You are on page 1of 17

BAB I LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Kesehatan pasal 1 No.

9 tahun 1960 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah.Kesehatan yang dimaksud pada UU Kesehatan adalah sesuai dengan apa yangdidefinisikan oleh WHO (World Heath Organization) atau organisasi kesehatandunia, yaitu: sehat adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yangsempurna dan bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan (WHO,2000) Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten (BNN, 2004) Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 1524 tahun. Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA. (unpad.ac.id diakses 18 Desember 2012) Tiap tahun pecandu narkoba di Indonesia terus meningkat. Dari data BNN Pusat pada lima tahun lalu (2007) jumlah pengguna narkoba di Indonesia ada 1,8 persen. Namun sekarang meningkat menjadi sekitar 2,2 persen atau 3,8 juta. Dari semua jumlah tersebut yang mau berobat baru 18 ribu pecandu dan sisanya masih enggan untuk berobat. para pecandu itu kebanyakan merupakan pelajar yang menggunakan narkoba dikarenankan alasan coba-coba. (Regional.kompas.com diakses 18 desember 2012)

2.1 Tujuan Tujuan umum dari kegiatan penyuluhan ini diharapkan peserta penyuluhan dapat mengetahui dan memahami tentang bahaya NARKOBA dan pencegahannya.

BAB II LAMPIRAN MATERI


2.1 Pengertian Narkotika

Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).

Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orangorang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika. (makalahskrpsi.blogspot.com diakses tanggal 17 desember 2012)

2.2

Jenis Jenis Narkoba

1. Opium

Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.Pada mulanya, pengonsumsi opium

akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

2. Morphine

Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

3. Heroin

Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa

sakit

yang

tak

tertahankan

dan

pengerasan

otot

akibat

penghentian

pemakaian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

4. Codeine

Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. Kokain

Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.

Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

6. Amfitamine

Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

7. Ganja

Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

2.3

Bahaya Narkoba

Akibat Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacammacam bahaya antara lain :

1. Terhadap diri sendiri.

- mampu merubah kepribadiannya

- menimbulkan sifat masa bodoh

- suka berhubungan seks

- tidak segan-segan menyiksa diri

- menjadi seorang pemala

- semangat belajar menurun

2. Terhadap keluarga

- suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri

- mencemarkan nama baik keluarga

- melawan kepada orang tu

3. Terhadap masyarakat

- melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat

- melakukan tindak kriminal

- mengganggu ketertiban umum

2.4

CIRI CIRI ORANG PEMAKAI NARKOBA

1. Terdapat bekas suntikan atau luka infeksi di tubuh 2. Terlihat mengantuk dan gelisah 3. Mudah marah dan tersinggung 4. Beberapa berbadan kurus 5. Sering bengong dan linglung (www.detikmaya.com diakses tanggal 17 desember 2012)

2.5

Upaya Pencegahan

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain : Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk. Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba. Melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan

tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan

perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak

didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih

ditekankan kepada siswa. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran

keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home). Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan

Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum (Tjahtc.blogspot.com diakses tanggal 17 desember 2012)

RINCIAN ANGGARAN DANA

BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik

: Gerakan Siswa bebas NARKOBA

Hari/Tanggal : minggu / 14 september 2012 Waktu Penyaji Tempat : 09.00-11.00 Wib : Mahasiswa/i Keperawatan Politeknik Kesehatan Palembang : SMA AZ-ZAHRAH Palembang

1. Tujuan a. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya NARKOBA dan bagaimana cara pencegahannya selama120 menit, diharapkan siswa/i di SMA AZ-ZAHRAH Palembang dapat mengetahui dan memahami tentang bahaya nya NARKOBA.

b. Tujuan Intruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan siswa/i dapat:

1.) Mengetahui definisi NARKOBA 2.) Mengetahui tipe NARKOBA 3.) Mengetahui bahaya NARKOBA 4.) Mengetahui ciri-ciri pemakai NARKOBA

2. Sasaran Sasaran penyuluhan yaitu siswa/i di SMA SMA AZ-ZAHRA palembang

3. Metode Adapun metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah: 1) ceramah 2) Diskusi 3) Tanya jawab

4. Media Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah: 1) Laptop

2) Sound sistem 3) OHP 4) Slide 5) Leaflet

5. Waktu Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari minggu 14 September 2012 dan dimulai pukul 09:00-11:00 WIB.

6. Tempat penyuluhan ini dilaksanakan di auditorium SMA AZ-ZAHRAH palembang

7. Evaluasi Kriteria evalusi : Struktur : Penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Proses : 99% dari seluruh peserta hadir pada kegiatan tersebut, 30% dari peserta mengajukan pertanyaan, 80% dari peserta mengikuti kegiatan dari awal samapai akhir. Hasil : Peserta dapat , Peserata lebih mengerti dan memahami tentang bahaya NARKOBA

8. Kegiatan Penyuluhan

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

1.

Pembukaan (5 menit)

Memberikan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan

Menjawab salam Mendengarkan Memberikan tanggapan

2.

Inti (20 menit) Menjelaskan Definisi HIV/AIDS Menjelaskan HIV/AIDS Menjelaskan penularan HIV/AIDS tipe

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan mengenai definisi dari HIV/AIDS Mendengarkan memperhatikan penjelasan HIV/AIDS dan tipe

cara

Menjelaskan perjalanan penyakit HIV/AIDS Menjelaskan gejala-gejala HIV/AIDS Menjelaskan pencegahan HIV/AIDS cara

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan cara penularan HIV/AIDS Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan mengenai perjalanan penyakit HIV/AIDS Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan mengenai gejala-gejala HIV/AIDS Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan cara pencegahan HIV/AIDS

3.

Diskusi (20 menit)

Memberikan kesempatan pada siswa/i untuk bertanya mengenai penyuluhan yang telah diberikan Memberikan kesempatan kepada peserta yang ingin menambahkan penjelasan

Mendengarkan bertanya

dan

Peserta dapat berfikir kritis terhadap jawaban penyaji

4.

Penutup (10 Menit)

Mengevaluasi siswa/i dengan memberikan Kuis dan Hadiah bagi siswa/i yang bisa menjawab Kuis yang diajukan Membuat kesimpulan bersama siswa/i Membagikan Lambang HIV/AIDS Membagikan SNACK Menyampaikan salam penutup

Siswa/i bisa menjawab pertanyaan dengan benar

Memberikan tanggapan

Pita

Menerima memakainya Menerima memakannya Menjawab penutup

dan

dan

salam

unpad.ac.id/mengenal jenis dan faktor penyebab penyalahgunaan napza.pdf2004.

Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda. BNN: Jakarta Regional.kompas.comSekitar.3.8.juta.penduduk.Indonesia.pecandu.Narkoba http ://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/penyalahgunaan-

narkotika.html

http://www.detikmaya.com/2012/06/ciri-ci...rkoba.html http://tejahtc.blogspot.com/2011/02/contoh-karya-ilmiah-tentang-bahayanya.html

You might also like