You are on page 1of 20

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S dengan gangguan sistem : Muskuloskletal Arthritis Rheumatoid pada Ny.E di Burujul RT.03 RW.

05 Desa Cigembor Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Kabupaten Ciamis


Disusun Oleh :

Ria Aprilia Suci Dadan Wawan

STIKes Muhammadiyah Ciamis 2013

BAB I Latar Belakang


Kesehatan dapat diartikan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (UU No.36 th. 2009). Pentingnya peran serta masyarakat dalam program-program kegiatan pembangunan kesehatan, Salah satunya yaitu dengan mengatasi diantaranya masalah kesehatan dalam sistem muskuloskletal, yang termasuk didalamnya adalah : penyakit Arthritis Rhematoid yaitu suatu gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ.

BAB II TINJAUAN TEORITIS


Pengertian Keluarga Menurut Friedman (1998) : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Suprajitno,2004:1) Tipe-tipe keluarga Keluarga inti (Nuclear family) Keluarga yang dibentuk karena ikatan pernikahan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak Keluarga asal (Family of Origin) Merupakan unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan. Keluarga besar (Extended Family) Keluarga inti ditambah keluarga yang lainnya (karena hubungan darah (misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu, orang tua tunggal, keluarga tanpa anak serta keluarga pasangan). dll

Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga 1. Pasangan Pemula atau Pasangan Baru Menikah 2. Keluarga Dengan Child Bearing (Kelahiran Anak Pertama) 3. Keluarga Dengan Anak Prasekolah 4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah 5. Keluarga Dengan Anak Remaja 6. Keluarga Dengan Melepaskan Anak Ke Masyarakat 7. Keluarga Dengan Tahapan Berdua Kembali dan 8. Keluarga Dengan Tahapan Masa Tua Fungsi keluarga 1. Fungsi affektif (The Affectife Function) 2. Fungsi Sosialisasi 3. Fungsi Reproduksi (reproductive function) 4. Fungsi Ekonomi (the economic function) 5. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan (the health care function)

Keluarga tahap Lansia


Menurut Shirley Rose Tyson 1999, Menua adalah suatu proses yang dimulai dari saat konsepsi dan ini merupakan bagian normal dari masa pertumbuhan dan perkembangan dan juga penurunan kemampuan dalam mengganti sel-sel yang rusak.

. Tipe-tipe Lansia Pada umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama anaknya. Menurut Nugroho W ( 2000) adalah: 1. Tipe Arif Bijaksana: Yaitu tipe kaya pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, ramah, rendah hati, menjadi panutan. 2. Tipe Mandiri: Yaitu tipe bersifat selektif terhadap pekerjaan, mempunyai kegiatan. 3. Tipe Tidak Puas: Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses penuaan yang menyebabkan hilangnya kecantikan, daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, jabatan, teman. 4. Tipe Pasrah: Yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik. 5. Tipe Bingung: Yaitu lansia yang kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, pasif, dan kaget.

Tugas keluarga di bidang kesehatan Mengenal masalah kesehatan keluarga. Memutuskan tindakan keperawatan yang tepat bagi keluarga. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga. Masalah kesehatan keluarga Terdapat 3 kelompok masalah besar, yaitu : Ancaman kesehatan Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Kurang atau tidak sehat Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Situasi krisis Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga 1. Faktor fisik 2. Faktor psikis 3. Faktor Sosial 4. Faktor Budaya a. Keyakinan dan Praktek Kesehatan b. Nilai-nilai Keluarga c. Peran dan Pola Komunikasi Keluarga d. Koping Keluarga Keluarga Resiko Tinggi Keluarga yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan seperti keluarga dengan sosial ekonomi rendah, menderita penyakit, anggota keluarga yang terlalu besar, mempunyai penyakit keturunan, keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit menular atau kronis

Dampak keluarga resiko tinggi terhadap fungsi keluarga Dampak keluarga resiko tinggi akan berpengaruh pada fungsi keluarga diantaranya : Fungsi affektif Fungsi sosialisasi Fungsi reproduksi Fungsi ekonomi Fungsi perawatan kesehatan Dampak Masalah Arthritis Rheumatoid Dampak terhadap kebutuhan klien Kebutuhan istirahat dan tidur Kebutuhan aktifitas Kebutuhan rasa aman Kebutuhan dicintai dan mencintai Kebutuhan harga diri Kebutuhan aktualisasi diri

Dampak Arthritis Rheumatoid terhadap peran dan fungsi keluarga : 1. Fungsi afektif 2. Fungsi sosialisasi 3. Fungsi reproduksi 4. Fungsi ekonomi 5. Fungsi perawatan Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Arthritis Rheumatoid Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga. Adapun tahapan dalam Asuhan Keperawatan Keluarga meliputi : 1. Pengkajian a. Identitas b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga c. Lingkungan d. Struktur keluarga e. Fungsi keluarga f. Penyebab masalah keluarga dan koping yang dilakukan keluarga

2. Analisa Data 3. Diagnosa Keperawatan Keluarga merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung dan pengukuran dengan menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual. Masalah yang mungkin muncul pada keluarga dengan Arthritis Rheumatoid : a. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga b. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga c. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga d. Resiko tinggi injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang tepat bagi keluarga. e. Peningkatan status kesehatan berhubungan dengan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

4. Perumusan Masalah Ada 4 (empat) kriteria dalam menentukan skala prioritas masalah : 1. Sifat masalah Skala Bobot Tidak/kurang sehat (3) Ancaman kesehatan (2) (1) Keadaan sejahtera (1) 2. Kemungkinan masalah dapat dirubah Mudah (2) Sebagian (1) (2) Tidak dapat (0) 3. Potensi masalah untuk di cegah Tinggi (3) Cukup (2) (1) Rendah (1) 4. Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera ditangani (2) Ada masalah, tidak perlu ditangani (1) (1) Masalah tidak dirasakan (0)

5. Adapun rencana perawatan yang dapat dilakukan pada keluarga dengan Arthritis Rheumatoid adalah :
Intervensi : 1. DX 1 a. Dorong pasien mempertahankan postur tegak, duduk tinggi, berdiri dan berjalan. b. Latih pasien rentang gerak aktif pasif Tujuan : Memaksimalkan fungsi sendi, mempertahankan mobilitas. Kriteria hasil : Pasien mampu mempertahankan mobilisasi, dengan fungsi sendi yang maksimal. Rasional : Mempertahankan atau meningkatkan fungsi sendi
2. DX 2 a. Kaji nyeri pasien Tujuan : Mengetahui tingkatan nyeri Rasional : Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri b. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur dan duduk di kursi Tujuan : Pada penyakit berat tirah baring diperlukan untuk membatasi nyeri. Rasional : Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dan mempertahankan posisi netral.

3. DX 3 a. Diskusi arti dari kehilangan/perubahan pada pasien/orang terdekat Tujuan : Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interksi dengan orang lain. Rasional : Mengidentifikasi rasa takut dalam menghadapinya secara langsung. 4. Resiko DX 1 a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara menangani akibat dari komplikasi penyakit Arthritis Rheumatoid. Tujuan : Mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk keluarga dengan masalah Arthritis Rheumatoid. Rasional : Mengetahui intervensi selanjutnya. 5. Potensial DX 1 a. Anjurkan keluarga untuk mempertahankan pola komunikasi Tujuan : Mampu meningkatkan status kesehatan keluarga. Rasional : Dengan adanya komunikasi membantu dalam meningkatkan status kesehatan

6. Implementasi Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. 7. Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Laporan Kasus 1.Pengkajian a.) Struktur dan sifat keluarga Identitas keluarga Nama kepala keluarga : Tn.S Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak bekerja Umur : 74 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Tidak bekerja Tanggal pengkajian : 12 Juli 2012 Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia Status perkawinan : Kawin Alamat : Lingkungan Burujul RT.03 RW. 05 Desa.Cigembor Ciamis Pendidikan Kepala Keluarga : SR (Sekolah Rakyat)

b) Daftar susunan anggota keluarga c) Tipe Keluarga d) Tahap Perkembangan Keluarga e) Genogram Berdasarkan pengkajian, beberapa analisa data : Diagnosa Keperawatan 1. DO : Klien terlihat sulit untuk berjongkok. DS : a. Klien mengeluh setiap bangun pagi dan setiap malam, tangan dan kakinya sulit untuk digerakkan. b.Keluarga hanya mampu membantu aktifitas klien apabila rasa pegalnya kambuh Diagnosa : Gangguan mobilitas fisik pada Ny.E keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami Arthritis Rhematoid

Dari analisa diatas, lalu diprioritaskan masalah tersebut. 1. Berdasarkan pembobotan masalah (skoring), maka diagnosa keperawatan keluarga yang harus segera ditangani adalah : Gangguan mobilitas fisik pada Ny.E keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami Arthritis Rhematoid. Kurangnya perawatan diri pada Ny.E keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami keterbatasan perawatan diri. Kurangnya pengetahuan pada Ny.E keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal penyakit Arthritis Rhematoid. 2. Perencanaan Keperawatan Keluarga Perencanaan keperawatan keluarga, dilakukan berdasarkan 5 Tugas Fungsi Keluarga yaitu : a. Mengenal masalah kesehatan keluarga b. Memutuskan tindakan kesehatan c. Merawat keluarga d. Memodifikasi lingkungan, dan e. Memanfaatkan fasiliyas pelayanan kesehatan.

3. Implementasi dan Evaluasi 4. Catatan Perkembangan B. Pembahasan Dalam pembahasan penulis akan menguraikan proses asuhan keperawatan keluarga Tn.S dengan masalah Arthritis Rheumatoid dan membandingkan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus selama asuhan keperawatan pada Ny.E dengan memperhatikan dan menganalisa tinjauan kasus pada BAB III, beberapa aspek pembahasan diantaranya : 1. Tahap Pengkajian 2. Tahap Perencanaan 3. Tahap Pelaksanaan 4. Tahap Evaluasi

You might also like