You are on page 1of 3

1.3.2Gambaran Keluarga Binaan 1.3.2.1 Keluarga Ny.

Nuryati

Tabel 1.9 Data Dasar Keluarga Ny. Nuryati Nama Status Keluarga Ny. Nuryati Istri Jenis Kelamin Perempuan 60 th Berdagang pelumas mesin perahu Nn. Aci Anak ke- Perempuan 12 16 th SMP Buruh pabrik boneka Rp.1.300.000, 00. /bulan Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

Keluarga Ny. Nuryati tinggal di RT/RW 003/006 kampung Garapan, desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga, kabupaten Tangerang. Di rumah ini Ny. Nuryati tinggal dengan anak terakhirnya saja karena suaminya telah meninggal sekitar 2 tahun yang lalu karena stroke dan sebelas anaknya yang lain telah menikah serta memiliki rumah masingmasing. Kedua belas anak nya dilahirkan di rumah dengan bantuan dukun beranak. Seluruh anaknya mendapatkan ASI dan imunisasi. Selama hidupnya, Ny. Nuryati tidak pernah menggunakan metode kontrasepsi apapun. Ny. Nuryati yang saat ini berusia 60 tahun, dengan latar pendidikan tidak pernah bersekolah, bekerja sebagai pedagang pelumas mesin perahu dengan penghasilan sehari-hari rata-rata sekitar Rp. 30.000,00. Anak terakhirnya, Nn. Aci yang berusia 16 tahun dengan pendidikan terakhir SMP, bekerja sebagai buruh di pabrik boneka. Penghasilan Nn. Aci setiap bulannya adalah Rp. 1.300.000,00. Dari penghasilan setiap bulan, Nn. Aci memberikan Rp. 500.000,00 kepada ibunya, Rp. 500.000,00 dipakai untuk membayar cicilan motor yang setiap hari ia bawa

berkendara untuk pergi ke tempat kerja dan sisanya Rp. 300.000,00 digunakan untuk keperluan pribadinya termasuk untuk membeli bahan bakar motor. Keluarga Ny. Nuryati tinggal di sebuah bangunan rumah di atas tanah seluas 12 m x 6 m. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu belakang, 2 jendela berupa kaca yang tidak dapat dibuka ataupun ditutup serta 3 kusen yang tertutup rapat. Seluruh lantai rumah berupa keramik dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Atap rumah terbuat dari genteng. Seluruh dinding rumahnya terbuat dari batu bata . Rumah Ny. Nuryati terdiri dari sebuah ruang tamu berukuran 6,5 m x 3 m yang sering digunakan untuk tempat berkumpul keluarga. Di ruangan ini terdapat sebuah televisi, sebuah lemari, sebuah sofa dan sebuah magic jar. Di dinding depan ruang tamu terdapat 1 buah pintu yang biasa dibuka setiap hari, 2 buah jendela berupa kaca yang tidak dapat dibuka ataupun ditutup serta 3 kusen yang semuanya ditutup rapat, sehingga udara lembab dan pencahayaan kurang. Di samping ruang tamu terdapat 1 buah kamar tidur berukuran 3,5 m x 3 m tanpa memiliki ventilasi sehingga cahaya matahari sama sekali tidak masuk ke kamar dan udara terasa lembab. Di belakang kamar tidur terdapat 1 gudang yang berisi alat-alat yang sudah tidak terpakai. Di ruangan ini juga tidak terdapat jendela ataupun kusen. Di halaman depan rumah keluarga Ny. Nuryati terdapat gudang yang dibentuk oleh dinding kayu yang menghalangi cahaya masuk ke dalam rumah. Di lingkungan rumah tidak terdapat saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga serta tidak terdapat tempat pembuangan sampah di sekitar rumah. Di bagian belakang rumah terdapat dua ruangan terbuka tanpa sekat yang dipakai sebagai dapur dan sebagai tempat mandi yang tidak memiliki jamban. Karena tidak memiliki jamban, keluarga Ny. Nuryati selalu buang air besar di kali dekat rumah mereka. Kamar mandi umum yang sudah didirikan dekat rumah mereka sekitar dua tahun terakhir tidak pernah mereka pakai untuk buang air besar karena merasa tidak terbiasa untuk buang air besar di kamar mandi. Setiap kali setelah buang air besar, keluarga Ny. Nuryati hanya mencuci tangan dengan air tanpa menggunakan sabun. Ny. Nuryati memasak sendiri masakan untuk keluarganya. Setiap kali makan, menu keluarga Ny. Nuryati hanya satu macam. Menunya kadang berupa ikan, ayam, telur, tahu ataupun tempe. Sehari- harinya mereka makan besar 2 kali, yaitu makan siang dan malam. Pada pagi hari, keluarga Ny. Nuryati mengisi sarapan mereka dengan minum secangkir kopi.

Keluarga jarang makan sayur dan buah - buahan. Mereka juga mengatakan bahwa tidak mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah makan. Keluarga Ny. Nuryati tidak memiliki sumur sendiri, sehingga sumber air bersih untuk memasak dan mandi mereka dapatkan dengan membeli ke rumah tetangga yang memiliki sumur. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya yaitu batuk pilek. Jika sakit, keluarga Ny. Nuryati mencari pengobatan sendiri dengan membeli obat warung. Keluarga Ny. Nuryati hanya pernah sekali berobat ke dokter di rumah sakit karena diare. Keluarga Ny. Nuryati memiliki asuransi jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas untuk berobat. Ny. Nuryati jarang berolahraga karena ia mengaku tidak suka berolahraga. Sedangkan anaknya, Nn. Aci, jarang berolahraga karena pekerjaannya yang padat. Setiap hari jika keluar rumah, mereka selalu menggunakan alas kaki.

Permasalahan non medis Melahirkan tanpa bantuan tenaga kesehatan Tidak pernah menggunakan metode kontrasepsi apapun sehingga jumlah anak terlalu banyak dan jaraknya terlalu rapat Tidak memiliki ventilasi yang baik di setiap ruangan rumah Tidak terdapat saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga Tidak terdapat tempat pembuangan sampah di sekitar rumah Tidak memiliki jamban Kebiasaan membuang air besar di kali Kebiasaan mencuci tangan tanpa sabun setelah buang air besar Seluruh anggota keluarga jarang makan sayur dan buah-buahan Seluruh anggota keluarga jarang berolahraga

Permasalahan medis Terdapat anggota keluarga yang sering menderita ISPA

You might also like