You are on page 1of 45

EKG ABNORMAL

Oleh: yulistio ervano

EKG = Elektrokardiogram
EKG : rekaman grafik potensial-potensial listrik yang ditimbulkan oleh jaringan jantung.
Jantung : secara normal mempunyai keunikan membentuk impuls listrik secara otomatis dan berkonraksi ritmis. Pembentukan impuls listrik : terjadi dalam sistem penghantaran jantung, yang mengakibatkan kontraksi jantung.

KEPENTINGAN EKG
ALAT BANTU UNTUK DIAGNOSA :
1. 2. ADANYA KELAINAN PEMBULUH DARAH KORONER (SUMBATAN ATAU PENYEMPITAN). ADANYA KELAINAN ORGAN JANTUNG (PEMBESARAN BAGIAN JANTUNG, ADANYA KEBOCORAN JANTUNG ).

3.
4.

ADANYA KELAINAN IRAMA JANTUNG.


ADANYA KELAINAN DILUAR JANTUNG ( ELEKTROLIT, PARU-PARU, DLL ).

PERHATIAN !!
EKG NORMAL BELUM TENTU TIDAK ADA KELAINAN JANTUNG EKG ABNORMAL DICARI KELAINAN YANG MENDASARINYA.

KELAINAN EKG BUKAN HANYA DARI JANTUNG


Untuk menegakkan diagnosis harus dikonfirmasikan dengan keluhan pasien

RUANG JANTUNG

KASUS HIPERTROPI ATRIUM KANAN


1.
2.

Kelainan Paru : PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronik = Asma Bronkial, Bronkitis kronis, emfisema Paru ) , TBC Paru kronis dengan fibrosis. Kelainan jantung : Mitral stenosis kronik,Mitral insuffisiensi kronik, hipertropi ventrikel kiri kronik, hipertropi ventrikel kanan, ASD, VSD.

KASUS HIPERTROPI ATRIUM KIRI


1. Mitral Stenosis , Mitral insuffisiensi. 2. ASD, VSD. 3. Hipertropi ventrikel kiri ( Hipertensive Heart disease = HHD)

HIPERTROPI VENTRIKEL KANAN


1. 2. 3. 4. Penyakit Paru Obstruktif Menahun Hipertensi Pulmoner. Primer. Emboli Paru ( akut, Masif ). Emboli paru ( kronik , rekuren). Stenosis mitral, insuffisiensi mitral. Payah jantung ventrikel kiri menahun. Regurgitasi Trikuspid Decomp Cordis kiri.

PENYEBAB HIPERTROPI VENTRIKEL


1. Hipertensi 2. Stenosis katup aorta. 3. Kardiomiopati hipertropik : konsentrik dan asimetrik. 4. Dtenosis aorta supravalvular. 5. Insuffisiensi aorta. 6. Insuffisiensi mitral. 7. Koarktaso aorta. 8. Duktus arterious paten. 9. Jantung atlet.

Sistem konduksi

MEKANISME
Gangguan automatisasi (impuls keluar sblm impuls normal) Triggered activity (Impuls muncul saat repolarisasi) Re-Entry (impuls menstimulasi jaringan yg sdh terdepolarisasi)

Irama yang terjadi mungkin berasal dari: NSA, disebut irama sinus Atrium, disebut irama atrial AV node/junction, disebut irama junctional Ventrikel, disebut irama ventrikuler

ARITMIA IRAMA SINUS

SINUS BRADIKARDIA Irama sinus yang frekuensi < 60x/menit

Sinus takikardi Irama sinus yang frekuensi > 100x/menit

Sinus arrest Hilangnya gelombang PQRS beberapa saat, minimal 1 siklus

Aritmia irama atrial

Atrial takikardi
Biasanya sulit dibedakan dengan sinus takikardi Pacemakernya atrium dengan frekuensi 150-250 x/menit

Atrial Flutter
Gambaran yang muncul saat suatu tempat di atrium memulai impuls listrik dengan frekuensi cepat gel.P normal tidak terjadi gelombang seperti gergaji

Atrial Fibrilasi Iritabilitas sel jantung dalam atrium meningkat banyak bagian mengeluarkan impuls tidak kuat/ tidak sempurna dihantarkan ritme irreguler

Aritmia irama junctional

AV junctional extrasystole Gelombang junctional yang muncul pada gelombang sinus karena nodus AV (40-60x/mnt) > kuat dari NSA

AV Junctional takikardi Irama junctional yang dipercepat Frekuensi > 40-60x/mnt Retrograde P wave

Aritmia irama ventrikel

VES
Gel.ventrikel > kuat dari NSA

1 komplek diikuti 1 VES

2 komplek diikuti 1 VES

Setelah komplek normal muncul 2 VES Jika > 2 VES = Run of VT

Takikardi pada irama ventrikel karena pacemaker ventrikel menghasilkan impuls cepat dengan frekuensi > 100 x/mnt Gambaran khas: gigi gergaji

Ventrikel flutter Getaran ventrikel oleh pacemaker ventrikel dengan frekuensi 250-350 x/mnt Gambaran gelombang berlekuk dan rapat

Ventrikel fibrilasi
Bergetarnya ventrikel karena banyak tempat memunculkan impuls jantung tidak sempat depolarisasi dan repolarisasi sempurna

SECOND DEGREE AV BLOCK

Morbitz tipe 2 Gelombang P tanpa diikuti QRS secara tiba-tiba

Tidak terkoneksinya P dengan QRS P diatas T

QRS melebar dengan gel.rSR atau RSR di V1

0.04

QRS melebar dan Gel.R bertakik di V5,V6

Keterangan: A. Gambar normal. B. Gambar permulaan : elevasi I, aVL, V3-6. depresi II, III, aVF C. Gambaran lanjut ( beberapa jam sampai hari ) : Q pd I, aVL, V5-6. QS V3-4. D. Gambaran terakhir ( yg menetap, hari sampai minggu ) : Q dan QS menetap. Segmen ST isoelektik. E. Gambaran yang paling akhir ( bulan sampai tahun ) : q abnormal, QS menetap, T normal.

You might also like