You are on page 1of 24

BAB 6

SYOK LUKA BAKAR DAN RESUSITASI CAIRAN

Luka bakar penyimpanan sejumlah besar cairan

di daerah yang cedera. TBSA > 20% = proses menjadi umum Edema dalam jumlah yang besar + kehilangan saat penguapan = volume plasma hipovelemia intravaskular, yang jika tidak diperbaiki gagal organ terutama gagal ginjal

Bab ini :
Patogenesis Edema Syok hipovolemik Resusitasi cairan Pemantauan

Kerusakan termal

perubahan mikrovaskular 3 zona penurunan kerusakan

Sentral : nekrosis koagulatif Intermediate : stagnasi aliran darah Perifer : vasodilatasi, hiperemis, aliran darah

Pada luka bakar yang besar ( TBSA 20-30 % ) =

Mediator-mediator diproduksi di lokasi luka bakar begitu besar mengubah integritas membran pembuluh darah edema [ 18 ] Syok hipovolemik segera terjadi Mediator :

Histamin Serotonin Prostaglandin Bradikinin Vasokonstriktor (tromboksan dan angiotensin)

Gangguan anatomi lapisan mikrovaskular endotel dapat

dideteksi dengan mikroskop elektron .

Anak-anak : memiliki cadangan fisiologis yang

terbatas & permukaan rasio massa yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Ambang resusitasi cairan yang diperlukan lebih <dewasa ( sekitar 10 % ) & cenderung membutuhkan volume yang lebih besar per kilogram. kebutuhan cairan ini = dengan kebutuhan volume dari maintenance normal yang dihitung dengan menggunakan rumus resusitasi cairan .

Cedera inhalasi : kebutuhan cairan.

Pembentukan edema berhenti antara 18-30 jam

pasca luka bakar. durasi resusitasi adalah variabel, tetapi dapat diketahui apabila volume yang dibutuhkan untuk mempertahankan pengeluaran urin yang adekuat sama dengan untuk kebutuhan maintenance.

Estimasi Kebutuhan Cairan


Ukuran luka bakar =

rules of 9 /grafik luka bakar tubuh (jika tersedia). Jika memungkinkan, pasien ditimbang atau berat yang diperoleh ketika anamnesis

Formula Baxter-Parkland[ 3 , 12 , 13 , 15 , 17 , 18 , 35 , 67 , 68 ] :
Dewasa : 3 - 4 ml kristaloid x kg berat badan x persen ( % ) luka bakar Anak-anak : 3 - 4 ml kristaloid x kg berat badan x persen ( % ) luka

bakar ditambah maintenance sebesar 5 % Glucosein 0,45 % ( 1/2 normal) saline2 100 ml / kg sampai 10 kg + 50 ml / kg , 10-20 kg + 20 ml / kg untuk setiap kg lebih dari 20 kg *Perhitungan : dimulai pada saat terjadinya luka bakar, bukan dari saat pasien presentasi di rumah sakit. *Cairan harus diberikan melalui 2 kanula besar (setidaknya 16 g untuk orang dewasa ), sebaiknya dimasukkan melalui kulit yang tidak terbakar . Pertimbangkan akses intra - osseous ( IO ) jika diperlukan .

Volume yang dihitung adalah estimasi untuk 24 jam

pertama. Pembentukan edema paling cepat sesaat setelah cedera :

Setengah dari volume dihitung diberikan di 8 jam pertama, dan setengah lainnya diberikan selama 16 jam berikut Cairan maintenance untuk anak-anak diberikan pada tingkat yang konstan selama 24 jam.

*Langkah ini - tidak sebanding dengan pengurangan bertahap untuk edema dan ditekankan bahwa formula ini hanya pedoman yang harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Jika pengeluaran urin tidak mencukupi cairan ekstra :

Bolus 5-10 ml / kg atau cairanpada jam berikutnya 150 % dari volume yang direncanakan . 24 jam kedua setelah luka bakar : cairan koloid mengembalikan volume darah dengan rumus [ 66 , 69 ] :

=0,5 ml dari 5 % albumin x kg berat badan x % luka bakar.


Larutan elektrolit kehilangan dari penguapan & pemeliharaan

rutin. Muntah & kehilangan lain-lain juga harus diganti : =Normal Saline + Kalium ( + dextrose untuk anak-anak )

Pemantauan Resusitasi Cairan yang Adekuat


Takaran produksi urin : Dewasa : 0.5ml/kg/hr = 30-50ml/hour Anak-anak (<30kg) : 1.0ml/kg/hr (kisaran 0.5-2ml/kg/hr ) Jika volume urin dalam batas tersebutperfusi

organ yang adekuat dipertahankan . Produksi urine yang banyak resusitasi cairan yang berlebihan + pembentukan edema yang tidak dibutuhkan, urin yang sedikit = perfusi jaringan yang buruk & kemungkinan kerusakan seluler .

Jelas, bahwa kateter urin sangat penting untuk

pemantauan yang akurat dan diberikan pada pasien luka bakar >10 % TBSA pada anak-anak >20 % TBSA pada orang dewasa Pemantauan hemodinamik invasif sentral jarang dilakukan & digunakan pada pasien dengan masalah jantung yang pre-morbid atau cedera yang bersamaan yang menyebabkan kehilangan darah seperti patah tulang multiple.

Asidosis ( pH 7,35 ) analisis gas darah arteri

perfusi jaringan yang tidak memadai dan biasanya karena asidosis laktat. resusitasi cairan dibutuhkan. Jika tidak berhasil dalam memulihkan pH/terdapat haemochromogens dalam urin, pertimbangkan bikarbonat setelah berkonsultasi dengan ICU. Asidosis escharotomy .

Pengukuran tekanan darah dengan

sphygmomanometer tidak akurat karena pembentukan edema Pengukuran yang akurat melalui jalur arteri. (direkomendasikan untuk luka bakar luas) Denyut jantung pada pasien dengan luka bakar karena rasa sakit dan emosi dan sebagainya : indikator jelek utk kecukupan resusitasi cairan .

Elektrolit diukur pada awalnya dan secara berkala.

Hiponatremia ringan pengenceran dari cairan

infus, tergantung pada konsentrasi natrium kristaloid yang digunakanan (NaCl larutan Hartmann adalah hanya 130 mEq / l .) Hiperkalemia sering terjadi pada kerusakan jaringan oleh listrik Bikarbonat & glukosa + insulin Gelisah, sedasi mental & cemas indikator tersering dari hipovolemia & respon pertama kecukupan resusitasi cairan .

Hemoglobinuria
Kerusakan jaringan = terutama jaringan

ototpelepasan mioglobin dan hemoglobin fasciotomy (vs escharotomy yang tidak melepaskan fascia otot dalam ) . Hemochromogens urin merah kotor Gagal ginjal akut segera terjadi karena endapan hemochromogens pada tubulus proksimal dan pengobatan yang cepat diperlukan :

produksi urin kepada 2 ml / kg / jam Mannitol dosis tunggal 12,5 g observasi respon

Masalah dengan resusitasi


Rumus hanya memperkirakan kebutuhan dan pasien

secara individual harus dimonitor secara seksama .


Oligouria Anak-anak Sindrom Kompartemen Abdominal

Oliguria
Produksi urin yang resusitasi cairan yang tidak

memadai. Respon pertama kadar laju infus. Diuretik jarang diperlukan dan tidak boleh diberikan; hanya setelah berkonsultasi dengan unit luka bakar. Diuretik digunakan pasien dengan hemochromogens dalam urin & kadang-kadang pada pasien dengan luka bakar yang sangat luas

Kelompok pasien berikut sering memerlukan

pemberian cairan tambahan :


Anak-anak Trauma Inhalasi Cedera Listrik Resusitasi yang tertunda Dehidrasi - pemadam kebakaran, pasien yang terintoksikasi

Bayi, orang tua & orang-orang dengan penyakit

jantung dipantau ketat kelebihan cairan dapat terjadi. Edema paru adalah sangat jarang proporsional lebih besar dalam resistensi vaskuler paru daripada resistensi pembuluh darah sistemik . Hal ini terjadi pada mereka dengan hypokinesia miokard dan seringkali memerlukan pemantauan invasif, pemberian inotropik, ventilasi & perubahan sulit dalam penatalaksanaan cairan.

Anak-anak
Anak-anak rentan terhadap hipoglikemia , cairan

& pengenceran hiponatremia adalah karena penyimpanan glikogen yang terbatas, luas permukaan yang lebih tinggi untuk berat : volume intravaskular. Kadar glukosa darah dan elektrolik harus diukur secara teratur. Cairan berlebihan harus dibatasi & sumber karbohidrat ditetapkan lebih awal asupan enteral, atau penambahan dekstrosa ke dalam larutan elektrolit .

Sindrom Kompartemen Abdominal


Jarang namun komplikasi yang serius terjadi

sekunder terhadap luka bakar yang luas pada orang dewasa dan anak-anak, terutama ketika kebutuhan cairan >produksi urin Jika terjadinya Sindrom Kompartemen Abdominal pemantauan tekanan kandung kemih dapat memberikan informasi yang berharga .

Rumusan
Resusitasi cairan kelangsungan hidup .

Cairan intravena :

Anak-anak > 10 % TBSA Dewasa > 20 % TBSA Dua kanula perifer besar Perhitungan dimulai pada saatnya luka bakar terjadi: Anak-anak ( < 30 kg ) = 3-4 ml x kg x % TBSA + maintenance Dewasa = 3-4 ml x kg x % TBSA luka bakar 1/2 8 jam pertama , sisanya dalam 16 jam berikutnya. Gunakan kristaloid (eg larutan Hartmann ) 24 jam pertama Anak-anak membutuhkan karbohidrat . Pasang kateter urin. Hemochromogens : resusitasi cairan produksi urin 2x lipat Ukur glukosa darah, elektrolit, TD , HR, AGD & x-ray dada

You might also like