You are on page 1of 10

TUGAS SATUAN OPERASI DAN PROSES KELAS L DOSEN PENGAMPU: ARIE FEBRIANTO MULYADI, STP, MP.

EVAPORASI

Oleh : IRWAN BAJRI A#MAD K#OIRUL ANWAR EVYANNA L. SIMANUNGKALIT MU#. TAUFI%URRA#MAN BUDIAR RA#AYUNING P. 11 1!1!!!111!1" 11 1!1!!!111!1$ 11 1!1!!1111!1$ 11 1!1!!"111!!& 11 1!1!!"111!!

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA '!1&

1. Evaporasi 1.1 Definisi

Evaporasi adalah proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas. Suatu penghantaran panas pada cairan mendidih yang banyak terjadi dalam industri pengolahan adalah evaporasi. Uap dari larutan yang mendidih dihilangkan dan larutan tang tertinggal mempunyai konsentrasi lebih tinggi dari semula. anas pada evaporasi dapat disuplai dengan berbagai cara! misalnya secara alami dan penambahan steam. roses evaporasi ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur"angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signi#ikan.Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan $at cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. %ujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari $at terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. &alam kebanyakan proses evaporasi ! pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan! dalam evaporasi sisa penguapan adalah $at cair! kadang"kadang $at cair yang sangat viskos! dan bukan $at padat. 'egitu pula! evaporasi berbeda dengan distilasi! karena disini uapnya biasanya komponen tunggal! dan (alaupun uap itu merupakan campuran! dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi #raksi"#raksi. 'iasanya dalam evaporasi! $at cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.

1.2 Prinsip Kerja Evaporasi menghilangkan sebagian air dari bahan pangan cair dengan cara pemanasan.
1.3 Fungsi

)plikasi utama proses evaporasi dalam industry pangan dilakukannya bertujuan*

a. Untuk pengentalan a(al suatu bahan cair sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya! misalnya sebelum kristalisasi. b. +engurangi volume cairan untuk mengurangi biaya penyimpanan! pengangkutan dan pengemasan. c. +enurunkan )( ()ctivity ,ater) dengan meningkatkan kandungan bahan padat dalam bahan untuk membantu penga(etan! misalnya dalam pembuatan susu kental. -eadaan yang akan dijumpai selama evaporasi dapat bermacam"macam. .airan yang akan diuapkan mungkin lebih kental sehingga sulit mengalir. +ungkin juga terjadi pengendapan yang membentuk kerak pada permukaan pemanas! terjadi pembentukan buih! kenaikan titik didih atau terjadi kerusakan karena suhu tinggi. Selama evaporasi berlangsung sisa cairan akan lebih pekat menyebabkan titik didih cairan menjadi naik! bila sumber panas masih tetap. -enaikan titik didih ini akan menurunkan kecepatan pindah panas. &emikian pula viscositas cairan juga meningkat! yang akan menaikan koe#isien pindah panas dan memperlambat pendidihan. 1.4 Penerapan Evaporasi roses evaporasi digunakan dalam beberapa proses industri! misalnya pada proses persiapan susu sebelum pengeringan dalam spray dryer! industri garam! industri gula untuk mempersiapkan gula sebelum proses pengkristalan! mengentalkan larutan sehingga pada pendinginan kristal"kristal gula akan terbentuk dan dipisahkan! dilakukan spray drying! drum drying!

pembuatan pasta tomat dari evaporasi air juice tomat! dan pembuatan sari buah. 2. Evaporator Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam proses perindustrian. Evaporator adalah alat yang digunakan untuk mengevaporasi larutan. Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan suatu larutan. %erdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan temperatur didih larutan. .ara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah dengan mengalirkan gas inert (udara) panas yang ber#ungsi untuk menurunkan tekanan parsial uap! sehingga menurunkan temperatur didih larutan. /al ini menggantikan prinsip evaporasi secara vakum yang memungkinkan penguapan dengan temperatur rendah. 0amun sistem vakum memerlukan biaya tinggi! ada cara lain untuk menurunkan temperatur penguapan yaitu dengan cara menurunkan tekanan parsial uap air didalam #ase gas dengan cara pengaliran udara. Untuk memekatkan larutan yang peka terhadap panas diperlukan alat dengan (aktu kontak yang singkat dan pemanasan dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi! dalam hal ini digunakan falling film evaporator. -arena (aktu kontak sangat pendek cairan tidak mengalami pemanasan berlebihan selama mengalir melalui evaporator serta dibutuhkan driving force perbedaan temperatur yang rendah! dengan pressure drop yang rendah. pentingpada evaporator adalah %iga bagian 'agian enukar panas! kedua

penguapan tempat bahan cair dididihkan dan diuapkan! ketiga )lat pemisah! tempat uap meninggalkan bahan cair keluar ke alat pengembun atau ke peralatan lain . Evaporator mempunyai berbagai macam jenis. 1ika kita melihat dari penggunaan evaporator itu sendiri! terdapat tiga

metode yang biasa digunakan. 2ang pertama bila kita hanya menggunakan satu evaporator saja! uap dari $at cair yang mendidih dikondensasikan dan dibuang. +etode ini disebut dengan evaporasi e#ek"tunggal (single-effect evaporation). ,alaupun metode ini sederhana! namun proses ini tidak e#ekti# &alam penggunaan uap. Untuk menguapkan llb air dari larutan! diperlukan 3 4 3.5 lb uap.

2ang kedua! jika uap dari satu evaporator dimasukkan ke dalam rongga uap (steam chest) evaporator kedua! dan uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam kondenser! maka metode ini akan menjadi e#ek dua kali atau biasa disebut eveporasi e#ek"dua (double-effect evaporation). 2ang ketiga! ketika evaporator yang digunakan dalam suatu metode lebih dari satu! seperti misalnya uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam rongga uap evaporator ketiga! dan berlanjut sampai beberapa evaporasi! maka metode ini disebut evaporasi e#ek"ganda (multiple-effect evaporation).

a. Gambar dan Skema Evaporator

b. Penerapan Evaporator da am !groindustri P()*+, K(l-+./& PT P010, K(l+.(2-(2 T+.0* .e.)e*+,(2 ,32-*+)04+ 1",56 7 02-0, 1*380,4+ (.32+(, 8(2 1$,1& 7 02-0, 1*380,4+ 0*e( 8(*+ -3-(l 1*380,4+ 8+ PKT. S(l(h 4(-0 1*34e4 8+ P()*+, U*e( K(l-+./&, 9(+-0 e:(13*(4+

.e*01(,(2 1*34e4 8+.(2( l(*0-(2 0*e( 8+2(+,,(2 ,324e2-*(4+29( ;8+,e2-(l,(2< 8(*+ ,324e2-*(4+ " 7 .e2=(8+ $$,57. U2-0, .e2>e?(h ,e?(?(l(2 @02?4+, .(,( 8+1e*l0,(2 (,-+:+-(4 1e*(A(-(2. A,-+:+-(4 1e*(A(-(2 9(2? 8+l(,0,(2 8+ PKT .(4+h .e202=0,,(2 (8(29( 3:e* 8(2 028e* .(+2-e2(2>e. Oleh ,(*e2( +-0 (,(2 8+l(,0,(2 1e*(2>(2?(2 ,e?+(-(2 1e*(A(-(2 8e2?(2 .e-38e Rel+()+l+-9 Be2-e*e8 M(+2-e2(2>e II ;RBM II< 9(2? .e2?h(4+l,(2 @02?4+, ,e?(?(l(2 @02?4+, 4e*-( F(+l0*e M38e (28 E@@e>- A2(l94+4 ;FMEA<. Be*8(4(*,(2 +2@3*.(4+ 1(8( FMEA -e*4e)0-, ,e.08+(2 8+h(4+l,(2 ,e)+=(,(2 1e*(A(-(2 8(2 1el(,4(2( -e,2+4, 4e*-( 8(-( h+4-3*+4 ,e*04(,(2 9(2? 8+?02(,(2 02-0, .e2?h+-02? +2-e*:(l A(,-0 1e*(A(-(2. Sel(+2 +-0 =0?( 8+l(,0,(2 1e*h+-02?(2 1e*4e8+((2 41(*e 1(*- 8e2?(2 .e.1e*h(-+,(2 le(8 -+.e 1e.e4(2(2 ,3.132e2. De2?(2 .e2e2-0,(2 ,e)+=(,(2 1e*(A(-(2 8(2 1e*4e8+((2 41(*e1(*- 9(2? -e1(-, .(,( )+(9( 9(2? 8+,el0(*,(2 8(1(- 8+.+2+.(l+4+*. c. Contoh pabrik yang menggunakan alat Evaporator dalam laporan PKL A8( )e)e*(1( 1()*+, 9(2? .e2??02(,(2 (l(- e:(13*(-3* +2+, 8(2 ,e)e-0l(2 9(2? ,(.+ (.)+l 4el0*0h29( .e*01(,(2 1()*+, ?0l(. Be*+,0- 2(.( 1()*+, -e*4e)0- )e4e*-( 2(.( 1e20l+4 l(13*(2 PKL 8(2 =080l29( : P()*+, G0l( Ge.13lK*e1 8+ K()01(-e2 M3=3,e*-3 3leh G02(A(2 P*(4e-93;!&11!&&!1!< 8e2?(2 =080l l(13*(2 Ne*(>( M(44( P(8( P*34e4 Pe.0*2+(2 N+*( Me2-(h 8+ P()*+, G0l( Ge.13lK*e1 . P()*+, G0l( K*e)e- B(*0 1 8+ K()01(-e2 M(l(2? 3leh Al8+l( Y3?( P. ;!611!&&!!'1!'< 8e2?(2 =080l l(13*(2 Pe2?e28(l+(2 M0-0 P*34e4 P(8( S-(4+02 Pe.0*2+(2 P()*+, G0l( K*e)e- B(*0 1. P()*+, G0l( Ke)32 A?02? 8+ K()01(-e2 M(l(2? 3leh #e28*(A(2 A*89 P*(8(2( ;!&11!&&!111!&< 8e2?(2 =080l l(13*(2 Pe2?e28(l+(2 M0-0 P*34e4 P*380,4+ P()*+, G0l( Ke)32 A?02?;Pe2e-(1(2 #ABBP P*34e4 P*380,4+<. P()*+, G0l( W(-3e-3el+4 8+ K()01(-e2 S+83(*=3 3leh A2?*+(2 90l:e2-+( S. ;!611!&!!1'< 8e2?(2 =080l l(13*(2 Pe2?el3l((2 L+.)(h 8+ P()*+, G0l( W(-3e-3el+4, P*(.)32, S+83(*=3.

D(@-(* P04-(,( A?02?, T, D,,. '!!6. Pengukuran Koefisiensi Perpindahan Kalor Evaporasi Pertozon Rosy 1 !alam "aluran #alus #orizontal. $urnal %lmiah "emesta &eknika. V3l.", N3.1, #(l: 56/$5. M+>h(el, M. '!!6. &ermodinaika &eknik $ilid . E*l(2??(. J(,(*-(. S(2-343, B.S. 1$$ . Pembuatan 'ula Kelapa. K(2+4+04. Y3?9(,(*-(. We29.'!1'. Pe*(2>(2?(2 Ke)+=(,(2 Pe*(A(-(2 8(2 Pe2e2-0(2 Pe*4e8+((2 Spare Part 8+ S0) S+4-e. E:(13*(4+ P()*+, U*e( K(l-+./& PT P010,K(l+.(2-(2 T+.0*. JURNAL TEKNIK ITS V3l. 1, N3. 1.

You might also like