Professional Documents
Culture Documents
Saling mendekatlah kamu sekalian ( kepada Allah ), dan menyengajalah kamu sekalian (bertaqarrub itu). Dan ketahuilah, bahwa seseorang dari kamu sekalian tidak akan selamat oleh sebab amalnya. Para sahabat bertanya anda juga ya Rasul Allah? Rasul berkata: Betul; saya juga! Kecuali Allah SwT menyelimuti seluruh badanku ini, dengan rahmat, karunia dan maghfirah-Nya. Bila demikian, bagaimana ikhtiar kita untuk bisa memperoleh ketiganya itu? Tiada lain adalah peningkatan ketakwaan kepada Allah SwT, dengan sebenar-benarnya. Berpuasa yang telah kita jalani satu bulan penuh itu, adalah bagian dari wujud ketakwaan. Dan diharapkan kita semua termasuk komunitas orang-orang yang bertakwa ( ).
Hadirin Jamaah Id yang dimuliakan Allah SwT. Hari ini adalah hari ied al-fithri, hari kembali berbuka setelah kita semua menunaikan ibadah shaum selama satu bulan penuh. Hari ini
Hadirin Jamaah Rahimakumullah. Asal makna takwa adalah penjagaan atau pemeliharaan. Sasaran dari shaum Ramadhan
31
karena harapan kita sebagai makhluk terhadap Khalik tersebut, kita yang telah menunaikan ibadat shaum itu satu bulan penuh. Sedangkan makna di sisi Khalik adalah kepastian (al-luzm/ al-wjib). Karena itu, makna di sisi Allah, adalah kepastian Allah SwT akan menjaganya, jika shaum-nya dilakukan dengan yang sebenarbenarnya, sesuai dengan tuntunan syariat. ( Terdapat lima pengharapan dan kapastian janji Allah, berupa penjagaan-Nya, akan diperoleh orang-orang yang benar-benar melaksanakan shaum itu, karena Allah SwT semata, meliputi: 1. (penjagaan terhadap kekuatan ruh). Allah SwT dalam Q.s al-Radu: 37 berfirman: ) .
"...dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." Demikian juga Hadits Nabi saw dalam pengendalian hawa nafs ini, diungkapkannya, sebagaimana riwayat Bukhari dari Abi Hurairah dari Nabi saw:
32
Hai para pemuda! Barangsiapa yang telah mampu menikah, maka nikahlah, karena nikah itu akan menundukkan pandangan dan menjaga farji, jika tidak mampu, maka berpuasalah, karena pada puasa itu terdapat penawar syahwat. 4. (mengingatkan terhadap kaum dhuafa ). Dimaksudkan dengan tadzkirah li al-mahrmin ini adalah untuk menguatkan ketahanan sosial, menjalin solidaritas, menumbuhkan tawun al albir wa al-taqw. Dan terjalinnya kasih sayang di antara sesama makhluk. Nabi saw dalam riwayat Abu Daud dan al-Turmudzi dari Abd Allah Ibn Amr ra, berkata:
Setiap amal ibn Adam baginya, maka kebaikan itu, diberi pahala kebaikan semisalnya dengan sepuluh kali lipat sampai 700 lebih. Kecuali berpuasa, dia itu untuk-Ku; Aku akan membalasnya. Seseorang meninggalkan makanan dan dorongan nafsunya, karena Aku, meninggalkan minuman dan dorongan nafsunya, karena Aku juga, dan itu semua untuk-Ku, maka Aku akan membalasnya. Itulah lima kekuatan dan penjagaan yang akan diberikan Allah SwT kepada kita semua yang menunaikan ibadah shaum dengan yang sebenar-benarnya. Jika kita semua bisa memelihara dan memperoleh kelima kekuatan di atas, maka kebaikan dunia dan kebaikan akhirat yang tidak hanya diperoleh sebatas penjagaan terhadap kehidupan individu. Tetapi juga kehidupan kolektifnya yang lebih luas lagi. Karena itu, bersikap istiqamah dalam ketakwaan, merupakan pintu-pintu dalam usaha meredakan berbagai persoalan berat yang dihadapi umat sekarang ini. Karena itu, Nabi saw berwasiat kepada Abu Dzar untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SwT, sebagaimana diungkap oleh riwayat
33
Bertakwalah kamu kepada Allah di mana kamu berada, ikutilah keburukan itu dengan kebaikan yang menghapusnya, berakhlaklah di hadapan orang-orang dengan akhlak yang baik. Hadirin Jamaah Rahimakumullah. Bagaimana langkahnya, agar diri kita masing-masing memiliki kelima kekuatan di atas, dan kekuatan itu abadi sampai terbangunnya suatu umat yang kuat juga. Allah SwT telah memberikan kelengkapan hidup kepada kita semua, berupa tiga potensi dasar insani. Yaitu: indra (hawas), hati (qalb) dan nurani (lub). Dengan indra (hawas), keagamaan kita diformalkan (syariat zhirah), seperti salat id sekarang ini. Dengan hati (qalb), keagamaan kita meningkat dari kegiatan tradisi keagamaan menjadi beribadat karena terdapat niat beribadat kepada Allah. Dan dilengkapi lagi dengan kesiapan untuk memahami dan mengerti setiap perkataan dan perbuatannya ketika ibadat ditunaikan. Dengan nurani (lub), maka keagamaan menjadi kokoh karena diyakininya dengan tidak ada keraguaan sedikitpun. Di samping juga, lub (nurani) memiliki kekuatan untuk membangun rasa solidaritas, persatuan dan kesatuan. Melalui integrasi pemanfaatan ketiga potensi itu, maka kualitas keagamaan, secara pribadi menjadi lebih bertakwa ( baiknya umat ( ), dan secara ). Tanpa kejamaahan akan melahirkan sebaikpertemuan di antara nurani yang satu dengan nurani yang lainnya, maka hakikat kejamaahan atau ummah wahidah, tidak akan berwujud
34
Hari ini Aku sempurnakan agama bagi kamu sekalian, dan Aku sempurnakan juga nikmat Ku (sebagai kelengkapan untuk menunaikan agama yang sempurna itu). Dan Aku ridlai al-Islam sebagai agama bagi kamu sekalian. Insya Allah, jika ketiga potensi dasar insani itu difungsikan secara sempurna dalam setiap penunaian ajaran agama, termasuk shaum yang telah kita lakukan, maka kelima ketakutan itu, akan diperolehnya dengan sempurna pula. Sudah tentu dengan tambahan pengalaman lima kekuatan oleh sebab shaum kemarin itu, diharapkan menjadi energi satu tahun ke depan menjadi lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Hadirin Rahimakumullah. Bagian akhir dari khutbah ini, khatib mengajak untuk senantiasa beristiqamah dalam ketakwaan disertai dengan usaha mewujudkan kejamaahan ummah wahidah. Kemudian khatib secara pribadi dan keluarga mengajak hadirin untuk saling memaafkan dengan setulustulusnya. Dan marilah kita berdoa kepada Allah SwT disertai dengan ketulusan hati.