You are on page 1of 15

SM' SATRIA # 'el(%)(* Te*n(l(gi In+("%a

i ,an '(%!ni*a i %idang *eahlian 'ehnik *omputer dan 4nformatika *ompetensi *eahlian +ultimedia +ata Pelajaran +emahami 5ara Penggunaan Peralatan 'ata 5ahaya *elas / Semester 644 ++ / 7 8uru Pengajar .ji 8una&an, S9, ++

MEMAHAMI CARA PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA


A. TATA CAHAYA PEMENTASAN (LIGHTING)
1. Mengenal Pencahayaan (Lighting) Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Pencahayaan (Lighting) adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi suatu obyek / panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu !. Lighting sebagai Penerangan, yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi tempat beserta unsur"unsurnya serta agar pementasan dapat terlihat dengan jelas. #. Lighting sebagai Pencahayaan, yaitu fungsi lighting sebagai unsur artisitik pementasan. $ang satu ini bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah. %isa menentukan peran dan suasana, &ajah tokoh"tokoh yang sedang berperan. 2. Un !"#Un !" $ala% Lighting & Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain !. 'ersedianya peralatan dan perlengkapan. $aitu tersedianya cukup lampu, kabel, holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. 'idak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan. #. 'ata letak dan titik fokus. 'ata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. (amun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. 'eori lain mengatakan idealnya, lighiting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan, dan belakang, atas dan ba&ah, kiri dan kanan, serta bagian tengah. ). *eseimbangan &arna. +aksudnya adalah keserasian penggunaan &arna cahaya yang dibutuhkan. ,al ini berarti, lightingman harus memiliki pengetahuan tentang &arna. -. Penguasaan alat dan perlengkapan. .rtinya lightingman harus memiliki pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya. 'ata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati"hati jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya. /. Pemahaman naskah. .rtinya lightingman harus paham mengenai naskah yang akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran sutradara sebagai 0penguasa tertinggi1 dalam pementasan. Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara satu dengan lainnya. 2ika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu jalannya proses produksi secara keseluruhan. %egitu pula dengan 3tukang tata cahaya1. Dia juga menjadi bagian penting selain sutradara dan aktor, disamping make up, stage manager, dan unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga harus memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan. Dari paparan di atas, semuanya dapat dicapai dengan belajar mengenai tata cahaya dan unsur pendukung lainnya.

-. .ilte" Cahaya Perlu diperhatikan bah&a &arna benda transparan (misalnya filter cahaya), sangat bergantung pada &arna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada &arna benda tidak transparan (seperti batu, daun dan lainnya) tergantung pada &arna yang dipantulkan. 2adi filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus &arna"&arna tertentu. /. Te*ni* Pencahayaan a. .!ng i Pencahayaan Dalam kehidupan sehari"hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra penglihatan / mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi"fungsi berikut " menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera, " menciptakan gambar yang artistik, " membuat efek khusus, " menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu. 0. 1eni Cahaya Penjeniasan cahaya pada sinematografi dan fotografi didasarkan pada fungsi pencahayaan tersebut. %erdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (!) cahaya kunci / cahaya utama (key light), (#) cahaya pengisi (fill light), dan ()) cahaya belakang (back light). *ey light adalah cahaya yang lengsung mengenai objek dan bersifat dominan. *ebanyakan key light searah dengan kamera. :ntuk tujuan menciptakan efek tertentu key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya mengenai sebagian objek. ;ill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. *ey light yang mengenai salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. ;ill light berfungsi menimpa/menghilangkan bayangan key light. ;ill Light juga berfungsi meratakan intensitas sinar pada ruangan. 2umlah fill light biasanya lebih dari satu disesuaikan dengan kebutuhan penghilangan bayangan. %ack Light adalah cahaya yang berasal dari belakang obyek, dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik dan memperkuat kesan (siluet, angker, misterius). c. 1eni Pencahayaan .da - model pencahayaan yaitu !. .mbient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis ambient lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. Sebuah lampu diletakkan di tengah"tengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting. 'etapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi / peristi&a yang mungkin terjadi diruangan. 'idak mungkin ruang makan selalu romatis. #. Local lighting, atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk akti<itas sehari"hari. +isalnya membaca, belajar, memasak, berdandan dan sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat lelah. ). .ccent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain contoh di atas, pencahayaan jenis ini bisa dipakai sudut tertentu, barang tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi tertentu. -. (atural lighting, alias sinar matahari bahkan cahaya bulan. %ila di desain sejak a&al, pemanfaatan cahay matahari juga dapat membuat ruangan menjadi terang. 2. A a #A a Penataan Cahaya *ursus ini meninjau cahaya dari segi teori dan manfaat mencahayakan suatu pementasan. 'umpuan diberikan terhadap hal"hal berikut " ;ungsi dan kualitas cahaya " .spek rekabentuk dalam cahaya " .sas elektrik= mengenali bentuk"bentuk seri dan paralel serta menggunakan undang"undang >hm untuk menyelesaikan masalah tentang arus, rintangan, <oltan dan tenaga. " .spek optik yaitu aspek pantulan dan pembiasan cahaya di dalam berbagai permukaan jenis reflektor dan ciri"cirinya tentang pembiasan cahaya. " 2enis dan fungsi lampu yang digunakan di dalam teater " *egunaan &arna di dalam pementasan teori &arna dan penga&alan &arna " Sistem pemalap ?dimmer system@ A manual dan memory " +encipta 0light plot1 dan membentuk 0lighting cues1

3. MENGENAL PERALATAN TATA CAHAYA


%erikut ini macam " macam peralatan tata cahaya untuk studio foto, maupun panggung 1. PAR 4/ (Parabolic Aluminized Reflector 64)

%erisi bohlam P.B C- dengan kapasitas !DDD Eatt %ohlam P.B sendiri terdiri dari ) (tiga) macam, yaitu 5P CD (<ery narro& spot), 5P C! (medium/narro& spot), dan 5P C# (flood) Penggunaan macam bohlam P.B ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan dari acara tersebut 'erbuat dari aluminium 'erdiri dari # &arna, yaitu hitam dan sil<er Dilengkapi dengan filter frame %iasanya disertakan juga &arna dari filter tersebut

2. .l((, Hal(gen 5 CYC %erisi bohlam halogen dengan kapasitas !DDD Eatt %iasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience

-. ."e nel %erisi bohlam fresnel dengan kapasitas !DDD Eatt atau #DDD Eatt Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk keperluan studio 'F, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera <ideo

/. E++ect Light Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir"akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam # (dua) jenis, yaitu scanner dan mo<ing light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. *apasitas bohlam biasanya lebih ber<ariasi, seperti mulai dari kapasitas #/D Eatt, /7/ Eatt, !#DD Eatt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas !/DD Eatt dan #DDD Eatt. Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console

2. Scanne"

8erakan <ertikal G #)DH 8erakan horisontal G 7/H .lat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas

4. M(6ing Light

8erakan <ertikal G /-DH 8erakan horisontal G #C7H Lampu jenis ini terdiri dari # (dua) jenis yaitu mo<ing light &ash dan mo<ing light profile / spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo +emiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris, Ioom atau frost. 8erakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas

7. .(ll(8 )(t

.lat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang menjadi sorotan utama, seperti +5, bintang tamu atau seseorang yang spesial dalam acara tersebut *apasitas bohlam beragam, mulai dari /7/ Eatt hingga /DDD Eatt. Demikian juga dengan jenis bohlam. Dikendalikan secara manual.

9. City Light C(l(" 5 :a h

Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color / &ash. Dipakai untuk membuat nuansa &arna pada suatu area acara. Sering difungsikan sebagai alternatif pengganti lampu P.B. *apasitas bohlam #/DD Eatt. Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console.

;. Mi""(" 0all

%erupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca

'idak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar. (ama keren yang sering diucapkan adalah 3bola diskoK.

1<. S%(*e Machine

9fek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis"garis sinar yang dipancarkan oleh lampu P.B dan lampu efek. Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting console, ataupun manual.

C. ISTILAH#ISTILAH $ALAM TATA CAHAYA


%eberapa istilah yang sering digunakan dalam tata cahaya a. La%)! sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par )J, halogen, spot, follo& light, focus light, dll. b. Holder dudukan lampu. c. 'a0el penghantar listrik. d. Dimmer piranti untuk mengatur intensitas cahaya. e. Main Light cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara keseluruhan. f. Foot Light lampu untuk menerangi bagian ba&ah panggung. g. Wing Light lampu untuk menerangi bagian sisi panggung. h. Front Light lampu untuk menerangi panggung dari arah depan. i. Bac Light lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan di panggung bagian belakang. j. !ilouet Light lampu untuk membentuk siluet pada backdrop. k. "##er Light lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat di atas panggung. l. $ool% peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring), tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, a<ometer, saklar, stopcontact, jumper, dll. m. !eri Light lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri"sendiri. (! channel ! lampu) n. Paralel Light lampu yang diinstalasi secara paralel (! channel beberapa lampu). Secara sederhana hal"hal tersebut adalah yang pada umumnya harus diketahui oleh lightingman, selanjutnya baik tidaknya tatacahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan kreatifitas dari lightingman. 4ntinya, jika ingin menjadi 0lightingman sejati1, .nda harus banyak belajar dan mencoba (trial and error).

$. .UNGSI TATA CAHAYA


Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi publik ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublim, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi. Secara khusus, tata cahaya dapat berfungsi untuk 1. Menga,a*an Pilihan 3agi Segala Hal Yang $i)e"lihat*an ,al yang sangat penting bagi cahaya lampu adalah dapat berperan di atas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. .pa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan latar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya. Meng!ng*a)*an 3ent!* 2ika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian dari skeneri akan nampak datar atau flat, tidak menarik. Di sini tidak nampak sinar tajam ( high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. .gar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang &ajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi"rendah derajat pencahayaan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi"rendahnya derajat pencahayaan itu. Pengungkapan bentuk pada hakikatnya disempurnakan oleh pencahayaan. Sudut datang cahaya dan arah cahaya lampu khusus, harus diramu bersama dengan hati"hati sehingga menghasilkan pencahayaan yang seimbang hingga ada pembeda antara keremangan dan bayangan. *ontras dan keanekaragaman &arna juga merupakan bagian"bagian yang harus dapat dibedakan sehingga dapat memikiat perhatian penonton. Me%0!at Ga%0a" :a=a" Di dalam fungsi ini, juga termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya &ajar yang memberi petunjuk terhadap &aktu sehari"hari, &aktu setempat, dan musim. Me%0!at '(%)( i i +embuat komposisi dengan cahaya adalah sama dengan menggunakan cahaya sebagai elemen rancangan. ,al ini terkait dengan kebutuhan skeneri, objek mana yang harus disorot dengan intensitas yang rendah/tinggi hingga berkomposisi bagus, pola"pola bayangan juga harus diperhatikan. Menci)ta*an S!a ana (Hati51i8a) Dengan pengaturan cahaya diharapkan dapat menciptakan suasana termasuk adanya perasaan atau efek keji&aan yang diciptakan oleh pemeran dengan didukung oleh cahaya.

2.

-.

/.

2.

E. PERALATAN TATA CAHAYA UNTU' .>T> $AN ?I$E>


Di ba&ah ini beberapa peralatan dan perlengkapan studio foto atau <ideo, diantaranya 1. R!ang St!,i( Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan, jika hanya Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang besar. 2adi tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio tersebut. Pada tahap a&al studio dapat berukuran ) L - m atau - L C m pertimbangannya menyangkut perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background dan lain"lain.

2. 'a%e"a ,an Len a .da tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg biasa disebut kamera )/mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera memiliki kelebihan dan kekurangan. :ntuk pemotretan portrait, biasanya digunakan kamera format medium, sedangkan pemotretan still life memakai kamera format besar. .kan tetapi bukan berarti kamera format kecil atau kamera )/mm tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah banyak studio foto yang memakai kamera dengan format )/mm untuk pemotretan portrait di studio. -. Ca0le Relea e ;ungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. .lat ini akan memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau bulb. /. Elect"(nic .la h Hea, 9lectronic ;lash ,ead atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat. 2. 'a0el Sin*"(ni a i *abel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini menghubungkan kamera dengan lampu studio. 4. T"ige" ,an Recei6e" .lat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera. 7. Alat Peng!*!" Cahaya 5 .la h Mete" 5 Light Mete" .lat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan 9. Alat Peng!*!" S!h! :a"na 5 C(l(" Mete" :ntuk mengetahui suhu &arna/&hite balance yang tepat dari sumber cahaya yang digunakan pada saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu &arna atau color meter. .lat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu &arna sehingga bias didapat nilai dari &hite balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan filter &arna yang tepat untuk kamera. Suhu &arna atau &hite balance dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar //DD *el<in atau lebih sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru"biruan dan seiring dengan pemakaian dari lampu flash studio tersebut suhu &arna berangsur"angsur turun hingga bisa mencapai -)DD *el<in dan menjadi kekuning"kuningan. Dengan alat pengukur suhu &arna tersebut maka akan bisa didapat suhu &arna yang tepat. ;. Stan,a" Re+le*t(" %iasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang menghasilkan cahaya yang langsung dan keras. 1<. Re+le*t(" Beflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari ) &arna yaitu putih, perak dan emas dimana masing"masing &arna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut. 11. Pay!ng St!,i( Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector. .lat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.

12. S(+t0(@ SoftboL digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan cahaya yang dihasilkan softboL lebih terbatas, ukuran softboL juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran softboL akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan. SoftboL dapat menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model. 1-. >ct( $(%e >cto Dome sama seperti SoftboL menghasilkan efek cahaya yang lebih halus dan cahaya yang terarah, selain itu octodome menghasilkan efek bayangan segi delapan pada pupil mata model. 1/. Sn((t Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar mendapatkan efek spot. .lat ini biasanya digunakan diatas dan dibelakang objek untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang, misalnya untuk ,airlight.

.. MACAM#MACAM LAMPU
Lampu tidak dapat berdiri sendiri dalam tata cahaya, melainkan &ajib hukumnya untuk berpadu dengan listrik, kabel sebagai penghantar listrik, holder sebagai rumah lampu, dan dimmer sebagai pengontrol lampu. Secara umum, terdapat tiga macam lampu, yaitu !. Lampu cahaya umum jenis"jenis lampu biasa, lampu kerja, dan lampu flood. #. Lampu cahaya khusus jenis"jenis lampu spot, seperti ellipsoidal, lekolites, spherical, dan mirror. ). Lampu cahaya campuran jenis"jenis lampu strip, seperti lampu border, lampu kaki, lampu backing, lampu siklorama 'iga macam lampu itu memiliki sifatnya masing"masing. Lampu cahaya memiliki sifat cahaya yang memencar, disebabkan oleh cahaya yang keluar dari lampu hanya dipantulkan melalui reflektor menembus cahaya pada kaca lampu. Sedangkan pada jenis lampu khusus, cahaya yang keluar dari lampu setelah dipantulkan melalui reflektor kemudian dibiaskan melalui lensa. Pembiasan melalui lensa tersebut menyebabkan sorotan cahayanya terpadu dan keluar dengan tajam. Pada lampu campuran sifatnya seperti lampu umum, hanya setelah cahaya terpantul melalui reflektor kemudian dibiaskan melalui kaca lampu yang ber&arna"&arni, satu lampu satu &arna, biasanya merah, hijau, putih atau amber. %eberapa jenis"jenis lampu secara khusus dijelaskan di ba&ah ini. !. Lampu cahaya umum #. Lampu cahaya campuran (strip) ). Lampu cahaya khusus(fresnellites) -. Lampu cahaya khusus (lekolites) (lihat lampiran !) 'ipe"tipe lampu menurut petunjuk ukurannya, terdapat tiga tipe lensa yang berbeda seperti a. Lampu spot lensa kon<eks !. lensa #D cm !DDD"#DDD &att #. lensa M cm /DD"!DDD &att ). lensa 7,/ cm #/D"-DD &att b. Lampu spot lensa step (fresnell) !. lensa #!/#- cm /DDD &att #. lensa !#,//!J cm #DDD &att ). lensa !# cm !DDD"#DDD &att -. lensa M cm #/D"7/D &att /. -,/ cm !DD &att c. !. !J cm )DD"/DDD &att !D"!#D beam #. !# cm !DDD"#DDD &att #D"#-D beam ). !# cm #/D"7/D &att !/"!JD beam -. !J cm #/D"7/D &att #C")-D beam /. !J cm )DD"/DDD &att !D"-/D beam (lihat lampiran)

Sa"ana Pengen,ali La%)! Sarana pengendali lampu pada dasarnya terdapat empat hal penting, yaitu !. 4ntensitas :ntuk mengendalikan cahaya lampu dari terang ke gelap atau gelap ke terang biasanya dipergunakan alat yang disebut dimmer. Dengan alat ini, masing"masing satuan lampu yang diapsang di atas pentas dapat dikendalikan mulai dari pencahayaan penuh, perlahan"lahan surut, sampai mati sama sekali, dan sebaliknya. $ang menentukan intensitas cahaya lampu pentas selain dimmmer juga kekuatan lampunya (&att"nya) dan dimensi dari perumahan lampu itu. Seorang penata cahaya dapat mengatur intensitas paling tinggi yang diperlukan bagi masing"masing daerah panggung yang dikehendaki pencahayaannya. 'iap"tipa saluran dimmer dapat digunakan untuk memberi keseimbangan intensitas cahay tersebut dari setiap sumbernya. Secara ideal diharapkan bah&a skeneri (suasana gerak"gerik di atas pentas) setiap adegan dapat dihasilkan dari pencahayaan masing"masing sumbernya. .degan berikutnya mungkin akan terdiri dari hasil pencahayaan yang berbeda susunan intensitasnya meskipun sering dipergunakan dalam asluran dimmer yang sama. #. Earna Earna juga penting peranannya sebagai alat pengendali intensitas cahaya. Di negara teklnologi maju yang telah lama menggunakan intensitas cahaya listrik sebagai alat utama cahaya panggung, pada abad 6F tidak saja membedakan intensitas cahaya lampu antara komedi dan tragedi, akan tetapi juga membedakan tata &ana cahayanya. Earna"&arna hangat dipergunakan untuk cahaya komdei, sedangkan &arna dingin dipergunakan untuk cahaya tragedi. *onsepsi &arna demikian itu masih secara umum dan masih banyak dipergunakan hingga pada saat ini, namun juga banyak sekali kejutan"kejutan &arna cahaya yang diciptakan secara cerdik yang menjadi tantangan. Penggunaan &arna cahaya di panggung sangat menarik oleh karena sifat"sifatnya yang unik. Di satu pihak ia memiliki sifat objektif oleh karena takarannya sudah pasti, misalnya, sumber cahayanya, kekuatan lampunya, perumahan lampunya, media atau filter (saringan) &arnanya, semuanya sudah pasti. (amun, sorotan &arna cahaya lampu itu ketika memantul dari benda atau pemeran yang kena sorot, pantulan &arnanya yang sampai mata penonton bisa berubah. Di lain pihak, &arna memiliki sifat subjektif atau memiliki faktor psikologis karena kemauan sang sutradara yang lebih tertarik kepada pantulan &arna"&arna para pemeran di mata penonton. Dengan demikian, diperlukan kemahiran tersendiri bagi seorang penata cahaya untuk mengolah faktor"faktor objketif dan subjektif. 'idak saja diperlukan pengetahuan yang mendalam, akan tetapi juga pengalaman yang matang untuk mendapatkan hasil yang sebaik" baiknya. ). Distribusi Distribusi adalah kepekatan, penyebaran, dan arah cahaya lampu. ,al ini akan berhubungan pula dengan banyak sedikitnya jumlah lampu, banyak sedikitnya jummla tipe"tipe peralatan lampu, dan penempatan kedudukan lampu itu. *ualitas distribusi cahaya lampu teristime&a diberikan oleh masing"masing tipe peralatannya (lampu cahaya khusus atau lampu cahaya umum), besar kecilnya cahaya ditentukan oleh penggunaan dimmer, tajam atau lembutnya garis cahaya tergantung dari sudut datangnya cahaya ke sasaran, dan lain sebagainya. +asing"masing peralatan bergantung dari tipenya membentuk berbagai efek pencahayaan. 'empat kedudukan lampu"lampu itu terarah menurut kemamuan penata cahaya berdasarkan atas plot cahaya (light plot). 5ahaya cerah diarahkan ke sana, cahaya redup di arahkan kemari, dan seterusnya yang semuanya diarahkan dan disusun menuju sasaran platis dan komposisi yang berefek <isual. .da tiga perangkat pengendali distribusi cahaya lampu yang saling berhubungan, yaitu !. perangkat pengendali lampu umum yang menghasilkan cahaya yang memencar #. perangkat pengendali lampu khusus yang memiliki cahaya mengempal, dan ). perangkat pengendali yang berada pada berbagai &arna cahaya yang tersorot ke permukaan objek yang sama. ;akta membuktikan bah&a skenerio, kostum, peralatan, dan bahkan tata rias para pemeran memiliki berbagai kemampuan menyerap danm memantulkan cahaya lampu yang perlu dipertimbangkan. ,al ini sangat penting untuk diperhitungkan dalam distribusi cahaya dalam sebuah peemntasan. %ahkan seorang pemeran yang bergerak di atas pentas dapat merubahj

distribusi cahaya apabila tidak diperhitungkan sebelumnya. ,al ini disebabkan oleh segenap tubuh, kostum, dan peralatan yang diba&anya aadalah pemantul cahaya seperti halnya bagian set yang lain. -. 8erakan Sarana pengendali lampu yang terakhir adalah gerakan, yaitu perubahan satu atau lebih kualitas cahaya. 8erakan cahaya lampu ini bisa terjadi oleh karena beberapa hal. 8erakan cahaya lampu ini bisa terjadi oleh karena beberapa hal. 8erakan cahaya lampu yang sengaja digerakkan oleh a&ak panggung (manual) untuk mengikuti gerakan pemeran (biasanya disebut follow spot). *emudian ada gerakan cahaya lampu yang diatur secara mekanis (banyak digunakan lampu disko). Di samping itu, ada pula gerakan cahaya lampu meremang (dim turun) dan emnerang (dim naik), yaitu kecenderungan pengaturan gerakan cahaya lampu melalui alat dimmer yang penanganannya hanya dapat dimungkinkan melalui induk mekanis atau alat elektris. ,anya dengan alat elektronis modern, hal ini bisa dilaksanakan dengan baik. Satu orang operator pengendali lampu (manual) dapat menangani tidak lebih dari tiga atau empat bilah tahanan (resistensi) atau autotransformer yang terdapat pada tangan"tangan (handle) dimmer dan itupun terletak dalam kelompok yang berdekatan. 8erakan cahaya pada saat pertunjukan sedang berjalan harus dikerjakan dengan cermat. .pabila tidak, dikha&atirkan akan menyesatkan dan luput dari nilai"nilai dramatik yang akan dicapai. Selain itu, ruang operator lampu dengan orang yang mengendalikan lampu harus memiliki pandnagan penuh ke atas panggung. Dengan demikia, ia dapat mengoordinasikan gerakan" gerakan cahaya atau perubahan cahaya dengan gerak"geriknya. 8erakan cahaya lampu akan memberikan kualitas dinamis cahaya berbagai lakon apabila ia mengikuti pola"pola komposisi yang bagus yang dibuat berdasarkan nilai rasa puisi, musik, <isual, serta kadar pertunjukkan (rasa teater). Lang*ah#lang*ah Pe%a angan La%)! !. Sebelum memasang lampu, harus memahami dulu skenario dari drama yang akan dipentaskan. Setelah paham, maka akan diperoleh gerakan"gerakan panggung. Dengan demikian dapat diketahui daerah"daerah yang dipakai dalam pementasan tersebut. #. %uatlah sketsa pergerakan para aktor dari skenario yang akan dipentaskanN ). 'entukan plot cahaya dari fokus daerah"daerah yang dipakai. -. Pilihlah &arna"&arna dari lampu sesuai dengan kebutuhan skenario. /. Setelah itu, buatlah desain tata letak lampu berikut aliran listrik melalui kabel, termasuk paralel atau serinya. C. 5ek lampu yang akan digunakan berikut holder dan kabelnya. Pastikan semuanya dalam kondisi yang bagus. 2angan mengecek lampu dalam keadaan terpasang di atas panggung. Sebaiknya cek di ba&ah panggung. 7. Setelah semuanya dalam kondisi yang pasti, naikkan lampu dan fokuskan. J. Perhitungkan juga skenerinya sehingga dalam penajaman atau peremangan cahaya dapat menghasilkan sesuai dengan kondisi dramatis yang diinginkan sutradara. M. 5obalah dengan bayangan para pemeran berikut propertinya sehingga dapat diketahui suasana dramatisnya sesuai dengan arahan sutradara. !D. Lakukan gladi sebelum pementasan dimulai. 9<aluasi dan perbaikilah. 1< TRI' APLI'ASI :ARNA !. .plikasi &arna cerah pada salah satu elemen luar, misalnya untuk &arna merah bata pada pagar, menjadi aksen untuk keseluruhan rumah. #. Earna netral untuk fasad bangunan lebih baik, tapi jika ingin menggunakan &ana cerah, aplikasikan hanya pada satu bidang. ). Perpaduan &arna cokelat dengan hijau dapat membuat atmosfer ruang menjadi lebih tenang. -. .bu"abu muda serta hijau kecokelatan mampu menghadirkan kecerahan dalam ruangan. /. Pada &arna ruangan yang terlihat monoton, tambahkan cahaya buatan agar ruangan lebih hidup. C. Earna"&arna lembut dan cahaya buatan yang temaram dapat memberikan kehangatan dan keakraban suasana pada ruang keluarga dan kamar tidur. 7. Permainan dinding dengan &arna natural akan membuat ruangan lebih luas. J. Earna dinding natural yang berbeda"beda pada setiap ruang akan menciptakan suasana yang berbeda pula untuk masing"masing ruang tersebut.

M.

Pagar merah bata, dinding abu"abu tua, dan dinding abu kecokelatan membuat tampilan rumah lebih dinamis. !D. :ntuk menghilangkan kesan gelap di kamar mandi, gunakan keramik &arna krem pada dinding dan putih pada lantai. :nsur dekor juga memanfaatkan cahaya untuk membantu suasana tertentu. +isalnya, cahaya terang menyiratkan siang hari, atau cahaya ber&arna biru menyiratkan suasana malam hari. 5ahaya ber&arna juga digunakan untuk memberi aksentuasi pada adegan atau tokoh tertentu.

Teknik Pencahayaan dalam Fotografi(lighting)


High Key Lighting

High Key Lighting adalah pencahayaan yang terang, merata dan menghindari adanya bayangan pada sebuah obyek.Biasanya lighting high key ini diterapkan pada pemotretan yang menginginkan agar detail pada sebuah obyek dapat terekam dengan jelas, memberikan mood yang cerah dan atmosfir yang gembira. Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk Diantaranya pada pemotretan foto produk, fashion, baby atau anak-anak. et up penerapan lighting high key ini bisa bermacam-macam, diantaranya ! Lighting satu lampu. atu lampu sebagai mainlight menggunakan softbo" minimal berukuran #$%&'%, agar cahaya dapat jatuh lebih merata dan mengeliminir adanya bayangan. Disetel o(ere"pose antara #)$ sampai # stop tergantung efek yang dikehendaki. Lighting dua lampu.Dua lampu sebagai mainlight menggunakan softbo" minimal '%&'% serta diposisikan e*ui(alen terhadap obyek sebagai sumbu. +adi tidak ada lampu yang berfungsi sebagai fill-in. +ika masih timbul bayangan atau gradasi terang gelap pada obyek, bisa dihindari dengan memaksimalkan fungsi dari reflektor.

Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencahayaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. ,oto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. etting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.

Candle Light

-asil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. ,oto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. plit Lighting

Split lightingteknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. -asilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting

Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. biar kesannya mengerikan hehehehe.

!utterfly Lighting

Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. ehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto seperti gambar di samping sangat cantik .

"em#randt Lighting

Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. +enis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan .embrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. edangkan .embrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. ,oto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.

Teknik Pencahayaan $alam Fotografi (lighting)


berikut contoh lighting posisition

gimana sekarang sudah mudeng tentang teknik pencahayaan dalam fotografi / semoga cepat jika masih binggung tanyakan pada yang ahli fotografi

TUGAS & 'ugas Sebutkan macam"macam peralatan tata cahaya (lighting),yang digunakan dalam pementasan,min/ +emahami cara penggunaan peralatan tata cahaya S>AL & !. Sebut dan jelaskan contoh"contoh peralatan tata cahayaN #. .pa yang dimaksud dengan effect light, dan berikan contohnyaN ). Sebut dan jelaskan minimal !D istilah dalam tata cahayaO -. .pa fungsi dari tata cahayaO TUGAS & !. 5ari dan temukan gambar"gambar berikut a. 5able Belease b. Lampu ;lash Studio c. *abel Syncro d. 'riger dan Becei<er e. ;lash +eter f. 5olor +eter g. Standar Beflector h. Beflektor i. Payung Studio j. SoftboL k. >ctodome l. Snoot #. *umpulkan dalam bentuk soft copy (fomat dokumen, contoh doc, docL, rtf, pdf dll). *irim ke alamat e"mail ajiPjmcQyahoo.co.id ). Print out tugas tersebut dan jadikan sebagai bagian dari materi semester ini.

You might also like