You are on page 1of 3

La tahzan, innallahama ana..

Terkadang hati diselubung duka, Terkadang sesak dada menanggung derita, Terkadang dunia terasa begitu menghimpit, Jalan keluar bagaikan tiada, Tempat bergantung entah ke mana, Terkapai-kapai seorang diri, Dalam benak mula berkira-kira, Mengapa ini semua terjadi? Mengapa aku yang merana? Mengapa aku yang tersiksa? Mengapa harus aku yang menanggungnya? Wahai ruh yang ditiupkan ke dalam jasad, Adakah engkau berputus harapan dengan rahmat Allah? Pernahkah engkau berfikir betapa besarnya rahmat Allah? Di manakah engkau ketika Allah memberimu jalan keluar kepada rintangan hidup mu sebelum ini? Pernahkah engkau bersyukur terhadapNya? Atau tidaklah ungkapan syukurmu itu terzahir melainkan hanya terlekat di bibirmu, Wahai hamba Allah, Tidaklah seseorang yang beriman itu mengaku dirinya beriman melainkan dia diuji Adakah kamu merasa kamu terlepas dari ujianNya? Sungguh selama ini kamu bersenang-senang dengan nikmat Allah, Bagaikan hari esok kamu dalam genggamanmu, Dirimu tertipu dengan khayalan dunia, Diriku begitu hebat, Badan ku sihat, Hartaku mampu menampung hidupku,

Rakanku ramai, Anak ku ramai, Isteriku terbaik, Lalu apa yang hendak dirisaukan? Bukankah aku harus menikmati kehidupan ini? Bukankah aku dipandang tinggi oleh manusia? Bukankah aku mendapat semua ini kerana usaha kerasku? Dunia ini bukankah banyak keindahannya, mengapa aku perlu merisaukan diri memikirkan kematian? Itukah bisikan-bisikan syaitan yang selama ini engkau ungkapkan? Yang engkau yakini, Yang engkau pegang dengan genggaman yang erat, Lalu sekarang engkau tidak punya apa-apa, Lalu engkau malah menyalahkan Rabb mu, Tidakkah engkau melihat betapa hinanya perlakuan mu? Wahai makhluk Allah, Sekiranya engkau sedar akan kesilapanmu, Kembalilah kepada Allah, Sekiranya engkau berasa tidak punya apa-apa, Rabbmu tetap ada dekat dengan mu, Ketahuilah, Allah tidak pernah sesekali menzalimi hambanya, Bahkan mereka sendiri yang menzalimi diri mereka sendiri, Ambillah pengajaran dari ayat-ayat Allah, Firaun itu bukanlah diazab melainkan telah tertegak padanya hujah-hujah, Ketika nabi Musa dan Harun diperintahkan menasihati firaun dengan lemah-lembut, Tidakkah engkau melihat rahmat dan belas kasih Allah,

Sekiranya engkau berasa dirimu bersalah, Mohonlah keampunan pada rabbmu, Tidak ada yang lebih bersifat pengampun melainkan rabbmu, Jangan sesekali berputus harapan dengan rahmat Allah, Jangan bersangka buruk terhadap Allah, Bentangkanlah himpunan dosamu, Adakah ia setinggi gunung, Seluas lautan, Sebesar dunia dan seluruh isinya, Tetap Tuhanmu mengampunimu, Kembalilah kepadaNya,

You might also like