You are on page 1of 12

1. Cara menentukan populasi a. Jumlah populasi yang diteliti terbatas dan sedikit b. Luas daerah peneliti c.

Waktu penelitian yang tersedia cukup lama d. Dana yang tersedia cukup e. Fasilitas penelitian cukup f. Tersedia sarana penelitian yang cukup g. Tenaga penelitian yang cukup terjaminnya keamanan dalam penelitian 2. Menentukan jumlah sampel dari populasi yang digunakan Dengan perhitungan ataupun dengan acuan table yang dikembangkan oleh para ahli, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum adalah 100. Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memebrikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel : a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian b. Jika sampel dipecah kedalam sub sampel (pria / wanita, junior/senior dsb) ukuran sampel minimal 30 untuk tiap kategori adalah tepat. c. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda),ukuran sampel sebaiknya 10kali lebih besar dari jumlah variable dalam penelitian. d. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan control eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10-20. Ukuran sampel sangat tergantung dari tingkat ketelitian / kesalahan yang diinginkan peneliti pada penelitian social maksimal tingkat kesalahannya 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan makin kecil jumlah sampel, makin besar jumlah sampel makin kecil peluang kesalahan. Rumus menentukan jumlah sampel : a. Rumus Slovin N= n/N (d)2 Jumlah sampel tergantung dari : Jenis penelitian a. Ekploratif ( tidak perlu dihitung ) b. Generalisasi (wajib dihitung jumlah sampel) Skala variable a. Nominal b. Ordinal c. Interval d. Ratio Jenis data a. Deskrit b. Kontinu Derajat ketepatan

1.

2.

3.

4.

a. Makin tinggi ketepatan ,makin besar jumlah sampel.

3. Cara pengambilan sampel secara garis besar ada 2 : a. Non random Cara pengambila berdasarkan beberapa cara yaitu : Purposive (prtimbangan) Quote (berjatah) Waktu Ex : hanya dari januari maret Excidental (seadanya) Ex : mahasiswa baiturrahmah yang lewat didepan gerbang saja b. Random (pengambilan sampel paling baik) Ada beberapa cara pengambilan : Sample randome (acak sederhana) Digunakan pada keadaan : Hanya diketahui nama & identitas populasi Kurang ditemukan cara lain yang lebih efisien Cara pengambilan sample dari sample randome Tetapkan populasi batas batasnya Buat kerangka sample Hitung besar sample Pilih sample dengan cara Undian Table lacak (paling sering digunakan) Computer ( bias di pakai Microsoft excel)

Terdapat pendapat lain : A. Populasi Populasi adalah keseluruhan individu atau satuan-satuan tertentu sebagai anggota atau himpunan dalam suatu kelas/golongan tertentu (widodo: 2009) sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, dibawah ini akan diberikan contoh dari populasi, yakni sebagai berikut: 1. Semua mahasiswa-mahasiswi yang terdaftar di universitas tertentu

2. Semua perbankan yang ada di Indonesia 3. Semua saham yang tersaftar di Jakarta Islamic index 4. Dll

B. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, jika peneliti hanya ingin meneliti sebagian dari populasi maka peneltiannya adalah penelitian sampel (Arikunto: 2002) Adapun contoh sampel akan dijelaskan dibawah ini: 1. Sebagian mahasiswa yang diteliti untuk dijadikan subyek atau responden 2. Sebagian perbankan yang diteliti untuk dijadikan responden 3. Sebagian saham yang terdaftar di JII yang dijadikan responden

C. Cara mengambil sampel Adapun cara pengambilan sampel akan dijelaskan dibawah ini: 1. Teknik random sampling Teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara random yang berarti semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, teknik in biasanya menggunakan cara acak sederhana (undian), sebelum pengambilan sampel ini biasanya jumlah sampel telah diketahui terlebih dahulu kemudian akan diteruskan dengan langkah-langkah sebagai berikut (perumpamaan jumlah populasi sebanyak 1.000 orang dan populasi yang akan diambil sebanyak 100 orang): a. Menyusun nama/daftar seluruh anggota populasi sebanyak 1000 0rang b. Menuliskan nama/daftar tersebut satu-persatu pada secarik kertas dan kemudian digulung c. Masukkan gulungan kertas tersebut kedalam sebuah kaleng atau tempat lain yang bisa digunakan untuk pengumpulannya. d. Aduklah secukupnya agar semuanya menjadi benar-benar acak. e. Kemudian ambilah kertas tersebut satu-persatu sampai jumlahnya mencapai 100. f. Nah, jumlah nama/daftar yang diambil dengan jumlah 100 inilah yang disebut sampel dengan teknik random sampling

2. Teknik bilangan random Teknik ini menggunakan bilangan random yang sudah disusun dalam bentuk table,biasanya table bilangan random ini terdapat pada buku statistic atau metodologi penelitian, adapaun cara-caranya akan dijelaskan dibawah ini (misalkan jumlah populasi dan sampelnya sama seperti contoh yang diatas): a. Siapkan table bilangan random b. Susunlah nomor anggota populasi dari angka 0001-1000 c. Kemudian tetapkan suatu nomor bilangan pada table random, baik secara baris atau kolom, sehingga ditemukan sekelompok angka dan nomor yang terpilih inilah yang nantinya akan menjadi sampel 3. Teknik nonprobability sampling Teknik ini cocok untuk populasi yang bersifat infinit, artinya besaran anggota populasi belum atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu. Teknik ini menggunakan tiga model yakni accidental, quota, dan purposive sampling. Dibawah ini akan dijelaskan model pengambilan sampel dengan menggunakan ketiga model diatas (contoh penelitian: analisi pendapat konsumen terhadap pelayanan toko swalayan "X") Populasi dalam peneltian ini tidak bisa diketahui jumlahnya karena tidak ada data pendukung yang bisa memberikan jawaban berapa jumlah seluruh konsumen toko swalayan "X" tersebut, maka akan diambil sampel dengan teknik: a. Accidental sampling Teknik ini sering disebut juga dengan teknik opportunity sampling (sampel asal nemu) artinya jika peneliti ingin menentukan sampel kosumennya maka peneliti menempatkan diri berdiri didepan pintu masuk toko tersebut, dan siapa saja orang yang masuk atau berbelanja akan ditetapkan sebagai sampel penelitian b. Quota sampling Teknik ini dengan menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu minggu, dimana setiap hari ditetapkan jumlah sampel (missal 100 orang), jikalau peneliti hari itu telah memperoleh 100 orang maka selesai tugas pencarian sampel untuk hari itu, kemudian akan dilanjutkan pada hari berikutnya sampai semua jumlah sampel yang ditargetkan tercapai. Hal lain juga bisa digunakan, misalnya membatasi pada kelompok responden tertentu (missal responden wanita 50 orang perhari dan pria 50 orang perhari dan sebagainya. c. Purposive sampling

Pada teknik ini peneliti menentukan cirri-ciri konsumen yang akan dijadikan sampel, seperti cirri demografi konsumen, pria-wanita, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya.

4. Cara Pengumpulan Data Melalui : a. Wawancara proses komukasi atau interaksi untuk mengumpulkan oinformasi dengan cara Tanya jawab antara peneliti dan informan atau subject penelitian. Wawancara bias melalui media telekomunikasi. Agar wawancara efektif terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui: Mengenalkan diri Menjelaskan maksud kedatangan Menjelaskan materi wawancara Mengajukan pertanyaan Kiat pewawancara : Menciptakan suasanayang kondusif dan relax Cari tempat dan waktu yang nyaman Memulai pertanyaan sederhana sampai dengan serius Bersikap hormat dan ramah Tidak menyangkal informasi yang diberikan Tidak menanyakan hal hal yang tidak menyangkut masalah Tidak bersifat menggurui Tidak menanyakan hal hal yang menyinggung informan Dilakukan sendiri Ucapkan terimakasih setelah wawancara

Jenis wawancara : Wawancara mendalam (in depth) Wawancara terarah ( guide interview )

b. Observasi kegiatan menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi yang di perlukan untuk menjawab masalah penelitian , berupa aktifitas kejadian , peristiwa, objek, kondisi atau susasana tertentu, perasaan dan emosi seseorang. Bentuk observasi : Observasi partisipasi Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana peneliti terlibat dalam kesehariaan informan

Observasi tidak terstruktur Pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan Observasi kelompok Pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang di angkat menjadi objek peneliti

c. Dokumen informasi yang di peroleh dari fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamat, jurnal kegiatan, dsb d. Focus group discussion melalui diskusi terpusat dengan tujuan menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang untuk menghindari diri dari pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti

Terdapat pendapat berbeda, cara pengumpulan data : Semua teknik pengumpulan data dapat digunakan pada semua jenis Pengumpulan data harus mudah, tepat dan cepat Teknik pengumpulan data harus rliable Teknik pengumpulan data harus valid Teknik pengumpulan data Secara garis besar teknik yang dapat digunakan untuk pengambilan data adalah : Wawancara Wawancara adalah proses interaksi atau komunikasi secara langsung atau pewawancara dengan responden Angket Abgket adalah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden Pengamatan Pengamatan adalah salah satu cara pengumpulan data yang biasanya digunakan pada study kualitatif, tetapi dapat juga digunakan pada study kuantitatif, terutama untuk membuktikan kebenaran jawaban responden Pemeriksaan Pemeriksaan adalah cara pengumpulan data melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi, USG, CT SCAN dengan menggunakan zat radioaltif. Data yang dihasilkan dapat berupa data numeric (kuantitatif / kualitatif) Pendapat lainnya : Cara Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi komunikasi, dan teknik lainnya.

1. Angket Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh Responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.

a. Angket dapat menjangkau sample dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos. b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket reltif murah. c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.

a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentase yang dikembalikan relatif rendah. b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis. c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.

Pertanyaan dalam instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam :

a) Pertanyaan Terbuka = pertanyaan yag jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menulis jawabanya sendiri. Keuntungan pertanyaan terbuka adalah memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban yag sesuai dengan pandangannya dan kerugiannya adalah sulit

mengolahnya karena harus membaca semua jawaban yang diberikan dan kemudian menggolongkan menggolongkannya

b)Pertanyaan Tertutup = pertanyaan yang jawabanya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda misalnya melingkari huruf didepan jawaban yang dipilih. Keuntungan pertanyaan tertutup adalah mudah mengolahnya dan kerugiannya adalah tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawabannya.

Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan untuk instrument penelitian. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut (Rubin&Barbbie,1989) : a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan. b. Hindari pertanyaan dan pernyataan berganda. c. Responden harus mampu menjawab. d. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan. e. Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terbaik. f. Hindari pertanyaan atau pernyataan yang istilahnya bias atau mengajukan pertanyaan yang sugestif.

2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam . Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak.

a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.

b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya c. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, melihat gerak gerik responden, wawancara melalui telepon

a. Wawancara memrelukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil c. Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden

Daftar pertanyaan untuk wawancara disebut Interview Schedule , Catatan garis besar tentang pokok pokok yang akan ditanyakan disebut pedoman wawancara

Beberapa hal yang perlu diperhatikan utuk mendapatkan penerimaan dan kerja sama yang baik dari responden, yaitu : a. Penampilan Fisik b. Sikap bdan tingkah laku pewancara c. Indentitas pewancara d. Persiapan dalam mewancarai nara sumber

3. Observasi Observasi dalam artian sempit adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Keuntungan observasi : a. Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan, diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.

b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian Observasi : a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi. b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.

Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, obervasi dibedakan menjadi : a. Observasi partisipan b. Observasi tak partisipan

Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, obervasi juga dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : a. Observasi tak berstruktu b. Observasi berstruktur

4. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi.

Dokumen dapat dibedakan antara 2 yaitu : dokumen primer dan sekunder. Dokumen primer merupakan dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa (contoh: otobiografi). Dan dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini (contoh: biografi)

Keuntungan studi dokumentasi:

1. Untuk subjek penelitian yang sukar atau tidak dapat dijangkau 2. Takreatif, data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data 3. Analisis longitudinal, Khusus yang menjangkau masa lalu 4. Besar sampel, Biaya yang diperlukan relatif kecil

Kerugian studi dokumentasi: 1. Bias, Karena data yang dibuat tidak untuk penelitian maka data yang tersedia mungkin bias 2. Tersedia secara selektif, Catatan orang-orang ternama mungkin disimpan dengan baik, tetapi catatan tentang orang biasa tidak selalu ada, bahkan tidak ada 3. Tidak lengkap, Data yang diperlukan tidak tercatat pada penulisan dokumen 4. Format yang tidak baku

Sejalan dengan maksud dantujuan penulisan dokumen yang berbeda-beda maka format juga dapat bermacam-macam sehingga mempersulit pengumpulan data

5. Management data Editing Suatu proses yang dikerjakan sedini mungkin oleh pengawas lapangan Menghemat waktu pengolahan bila dikerjakan di lapangan Pertanyaan yang perlu di jawab : 1. Apakah semua pertanyaan telah lengkap di jawab ? 2. Apakah tulisan jawaban dapat di baca dengan mudah ? 3. Apakah arti jawaban dapat di mengerti ? 4. Apakah jawaban relevan dengan pertanyaan ? 5. Apakah jawaban yang diberikan konsisten ? 6. Apakah unit satuan yang digunakan seragam ? Coding Suatu proses proses merubah bentuk jawaban agar mudah diolah Semua jawaban sebaiknya dijadikan dalam bentuk angka Pertanyaan agar di buat tertutup atau semi tertutup Pertanyaan terbuka diklasifikasikan agar menjadi bentk tertutup

Contoh: Pekerjaan responden 1. PNS/ABRI 2. Pegawai swasta 3. Wiraswasta 4. Petani/buruh nelayan 5. Pelajar/mahasiswa 6. Tidak bekerja Memasukkan data (entry data) a. Komputer Epi info Epi data SPSS Excel Dbase Paling baik entri data menggunakan program epi info atau epi data.

You might also like