You are on page 1of 31

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

BAB V GANGGUAN PSIKIATRI PADA ANAK DAN REMAJA: AUTISME TUJUAN BELAJAR Tujuan Kognitif 1. Mengenal berbagai gangguan autisme pada anak Mengetahui definisi secara umum Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan autisme Mengetahui gejala-gejala autisme Menentukan tipe gangguan autisme Menentukan diagnosis autisme dengan tepat Menentukan prognosis 2. Penanganan autisme secara komprehensif Memilih terapi secara tepat Penanganan yang tepat untuk gangguan autisme Tujuan Afektif 1. Menghargai peranan ilmu kedokteran ji a anak Menjelaskan pentingnya ilmu kedokteran ji a anak Menggambarkan peranan seorang psikiater anak Menjelaskan bah a seorang anak memang berbeda dengan orang de asa bukan saja dari hal ukuran badan 2. Menunjukkan perhatian akan berbagai gangguan ji a anak Menjelaskan kepada lingkungan mengenai hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan situasional sementara Mengkonsultasikan bila perlu

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

76

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

PENDAHULUAN Autisme yang dikenal sebagai autistic spectrum disorder !A"#$ atau pervasive developmental disorder merupakan gangguan yang perlu mendapat perhatian khusus dari para klinisi ahli kesehatan anak. Autisme merupakan fenomena yang masih menyimpan banyak rahasia alaupun telah diteliti lebih dari %& tahun yang lalu. "ampai saat ini belum dapat ditemukan penyebab pasti dari gangguan autisme ini' sehingga belum dapat dikembangkan cara pencegahan dan penanganan yang tepat. Pada a alnya autisme dipandang sebagai gangguan yang disebabkan oleh faktor psikologis yaitu pola pengasuhan orangtua yang tidak hangat secara emosional' tetapi barulah sekitar tahun 1(%& dimulai penelitian neurologis yang membuktikan bah a autisme disebabkan oleh adanya abnormalitas pada otak. Autisme dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat kaya' miskin' di desa di kota' berpendidikan maupun tidak serta pada semua kelompok etnis dan budaya di dunia. )umlah anak yang terkena autisme semakin meningkat pesat di berbagai belahan dunia' kondisi ini menyebabkan banyak orangtua menjadi as- as sehingga sedikit saja anak menunjukkan gejala yang dirasa kurang normal selalu dikaitkan dengan gangguan autisme. #i *alifornia pada tahun 2&&2 disimpulkan terdapat ( kasus autisme per-harinya. #i Amerika "erikat disebutkan autisme terjadi pada 1+.&&& , %&.&&& anak diba ah 1+ tahun. #i -ndonesia yang berpenduduk 2&& juta' hingga saat ini belum diketahui berapa persisnya jumlah penderita namun diperkirakan jumlah anak autisme dapat mencapai 1+&-2&& ribu orang. Perbandingan antara laki dan perempuan adalah . / 1' namun anak perempuan yang terkena akan menunjukkan gejala yang lebih berat. Autisme termasuk kasus yang jarang' biasanya identifikasinya melalui pemeriksaan yang teliti di rumah sakit' dokter atau sekolah khusus. #e asa ini terdapat kecenderungan peningkatan kasus-kasus autisme pada anak !autisme infantil$ yang datang pada praktek neurologi dan praktek dokter lainnya. 0mumnya keluhan utama yang disampaikan oleh orang tua adalah keterlambatan bicara' perilaku aneh dan acuh tak acuh' atau cemas apakah anaknya tuli. Terapi anak autisme membutuhkan deteksi dini' inter1ensi edukasi yang intensif' lingkungan yang terstruktur' atensi indi1idual' staf yang terlatih baik' dan peran serta orang tua sehingga melibatkan banyak bidang' baik bidang kedokteran' pendidikan' psikologi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

77

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

maupun bidang sosial. #alam bidang kedokteran' untuk menangani masalah autisme dengan pengobatan khususnya medika mentosa' di bidang pendidikan dapat dilakukan dengan memberikan latihan pada orang tua penderita. Terapi perkembangan perilaku dapat dilakukan dalam bidang psikologi' sedangkan mendirikan yayasan autisme sebagai lembaga yang mampu secara professional menangani masalah autisme adalah salah satu contoh yang dilakukan dalam bidang sosial. Prognosis untuk penderita autisme tidak selalu buruk. Pada gangguan autisme' anak yang mempunyai -2 diatas 3& dan mampu menggunakan komunikasi bahasa mempunyai prognosis yang baik. 4erdasarkan gangguan pada otak' autisme tidak dapat sembuh total tetapi gejalanya dapat dikurangi' perilaku dapat diubah ke arah positif dengan berbagai terapi. "ejauh ini masih belum terdapat kejelasan secara pasti mengenai penyebab dan faktor risikonya sehingga strategi pencegahan yang dilakukan masih belum optimal. "aat ini tujuan pencegahan mungkin hanya sebatas untuk mencegah agar gangguan yang terjadi tidak lebih berat lagi' bukan untuk menghindari kejadian autisme. AUTISME DEFINISI Autisme berasal dari bahasa 5unani 6autos7 yang berarti segala sesuatu yang mengarah pada diri sendiri. Autisme pertama kali dikemukakan oleh #r. 8eo Kanner 1(.9' seorang psikiater Amerika. -stilah autisme dipergunakan untuk menunjukkan suatu gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol yang sering disebut dengan sindroma Kanner. Autisme adalah salah satu defisit perkembangan per1asif pada a al kehidupan anak yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan ciri pokok yaitu terganggunya perkembangan interaksi sosial' bahasa dan yang bersifat repetitif' stereotipik dan obsesif. Menurut #"M IV (Diagnostic and Statistical Manual) dari American Psychiatric Association 1((.' autisme digolongkan dalam Per va sive Developmental Disorder !P##$ atau gangguan perkembangan per1asif pada anak yang gejalanya muncul sebelum berumur 9 tahun. Per1asif artinya gangguan tersebut sangat luas dan berat' mempengaruhi seseorang secara mendalam. :angguan perkembangan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial' Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# # icara' serta munculnya perilaku

78

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

komunikasi dan perilaku. #iagnosis autisme ditegakkan bila berdasarkan obser1asi sejumlah gejala seperti yang tercantum dalam #"M--;.

-*#-1& menggunakan definisi yang sama ditambah dengan usaha lebih intensif menentukan subgrup autisme. 4eberapa gangguan lain digolongkan dalam P##' yaitu/ 1. Autistic disorder. :angguan interaksi sosial'komunikasi dan bermain imajinatif sebelum umur 9 tahun dengan perilaku' minat dan akti1itas yang stereotipik. 2. Asperger's disorder. ditandai gangguan interaksi sosial' minat' akti1itas terbatas' tanpa keterlambatan perkembangan bahasa' dengan -2 normal atau di atas normal. 9. Pervasive Developmental Disorderot !ther"ise Speci#ied !P##-<="$ sering disebut autisme atipikal. Anak tidak memenuhi kriteria diagnosis spesifik' tetapi ada gangguan berat dan per1asif pada suatu tipe perilaku. .. $ett's disorder. Kelainan progresif hanya pada anak perempuan. Pada mulanya terlihat perkembangan normal' lalu kemunduran berupa hilangnya kemampuan' hilangnya fungsi tangan yang diganti dengan gerakan tangan seperti >mencuci> pada saat anak tersebut berumur 1-. tahun. +. %hildhood disintegrative disorder . Perkembangan normal paling tidak 2 tahun pertama kehidupan' disusul hilangnya kemampuan. EPIDEMIOLOGI :angguan autisme dapat terjadi dengan angka 2-+ kasus?1&&.&&& anak !&'&2-&'&+@$ di ba ah usia 12 tahun. )ika retardasi mental berat dengan ciri autistik dimasukkan' angka dapat meningkat sampai setinggi 2&?1&.&&&. Pada sebagian kasus autisme mulai sebelum 9% Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

79

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

bulan tetapi mungkin tidak terlihat oleh orangtua' tergantung pada kesadaran mereka dan keparahan gangguan. )umlah anak yang terkena autisme semakin meningkat pesat di berbagai belahan dunia. #i Kanada dan )epang pertambahan ini mencapai .& persen sejak 1(A&. #i *alifornia sendiri pada tahun 2&&2 disimpulkan terdapat ( kasus per-harinya. #i Amerika "erikat disebutkan autisme terjadi pada 1+.&&& , %&.&&& anak diba ah 1+ tahun. #i -nggris pada a al tahun 2&&2 bahkan dilaporkan angka kejadian autisme meningkat sangat pesat' dicurigai 1 diantara 1& anak menderita autisme. #i -ndonesia yang berpenduduk 2&& juta' hingga saat ini belum diketahui berapa persisnya jumlah penderita namun diperkirakan jumlah anak autisme dapat mencapai 1+&-2&& ribu orang. :angguan autisme ditemukan lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan. Tiga sampai lima kali lebih banyak anak laki-laki yang memiliki gangguan autistik dibandingkan anak perempuan. Tetapi anak perempuan yang memiliki gangguan autistik cenderung terkena lebih serius dan lebih mungkin memiliki ri ayat keluarga gangguan kognitif dibandingkan anak laki-laki. Penelitian permulaan menemukan gangguan ini lebih sering pada status sosioekonomi tinggi' namun hal ini mungkin dipengaruhi oleh bias' karena dalam 2+ tahun terakhir terdapat peningkatan kasus pada kelompok sosio-ekonomi rendah. Penemuan ini mungkin akibat bertambahnya ke aspadaan akan ganguan ini dan bertambahnya fasilitas kesehatan untuk anak-anak miskin. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS Penyebab autisme sampai sekarang belum dapat ditemukan dengan pasti. 4anyak sekali pendapat yang bertentangan antara ahli yang satu dengan yang lainnya mengenai hal ini. :angguan autistik adalah suatu gangguan perkembangan perilaku. Balaupun gangguan autistik pertama kali dianggap berasal dari psikologis atau psikodinamik' banyak bukti-bukti yang terkumpul mendukung adanya substrat biologis. 1. Faktor Genet ka #alam beberapa penelitian didapatkan 2-.@ sanak saudara orang autistik terkena gangguan autistik dimana angka ini +&@ lebih besar dibandingkan pada populasi umum. Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

80

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Angka kesesuaian gangguan autistik pada dua penelitian besar terhadap anak kembar adalah 9%@ pada pasangan monoCigotik dibandingkan &@ pada pasangan diCigotik pada salah satu penelitian dan kira-kira (%@ pada pasangan monoCigotik dibandingkan kira-kira 23@ pada pasangan diCigotik pada penelitian kedua. 8aporan klinis dan penelitian menyatakan bah a anggota keluarga nonautistik memiliki berbagai masalah bahasa atau kognitif lainnya yang sama dengan orang autistik' tetapi dalam bentuk yang lebih ringan. !. Ke"a nan Or#an k$Ne%ro"o# &$B o"o# & :angguan autistik dan gejala autistik berhubungan dengan kondisi yang memiliki lesi neurologis' terutama rubella kongenital' fenilketonuria !PK0$' sklerosis tuberosus dan gangguan rett. #efek metabolisme dasar pada PK0 adalah hidroksilase' yang mengkatalisis perubahan tersebut. ketidakmampuan untuk mengubah fenilalanin menjadi paratirosin karena adanya atau tidak aktifnya enCim fenilalanin Anak PK0 adalah hiperaktif dan menunjukan perilaku temper tantrum serta kadang-kadang menyerupai anak autisme. Ada pendapat yang mengatakan bah a terlalu banyak 1aksin Depatitis 4 dan MME !Mumps' Measles dan Eubella$ bisa berakibat anak mengidap penyakit autisme. Dal ini dikarenakan 1aksin ini mengandung Cat penga et thimerosal' yang terdiri dari etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme "pectrum #isorder. Tapi hal ini masih diperdebatkan oleh para ahli karena tidak adanya bukti yang kuat. .-92 @ orang autistik memiliki kejang grand mal pada suatu saat dalam kehidupannya' dan kira-kira 2&-2+@ orang autistik menunjukkan pembesaran 1entrikular pada pemeriksaan tomografi komputer. 4erbagai kelainan elektroensefalogram !FF:$ ditemukan pada 1&-A9@ anak autistik' alaupun tidak ada temuan FF: yang spesifik untuk gangguan autistik' terdapat indikasi kegagalan lateralisasi serebral. Pada pemeriksaan Magnetic Eesonance -maging !ME-$ ditemukan hipoplasia pada lobulus 1ermal ;- dan ;-- sereberal' dan penelitian ME- lain menemukan abnormalitas kortikal terutama polimikrogria' pada beberapa pasien autistik. '. Faktor I(%no"o# & 4eberapa bukti menyatakan bah a inkompatibilitas imunologi antara ibu dan embrio atau janin dapat menyebabkan gangguan autistik. 8imfosit beberapa anak autistik bereaksi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

81

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

dengan antibodi maternal yang meningkatkan kemungkinan bah a jaringan neural embrionik atau ekstraembrional mungkin mengalami kerusakan selama kehamilan. ). Faktor Per nata" "elama gestasi' perdarahan maternal setelah trimester pertama dan mekonium dalam cairan amnion telah dilaporkan lebih sering ditemukan pada anak autistik dibandingkan populasi umum. #alam periode neonatus' anak autistik mempunyai insidensi tinggi sindroma ga at pernapasan dan anemia neonatus. 4eberapa bukti menyatakan tingginya insidensi pemakaian medikasi selama kehamilan oleh ibu dari anak autistik. *. Te(%an Ne%roanato( 8obus temporalis diperkirakan sebagai bagian penting dalam otak yang mungkin abnormal dalam gangguan autistik' hal ini didasarkan pada laporan sindroma mirip autistik pada beberapa orang yang mengalami kerusakan lobus temporalis. Temuan lain pada gangguan autistik adalah penurunan sel purkinye di serebellum' kemungkinan menyebabkan kelainan atensi' kesadaran' dan proses sensorik. +. Te(%an B ok ( a, Pasien dengan gangguan autistik mengalami peningkatan serotonin plasma pada sepertiga pasien. Temuan ini tidak spesifik untuk gangguan autistik' karena orang dengan retardasi mental tanpa gangguan autistik juga memiliki kecendrungan tersebut. Pasien dengan gangguan autistik tanpa retardasi mental juga memiliki insidensi tinggi hiperserotonemia. Pada beberapa anak autistik' peningkatan homo1anilic acid !suatu metabolit utama dopamin$ dalam cairan serebrospinalis adalah disertai dengan peningkatan penarikan diri dan stereotipik. 4eberapa bukti menyatakan bah a keparahan gejala menurun saat rasio +hydroGyindoleacetic acid !+-D-AA$ yang merupakan metabolit serotonin cairan serebrospinalis terhadap homo1anillic acid cairan serebrospinalis meningkat. +-D-AA cairan serebrospinalis mungkin berbanding terbalik dengan kadar serotonin darahH kadar tersebut meningkat pada sepertiga pasien dengan gangguan autistik' suatu temuan nonspesifik yang juga ditemukan pada pasien dengan retadasi mental.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

82

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

-. Faktor P& ko. na( ka .an Ke"%ar#a Penelitian terakhir yang membandingkan orangtua dari anak-anak autistik dengan orangtua anak-anak yang normal tidak menunjukan perbedaan yang bermakna dalam kemampuan membesarkan anak. Tidak ada bukti memuaskan yang menyatakan bah a jenis tertentu fungsi keluarga yang menyimpang atau kumpulan faktor psikodinamika yang menyebabkan perkembangan gangguan autistik. <amun demikian' beberapa anak autistik berespon terhadap stresor psikososial' seperti kelahiran seorang adik atau pindah rumah baru' dengan eksaserbasi gejala. GAMBARAN KLINIS Tanda-tanda a al pada pasien autisme berkaitan dengan usia anak. 0sia anak dimana sindroma autisme dapat dikenal merupakan kunci untuk segera melakukan inter1ensi berupa pelatihan dan pendidikan dini. <ational Academy of "cience 0"A menganjurkan bah a pendidikan dini merupakan kunci keberhasilan bagi seorang anak dengan sindroma autisme. Pada umumnya semua peneliti sepakat bah a sindroma autisme merupakan diagnosis sekelompok anak dengan kekurangan dalam bidang sosialisasi' komunikasi dan afeksi. Mereka juga sepakat bah a mengenal tanda-tanda a al autisme yaitu sejak usia dini !bayi baru lahir bahkan sebelum lahir$ sangat penting untuk upaya penanggulangan. Ada beberapa gejala yang harus di aspadai terlihat sejak bayi atau anak menurut usia. USIA / 0 + BULAN 4ayi tampak terlalu tenang ! jarang menangis$ Terlalu sensitif' cepat terganggu?terusik :erakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi Tidak ditemukan senyum sosial diatas 1& minggu Tidak ada kontak mata diatas umur 9 bulan

Perkembangan motor kasar?halus sering tampak normal USIA + 0 1! BULAN 4ayi tampak terlalu tenang ! jarang menangis$ Terlalu sensitif' cepat terganggu?terusik :erakan tangan dan kaki berlebihan "ulit bila digendong

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

83

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan Tidak ditemukan senyum sosial Tidak ada kontak mata

Perkembangan motor kasar?halus sering tampak normal USIA 1 0 ! TAHUN Kaku bila digendong Tidak mau bermain permainan sederhana !ciluk ba' da-da$ Tidak mengeluarkan kata Tidak tertarik pada boneka Memperhatikan tangannya sendiri Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor kasar?halus

Mungkin tidak dapat menerima makanan cair USIA ! 0 ' TAHUN Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain Melihat orang sebagai 6benda7 Kontak mata terbatas Tertarik pada benda tertentu

Kaku bila digendong USIA ) 0 * TAHUN Mengeluarkan suara yang aneh !nada tinggi atau datar$ Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah Menyakiti diri sendiri !membenturkan kepala$ Temperamen tantrum atau agresif "ering didapatkan ekolalia !membeo$ :ejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia 9 tahun. Pada sebagian anak gejala gangguan perkembangan ini sudah terlihat sejak lahir. "eorang ibu yang cermat dapat melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia satu tahun. 5ang sangat menonjol adalah tidak adanya kontak mata dan kurangnya minat untuk berinteraksi dengan orang lain.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

84

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

"ecara umum ada beberapa gejala autisme yang akan tampak semakin jelas saat anak telah mencapai usia 9 tahun' yaitu/ 1. :angguan dalam komunikasi 1erbal maupun non 1erbal seperti terlambat bicara' mengeluarkan kata-kata dalam bahasanya sendiri yang tidak dapat dimengerti ' ekolalia' sering meniru dan mengulang kata tanpa ia mengerti maknanya. 2. :angguan dalam bidang interaksi sosial' seperti menghindar kontak mata' tidak melihat jika dipanggil' menolak untuk dipeluk' lebih suka bermain sendiri. 9. :angguan pada bidang perilaku yang terlihat dari adanya perilaku yang berlebih !eGcessi1e $ dan kekurangan ! deficient $ seperti impulsif' hiperaktif' repetitif namun dilain aktu terkesan pandangan mata kosong' melakukan permainan yang sama dan monoton .Kadang-kadang ada kelekatan pada benda tertentu seperti gambar' karet' dll yang diba anya kemana-mana. .. :angguan pada bidang perasaan?emosi' seperti kurangnya empati' simpati' dan toleransiH kadang-kadang terta a dan marah sendiri tanpa sebab yang nyata dan sering mengamuk tanpa kendali bila tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. +. :angguan dalam persepsi sensoris seperti mencium-cium dan menggigit mainan atau benda' bila mendengar suara tertentu langsung menutup telinga' tidak menyukai rabaan dan pelukan. :ejala,gejala tersebut di atas tidak harus ada semuanya pada setiap anak autisme' tergantung dari berat-ringannya gangguan yang diderita anak.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

85

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Ga(1ar. T n#ka2 "ak% anak A%t & 3an# &er n# (%n4%" DIAGNOSIS Kriteria diagnostik untuk gangguan autistik / A. Total enam atau lebih hal dari 1' 2 dan 9 dengan sekurangnya dua dari 1 dan masingmasing satu dari 2 dan 9 1. :angguan kualitatif dalam interaksi sosial seperti ditujukan oleh sekurang-kurangnya dua dari berikut/ a$ :angguan jelas dalam penggunaan perilaku non1erbal multipel seperti tatapan mata' ekspresi sosial. b$ :agal untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai menurut tingkat perkembangan. ajah' postur tubuh dan gerak-gerik untuk mengatur interaksi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

86

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

c$ Tidak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan' minat' atau pencapaian dengan orang lain !misalnya tidak memamerkan' memba a' atau menunjukkan benda yang menarik minat$. d$ Tidak ada timbal balik sosial atau emosional. 2. :angguan kualitatif dalam komunikasi seperti yang ditujukkan oleh sekurangnya satu dari berikut / a$ Keterlambatan dalam atau sama sekali tidak ada' perkembangan bahasa ucapan !tidak disertai oleh usaha untuk berkompensasi melalui cara komunikasi lain seperti gerak-gerik atau mimik$. b$ Pada indi1idu dengan bicara yang adekuat gangguan jelas dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain. c$ Pemakaian bahasa atau bahasa idiosinkratik secara stereotipik dan berulang. d$ Tidak adanya berbagai permainan khayalan atau permainan pura-pura sosial yang spontan yang sesuai menurut tingkat perkembangan. 9. Pola perilaku' minat' dan akti1itas yang terbatas' berulang' dan stereotipik' seperti ditunjukkan oleh sekurangnya satu dari berikut / a$ Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas' yang abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya. b$ Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual yang spesifik dan nonfungsional. c$ Manerisme motorik stereotipik dan berulang !misalnya menjentikkan' atau memuntirkan tangan atau jari atau gerakan kompleks seluruh tubuh$. 4. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sekurangnya satu bidang berikut dengan onset sebelum usia 9 tahun / 1. -nteraksi sosial. 2. 4ahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial. 9. Permainan simbolik atau imaginatif. *. :angguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Eett atau gangguan disintegratif masa anak-anak.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

87

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) 4iasanya tidak ada ri ayat perkembangan abnormal yang jelas' tetapi jika "elalu dijumpai hendaya kualitatif dalam interaksi sosialnya. -ni berbentuk dijumpai' abnormalitas tampak sebelum usia 9 tahun. tidak adanya apresiasi adekuat terhadap isyarat sosio emosional yang tampak sebagai kurangnya respon terhadap emosi orang lain dan?atau kurangnya modulasi terhadap perilaku dalam konteks sosialH buruk dalam menggunakan isyarat sosial dan lemah dalam integrasi perilaku sosial' emosional dan komunikatifH dan khususnya' kurangnya respon timbal balik sosial emosional. #emikian juga terdapat hendaya kualitatif dalam komunikasi. -ni berbentuk kurangnya penggunaan sosial dari kemampuan bahasa yang adaH hendaya dalam permainan imaginatif dan imitasi sosialH buruknya keserasian dan kurangnya interaksi timbal balik dalam percakapanH buruknya fleksibilitas dalam bahasa ekspresif dan relatif kurang dalam kreati1itas dan fantasi dalam proses pikirH kurangnya respons emosional terhadap ungkapan 1erbal dan non1erbal orang lainH hendaya dalam menggunakan 1ariasi irama atau tekanan modulasi komunikatifH dan kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau mengartikan komunikasi lisan. Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku' minat dan kegiatan yang terbatas' pengulangan dan stereotipik. -ni berbentuk kecendrungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam aspek kehidupan sehari-hariH ini biasanya berlaku untuk kegiatan baru atau kebiasaan sehari-hari yang rutin dan pola bermain. Terutama sekali dalam masa kanak' terdapat kelekatan yang aneh terhadap benda yang tak lembut. Anak dapat memaksa suatu kegiatan rutin seperti upacara dari kegiatan yang sebetulnya tidak perluH dapat menjadi preokupasi yang stereotipik dengan perhatian pada tanggal' rute atau jad alH sering terdapat stereotipik motorikH sering menunjukkan perhatian yang khusus terhadap unsur sampingan dari benda !seperti bau dan rasa$H dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau dalam tata ruang dari lingkungan pribadi !seperti perpindahan dari hiasan dalam rumah$. Anak autisme sering menunjukkan beberapa masalah yang tak khas seperti ketakutan?fobia' gangguan tidur dan makan' mengadat !terpertantrum$ dan agresi1itas. Mencederai diri sendiri !seperti menggigit tangan$ sering kali terjadi' khususnya jika terkait dengan retardasi mental. Kebanyakan indi1idu dengan autis kurang dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

88

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

spontanitas' inisiatif dan kreati1itas dalam mengatur !meskipun tugas mereka tetap dilaksanakan

aktu luang dan mempunyai baik$. Abnormalitas

kesulitan dalam melaksanakan konsep untuk menuliskan sesuatu dalam pekerjaan dengan perkembangan harus tampak dalam usia 9 tahun untuk dapat menegakkan diagnosis' tetapi sindrom ini dapat didiagnosis pada semua usia. A. TIPE AUTISME Ada beberapa tipe AutismeH Aloof Anak dengan autisme dari tipe ini senantiasa berusaha menarik diri dari kontak sosial' dan cenderung untuk menyendiri di pojok. Passive Anak dengan autisme tipe ini tidak berusaha mengadakan kontak sosial melainkan hanya menerima saja. Active but odd "edangkan pada tipe ini' anak melakukan pendekatan namun hanya bersifat satu sisi yang bersifat repetitif dan aneh. Apabila seorang anak telah mengalami keadaan autis ada baiknya penanganan dimulai sejak dini. 0sia yang paling bagus untuk memulai penanganan adalah 2-9 tahun' karena pada usia ini perkembangan otak anak berada pada tahap paling cepat. #engan terapi 2-9 tahun berikutnya dapat membantu anak untuk memasuki sekolah reguler sesuai dengan umur anak. Perilaku autistik pada anak dapat digolongkan menjadi 2 macam' yaitu/ Perilaku yang e&sesi#('erle'ihan) yaitu perilaku yang tidak terkontrol antara lain perilaku hiperaktif dan mengamuk berupa menjerit' menggigit' menyepak' memukul' dan perilaku de#isit !berkekurangan$. B. DIAGNOSIS BANDING - Skizofrenia dengan onset masa anak-anak "kiCofrenia jarang pada anak-anak di ba ah + tahun. "kiCofrenia disertai dengan halusinasi atau aham' dengan insidensi kejang dan retardasi mental yang lebih rendah dan dengan -.2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak autistik.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

89

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Kr ter a 0sia onset -nsidensi

Gan##%an A%t &t k I9% bulan 2-+ dalam 1&.&&&

Sk 5o6ren a .en#an on&et (a&a anak$anak J+ tahun Tidak diketahui' kemungkinan sama atau

Easio jenis kelamin !8/P$ Ei ayat keluarga skiCofrenia "tatus sosioekonomi

bahkan lebih jarang 9-./1 1'%3/1 Tidak naik atau kemungkinan <aik tidak naik Terlalu me akili kelompok 8ebih ""F tinggi !artefak$ rendah sering pada ""F

Penyulit perinatal disfungsi

prenatal otak

dan 8ebih sering pada gangguan 8ebih jarang pada skiCofrenia autistic dan :agal untuk mengembangkan Dalusinasi !ekolalia$H frasa stereotipikH tidak ada atau buruknya bahasaH pemahaman dan aham'

karakteristik perilaku

hubungan / tidak ada bicara gangguan pikiran

kegigihan atas kesamaan dan fungsi adaptif Tingkat inteligensi stereotipik. 4iasanya selalu terganggu Pada sebagian besar kasus Pemburukan fungsi subnormal' sering terganggu Pola -.2. parah !3&@$ )elas tidak rata #alam rentang normal'

sebagian besar normal bodoh Kejang :rand mal .-92@ !1+@$ 8ebih rata ' Tidak ada atau insidensi rendah - Retardasi mental dengan gangguan emosional !erilaku Kira-kira .&@ anak autistik adalah teretardasi sedang' berat atau sangat berat' dan anak yang teretardasi mungkin memiliki gejala perilaku yang termasuk ciri autistik. *iri utama yang membedakan antara gangguan autistik dan retardasi mental adalah / Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

90

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

1. Anak teretardasi mental biasanya berhubungan dengan orang tua atau anak-anak lain dengan cara yang sesuai dengan umur mentalnya. 2. Mereka menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. 9. Mereka memilki sifat gangguan yang relatif tetap tanpa pembelahan fungsi - Gangguan ba"asa rese!tif eks!resif cam!uran "ekelompok anak dengan gangguan bahasa reseptif?ekspresif memiliki ciri mirip autistik. Kr ter a Gan##%an a%t &t k Gan##%an 1a2a&a re&e7t 68ek&7re& 6 4a(7%ran + dalam 1&.&&& sama atau hampir sama 2+ @ kasus

-nsidensi 2-+ dalam 1&.&&& Eatio jenis kelamin !8/P$ 9-. / 1 Ei ayat keluarga adanya 2+ @ kasus keterlambatan bicara ? gangguan bahasa Ketulian yang berhubungan sangat jarang Komunikasi non1erbal tidak ada?rudimenter !gerak gerik' dll$ Kelainan bahasa !misalnya lebih sering ekolalia' frasa stereotipik lebih jarang sering terganggu parah diluar konteks$ :angguan artikulasi Tingkat intelegensia

tidak jarang Ada lebih jarang

lebih sering Balaupun

mungkin

terganggu' seringkali kurang Pola test -2 parah tidak rata' rendah pada skor lebih rata' pemahaman Perilaku autistik' gangguan lebih sering dan lebih parah kehuidupan sosial' akti1itas stereotipik dan ritualistik Permainan imaginatif tidak ada?rudimenter kinerja tidak ada atau jika ada' kurang parah biasanya ada alaupun -2

1erbal' rendah pada sub test 1erbal lebih rendah dari -2

- Afasia dida!at dengan ke#ang Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

91

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Afasia didapat dengan kejang adalah kondisi yang jarang yang kadang sulit dibedakan dari gangguan autistik dan gangguan disintegratif masa anak-anak. Anak-anak dengan kondisi ini normal untuk beberapa tahun sebelum kehilangan bahasa reseptif dan ekspresifnya selama periode beberapa minggu atau beberapa bulan. "ebagian akan mengalami kejang dan kelainan FF: menyeluruh pada saat onset' tetapi tanda tersebut biasanya tidak menetap. "uatu gangguan yang jelas dalam pemahaman bahasa yang terjadi kemudian' ditandai oleh pola berbicara yang menyimpang dan gangguan bicara. 4eberapa anak pulih tetapi dengan gangguan bahasa residual yang cukup besar. - $etulian kongenital atau gangguan !endengaraan !ara" Anak-anak autistik sering kali dianggap tuli oleh karena anak-anak tersebut sering membisu atau menunjukkan tidak adanya minat secara selektif terhadap bahasa ucapan. *iri-ciri yang membedakan yaitu bayi autistik mungkin jarang berceloteh sedangkan bayi yang tuli memiliki ri ayat celoteh yang relatif normal dan selanjutnya secara bertahap menghilang dan berhenti pada usia % bulan , 1 tahun. Anak yang tuli berespon hanya terhadap suara yang keras' sedangkan anak autistik mungkin mengabaikan suara keras atau normal dan berespon hanya terhadap suara lunak atau lemah. Dal yang terpenting' audiogram atau potensial cetusan auditorik menyatakan kehilangan yang bermakna pada anak yang tuli. Tidak seperti anak-anak autistik' anak-anak tuli biasanya dekat dengan orang tuanya' mencari kasih sayang orang tua dan sebagai bayi senang digendong. - Pemutusan !sikososial :angguan parah dalam lingkungan fisik dan emosional !seperti pemisahan dari ibu' kekerdilan psikososial' pera atan di rumah sakit' dan gagal tumbuh$ dapat menyebabkan anak tampak apatis' menarik diri' dan terasing. Keterampilan bahasa dan motorik dapat terlambat. Anak-anak dengan tanda tersebut hampir selalu membaik dengan cepat jika ditempatkan dalam lingkungan psikososial yang menyenangkan dan diperkaya' yang tidak terjadi pada anak autistik. PERJALANAN PEN9AKIT DAN PROGNOSIS Pada umumnya merupakan gangguan seumur hidup dengan prognosis yang tidak jelas. Prognosis yang lebih baik adalah berkaitan dengan inteligensi yang lebih tinggi' Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

92

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

kemampuan berbicara fungsional dan kurangnya gejala-gejala dan perilaku aneh. :ejalagejala sering berubah karena anak-anak tumbuh semakin tua. "ebagai aturan umum' anakanak autistik dengan -2 diatas 3& dan mereka yang menggunakan bahasa komunikatif pada usia +-3 tahun memliki prognosis yang terbaik. Prognosis membaik jika lingkungan atau rumah adalah suportif dan mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut yang sangat banyak. PENATALAKSANAAN Autisme merupakan gangguan yang tidak bisa disembuhkan !not curable$' namun bisa diterapi !treatable$' maksudnya kelainan yang terjadi pada otak tidak bisa diperbaiki namun gejala-gejala yang ada dapat dikurangi semaksimal mungkin sehingga anak tersebut nantinya dapat berbaur dengan anak-anak lain secara normal. Keberhasilan terapi dipengaruhi oleh beberapa faktor' yaitu / a$ 4erat ringannya gejala atau kelainan otak. b$ 0sia' diagnosis dini sangat penting oleh karena semakin muda umur anak saat dimulainya terapi semakin besar kemungkinan untuk berhasil. c$ Kecerdasan' makin cerdas anak tersebut makin baik prognosisnya d$ 4icara dan bahasa' 2& @ anak autis tidak mampu berbicara seumur hidup' sedangkan sisanya mempunyai kemampuan bicara dengan kefasihan yang berbeda-beda. e$ Terapi yang intensif dan terpadu. %era!i &ang ter!adu Penanganan?inter1ensi terapi pada anak autisme harus dilakukan dengan intensif dan terpadu. Terapi secara formal sebaiknya dilakukan antara . , A jam sehari. "elain itu seluruh keluarga harus terlibat untuk memacu komunikasi dengan anak. Penanganan anak autisme memerlukan kerjasama tim yang terpadu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu antara lain psikiater' psikolog' neurolog' dokter anak' terapis bicara dan pendidik. 4eberapa terapi yang harus dijalankan antara lain / a$ Terapi medikamentosa b$ Terapi psikologis c$ Terapi icara d$ Kisioterapi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

93

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

%era!i medikamentosa Menurut dr. Melly 4udiman !1((A$' pemberian obat pada anak harus didasarkan pada diagnosis yang tepat' pemakaian obat yang tepat' pemantauan ketat terhadap efek samping dan mengenali cara kerja obat. Perlu diingat bah a setiap anak memiliki ketahanan yang berbeda-beda terhadap efek obat' dosis obat dan efek samping. =leh karena itu perlu ada kehati-hatian dari orang tua dalam pemberian obat yang umumnya berlangsung jangka panjang. "aat ini pemakaian obat diarahkan untuk memperbaiki respon anak sehingga diberikan obat-obat psikotropika jenis baru seperti obat-obat antidepressan ""E- !"electi1e "erotonin Eeuptake -nhibitor$ yang bisa memberikan keseimbangan antara neurotransmitter serotonin dan dopamin. 5ang diinginkan dalam pemberian obat ini adalah dosis yang paling minimal namun paling efektif dan tanpa efek samping. Pemakaian obat akan sangat membantu untuk memperbaiki respon anak terhadap lingkungan sehingga ia lebih mudah menerima tata laksana terapi lainnya. 4ila kemajuan yang dicapai cukup baik' maka pemberian obat dapat dikurangi bahkan dihentikan. %era!i !sikologis #alam penanganan autisme' seringkali perkembangan kemampuan berjalan lambat dan mudah hilang. 0mumnya inter1ensi difokuskan pada meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi' self-help dan perilaku sosial dan mengurangi perilaku yang tidak dikehendaki seperti melukai diri sendiri !self mutilation$' temper tantrum dengan penekanan pada peningkatan fungsi indi1idu dan bukan 6menyembuhkan7 dalam arti mengembalikan anak autisme ke kondisi normal. %era!i 'icara Dampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang' namun mereka tidak mampu untuk memakai kemampuan bicaranya untuk berkomunikasi?berinteraksi dengan orang lain. 0ntuk mendapatkan hasil yang optimal' materi speech therapy sebaiknya dilakukan berkolaborasi dengan metode Applied (ehavioral Analysis (A4A$. "elain itu mereka juga harus memahami langkah-langkah dalam metode 8o1aas sebagai dasar bagi materi yang akan diberikan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

94

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Terapis

icara adalah profesi yang bekerja pada prinsip-prinsip di mana timbul icara dapat diminta untuk berkonsultasi dan konselingH

kesulitan berkomunikasi atau gangguan pada berbahasa dan berbicara bagi orang de asa maupun anak. Terapis menge1aluasiH memberikan perencanaan maupun penanganan untuk terapiH dan merujuk sebagai bagian dari tim penanganan kasus. Terdapat beberapa gangguan komunikasi pada penderita autis. "alah satunya adalah Autistic Spectrum Disorders !A"#$. :angguan komunikasi ini bisa bersifat 1erbal' non1erbal' maupun kombinasi. Area bantuan dan terapi yang dapat diberikan oleh Terapis Bicara/ 1. Artikulasi atau Pengucapan/ Artikulasi? pengucapan menjadi kurang sempurna disebabkan adanya gangguan. 8atihan untuk pengucapan diikutsertakan *ara dan Tempat Pengucapan (Place and Manners o# Articulation). 2. 0ntuk =rgan 4icara dan sekitarnya (!ral Peripheral Mechanism)) yang sifatnya fungsional' terapis Bicara akan mengikutsertakan latihan !ral Peripheral Mechanism *+ercises !ralMotor Activities, merupakan sebuah akti1itas yang melatih fungsi dari motorik organ bicara pada manusia' sesuai dengan organ bicara yang mengalami kesulitan. 9. 0ntuk bahasa/ akti1itas yang menyangkut tahapan bahasa antara lain/ a. Phonology !bahasa bunyi$H b. Semantics !kata$' termasuk pengembangan kosa kataH c. Morphology !perubahan pada kata$H d. Synta+ !kalimat$' termasuk tata bahasaH e. Discourse !Pemakaian bahasa dalam konteks yang luas$H f. Metalinguistics !4agaimana sebuah bahasa bekerja$H g. Pragmatics !4ahasa dalam konteks sosial$. .. Pendengaran/ 4ila keadaan pada anak diikutsertakan dengan gangguan pada pendengaran maka bantuan dan Terapi yang dapat diberikan/ !1$ Alat bantu yang bersifat medis akan dirujuk pada dokter yang terkaitH !2$ TerapiH Penggunaan sensori lainnya untuk membamu komunikasi. +. "uara/ :angguan pada suara adalah penyimpangan dari nada' intensitas' kualitas' atau penyimpangan lain dari atribut dasar pada suara' yang dapat menimbulkan gangguan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

95

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

komunikasi' memberi kesan negatif pada si pembicara' mempengaruhi si pembicara maupun si pendengar. Peran khusus dari terapi icara adalah mengajarkan suatu cara untuk berkomunikasi/ 1. 4erbicara Mengajarkan atau memperbaiki kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara 1erbal yang baik dan fungsional !termasuk bahasa reseptif?ekspresif- kata benda' kata kerja' kemampuan memulai pembicaraan' 2. Penggunaan Alat bantu (Augmentative %ommunication), :ambar atau symbol atau. bahasa isyarat sebagai kode bahasaH a$ Penggunaan Alat 4antu sebagai jembatan untuk nantinya berbicara menggunakan suara !sebagai pendamping bagi yang 1erbal$H b$ Alat 4antu itu sendiri sebagai bahasa bagi yang memang non 1erbal. (isiotera!i 4eberapa penyandang autisme memiliki gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya juga kurang bagus. Kisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki keseimbangan tubuh anak. Kisioterapi berfungsi untuk merangsang perkembangan motorik dan kontrol tubuh pada anak autis. Alternatif tera!i lainn&a "elain itu ada beberapa terapi lainnya yang menjadi alternatif penanganan anak autisme ' yaitu / a: Tera7 B o(e. k Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang bergabung dalam #A< (De#eat Autism o"). Mereka menemukan bah a gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Karena itulah' terapi biomedik fokus pada pembersihan fungsi-fungsi abnormal pada otak. Anak-anak akan diperiksa secara intensif. #engan terapi ini

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

96

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

diharapkan fungsi susunan saraf pusat bisa bekerja dengan lebih baik sehingga gejala autisme berkurang atau bahkan menghilang. =bat-obatan juga digunakan untuk penyandang autisme' namun sifatnya sangat indi1idual dan perlu berhati-hati' sebaiknya ketika menggunakan jenis obat diserahkan kepada #okter "pesialis yang lebih memahami dan mempelajari autisme. 4eberapa food suplement dan 1itamin yang sering dipakai saat ini untuk anak autisme adalah 1itamin 4%' TM:' =mega-9' Magnesium' =mega-%' dan sebagainya. Terapi biomedik melengkapi terapi lainnya dengan memperbaiki 7dari dalam7 !biomedis$. #engan penggunaan obat' diharapkan perbaikan akan lebih cepat terjadi. #engan menggunakan dorongan terapi dari dalam dan luar diri' ternyata banyak anak yang mengalami kemajuan cukup bagus. 1: Tera7 Ok%7a& Terapi okupasi berguna untuk melatih otot-otot halus anak. Menurut penelitian' hampir semua kasus anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. :erak-geriknya sangat kaku dan kasar' mereka kesulitan untuk memegang benda dengan cara yang benar' kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan ke mulutnya' sulit bermain bola selayaknya anak normal' sulit bersalaman' atau memetik gitar. #engan terapi ini anak akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya berfungsi dengan tepat. 4: Tera7 Inte#ra& Sen&or & -ntegrasi sensoris berarti kemampuan untuk mengolah dan mengartikan seluruh rangsang sensoris yang diterima dari tubuh maupun lingkungan' dan kemudian menghasilkan respons yang terarah. Terapi ini berguna meningkatkan kematangan susunan saraf pusat' sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Akti1itas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks' dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar. .: Tera7 Ber(a n

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

97

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

International Association #or Play -herapy !APT$' sebuah asosiasi terapi bermain yang berpusat di Amerika mendefinisikan -erapi (ermain sebagai penggunaan secara sistematik dari model teoritis untuk memantapkan proses interpersonal. Pada terapi ini' terapis bermain menggunakan kekuatan terapiutik permainan untuk membantu klien menyelesaikan kesulitan-kesulitan psikososial dan mencapai pertumbuhan' perkembangan yang optimal. Terapi bermain adalah pemanfaatan pola permainan sebagai media yang efektif dari terapis' melalui kebebasan eksplorasi dan ekspresi diri. 4ermain merupakan bagian integral dari masa kanak-kanak' salah satu media yang unik dan penting untuk memfasilitasi perkembanganHFkspresi bahasa' Ketrampilan komunikasi' Perkembangan emosi' ketrampilan sosial' Ketrampilan pengambilan keputusan' dan Perkembangan kognitif pada anak-anak !8andreth' 2&&1$. N "a Tera7 %t k .ar Per(a nan 4ermain pada anak-anak ibarat berbicara pada orang de asa. )ika diberikan kesempatan' maka anak akan mengeluarkan perasaan dan kebutuhan dengan ekpresi atau tindakan atau proses takut' puas' marah' bahagia' frustasi menyerupai orang de asa. Terapis dapat menggunakan mainan keseharian seperti mobil-mobilan' alat masak memasak tiruan' kartu bergambar'atau kapal-kapalan untuk melihat pengalaman hidup klien. e: Tera7 (%& k Terapi musik menurut %anadian Association #or Music -herapy (.//.) adalah penggunaan musik untuk membantu integrasi fisik' psikologis' dan emosi indi1idu' serta untuk treatment penyakit atau ketidakmampuan. "edangkan menurut American Music -herapy Association (.//.) terapi musik adalah semacam terapi yang menggunakan musik yang bersifat terapiutik guna meningkatkan fungsi perilaku' sosial' psikologis' komunikasi' fisik' sensorik motorik' dan?atau kognitif. #ari uraian di atas dapat disimpulkan terapi musik adalah suatu terapi yang menggunakan musik untuk membantu seseorang dalam fungsi kognitif' psikologis' fisik' perilaku' dan sosial yang mengalami hambatan maupun kecacatan. Terapi musik ini memiliki manfaat/ Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

98

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Memperbaiki sel#-a"areness Meningkatkan hubungan sosial' penyesuaian diri' lebih mandiri' dan peduli dengan orang lain Mengakomodasi dan membangun gaya komunikasi Membangun identifikasi dan ekspresi emosi yang sesuai Musik merupakan satu instrumen yang dapat memaksimalkan kemampuan seseorang' musik juga merupakan rein#orcer positif dan #eed'ac& langsung' mudah diadaptasi' mempunyai cara yang mudah dipahami. 4agi anak autis musik ini penting untuk meningkatkan kesadaran akan dirinya' memusatkan perhatian' mengurangi perilaku yang negatif yang tidak diharapkan' membuka komunikasi' menciptakan hubungan sosial yang berpengaruh positif pada pertumbuhan dan perkembangan positif. Terapi musik ini dilakukan dengan mengajak anak secara rutin meluangkan aktunya dan memperkenalkan dia dengan bermacam-macam alat musik yang nantinya musik ini akan dia pilih dan diajarkan cara bermain yang benar. 6: Tera7 V &%a" -ndi1idu autistik lebih mudah belajar dengan melibat (visual learners0visual thin&ers1. Dal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar. 4eberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi. #: Tera7 Perke(1an#an Terapi ini didasari oleh adanya keadaan bah a anak dengan autis mele atkan atau kurang sedikit bahkan banyak sekali kemampuan bersosialisasi. 5ang termasuk terapi perkembangan misalnya Kloortime' "on-rise dan E#- ($elationship Developmental Interventum. 2loortime dilakukan oleh orang tua untuk membantu melakukan interaksi dan kemampuan bicara. "ebagai contoh/ Anak mungkin menikmati?asyik memukulmukulkan mainannya ke lantai. Pada saat sesi 2loortime) memungkinkan orang tua untuk mengimitasi !menirukan$ aksi tersebut. #ari situ orangtua mendorong anak Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

99

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

untuk menghasilkan skema permainan yang lebih kompleks dan menggabungkan kata dan bahasa ke dalam permainan. "ementara E#- ($elationship Developmental Intervention) mencoba untuk membantu anak menjalin interaksi positif dengan orang lain' meskipun tanpa menggunakan bahasa. Pada aktu anak mempelajari akan nilai dan menikmati sebuah hubungan pribadi' dengan E#-' mereka akan menemukan bah a sangat mudah mempelajari bahasa dan kemampuan sosial. "on-rise dan E#- disini adalah terapi untuk mempelajari minat anak' kekuatannya dan tingkat perkembangannya' kemudian ditingkatkan kemampuan sosial' emosional' dan intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti A4A yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik. Program ini berdasarkan pada sikap menerima dan mencintai tanpa syarat pada anak-anak autistik. #iciptakan oleh orangtua yang anaknya didiagnosa menderita autisme tetapi karena program latihan dan stimulasi yang intensif dari orangtua anak dapat berkembang tanpa tampak adanya tanda-tanda autistik. 2: Tera7 Per "ak% Terapi perilaku' berupaya untuk melakukan perubahan pada anak autistik dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang berkekurangan !belum ada$ ditambahkan. Termasuk ke dalam jenis terapi ini adalah metode Applied (ehavioral Analysis !A4A$ yang diciptakan oleh = -1ar 8o1aas Ph# dari 0ni1ersity of *alifornia 8os Angeles !0*8A$' seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Terapi ini memfokuskan penanganan pada pemberian rein#orcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi yang diberikan. Tidak ada hukuman (punishment1 dalam terapi ini' akan tetapi bila anak berespons negatif !salah? tidak tepat$ atau tidak berespons sama sekali maka ia tidak mendapatkan rein#orcement positif yang ia sukai tersebut. #iharapkan dengan perlakuan ini dapat meningkatkan kemungkinan anak agar berespons positif dan mengurangi kemungkinan dia berespons negatif !atau tidak berespons$ terhadap instruksi yang diberikan. Misalnya/ ketika anak diminta untuk duduk atau anak mampu untuk menulis sesuai perintah maka dengan otomatis kita memberikan sikap positif' bisa dengan mengajak dia >tos> atau bertepuk tangan sambil mengatakan >bagus> atau >pinter>. Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

100

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Tujuan penanganan ini terutama adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan anak terhadap aturan. #ari terapi ini hasil yang didapatkan signifikan bila mampu diterapkan secara intensify teratur dan konsisten pada usia dini. : Pro#ra( Fa& " ta& Ko(%n ka& Meskipun sebenarnya bukan bentuk terapi' tetapi program ini merupakan metode penyediaan dukungan fisik kepada indi1idu dalam mengekspresikan pikiran atau ideidenya melalui papan alfabet' papan gambar' mesin ketik atau komputer. ;: Tera7 < ta( n Anak autis mengalami kemajuan yang berarti setelah mineral dan 1itamin lainnya. k: D et K2%&%& = D etar3 Inter<ent on: Keluhan autisme dipengaruhi dan diperberat oleh banyak hal' salah satunya karena manifestasi alergi. EenConi A dkk tahun 1((+ melaporkan setelah melakukan eliminasi?diet makanan beberapa gejala autisme tampak membaik secara bermakna. Proses alergi dapat mengganggu saluran cerna' gangguan saluran cerna itu sendiri akhirnya dapat mengganggu susunan saraf pusat dan fungsi otak. Teori gangguan pencernaan berkaitan dengan sistem susunan saraf pusat saat ini sedang menjadi perhatian utama. Teori inilah juga yang menjelaskan tentang salah satu mekanisme terjadinya gangguan perilaku seperti autisme melalui Dipermeabilitas -ntestinal atau dikenal dengan 8eaky :ut "yndrome. "ecara patofisiologi kelainan 8eaky :ut "yndrome tersebut salah satunya disebabkan karena alergi makanan. "alah satu teori yang menjelaskan gangguan pencernaan berkaitan dengan gangguan otak adalah kekurangan enCim dipeptidilpeptidase -; !#PP -;$ pada gangguan pencernaan ternyata menghasilkan Cat caseo morfin dan glutheo morphin !semacam morfin atau neurotransmiter palsu$ yang mengganggu dan merangsang otak. Terapi melalui makanan (diet therapy) diberikan untuk anak-anak dengan masalah alergi makanan tertentu. #i sisi lain' ada pula beberapa makanan yang mengandung Cat yang dapat memperberat gejala autis pada anak. Pada jenis terapi ini Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# # mengkomsumsi 1itamin tertentu seperti 4 % dalam dosis tinggi yang dikombinasikan dengan magnesium'

101

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

biasanya ditemukan anak penderita autis terkadang susah makan atau mengalami alergi ketika mengkonsumsi makanan tertentu' oleh sebab itu dalam terapi ini diberikan solusi tepat bagi para orangtua untuk menyiasati menu yang cocok dan sesuai bagi putra-putrinya sesuai dengan petunjuk ahli mengenai giCi makanan. #iet yang sering dilakukan pada anak autis adalah :K*K (3lutein 2ree %asein 2ree1. Lat casein biasa ditemukan dalam susu sapi serta produk olahannya' sementara glutein terkandung dalam produk gandum dan turunannya. Anak dengan autisme memang tidak disarankan untuk mengasup makanan dengan kadar gula tinggi. Dal ini berpengaruh pada sifat hiperaktif sebagian besar dari mereka. T-P" MAKA<A< 0<T0K A<AK A0T-"/ "ebaiknya sajikan makanan kaya 1itamin 4%' Magnesium' Asam Amino' dan Cat besi'yang banyak terdapat pada beras merah' kedele' ikan laut dalam' alpukat' biji bunga matahari' kacang-kacangan dan ayam kalkun. Dindari makanan yang mengandung penga et' penyedap atau yang mengandung M phenol tinggi seperti jeruk' anggur' tomat' gula' apel' pisang gandum dan susu. Memang ada banyak metode terapi untuk anak autis. <amun demikian' hal yang harus diperhatikan adalah pengaruh setiap jenis terapi pada anak sangatlah ber1ariasi' tergantung kondisi anak itu sendiri. 8amanya terapi dari a al hingga mencapai kesembuhan pun tidak sama antara anak satu dengan lainnya. Karenanya' orangtua harus telaten dalam memberikan terapi untuk anak-anak autis dan terus memberikan perhatian terbaik pada mereka. "ebab bagaimanapun kasih sayang orangtua adalah obat paling mujarab dari segala jenis penyakit.

>. BENTUK LA9ANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTISTIK 4entuk layanan pendidikan bagi anak autistic merupakan bagian dari upaya penanganan masalah autisme' seperti tampak dalam skema diba ah ini/

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

102

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

Ke"a& ter7a.% &e1a#a ke"a& tran& & : Kelas ini ditujukan untuk anak autistik yang telah diterapi secara terpadu dan terstruktur' dan merupakan kelas persiapan dan pengenalan akan pengajaran dengan kurikulum sekolah biasa' tetapi melalui tata cara pengajaran untuk anak autistik !kelas kecil dengan jumlah guru besar' dengan alat 1isual?gambar?kartu' instruksi yang jelas' padat dan konsisten' dan sebagainya$. Tujuan kelas terpadu adalah/ a. Membantu anak dalam mempersiapkan transisi ke sekolah reguler b. 4elajar secara intensif pelajaran yang tertinggal di kelas reguler' sehingga dapat mengejar ketinggalan dari teman-teman sekelasnya. Pro#ra( Ink"%& =Ma n&trea( n#: Pada bulan-bulan pertama ini sebaiknya anak autistik didampingi oleh seorang terapis yang berfungsi sebagai shado"0guru pembimbing khusus !:PK$. :uru pembimbing khusus adalah seseorang yang dapat membantu guru kelas dalam mendampingi anak penyandang autistik pada saat diperlukan' sehingga proses pengajaran dapat berjalan lancar tanpa gangguan. :uru kelas tetap mempunyai e enang penuh akan kelasnya serta bertanggung ja ab atas terlaksananya peraturan yang berlaku. 0ntuk mendukung program ini diperlukan keterbukaan dari sekolah umumH pada saat test masuk sekolah tidak hanya didasari oleh tes -2 untuk anak normalH terdapat proses shado"ing yang diberikan oleh :uru Pembimbing Khusus. :uru pembimbing khusus adalah Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

103

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

seseorang yang dapat membantu guru kelas dalam mendampingi anak penyandang autistik pada saat diperlukanH disediakannya tempat khusus bila se aktu- aktu anak memerlukan terapi. Seko"a2 K2%&%& Pada kenyataannya dari kelas Terpadu tere1aluasi bah a tidak semua anak autistik dapat transisi ke sekolah reguler. Anak autis ini sangat sulit untuk berkonsentrasi dengan adanya distraksi di sekeliling mereka. 4eberapa anak memperlihatkan potensi yang sangat baik dalam bidang tertentu misalnya olah raga' musik' melukis' komputer' matematika' ketrampilan dan sebagainya. Anak-anak ini sebaiknya dimasukkan ke dalam Kelas Khusus' sehingga potensi mereka dapat dikembangkan secara maksimal KESIMPULAN 1. Autisme adalah gangguan perkembangan per1asif yang ditandai oleh adanya kelainan atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 9 tahun' dan dengan ciri kelainan fungsi dalam tiga bidang interaksi sosial' komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang. 2. Angka kejadian gangguan autisme yaitu sekitar 2-+ kasus dalam 1&&.&&& anak !&'&2&'&+@$ di ba ah usia 12 tahun' dimana tiga sampai lima kali lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. 9. Penyebab autisme sampai saat ini belum diketahui secara pasti namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor psikodinamika dan keluarga' kelainan organikneurologis-biologis' faktor genetika' faktor imunologis' faktor perinatal' temuan neuroanatomi dan temuan biokimia i. .. Tanda-tanda a al pada pasien autisme berkaitan dengan usia anak' dimana beberapa gejala yang tampak semakin jelas saat anak berusia 9 tahun yaitu gangguan dalam komunikasi 1erbal dan non 1erbal' interaksi sosial' perilaku' perasaan?emosi dan persepsi sensoris. +. Kriteria diagnostik gangguan autisme yaitu ditemukan dua gejala dari gangguan interaksi sosial dan masing-masing satu gejala dari gangguan komunikasi dan pola perilaku serta minimal satu keterlambatan atau fungsi abnormal.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

104

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

%. #iagnosis banding untuk gangguan autistik adalah skiCofrenia dengan onset masa anakanak' retardasi mental dengan gejala perilaku' gangguan bahasa reseptif?ekspresif campuran' ketulian kongenital'dan pemutusan psikososial. 3. Terapi autisme membutuhkan deteksi dini' inter1ensi edukasi yang intensif' lingkungan yang terstruktur' atensi indi1idual' staf yang terlatih baik' dan peran serta orang tua dan melibatkan banyak bidang yaitu bidang kedokteran' pendidikan' psikologi maupun bidang sosial. A. Prognosis gangguan autisme dipengaruhi oleh tingkat intelegensi' kemampuan berbicara fungsional' ada?tidaknya perilaku aneh dan faktor lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Kaplan D-' "adock 4)' :rebb )A. Sino!sis Psikiatri Jilid II) *disi $etu#u" . )akarta/ 4inarupa Aksara' 1((3. Dal H 312-322.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

105

Gangguan Psikiatri Pada Anak dan Remaja

Agung Priyanto 030.05.008

2. Mc*andless ). +"ildren ,it" Starving -rains (A .edical %reatment Guide for Autism S!ectrum Disorder).*anada / 4ramble 4ooks' 2&&2. P.(&-(.. 9. ;eskarisyanti':alih A' /0 %era!i Autis Paling *fektif 1 2emat untuk Autisme) 2i!eraktif) dan Retardasi .ental. 5ogyakarta / Pustaka Anggrek' 2&&A. .. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical .anual of .ental Disorders (DS.-I3). ((ourt" ed4)4 Bashington #*/ American Psychiatric Association' 1((.. +. Alisjahbana A. %anda-tanda a,al dari Autisme. #alam / Konferensi <asional Autisme -. )akarta / P#"K)-' -#A-' PFE#=""-. 2&&9. Dal / 2A-2(. %. P#"K)-. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Ji,a di Indonesia III) cetakan I4 )akarta / #epkes E-. 1((9. Dal / 923-99&. 3. #alton E' Korman MA. Psikosis Pada Anak4 Dalam5 Ilmu $ese"atan Anak *disi /6 3olume I4 )akarta/ F:*. 2&&&. Dal / 121. A. :inanjar http/?? A. .ema"ami S!ektrum Autistik Secara 2olistik . .putrakembara.org .autime.blogsome.com .medlinuG.blogspot.com .bpkpenabur.or.id .library.usu.ac.id .med.unhas.ac.id .autism.blogsome.com.

(. )udar anto B. Deteksi Dini dan Skrening Autis. http/?? 1&. Autisme. http?? 11. "eminar Autisme. http/?? 19. Autisme Pada Anak. http/?? 1.. Autisme. http/??

12. 5usuf FA. Autisme .asa $anak. http/?? . ikipedia.org.

1+. )udar anto B. Pencega"an Autisme Pada Anak. http/??

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Periode 9 Agustus Septem!er "# #

106

You might also like