You are on page 1of 53

Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 170 gr pada Laki-laki, 115 155 gr pada perempuan); panjang 5 7,5

7,5 cm; tebal 2,5 3 cm.


Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum abdominal, ginjal kiri bagian atas Lumbal I, bagian bawah Lumbal IV pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah

3 Lapisan luar ginjal : kapsul (fibrosa transparan), lap. adiposa & fascia renal (jar penunjang fibrosa yg tebal)

Tepi medial ginjal cekung hilus (tempat keluar masukknya arteri, vena & nervus renalis)
Pelvis renis pelebaran ureter yg berbentuk corong

Struktur ginjal : Bila dibuat irisan memanjang dari medial ke lateral tampak dua bagian Cortex sebelah luar dan medulla sebelah dalam

Cortex Tampak agak pucat Terdapat : Corpusculi Renalis Tubuli Contorti Permulaan Tubulus Collectus

Medulla : Terdiri bangunan berbentuk piramid disebut Piramid Renalis, ujung piramid akan menjadi Colix Minor, beberapa Colix Minor bergabung menjadi Colix Major, beberapa Colix Major bergabung menjadi Pelvis Renalis dan berlanjut sebagai ureter. Pada Medulla ditempati : Ansa Henle, sebagian pars descendens dan pars ascendens tubulus Henle

Sebagian besar tubulus Collectus

Mrpk satuan struktural & fungsional ginjal Secara mikroskopis ginjal terdiri Nefron berjumlah + 2,4 Juta Nefron terdiri dari

dari

Glomerolus, dimana terjadi proses filtrasi Tubulus (kapsul bowman, tubulus proksimal, ansa henle & tubulus distal) : dimana cairan filtrasi diubah menjadi urin

1.

Nefron kortikal (superfisial) glomerulus di bawah kapsul renalis, ansa henle pendek & dikelilingi kapiler disebut Peritubuler Kapiler.
Nefron midkortikal glumerulusnya di tengah korteks, ansa henle ada yg panjang & ada jg yg pendek Nefron jukstamedula glumerulus di perbatasan korteks medula, ansa henle panjang sampai ujung papila & dikelilingi kapiler peritubulus disebut Vasa Recta

2.

3.

Duktus koligens (collecting tubules) menerima urine dr beberapa nefron membentuk piramid medula Tempat menempelnya aa. Aferen & tubulus distal aparatus jukstaglumerulus, tda : sel jukstaglumerulus (bergranul : isi renin TD di aa. aferen), sel mesangial (berkontraksi mempengaruhi aliran darah kapiler) & sel makula densa (osmoreseptor & kemoreseptor konsentrasi solut filtrat)

A.Renalis memvascularisasi ginjal setelah bercabang-cabang akhirnya menuju masingmasing Nefron dalam bentuk Arteriolle Afferent dan memasuki tubulus yang mengalami invaginasi Capsula Bowmani dan membentuk kapiler.
Kapiler-kapiler Glomerolus. di capsul Bowman ini disebut

Kapiler ini meninggalkan Glomerolus dan membentuk Arteriolle Efferent, Arteriolle Efferent ini membentuk kapiler yang mengelilingi tubulus

Tubulus Proximalis Menampung hasil filtrasi Glomerolus, berkelok-kelok disebut Tubulus Contortus Proximalis Loop of Henle : kelanjutan tubulus proximalis tidak berkelok, terdiri dari : Pars Descenden, dibagi bagian tebal dan tipis Pars Ascenden, dibagi 2 bagin tebal dan tipis Ansa Henle : pertemuan pars Ascenden dan Descenden berupa lengkungan

Tubulus Distalis, berkelok-kelok dan berakhir menjadi Tubulus Arcuatus yang bermuara ke dalam Tubulus Colectivus bergabung menjadi Ductus Papillaris Bellini dan menjadi Calix Minor

Mendapat darah dari A.Renalis merupakan cabang dari Aorta Abdominalis.


Sebelum memasuki ginjal A.Renalis bercabang dua yaitu :
Ramus Anterior dan Ramus Pasterior

A. Segmentalis yang memvaskularisasi satu segmen ginjal. A. Segmentalis memberi cabang A.Interlobaris dan memberi cabang A. Arcuata A. Arcuata memberi cabang dalam cortex ginjal disebut A. Interlobularis. A. Interlobularis bercabang-cabang menjadi Arteriole Afferent

Arteriolle Afferent menuju Capsula Bowman dan bercabang-cabang berupa Capiler. Capiler-capiler ini bersatu menjadi Arteriolae Efferent Arteriollae Efferent membentuk anyaman pembuluh darah pada Tubulus Contortus dan Tubulus Henle, sebagian memberi cabang ke Pelvis Renalis disebut A. Recta A. Recta memvaskularisasi tubulus Henle dan tubulus Colectivus membentuk anyaman pembuluh darah menjadi V. Recta

Mengendalikan keseimbangan dengan cara :


1. 2.

3.
4. 5. 6. 7.

Mengatur keseimbangan air dalam tubuh Mengatur keseimbangan elektrolit Mengatur keseimbangan asam basa Turut mengatur tekanan darah Sebagai Eritrhopoetic System Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme : ureum, kreatinin dan amoniak Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun

Membersihkan plasma darah dari zatzat yang tidak berguna bagi tubuh dengan cara :
Filtrasi Reabsorbsi Sekresi Sintesa

Peristiwa Filtrasi di Glomerolus berlangsung melalui 3 lapisan sel : Lapisan sel Endothel Capiler Membrana basalis Lapisan Epitel Capsula Bowmani Jalur filtrasi : Cairan filtrasi glumerulus tubulus ansa henle, tubulus distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar berupa urine

Tekanan Filtrasi = Tekanan Glomerolus (tekanan osmosis + tekanan intra renal) e.g 60mmHg-(32mmHg + 18mmHg) = 10mmHG

Tda : lapisan fenestra endotel kapiler, membrane basalis, diafragma & celah lapisan epitel capsula bowman.
Permiabilitas membarana glomerulus 100-1000 kali lebih permiabel dibandingkan dengan permiabilitas kapiler pada jaringan lain.

Rata-rata GFR normal 125 ml/menit


Faktor-faktor yang mempengaruhi GFR antara lain : Aliran darah ke ginjal Constrictie Arteriole Afferent Constrictie Arteriole Efferent Rangsangan Simpatis Tekanan Intra Kapsuler Konsentrasi protein plasma Permeabilitas membran

1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. 2.

Tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus Tekanan onkotik dalam kapsul bowman (normal tidak ada protein) Tekanan hidrostatik di kapsul Bowman Tekanan onkotik protein plasma dlm kapiler glomerulus

1. 2.

1.

Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus 55 mm HG kekuatan kontraksi jantung & tahanan aa. aferen & eferen Tekanan onkotik protein plasma 15 mmHG konsentrasi plasma dlm kapiler glomerulus
Tekanan hidrostatik kapsul Bowman 25 mmHG keadaan ureter & ginjal

2.

3.

1.

Pengaturan aliran darah arteriol ginjal resistensi aa. aferen & eferen
Autoregulasi LFG : respon miogenik (kemampuan intrinsik otot polos PD thdp perubahan tekanan) umpan balik tubuloglomerular (efek parakrin dr makula densa thdp perubahan aliran cairan yg mll tubulus distal) Hormon & saraf otonom perubahan tekanan & volume darah

2.

3.

Mekanisme reabsorbsi: Transport aktif perlu :


Carrier Energi Gradien kadar Gradien Listrik

Transport pasif :

Zat-zat yang direabsorbsi aktif: Glocosa, asam amino, Na+, K+ Permeabilitas urea < air banyak urea dalam kencing Creatinin, inulin, manitol permeabilitas = 0, jadi 100% terdapat dalam urin

Tubulus Proximalis :

Glucose, as.amino dan protein 100% direabsorbsi. Air, Na+, Cl-, K+ 80% direabsorbsi

Pars Descenden Loop Henle : sangat permeabel Pars Ascenden : tidak permeable terhadap air, dapat reabsorbsi aktif Na+, ClTubulus Distalis :

Permeabilitas air tergantung ADH Na+, Cl-, reabsorbsi aktif Sekresi H+, K+, NH3-

99 % cairan yg difiltrasi glumerulus direabsorbsi oleh tubulus, 1 % diekskresikan LFG yg tinggi membantu membersihkan plasma dr zat asing, & menyebabkan air & ion difiltrasi dgn cepat Beberapa senyawa asing tidak akan direabsorbsi

Reabsorbsi Na di tubulus proksimal mll kanal ion gradien elektrokimia di mmb apikal & transport aktif (pompa Na-KKTPase) di mmb basolatera
Reabsorbsi glukosa di tub proksimal : mll transport aktif sekunder dgn kotransport Na di mmb apikal & difusi terfasilitasi dgn pompa Na-K-ATPae di mmb basolateral

Reabsorbsi urea di tub proksimal dgn difusi pasif (gradien konsentrasi urea yg disebabkan oleh reabsorbsi Na & solut lain
Protein plasma dgn BM kecil direabsorbsi di tub proksimal, BM besar dibawa oleh karier mll transitosis (endositosis di mmb apikal & eksositosis di mmb basolateral)

Cl- : reabsorbsi pada Loop Henle tebal, tubulus proximalis


K+ : disekresi pada tubulus distal HCO3- : direabsorbsi dalam bentuk CO2, sebagian kecil dalam bentuk HCO3H+ : disekresi aktif pada tubulus proximalis bag distal

Urea : difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40 50%


Kreatinin :

Difiltrasi sempurna Tidak direabsorbsi Disekresi di tubulus proximalis

Inulin :

Difiltrasi sempurna Tidak direabsorbsi Tidak disekresi

Adalah perpindahan molekul dr CES ke lumen tubulus nefron


Sekresi tergantung pd sistem transport (sebagian besar transport aktif sekunder) Sekresi membantu nefron meningkatkan ekskresi suatu molekul

1. 2. 3. 4.

Menghasilkan eritropoietin (sintesis SDM) Renin (enzim proteolitik yg berperan dlm pengaturan volume CES & TD) Kalikerin enzim proteolitik yg berperan dlm pembentukan kinin (vasodilator) Prostaglandin (vasodilator) & tromboksan (vasokonstriktor) derivat asam lemak yg bekerja sbg hormon lokal meningkatkan ekskresi air & garam merangsang penglepasan renin

Tda : 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya 25-30 cm. Lapisan dinding ureter terdiri dari:
1. Dinding

luar jaringan fibrosa 2. Lapisan tengah otot polos 3. Lapisan dalam lapisan mukosa

Merupakan kantung yang berfungsi untuk menampung urin sementara


Disusun oleh lapisan otot polos

Berhubungan dengan uretra

Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin jantan

Aa. Afferent & Efferent dipersarafi oleh s. otonom norepinefrin yg berikatan dgn reseptor alfa di otot polos arteriol vasokontriksi aliran darah ke ginjal & LFG turun Angiotensin II (vasokonstriktor) & prostaglandin (vasodilator) bekerja pada sel mesengial (kontraksi) atau podosit (merubah ukuran filtration slit) luas permukaan filtrasi berubah.

Clearance suatu zat = Jumlah mL plasma yang dibersihkan oleh kedua ginjal dari zat tersebut dalam 1 menit.
x jumlah urin

Clearance zat X = kadar zat X dlm urin kadar zat x dlm plasma

Creatinin Clearance = kadar Creatinin dlm urin x jumlah urin kadar Creatinin dlm plasma Normal Lk Pr : 98 156 cc/mnt : 95 160 cc/mnt

Pusat Pengaturan Osmoregulasi Hypothalamus

Haus

Minum air dalam jumlah cukup

ADH

meningkatkan penyerapan air Hipofisis Posterior


Tubulus Ginjal

STIMULUS:

Penyerapan air memulihkan kekurangan cairan tubuh

Ketika kadar air pada tubuh berkurang, misalnya pada saat panas hari, atau berolah raga, maka tubuh menstimulus hipotalamus

Tubulus Pengumpul

Kadar Cairan Tubuh Normal (Homeostasis)

Urin terbentuk melalui 3 tahap :

1. Filtrasi

2. Reabsorpsi
1 Tubulus Proksimal

3. Sekresi/Augmentasi
4 Tubulus Distal

NaCl Nutrients HCO3 H2O K+

H2O
NaCl

HCO3

H+

NH3

K+

H+

KORTEKS 2 Filtrasi H2O Salts (NaCl and others) HCO3 H+ Urea Glucose; amino acids Some drugs Lengkung Henle turun NaCl H2O MEDULA LUAR 3 Lengkung Henle naik NaCl 5 Tubulus Pengumpul Urea NaCl MEDULA DALAM H2O

Key Active transport Passive transport

Isi kandung kemih

Korteks Serebri

Reseptor Regang

Motor neuron sfingter uretra eksterna Dihambat Sfingter uretra ekst terbuka Tidak dihambat

Parasimpatis

Kontraksi kandung kemih Sfingter uretra interna terbuka Berkemih

Sfingter uretra ekst Tertutup Tidak berkemih

Urination: Micturation reflex

You might also like