You are on page 1of 13

TEKNOLOGI BIOPROSES RUANG LINGKUP BIOPROSES DAN BIOTEKNOLOGI

Disusun oleh: Kelompok II

Nama Nurmalisa Albar Abdul Malik Espad Nur Rahim Ahmed Khomeini Irvan

NIM 1009055007 1009055024 1009055048

TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN 2013

BAB I LATAR BELAKANG


Teknologi Bioproses Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroorganisme baik dalam fasa hidupnya maupun produk produk enzimnya. Mikroorganisme berkedudukan sebagai jasad pengubah substrat atau bahan baku menjadi suatu produk melalui reaksi enzimatiknya. Bioproses itu sendiri memerlukan bantuan kajian menganai mikrobiologi yang membantu kita mengetahui pemahaman tentang mikroba (jenis, struktur, dan komponen sel), fisiologi dari proses dan aktivitas suatu organisme, biokimia melalui reaksi- reaksi dan proses kimiawi dalam sel, dan yang terakhir adalah materi genetik pada sel. Bioteknologi didefinisikan sebagai manipulasi dan rekayasa genetika terhadap sistem atau proses biologi berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dengan bantuan agen biologi. Prinsip ilmiah yang dipakai dalam bioteknologi berdasarkan pada berbagai disiplin ilmu, terutama mikrobiologi, biokimia, genetika, rekayasa biokimia dan kimia. Yang dimaksud agen biologi adalah katalisator-katalisator biologi untuk menekan pada mikroorganisme berenzim, sel hewan dan sel tumbuhan. Bioteknologi juga dikatakan sebagai penggunaan ilmu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa genetika secara terpadu dengan tujuan untuk mencapai penerapan teknologi dari kemampuan mikroorganisme dan sel-sel jaringan yang dibiakan. Dalam penertian sekarang, secara umum bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang bermanfaat bagi makhluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa untuk kesejahteraan manusia dan lingkungannya. Saat sekarang ini bioteknologi telah merambah berbagai bidang, dan dianggap sebagai suatu terobosan untuk memecahkan beberapa persoalan sehari-hari. Bidang kajian bioteknologi memiliki ruang lingkup yang luas, mulai dari yang sederhana, misal pembuatan tempe sampai dengan bioteknologi yang sangat rumit, misalnya kloning hewan. Sebagian besar teknik yang diterapkan dalam bioteknologi cenderung lebih ekonomis, lebih sedikit dalam pemakaian energi dan lebih aman bila dibandingkan dengan proses tradisonal sekarang. Di samping itu, sebagian besar proses bioteknologi menghasilkan residu yang dapat diurai secara biologis serta tidak mengandung racun.

BAB II ISI
BIOPROSES Bioproses adalah kajian mengenai proses-proses yang melibatkan organisme (mikroorganisme) sebagai jasad pemroses substrat (bahan baku) menjadi suatu produk; Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroba baik dalam fase hidupnya maupun produk-produk enzimnya. Teknologi Bioproses adalah bagian tak terpisahkan dan sangat berperan penting dalam aplikasi bioteknologi secara masif. Teknologi bioproses lahir dari berbagai disiplin ilmu seperti teknik kimia, bioteknologi,ilmu kimia, ilmu fisika, dan ilmu biologi. Pada awalnya ilmu dasar biologi dan kimia melahirkan teori-teori dasar mikrobiologi dan biokimia. Perkembangan ilmu-ilmu lain yang juga mendasari perkembangan ilmu rekayasa, seperti: matematik dan fisika turut mendorong berkembangnya bioteknologi sehingga melahirkan teknologi bioproses.Secara mudahnya, teknologi bioproses itu merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu yang saling mempengaruhi. Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang rekayasa genetika dan bagaimana cara memanfaatkan mikroba untuk menghasilkan suatu produk. Dalam bioteknologi akan dipelajari tentang mikrobiologi, molekular genetika, dan biokimia. Nah, disinilah teknologi bioproses dengan bioteknologi memiliki kesamaan, yakni sama-sama memanfaatkan mikroorganisme. Hanya saja, produk yang dihasilkan bioteknologi terbatas, baik jumlah maupun jenisnya, sementara bioproses dapat menghasilkan produk yang lebih beragam dengan jumlah yang lebih banyak. Secara mudahnya, teknologi bioproses itu merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu yang saling mempengaruhi. Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang rekayasa genetika dan bagaimana cara memanfaatkan mikroba untuk menghasilkan suatu produk. Dalam bioteknologi akan dipelajari tentang mikrobiologi, molekular genetika, dan biokimia. Nah, disinilah teknologi bioproses dengan bioteknologi memiliki kesamaan, yakni samasama memanfaatkan mikroorganisme. Hanya saja, produk yang dihasilkan bioteknologi terbatas, baik jumlah maupun jenisnya, sementara bioproses dapat menghasilkan produk yang lebih beragam dengan jumlah yang lebih banyak (Misri Gozan) Bioproses merupakan salah satu disiplin ilmu yang didukung (gabungan) oleh beberapa kajian-kajian ilmu seperti mikrobiologi yang membahas tentang pemahaman

mikroba (jenis, struktur, komponen sel, dll), fisiologi (proses-proses dan aktivitas sel yang terjadi pada suatu organisme), biokimia (reaksi-reaksi dan proses kimiawi yang terjadi di dalam suatu sel), dan genetika (materi genetik pada sel). Kajian dalam teknologi bioproses ada 3, yaitu sebagai agen biologi (mikroba dan enzim), pendayagunaan secara teknologi dan industri, serta produk dan jasa yg dihasilkan. Dalam teknologi bioproses yang sangat penting untuk yang makhluk hidup hidup yang digunakan adalah digunakannya mikroorganisme, mikroorganisme digunakan dalam bioproses tentu saja memiliki peranan kemaslahatan manusia. Alasan mikroorganisme dalam bioproses ini adalah karena ukurannya yang kecil, sehingga rasio luas dengan volume sel menjadi tinggi, perkembangbiakannya cepat, materi genetiknya sederhana, dapat tumbuh pada berbagai medium, dan relatif tidak menghasilkan limbah toksin atau aman bagi lingkungan. Pada kehidupan sehari - hari, sudah banyak sekali aktivitas dan produk bioproses yang dihasilkan. Misalnya pada bidang kedokteran yang menghasilkan antibiotik, vaksin, vitamin, steroid, hormon, antibodi, interferon dan lain- lain. Kemudian ada juga dari bidang pertanian yang menghasilkan biopestisida, pakan ternak, enzim xylase, kompos dan pupuk, bakteri penambat nitrogen, dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah bidang industri kimia yang telah menghasilkan etanol, aseton, butanol, asam organik, surfaktan, parfum, dan lainlain. Pada bidang lingkungan, bioproses ini digunakan untuk penanganan limbah secara aerobik dan anaerobik, pendayagunaan limbah dan residu organik, akumulasi dan biosorpsi logam, detoksifikasi senyawa xenobiotik, dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah bidang yang sangat penting dalam ranah kita, yaitu bidang agroindustri. Pada bidang ini telah diproduksi sejumlah pangan yang memanfaatkan reaksi enzimatik mikroorganisme seperti minuman beralkohol, prosuk susu fermentasi, PST, asam organik, enzim, antioksidan, zat pemanis, pewarna, aroma, dan lain- lain. Teknologi bioproses mencakup 2 hal, yaitu produksi dan pengolahan. Untuk produksi, secara komersial ada 4 jenis produksi, yaitu biomassa sel, bio enzim, metabolit, dan transformasi/ biokonversi (Modifikasi suatu persenyawaan yang ditambahkan ke dalam proses fermentasi). Setiap zat yang terlibat dalam suatu proses metabolisme (baik sebagai produk metabolisme maupun yang diperukan untuk proses metabolisme) adalah metabolit. Metabolit terbagi menjadi 2, yaitu metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer adalah metabolit yang essensial untuk pertumbuhan dan reproduksi sel, contohnya adalah asam asam organik (asam asetat, asam laktat, asam glutamat, asam amino, polisakarida, etanol, dll). Sementara metabolit sekunder hanya dibentuk oleh sejumlah kecil organisme, tidak essensial

untuk pertumbuhan dan reproduksi sel, pembentukannya sangat tergantung pada kondisi lingkungan, dihasilkan sebagai suatu grup yang strukturnya berhubungan, contohnya zat antimikroba, zat pengatur tumbuh, zat-zat farmakologis. Untuk pengolahan, cakupan bioproses dapat dilihat dalam proses pengolahan limbah industri, dengan teknologi bioproses suatu limbah industri bisa dimanfaat menjadi suatu produk yang lebih berguna dan juga dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya polusi dengan menggunakan mikroorganisme seperti persenyawaan xenobiotik/ rekalsitron, serta dapat juga digunakan dalam proses bioleaching (pelindian bijih) dan perolehan minyak. Teknologi bioproses dimulai dari generasi awal (sekitar tahun 6000 SM) yaitu fermentasi makanan dan minuman (bir, anggur, yoghurt, keju, tempe, oncom, tape, dsb). Seiring berkembangnya zaman, teknologi bioproses diapliasikan dalam bidang kedokteran pada generasi kedua, yaitu penemuan antibiotika penisilin oleh Alexander Flemming (1928/1929). Semakin lama, teknologi semakin canggih, dan pemanfaat teknologi bioproses pun semakin kompleks. Pada generasi ketiga (sekitar tahun 1970-an) teknologi bioproses digunakan dalam rekayasa genetika yaitu produksi antibodi monoklonal (1975). Dalam aplikasi pemanfaatan teknologi bioproses, ada tahapan-tahapan sebelum produksi aplikasi teknologi bioproses dapat di produksi secara massa. Yang pertama adalah skala laboratorium, pada tahap ini mikroba di seleksi atau pendeskripsian enzim (eksperimen terhadap produk yang ingin dihasilkan), biasanya fermentor yang digunakan juga dalam skala kecil (1-5 liter). Kemudian skala pilot-plant, pada tahap ini sudah dilakukan optimalisasi kondisi-kondisi/ variabel-variabel bioproses karena produksi pada tahap ini semakin meningkat, dan fermentor yang digunakan juga semakin banyak (5-500 liter). Dan yang terakhir adalah skala industri, pada tahap ini segala aspek dipertimbangkan termasuk perhitungan ekonomi karena pada tahap ini sudah dilakukan produksi secara massal (besar), karena produksi dalam skala industri, tentunya fermentor yang digunakan juga akan banyak yakni 500-5000 liter. Jumlah fermentor di atas tidaklah baku, jumlah fermentor di atas hanyak untuk perbanding penggunaan fermentor pada masing-masing skala, semakin tinggi skalanya, maka jumlah fermentor yang digunakan semakin banyak pula. Prinsip yang digunakan dalam teknologi bioproses adalah efisiensi dan reproduksibilitas. Kinerja yang ditinjau dalam teknologi bioproses ada 4, yaitu identifikasi produk, substrat, dan produk-produk antara; stoikiometri proses; kinetika laju bioproses; dan rancang bangun/ pemodelan reaktor. Untuk menghasilkan suatu produk dalam teknologi bioproses terdapat beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui. Teknolgoi bioproses dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu

isolasi mikroba dari alam/laboratorium kultur dan ekstraksi atau sintesis mikrobial. Untuk cara pertama isolasi mikroba dari alam, setelah diisolasi dari alam/menggunakan mikroba di laboratorium kultur. Ada 3 cara yang dapat digunakan untuk tahapan selanjutnya (mutasi dan seleksi, hibridisasi, atau rekayasa genetik), setelah itu mikroba tersebut akan termodifikasi baik secara genetika maupun sifatnya, tahapan selanjutnya adalah perancangan dan pemodelan bioreaktor untuk pembiakan dalam, setelah itu mikroba tersebut dibiakkan dalam bioreakor, dan tahap terakhir adalah ekstraksi dan purifikasi produk. Untuk cara kedua yaitu ekstaksi atau sintesis mikrobial, mikroba dimodifikasi menjadi suatu enzim, lalu dikembangkan dalam bioreaktor enzimatik dan tahap terakhir ekstraksi dan purifikasi produk. Terdapat 3 tingkatan aplikasi pada teknologi bioproses. Yang pertama tingkat rendah, yaitu produksi metana, etanol, biomassa, penanganan limbah, dll. Yang kedua adalah tingkat sedang, yaitu asam amino, enzim, asam organik, polimer, dll. Dan yang ketiga adalah tingkat tinggi (canggih) yaitu interferon, hormon, vitamin, vaksin, antibiotika, dll. Jika dilihat dari tiap tingkatan, proses yang terlibat serta produk yang dihasilkan tentu berbeda -beda dan semakin tinggi tingkatannya semakin rumit proses yang terlibat di dalamnya dan semakin tinggi pula teknologi yang digunakan untuk memproduksi produk dari teknologi bioproses tersebut. BIOTEKNOLOGI Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Perbedaan Bioteknologi dan Bioproses Perbedaan Bioteknologi dan Bioproses adalah terletak pada skalanya. Bioteknologi berperan untuk menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru (ex: produk rekayasa yang baru), sedangkan teknologi bioproses berperan untuk memproduksi produk bioteknologi secara massa (skala industri). Melalui produksi skala industri tersebut, harga produk menjadi lebih terjangkau. Hal tersebut dilakukan sebab walau bagimanapun, apabila produk bioteknologi bermanfaat tetapi belum dapat dijangkau seluruh kalangan, maka hal tersebut tidak akan begitu berarti bagi masyarakat banyak. Dengan adanya teknologi bioproses produk

hasil dari bioteknologi tersebut dapat dikomersiilkan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak. Produk bioteknologi, antara lain:

Jagung resisten hama serangga Kapas resisten hama serangga Pepaya resisten virus Enzim pemacu produksi susu pada sapi Padi mengandung vitamin A Pisang mengandung vaksin hepatitis

Ruang lingkup bioteknologi :


Rekayasa genetika, meliputi tumbuhan dan hewan. Bioteknologi bidang industry, meliputi pangan dan minuman. Bioteknologi reproduksi, hewan, tumbuhan dan manusia. Bioteknologi kedokteran/farmasi/obat-obatan. Bioteknologi bidang pertanian. Bioteknologi bidang industry pertambangan.

Penerapan Bioteknologi Beberapa jenis mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk produksi makanan dan minuman serta keperluan lainnya , contoh : Bahan Makanan->Hasil>Mikroorganisme yang dipakai Beras - Sacharomyces (ragi) - Minuman berakohol(anggur, bir Kedelai - Rhizopus tempe kedelai - Aspergilus wenti - oncom Kacang tanah - Neurospora crassa - oncom Air kelapa Acetobacter xylinum - Nata de coco

Bioteknologi Tradisional Salah satu penerapan bioteknologi secara tradisional adalah dalam pembuatan tempe dari kacang kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus. Secara tradisional tempe dibuat dengan tahapan sebagai berikut : 1. Perendaman

Kacang kedelai direndam dalam air mengalir 8 jam agar kulitnya mudah lepas 2. Pelepasan Kulit Tujuannya agar ragi dapat tumbuh dengan baik karena mendapat makanan yang cukup. 3. Perebusan Tujuannya agar kedelai lebih mudah dicerna, mempermudah pertumbuhan ragi, menghilangkan bau dan menambah cita rasa. 4. Pengeringan Setelah direbus, kedelai didinginkan dan ditiriskan sampai permukaan menjadi kering agar terhindar dari pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki. 5. Pemberian Ragi kedelai ditaburi dengan ragi kemudian diaduk-aduk sampai benar-benar rata. 6. Pembungkusan Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan daun pisang atau plastic yang berlobang-lobang dalam bentuk dan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing. 7. Pemeraman bungkusan-bungkusan tersebut kemudian disimpan pada suhu 30oC selama

24 jam

Dampak Hasil Bioteknologi Selain membawa dampak positif bagi ketersediaan makanan, namun dalam proses maupun hasil bioteknologi membawa dampak negatif antara lain : Limbah dari kulit kedelai dan air buangan rendaman kedelai dapat mengakibatkan

pencemaran air mabuk-mabukan, karena minum bir yang berlebihan

Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga

organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatangbinatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Bioteknologi biru (blue biotechnology) adisebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat

Rekayasa genetika Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi: 1. Isolasi gen. 2. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik. 3. Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru. 4. Membentuk produk organisme transgenik.

Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu: 1. Melalui proses introduksi gen 2. Melalui proses mutagenesis

Proses introduksi gen


Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah: 1. Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik 2. Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan 3. Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan 4. Uji coba kultur tersebut di lapangan

Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat (mutagen kimia). Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat 1. Antibodi Monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan 2. Terapi Gen adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal 3. Antibiotik Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. - Penicillium chrysogenum memperbaiki penisilin yang sudah ada. Dilakukan dengan mutasi secara radiasi ultra violet dan sinar X.

- Cephalospurium penisilin N. - Cephalosporium sefalospurin C. - Streptomyces streptomisin, untuk pengobatan TBC 4. Interferon Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika. 5. Vaksin Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.

Daftar Pustaka
Anonim, a. 2013.

http://bioprocesshere.wordpress.com/2013/01/20/teknologi-

bioproses-apakah-itu/. Teknologi Bioproses. Diakses tanggal 8 Maret 2013 pukul 19.13 WITA
Anonim, b. 2011. http://shanthiang.wordpress.com/2011/09/07/teknologi-bioproses/.

Teknologi Bioproses. Diakses tanggal 8 Maret 2013 pukul 19.23 WITA


Anonim, c. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/bioteknologi/. Bioteknologi. Diakses

tanggal 10 Maret 2013 pukul 14.15 WITA


Anonim, d. 2011.

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/ruang-lingkup-

bioteknologi.html/. Bioteknologi. Diakses tanggal 10 Maret 2013 pukul 14.30 WITA Anonim, e. 2012. http://motegum.blogspot.com/2012/09/teknologi-bioproses.html. Teknologi-Bioproses. Diakses tanggal 10 Maret 2013 pukul 14.30 WITA

You might also like