You are on page 1of 11

BAB II TEORI DASAR 2.1. Jenis Saklar 2.1.1.

Impuls Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls. Lamanya mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar ini mempunyai dua posisi kontak, off pada impuls kedua dan kontak on pada posisi pertama. alam mengendalikan !on dan off" suatu lampu menggunakan push button sebagai #ontrol $antu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja oleh adanya impuls !sinyal" yang diberikan dari push button.

%ambar 2.1 Simbol saklar Impuls 2.1.2. Sele#tor Saklar sele#tor atau saklar golongan, jarang sekali digunakan untuk rangkaian& rangkaian penerangan, tetapi biasa digunakan untuk rangkaian&rangkaian pengatur, misalnya untuk dua posisi pengaturan manual dan otomatis. Saklar jenis ini adalah saklar putar.

%ambar 2.2 Simbol saklar sele#tor 2.1.'. Stair#ase Stair#ase merupakan jenis saklar yang bekerja se#ara magnetis yang akan memutus rangkaian se#ara magnetis sesuai dengan batasan (aktu yang telah ditentukan pada saat beban bekerja. )dapun simbol dari saklar stair#ase adalah sebagai berikut *

%ambar 2.' simbol lokasi

%ambar 2.+ simbol penga(atan 1

1 5

. 2

Stair#ase ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan lampu yang menyala terus menerus tanpa ada pengaruh (aktu. 2.1.+. ,imer ,imer digunakan menghubungkan dan memutuskan instalasi se#ara otomatis berdasarkan jangka (aktu tertentu. )da beberapa jenis timer yang beredar dipasaran, namun yang digunakan dalam praktek bengkel semester III adalah yang menggunakan piringan (aktu, pada tepi piringan diukur garis pembagi (aktu menjadi 2+ bagian !2+ segmen". ,iap bagian eki-alen dengan satu jam (aktu. .iringan berputar satu kali dalam 2+ jam. Saat&saat penghubung dan pemutus berikutnya dapat diatur dengan segmen yang dipasang ditepi piringan.

%ambar 2./ Simbol lokasi saklar timer

2.1./. L 0 !Lighting ependent 0esistor" L 0 digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan instalasi listrik se#ara otomatis dengan adanya gelap dan terang yang memungkinkan peralatan L 0 dapat bekerja. L 0 memilik sebuah lubang ke#il sebagai tempat masuknya #ahaya. 1epat dan lambat penghubung dan pemutusan dapat diatur dengan mengatur besar ke#ilnya mulut #ahaya L 0.

%ambar 2.2 Simbol Lokasi L 0 2.1.2. 0elay34ontaktor

0elay merupakan sebuah saklar elektrik yang dapat mengubah kontak&kontak dari 56 !5ormally 6pen" menjadi 51 !5ormally #lose" se(aktu mendapat supply aliran listrik. 7ntuk mengendalikan suatu sistem dengan beban keadaan )13 1 biasanya dilakukan dengan saklar kerja magnetis ini. .rinsip kerja dari relay adalah berdasarkan gejala elektro magneti# dimana terdiri dari lilitan ka(at3kumparan, #oil, yang dililitkan pada sebuah inti dari besi baja yang bersifat lunak. )pabila pada kumparan tersebut kita alirkan arus maka inti baja tersebut akan menarik jangkar dan relay dinamis dalam suatu type&type beragam&ragam tersedia untuk daerah kerja arus dan tegangan yang luas dan besa. 0elay akan bekerja normal bila toleransi tegangan pada kumparan magnetnya adalah 8/911: ; dana apabila tegangan kerja turun dari batas normalnya, maka relay akan bergetar. $iasanya pada relay kontaktor terdapat beberapa kontak kontrol 56 dan 51. bentuk dan susunan tersendiri untuk memadamkan api tersebut. $ila relay bekerja, kontak&kontak utama dan $antu akan bekerja pada (aktu yang bersamaan. alam

batas (aktu pemutusan, bunga api akan timbul. 7ntuk ini banyak digunakan relay yang mempunyai

'

)1

1'

21

'1

+'

%ambar kontaktor. 2.2.


2 + 2 )2 1+ 22 '2 ++

2.< Simbol

penga(atan

.engaman .engaman alat&alat listrik sederhana khususnya yang digunakan didalam praktek

bengkel semeseter III adalah patron lebur yang pada umumnya bertujuan mengamankan terhadap hubung singkat antara fasa dan netral. .atron lebur atau sekring !fuse" merupakan alat yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat banyak, karena rata&rata setiap rumah atau suatu rangkaian akhir ada patron leburnya. .atron lebur harus memutuskan rangkaian yang diamankan kalau arusnya menjadi lebih besar, dan bila patron melebur !putus" harus diganti dengan yang baru dan tidak boleh dipakai lagi, hanya patron&patron yang memang dibuat untuk dapat diperbaiki boleh dipakai lagi, setelah diperbaiki oleh ahlinya.

.atron lebur memiliki ka(at isyarat dan ka(at lebur dan masing&masing mempunyai fungsi yang berbeda, ka(at lebur terbuat dari perak dengan #ampuran beberapa logam lain, digunakan perak karena logam ini hampir tidak mengoksidasi dan hantarannya tinggi, jadi diameter ka(at leburnya bisa seke#il mungkin. Sehingga jika ka(atnya lebur tidak akan menimbulkan uap yang banyak. engan demikian kemungkinan terjadinya ledakan juga ke#il sekali. Sedangkan ka(at isyaratnya dihubungkan pararel dengan ka(at lebur. 4arena tahanannya besar, arus yang mengalir dalam ka(at tersebut ke#il. .ada ujung ka(at ini terdapat sebuah piringan ke#il ber(arna yang berfungsi sebagai isyarat. .iringan isyarat ini menekan sebuah pegas ke#il, jika ka(at leburnya putus karena arus yang terlalu besar, ka(at isyarat juga akan akan putus karena itu piringan isyaratnya akan lebur sehingga dapat diketahui bah(a ka(at leburnya telah putus. alam patron lebur juga terdapat pasir yang dimaksudkan untuk meredam bunga api yang timbul jika ka(at leburnya putus. .emakaian dari patron lebur mempunyai klasifikasi berdasarkan pada kemampuan hantaran arusnya dengan menggunakan kode (arna tertentu, yaitu * 2 )mpere + )mpere 2 )mpere 1: )mpere 12 )mpere 2: )mpere 2/ )mpere '/ )mpere /: )mpere 2/ )mpere 2.'. * =erah muda * 1okelat * >ijau * =erah * 4elabu * $iru * 4uning * >itam * .utih * ?arna tembaga

.anel >ubung $agi !.>$" .anel hubung bagi adalah panel distribusi sekunder yang berisi peralatan #ontrol

misalnya fuse, timer, kontaktor dan lain&lain. .anel hubung bagi selain untuk memperjelas pembagian group juga merupakan sentral atau pusat pengaturan dari seluruh sistem yang akan dikontrol. Suatu hal yang umum untuk setiap pembuatan panel, konstruksi panel yang dipilih harus diren#anakan, diran#ang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan lingkungannya.

Setelah diagram kerjanya dibuat dengan #ermat, lalu dilakukan pemilihan jenis panel, selanjutnya meren#anakan penempatan komponen pengaman maupun komponen #ontrol namun untuk itu harus terlebih dahulu mengetahui * imensi ukuran panel imensi ruangan yang tersedia .embuatan panel

%ambar 2.8 Simbol umum untuk panel distribusi 3 hubung bagi !I@1"

2.+.

Jenis Lampu Sumber #ahaya buatan yang digunakan sebagai pengganti #ahaya matahari yang tidak

dapat digunakan #ontinue dan sebagai bentuk penerangan keindahan, sumber #ahaya yang dimaksud adalah lampu. Lampu sendiri terdiri dari beberapa ma#am seperti lampu pijar, lampu ,L !,ube Lamp", lampu neon, lampu merkuri, lampu sodium, lampu halogen dan lain&lain. 5amun yang akan dibahas disini adalah lampu pijar dan lampu tanda yang dipergunakan pada praktek instalasi penerangan semester III.

2.+.1.

Lampu pijar sebagai lampu penerangan. Lampu penerangan pertama dibuat oleh ,.). @dison pada tahun 18<A. .ada (aktu

yang sama s(an di Inggris juga men#apai hasil yang kira&kira sama. Lampu&lampu pertama itu menggunakan benang arang sebagai ka(at pijar. Suhunya men#apai 2:::o1. 1ahaya yang dipan#arkan kemerah&merahan, dan fluks #ahaya spesifikasinya ' Lm3?. Setelah mengalami perkembangan&perkembangan yang terus maju, maka dapat dilihat bentuk akhir dari lampu pijar yang digunakan dirumah&rumah sekarang.

1ahaya yang dipanaskan lampu pijar yang dimiliki spekrum #ontinue, kuantitas #ahaya dan masing&masing (arna yang dipan#arkan tergantung pada suhu ka(at pijarnya. Jika suhunya men#apai titik terendah, maka (arna kuning dan merah akan lebih menonjol. Jika suhu yang dinaikkan maka (arna&(arna ka(at pijar yang akan menonjol adalah biru dan ungu, jadi (arna ka(at pijar menjadi lebih putih. isini dapat dilihat keuntungan&keuntungan dari lampu pijar yaitu, (alaupun tegangan sumber turun lampu akan tetap menyala. ,etapi lampu jenis ini mempunyai #ahaya lampu yang #ukup tajam sehingga bayangan yang tampak sangat jelas. alam sistem penerangan hal tersebut tidak diinginkan, oleh karena itu untuk menanggulanginya dibutuhkan beberapa sistem penerangan difus, yang mengarahkan #ahaya /: ; ke ba(ah dana selebihnya kelangit&langit dan ke dinding.

%ambar 2.A Simbol lokasi lampu penerangan 2.+.2. Lampu tanda 7ntuk mengoperasikan suatu #ontrol listrik, perlu adanya penandaan untuk kondisi& kondisi tertentu, misalnya saat kondisi beroperasi, kondisi beban lebih, kondisi manual atau otomatis. 7mumnya penandaan tersebut merupakan penandaan yang menggunakan lampu tanda atau lampu indi#ator. 4arena digunakan sebagai lampu tanda maka daya yang dipan#arkan ke#il.

%ambar 2.1: Simbol lokasi lampu tanda

2./.

.embagian %roup $eban .enerangan

2./.1. %roup I %roup ini terdiri dari dua buah push button !SI", satu buah saklar seri, dua stop

kontak, satu buah saklar impuls yang masing&masing melayani 1, 11, dan .

2./.2. %roup II %roup ini meliputi dua buah saklar tukar, satu buah saklar silang, 1 buah lampu B, ketiga saklar tersebut berlabel B. isamping itu pada group II ini dilengkapi dengan sebuah kotak kontak dan sebuah kotak sambung. 4etiga saklar yang ada, ditempatkan dari tiga tempat yang berbeda sehingga lampu B dapat dioperasikandari ketiga tempat tersebut tadi.

2./.'. %roup III dan IC %roup III dan IC ini merupakan group penerangan juga sebagai pengontrolan. %roup ini terdiri atas sebuah saklar selektor S/, 1 buah lampu tanda >/ !$", 2 buah push button S2 !$" dengan lampu tanda, 2 buah lampu )$, satu buah timer 4+,, 1 buah stair#ase 42,, 1 buah L 0 S8, 2 buah relay 4< dan 4A).

BAB III ANALISA '.1. )nalisa 0angkaian Saklar impuls yang melayani lampu tersebut dioperasikan oleh dua buah push

'.1.1. )nalisa rangkaian group I button yang dihubung pararel, $ila salah satu saklar S1 ditekan maka kumparan 41 akan bekerja dan menarik kontak&kontaknya sehingga kontak tersebut terhubung, tetapi tidak akan membuka kembali (alaupun yang digunakan pada push button, hal ini dikarenakan pada kontak $antu 41 dilengkapi oleh satu pengun#i dengan kontak nol. Ini akan terputus3padam bila push button baik dalam !salah satu S1" ditekan. 7ntuk lampu 1 dan 11 mendapat suplay dari saklar seri, dan prinsip kerja dari saklar seri ini sama dengan saklar biasa, yaitu jika toggle untuk 11 dikean maka lampu 11 menyala dan bila toggle 1 ditekan maka lampu 1 akan menyala pula. Saklar seri dapat pula mengoffkan atau mengonkan bersamaan. '.1.2. )nalisa rangkaian group II $ila salah satu dari saklar B ditekan, maka lampu B akan menyala begitu juga bila akan dipadamkan #ukup menekan salah satu saklar B tadi. )tau dengan kata lain jika salah satu dari saklar B ditekan terjadi salah satu dari dua keadaan yang berbeda yaitu on atau off. 7ntuk mengetahui berapa banyak saklar silang yang dibutuhkan untuk pelayanan dari beberapa tempat dapat diketahui dengan menggunakan rumus !n&2", dimana n 9 banyak tempat pelayanan dan, 2 9 2 buah saklar tukar.

'.1.'. )nalisa rangkaian group III dan IC Saklar sele#tor mempunyai ' posisi pengoperasian, yaitu posisi manual !=", posisi otomatis !)" dan posisi off !o" 7ntuk kondisi manual ini penerangan dapat diatur setiap saat baik pengoperasian otomatis padam setelah menyala selama setting (aktu yang telah ditentukan sebelumnya, atau menyala permanent.

.ada posisi otomatis sangat ditentukan oleh keadaan sekitarnya !lingkungan". Jika keadaan gelap, maka L 0 yang ada berfungsi sebagai saklar dan menyalakan sistem penerangan begitulah pula dalam keadaan terang, se#ara otomatis saklar L 0 akan memutuskan sistem penerangan. Sistem otomatis sangat baik digunakan dalam menghemat energi dengan #ukup mengset batas (aktu yang kita butuhkan berfungsinya sistem otomatis ini. 7ntuk mensuplay batas (aktu dapat dilakukan pada timer #lo#k dengan menurnkan sejumlah segmen&segmen pada piringan, dimana setiap segmen mempunyai nilai D jam. .osisi otomatis dapat pula difungsikan dengan pengoperasian tangan dari pintu depan pekarangan dan pintu masuk rumah dan kemudian padam kembali setelah batas (aktu yang ditentukan. 7ntuk keadaan otomatis ini lampu tanda tidak berfungsi ke#uali untuk posisi manual ditandai dengan tanda merah.

Prinsip kerja sistem sebagai berikut * .ada saat sele#tor berada pada posisi manual, maka 4+, langsung bekerja, namun kontak bantunya tidak ikut bekerja jika belum sampai pada setting lampunya. .ada keadaan manual ini lampu tanda mendapat suplay tegangan oleh kotak $antu 4A) 51 sehingga lampu tanda menyala. 7ntuk lampu )$ dapat menyala apabila S2 ditekan, maka 42, akan bekerja sehingga dengan 4< mendapat suplay tegangan dan kontak bantunya yang ada pada fuse ' akan menutup, sehingga lampu )$ akan menyala sampai beberapa menit. .ada keadaan manual L 0 tidak berfungsi karena kontak $antu dari 4+, untuk L 0 tidak tersuplay tegangan. $ila sele#tor berada pada posisi otomatis maka 4A) sudah tersuplay tegangan dan bekerja sehingga kontak&kontak 51&nya terbuka dan menyebabkan lampu tanda tidak menyala. )pabila kontak $antu timer mendapat suplay !menutup" maka L 0 berfungsi dan 4< ikut berfungsu sampai keadaan diluar terang, dengan bekerjanya 4E maka lampu )$ pada B' akan menyala. 4eadaan otomatis dilengkapi pula oleh S2 dimana jika L 0 tidak berfungsi untuk menyalakan lampu )$. Lampu yang menyala tadi hanya dapat berlangsung beberapa menit saja atau tidak permanent.

'.2.

)nalisa ,roubleShooting ,roubleshooting dilakukan agar mahasis(a dapat mengatasi masalah&masalah yang

kerap timbul dalam lapangan. =asalah yang saya dapati pada saat troubleshooting yaitu seluruh lampu tidak menyala. =asalah pertama yaitu terletak pada kabel netral yang terlepas pada steker yang menyebabkan seluruh sistem penerangan tidak berfungsi mulai dari group 1 sampai group + disebabkan tidak adanya supply netral yang berasal dari sumber. =asalah kedua yaitu pada group I yaitu masukan pada saklar seri tidak terkopel sehingga tidak ada hubungan akibatnya lampu 1 tidak menyala. =asalah ketiga yaitu pada group II keluaran pada saklar tukar yang mendapat masukan fasa utama dimasukkan pada keluaran saklar silang sehingga lampu hanya dapat dikontrol dari dua tempat. =asalah yang keempat terdapat pada fasa pada stop kontak yaitu fasanya diambil dari keluaran saklar tukar, sehingga stop kontak tergantung pada saklar tukar, yaitu stop kontak bekerja jika sklar tukar ditekan. =asalah kelima yaitu pada 4< yaitu fasa yang masuk pada kontak 56&nya dilepaskan dan dimasukkan ke 51, jadi pada saat dioperasikan sele#tor pada posisi manual maka lampu )$ langsung menyala tanpa penekanan push button S2, dan pada saat koilnya bekerja maka lampu )$ akan padam karena kedudukan kontak 51&nya berubah menjadi terbuka sehingga tidak berhubungan. Setelah semua diperbaiki maka rangkaian berfungsi seperti pada a(alnya kembali dan proses pembongkaran boleh dilakukan.

BAB IV PENUTUP +.1. 4esimpulan Setelah melakukan praktek instalasi listrik penerangan dengan sistem manual dan otomatis, maka praktikan menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut* Stair#ase adalah alat yang bekerja berdasarkan fungsi (aktu pada timer. Sekering adalah suatu alat pengaman hubung singkat atau beban lebih yang dapat memutuskan rangkaian dengan sumber apabila arus yang mele(atinya lebih besar dari ka(at leburnya. 0elay adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk melindungi, memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian listrik yang satu kerangkaian yang lainnya, yang bekerja se#ara otomatis dan dapat dipakai sebagai alat kontrol jarak jauh. Impuls adalah suatu saklar yang #ara kerjanya berdasarkan kemagnetan, yang mempunyai dua posisi kontak yaitu kontak 65 pada impuls pertama dan kontak 6ff pada impuls kedua. ,imer adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan magnetisasi yang akan memutuskan rangkaian beban se#ara otomatis sesuai dengan batasan (aktu yang telah ditentukan. L 0 adalah suatu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan #ahaya. .engontrolan instalasi penerangan listrik baik se#ara manual maupun otomatis dapat

bekerja dengan adanya alat&alat yang bekerja keterkaitan, seperti L 0, kontaktor, timer, stair#ase dan lain&lain.

You might also like