TUGAS VENTILASI TAMBANG

Tambang Bawah Tanah di bagian Bima Sakti Propinsi Kalimantan memiliki density
0,075 lb / cuf3. Ukuran Ventilasi = 10 feet x 70,5 feet, dengan jaringan sebagi berikut :
A

12
3
2

6
D

8
7

9
E

gambar A

11

H
0,5 inchi
(124,4 Pascal)
1,0 inchi
(248,8 Pascal)

2,0 inchi
2,0 inchi

3,0 inchi

1,0 inchi

G
C

D
0,5 inchi

3,0 inchi
(746,5 Pascal )

2,0 inchi

0,5 inchi

( 497,7 Pascal)

1,0 inchi
E

F
3,0 inchi

gambar B
Diketahui : Q3 = 25.000
Q4 = 40.000
Q5 = 10.000
R1
R2
R3
R4
R5
R6

Q8 = 15.000
Q9 = 35.000
Q10 = 20.000

= 0,238
= 3,55
= 32,0
= 18,7
= 50,0
= 1,78

R7 = 6,12
R8 = 22,2
R9 = 8,16
R10 = 75,0
R11 = 0,408
R12 = 0,476

Pada problem ventilasi tambang di atas diterapkan kaidah pertama

Kirchofs, yaitu arus yang masuk adalah sama dengan arus yang keluar
Q2 = Q6 = 25.000 + 40.000 + 10.000 = 75.000 cfm
Q7 = Q11 = 15.000 + 35.000 + 20.000 = 70.000 cfm

Q = Q1 = Q12 = 75.000 + 70.000 = 145.000 cfm

HEAD LOSS
Waktu yang hilang karena pengaruh dari kecepatan untuk masing masing
percabangan dapat dihitung sebagai berikut :
HV1 = R1 x Q1 2 =
=
=
=
=

( 0,238 ) x ( 145.000 )2
( 0,238 ) x ( 21025000000 )
5003950000
0,5 inchi
124,4 Pascal

begitu seterusnya untuk HV2 sampai HV12

POSISI REGULATOR
cabang 1 : 2,0 + H1 = 3,0
H1 = 3,0 - 2,0 = 1,0 inchi

( jalur udara 3 )

cabang 2 : 3,0 + H2
H2 = 3,0 - 0,5 = 2,5 inchi

( jalur udara 5 )

cabang 3 : 1,0 + H3 = 3,0

H3 = 3,0 - 1,0 = 2,0 inchi

( jalur udara 9 )

cabang 4 : 0,5 + H4 = 3,0

H1 = 3,0 - 0,5 = 2,5 inchi

( jalur udara 8 )

cabang 5 : 2,0 + 3,0 + 1,0 + H5 = 3,0 + 3,0 + 2,0

H5 = 8,0 - 6,0 = 2,0 inchi

( jalur udara 2 atau 6 )

POSISI REGULATOR
A

G
C

2
5

4
E

F
3