Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Kurniawan Ramadhan P. Putra M. Yasin Akbar Melinda Isna J Dwi Wana H Soni Heron
PENGERTIAN AMDAL
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.
Arti lain analisis dampak lingkungan hidup
adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif
Parameter Lingkungan
Didalam istilah AMDAL, maka lingkungan dapat
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu ABC, Abiotik, Biotik dan Culture atau sering disebut geofisika kimia untuk abiotik, biotik untuk biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat untuk culture. Lingkungan dikelompokan menjadi komponenkomponen dan setiap komponen dibagi lagi menjadi parameter lingkungan, sehingga dalam studi AMDAL akan disebutkan 2 klasifikasi yaitu atas dasar komponen lingkungan dan parameter lingkungan.
Komponen Iklim (suhu udara, kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan dan intensitas penyinaran matahari), kualitas udara ambien, kebisingan, kebauan dan getaran. b. Komponen ruang, lahan, dan tanah. c. Komponen hidrologi dan kualitas air.
a.
a. Iklim
Metode pengumpulan data
Pengambilan data iklim dilakukan pada Stasiun Klimatologi yang ada di daerah penelitian dengan periode pencatatan selama 10 tahun terakhir. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa selama 10 tahun pencatatan data iklim tersebut hasil analisisnya dapat digunakan untuk mengetahui kondisi iklim daerah penelitian. Parameterparameter iklim yang dikumpulkan meliputi:
Lingkup studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1) Hidrologi/air permukaan a. Karakteristik fisik sungai, danau dan rawa b. Rata-rata debit dekade, bulanan dan tahunan c. Kadar sedimentasi (lumpur), tingkat erosi d. Kondisi fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah e. Kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air 2) Tingkat penyediaan dan kebutuhan/pemanfaatan air
a. Flora
Metode pengumpulan data Pengambilan/pengumpulan data vegetasi diperoleh dengan menggunakan teknik plot quadrat sampling. Ukuran kuadrat 10 x 10 m untuk strata pohon. Adapun penempatan kuadrat tersebut ditentukan secara sistematik random sampling. Pengamatan terhadap tanaman budidaya dilakukan dengan inventarisasi, pengamatan langsung dan wawancara tentang jenis tanaman yang dibudidayakan masyarakat di wilayah studi.
b. Fauna
Metode pengumpulan data Pengumpulan data jenis-jenis satwa liar (anggota kelas Mammalia, Aves dan Reptilia) dilakukan dengan pengamatan langsung (dengan bantuan teropong binokuler) dan tidak langsung (jejak, kotoran, bagian tubuh yang ditinggalkan, wawancara) dan atau dengan menggunakan data sekunder. Parameter yang akan ditelaah terdiri dari: a) Kekayaan jenis Untuk mengetahui kekayaan jenis satwa liar di lokasi kegiatan dan sekitarnya, diperlukan pemahaman pengenalan jenis/spesies berdasarkan hasil identifikasi. Identifikasi jenis satwa liar dapat dibantu dengan buku identifikasi satwa liar: mammal, burung dan reptil. b) Tingkat kelimpahan jenis Tingkat kelimpahan jenis akan dibedakan menjadi banyak, sedang, dan sedikit.
c. Biota Air
Pengamatan biota sungai dilakukan di 25 (dua
puluh lima) lokasi perairan di sekitar rencana tapak proyek sesuai dengan lokasi pengambilan sampel kualitas air permukaan. Dasar pengambilan sampel adalah media hidup biota sungai berada di sekitar tapak proyek sehingga apabila kegiatan berlangsung diprakirakan dapat berpengaruh terhadap biota sungai. Biota sungai yang akan ditelaah meliputi plankton, benthos, dan ikan. Adapun parameter yang diukur meliputi, kelimpahan dan indek keanekaragaman untuk kelompok plankton dan benthos; dan kekayaan jenis untuk ikan.
c. Metode pengumpulan data komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat Setiap kegiatan pembangunan tidak hanya mempengaruhii ekosistem tetapi juga komponen sossiosistem, komponen sosiosistem yang ditelaah dalam studi AMDAL adalah demografi, sosial, ekonomi, sosial budayya dan kesehatan masyarakat. Dampak terhadap parameter lingkungan yang diteliti dan dikaji diperoleh dengan cara pelingkuppan. Respon dapat ditentukkan dengan cara random atau sistematis. Cara purposive sampling lebih baik sebab responden ditentukan dengan tujuan tertentu.
akan dipergunakan untuk penyusunan pelingkupan, penyajian rona lingkungan, prediksi evaluasi, maupun penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL/ RPL).
Dengan demikian teknik pengumpulan data dalam studi dampak sosial ditunjukan untuk men supply proses tersebut.
pengumpulan data: 1. Data apa yang harus dikumpulkan? Dalam konteks AMDAL sosial, data yang harus dikumpulkan berkaitan dengan komponen yang diperkirakan akan terkena dampak. Hanya komponen yang terkena dampak yang menjadi fokus dalam penelitian AMDAL. Misalnya, studi dampak sosial tentang Kawasan Industri, aspekaspek yang menjadi perhatian meliputi tingkat pendapatan, kesempatan kerja, tingkat kenyamanan, kesehatan masyarakat dan pola hubungan sosial. Hanya data yang berkaitan dengan komponen tersebut yang di himpun.
2. bagaimana karakteristik sumber data? Ciri-ciri responden misalnya ti.ngkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, jenis pekerjaan, homogen atau heterogen akan menentukan teknik pengumpulan data. Responden dengan tingkat pendidikan rendah dengan jenis pekerjaan petani atau nelayan akan cocok menggunakan wawancara langsung yang disertai pedoman pertanyaan atau kuesionair dari pada dengan kelompok diskusi terfokus. Ketersediaan dana, tenaga, waktu dan keahlian juga merupakan pertimbangan dalam memilih teknik pengumpulan data.
dalam studi dampak sosial diantaranya : a) Kuesionair b) Wawancara c) Observasi d) Delphi e) Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) f) Ethnography g) Triangulasi
a) Kuesionair
Kuesionair dibagi dalam dua kategori: Langsung di mana peneliti menggunakan kuesionair dan langsung mewawancarai responden.
Tidak langsung di mana kuesionair dibagikan
pada responden. Jika telah diisi lengkap, kuesionair dikirim kembali kepada peneliti atau si peneliti yang mengambilnya dari responden.
Menurut jenis pertanyaannya, kuesionair dibagi ke dalam kuesionair tertutup dan terbuka. Tertutup jika jawaban atas pertanyaan dalam kuesionair telah disiapkan dengan beberapa pilihan. Disebut terbuka, jika setiap poin pertanyaan belum disediakan jawaban. Responden dapat menyatakan pendapat sesuai dengan keyakinannya, lalu peneliti membuat kategori kemudian. Menurut Finterbusch (1983: 75), penggunaan kuesionair dalam pengumpulan data disebut sebagai survai.
bunga Menepatkan pertanyaan-pertanyaan yang sensitif diahir kuisionair Kejar terus pertanyaan (further investigate) untuk memperoleh data yang detai Pertanyaan yang tepat Susun pertanyaan secara efektif tetapi juga estetik
Contoh Kuisionair
POLA HUBUNGAN SOSIAL 1. Menurut Bapak/Ibu, apakah di sini masih ada kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh warga ? 1. Ya, ada. 2. Tidak ada (ke p. 6).
2. Jika ya, kegiatan apa saja ? 1. Kerja bakti membersihkan lingkungan. 2. Memperbaiki perahu. 3. Memperbaiki rumah. 4. Perhelatan / kematian. 5. Lainnya
PERSEPSI MASYARAKAT Apakah Saudara mengetahui bahwa di sini akan dibangun lagi PLTGU 1. Tahu 2. Tidak tahu (ke p.3). 2. Jika mengetahui, dari siapa informasi anda peroleh ? 1. Pegawai PLN 2. Pamong Kelurahan 3. Perum Pelabuhan 4. Saudara/ famili 5. Surat kabar/ radio 6. Lainnya
b). Wawancara
Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa cara: Wawancara bebas tanpa daftar atau pedoman pertanyaan. Dalam studi dampak sosial, wawancara bebas bisa dilakukan pada waktu peninjauan di lapangan (pra survai) di mana para peneliti menginventarisir issu dan concerns. Wawancara bebas demikian oleh Armour (1988) disebut sebagai "walk and talk". Wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan. Pedoman pertanyaan hanya digunakan sebagai penduan sehingga jawaban dari responden atau nara sumber bersifat terbuka. Dalam studi dampak sosial, wawancara dengan menggunakan pedoman
c) Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik tentang gejala-gejala yang diamati. Observasi yang dilakukan dalam studi dampak sosial biasanya adalah observasi langsung dimana para peneliti, sembari mengedakan wawancara melakukan pengamatan tentang lingkungan secara umum dan lingkungan dari responden yang di wawancarai.
d) Delphi
Delphi adalah suatu teknik untuk memperoleh masukan dari para ahli dengan melalui suatu proses sehingga tercapai suatu kesimpulan tentang sesuatu. Teknik delphi sangat cocok sebagai cara untuk mengidentifikasi dan memprediksi dampak dari suatu usaha/kegiatan.
f) Ethnography
Teknik ini banyak digunakan oleh para ahli antropologi berkenaan dengan interpretasi kultural. Keunikan dari teknik ini adalah bahwa interpretasi tentang masyarakat di pandang dari masyarakat itu sendiri. Teknik yang digunakan pada umumnya adalah observasi partisipasi. Menurut Roper (1983) teknik ini tidak mendasarkan pada sampel dan perhitungan kuantitatif, tetapi lebih pada dasar-dasar issu dan pola prilaku.
Teknik ethnography memerlukan waktu yang relatif lama dibanding teknik yang lain seperti wawancara atau kuesionair. Oleh sebab itu teknik ini jarang digunakan para peneliti AMDAL.
g) Teknik Triangulasi
Teknik triangulasi merupakan suatu prosedur
dimana peneliti menggunakan lebih dari satu metode secara independen sehingga dapat di peroleh tentang informasi dan data yang di himpun . Dengan menggunakan beberapa teknik yang telah diketahui kelemahan dan kelebihannya diharapkan teknik-teknik itu dapat saling melengkapi, sehingga kesimpulan yang diperoleh akan mendekati kebenaran.
Terima Kasih