You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam perkembangan aspek-aspek kehidupan, khususnya Pencangkokan Organ dan Gigi Palsu yang sedang dibahas saat ini, perlu dibimbing oleh Al-Quran serta Al-Hadits agar tidak terperangkap pada kesalahpahaman serta perbuatan yang buruk lagi tercela. Di sini agama ber ungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab sesuai dengan a!aran agama "slam. #asyarakat pada umumnya sudah mengenal tentang pencangkokan atau transplantasi organ begitu !uga dengan gigi palsu. $anyak orang yang mencangkok salah satu bagian tubuhnya untuk kesehatan maupun karena alasan yang lain. Hal ini ter!adi baik pada kalangan atas hingga ke ba%ah. $egitu !uga dengan pemasangan gigi palsu. Pada umumnya banyak kegunaan gigi palsu, di antaranya sebagai ungsi estetika, mengembalikan ungsi berbicara serta mengembalikan pungsi mengunyah.

B. Rumusan Masalah &. Apa pencangkokan organ dan gigi palsu itu' (. $agaimana pandangan islam mengenai pencangkokan organ' ). $agaimana pandangan islam mengenai pemakaian gigi palsu'

C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Aka emis

*u!uan akademis yang ingin dicapai oleh +elompok &, dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan serta kemaslahatan umat bagi kita semua. !. Tujuan Materiil *u!uan materiil yang ingin dicapai oleh +elompok &, dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengemukakan pemecahan dari rumusan masalah yang ada. D. Met" e Penulisan 1. Met" e #e$ustakaaan -ntuk memperoleh bahan-bahan re erensi sebagai dasar teori sumber pengetahuan untuk makalah ini, kami menggunakan metode kepustakaan dengan buku-buku pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang diangkat. !. Met" e Tekn"l"gi -ntuk melengkapi bahan penyusunan karya tulis ini maka penulis menggunakan media internet sebagai sarana untuk mempermudah terpenuhinya keterbatasan sumber.

BAB II PEMBAHA%AN A. Pen&angk"kan 'rgan an (igi Palsu 1. Pen&angk"kan )Trans$lantasi* Pencangkokan atau yang biasa disebut *ransplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang mempunya daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak ber ungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi. *eknik transplantasi, dimungkinkan untuk memindahkan suatu organ atau !aringan tubuh manusia yang masih ber ungsi baik, baik dari orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, ke tubuh manusia lain. Dalam penyembuhan suatu penyakit, adakalanya transpalntasi tidak dapat dihindari dalam menyelamatkan nya%a si penderita. Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam usaha penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya keterampilan dokter . dokter dalam melakukan transplantasi, upaya transplantasi mulai diminati oleh para penderita dalam upaya penyembuhan yang cepat dan tuntas. -ntuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara penembuhan suatu penyakit tidak dapat bagitu sa!a diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral, agama, hokum, atau sosial budaya ikut mempengaruhinya. /ang dimaksud dengan transplantasi organ di sini adalah pemindahan organ tubuh dari satu manusia kepada manusia lain, seperti pemindahan tangan, gin!al, dan !antung. *ransplantasi merupakan pemindahan sebuah organ atau lebih dari seorang manusia .pada saat dia hidup, atau setelah mati. kepada manusia lain. *ransplantasi atau pencangkokan organ tubuh pada umumnya adalah pemindahan organ tubuh tertentu yang mempunyai daya hidup yang sehat, dari seseorang untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat atau tidak ber ungsi dengan baik milik orang lain. Orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor 0pen-donor1, sedang yang menerima disebut repisien. 2ara ini merupakan

solusi bagi penyembuhan organ tubuh tersebut karena penyembuhan3pengobatan dengan prosedur medis biasa tidak ada harapan kesembuhannya. Ditin!au dari segi kondisi donor 0pendonor1-nya maka ada tiga keadaan donor4 &. donor dalam keadaan hidup sehat5 (. donor dalam kedaan sakit 0koma1 yang diduga kuat akan meninggal segera5 ). donor dalam keadaan meninggal.

*ransplantasi ditin!au dari sudut si penerima, dapat dibedakan men!adi4 &. Autotransplantasi yaitu pemindahan suatu !aringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri. (. Homotransplantasi yaitu pemindahan suatu !aringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain. ). Heterotransplantasi yaitu pemindahan suatu !aringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lainnya. Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu 4 &. 6ksplantasi yaitu usaha mengambil !aringan atau organ manusia yang hidup atau yang sudah meninggal. (. "mplantasi yaitu usaha menempatkan !aringan atau organ tubuh tersebut kepada bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain. Disamping itu, ada dua komponen penting yang menun!ang keberhasilan tindakan transplantasi, yaitu4

&. Adaptasi donasi yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil !aringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan !aringan 3 organ. (. Adaptasi resepien yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima !aringan 3 organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak !aringan 3 organ tersebut, untuk ber ungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat ber ungsi lagi. *ransplantasi Ditin!au dari Aspek Hukum Pada saat ini peraturan perundang . undangan yang ada adalah Peraturan Pemerintah 7o. &8 tahun &98&, tentang $edah #ayat +linis dan $edah #ayat Anatomis serta *ransplantasi Alat atau :aringan *ubuh #anusia. Pokok . poko peraturan tersebut, adalah4 Pasal &, *ransplantasi alat untuk !aringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan . ketentuan sebagai dimaksud dalam Pasal ( Huru a dan Huru b, yaitu harus dengan persetu!uan tertulis penderita dan 3 keluarganya yang trdekat setelah penderita meninggal dunia. Pasal &; Pengambilan alat atau !aringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan pernyataan tertulis keluarga terdekat. Pasal &< =ebelum persetu!uan tentang transplantasi alat dan !aringan tubuh manusia diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang bersngkutan terlebih dahulu diberitahu oleh dokter yang mera%atnya, termasuk dokter konsultan mengenai si at operasi, akibat . akibat dan kemungkinan . kemungkinan yang dapat ter!adi. Dokter yang mera%atnya harus yakin benar bah%a calon donor yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut.

Pasal &> Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas suatu kompensasi material apapun sebagai imbalan transaplantasi. Pasal &? Dilarang memper!ual . belikan alat atau !aringan tubuh manusia. Pasal &8 Dilarang mengirim dan menerima alat dan !aringan tubuh manusia dalam semua bentuk ked an dari luar negeri.

!. 'rgan Organ adalah kumpulan dari beberapa !aringan untuk melakukan ungsi tertentu di dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang men!alankan ungsi tertentu. Organ tubuh yang banyak didonorkan adalah mata, gin!al dan !antung. 7amun se!alan dengan perkembangan iptek modern, transplantasi pada masa yang akan datang tidak terbatas pada ketiga organ tubuh tersebut sa!a. *api bisa berkembang pada organ tubuh-tubuh lainnya.

+. (igi Palsu a* (igi tiruan le$asan akrilik Gigi tiruan akrilik merupakan gigi tiruan yang paling sering dan umum dibuat pada saat ini, baik untuk kehilangan satu atau seluruh gigi. Gigi tiruan ini mudah dipasang dan dilepas oleh pasien. $ahan akrilik merupakan campuran bahan se!enis plastik yang manipulasinya mudah, murah, ringan dan bisa di%arnai sesuai dengan %arna gigi dan %arna gusi. Akan tetapi mudah menyerap cairan dan !uga mudah kehilangan komponen airnya. =ehingga bila tidak dipakai, gigi tiruan akrilik harus direndam dengan air dingin supaya tidak mengalami perubahan bentuk. Gigi akrilik pun mudah terpengaruh perubahan %arna. #isalnya %arna

dari makanan dan minuman, sehingga !enis gigi tiruan ini memerlukan pera%atan yang lebih seksama, seperti selalu menyikatnya dengan sikat gigi lunak. :angan menyikat gigi tiruan dengan sikat gigi yang keras karena akan mengakibatkan keausan. Akrilik !uga mudah mengalami keausan, sehingga dengan pemakaian normal pun, dalam beberapa tahun gigi tiruan !enis ini harus diganti. ,* (igi tiruan kerangka l"gam Gigi tiruan ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam sedang gigi buatannya dari akrilik atau porselen. +arena bahan logam cukup kuat, landasan gigi tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil sehingga si pemakai akan lebih nyaman. +ontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu terganggu. @ogam yang dipergunakan merupakan campuran logam khusus yang memerlukan manipulasi lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik. Apabila patah pada bagian logam, tidak dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat ulang. Akan tetapi apabila patah hanya gigi akriliknya sa!a bisa disambung3diganti akriliknya sa!a. +arena landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum dipasang gigi-giginya, maka kun!ungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari pemasangan gigi akrilik. +arena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu terganggu oleh keadaan cairan3makanan di dalam rongga mulut, yang terpengaruh hanya bagian gigi buatannya. &* (igi tiruan mahk"ta-jaket Gigi tiruan mahkota atau umum disebut !aket merupakan gigi tiruan yang dibuat untuk gigi yang belum dicabut tetapi mengalami kerusakan yang parah sehingga sudah tidak bisa ditambal lagi, tetapi syara giginya belum mati. Gigi yang rusak tersebut dikurangi sedemikian rupa dengan bentuk tertentu, kemudian diganti dengan bahan akrilik3porselen3 kombinasi logam-porselen yang menyerupai selubung3!aket yang bentuk dan %arnanya disesuaikan dengan gigi sebelumnya atau menggunakan gigi sebelahnya sebagai panduan. Gigi tiruan ini tidak dapat dilepas oleh pasien karena ditempelkan langsung ke gigi dengan semen khusus.

* (igi tiruan $asak Gigi tiruan pasak adalah gigi tiruan yang mengganti gigi yang belum dicabut tetapi mahkota gigi sudah rusak dan syara gigi sudah terin eksi atau sudah mati, tetapi akar giginya masih utuh. -ntuk membuat gigi pasak, terlebih dulu harus dilakukan pera%atan syara dahulu sampai steril dalam beberapa kun!ungan, sesudah itu baru dilakukan pembentukan konstruksi pasak. Gigi tiruan pasak terdiri dari bagian logam yang ditanam ke dalam akar gigi serta bagian di luar gigi sebagai pendukung mahkota. =etelah disemen ke dalam akar gigi, dibuat mahkota !aket seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. e* (igi tiruan mahk"ta an jem,atan #erupakan gigi tiruan untuk kasus kehilangan satu atau beberapa gigi yang tidak dapat dilepas sehingga pasien lebih nyaman, dan terhindar dari risiko gigi tiruan hilang. *idak mengandung landasan yang akan mengganggu pengecapan lidah. Gigi tiruan ini terdiri dari pontik, yaitu pengganti gigi yang hilang serta penyangga. Penyangga gigi tiruan ini menggunakan gigi asli disebelahnya yang masih ada, dengan cara mengurangi3menggerinda gigi asli tersebut dengan bentuk seperti untuk membuat mahkota3!aket. +emudian mahkota dibuat di gigi tersebut dan disambungkan dengan gigi yang diganti. Apabila gigi yang diganti lebih kecil dari gigi penyangga, gigi penyangga bisa hanya pada satu gigi. $ahan yang digunakan bisa dari akrilik dan porselen. Akan tetapi untuk gigigigi belakang yang tidak terlalu terlihat lebih baik digunakan bahan logam untuk kekuatan dan mencegah keausan. .* Im$lan "mplan adalah gigi tiruan yang dibuat dengan menanamkan pasak khusus ke dalam tulang rahang yang telah kehilangan gigi. Aungsinya sebagai penyangga gigi tiruan. -ntuk kehilangan satu gigi, pasak implan yang ditanam hanya satu,

tetapi bila lebih bisa beberapa buah. Persyaratan untuk pembuatan implan ini lebih berat dibanding dengan gigi tiruan lain. B. Pan angan Islam Terha a$ Trans$lantasi 'rgan Tu,uh an (igi Palsu 1. Pan angan Islam Terha a$ Trans$lantasi 'rgan Tu,uh =ebagaimana di!elaskan ada tiga keadaan transplantasi dilakukan, yaitu pada saat donor masih hidup sehat, donor ketika sakit 0koma1 dan didiuga kuat akan meninggal dan donor dalam keadaan sudah meninggal. $erikut hukum transplantasi sesuai keadaannya masing-masing. a* Trans$lantasi 'rgan Dari D"n"r /ang Masih Hi u$ 0 Apabila pencangkokan tersebut dilakukan, di mana donor dalam keadaan sehat %al a iat, maka hukumnya menurut Pro Drs. #asy uk Buhdi, dilarang 0haram1 berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut4 &. Airman Allah dalam surat Al-$aCaroah4 &9< Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaanD Dalam kasus ini, orang yang menyumbangkan sebuah mata atau gin!alnya kepada orang lain yang buta atau tidak mempunyai gin!alE ia 0mungkin1 akan menghadapi resiko se%aktu-%aktu mengalami tidak normalnya atau tidak ber ungsinya mata atau gin!alnya yang tinggal sebuah itu 0"bid, 881. (. +aidah hukum "slam4 DMenolak kerusakan harus didahulukan atas meraih kemaslahatanD Dalam kasus ini, pendonor mengorbankan dirinya dengan cara melepas organ tubuhnya untuk diberikan kepada dan demi kemaslahatan orang lain, yakni resipien. ). +aidah Hukum "slam4

D Bahaya tidak boleh dihilangkan dengan bahaya lainnya.D Dalam kasus ini bahaya yang mengancam seorang resipien tidak boleh diatasi dengan cara membuat bahaya dari orang lain, yakni pendonor. =yara membolehkan seseorang pada saat hidupnya .dengan sukarela tanpa ada paksaan siapa pun. untuk menyumbangkan sebuah organ tubuhnya atau lebih kepada orang lain yang membutuhkan organ yang disumbangkan itu, seperti tangan atau gin!al. +etentuan itu dikarenakan adanya hak bagi seseorang .yang tangannya terpotong, atau tercongkel matanya akibat perbuatan orang lain. untuk mengambil diyat 0tebusan1, atau memaa kan orang lain yang telah memotong tangannya atau mencongkel matanya. #emaa kan pemotongan tangan atau pencongkelan mata, hakekatnya adalah tindakan menyumbangkan diyat. =edangkan penyumbangan diyat itu berarti menetapkan adanya pemilikan diyat, yang berarti pula menetapkan adanya pemilikan organ tubuh yang akan disumbangkan dengan diyatnya itu. Adanya hak milik orang tersebut terhadap organ-organ tubuhnya berarti telah memberinya hak untuk meman aatkan organorgan tersebut, yang berarti ada kemubahan menyumbangkan organ tubuhnya kepada orang lain yang membutuhkan organ tersebut. Dan dalam hal ini Allah =F* telah membolehkan memberikan maa dalam masalah Cishash dan berbagai diyat. Allah =F* ber irman 4 Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari uhan kalian dan suatu rahmat.! 0Q=. Al $aCarah 4 &?81 =yarat bagi kemubahan menyumbangkan organ tubuh pada saat seseorang masih hidup, ialah bah%a organ yang disumbangkan bukan merupakan organ Gital yang menentukan kelangsungan hidup pihak penyumbang, seperti !antung, hati, dan kedua paru-paru. Hal ini dikarenakan penyumbangan organ-organ tersebut akan mengakibatkan kematian pihak penyumbang, yang berarti dia telah

10

membunuh dirinya sendiri. Padahal seseorang tidak dibolehkan membunuh dirinya sendiri atau meminta dengan sukarela kepada orang lain untuk membunuh dirinya. Allah =F* ber irman 4 Dan janganlah kalian membunuh diri"diri kalian.! 0Q=. An 7isaa 4 (91 Allah =F* ber irman pula 4 #dan janganlah kalian membunuh ji$a yang diharamkan %llah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.! 0Q=. Al Anaam 4 &<&1 ,* Trans$lantasi Dari D"n"r 1ang %akit )#"ma* Akan Meninggal Apabila transplantasi dilakukan terhadap donor yang dalam keadaan sakit 0koma1 atau hampir meninggal, maka hukum "slam pun tidak membolehkan 0"bid, 891, berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut4 &. Hadits Hasulullah4 D idak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membayakan diri orang lain.D 0HH. "bnu #a!ah1. Dalam kasus ini adalah membuat madaharat pada diri orang lain, yakni pendonor yang dalam keadaan sakit 0koma1. (. Orang tidak boleh menyebabkan matinya orang lain. Dalam kasus ini orang yang sedang sakit 0koma1 akan meninggal dengan diambil organ tubuhnya tersebut. =ekalipun tu!uan dari pencangkokan tersebut adalah mulia, yakni untuk menyembuhkan sakitnya orang lain 0resipien1. &* Trans$lantasi Dari D"n"r /ang Telah Meninggal Apabila pencangkokan dilakukan ketika pendonor telah meninggal, baik secara medis maupun yuridis, maka menurut hukum "slam ada yang

11

membolehkan

dan

ada

yang

mengharamkan.

/ang

membolehkan

menggantungkan pada dua syarat sebagai berikut4 &. Hesipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam !i%anya dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tapi tidak berhasil. 0ibi, 891. (. Pencangkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih berat bagi repisien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan.

Adapun alasan membolehkannya adalah sebagai berikut4 &. Al-Quran =urat Al-$aCarah &9< di atas. Ayat tersebut secara analogis dapat di ahami, bah%a "slam tidak membenarkan pula orang membiarkan dirinya dalam keadaan bahaya atau tidak ber ungsi organ tubuhnya yang sangat Gital, tanpa ausaha-usaha penyembuhan termasuk pencangkokan di dalamnya. &. =urat Al-#aidah4 )(. DDan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah"olah ia memelihara kehidupan manusia seluruhnya.! Ayat ini sangat menghargai tindakan kemanusiaan yang dapat

menyelematkan !i%a manusia. Dalam kasus ini seseorang yang dengan ikhlas menyumbangkan organ tubuhnya setelah meninggal, maka "slam membolehkan. $ahkan memandangnya sebagai amal perbuatan kemanusiaan yang tinggi nilainya, lantaran menolong !i%a sesama manuysia atau membanatu ber ungsinya kembali organ tubuh sesamanya yang tidak ber ungsi. 0+eputusan Aat%a #-" tentang %asiat menghibahkan kornea mata1. &. Hadits

12

DBerobatlah $ahai hamba %llah, karen sesungguhnya %llah tidak meletakkan penyakit kecuali Dia meletakkan jua obatnya, kecuali satu penyakit yang tidak ada obatnya, yaitu penyakit tua.D

Dalam kasus ini, pengobatannya adalah dengan cara transplantasi organ tubuh. &. +aidah hukum "slam D&emadharatan harus dihilangkanD Dalam kasus ini bahaya 0penyakit1 harus dihilangkan dengan cara transplantasi. (. #enurut hukum %asiat, keluarga atau ahli %aris harus melaksanakan %asiat orang yang meninggal. Dalam kasus ini adalah %asiat untuk donor organ tubuh. =ebaliknya, apabila tidak ada %asiat, maka ahli %aris tidak boleh melaksanakan transplantasi organ tubuh mayat tersebut. Pendapat yang tidak membolehkan kornea mata adalah seperti +eputusan #a!elis *ar!ih #uhammadiyah. #asalahnya, apabila transplantasi organ tubuh diperbolehkan, lalu bagaimana apabila organ tubuh tersebut dipakai oleh resipien melakukan tindakan dosa atau tindakan yang berpahala' Dengan kata lain, apakah pemilik organ tubuh asal akan mendapat pahala, !ika organ tubuh tersebut dipakai repisien untuk melakukan perbuatan yang baik. =ebaliknya, apakah pendonor akan mendapat dosa apabila organ tubuh tersebut dipakai repisien melakukan dosa' Pendonor tidak akan mendapat pahala dan dosa akibat perbuatan repisien, berdasarkn dalil-dalil berikut ini4 &. Airman Allah4

13

DDan sesungguhnya, tidaklah bagi manusia itu kecuali berdasarkan perbuatannya. Dan perbuatannya itu akan dilihat. &emudian akan dibalas dengan balasan yang sempurna!. (. Airman Allah4 D idaklah seseorang disiksa karena dosa orang lain.D ). Hadits Hasulullah4 D%pabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu' shada(ah jariyah, ilmu yang berguna dan anak yang shaleh yang mendoakan kepadanya.D Hukum tranplanstasi organ dari seseorang yang telah mati berbeda dengan hukum transplantasi organ dari seseorang yang masih hidup. -ntuk mendapatkan ke!elasan hukum trasnplantasi organ dari donor yang sudah meninggal ini, terlebih dahulu harus diketahui hukum pemilikan tubuh mayat, hukum kehormatan mayat, dan hukum keadaan darurat. #engenai hukum pemilikan tubuh seseorang yang telah meninggal, kami berpendapat bah%a tubuh orang tersebut tidak lagi dimiliki oleh seorang pun. =ebab dengan sekedar meninggalnya seseorang, sebenarnya dia tidak lagi memiliki atau berkuasa terhadap sesuatu apapun, entah itu hartanya, tubuhnya, ataupun isterinya. Oleh karena itu dia tidak lagi berhak meman aatkan tubuhnya, sehingga dia tidak berhak pula untuk menyumbangkan salah satu organ tubuhnya atau me%asiatkan penyumbangan organ tubuhnya. $erdasarkan hal ini, maka seseorang yang sudah mati tidak dibolehkan menyumbangkan organ tubuhnya dan tidak dibenarkan pula ber%asiat untuk menyumbangkannya. =edangkan mengenai kemubahan me%asiatkan sebagian hartanya, kendatipun harta bendanya sudah di luar kepemilikannya se!ak dia meninggal, hal ini karena Asy =yari 0Allah1 telah mengiIinkan seseorang untuk me%asiatkan sebagian hartanya hingga sepertiga tanpa seiIin ahli %arisnya. :ika lebih dari sepertiga, harus seiIin ahli %arisnya. Adanya iIin dari Asy =yari hanya khusus

14

untuk masalah harta benda dan tidak mencakup hal-hal lain. "Iin ini tidak mencakup pe%asiatan tubuhnya. +arena itu dia tidak berhak ber%asiat untuk menyumbangkan salah satu organ tubuhnya setelah kematiannya. #engenai hak ahli %aris, maka Allah =F* telah me%ariskan kepada mereka harta benda si mayit, bukan tubuhnya. Dengan demikian, para ahli %aris tidak berhak menyumbangkan salah satu organ tubuh si mayit, karena mereka tidak memiliki tubuh si mayit, sebagaimana mereka !uga tidak berhak meman aatkan tubuh si mayit tersebut. Padahal syarat sah menyumbangkan sesuatu benda, adalah bah%a pihak penyumbang berstatus sebagai pemilik dari benda yang akan disumbangkan, dan bah%a dia mempunyai hak untuk meman aatkan benda tersebut. Dan selama hak me%arisi tubuh si mayit tidak dimiliki oleh para ahli %aris, maka hak peman aatan tubuh si mayit lebih-lebih lagi tidak dimiliki oleh selain ahli %aris, bagaimanapun !uga posisi atau status mereka. +arena itu, seorang dokter atau seorang penguasa tidak berhak meman aatkan salah satu organ tubuh seseorang yang sudah meninggal untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkannya. "mam Ahmad meri%ayatkan dari JAmar bin HaIm Al Anshari HA, dia berkata,DHasulullah pernah melihatku sedang bersandar pada sebuah kuburan. #aka beliau lalu bersabda 4 K:anganlah kamu menyakiti penghuni kubur itu LD "mam #uslim dan "mam Ahmad meri%ayatkan dari Abu Hurairah HA, dia berkata bah%a Hasulullah =AF telah bersabda 4 K=ungguh !ika seorang dari kalian duduk di atas bara api yang membakarnya, niscaya itu lebih baik baginya daripada dia duduk di atas kuburan LD Hadits-hadits di atas secara !elas menun!ukkan bah%a mayat mempunyai kehormatan sebagaimana orang hidup. $egitu pula melanggar kehormatan dan menganiaya mayat adalah sama dengan melanggar kehormatan dan menganiaya orang hidup. Dan sebagaimana tidak boleh menganiaya orang hidup dengan

15

membedah perutnya, atau memenggal lehernya, atau mencongkel matanya, atau memecahkan tulangnya, maka begitu pula segala penganiayaan tersebut tidak boleh dilakukan terhadap mayat. =ebagaimana haram menyakiti orang hidup dengan mencaci maki, memukul, atau melukainya, maka demikian pula segala perbuatan ini haram dilakukan terhadap mayat. Hanya sa!a penganiayaan terhadap mayat dengan memecahkan tulangnya, memenggal lehernya, atau melukainya, tidak ada denda 0dlamaan1 padanya sebagaimana denda pada penganiayaan orang hidup. =ebab Hasulullah =AF tidak menetapkan adanya denda sedikit pun terhadap seseorang yang telah memecahkan tulang mayat di hadapan beliau, ketika orang itu sedang menggali kubur. Hasulullah =AF hanya memerintahkan orang itu untuk memasukkan potonganpotongan tulang yang ada ke dalam tanah. Dan Hasulullah men!elaskan kepadanya bah%a memecahkan tulang mayat itu sama dengan memecahkan tulang hidup dari segi dosanya sa!a. *indakan mencongkel mata mayat, membedah perutnya untuk diambil !antungnya, atau gin!alnya, atau hatinya, atau paru-parunya, untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkannya, dapat dianggap sebagai mencincang mayat. Padahal "slam telah melarang perbuatan ini. "mam $ukhari telah meri%ayatkan dari Abdullah bin Baid Al Anshari ra, dia berkata, KHasulullah =AF telah melarang 0mengambil1 harta hasil rampasan dan mencincang 0mayat musuh1.D "mam Ahmad, "mam "bnu #a!ah, dan "mam An 7asai meri%ayatkan dari =ha %an bin JAsaal HA, dia berkata,DHasulullah =AF telah mengutus kami dalam sebuah sariyah 0diGisi pasukan yang diutus Hasulullah1, lalu beliau bersabda 4 K#a!ulah kalian dengan nama Allah dan di !alan Allah. #aka perangilah orangorang yang ka ir terhadap Allah, dan !anganlah kalian mencincang 0mayat musuh1, melakukan pengkhianatan, dan membunuh anak-anak LD

16

Dengan pen!elasan akta hukum mengenai pelanggaran kehormatan mayat dan penganiayaan terhadapnya ini, maka !elaslah bah%a tidak dibolehkan membedah perut mayat dan mengambil sebuah organnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain. "ni karena tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap kehormatan mayat serta merupakan penganiayaan dan pencincangan terhadapnya. Padahal melanggar kehormatan mayat dan mencincangnya telah diharamkan secara pasti oleh syara. =edangkan organ yang diduga kuat men!adi tumpuan harapan

penyelamatan kehidupan, maka ada dua hal yang harus diperhatikan 4 Pertama, J"llat yang terdapat pada masalah cabang 0transplantasi1 .yaitu menyelamatkan dan mempertahankan kehidupan. tidak selalu dapat dipastikan keberadaannya, berbeda halnya dengan keadaan darurat. =ebab, tindakan orang yang terpaksa untuk memakan makanan yang diharamkan Allah =F*, secara pasti akan menyelamatkan kehidupannya. =edangkan pada transplantasi !antung, hati, dua paru-paru, atau dua gin!al, tidak secara pasti akan menyelamatkan kehidupan orang penerima organ. +adang-kadang !i%anya dapat diselamatkan dan kadangkadang tidak. "ni dapat dibuktikan dengan banyak akta yang ter!adi pada orangorang yang telah menerima transplantasi organ. +arena itu, Jillat pada masalah cabang 0transplantasi1 tidak ter%u!ud dengan sempurna.+edua, Ada syarat lain dalam syarat-syarat masalah cabang dalam Qiyas, yaitu pada masalah cabang tidak dibenarkan ada nash lebih kuat yang bertentangan dengannya 0taarudl raa!ih1, yang berla%anan dengan apa yang dikehendaki oleh Jillat Qiyas. Dalam hal ini pada masalah cabang .yakni transplantasi organ. telah terdapat nash yang lebih kuat yang berla%anan dengan apa yang dikehendaki Jillat Qiyas, yaitu keharaman melanggar kehormatan mayat, atau keharaman menganiaya dan mencincangnya. 7ash yang lebih kuat ini, bertentangan dengan apa yang dikehendaki oleh Jillat masalah cabang 0transplantasi organ1, yaitu kebolehan melakukan transplantasi.

17

!. Pan angan Islam Terha a$ Pemasangan (igi Palsu $agi %anita diperbolehkan menggunakan gigi palsu dari bahan yang diperbolehkan secara syarM" , baik dari emas atau yang lain, baik untuk berhias atau berobat, karena keumuman hadist yang membolehkan %anita berhias dengan emas dan !uga keumuman perintah untuk berobat, sebagaimana dalam sabda Hasulullah shallallahu Malaihi %a sallam4 NOPPPPQRS TPPPPUSV WSX OPPPPYZ WSVX [PPPPR \PPPP]V ^_ WSX \PPPP`a bPPPPR cRdPPPPef PPPPgS hiPPPPj SVVSTPPPPf )Berobatlah kalian, sesungguhnya %llah tidak meletakkan penyakit kecuali meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu kematian) (*+.%bu Da$ud, %t"tirmid,y, dan -bnu Majah, dan dishahihkan .yeikh %l"%lbany) Adapun lelaki diperbolehkan menggunakan gigi palsu dari emas kalau memang diperlukan3dharurat 0seperti berobat1 bukan untuk berhias, apabila tidak ditemukan bahan lain yang tahan karat seperti emas. 0@ihat Aata%a Al-@a!nah AdDaimah (;3?&-?(, dan (<3&<1 Hasulullah shallallahu Malaihi %a sallam pernah menyuruh seorang sahabat untuk menggunakan hidung buatan dari emas ketika terpotong hidungnya pada sebuah peperangan. 0HH. Abu Da%ud, At-*irmidIy, An-7asaM" dan dihasankan =yeikh Al-Albany1 $erkata Al-+haththaby ketika mensyarh hadist ini4 dPPs zv k SO m qv m O m{ m dv mV m hd~ mp q qm S k qO m m m VO ` z RS T~ q k r k d{ mO | }R k wx my z RS u qv k OYt kY mR q S rds me qo kp qS k lU m dn mo kp qS k[ k Yj k SO m qv m [ k Yj k OY qZ m O k qa m^ m Di dalam hadist ini bolehnya menggunakan emas sedikit bagi laki-laki ketika dharurat, seperti mengikat gigi dan yang semisalnya, dari perkara-perkara yang tidak mungkin diganti dengan selain emas 0#aMalimus =unan ;3(&<1 $erkata =yeikh #uhammad bin =halih Al--tsaimin4

18

TPPU [PPnOa h PPa j [PPYR_ lPP{dRS TPP~ ^_ wPPOa h PPa ^ wxyRS utRS h b}e h wa TPP PPa j rdPP{ORS dv j wxyRd hd~pS lY}o uaoRS uQfXd O{ S_ Wdt~RS ^_ bQ}RS l~a}R S l{dR ^_ Fa!ib kita ketahui bah%a gigi emas tidak boleh dipasang kecuali ketika memang diperlukan, maka tidak boleh digunakan untuk berhias kecuali bagi %anita, apabila kebiasaan mereka berhias dengan gigi emas maka tidak mengapa, adapun lelaki maka tidak diperbolehkan kecuali karena keperluan 0#a!mu Aata%a =yeikh #uhammad bin =halih Al--tsaimin &?3881. Fallahu Malam. Gigi palsu yang terbuat dari emas tersebut bila pemakainya meninggal apakah dikubur bersamanya ataukah dicabut dahulu sebelum dikebumikan mayatnya, maka terdapat silang pendapat di kalangan ulama. 7amun pada dasarnya pendapat yang lebih kuat adalah yang lebih dekat kepada prinsip syariah dan kaidah iCih. Prinsip syariah menekankan kemaslahatan secara luas. Dengan demikian, penguburan gigi emas bersama mayat merupakan perbuatan tabIir 0menyia-nyiakan nikmat Allah1 yang tidak disukai dalam "slam padahal barang tersebut dapat berguna bagi orang yang masih hidup. )2%. Al3Isra40 !53!6*. Di samping itu membiarkan mayat dengan emas bersamanya dapat mengundang kriminalitas dengan pencurian dan pembongkaran mayat yang !ustru akan menodai kesucian dan kehormatan mayat. Dengan demikian sebaiknya gigi emas tersebut dicabut oleh dokter gigi yang berpengalaman dari mayat sebelum dikebumikan dengan cara yang lembut, hati-hati dan diupayakan agar secepat dan semudah mungkin.

19

BAB III PENUTUP

A. #esim$ulan Dari uaraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut4 *ransplantasi organ dan penggunaan gigi palsu merupakan hal yang sangat rumit dalam pengambilan tindakan yang tepat, karena banyak pendapat yang menentang dan mendukung tentang pelaksanaan transplantasi dan penggunaan gigi palsu dengan berbagai alasan yang berbeda-beda. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bah%a hukum pelaksanaan transplantasi organ dan penggunaan gigi palsu itu bergantung pada alasana mengapa harus melakukan hal tersebut. :ika alasannya tidak mendukung maka kegiatan transplantasi dan penggunaan gigi palsu tesebut sangat dilarang dan hukumnya haram serta ilegal. B. %aran Pada saat ini, praktek medis yang banyak diambil man aatnya adalah transplantasi organ dan pemasangan gigi palsu. Hata-rata yang masyarakat melakukannya, dan ada beberapa dari mereka menggunakan transplantasi organ hanya untuk tren, mengubah hasil ciptaan Allah =F*, dan lain lain. Dalam menyikapi hal ini, kita sebagai makhluk islami, kita harus dapat memberi arahan yang benar, agar orang-orang disekitar kita tidak berdosa karena ketidaktahuan mereka.

20

DA7TAR PU%TA#A

Hikmasari, Hasmi, drg., =p.Pros. (,&&. /ilih 0igi /alsu .esuai &ondisi %nda. http433%%%.pdgi-online.com3G(3inde.php' optioncomcontenttaskGie%id<8,"temid& diakses pada tanggal &> Desember (,&& Anonymous. &999. 1tika &edokteran dan *ukum &esehatan. :akarta 4 6G2 Ballum , Abdul Qadim. &99?. *ukmu %sy .yar2i fi %l -stinsakh, 3a(lul %2dlaa2, %l -jhadl, %thfaalul %nabib, %jhi,atul -n2asy %th hibbiyah, %l *ayah $al Maut. @ibanon 4 Darul -mmah Buhdi, #as! uk. &99;. Masail 4i(hiyah' &apita .elekta *ukum -slam. :akarta4 Ha!i #asagung

21

You might also like