You are on page 1of 4

Anatomi Hepar, Vesica felea, Pankreas

1. Hepar Hepar merupakan oragan intraperitonela (kecuali bagian dorsal facies diafragmatika). Hepar teridiri dari lobus dextra, lobus sinistra, dan 2 lobus yang rudimenter yaitu lobaus caudatus dan quadratus. Antara lobus dextra dan sinistra dibatasi oleh ligamentum fasciformis hepatis. a. Vaskularisasi Vaskularisasi hepar berasal dari arteri hepatica propria. Berasal dari aorta abdominalis kemudian menuju ke arteri hepatica comunis yang bercabang menjadi arteri hepatica propria dan arteri gastroduodenalis. Kemudian dari arteri hepatica propria bercabang menjadi ramus dextra dan sinistra untuk memvaskularisasi hepar dari masing masing lobus. Untuk vena, hepar mempunyai fungsi sebagai organ yang memetabolisme zat zat yang diserap oleh saluran pencernaan pertama kali yang disebut dengan first pass metabolism lewat vena mesenterica superior et inferior dan vena vena gastrica. Selain itu hepar juga berfungsi menerima darah dari vena cystica (yang memvaskularisasi vesica felea) dan vena lienalis yang memvaskularisasi lien. Semua vena yang tersebut di atas masuk ke hepar melalui vena porta hepatica. Vena porta hepatica akan membawa darah ke hepar masuk lewat ramus dextra dan ramus sinistra kemudian masuk ke sinusoid hepar untuk mengalami metabolism oleh sel sel hepatosit. Kemudian darah yang sudah mengalami proses di sel hepatosit akan masuk ke vena vena centralis kemudian bermuara di vena hepatica dextra, intermediet, dan sinistra untuk kemudian masuk ke vena cava inferior yang akan menuju jantung dan beredar ke seluruh tubuh.

b. Inervasi Inervasi hepar oleh nervus splangnicus (simpatis) dan nervus vagus (parasimpatis) Dalam system hepatobilier, hepar menghasilkan garam empedu dari sel hepstosit kemudian masuk ke kanalikuli biliaris, keluar dari hepar lewat ductus hepatica (sinistra et dextra) dan bergabung di ductus hepatica komunis. Selanjutanya duktus hepatica komunis terhubung dengan duktus cysticus yang menghubungkan ke vesica felea. Ductus hepatica comunis dan ductus cysticus selanjutnya bergabung membentuk ductus coleduchus.

2. Vesica felea Vesica felea berbentuk seperti buah pir. Bisa menyimpan empedu hingga 30 50 ml. Terdiri atas fundus, corpus, dan collum. Di dalam lumen vesica felea terdapat lipatan mukosa yang membentuk semacam valvula yang disebut valvula Heister. Vaskularisasi vesica felea oleh arteri dan vena cysticus. Vesica felea mengeluarkan empedu melalui ductus cysticus yang kemudian bergabung dengan ductus hepatica komunis membentuk ductus coledochus. Ductus coledochus bertemu dengan ductus pencreaticum mayor membentuk saluran bersama yang melebar pada dinding duodenum ampula Vater dan bermuara di dinding dalm duodenus yang disebut papilla duodeni mayor. Pada bagian terminalnya dikelilingi otot - otot sirkuler yang disebut sfingter Oddi 3. Pankreas Pankreas secara anatomis terdiri dari caput, corpus, dan cauda. Pada bagian bawah caput, terdapat bagian yang menonjol yang disebut processus uncinatus. Inervasi pancreas berasal dari ganglion celiacus (simpatis) dan nervus vagus (parasimpatis). Vaskularisasi pancreas berasal dari arteri pankreatik mayor, caudal, dan dorsal; arteri pankreatico duodenalis superior; dan arteri pankreatico duodenalis

inferior. Sedangkan aliran balik vena melewati vena mesenterica superior dan vena lienalis. Pankreas mempunyai 2 ductus, yaitu : Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) Yaitu ductus yang mengarah dari cauda menuju ke caput dimana menerima banyak cabang dalam perjalanannya dan bermuara di pars descenden duodenum (papilla duodenum mayor) Ductus pancreaticus minor (Santorini) Yaitu ductus yang mengalirkan banyak getah dari caput pancreas dan bermuara duodenum sedikit di atas papilla duodenum mayor. Muara ini disebt papilla duodenum minor.

You might also like