Professional Documents
Culture Documents
DIARE
RT 06 / RW 10 KELURAHAN PEKAYON
KECAMATAN PASAR REBO
Disusun oleh :
YUNITHA ANGGRAINI E. MOEDAK
0861050105
JAKARTA
STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PERIODE 23 SEPTEMBER 16 NOVEMBER 2013
Hari /Tanggal pengambilan data
Hari/Tanggal Intervensi
Masalah kesehatan
: Diare
Wilayah Masalah
Tempat ujian
Nama
NIM
: 0861050105
Tanda tangan
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Definisi diare adalah,buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 gram atau 200 ml/24jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi,
yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat/ tanpa disertai lender dan darah. Diare sendiri dibagi menjadi dua, yaitu diare
akut dan kronik dilihat dari onset penyakitnya. Diare harus berlangsung paling
sedikit 2 minggu baru dapat dikategorikan sebagai diare kronik.
Diare terjadi akibat dari berkurangnya kemampuan usus besar dalam menyerap
air yang terdapat dalam kotoran. Pada orang dewasa penyebab paling sering dari
gangguan ini adalah bakteri E.coli dan salmonella. E.coli sebenarnya bakteri yang
normal hidup dalam usus besar kita, sayangnya jika jumlahnya terlalu banyak maka
ia akan menjadi berbahaya dan menganggu proses penyerapan air sehingga
menyebabkan diare. E.coli yang berlebihan ini biasanya bersumber dari buah atau
sayuran yang terkontaminasi kotoran manusia yang kemudian kita makan tanpa
mencucinya dengan baik. Penyebab lain dari diare adalah alergi makanan. Selain
menyebabkan gejala alergi secara umum seperti gangguan kulit dan gangguan nafas,
alergi makanan juga dapat menimbulkan diare. Alergi makanan yang paling sering
menyebabkan diare adalah alergi terhadap protein susu yang disebut laktosa.
Kemampuan tubuh mencerna laktosa akan semakin berkurang seiring dengan
bertambahnya usia sehingga kemungkinan terjadinya diare akibat laktosa akan
semakin besar. Laktosa merupakan contoh kecil dari zat yang dapat menyebabkan
diare. Banyak pula yang alergi terhadap zat lain seperti gluten dan lain lain sehingga
menimbulkan diare.
Diare merupakan keluhan yang dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak
maupun orang dewasa. Di Amerika, setiap tahunnya terdapat 99.000.000 kasus diare
pada orang dewasa, dan merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 23 SEPTEMBER 16 NOVEMBER 2013
mortalitas pada anak diseluruh dunia. Diare jarang membahayakan, namun dapat
menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri kejang pada perut bagian bawah.
Meskipun penyakit diare tidak membutuhkan perawatan khusus, akan tetapi tetap
harus mendapat perhatian serius, sebab pada golongan usia rentan (anak-anak dan
lansia) sangan rentan terhadap dehidrasi ringan maupun berat yang dapat timbul
akibat diare. frekuensi kejadian diare pada negara-negara berkembang termasuk
Indonesia lebih banyak 2-3 kali dibandingkan negara maju. Untuk penyebabnya
bervariasi sesuai dengan kondisi lingkungannya. Anak-anak di Negara sedang
berkembang terjadi infeksi dengan berbagai kelompok pathogen bakteri dan parasit,
sedang semua anak Negara maju sering terkena infeksi dari rotavirus dan
enteropatogen virus lain.
Menurut hasil survei rumah tangga pada tahun 1995 didapatkan bahwa setiap
tahun terdapat 112.000 kematian pada semua golongan umur, pada balita terjadi
kematian 2,5 per1000 balita. Hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun
2002 mendapatkan prevalensi diare balita di perkotaan sebesar 3,3 % dan di
pedesaan sebesar 3,2 %, dengan angka kematian diare balita sebesar 23/ 100.000
penduduk pada laki-laki dan 24/100.000 penduduk pada perempuan, dari data
tersebut kita dapat mengukur berapa kerugian yang ditimbulkan apabila pencegahan
diare tidak dilakukan dengan semaksimal mungkin dengan mengantisipasi
faktor risiko apa yang mempengaruhi terjadinya diare pada balita.
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Namun risiko terbesar diare
adalah dehidrasi. Jika kita diare, kita dapat kehilangan lima liter air setiap hari.
Bersama dengan air ini, kita juga menghilangkan zat mineral (elektrolit) yang
penting untuk fungsi tubuh normal. Elektrolit utama adalah natrium dan kalium.
Kasus penyakit diare ini juga berkaitan dengan perilaku manusia, sarana air bersih,
sarana pembuangan air limbah dan kesehatan lingkungan pada musim kemarau.
Menurut Hendrik L. Blum, kejadian diare dapat dipengeruhi oleh faktor:
1. Lingkungan
Fisik (sumber air yang tercemar). Jarak antara sumber air dan jamban
yang kurang daro 10 meter dapat membuat sumber air yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari dapat tercemar. Pencemaran sumber air ini tentu saja
menambah jumlah bakteri yang terkandung di dalamnya. Ketika bakteri yang
ada jauh dari ambang batas normal, tentu ada dampak yang diberikan bagi
tubuh. Selain itu lingkungan yang tidak memiiki jamban atau langsung
membuang kotoran/ sampah disembarang tempat juga dapat meningkatkan
angka kesakitan. Proses pengolahan makanan serta cara penyimpanannya juga
berperan. Untuk memasak air/ makanan, harus dipastikan mendidih dan masak
secara sempurna sebelum disajikan dan dimakan. Pernyimpanannya sendiri
harus diletakkan pada tempat yang tertutup dan bebasdari serangga/ tikus.
2. Perilaku
Perilaku hidup bersih dan sehat hendaknya menjadi budaya karena
menurut situs Centers for Disease Control, empat dari lima penyakit atau
gangguan kesehatan disebarkan melalui sentuhan (tangan). Berangkat dari hal
tersebut, salah satu cara yang paling efektif untuk memutus rantai penyebaran
kuman adalah dengan mencuci tangan. Penelitian global menunjukkan, cuci
tangan pakai sabun dapat menurunkan angka kejadian diare hingga 47 persen.
Ini penting karena setiap tahun masih ada kejadian luar biasa diare atau
muntaber yang menelan korban jiwa. Survei Health Service Program (2006)
menunjukkan, sabun telah ada di hampir setiap rumah tangga Indonesia.
Namun, baru 3 persen yang menggunakan sabun untuk mencuci tangan. Dari
semua responden, hanya 12 persen yang mencuci tangan setelah buang air
besar, 9 persen setelah membersihkan kotoran bayi, 14 persen sebelum makan,
7 persen sebelum memberi makan bayi, dan 6 persen sebelum memasak.
Pasien tidak mengetahui cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
3. Pelayanan kesehatan
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat dapat ditanggulangi oleh pelayanan kesehatan dengan mengadakan
penyuluhan pada masyarakat serta peran aktif pelayanan kesehatan
masyarakat.
4. Herediter
Tidak ada hubungan antara diare dengan herediter. Tetapi terdapat
hubungan antara pasien yang dilahirkan dengan gizi kurang dan malabsorbsi.
GENE
GENE
TIK
TIK
DIARE
PELAYANAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN
PERILAKU
Pengetahuan
Promotif
Penyuluhan mengenai
penyakit diare.
Memberi informasi
dengan pamflet atau
spanduk tentang bahaya
diare.
Bekerja sama dengan
berbagai sektor
kesehatan
Preventif
Meningkatkan peran serta
aktif masyarakat tentang
mencegah diare.
Kuratif
Melakukan anamnesis dan
pemeriksaan penunjang
terhadap diare.
Memberikan Obat untuk
mengobati pasien yang
terkena diare.
LINGUNGAN
Fisik :
Sumber air yang tidak
bersih dan tercemar
Jarak septik tank yang
berdekatan dengan
sumber air.
Biologik :
Bakteri, Virus, Jamur dan
parasit yang terpapar
masuk kedalam saluran
pencernaan yang
menyebabkan diare.
3.SosEkBud :
Tingkat pendidikan yang
rendah akan pengetahuan
penyebab terjadinya
diare.
Tingkat penghasilan yang
rendah
KEL. CIJANTUNG
KEL. BARU
KEL. KALISARI
KEL. PEKAYON
Kec. Cimanggis
Utara
Selatan
Barat
Timur
Luas wilayah Kelurahan Pekayon adalah 317,73 Ha dengan peruntukan tanah sebagai
berikut :
Peruntukan Tanah
- Perumahan
209,23 Ha
- Perkantoran / Industri
47,66 Ha
- Pendidikan / Peribadatan
- Fasilitas Umum
31,77 Ha
- Sawah / kebun
12,71 Ha
- Pemakaman
0,477 Ha
15,89 Ha
1.2.2
Data Demografi
LK
PR
JML
LK
PR
JML
JUMLAH
KOLOM
5+8
0-4
3.969
3.008
6.977
6.977
5-9
1.932
2.282
4.214
4.214
10-14
1.889
2.354
4.243
4.243
15-19
2.853
2.315
5.168
5.168
20-24
2.581
2.330
4.911
4.911
25-29
2.385
2.396
4.781
4.781
30-34
2.160
2.264
4.424
4.424
35-39
1.298
1.286
2.584
2.584
40-44
878
1.102
1.980
1.980
10
45-49
1.087
1.160
2.247
2.247
11
50-54
978
795
1.773
1.773
12
55-59
733
601
1.334
1.334
13
60-64
390
328
718
718
14
65-69
474
211
685
685
15
70-74
400
197
597
597
16
75 keatas
420
195
615
615
24.427
22.824
47.251
No.
UMUR
Jumlah
WNI
WNA
47.251
10
JUMLAH KK
No.
RW
RT
JML
LK
PR
JML
LK
PR
01
14
945
136
1.081
2.913
2.702
5.615
02
13
955
126
1.081
3.860
3.608
7.668
03
11
940
101
1.041
2.165
2.074
4.239
04
328
60
388
1.128
1.136
2.264
05
12
350
52
402
1.595
1.210
2.805
06
451
44
495
1.403
1.363
2.766
07
10
735
85
820
2.044
1.980
4.024
08
14
840
102
942
2.424
2.294
4.718
09
16
1.247
141
1.388
4.291
3.920
8.211
10
JML
010
10
12
116
873
7.664
112
959
985
8.623
2.604
24.427
2.537
22.824
5.141
47.251
Tani
b.
Pemerintah/ABRI/Karyawan Swasta
c.
Pensiunan
d.
Pertukangan
360 orang
e.
Pengangguran
5.976 orang
f.
Fakir Miskin
507 orang
g.
Pedagang
9.997 orang
h.
Lain-lain
525 orang
Jumlah
37 orang
:
5.735 orang
1.340 orang
48.954 orang
11
SARANA KESEHATAN
Sarana dan Prasarana Kesehatan Masyarakat
NO.
JENIS
JUMLAH
Rumah Sakit
Puskesmas
Pos Kesehatan
Posyandu
UPGK
Klinik Kesehatan
BKIA
KETERANGAN
23
TENAGA MEDIS/KESEHATAN
NO
JENIS
JUMLAH
Dokter Praktek
Bidan
Dukun Beranak
Sinshe
Apotik
KETERANGAN
12
NAMA PENYAKIT
JUMLAH
2417
30,18
1507
18,82
1119
13,97
551
6,88
BRONKHITIS
506
6,32
498
6,22
ASMA
413
5,16
TONSILITIS
358
4,47
332
4,14
307
3,83
JUMLAH
8008
100
10
II.
DIAGNOSIS MASALAH
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 23 SEPTEMBER 16 NOVEMBER 2013
13
a. Masalah Kesehatan
: Diare
b. Wilayah Masalah
: 40 orang
d. Jumlah KK
: 82 KK
e. Sasaran
Sebelum Intervensi
No.
Pengetahuan kesehatan
1.
2.
14
50
32,14
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10
13
10
9
10
35,71
46,43
35,71
32,14
35,71
10
35,71
9.
10.
penularan diare
Yang mengetahui cara menjaga kebersihan tangan
Yang mengetahui cara penanganan diare
15
9
53,57
32,14
14
PretestPretest
50
50
40
60
70
80
60
50
70
60
70
40
50
60
60
60
70
50
80
40
50
40
50
50
50
50
50
40
1550
55,36
Nilai
Kategori
15
1.
2.
3.
> 75
65 75
< 65
Baik
Sedang
Kurang
3. Tujuan
a. Umum
16
: 40 orang
6. Pelaksanaan
Tempat
Jakarta Timur
Waktu
Penyuluhan
: Tentang Diare
7. Sumber Daya
Dokter muda
: 1 orang
Petugas kesehatan
: 1 orang
Alat peraga
: Laptop (Powerpoint)
Perlengkapan
: Handout, pointer.
17
8. Biaya Operasional
Keterangan
Jumlah
Rp. 20.000
Rp 16.000
Rp. 60.000,-
Rp. 200.000,-
Total
Rp. 296.000,-
9. Evaluasi
Waktu
Jumlah Peserta
: 28 orang
2. Sumber Daya
Dokter muda
: 1 orang
Kader Posyandu
: 2 orang
Alat peraga
: Laptop
Perlengkapan
: Handout
3. Biaya Operasional
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 23 SEPTEMBER 16 NOVEMBER 2013
18
Keterangan
Jumlah
Rp. 20.000
Rp 16.000
Rp. 60.000,-
Rp. 200.000,-
Total
Rp. 296.000,-
a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Perjalanan Penyakit diare
d. Gejala dan tanda diare
e. Penularan diare
f. Bahaya Diare
g. Pengertian Dehidrasi
h. Pengobatan diare
i. Cara menjaga kebersihan tangan
j. Pencegahan diare
VI.
EVALUASI
A. Evaluasi Input
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Yunitha Anggraini E
Moedak, S.Ked sebagai penyuluh dan narasumber sesuai dengan perencanaan.
Penyuluhan dibantu dan diawasi oleh 1 orang tenaga kesehatan dan juga
dibantu oleh 2 kader posyandu.
B. Evaluasi Proses
STATUS UJIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 23 SEPTEMBER 16 NOVEMBER 2013
19
Jumlah peserta yang hadir 28 orang tidak sesuai dengan perencanaan yaitu 40
orang.
C. Evaluasi Output
Tabel 4. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Pretest
50
50
40
60
70
80
60
50
70
60
70
40
50
60
60
60
70
Postest
70
80
70
90
80
90
80
70
90
80
80
80
80
80
90
90
100
20
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Rata Rata
50
80
40
50
40
50
50
50
50
50
40
1550
55,36
80
100
80
80
80
90
100
100
80
90
90
2370
84,64
Tabel 5. Peningkatan Pengetahuan Dilihat dari Jumlah Orang yang Menjawab Benar
No.
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
penyakit diare
Yang mengetahui gejala penyakit
5.
diare
Yang mengetahui apa penyebab
6.
diare
Yang mengetahui bahaya penyakit
7.
diare
Yang
8.
dehidrasi
Yang mengetahui bagaimana cara
9.
10.
kebersihan tangan
Yang mengetahui cara penanganan
mengetahui
pengertian
menjaga
Pretest
N
%
Posttest
N
%
Kenaikan
N
%
14
50
19
67,85
17,85
32,14
25
89,29
19
57,15
10
35,71
26
92,86
16
57,15
13
46,43
21
75
39,29
10
35,71
22
78,57
12
42,86
32,14
22
78,57
13
46,43
10
35,71
22
78,57
12
42,86
10
35,71
23
82,14
13
46,43
15
53,57
20
71,43
17,86
32,14
19
67,86
10
35,72
21
diare
Keterangan :
Jumlah Responden
28 Orang
Jumlah Pertanyaan
10
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Diare hasil pretest rata - rata dari 28
responden adalah 55,36. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata
dari 28 responden adalah 84,64. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 29,28. Jadi, selisih nilai pretest dan post test warga RT 06/ RW 10
Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo adalah:
22
Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain
ataupun kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Diare.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan terhindar dari Diare
sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.
23
VII. LAMPIRAN
No :
Nama Balita :
Usia
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat
24
25
10. Menurut anda, dibawah ini mana yang merupakan penanganan diare?
a. Oralit
b. Obat Merah
c. Jeruk nipis
26