Professional Documents
Culture Documents
persaudaraan dusta. Tidak memiliki akar dan tidak memiliki buah. Jika Anda melihat iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah iman yang tidak sempurna, belum mencapai derajat yang diinginkan, bahkan bisa berakhir dengan permusuhan. Allah berfirman: Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS: Al-Zukhruf: 67).
Kelima, dengan ukhuwah dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah. Rasulullah Saw bersabda: Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon. (Hadis yang ditkhrij oleh Al-Imam AlIraqi, sanadnya dhaif).
5. Tingkatan-tingkatan Ukhuwah
Tingkatan yang terendah dari ukhuwah adalah salamatush shadr, yaitu bersihnya hati kita dari perasaan iri, dengki, benci, dan sifat-sifat negatif lainnya terhadap saudara kita. Jika kita tidak bisa memberikan suatu kebaikan kepada saudara kita, paling tidak kita tidak memiliki perasaan yang negatif kepadanya. Termasuk juga dalam tingkatan yang terendah ini adalah selamatnya saudara kita dari kejahatan lisan dan tangan kita. Jangan sekali-kali kita melakukan kezhaliman kepada saudara kita. Adapaun tingkatan ukhuwah yang tertinggi adalah itsaar, yaitu lebih mementingkan dan mengutamakan saudara kita diatas diri kita sendiri. Inilah dahulu yang pernah dicontohkan oleh para sahabat Anshor kepada para sahabat Muhajirin di Madinah.
6. Tahapan-tahapan Ukhuwah
Untuk membangun ukhuwah, diperlukan beberapa tahapan. Yang pertama adalah taaruf, yaitu saling mengenal. Pepatah bilang: Tak kenal maka tak sayang. Apalagi saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)
Tahapan berikutnya adalah tafahum, yaitu saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya. (H.R. Muslim) Setelah taaruf dan tafahum, yang berikutnya harus kita lakukan untuk mewujudkan ukhuwah adalah taawun, yaitu saling membantu dan menolong, tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.