Professional Documents
Culture Documents
Introduction
Dalam kondisi modern, peralihan kepada pembaharuan bergantung pada 3 unsur modifikasi, yaitu: 1. Pelaku Sosial 2. Lembaga lembaga 3. Media Perubahan komunikasi pada unsur pelaku sosial, berhubungan dengan 3 dimensi: 1. Untuk lingkungan pribadi : komunikasi membantu individu untuk mempersiapkan visi baru dunia dan untuk gaya yang berbeda dari kehidupan dalam jangka panjang, merefleksikan hubungan sosial dan narasi dari skenario kehidupan. 2. Hubungan : saling berkomunikasi merupakan sebuah simbol peningkatan diri dengan memperhatikan orang lain, 3. Tindakan : komunikasi membantu keduanya untuk memperbanyak pertukaran antar individu dan untuk bereaksi terhadap keadaan krisis.
Komunikasi di antara lembaga - lembaga umum seperti sekolah, keluarga, dan lingkungan kerja mengalami transformasi semantik dan sosial budaya ke bagian modern. Dimana segala sesuatu di masa lalu didefinisikan sebagai sumber stabilitas, keseimbangan, dan kepastian sosial dan pribadi. Transformasi ini di kenal dengan istilah krisis, sebuah istilah yang sekarang merupakan bagian dari sejarah setiap masyarakat. Dalam hal ini, komunikasi, dan komunikasi digital pada khususnya, menjadi pengganti dari krisis akhir - modern. Dari sini kita sampai pada konsep kunci ketiga:
media. Komunikasi digital tentunya memanfaatkan sebuah media dalam hal ini media
digital yang sudah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. Sebagai akibat dari perubahan komunikasi.
transitionality (Grasso, 1989), sering digunakan oleh sosiolog untuk menceritakan budaya
pemuda dan rasa ketidaknyamanan yang telah dikembangkan dari revolusioner ketidakpastian kondisi modern.
Atas dasar refleksi pertama ini media jauh lebih dari sekedar sebuah lingkungan
untuk transmisi pengetahuan. Media muncul sebagai tempat untuk bertukar dan berbagi nilai - nilai, ide, dan simbol - simbol yang kondisi proses identifikasi individu dan kolektif "Hanya mereka yang tahu lebih banyak daripada yang dapat mereka lakukan akan terhindar dari sapuan perubahan" (Ranieri, 2006, hal. 52) karena mereka dapat bergerak lebih bebas di masyarakat dan dapat menghadapi fleksibilitas dan heterogenitas sosial budaya.
Masalah pertama dalam keluarga : Anak muda di hadapkan dengan dimensi yang di masa lalu selalu menjamin tetapi pada hari ini telah terfragmentasi. Kemudian melemahnya lembaga sosial dari tahun ke tahun begitu dengan fungsinya, Dalam hal ini peran keluarga adalah agar pemuda bisa lebih berperan dari masing-masing individu sehingga menjamin integrasi sosial yang lebih efisien.
Kemudian menurut BESOZZI tahun 2006, yaitu menggambarkan sebuah keinginan kaum muda untuk masa depan mereka yang selalu bertentangan dengan ketidakpastian kehidupan sosial, maka dari itu mereka lebih memepercayai bahwa keluarga adalah simbol keamanan, stabilitas, dan sebagai perlindungan dibandingkan dengan realitas yang terpecah-pecah, dan selain itu keluarga juga bisa membangun rasa tanggung jawab dan usaha untuk para kaum muda sendiri.
Kemudian masalah selanjutnya adalah krisis dalam pekerjaan, Di masa lalu yang menyebabkan ekonomi masyarakat tidak stabil yaitu masalah dimana mencari pekerjaan ditentukan oleh kemampuan individu yang kemudian difungsikan dalam kategori sosial dan kelas. Masalah ketiga yaitu bahwa anggapan tentang ketidakmungkinan pendidikan dari sistem sekolah. Itu dikarenakan pada jaman sekarang melemahnya kapasitas masyarakat atas pengetahuan dan budaya yang kurang bisa diartikan oleh generasi baru sekarang, Bisa terlihat dari kurangnya kepedulian kaum muda dalam pendidikan, yang terlihat hanya kesombongan, dan begitu juga kurangnya peran guru untuk melibatkan mereka dalam proses pendidikan. Dalam hal ini seklah harus lebih berperan dalam komunikasi antar guru, murid, terutama antar generasi, kecuali dalam kasus-kasus yang tidak signifikan.
Jadi pada dasarnya, peran guru dan keluarga sangat penting dalam
perkembangan pendidikan khususnya di generasi muda saat ini, karena harus bisa berperan aktif ke dalam sebuah media komunikasi agar bisa meningkatkan dan bisa mempengaruhi genarasi muda untuk bisa lebih peduli dalam budaya yang ada, Dengan media ini dapat menemukan lagi dorongan dalam mencintai budaya ke dunia modern melalui media dan kemajuan teknologi jaman sekarang.
dalam kode digital (bit 1 dan 0). Media digital akan semakin berkembang dengan
adanya dua faktor pendorong, yaitu pertambahan pengguna internet dan semakin meningkatnya aktivitas online.
PC dan Internet
Setelah 20 tahun dengan televisi. Generasi pertama mulai memperlihatkan
ISTAT data 2005 mengkonfirmasi bahwa penggunaan PC dan internet telah benar-benar dua kali lipat dalam keluarga dibandingkan dengan tahun 2000 , sejauh bahwa 83,3 % anak-anak antara 3 dan 17 menggunakannya. Menurut data ISTAT Tahun 2005 tentang frekuensi penggunaan PC dengan usia dan jenis kelmin, adalah mungkin untuk menegaskan bahwa laki - laki pada khususnya, dan laki-laki muda khususnya, memiliki hubungan yang lebih baik, lebih alami, dan lebih berkelanjutan dengan teknologi baru, dan khususnya dengan PC. Kelompok ini terakhir sebenarnya yang paling tekun dan pengguna sering (mereka menggunakannya setiap hari dalam jumlah yang lebih besar dari wanita), sementara gadis dan wanita tampaknya berkumpul di antipoda klasifikasi mengenai gaya penggunaan, yaitu untuk mengatakan, mereka menggunakan PC kurang dari laki - laki dan lebih sporadis.
golongan umur
Tidak menggunakan PC
L
3-5 6-10 11-14 15-19 20-24 25-34 35-44 4,4 9,1 27,4 36,5 38,3 38,4 39,6 1,4 6,2
P
8,6
L
5,4
P
5,7 8,0 4,8 4,6 5,1 3,2 3,4
L
5,5 9,0 9,0 6,5 5,8 4,0 4,8
P
0,9 1,5 1,2 2,2 1,4 1,6 1,6
L
1,9 2,2 3,9 1,6 2,6 2,8 2,4
P
74,9 46,0 23,5 20,1 27,6 37,3 40,3
P
81,6 43,9 27,4 20,6 27,4 42,8 52,4
45-54
55-59
32,6
19,4
19,2
9,3
11,5
10,0
9,2
4,2
2,8
2,6
3,1
1,2
1,2
1,7
2,0
1,5
50,3
63,4
64,3
81,2
60-64
65-74 75 + Totale
9,6
4,5 1,5 25,6
3,0
0,6 0,1 16,0
7,5
3,6 1,0 15,3
2,1
0,9 0,2 13,4
2,0
1,1 0,3 3,2
1,1
0,2 0,3 3,5
0,8
0,6 1,2
1,8
0,4 1,8
77,5
87,8 94,1 52,3
89,8
94,3 96,5 62,8
Menurut data yang dikumpulkan oleh ISTAT pada tahun 2005, penggunaan Web yang
didirikan di antara anak - anak, dan meningkat dengan usia. Juga dalam hal ini kecenderungan "biasa" virtual berselancar (setiap hari atau hampir), adalah
prevalently laki-laki.
aturan
penggunaan internet. Bahkan, dari data ISTAT tahun 2005 tentang frekuensi
penggunaan internet oleh kelompok usia dan jenis kelamin lagi muncul bahwa persentase tertinggi dari mereka yang tidak menggunakan internet sebagian besar adalah perempuan, tanpa memandang usia.
Kesimpulan:
Ketika kita berbicara tentang teknologi digital, kita tidak menunjuk secara eksklusif ke
Internet; TV digital, potensi ponsel untuk digitalisasi, dan baru-baru ini kedatangan radio
di Web adalah simbol integrasi dua realitas, yang virtual dan nyata, yang mempengaruhi satu sama lain, bertukar simbol, penanda, dan tanda - tanda, dan mengerahkan pengaruh yang kuat pada perkembangan sosialisasi muda. Pengalaman virtual sehingga menggemakan yang nyata, khususnya dalam aspek-aspek yang tidak berhasil muncul melalui pengalaman sehari - hari, sementara kehidupan nyata memberikan kunci interpretasi untuk berhubungan dengan dan mengeksploitasi memadai pengalaman dan