatan getaran= 141,4 x 0,0254 x 0,707 / 9,8 = 0,26 [g]
rms
.

Frek.harmonik ke3 unbalance= 4x30 = 120 Hz. Frek span= 100 Hz. 120Hz>100Hz
Maka Frek.harmonik ke3 unbalance diluar span frekuensi pengukuran.

b. Apakah penyebab terjadinya sinyal waveform seperti ditunjukkan dalam gambar di atas.
Hitunglah perioda waveform tersebut.

Waveform di atas adalah waveform sinyal getaran kasus unbalance : x(t)=X
0
sin(wt-phi), yang
berbentuk sinusoidal.


Periode waveform tsb: T
p
= 1 / f
u
= 1/30 = 33,3 msec.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

-Unbalance
-Misalignment
-Beban melebihi batas



ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo






ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

You might also like