You are on page 1of 31

METODE PENGUMPULAN DATA DAN KOMPONEN LINGKUNGAN

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)


BY : KELOMPOK_3

KELOMPOK 3
1.
2. 3. 4. 5. 6.

Kurniawan Ramadhan P. Putra M. Yasin Akbar Melinda Isna J Dwi Wana H Soni Heron

(08101005002) (08101005012) (08101005050) (08101005049) (08101005034) (0809100500

PENGERTIAN AMDAL
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.
Arti lain analisis dampak lingkungan hidup

adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif

Parameter Lingkungan
Didalam istilah AMDAL, maka lingkungan dapat

dibagi menjadi 3 kelompok yaitu ABC, Abiotik, Biotik dan Culture atau sering disebut geofisika kimia untuk abiotik, biotik untuk biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat untuk culture. Lingkungan dikelompokan menjadi komponenkomponen dan setiap komponen dibagi lagi menjadi parameter lingkungan, sehingga dalam studi AMDAL akan disebutkan 2 klasifikasi yaitu atas dasar komponen lingkungan dan parameter lingkungan.

APA ITU RONA LINGKUNGAN ???


Rona lingkungan : gambaran keadaan lingkungan

di tempat proyek yg akan dibangun dan di daerah sekitarnya .


Kegunaan : Mengetahui kondisi lingkungan tanpa adanya kegiatan atau proyek. Menduga kondisi rona lingkungan dengan adanya kegiatan atau proyek.

Metode pengumpulan data dibagi menjadi 3 (tiga) bagian dalam pengamatan.


Komponen-komponen lingkungan, yaitu: a. Metode pengumpulan data komponen geografis kimia. b. Metode pengumpulan data biotis. c. Metode pengumpulan data sosial ekonomi budaya dan sosial.

a. Metode Pengumpulan Data komponen Geofisika Kimia


komponen lingkungan yang diamati adalah:

Komponen Iklim (suhu udara, kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan dan intensitas penyinaran matahari), kualitas udara ambien, kebisingan, kebauan dan getaran. b. Komponen ruang, lahan, dan tanah. c. Komponen hidrologi dan kualitas air.
a.

a. Iklim
Metode pengumpulan data

Pengambilan data iklim dilakukan pada Stasiun Klimatologi yang ada di daerah penelitian dengan periode pencatatan selama 10 tahun terakhir. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa selama 10 tahun pencatatan data iklim tersebut hasil analisisnya dapat digunakan untuk mengetahui kondisi iklim daerah penelitian. Parameterparameter iklim yang dikumpulkan meliputi:

b. Komponen ruang, lahan, dan tanah


Metode pengumpulan data Dua pendekatan akan digunakan dalam studi tata ruang ini,yaitu: 1) Kajian data sekunder Kegiatan utama dalam kajian data sekunder ini adalah pengumpulan berbagai peta yang memuat data tata ruang wilayah studi. Dalam metode ini akan dikaji keberadaan rencana tata ruang yang ada. Lebih lanjut akan dikaji pula kebijakankebijakan pengembangan ruang di wilayah studi. 2) Observasi lapangan Dalam observasi ini akan dikaji pola tata ruang yang ada sebagaimana telah dikumpulkan melalui data sekunder. Dalam observasi lapangan ini akan dikaji secara khusus kemungkinan pemindahan pemukiman penduduk di sepanjang jalur (bila ada) serta alternatif-alternatif tata ruang yang dapat mengakopipamodasi antara kepentingan pemukiman penduduk dan kepentingan proyek. Secara khusus akan dilakukan pula dokumentasi lansekap kawasan agar pembangunan di kawasan ini tidak mengurangi kualitas lansekap wilayah studi.

c. Hidrologi dan Kualitas air


Metode pengumpulan data

Lingkup studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1) Hidrologi/air permukaan a. Karakteristik fisik sungai, danau dan rawa b. Rata-rata debit dekade, bulanan dan tahunan c. Kadar sedimentasi (lumpur), tingkat erosi d. Kondisi fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah e. Kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air 2) Tingkat penyediaan dan kebutuhan/pemanfaatan air

b. Metode pengumpulan data biotis


Komponen-komponen lingkungan :

a. Flora. b. Fauna. c. Biota air.

a. Flora
Metode pengumpulan data Pengambilan/pengumpulan data vegetasi diperoleh dengan menggunakan teknik plot quadrat sampling. Ukuran kuadrat 10 x 10 m untuk strata pohon. Adapun penempatan kuadrat tersebut ditentukan secara sistematik random sampling. Pengamatan terhadap tanaman budidaya dilakukan dengan inventarisasi, pengamatan langsung dan wawancara tentang jenis tanaman yang dibudidayakan masyarakat di wilayah studi.

b. Fauna
Metode pengumpulan data Pengumpulan data jenis-jenis satwa liar (anggota kelas Mammalia, Aves dan Reptilia) dilakukan dengan pengamatan langsung (dengan bantuan teropong binokuler) dan tidak langsung (jejak, kotoran, bagian tubuh yang ditinggalkan, wawancara) dan atau dengan menggunakan data sekunder. Parameter yang akan ditelaah terdiri dari: a) Kekayaan jenis Untuk mengetahui kekayaan jenis satwa liar di lokasi kegiatan dan sekitarnya, diperlukan pemahaman pengenalan jenis/spesies berdasarkan hasil identifikasi. Identifikasi jenis satwa liar dapat dibantu dengan buku identifikasi satwa liar: mammal, burung dan reptil. b) Tingkat kelimpahan jenis Tingkat kelimpahan jenis akan dibedakan menjadi banyak, sedang, dan sedikit.

c. Biota Air
Pengamatan biota sungai dilakukan di 25 (dua

puluh lima) lokasi perairan di sekitar rencana tapak proyek sesuai dengan lokasi pengambilan sampel kualitas air permukaan. Dasar pengambilan sampel adalah media hidup biota sungai berada di sekitar tapak proyek sehingga apabila kegiatan berlangsung diprakirakan dapat berpengaruh terhadap biota sungai. Biota sungai yang akan ditelaah meliputi plankton, benthos, dan ikan. Adapun parameter yang diukur meliputi, kelimpahan dan indek keanekaragaman untuk kelompok plankton dan benthos; dan kekayaan jenis untuk ikan.

c. Metode pengumpulan data komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat Setiap kegiatan pembangunan tidak hanya mempengaruhii ekosistem tetapi juga komponen sossiosistem, komponen sosiosistem yang ditelaah dalam studi AMDAL adalah demografi, sosial, ekonomi, sosial budayya dan kesehatan masyarakat. Dampak terhadap parameter lingkungan yang diteliti dan dikaji diperoleh dengan cara pelingkuppan. Respon dapat ditentukkan dengan cara random atau sistematis. Cara purposive sampling lebih baik sebab responden ditentukan dengan tujuan tertentu.

Teknik Pengumpulan Data Dalam Aspek Sosial Amdal


Data yang dihimpun dalam aspek sosial AMDAL

akan dipergunakan untuk penyusunan pelingkupan, penyajian rona lingkungan, prediksi evaluasi, maupun penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL/ RPL).

Dengan demikian teknik pengumpulan data dalam studi dampak sosial ditunjukan untuk men supply proses tersebut.

1. PERTIMBANGAN PEMILIHAN TEKNIK


PENGUMPULAN DATA
Ada tiga pertanyaan mendasar dalam memilih teknik

pengumpulan data: 1. Data apa yang harus dikumpulkan? Dalam konteks AMDAL sosial, data yang harus dikumpulkan berkaitan dengan komponen yang diperkirakan akan terkena dampak. Hanya komponen yang terkena dampak yang menjadi fokus dalam penelitian AMDAL. Misalnya, studi dampak sosial tentang Kawasan Industri, aspekaspek yang menjadi perhatian meliputi tingkat pendapatan, kesempatan kerja, tingkat kenyamanan, kesehatan masyarakat dan pola hubungan sosial. Hanya data yang berkaitan dengan komponen tersebut yang di himpun.

2. bagaimana karakteristik sumber data? Ciri-ciri responden misalnya ti.ngkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, jenis pekerjaan, homogen atau heterogen akan menentukan teknik pengumpulan data. Responden dengan tingkat pendidikan rendah dengan jenis pekerjaan petani atau nelayan akan cocok menggunakan wawancara langsung yang disertai pedoman pertanyaan atau kuesionair dari pada dengan kelompok diskusi terfokus. Ketersediaan dana, tenaga, waktu dan keahlian juga merupakan pertimbangan dalam memilih teknik pengumpulan data.

2. BEBERAPA TEKNIK PENGUMPULAN DATA UTAMA


Beberapa teknik utama yang sering digunakan

dalam studi dampak sosial diantaranya : a) Kuesionair b) Wawancara c) Observasi d) Delphi e) Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) f) Ethnography g) Triangulasi

a) Kuesionair
Kuesionair dibagi dalam dua kategori: Langsung di mana peneliti menggunakan kuesionair dan langsung mewawancarai responden.
Tidak langsung di mana kuesionair dibagikan

pada responden. Jika telah diisi lengkap, kuesionair dikirim kembali kepada peneliti atau si peneliti yang mengambilnya dari responden.

Menurut jenis pertanyaannya, kuesionair dibagi ke dalam kuesionair tertutup dan terbuka. Tertutup jika jawaban atas pertanyaan dalam kuesionair telah disiapkan dengan beberapa pilihan. Disebut terbuka, jika setiap poin pertanyaan belum disediakan jawaban. Responden dapat menyatakan pendapat sesuai dengan keyakinannya, lalu peneliti membuat kategori kemudian. Menurut Finterbusch (1983: 75), penggunaan kuesionair dalam pengumpulan data disebut sebagai survai.

Beberapa prinsip dalam menyusun pertanyaan dalam kuisionair :


Pertanyaan harus jelas Pertanyaan harus pendek Jangan mengulangi pertanyaan Hindari istilah-istilah bias dalam pertanyaan Pertanyaan yang positif

Pertanyaan yang konkreat, artinya tidak berbunga-

bunga Menepatkan pertanyaan-pertanyaan yang sensitif diahir kuisionair Kejar terus pertanyaan (further investigate) untuk memperoleh data yang detai Pertanyaan yang tepat Susun pertanyaan secara efektif tetapi juga estetik

Contoh Kuisionair

POLA HUBUNGAN SOSIAL 1. Menurut Bapak/Ibu, apakah di sini masih ada kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh warga ? 1. Ya, ada. 2. Tidak ada (ke p. 6).
2. Jika ya, kegiatan apa saja ? 1. Kerja bakti membersihkan lingkungan. 2. Memperbaiki perahu. 3. Memperbaiki rumah. 4. Perhelatan / kematian. 5. Lainnya

PERSEPSI MASYARAKAT Apakah Saudara mengetahui bahwa di sini akan dibangun lagi PLTGU 1. Tahu 2. Tidak tahu (ke p.3). 2. Jika mengetahui, dari siapa informasi anda peroleh ? 1. Pegawai PLN 2. Pamong Kelurahan 3. Perum Pelabuhan 4. Saudara/ famili 5. Surat kabar/ radio 6. Lainnya

b). Wawancara
Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa cara: Wawancara bebas tanpa daftar atau pedoman pertanyaan. Dalam studi dampak sosial, wawancara bebas bisa dilakukan pada waktu peninjauan di lapangan (pra survai) di mana para peneliti menginventarisir issu dan concerns. Wawancara bebas demikian oleh Armour (1988) disebut sebagai "walk and talk". Wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan. Pedoman pertanyaan hanya digunakan sebagai penduan sehingga jawaban dari responden atau nara sumber bersifat terbuka. Dalam studi dampak sosial, wawancara dengan menggunakan pedoman

c) Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik tentang gejala-gejala yang diamati. Observasi yang dilakukan dalam studi dampak sosial biasanya adalah observasi langsung dimana para peneliti, sembari mengedakan wawancara melakukan pengamatan tentang lingkungan secara umum dan lingkungan dari responden yang di wawancarai.

d) Delphi
Delphi adalah suatu teknik untuk memperoleh masukan dari para ahli dengan melalui suatu proses sehingga tercapai suatu kesimpulan tentang sesuatu. Teknik delphi sangat cocok sebagai cara untuk mengidentifikasi dan memprediksi dampak dari suatu usaha/kegiatan.

Prosesnya dilakukan secara berulang-ulang.

e) Diskusi Kelompok Terfokus


Diskusi kelompok terfokus merupakan teknik penelitian kualitatif dimana sejumlah responden dikumpulkan kemudian di pandu oleh fasilitator untuk diskusi. Fasilitator men stimulate diskusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan peneliti. Kelompok diskusi terfokus dibutuhkan dalam kondidi : 1. Masalah yg diteliti cukup peka, 2. Masalah yang diteliti belum pernah dijajaki sebelumnya, 3. Dibutuhkan suatu tanggapan yang luas dan mendalam,

f) Ethnography
Teknik ini banyak digunakan oleh para ahli antropologi berkenaan dengan interpretasi kultural. Keunikan dari teknik ini adalah bahwa interpretasi tentang masyarakat di pandang dari masyarakat itu sendiri. Teknik yang digunakan pada umumnya adalah observasi partisipasi. Menurut Roper (1983) teknik ini tidak mendasarkan pada sampel dan perhitungan kuantitatif, tetapi lebih pada dasar-dasar issu dan pola prilaku.

Teknik ethnography memerlukan waktu yang relatif lama dibanding teknik yang lain seperti wawancara atau kuesionair. Oleh sebab itu teknik ini jarang digunakan para peneliti AMDAL.

g) Teknik Triangulasi
Teknik triangulasi merupakan suatu prosedur

dimana peneliti menggunakan lebih dari satu metode secara independen sehingga dapat di peroleh tentang informasi dan data yang di himpun . Dengan menggunakan beberapa teknik yang telah diketahui kelemahan dan kelebihannya diharapkan teknik-teknik itu dapat saling melengkapi, sehingga kesimpulan yang diperoleh akan mendekati kebenaran.

Terima Kasih

You might also like