You are on page 1of 8

HYDROCARBON SHOWS DETECTION AND DESCRIPTION

PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

HYDROCARBON SHOWS DETECTION AND DESCRIPTION


Hydrocarbon shows detection merupakan salah satu tugas utama wellsite geologist dan mudlogger. Hydrocarbon shows pada cuttings dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain pencucian oleh mud dan air, penguapan, sehingga adanya hydrocarbon shows sering tidak terlihat sekalipun cuttings berasal dari zona yang memang mengandung hydrocarbon. Hydrocarbon shows memberikan suatu indikasi adanya hydrocarbon di batuan tetapi kepastian mengenai besaran kuantitatif minyak yang ada baru bisa ditentukan dari analisa petrofisika dengan menggunakan data electric log. Tidak semua zona hydrocarbn yang dibor memberikan shows yang jelas pada cuttings, sebaliknya: sedikit atau tidak adanya shows pada cuttings bukan berarti menandakan tidak adanya hydrocarbon di batuan tersebut.

PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

OIL SHOW DETECTION


Sebelum memulai analisa pastikan peralatan dan bahan bahan kimia yang dibutuhkan tersedia di MLU. - UV box, UV light and spare bulb - Porcelain spot tray, tweezers and pin - Chemical for test: trichlorethene, acetone, HCl, distilled water - Test tube, pipette, tube rack, measuring glass ODOR Pada beberapa kasus, deteksi adanya hydrocarbon dimulai/diketahui dari odor atau bau minyak bumi yang khas, bau khas ini tercium ketika melewati shale shaker atau active mud pit. WSG harus segera menyelidiki lebih lanjut. Peninjauan secara regular ke shale shaker dan possum belly dianjurkan terutama pada saat mendekati target zone. STAINING AND BLEEDING Staining and bleeding merupakan salah satu indikasi langsung hydrocarbon. Bleeding bisa dijumpai di shale shaker, kadang-kadang oil bisa sampai menutupi mud pit. Pada conventional core yang diambil pada oil zone sering dijumpai adanya bleeding , terutama pada saat core barrel diangkat di permukaan.
PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

Sedangkan staining bisa ditemukan di cuttings, sidewall core maupun conventional core. Bisa dilihat dengan mata, atau harus dibawah mikroskop untuk cuttings. Deskripsikan warna staining dan bentuknya: spotty, patchy, staining along fractures, coating grains, etc. HOT WATER TEST Metoda ini sangat sederhana, tapi sering dilupakan, jika WSG merasa sedang berada di target zone tidak ada salahnya metoda ini dilakukan. Caranya dengan mengambil satu sendok fresh cuttings dari shale shaker, masukkan ke tempat yang sesuai, lalu tambahkan air panas dan aduk. Jika ada oil didalam cuttings, akan terlepas dari butiran dan mengambang dipermukaan bercampur dengan lumpur, amati didalam UV box, oil akan memberikan fluorescence FLUORESCENCE Memeriksa cuttings sample fluorescence dengan UV Box adalah suatu standar prosedur dalam pekerjaan WSG. Umumnya hydrocarbon memberikan fluorescence dibawah UV light dengan warna bervariasi dari: brown, yellow, gold, yellowish white, green. Makin terang warna fluoresence mengindasikan semakin tinggi oil gravity API. Catat warna dan persentasinya, klasifikasi oil shows diambil dari persentasi fluoresence ini. Beberapa mineral, terutama calcite juga akan memberikan fluoresence dibawah UV light.
PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

Klasifikasi oil shows yang diambil dari persentasi fluorescence di bawah UV light bersifat relatif, secara umum bisa diklasifikasikan sebagai berikut: - Trace < 5% - Poor 5-10% - Fair 10-25% - Good 25-50% - Very Good 50-75% - Excellent > 75% Setelah mengamati fluorescence, ambil beberapa cuttings, tempatkan di porcelain tray yang bersih lalu siapkan test selanjutnya. CUT AND SOLVENT TESTS Solvent yang paling umum dipergunakan adalah trichlorethene dan acetone. Cuttings yang telah di siapkan di porcelain tray yang bersih lalu ditetesi dengan solvent, hydrocarbon dalam cuttings akan terlarut dalam solvent dengan kecepatan tertentu lalu meninggalkan residu dengan warna disekeliling butiran, proses tersebut yang disebut sebagai CUT Catat warna, reaksi dari solvent tersebut, misalnya sebagai berikut: Yellowish white to white fast streaming cut Rule of thumb: the lighter the color, the light the crude
PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

Jika analisa CUT dibawah UV light kurang meyakinkan, bisa dilanjutkan dengan test crush cut, sample harus dikeringkan lebih dulu lalu di haluskan dengan cara ditumbuk di mortal, masukkan kedalam test tube dan tambahkan solvent agent, amati dibawah UV light. Hasil dari crush cut ini lebih layak dipercaya, hanya persiapannya membutuhkan waktu. Selain dengan trichlorethene , chrush cut bisa dilakukan dengan acetone. Prosesnya sama, keringkan dan haluskan sample yang akan di test, masukkan ke test tube, tambahkan acetone, kocok. Lalu bagian cair dipindahkan ke test tube lain dan tambahkan air suling (distalled water) dan di aduk. Jika ada hydrocarbon akan terbentuk cairan berwarna milky white. Catatan: semua alat harus bersih, sebelum melakukan lakukan test salah satu tabung dengan acetone dan air, tanpa cutting. Jika memberikan warna milky white berarti ada kontaminasi.

PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

GR_DN

GR_Res

DLL

DN

PGSC WSG COURSE - IWAN HAINIM

You might also like