Professional Documents
Culture Documents
IYAN ANDRIANA
Sistem Penilaian
Kehadiran Tugas BESAR Presentasi
: 20% : 40 % : 40%
SILABUS
PENDAHULUAN SEJARAH PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA ORGANISASI & PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN KERJA OBJEK-OBJEK KESELAMATAN KERJA
KEBAKARAN PESAWAT, PENGAMAN MESIN DAN ALAT MEKANIK KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIF BAHAN BERBAHAYA, ALAT-ALAT TANGAN DAN TANGGA
PENDEKATAN KESELAMATAN KERJA & KELOMPOK TENAGA KERJA PENYULUHAN, PENGGAIRAHAN & LATIHAN DALAM KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
4
Referensi
1.
PK, Sumamur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, (1987), CV Masagung, Jakarta International Labor Office Geneva,(1989), Pencegahan Kecelakaan, Pustaka Binaman Pressindo Suardi, Rudi, (2005), Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM Brauer Roger, L. (2006), Safety And Health For Engineers, John Wiley&Sons
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
5
2.
3.
1.
Keselamatan kerja
Keselamatan
yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta caracara melakukan pekerjaan (Sumamur)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Sasaran
Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah, permukaan dan dalam air, udara) Industri Pertanian Pertambangan Perhubungan Pekerjaan umum Jasa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
7
Kecelakaan kerja
Kecelakaan
yang berkaitan dengan hubungan kerja pada perusahaan Kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan Kecelakaan pada waktu cuti ??
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
9
Korban K3
Antara
1939-1944 di Amerika :
10
11
Sehingga:
Unit
cost tambah mahal Susah bersaing Profit margin turun Produktivitas turun
13
Kompensasi akibat kecelakaan Di Indonesia : Kasus kecelakaan thn 2001: 54447 kasus Klaim : Rp 59.639.500.271, Rata-rata: Rp 1.095.367,-
14
Perbandingan
antara jumlah kerugian langsung dengan tak langsung: 2-5 kali besarnya kerugian penting untuk memperkirakan biaya pencegahan kecelakaan
Perhitungan
15
Sebab-sebab kecelakaan
1.
2.
Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts) Keadaan- keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions)
80-85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia Suatu pendapat: Langsung atau tidak langsung semua kecelakaan disebabkan oleh semua manusia yang terlibat dalam suatu kegiatan.
18
Teori penyebab kecelakaan yang pernah diajukan 1. Teori kemungkinan murni (pure change theory) 2. Teori kecenderungan untuk celaka (Accident prone theory )
4.
Klasifikasi menurut Klasifikasi menurut Klasifikasi menurut kelainan Klasifikasi menurut luka di tubuh
20
Tertimpa
Terjepit
benda jatuh
Tertumbuk
benda-benda jatuh Pengaruh suhu tinggi Terkena arus listrik Kontak dengan bahan berbahaya/radiasi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
21
2. Alat angkut dan alat angkat - Mesin angkat, alat angkut di udara, air,
diatas rel, angkutan lain yang beroda
listrik,tungku,tangga, dll
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
22
tulang Keseleo Luka dipermukaan Luka bakar Keracunan Akibat cuaca Pengaruh listrik, radiasi Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
24
Leher
Badan Anggota
25
Sebagian besar kecelakaan ternyata tidak terjadi pada mesin-mesin atau bahan yang berbahaya, tetapi terjadi pada tindakan biasa-biasa saja seperti tersandung, terjatuh, tertimpa benda jatuh, penanganan barang dan alat-alat yang keliru dll Di Inggris, dari total kecelakaan di pabrik : 30 % terjadi pada pekerjaan penanganan barang 16 % akibat terjatuh 14 % akibat mesin
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
26
Penentuan sebab-sebab kecelakaan sulit : analisa kecelakaan tidak mudah Bagaimana dan mengapa terjadi kecelakaan harus secara tepat dan jelas diketahui Analisis perlu untuk: menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan dan mencegah terulangnya peristiwa yang serupa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
27
Contoh: Seorang menaiki tangga dan terjatuh, disebabkan satu anak tangga tidak ada
Analisis kecelakaan menemukan: 1. Terdapat tangga diruang kerja dengan salah satu anak tangga hilang 2. Seorang tenaga kerja mengambil tangga itu dan menggunakannya 3. Sesudah pekerjaan selesai ia turun tanpa mengingat ada satu anak tangga tidak ada
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
28
Faktor
penyebab kecelakaan yang perlu ditonjolkan adalah faktor yang akan membantu pencegahan selanjutnya
lain merupakan penyebab tambahan perlu ada peraturan penggunaan tangga yang tidak baik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
29
dilakukan dilokasi kecelakaan Tempat kecelakaan tidak boleh dirubah Perlu diadakan rekonstruksi kecelakaan Pemeriksaan laboratorium (apabila perlu)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
30
2.
3. 4.
5.
6. 7. 8. 9.
Peraturan perundangan Standarisasi Pengawasan Penelitian bersifat teknik, medis, psikologis, statistik Pendidikan Pelatihan Persuasi Asuransi Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
31
Abad 17-19 ,masalah keselamatan bertujuan untuk melindungi modal yang ditanam oleh pengusaha Undang-undang Uap 1853 Undang-undang pemasangan dan pemakaian jaringan listrik tahun 1890 Veiligheids Reglement 1905 UU kerja (1948-1951) UU Kecelakaan (1947-1957) Berdiri Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 1957 Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
33
UUD 45 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan
34
Kelompok Perundangan
1. Yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja : UU nomor 1 tahun 1970 dan peraturan lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan dengannya UU kerja (1948-1951) 2. Yang bersasaran pemberian kompensasi UU Kecelakaan (1947-1957) dan peraturan yang diturunkannya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
35
Sistem Manajemen K3
UU tenaga Kerja 2003 : Setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : 1. Keselamatan dan kesehatan kerja 2. Moral dan kesusilaan 3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama Permenaker 05/MEN/1996
Perusahaan wajib untuk menerapkan dan melaksanakan sistem manajemen K3 untuk diintegrasikan dalam sistem manajemen umum perusahaan Audit dan sertifikasi perusahaan oleh institusi yang berwenang (mis: Sucofindo)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
36
OHSAS 18001
Pemerintah Organisasi di Tingkat Perusahaan Organisasi Non Pemerintah dan Asosiasi Profesional
37
Organisasi Pemerintah
Direktorat Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan Direktorat Pengawasan Norma K3 (PNKK) Fungsi: - Melaksanakan pembinaan, pengawasan, penyelidikan, pelatihan, pemasyarakatan K3 - Sertifikasi terhadap operator Sub direktorat mekanik, pesawat uap dan bejana tekan Sub direktorat kesehatan dan lingkungan kerja Sub direktorat pemberdayaan dan Keahlian K3 Sub direktorat konstruksi bangunan, instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran
38
Organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan dan disebut bidang, bagian keselamatan kerja
Panitia Keselamatan Kerja - Pembentukannya wajib menurut UU - Terdiri dari wakil pimpinan perusahaan, wakil buruh, teknisi keselamatan kerja, dokter perusahaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
39
Statistik Kecelakaan
Meliputi
kecelakaan yang disebabkan oleh atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan yang berakibat kematian atau kelainankelainan dan meliputi penyakit akibat kerja Satuan perhitungan kecelakaan adalah peristiwa kecelakaan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
40
Statistik Kecelakaan
1. Berapa banyak kecelakaan yang terjadi 2. Jenis kecelakaan 3. Seberapa parah 4. Golongan pekerja yang terkena 5. Mesin dan peralatan yang digunakan 6. Perilaku yang menyebabkan kecelakaan 7. Waktu dan tempat kecelakaan paling sering terjadi 8. Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
41
dapat disusun untuk : Setiap perusahaan, wilayah, industri atau untuk keseluruhan industri pada suatu negara Berbagai kecelakaan tertentu (mis :kecelakaan listrik, kecelakaan tangga) Kelas pekerja tertentu (mis:muda usia) Informasi lainnya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
42
Data
43
2. Frekuensi dan tingkat keparahan (beratnya kecelakaan) harus disusun atas dasar metoda yang seragam. Harus ada pembatasan-pembatasan seragam tentang kecelakaan, caracara seragam untuk mengukur waktu menghadapi resiko dan besarnya resiko.
45
3. Klasifikasi industri dan pekerjaan untuk tujuan statistik kecelakaan harus seragam 4.Klasifikasi kecelakaan menurut keadaan terjadinya dan menurut sifat dan letak luka atau kelainan harus seragam. Dasar-dasar yang dipakai untuk menetapkan kriteria pemilihan dalam setiap kasus harus selalu sama.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
46
Contoh : Suatu perusahaan: Jumlah tenaga kerja: 500 orang Waktu kerja : 50 minggu/tahun dan 48 jam/ minggu Jumlah kecelakaan : 60 kali/tahun Disebabkan penyakit, kecelakaan, dll tenaga kerja tidak masuk kerja sebanyak 5 % dari seluruh waktu kerjanya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
47
Jam manusia keseluruhan: (500 x 50 x 48)- 5% ( 60.000) = 1.140.000 Jadi angka kecelakaan:
Artinya dalam setahun terjadi kira-kira 53 kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam manusia
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
48
Angka beratnya kecelakaan (S) : Yaitu jumlah total hilangnya hari kerja per 1000 jam manusia Jadi :
49
50
Jika terjadi cacat menetap atau kematian, perhitungan hari yang hilang:
1.
2.
Jika terjadi 1 kecelakaan lagi yang berakibat kematian pada hari 200 hari lagi menjelang habisnya tahun yang bersangkutan, maka:
F 61 x 1.000.000 53,5 1.140.000 1400 x 1000 1,23 (menurut hari yang sebenarnya ) 1.140.000 8700 x 1000 7,63 (menurut ILO) 1.140.000 7260 x 1000 6,32 (menurut U SA) 1.140.000
52
Angka frekuensi
Sector kegiatan ekonomi Angka beratnya kecelakaan
0,64
1,45
20,98
23,07
5,770
2,436 2,375 58 82
53
Asas-Asas Pencegahan
1. 2. 3. 4. Kebakaran Mesin Listrik Tangga
54
Kebakaran mengakibatkan: 1. 2. 3. 4. Korban dan penderitaan manusia Musnahnya harta benda Hilangnya lapangan kerja Kegoncangan moril serta mengurangi kegairahan kerja bagi korban 5. Pangkal bencana yang dapat mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi serta dapat merupakan ancaman dan hambatan terhadap jalannya pembangunan nasional
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
55
3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran (combustion) yang menimbulkan api: 1. Oksigen 2. Bahan mudah terbakar 3. Panas
Prinsip dasar pencegahan kebakaran adalah mengontrol atau mengisolasi sumber bahan bakar dan panas sehingga tidak terjadi pembakaran
56
2.
3. 4.
5.
6. 7. 8.
Merokok Zat cair yang mudah terbakar Nyala api terbuka Kerumahtanggaan yang buruk Mesin yang tidak terawat dan menjadi panas Kabel listrik Kelistrikan statis Alat las
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
57
58
Merokok
Kecuali di
59
Sifat-sifat bahaya kebakaran bahan tergantung pada : - Titik nyala (flash point) - Suhu menyala sendiri - Sifat terbakar karena pemanasan - Berat jenis - Perbandingan berat uap terhadap udara - Sifat bercampur air - Keadaan fisik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
60
Titik Nyala
Titik
nyala (Flash Point) suatu zat cair : temperatur terendah dimana zat cair tersebut menyebabkan cukup uap untuk membentuk campuran yang dapat menyala dengan udara Semakin rendah titik nyala semakin mudah terbakar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
61
suhu terendah dimana zat (padat, cair, gas) akan menyala sendiri tanpa adanya bunga api atau nyala api.
62
biji-bijian, minyak tumbuhtumbuhan, lemak, arang, serbuk logam dapat mengalami proses pemanasan sendiri dan dapat menyala dengan zat asam di udara. Jerami dan biji-bijan dapat terbakar akibat fermentasi dan oksidasi
63
BJ zat cair < BJ air : zat cair terapung berakibat kebakaran terus terjadi dan dapat menyebar BJ menentukan pemilihan bahan pemadam kebakaran Masa uap zat cair > masa udara kebakaran lebih merambat dan meluas di permukaan
64
65
Keadaan Fisik
Bentuk
serbuk, debu, potongan halus mudah terbakar Bentuk gumpalan, dalam wadah, bejana, tidak mudah terbakar Mis : magnesium
66
Ammonia
Asetilen Aseton Bensin Benzene Etil alkohol
0,6
0,9 2 3,4 2,8 1,6
Gas
Gas -18 -43 -11 13
16-25
2,5-81 2,6-12,8 1,4-7,6 1,3-71 4,3-19
651
300 538 371 562 423
Tidak
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ya
Ya Ya Tidak Tidak Ya
Etil eter
Eter minyak bumi Hidrogen Kamper Karbon disulfida Karbon monoksida Kloretan Minyak kastroli
0,71
0,6
2,6
2,5
-45
32
1,9-48
1,1-5,9
180
288
Tidak
Tidak
Sedikit
Tidak
Minyak linsid
Minyak tanah Parafin
0,9
1 0,9
222
38 199
0,7-5
343
229 245
Ya
Tidak Tidak
Tidak
Tidak
67
Flammable Liquid
Dalam suatu tempat kerja perlu diketahui bahan mana yang termasuk flammable
0 will not burn
1 must be preheated to burn 2 ignites when moderately heated 3 ignites at normal temperature 4 extremely flammable
Flammability rating
Pencegahan Kebakaran
Perencanaan (design) bangunan pabrik harus memperhatikan - Lokasi (jarak cukup jauh dari kantor, pasar, apotik, dll) - Konstruksi bangunan Konstruksi tahan api pada: 1. Tempat-tempat vital: - Gudang penyimpanan barang, pusat tenaga listrik, laboratorium dll 2. Tempat kerja yang sangat berharga 3. Bangunan bertingkat
70
71
Harus
didisain terbuat dari material tahan api (batu bata, beton): 1. Dinding 2. Pintu 3. Atap 4. Tangga
72
73
Sistem non otomatis - dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene) Sistem otomatis Yang memberikan tanda secara sendiri tanpa dikendalikan orang ketika kebakaran terdeteksi
74
Fire Alarm
Pendeteksi
asap (Smoke detector) Pendeteksi panas (Heat detector) Pendeteksi api (Flame detector)
75
Smoke Detector
76
Heat Detector
Teraktivasi
ketika temperatur sekitar melewati temperatur tertentu yang telah disetting pada alat Ruangan boiler, dapur
77
Fire Detector
Mendeteksi
sinar ultraviolet atau infra merah yang dipancarkan oleh nyala api
78
bahan untuk menyala Mengurangi jumlah oksigen Menghilangkan sumber panas (pendinginan) Pencegahan dengan reaksi oksidasi
79
benda yang mudah terbakar dan belum terbakar dari sumber api Memisahkan benda yang sudah terbakar dari benda yang belum terbakar Membagi benda yang telah terbakar menjadi bagian kecil Menutup saluran gas apabila kebakaran disebabkan oleh gas
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
80
Mengurangi Oksigen
Penggunaan
busa (foam) pada permukaan cairan yang terbakar Penggunaan gas mulia Mengisolasi api dalam ruangan dari udara luar
81
Pendinginan
Memberikan
substansi pendingin, sehingga bahan tidak dapat mencapai temperatur nyala Pendingin : air
82
timbul akibat reaksi radikal bebas yang berantai Memutuskan reaksi dengan bahan kimia ,digunakan: chloro-, bromo-, fluoro hydrocarbon, powder
83
Kelas Kebakaran
Kelas
A Kebakaran yang melibatkan benda padat, biasanya benda organik, seperti kayu, kertas, fiber
84
Kelas B
Kebakaran
85
Kelas C
Kebakaran
86
Kelas D
Kebakaran
87
88
setiap tabung alat pemadam kebakaran terdapat : 1. Kelas Kebakaran 2. Kode warna
90
91
pemadam harus ditempatkan pada - jalan keluar (exit route) - tempat yang tidak terhalang oleh barangbarang dan peralatan - tempat yang jauh dari temperatur ekstrim - pada lokasi yang sama di setiap
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
92
Automatic Sprinkler
Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif terhadap panas Air memancar secara otomatis apabila temperatur elemen melebihi yang ditentukan
93
Seorang, tidak tergantung dimana kebakaran terjadi, harus dapat berjalan secara aman sepanjang route penyelamatan (escape route) yang telah diketahui, dengan usahanya sendiri, menuju suatu tempat yang aman
94
Jarak yang harus ditempuh seseorang menuju tempat aman tergantung pada tingkat risiko tempat kerja Apabila jalan langsung menuju tempat benar-benar aman tidak memungkinkan, jarak yang harus ditempuh menuju suatu tempat yang relatif aman harus sesuai dengan yang ditentukan Jalan (jalur) menuju tempat yang aman (escape route) harus terlindung dari efek-efek kebakaran Escape route harus cukup lebar untuk dilalui sejumlah orang, contoh: min lebarnya 1,05 meter Untuk setiap ruangan, tingkat dan bangunan jumlah jalan keluar harus cukup serta mempunyai lebar yang memadai
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
95
96
Emergency Plan Mengadakan Training Mengadakan Simulasi Kebakaran Pemeriksaan berkala terhadap fasilitas keselamatan
97
Emergency Plan
Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada saat terjadi kebakaran dapat mengambil langkah yang tepat dan mampu menyelematkan diri menuju tempat yang aman Mencakup prosedur: - mengoperasikan sistem alarm - memanggil petugas dari dinas pemadam kebakaran - mengevakuasi pekerja - apabila dimungkinkan, memadamkan api - menghentikan mesin, peralatan, dan power supplies - menutup pintu - bekerja sama dengan petugas dinas pemadam kebakaran
98
Pengaman Mesin
Kecelakaan akibat mesin 15-25 % dari total kecelakaan dengan angka berat kecelakaan yang tinggi Untuk menekan kecelakaan pada mesin dipasang pengaman mesin
Pengaman harus memenuhi Model Code of Safety Regulation for Industrial Establishment yang dikeluarkan ILO
99
101
102
103
104
105
106
107
108
1. Pengaman harus memberikan perlindungan yang positif. Artinya mesin berhenti secara otomatis apabila pengaman tidak dioperasikan
109
2.
Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja atau bagian tubuhnya ke semua tempat berbahaya
Ada pengaman
110
111
3.
112
4.
113
5.
Pengaman harus bekerja secara otomatis atau dengan diperlukan hanya sedikit upaya bagi pekerjanya
114
6.
Guard
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
115
7.
116
8.
117
9.
118
10.
119
11.
120
Klasifikasi Pengaman
Tetap
(fixed) Interlocked Dapat distel (Adjustable) Menyetel sendiri (Self-adjusting) Sensor (photoelectric, radio frequency,dll) Pullback
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
121
Fixed
Fixed
122
Interlocking Adjustable
Self Adjusting
Self Adjusting
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
123
Photoelectric
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
124
Radio frequency
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
125
Pullback
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
126
127
alat pelindung tubuh Pemasangan tanda, label Kondisi lingkungan tempat kerja yang baik - pengaturan dan penataan barang-barang yang baik - penerangan yang cukup, - ventilasi dan pengaturan suhu yang baik - dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
128
Memberikan cukup perlindungan terhadap bahaya 2. Ringan, awet 3. Tidak membuat rasa kurang nyaman pada saat dipakai (tidak terlalu sempit, longgar) 4. Tidak menghalangi mobilitas,penglihatan,dsb.
1.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
129
Jenis Pelindung
Pelindung
Tubuh Pelindung Mata Pelindung Kepala Pelindung Kaki Pelindung Tangan Pelindung Alat Pendengaran Pelindung Alat Pernafasan Dan lain-lain
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
130
Pelindung Mata
Melindungi mata dari: 1. partikel, geram 2. debu 3. sinar (mis: pada pengelasan)
131
132
Pelindung Telinga
Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara di atas 90 db Kebisingan menyebabkan: - komunikasi sulit - isyarat atau peringatan tidak terdengar - rusaknya alat pendengaran
133
134
Pemasangan Label
Irritant
Toxic
Flammable
Explosive
135
kerja harus dijaga tetap bersih dan rapih Barang-barang yang menganggu lalu lintas harus disingkirkan Jalan harus diberi tanda dengan jelas Peralatan (tools), setelah digunakan harus disimpan pada tempatnya
136
Penerangan
Penerangan
yang cukup diperlukan: - Agar dapat bekerja dengan baik dan aman - Dapat mengidentifikasi dan menghindari kecelakaan
137
- menyingkirkan debu, partikel dari udara - menyingkirkan uap, gas yang berbahaya dari udara
Air
138
dan alat-alat listrik dapat menimbulkan atau memicu berbagai bahaya langsung maupun tidak langsung Bahaya langsung : - Shock (kejutan) - Panas - Kebakaran - Peledakan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
139
Bahaya -
Shock
Peristiwa
dimana arus listrik mengalir melalui badan atau anggota tubuh manusia dan yang menyebabkan kecelakaan Terjadi apabila badan atau anggota tubuh menjadi bagian dari suatu rangkaian listrik Tubuh manusia menjadi konduktor yang mengalirkan listrik
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
141
Resistansi Tubuh
Bagian Badan Kulit kering Tahanan (ohm) 100.000 - 600000
Kulit basah
Bagian dalam Telinga
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
1000
400 - 600 400
142
Efek Shock
Fungsi
dari : jumlah arus listrik yang mengalir besar tegangan jenis arus (AC atau DC) frekuensi arus (50 atau 60 Hz) waktu
143
144
listrik R kulit besar terjadi panas di permukaan kulit oleh arus listrik loncatan api listrik
Terbakar
145
Arus yang melebihi kapasitas design peralatan menghasilkan panas yang berlebihan dan akhirnya menimbulkan kebakaran Hubungan pendek (Short) : arus mengalir melalui jalur yang tidak dirancang untuk dilewati Penyebab short : maintenance yang buruk vibrasi kerusakan fisik penggunaan yang salah
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
146
Peledakan
Busur
listrik (Arching) : loncatan listrik melalui udara menyebabkan peledakan apabila udara mengandung debu dan gas yang bersifat mudah terbakar
Dapat
147
fisik Penggunaan peralatan arus berlebih (overcurrent devices) Penggunaan Switching Devices Pembumian (grounding)
148
Kontrol Fisik
1. Material yang digunakan, disain komponen,pengaturan letak komponen a. Ukuran dan panjang kabel R= . L , = resistansi bahan l= panjang bahan
149
150
Overcurrent Devices
Sekering
151
Switching Devices
Lockout
Interlock Pembatas
Grounding
Ground:
suatu hubungan antara rangkain atau peralatan listrik dengan bumi atau tanah rangkaian, dan peralatan listrik harus dihubungkan ke bumi
Setiap
153
Grounding
154
Grounding (2)
155
Alat-alat tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya adalah tangan, mis: palu, obeng, kunci-kunci, dll Power tools : peralatan yang menggunakan sumber daya bukan tenaga manusia. Mis: tenaga listrik, udara yang dikompresi, batere, dll
156
Jumlah kecelakaan besar Kekakuan otot dan sendi Mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan Tertusuk, terpotong Luka pada mata Dan lai-lain
157
Alat-alat tangan hanya boleh dipakai sesuai dengan maksud pembuatannya Alat yang cacat tidak boleh digunakan - obeng yang sudah rusak ujungnya - pahat yang sudah tumpul Jika terdapat kemungkinan ledakan dari bahan di udara oleh loncatan api semua alat tangan harus bebas kemungkinan akan terjadinya loncatan api - Terbuat dari plastik, kayu, alumunium, kuningan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
158
2.
3.
159
160
Keselamatan Tangga
Tangga
: Alat untuk turun dan naik dari satu tempat ke tempat lainnya
161
Tangga
Fixed
dan non fixed Di AS terjadi 65000 kasus kecelakaan tangga per tahun Harus memenuhi syarat keselamatan Pembuatan sesuai standard
162
Material Tangga
Fiberglass:
kuat, ringan, non conductive, mahal : tidak dapat digunakan pada tempat yang mempunyai bahaya kelistrikan,ringan berat, non conductive, cepat
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
163
Metal
Kayu:
rusak
terjadi apabila: - Menggunakan jenis tangga yang salah - Cara penggunaan yang salah - Menggunakan tangga yang cacat
Duty rating
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
164
anak tangga jaraknya tidak boleh lebih dari 12 inch (304,8 mm) dan harus pararel Jaak minimum antara rel tidak kurang dari 11.5 inch (292 mm) Lebar minimum rel tidak kurang dari 1 inch (25,4 mm)
165
1/4L
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
166
167
168