You are on page 1of 2

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Dengan kata lain pengetahuan mempunyai pengaruh sebagai motivasi awal bagi seseorang dalam berperilaku. Namun perlu diperhatikan bahwa perubahan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, walaupun hubungan positif antara variabel pengetahuan dan variabel perilaku telah banyak diperlihatkan. Pengetahuan diperoleh dari fakta atau kenyataan dengan mendengar radio, melihat televisi, dan sebagainya. Serta dapat diperoleh dari pengalaman berdasarkan pemikiran kritis (Soekanto, 2002). Ellis mengemukakan bahwa sikap melibatkan beberapa pengetahuan tentang sesuatu. Namun aspek yang esensial dalam sikap adalah adanya perasaan atau emosi, kecenderungan terhadap perbuatan yang berhubungan dengan pengetahuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Ellis, sikap melibatkan pengetahuan tentang sesuatu termasuk situasi. Situasi di sini dapat digambarkan sebagai suatu objek yang pada akhirnya akan mempengaruhi perasaan atau emosi dan kemudian memungkinkan munculnya reaksi atau respons atau kecenderungan untuk berbuat. Dalam beberapa hal, sikap adalah penentu yang paling penting dalam tingkah laku manusia. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif yaitu senang (like) dan tidak senang (dislike) untuk melaksanakan atau menjauhinya. Dengan demikian pengetahuan tentang sesuatu adalah awal yang mempengaruhi suatu sikap yang mungkin mengarah kepada suatu perbuatan. Ellis, Robert S..Educational Psychology: a Problem Approach. NewYork:d. Van Nostrard Co. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap seseorang ialah pengetahuan yang dimilikinya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki akan memberikan kontribusi terhadap terbentuknya sikap yang baik. Pembentukan sikap tidak dapat dilepaskan dari adanya faktorfaktor yang mempengaruhi seperti pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, serta faktor emosional dari individu 5 Azwar, S., Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Liberty, Yogyakarta. 2005,

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Riswan6 bahwa perilaku responden dapat dipengaruhi selain karena faktor pendidikan,juga karena adanya motivasi untuk sembuh. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku adalah lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial budaya, dan ekonomi.

Riswan, Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit TB Paru Dengan Perilaku Keluarga Dan Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagak Kabupaten Malang, skripsi, FK UGM, Yogyakarta,2008

You might also like