You are on page 1of 27

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad.

Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut AC Shunt Motor. Motor DC telah memunculkan kembali Silicon Controller Rectifier yang digunakan untuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, kipas angin) dan di industri. Motor listrik terkadang disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Berdasarkan karakteristiknya motor arus searah mempunyai daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik, sehingga sampai sekarang masih banyak digunakan pada pabrik dan industri. Mesin-mesin listrik pada industri merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan. Motor arus searah penguatan terpisah adalah salah satu bagian terpenting dalam aplikasi sebagai penggerak pada proses industria.

1.2

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini

adalah: 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja motor arus searah 2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik motor arus searah penguatan terpisah 3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja motor arus searah peguatan terpisah

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Motor DC
Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun motor elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik. Proses sebaliknya, menghasilkan energi listrik dari energi mekanik, yang dilakukan oleh generator seperti alternator, atau dinamo. Banyak jenis motor listrik dapat dijalankan sebagai generator, dan sebaliknya. Misalnya generator atau starter untuk turbin gas, atau motor traksi yang digunakan untuk kendaraan, sering melakukan kedua tugas. motor listrik dan generator yang sering disebut sebagai mesin-mesin listrik. Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.

Gambar 1.1 Bagian motor arus searah


3

Gerak atau putaran yang dihasilkan oleh motor arus searah diperoleh dari interaksi dua buah medan yang dihasilkan oleh bagian jangkar (armature) dan bagian medan (field) dari motor arus searah. Pada gambar ilustrasi diatas, bagian medan berbentuk suatu kumparan yang terhubung ke sumber arus searah. Sedangkan bagian jangkar ditunjukkan sebagai magnet permanen (U-S), bagian jangkar ini tidak harus berbentuk magnet permanen, bisa juga berbentuk belitan yang akan menjadi elektro-magnet apabila mendapatkan sumber arus searah. Sehingga apabila motor arus searah berjenis jangkar belitan, maka harus tersedia dua sumber arus searah, satu untuk bagian jangkarnya, satu lagi untuk bagian medannya. Bagian lain yang tidak kalah penting pada motor arus searah adalah adanya komutator (comutator). Pada motor arus searah kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Stator mempunyai kutub yang menonjol dan ditelar oleh kumparan medan. Pembagian dari fluks yang terdapat pada daerah celah udara yang dihasilkan oleh lilitan medan secara simetris yang berada disekitar daerah tengah kutub kumparan medan. Kumparan penguat dihubungkan secara seri, letak kumparan jangkar berada pada slot besi yang berada disebelah luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komutator yang berbentuk silinder dan isolasi sisi kumparan yang dihubungkan dengan komutator pada beberapa bagian yang berbeda sesuai dengan jenis belitan. Konstruksi motor arus searah sama dengan konstruksi generator arus searah, dan perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada aplikasinya. Jadi, satu perangkat mesin arus searah dapat difungsikan sebagai generator maupun sebagai motor arus searah.
4

Berdasarkan

karakteristiknya,

motor

arus

searah

dapat

menghasilkan torsi yang lebih besar dan daerah pengaturan kecepatan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik. Oleh karena itu sampai sekarang motor arus searah ini banyak digunakan di industry kertas, tekstil dan industri-industri yang mesin produksinya memerlukan pengaturan kecepatan putaran yang luas. Motor DC selain harganya relatif lebih tinggi dari motor induksi, motor ini juga memerlukan sumber tegangan DC yang pengadaannya memerlukan suatu alat yang disebut rectifier, mengingat pasokan listrik yang tersedia berupa tegangan arus bolak-balik. Namun motor arus searah juga banyak digunakan pada beberapa mesin produksi, mesin pengangkat ataupun alat transportasi tertentu yang memerlukan

karakteristik dan pengaturan yang khusus. Adapun keuntungan dari motor arus searah ini adalah memiliki karakteristik mekanis dan pengaturan yang lebih baik mengingat karateristik pengaturan kecepatannya mudah diubah-ubah dengan

memberikan catu daya atau pun resistan yang variabel hanya saja pada pengaturan menggunakan resistan memiliki rugi-rugi yang besar sesuai dengan tingkat pengaturan kecepatannya, karena semakin diperlukan pengaturan kecepatan yang rendah semakin besar nilai tahanan yang disisipkannya.

2.2

Prinsip Kerja Motor Arus Searah


Motor arus searah bekerja berdasarkan interaksi antara medan

magnit yang dihasilkan kutub-kutub magnit dengan medan magnit yang dihasilkan arus jangkar. Dari percobaan Oerstedt diketahui bahwa disekitar konduktor yang dialiri arus listrik, terdapat medan magnit. Dari percobaan Maxwell diketahui bahwa jika arus listrik yang mengalir pada konduktor arahnya mendekati kita, maka medan magnit yang terbentuk disekitar konduktor mempunyai arah berlawanan jarum jam.
5

Sebuah motor listrik berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi daya mekanik. Bagian-bagian penting pada motor DC dilukiskan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Gambar skema suatu motor DC

Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor maupun sebagai generator, perbedaannya hanya terletak pada konversi dayanya. Generator adalah suatu mesin listrik yang mengubah daya masuk mekanik menjadi daya keluar listrik, sebaliknya motor mengubah daya masuk listrik menjadi daya keluar mekanik. Prinsip dasar motor arus searah adalah berdasarkan hukum Lorentz, yaitu jika sebatang konduktor berarus listrik ditempatkan diantara kutub-kutub magnit (kutub utara dan kutub selatan), maka pada konduktor tersebut akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan konduktor itu. Arah gerak konduktor tersebut ditentukan berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming, yaitu jika telapak tangan kiri diletakkan antara kutub utara dan kutub selatan dan garis-garis gaya dari kutub utara menembus telapak tangan kiri ke kutub selatan , maka arah arus listrik pada konduktor dinyatakan searah dengan keempat jari, dan arah gaya pada konduktor itu dinyatakan searah ibu jari seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Penentuan arah gerak kawat berarus

Pada kaedah tangan kiri; Ibu jari menunjukkan besaran gaya (F), jari telunjuk menunjukkan besaran kerapatan medan magnit (B) serta jari tengah menunjukkan besaran arus listrik (I) Fluks magnit atau garis-garis gaya magnit yang dihasilkan oleh beitan penguat (medan) atau kutub magnit yang arahnya dari kutub utara ke kutub selatan ditunjukkan pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Fluks magnit yang dihasilkan kutub-kutub magnit

Fluks magnit dengan arah melingkar yang dihasilkan arus mengalir pada konduktor jangkar ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut ini.

Gambar 2.5 Medan magnit yang dihasilkan pada konduktor berarus listrik

Interaksi medan magnit uniform (seragam) yang dihasilkan belitan penguat dengan medan magnit yang dihasilkan arus pada konduktor jangkar, menghasilkan medan magnit (fluks magnit) yang tidak seragam dan menyebabkan kerapatan fluks bertambah besar pada bagian atas konduktor yang berdekatan dengan kutub utara dan pada bagian bawah konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan. Sedangkan kerapatan fluks menjadi berkurang pada bagian bawah konduktor yang berdekatan denggan kutub utara dan pada bagian atas konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan. Kerapatan fluks tidak seragam ini menyebabkan konduktor yang berdekatan dengan kutub utara mengalami gaya berarah ke atas, sedangkan konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan mengalami gaya berarah ke bawah. Kedua gaya tersebut akan menghasilkan torsi yang memutar jangkar searah jarum jam. Besar gaya yang bekerja pada konduktor tersebut dinyatakan dengan : F Dimana : F = gaya (N) = BI

B I

= kerapatan fluks magnit (Wb/m2) = arus yang mengalir pada konduktor = panjang konduktor (m)

Berlaku hubungan-hubungan

Gambar 2.4 Konstruksi Dasar Motor DC Pada saat motor berputar, belitan jangkarnya akan dibangkitkan suatu gaya gerak listrik (GGL) awal yang ditentukan dengan persamaan dibawah ini Eb = ZN (P A) Volt

Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan kecepatan motor DC yaitu N = [EB ] [a PZ]

regulasi kecepatan

Dengan menganggap bahwa ujung-ujung motor dicatu dari suatu sumber tegangan tetap. Pada motor hubungan antara E b yang dibangkitkan di armatur dengan tegangan ujung Vt adalah :

Vt Eb = Ia Ra Atau

Dimana Ia sekarang merupakan masukan arus armatur. Tegangan gerak listrik yang dibangkitkan Ea menjadi lebih kecil dari pada tegangan ujung Vt, arus armaturnya berlawanan dan momen kakas elektromagnitnya pada arah perputaran armatur. Jika pada persamaan sebelumnya dikalikan dengan arus yang mengalir jangkar didapatkan :

Vt Ia - Eb Ia = (Ia)2 Ra

Dari persamaan tersebut diperioleh tiga buah komponen yaitu : Vt E b Ia = daya listrik masukan jangkar = daya mekanik yang setara dengan daya listrik yang timbul pada jangkar (Ia)2 Ra= rugi tembaga pada jangkar

10

2.3

Torsi Motor Arus Searah


Torsi (torque) adalah putaran atau pemuntiran dari suatu gaya

terhadap suatu poros, dan dinyatakan sebagai hasil perkalian gaya itu dengan jari-jari lingkaran dimana gaya tersebut bekerja. Berikut ini ditunjukkan suatu puli (pulley) dengan jari-jari r dan gaya F yang bekerja pada puli tersebut untuk menghasilkan torsi.

Gambar 2.5 Jangkar (puli) dengan jari-jari r dan suatu gaya F Torsi yang dihasilkan pada puli dinyatakan dengan : T = Fr

Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut dalam satu putaran adalah : W = gaya jarak = F 2 r

Daya yang dibangkitkan dalam n putaran/detik adalah : W dengan : T F r W = torsi pada puli (N-m) = gaya yang bekerja pada puli (N) = jari-jari puli (m) = usaha yang dilakukan oleh gaya dalam satu putaran (J) = F2r = Fr2n =Tw

11

n P w

= jumlah putaran (rps) = daya yang dibangkitkan (W) = kecepatan sudut (rad/detik)

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditentukan torsi yang dibangkitkan pada jangkar motor arus searah sebagai berikut : Ta w = Pa = Eb Ia
p a

Ta 2 n = z n

Ia
p a

Ta

= 0,159 z Ia

Jika jumlah putaran dalam satuan rpm, maka torsi yang dibangkitkan pada jangkar adalah : Ta dengan :
Pa Ta n

= 9,55

Eb Ia n

= daya mekanik yang dibangkitkan pada jangkar (W) = torsi yang dibangkitkan pada jangkar (N-m) = kecepatan putaran jangkar (rpm)

Torsi yang dihasilkan pada jangkar tidak seluruhnya berubah menjadi usaha berguna karena terdapat rugi besi dan rugu gesek (rugi rotasi). Torsi jangkar yang diubah menjadi usaha berguna disebut torsi poros, dan dinyatakan dengan : Tsh = = 9,55

12

Jika daya keluaran dinyatakan sebagai daya kuda (horse power) yang diukur dari pengereman pada poros motor (brake horse power), maka torsi poros dinyatakan dengan : Tsh dengan : Tsh Po = torsi poros motor (N-m) = daya keluaran motor (W) =

Selisih antara torsi jangkar dengan torsi poros dikenal sebagai rugi torsi. Rugi torsi = Ta Tsh

2.4

Jenis Belitan Mesin DC


Ada dua macam belitan armatur pada motor, yaitu belitan jerat atau

gelung atau lap winding dan belitan gelombang atau wave winding. Perbedaan pokok diantara keduanya ialah : Pada lab winding ujung akhir dari kumparan diletakkan pada segmen kommutator (disebut lamel) yang berdekatan dengan letak segmen kommutator awal kumparan, Pada wave winding ujung akhir dari kumparan disambungkan pada segmen kommutator sejauh 360 listrik terhadap segmen

kommutator awal.

Baik lap winding maupun wave ada beberapa macam yaitu, Simplex, duplex, quadruplex atau m-plex. Sehingga untuk lap winding ada simplex lap winding, duplex wave winding dan seterusnya. Sedangkan untuk wave winding ada simplex wave winding, duplex wave winding dan seterusnya. Tentu saja kalau memakai multiplex kita memerlukan banyak

13

slot. Untuk menghemat jumlah slot, satu slot dapat dipergunakan untuk menempatkan lebih dari satu kumparan. Untuk mengurangi kelemahan pada masing-masing belitan baik lap winding maupun wave winding maka dilakukan bentuk gabungan yaitu lap winding dan wave winding digunakan bersama-sama dan disebut frog-leg winding.

2.5

Jenis Motor DC
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mesin arus

searah dapat dioperasikan baik sebagai generator maupun sebagai motor ,dengan demikian konstruksi motor arus searah sama dengan konstruksi generator arus searah. Seperti halnya generator arus searah, motor DC dapat dibedakan berdasarkan sumber arus penguatnya motor DC dengan penguatan terpisah dan motor DC penguatan sendiri

14

Gambar 2.6 Pembagian Motor DC Motor Arus Searah Penguatan Terpisah Motor penguatan terpisah (penguatan bebas) adalah motor arus searah yang memperoleh sumber arus penguat (medah) dari luar motor. Pada motor ini memiliki suplai tegangan yang yang berbeda sehingga tegangan penguatannya bisa diubah-ubah tanpa mempengaruhi tegangan suplainya. Motor ini digunakan untuk beban yang relatif konstan atau tidak berubah secara drastis. Motor DC penguat terpisah adalah merupakan salah satu dari jenis motor DC yang dapat menambah kemampuan daya dan kecepatan karena memiliki fluks medan () yang dihasilkan oleh kumparan medan,

15

yang terletak secara terpisah dan mempunyai sumber pembangkit tersendiri berupa tegangan DC. Sehingga dengan demikian, jenis motor DC penguat terpisah ini sangat memungkinkan untuk dapat membangkitkan fluks medan () bila dibandingkan dengan menggunakan motor dc magnet permanen. Karena motor DC penguat terpisah mempunyai fleksibilitas dalam pengontrolan, seperti yang terdapat pada Gambar 2.7 Pada kenyataannya terdapat dua hal yang dapat mempengaruhi nilai torsi dan kecepatan dari motor DC jenis penguat terpisah, yaitu tegangan dan fluks medan. Hal ini dapat kita amati dari persamaan dasar motor DC, sebagai berikut : V = Ea + Ia Ra

Jika E = c n Maka, Vt = c n + Ia Ra
-

n Keterangan : n c Ra Vt Ia

= Kecepatan = Konstanta = Tahanan Jangkar = Tegangan jepit motor = Arus jangkar = Fluks magnet

16

Aplikasi secara umum, fluks medan diusahakan tetap dalam kondisi yang konstan, sedangkan untuk tegangan suplai motor DC ditambah secara linear, hingga diperoleh kecepatan nominal dari motor. Ketika kecepatan yang diinginkan tersebut telah diperoleh, langkah kedua adalah menjaga agar kondisi tersebut tetap stabil tidak melebihi kecepatan nominal, maka tegangan suplai dibiarkan dalam kondisi konstan dan fluks pada kumparan medan diperkecil dengan mengurangi arus medan (If) yang diberikan. Pada keadaan ini terjadi pelemahan kerja pada sisi kumparan medan ( field Weaking ) dan kecepatan motor DC tersebut dapat mencapai 50% s/d 100% dari kecepatan nominal motor. Diagram rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan terpisah ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar 2.7 Rangkaian ekivalen motor penguatan terpisah

17

Karakteristik Motor DC dengan Penguat Terpisah Jika tegangan suplai yang diberikan pada kumparan medan diatur dalam kondisi konstan pada suatu harga maksimum dari motor, maka fluks motor () yang dibangkitkan menjadi besar, sehingga untuk harga Vt bernilai konstan. Hubungan antara nilai torsi motor dan kecepatan motor dapat dipresentasikan dengan hubungan antara dua buah garis lurus dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang terletak pada sumbu kecepatan seperti pada Gambar 2.8. Apabila proses dari motor tersebut dihubungkan pada suatu sistem mekanik (dalam hal ini motor diberi beban / terbebani) maka sistem akan bekerja pada poin (P1), yang mana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis. Sedangkan jika motor tidak dihubung pada suatu mekanik (dalam hal ini motor tidak diberi beban atau tidak terbebani), motor akan beroperasi pada posisi poin (P0). Untuk kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang terkontrol dari tegangan searah, maka kecepatannya dapat diatur mulai dari nol sampai harga Vt sama dengan harga tegangan maksimum. Nilai range dari Vt2 akan mengikuti karakteristik dari tegangan Vt1.

Gambar 2.8 Karakteristik Torsi dan Kecepatan dengan Pengaturan Tegangan Jangkar
18

Prinsip Kontrol Kecepatan Motor DC Penguat Terpisah Pada Gambar 2.9 menunjukkan rangkaian ekivalen dari motor DC penguat terpisah, dimana pada sumber tegangan kumparan jangkar dan kumparan medan dalam posisi terpisah. Dari rangkaian tersebut diperoleh suatu persamaan :

Gambar 2.9 Rangkaian Ekivalen Motor DC Penguat Terpisah Pada keadaan steady state, turunan terhadap fungsi waktu adalah nol (0) dan jika variable if, persamaan sebagai berikut : ia, dan m konstan, maka diperoleh

19

Tegangan dari ggl lawan yangdibangkitkan pada kumparan jangkar motor pada saat motor bekerja dapat ditulis dengan suatu persamaan sebagai berikut :

Saat motor start, nilai ggl lawan adalah nol, sehingga arus pada kumparan jangkar cukup besar. Untuk persamaan torsi internal pada motor diperoleh persamaan sebagai berikut :

Beberapa metode yang digunakan untuk mengatur kecepatan dari motor dc penguat terpisah mengacu pada persamaan ini

Pada kondisi steady state, kecepatan motor dc dapat dikontrol langsung dengan mengatur nilai tegangan terminal jangkar Vt, dapat juga diatur melalui besarnya fluks () pada kumparan medan dengan cara menambah arus medan (If), dari kedua metode ini dapat dikombinasikan untuk mendapatkan range pengaturan kecepatan yang lebih baik.

20

Gambar 2.10 Model Pengukuran Motor DC Penguatan Terpisah (a) Tanpa Beban (b) Dengan Beban

21

Analisis Karakteristik Motor DC penguat terpisah tanpa beban

Gambar 2.11 Grafik peningkatan kecepatan terhadap perubahan tegangan VT

Gambar 2.12 Grafik Tegangan VT terhadap arus jangkar IA

Karakteristik beban nol dari motor DC penguatan terpisah dapat dibuat, dimana mesin dijalankan pada kecepatan putar tetap dan emf beban nol yang dibangkitkan pada ujung-ujung kumparan jangkar diukur tegangannya dengan voltmeter V.Pengukuran arus penguat medan dimulai dari nol. Penguatan medan terpisah dapat diatur dengan potensio meter penguatan arus medan atau If dapat diubah dari nol sampai yang dikehendaki dan harganya dapat dibaca.

22

Gambar 2.13 Karakteristik dari Motor DC Penguatan Terpisah beban nol Analisis Karakteristik Motor DC penguat terpisah berbeban

Gambar 2.14 Grafik perubahan kecepatan Rpm terhadap peningkatan daya (watt)

Gambar 2.15 Grafik peningkatan arus jangkar IA terhadap kenaikan daya (watt)

23

Pembebanan dituju pada generator dengan menggunakan lampu pijar (resistif), dengan daya masing-masing lampu 100 Watt. Setting tegangan keluaran generator sama dengan tegangan VT. Dalam perbandingan ini tegangan keluaran generator mengalami penurunan. Gejala ini disebabkan karena semakin besar daya yang digunakan akan diikuti oleh penambahan arus sehingga mengalami jatuh tegangan pada generator. Namun pada motor sebagai pemutar mekanik generator tidak mengalami jatuh tegangan. Semakin banyak lampu yang digunakan sebagai beban maka hambata akan semakin secil, dan sesuai dengan hukum ohm untuk V tetap maka arus I akan semakin besar. Pada sesi ini keadaan dari motor sebagai pemutar mekanik di set dengan tegangan VT 200 Volt arus medan tetap 1,5 Ampere dan kecepatan 1502 Rpm. Semakin besar daya yang dikeluarkan oleh generator sebagai beban motor, maka kecepatan motor mengalami penurunan. Pada motor tidak mengalami jatuh tegangan yang berarti walaupun generator mendapat pembebanan. Ini karena pada motor DC penguatan terpisah mendapat dua penguatan terpisah yaitu pada Armatur dan Medan.

24

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat ditarik pada makalah ini

yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan karakteristiknya, motor arus searah dapat

menghasilkan torsi yang lebih besar dan daerah pengaturan kecepatan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik 2. Prinsip dasar motor arus searah adalah berdasarkan hukum Lorentz, yaitu jika sebatang konduktor berarus listrik

ditempatkan diantara kutub-kutub magnit (kutub utara dan kutub selatan), maka pada konduktor tersebut akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan konduktor itu. Arah gerak konduktor tersebut ditentukan berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming. 3. Motor DC penguat terpisah adalah merupakan salah satu dari jenis motor DC yang dapat menambah kemampuan daya dan kecepatan karena memiliki fluks medan () yang dihasilkan oleh kumparan medan, yang terletak secara terpisah dan mempunyai sumber pembangkit tersendiri berupa tegangan DC. Sehingga dengan demikian, jenis motor DC penguat terpisah ini sangat memungkinkan untuk dapat membangkitkan fluks medan () bila dibandingkan dengan menggunakan motor dc magnet permanen. Karena motor DC penguat terpisah mempunyai fleksibilitas dalam pengontrolan

25

4. Pada kenyataannya terdapat dua hal yang dapat mempengaruhi nilai torsi dan kecepatan dari motor DC jenis penguat terpisah, yaitu tegangan dan fluks medan 5. Karakteristik mesin DC dengan penguatan terpisah. Jika tegangan suplai yang diberikan pada kumparan medan diatur dalam kondisi konstan pada suatu harga maksimum dari motor, maka fluks motor () yang dibangkitkan menjadi besar, sehingga untuk harga Vt bernilai konstan. Hubungan antara nilai torsi motor dan kecepatan motor dapat dipresentasikan dengan hubungan antara dua buah garis lurus dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil.

26

DAFTAR PUSTAKA

Daniel amaya, Studi Komparasi Motor DC Penguatan Terpisah dan Penguatan Shunt Motor DC, http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/13020-8886267064764.pdf. diakses pada tanggal 24 Desember 2013 Mulyadi arif, Motor Arus Searah, http://ilmukulistrik.blogspot.com/2013/09/motor-arus-searah.html. diakses tanggal 24 Desember 2013 Motor DC, http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/03/motor-dc.html. Diakses tanggal 24 Desember 2013

27

You might also like