You are on page 1of 63

Portofolio

Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan-Sedang


Disusun oleh : Dr. Andi Aso Sudarmin Dokter pendamping : Dr. Lia Febriyani

Program Internsip Dokter Indonesia RSUD Sukadana, Lampung Timur 2013

Status Pasien

Status Pasien
Identitas pasien Nama penderita Umur Jenis kelamin Alamat Tanggal masuk No. Rekam medis : An. A : 7,5 bulan : Laki-laki : Sukadana Timur : 30 Juli 2013 : 07-89-33

Anamnesis
Dilakukan Allo anamnesis dengan Ibu pasien pada tanggal 30 juli 2013 pukul 23.50 wib :

Keluhan utama : Mencret

Keluhan tambahan : Demam dan muntah

Anamnesis
Riwayat Penyakit sekarang
2hr SMRS : Mencret 3x/hr, seperti air menyemprot, berwarna kuning, terdapat lendir(-) ampas (-), bau asam (-), busa (), darah (-) . Saat di IGD RS Mencret (+) saat dibuka popok Demam (+), air mata (-)

RS
1 hr SMRS : Mencret >5x/hari, dgn jumlah gelas air mineral Muntah + >7x/hari setiap makan dan minum.

Berobat ke klinik : Kaolin pectin, metoclpramid, bronchitin dan kortimoksazol

Anamnesis
Riwayat penyakit dalam keluarga Tidak ada Riwayat kehamilan ibu Perawatan antenatal : rutin kontrol dibidan Penyakit Kehamilan : tidak ada Obat-obat yang diminum : tidak ada Riwayat Kelahiran Lahir spontan dibidan dengan usia cukup bulan Riwayat penyakit yang pernah diderita Tidak ada

Anamnesis
Riwayat Imunisasi
Jenis imunisasi BCG DPT/DT Polio Campak Dasar X X X Ulangan

Hepatitis B

Interpretasi : Imunisasi dasar pada pasien tidak lengkap

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 30 juli 2013 : Keadaan umum : Tampak sakit sedang, rewel Kesadaran : Compos mentis, menangis kuat Tanda Vital :
N : 118x/menit, kuat, teratur, isi cukup RR : 24 x /menit, teratur T : 38 C axilla

Pemeriksaan Fisik
Data Antropometri : Berat badan (BB) : 9 kg Tinggi badan : 70 cm Status gizi Berdasarkan BB terhadap usia (Kurva NCHSCDC): BB terukur: 9 kg BB Ideal: 8,8 kg = 9/8,8 x 100% = 102% Interpretasi : Status gizi pasien adalah baik

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal, warna rambut hitam merata, tidak mudah dicabut, ubun ubun besar sudah menutup dan tidak cekung Mata : Mata sedikit cekung, CA -/-, SI -/ Mulut : Mukosa bibir kering Abdomen Inspeksi : Datar Auskul : Bising usus (+) normal Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), turgor cukup Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.

Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

Pemeriksaan Anjuran
Cek Laboratorium : Darah lengkap, Urinalisa FL (Kultur feces) Elektrolit

Diagnosis Kerja
Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang

Diagnosis Banding
Diare akut dehidrasi ringan sedang ec bakteri Diare akut dehidrasi ringan sedang ec virus Diare akut dehidrasi ringan sedang ec parasit

Penatalaksanaan (1)
Medikamentosa : IVFD KAEN 3A mikro 20 tpm Zink 20 mg tab 1 x 1 tab PO Paracetamol 125 mg syrup, 4 x cth I PO prn Domperidon 5 mg syrup 3 x cth Probiotik 2x 1 sachet PO ( tidak ada) Konsul dr spesialis anak

Penatalaksanaan (2)
Non Medikamentosa : Timbang BB tiap hari Edukasi Orang tua Observasi TTV dan tanda-tanda dehidrasi berat

Follow up :
Tanggal 31/07/13 R. Anak Perjalanan penyakit S : Demam (-), muntah (+)1x, minum mau, BAB (+) 1x cair (sudah ada ampas) O :KU: TSS, CM, rewel TTV: RR: 26x/mnt N: 114x/mnt S: 37,6oC BB: 9 kg Mata: palpelbra sedikit cekung Mulut: mukosa bibir kering Lain-lain dbn A : Diare Akut dgn dehidrasi ringan-sedang S : Demam (-), muntah (+)1x, minum mau, BAB (+) 1x cair (sudah ada ampas) O :KU: TSS, CM, rewel TTV: RR: 26x/mnt N: 110x/mnt S: 36,5oC BB: 9 kg Mata: palpelbra sedikit cekung Mulut: mukosa bibir kering Lain-lain dbn A : Diare Akut dgn dehidrasi ringan-sedang Terapi R/ IVFD KaEN 3A 35tpm mikro R/ Zink tab 1 X 20 mg R/ Ampicilin 4 X 250 mg R/ Gentamisin 2 X 20 mg

01/08/13 R. Anak

R/ Terapi lanjut

Prognosis
Ad vitam Ad fungsionam Ad Sanationam : ad bonam : ad bonam : ad bonam

Tinjauan Pustaka

Definisi
Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi menjadi lunak atau bahkan cair. Diare akut adalah buang air besar lembek atau bahkan dapat berupa air saja, tanpa terlihat darah, dan dengan frekuensi tiga kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 7 hari.

Epidemiologi
Causes of Death in Children Under 5 Years
Leukemia Malaria Tetanus Malnutrition Drowning Septicemia DHF Necroticans Entero Colitis Congenital heart anomaly & hydrocephalus

Others 13%

DIARRHEA Diarrhoea 28% 28%

PNEUMONI PNEUMONIA A 20% 20%


Meningitis/ encephalitis

GI disorder
TB Measles

9%

Basic Health Research (Riskesdas), 2007

Etiology Of U5 Diarrhea In Indonesia


5% 1% 5% 3% 1% 5% 80% 1% 1% 2% 1% RV Shigella Aeromonas Salmonella Campylobacter S. Enteritidis Giardia Lamblia Mixed (RV+Salmonella) Mixed (RV+Campylobacter) Mixed (RV+Ve Inaba)

Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2 research, 2005

Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare: 1.Gangguan osmotik Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotikdalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus Isi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare osmotik

Patofisiologi
2. Gangguan sekresi Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan diare. Bila peristaltik usus menurun bakteri tumbuh berlebihan diare

Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung

Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus

Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)

Diare Akut

Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebut

Diare Kronik

Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan pertumbuhan

Melanjutnya Kerusakan mukosa

Diare persisten

Perbaikan mukosa yang terlambat

Patogenesis Virus
VIRUS
SALURAN DIGESTIF EPITEL USUS HALUS

MERUSAK BAGIAN APIKAL VILI USUS HALUS


DIGANTI DENGAN BAGIAN KRIPTA YANG BELUM MATANG BERBENTUK KUBOID / GEPENG FUNGSI PENYERAPAN AIR & MAKAN TIDAK BAIK DIARE OSMOTIK

Patogenesis Bakteri
BAKTERI
TRAKTUS DIGESTIF MERANGSANG EPITEL USUS PEAN AKTIVITAS ENZIM ADENIL SIKLASE

MERANGSANG SEKRESI Cl, Na & H2O dan MENGHAMBAT aBSORPSI Cl, Na & H2O DARI LUMEN USUS KE DALAM SEL HIPEROSMOLAR HIPERPERISTALTIK USUS

Faktor Resiko
Tidak memberikan ASI sampai 2 Tahun. Status gizi kurang dan gizi buruk. Imunodefesiensi /Imunosupresi Pengunaan botol susu tidak hygine Menggunakan air minum yang tercemar

Manifestasi Klinis
Gejala klinis : Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat Nafsu makan biasanya tidak ada timbul diare Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah Warna tinja kehijau-hijauan (tercampur empedu) Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi) Muntah (sebelum/ sesudah diare) lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit Pemeriksan fisik : Penurunan berat badan Ubun-ubun besar cekung Palpebra cekung Selaput lendir bibir dan mulut nampak kering Berat badan Turgor kulit kembali lambat

Kriteria Diagnosis
Derajat Dehidrasi Kehilangan Berat Badan Dehidrasi ringan : Bila terjadi penurunan berat badan 2 %-5% Dehidrasi sedang : Bila terjadi penurunan berat badan 5-10% Dehidrasi berat : Bila terjadi penurunan berat badan > 10%

Kriteria Diagnosis
Skor Mourice King
Bagian Tubuh Yang Diperiksa Keadaan Umum 0 Sehat NILAI 1 Gelisah cengeng, apatis, ngantuk Turgor Mata UUB Mulut Denyut Nadi Normal Nomral Normal Normal Kuat < 120 Sedikit, kurang Sedikit cekung Sedikit cekung Kering Sedang (120-140) 2 Mengigau, koma/syok Sangat kurang Sangat cekung Sangat cekung Kering, sianosis Lemah > 140

Score : 0-2 dehidrasi ringan/ 3-6 dehidrasi sedang/ 7-12 Dehidrasi berat

Kriteria Diagnosis
Derajat Dehidrasi MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)

Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut: - letargis atau tidak sadar - mata cekung - tidak bisa minum atau malas minum - Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat

DEHIDRASI BERAT

Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut: - Gelisah, rewel/ marah - Mata cekung - Haus, minum dengan lahap - Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang

DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

TANPA DEHIDRASI

Kriteria Diagnosis
Gejala Klinik Tanpa Dehidrasi (<5% BB) Anamnesa Diare Muntah Rasa haus Urin Pemeriksaan Umum Keadaan umum Air mata Mata Mulut dan lidah Pernapasan Cubitan kulit Denyut nadi/mnt Ubun-ubun Sehat, aktif Ada Normal Basah Normal Kembali cepat Kuat <120 Tampak sakit, mengantuk, lesu Tidak ada Cekung Kering Cepat Kembali< 2 detik Sedang (120-140) Cekung Sangat mengantuk, tidak sadar, lemah Tidak ada Kering dan cekumg Sangat kering Cepat dan dalam Sangat lambat (2 detik) Lemah >140 Sangat cekung 4 X/hari Sedikit Normal Normal 4 10 X perhari Beberapa kali Rasa haus ada Sedikit 10 X perhari Sangat sering Tidak dapat minum Tidak ada urin dalam 6 jam Dehidrasi ringan-sedang (510% BB) Dehidrasi berat (>10% BB)

tanda dan gejala


Mual dan muntah panas sakit Gej. lain

Rotavirus

EIEC

ETEC

Salmonella

Shigella

V.cholerae

Dari permulaan + tenesmus

Kadangkadang Sering distensi abdomen

+ Tenesmus kram hipotensi

+ + Tenesmus kolik pusing Bakteriemia, toksemia sistemik

jarang + Tenesmus kolik pusing Dapat ada kejang

jarang kolik

FESES
- volume - frekuensi
-Konsistensi

sedang Sampai 10/lebih berair jarang -

banyak sering berair + Bau tinja

sedikit sering kental + + Tidak spesifik

sedikit sering berlendir + Kadang Bau telur busuk

sedikit Sering sekali kental sering sering Tak berbau

Sangat banyak Hampir terus menerus berair flacks anyir

- mukus - darah - bau

-warna
-leukosit

Hijau kuning
-

Tidak berwarna
-

hijau
+

hijau
+

hijau
+ -

- sifat lain

Tinja seperti air cucian beras

Pemeriksaan Penunjang
Darah Darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik. Urin Urin lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik. Tinja Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik. Elektrolit

Tatalaksana diare
Lima Lintas Tatalaksana Diare : 1. Rehidrasi 2. Dukungan nutrisi 3. Suplemetasi Zinc 4. Antibiotik seletif 5. Edukasi pada orangtua

1. Rehidrasi
Terapi A :Tanpa dehidrasi Berikan cairan lebih >> Makanan tetap diberikan untuk mencegah kurang gizi Preparat Zinc : < 6 bulan 10 mg > 6 bulan 20 mg selama 10 14 hari Awasi bila dehidrasi (monitoring bila tidak membaik dlm 3 hari atau:
BAB lebih sering Muntah terus menerus Rasa haus yg nyata Demam Tinja berdarah

1. Rehidrasi
Terapi B :Dehidrasi ringan-sedang
Tabel. CRO dalam 3 jam pertama

Usia BB Jml

< 4 bln < 5 kg 200 400ml

4 11 bln 5 7,9 kg 400 600ml

12 23 bln 8 10,9 kg 600 800 ml

2- 4 thn 11 15,9 kg 800 1200ml

5 14 thn 15 thn 16 29,9kg 1200 2200 ml 30 kg 2200 4000 ml

1. Rehidrasi
Terapi C
Catatan : Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit. Bila usia > 2 thn, pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah anak sadar.

Apakah saudara dapat menggunakan cairan IV segera?

Ya

Tidak

- Mulai beri cairan IV segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Berikan 100 mL/kgBB cairan RL (atau NS, atau Ringer Asetat) sebagai berikut : Usia Pemberian 1 Kemudian 30 mL/kgBB 70 mL/kgBB By < 1 thn : 1 jam 5 jam Anak 1-5 thn : 30 menit 2 jam - Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak teraba. - Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat tetesan IV. - Juga berikan oralit (5 mg/kgBB/jam) bila penderita masih bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak). - Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai ulang penderita menggunakan tabel penilaian. Lalu pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan terapi.

Apakah ada terapi IV terdekat (dalam 30 menit) ?

Ya

- Kirim penderita untuk terapi intravena. - Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara memberikannya selama perjalanan.

Tidak

Apakah saudara dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk rehidrasi ?

Ya

Tidak

- Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut. Berikan 20 mL/kgBB/jam selama 6 jam (total 120 mL/kgBB). - Nilailah penderita tiap 1-2 jam : Bila muntah / perut kembung, berikan cairan perlahan. Bila rehidrasi tidak tercapai selama 3 jam, rujuk penderita untuk terapi IV. - Setelah 6 jam, nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai.

Segera rujuk anak untuk rehidrasi melalui NGT atau IV

2. Dukungan Nutrisi
Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat sebagai pengganti nutrisi yang hilang, serta mencegah tidak terjadi gizi buruk. ASI tetap diberikan pada diare cair akut (maupun pada diare akut berdarah) dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.

3. Suplemen Zinc
Efek zinc antara lain :
Zinc berperan sebagai anti-oksidan, berkompetisi dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe) yang dapat menimbulkan radikal bebas. Zinc menghambat sintesis Nitric Oxide (NO). Dengan pemberian zinc, diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi. Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.

Probiotik
Probiotik: Kuman konsumsi PO dengan manfaat positif bagi kesehatan (bakteri genus Bifidobacteria dan Lactobacillus) Mempersingkat lama diare pada anak Cegah diare pada bayi baik
Nosokomial (33,3% 6,7%) Rotavirus (17,7 % 2,2%) Akibat antibiotik

4. Antibiotik Selektif
Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotic yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus

4. Antibiotik Selektif
Penyebab Kolera Antibiotik pilihan Tetracyclin 12,5 mg/kgBB Alternatif Erythromycin 12,5 mg/kgBB

4x sehari selama 3 hari


Shigella dysentery Ciprofloxacin 15 mg/kgBB 2x sehari selama 3 hari

4x sehari selama 3 hari


Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB 4x sehari selama 5 hari

Amoebiasis

Metronidazole
10 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)

Giardiasis

Metronidazole
5 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari

5. Nasihat Kepada Orang Tua


Nasehat kepada orang tua untuk segera membawa anak kembali ke petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik dalam 3 hari. Indikasi rawat inap pada diare akut berdarah adalah malnutrisi, usia < 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi, dan disentri yang disertai dengan komplikasi.

Analisis Kasus Anamnesis BAB cair, sedikit ampas, kuning

An. A 7,5 bln

Mencret 3-5x/hr sejak 2 SMRS

Diare akut

Susp Diare akut ec virus

Muntah Demam Mata sedikit Cekung

Air mata (-)

Minum Susu formula + ASi mau

HR 118 Suhu 380 C Px fisik Rewel

Mukosa bibir kering

Turgor cukup

Diare akut dgn dehidrasi ringan-sdg

Tanda-tanda dehidrasi ringan - sedang

Px Lab Pemeriksaan anjuran DL, UL, FL, elektrolit

Reference
Subagyo B, Santoso BN. Diare Akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi IDAI Jilid 1. Edisi pertama. Cetakan ke dua. 2011: 87-116. Draft Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM.Jakarta.2007 Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Diare. WHO Modul pelatihan Diare. UKK GastroHepatologi IDAI ed 1.2009

Terima Kasih atas perhatiannya

Penatalaksanaan
Farmakologi IVFD RL 35 tpm Kebutuhan cairan : BB = 9 kg -> 9 kg pertama : 9 x 100 = 900 cc -------------------------= 900 cc/24 jam -> Tetes per menit : 900 x 60 ------------ =37,4 35 tpm 24 x 60

1. Host (child) factors < 12 months of age Low birth weight (<2500 gram) Malnourished children/infants Impaired cell-mediated immunity In association with respiratory tract infection 2. Maternal factors Young age and limited mothering experience Maternal educational status, knowledge, attitude & behaviour about hygiene, health, and nutrition

(cit. Gracey,2007)

Risk factors :
3. Feeding practices Recent introduction of animal milks Use of feeding bottles and teats or dummies (pacifiers) 4. Microbial isolates during episodes Enteroadherent Escherichia coli (EAEC), Enteroaggregative E. coli (EaggEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC) Shigella Cryptosporidium Multiple enteric pathogens

(cit. Gracey,2007)

5. Previous episodes of infections Recent episode(s) of acute diarrhea Previous episode(s) of persistent diarrhea 6. Use of drugs at previous time Antimotility reduce motility of gastrointestinal Antimicrobial

(cit. Gracey, 2007)

Pada dehidrasi berat, pasien dapat mengalami asidosis metabolik. Asidosis metabolik terjadi karena : 1. Kehilangan bikarbonat >> melalui tinja 2. Ketosis kelaparan 3. Produk-produk metabolik asam tidak dapat dikeluarkan oliguria/ anuria 4. Pindahnya ion natrium cairan ekstrasel ke cairan intrasel 5. Penimbunan asam laktat

Gambaran Klinik Asidosis Metabolik Hiperventilasi ( pernafasan cepat dan dalam/ Kussmaul Terkadang diikuti syok, mual, muntah, anoreksia

Bila asidosis hanya sedikit dan cukup cairan elektrolit ( CO2 combining power tidak kurang dari 40 vol % atau 18 mEq/liter) dikoreksi oleh homeostasis tubuh sendiri Bila dibawah nilai diatas dikoreksi dengan natrium laktat atau natrium bikarbonat

B. Derajat Dehidrasi menurut Tonisitas Cairan 1. Dehidrasi isotonik Kadar Na dalam plasma 130 150 mEq/L 2. Dehidrasi hipotonik Kadar Na dalam plasma <130 mEq/L 3. Dehidrasi hipertonik Kadar Na dalam plasma 130 150 mEq/L

Pertahanan Tubuh
Flora normal - Sejumlah bakteri yang normal berada dalam usus yang berfungsi mencegah kolonisasi kuman enterik patogen - > 99% merupakan bakteri anaerob - pH asam dan asam lemak volatil dihasilkan oleh flora normal

Asam lambung - pH asam merupakan barier terhadap kuman enterik patogen - Kecuali Rotavirus sangat tahan terhadap asam.

Pertahanan Tubuh (contd)


Motilitas usus - Peristaltik normal: mekanisme utama untuk membersihkan bakteri dari usus kecil bagian proksimal Imunitas - Respon imun selular dan produksi antibodi: berperan penting dalam melindungi host yang rentan terhadap infeksi enterik.

Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada, lalu kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya menjadi lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. Bila pasien telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar dapat menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit menjadi kering.

Dehidrasi
Penderita dengan diare cair mengeluarkan sejumlah ion natrium, klorida, kalsium dan bikarbonat. Semua akibat diare cair disebabkan karena kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui tinja. Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah bila ada muntah, kehilangan air juga meningkat bila ada panas.

Dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan paling berbahaya karena dapat menyebabkan penurunan volume darah , kolaps kardiovaskuler dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. Ada 3 macam dehidrasi, yaitu: Dehidrasi isotonik Dehidrasi hipertonik (hipernatremik) Dehidrasi hipotoniks (hiponatremik)

You might also like