You are on page 1of 28

SKENARIO 1

MENCEGAH PENYAKIT DENGAN DISUNTIK

Seorang bayi berumur 3 hari mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan dan ibu yakin vaksin tersebut halal. Empat minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul benjolan di ketiak kanan. Setelah dokter melakukan pemeriksaan didapatkan pembesaran nodus lim atikus di regio aksila dekstra. !al ini disebabkan adanya reaksi terhadap antigen yang terdapat dalam vaksin tersebut dan menimbulkan respon imun tubuh.

"#$ %.

&emahami 'natomi &akroskopik dan &ikroskopik (rgan )im oid

"#* %.% &emahami 'natomi &akroskopik (rgan )im oid "#* %.+ &emahami 'natomi &ikroskopik (rgan )im oid

"#$ +.

&emahami ,e inisi dan &ekanisme #munitas atau *ekebalan 'lami,idapat- !umoral -Seluler- Spesi ik dan .on/Spesi ik

"#* +.% &emahami ,e inisi #munitas dan Sistem #mun "#* +.+ &emahami #munitas 'lami dan ,idapat "#* +.3 &emahami #munitas !umoral dan Seluler

"#$ 3.

&emahami dan &enjelaskan "entang 'ntigen

"#* 3.% ,e inisi 'ntigen


2

"#* 3.+ &acam/&acam 'ntigen

"#$ 0.

&emahami dan &enjelaskan 'ntibodi

"#* 0.% ,e inisi 'ntibodi "#* 0.+ 1ungsi 'ntibodi "#* 0.3 Struktur 'ntibodi "#* 0.0 ,asar Genetik 'ntibodi "#* 0.2 Sintesis dan Sekresi 'ntibodi "#* 0.3 Reseptor 'ntibodi "#* 0.4 *lasi ikasi 'ntibodi 5 #mmunoglobulin "#* 0.6 7ariabilitas #mmunoglobulin "#* 0.8 'ntibodi &onoklonal dan 'ntibodi 9oliklonal

"#$ 2.

&emahami dan &enjelaskan *omplemen

"#* 2.% ,e inisi *omplemen "#* 2.+ 'ktivasi *omplemen "#* 2.3 Reseptor *omplemen "#* 2.0 1ungsi Biologis *omplemen "#* 2.2 Regulator/#nhibitor *omplemen "#* 2.3 ,e isiensi *omplemen

"#$ 3.

&emahami dan &enjelaskan #munisasi dan 7aksin

"#* 3.% ,e inisi #munisasi dan 7aksin "#* 3.+ &enjelaskan "ujuan #munisasi dan "ata Cara 9emberian #munisasi "#* 3.3 &enjelaskan :enis/:enis #munisasi "#* 3.0 &enjelaskan &acam/&acam 7aksin

"#$ 4.

&emahami dan &enjelaskan !ukum 7aksinasi &enggunakan Bahan !aram dari "injauan !ukum #slam

"#* 4.% 9rinsip 9emberian 7aksin dari Bahan ;ang .on !aram <!alalan "hoyibah= "#* 4.+ 7aksinasi &enurut #slam

TIU 1. Memahami Anatomi Makrosko ik !an Mikrosko ik Or"an #im$oi! TIK 1.1 Memahami Anatomi Makrosko ik Or"an #im$oi! Tim%s &akroskopik> / / / / / / / Struktur> pipih- berlobus dua atau tiga. "erletak antara sternum dan pericardium dalam mediastinum superior. "imus tampak berwarna dadu dan berlobus- dan merupakan sumber penting lim osit ". 9ada bayi neonatus> ukuran relati besar dibandingkan dengan ukuran tubuh. "imus terus tumbuh sampai pubertas. ,ewasa timus mengalami involusi. Batas anterior> sternum- rawa costae 0- &.sternohyoid- &.sternothyoid.
4

Batas superior> leher- kadang sampai dekat lobus in erior glandula thyroid.

#im$ono!%s & No!%s 'im$ono!%s &akroskopik> / / / .odus lim atikus berbentuk oval seperti kacang tanah- mempunyai pinggiran yang cembung dan cekung. 9inggiran yang cekung disebut hillum. Besar nodus lim atikus dari sebesar kepala peniti sampai seperti kenari. .odus lim atikus ini berada di sekitar pembuluh darah.

#im a &akroskopik> / / / / / &erupakan massa jaringan lymphoid tunggal terbesar. )unak- rapuh- berwarna kemerahan dan berbentuk oval. "erletak pada regio hypochondrium sinistra. Batas anterior> gaster- cauda pancreas- le?ura coli sinistra- ren sinistra sepanjang pinggir medialnya. Batas posterior> dia ragma- pleura sinistra- pulmo sinistra- costae 8- %@- A %% sinistra.

Tonsi' &akroskopik> / "erbagi atas 3> "onsila 9alatina> "erdiri dari + buah <kanan dan kiri=. "erletak pada dinding lateral oropharin?- dalam ossa tonsilaris. 9ermukaan medial menonjol bebas ke dalam pharyn?. 9ermukaan lateral ditutupi selapis jaringan ibrosa yang disebut capsula. "onsila aringeal> &erupakan tonsila tunggal yang terletak di bagian superoposterior aring. "onsila lingualis> &erupakan susunan jaringan lymphoid di bawah mukosa %53 posterior lidah- tidak mempunyai papilla yang menyebabkan permukaannya berbenjol/benjol tidak teratur.

TIK 1.( Memahami Anatomi Mikrosko ik Or"an #im$oi! Tim%s


5

&ikroskopik> / / / / / "imus memiliki suatu simpai jaringan ikat yang masuk ke dalam parenkim dan membagi timus menjadi lobulus. Setiap lobulus memiliki satu Bona peri er gelap disebut korteks- dan Bona pusat yang terang disebut medula. *orteks dan medula berisi sel/sel lim osit. *orteks> lim osit "- sel retikular epitel- makro ag. &edula> sel retikular dan lim osit- badan hassal.

#im$ano!%s & No!%s #im$ano!%s &ikroskopik> / *orteks luar> dibentuk jaringan lim oid yang tertanda satu jaringan sel retikular dan serat retikular yang dipenuhi oleh lim oid B. ,i dalam jaringan lim oid korteks terdapat struktur berbentuk s eris yang disebut nodulus lim atikus. "erdapat sinus subkapsularis- yang dibentuk oleh suatu jaringan ikat longgar dari makro ag- sel retikular- dan serat retikular. *orteks dalam> merupakan kelanjutan korteks luar- mengandung beberapa nodulus dan mengandung banyak sel lim osit ". &edula> terdiri atas korda medularis yang merupakan perluasan korteks dalam. Banyak mengandung lim osit B dan beberapa sel plasma. *orda medularis dipisahkan oleh struktur seperti seperti kapiler yang berdilatasidan disebut dengan sinus lim oid medularis yang mengandung cairan lim e.

/ /

#im a &ikroskopik> / / )impa dibentuk oleh jalinan kerja jaringan retikular yang mengandung sel lim oid- makro ag- dan sel/sel antigen/presenting. 9ulpa limpa> 9ada permukaan irisan melintang limpa segar- tampak bintik/ bintik putih dalam parenkim yang disebut nodulus lim atikus <pulpa putih 5 pulpa alba=. 9ulpa alba terdapat dalam jaringan merah tua penuh dengan darah sehingga disebut pulpa merah5 pulpa rubra. 9ulpa rubra terdiri atas bangunan memanjang yaitu korda limpa <korda billroth= yang terdapat diantara sinusoid. 9ulpa putih> "erdapat jaringan lim oid yang menyelubingi arteri sentralis dan nodulus lim atikus. Sel/sel lim oid yang mengelilingi arteri sentralis terutama lim osit " dan membentuk selubung periarteri. .odulus lim atikus terutama lim osit B. ,iantara pulpa putih dan pulpa merah terdapat Bona marginalis.

Cona marginalis> "erdapat banyak sinus dan jaringan ikat longgar. "erdapat sedikit lim osit dan banyak makro ag yang akti . Banyak mengandung antigen darah yang mempunyai peran utama dalam aktivitas imunologis limpa. 9ulpa merah> &erupakan jaringan retikular dengan ciri khas- yaitu adanya> *orda limpa yang terdiri atas sel dan serat retikular &akro ag )im osit Sel plasma Banyak unsur darah <Eritrosit- trombosit- granulosit=.

Banyak terdapat sinusoid.

Tonsi'

&ikroskopik> / "onsila 9alatina> &emiliki epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang menyusup ke dalam parenkim dan membentuk kriptus. *riptus mengandung sel/sel epitel yang terlepas- lim osit hidup dan mati- dan bakteri dalam lumennya.

TIU (. Memahami De$inisi !an Mekanisme Im%nitas ata% Keke)a'an A'ami* Di!a at* H%mora' *Se'%'er* S esi$ik !an Non+S esi$ik TIK (.1 Memahami De$inisi Im%nitas !an Sistem Im%n #munitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama in eksi. Sistem imun adalah gabungan sel- molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap in eksi. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

TIK (.( Memahami Im%nitas A'ami !an Di!a at Sistem imun dapat dibagi menjadi dua yaitu> alami <natural= dan didapat <akuisita= #munitas 'lami <#munitas .onspesi ik= #munitas alami isiologik berupa komponen normal tubuh- selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk ke tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. #munitas alami sudah telah ada dan siap ber ungsi sejak lahir. ,isebut nonspesi ik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu. &erupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroba dan dapat memberikan respon langsung. / 9ertahanan isik5mekanik *ulit- selaput lendir- silia saluran napas- batuk dan bersin- merupakan garis terdepan terhadap in eksi. / 9ertahanan biokimia atau larut 'da beberapa mikroba yang dapat masuk ke tubuh melalui kelenjer sebaseus dan olikel rambut- ph asam keringat dan sekresi sebaseus- berbagai asam lemak yang dilepas kulit mampu memberi e ek denaturasi.

)isoBim dalam keringat- ludah- air mata dan air susu ibu melindungi tubuh terhadap berbagai kuman positi /Gram oleh karena dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding bakteri. 'ir susu dan saliva mengandung enBim laktooksidase yang merusak dinding sel mikroba. 'sam hidroklorida dalam lambung- enBim proteolitik- antibodi dan empedu dalam usus halus membantu menciptakan lingkungan yang dapat mencegah in eksi banyak mikroba. p! rendah dalamvagina- spermin-dan jaringan lain dapat mencegah tumbuhnya bakteri positi D Gram. Bahan yang disekresi mukosa saluran napas<enBim dan antibodi= dan telinga berperan dalam pertahanan tubuh secara biokimiawi. *omplemen Berbagai bahan sirkulasi seperti lektin- inter eron- CR9 dan komplemen berperan dalam pertahanan humoral. *omplemen terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diakti kan akan memberikan proteksi terhadap in eksi dan berperan dalam respon in lamasi. / 9ertahanan seluler 1agosit- sel .*- sel mast- eosino il berperan dalam sistem imun nonspesi ik seluler. Sel/ sel tersebut dapat ditemukan dalam jaringan dan sirkulasi. Contoh sel yang dapat ditemukan dalam jaringan> sel mast- eosino il- makro ag- sel "- sel plasma dan sel .*. Contoh sel yang dapat ditemukan dalam sirkuasi> neutro il- eosono il- baso il- monosit- sel "- sel B- sel .*- sel darah merah dan trombosit.

#munitas ,idapat <#munitas Spesi ik= Sistem imun spesi ik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali terpajan dengan tubuh segera dikenal oleh sistem imun spesi ik. :ika antigen itu masuk dua kali- maka akan dikenal lebih cepat kemudian dihancurkan. 9ada umumnya- terjalin kerja sama yang baik antara sistem imun nonspesi ik dan spesi ik seperti antara komplemen/ agosit/antibodi dan antara makro ag/sel ".

TIK (., Memahami Im%nitas H%mora' !an Se'%'er "ujuan respon imun adalah untuk melenyapkan benda yang bersi at antigenik dengan cepat- hal ini dapat dilakukan oleh tubuh dengan dua cara yaitu respon imun humoral dan respon imun selular. Respon imun humoral dipengaruhi oleh imunoglobulin- gammaglobulin dalam darah yang disintesis oleh hospes sebagai respon terhadap masuknya antigenik. Respon imun selular dilakukan secara langsung oleh lim osit yang berproli erasi akibat

masuknya antigen tersebut. Sel/sel ini bereaksi secara spesi ik dengan antigen <tanpa intervensi dari immunoglobulin=. %. Respon #mun !umoral 9emeran utama dalam sistem imun spesi ik humoral adalah lim osit B atau sel B. !umor berarti cairan tubuh. Sel B berasal dari sel asal multipoten di sumsum tulangdi erensiasi juga terjadi dalam sumsum tulang. Sel B yang dirangsang oleh benda asing akan berproli erasi-berdi erensiasi dan berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. 'ntibodi yang dilepas dapat ditemukan dalam serum. 1ungsi utama antibodi> pertahanan terhadap in eksi ekstraselular- virus dan bakteri serta menetralkan toksinnya. +. Respon #mun Selular )im osit " atau sel " berperan pada sistem imun spesi ik selular. Sel tersebut berasal dari asal sel yang sama seperti sel B. 9ada orang dewasa- sel " dibentuk di dalam sumsum tulang- tetapi proli erasi dan di erensiasinya terjadi dalam kelenjar timus. !anya 2/%@E yang menjadi matang dan meninggalkan timus untuk masuk ke dalam sirkulasi. 1ungsi utama sistem imun spesi ik selular ialah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup- intraselular- virus- jamur- parasit- keganasan. ;ang berperan dalam imunitas selular adalah sel C,0F yang mengakti kan sel "h% yang selanjutnya mengakti kan makro ag untuk menghancurkan mikroba dan sel C,6F yang memusnahkan sel terin eksi.

TIU ,. Memahami !an Men-e'askan Tentan" Anti"en TIK ,.1 De$inisi Anti"en 'ntigen adalah penanda kimiawi yg mengindenti ikasi sel. Sel/sel manusia memiliki antigen sel tipe !)'. 'ntigen asing merangsang produksi antibodi atau respon imun lain. TIK ,.( Ma.am+Ma.am Anti"en / Menurut sifat kimiawi: o o o / 'ntigen proteinantigen polipeptida sintetik- dan antigen kabohidrat

Menurut hubungan genetik dari asalnya antigen dan penerima antigen: '. 'ntigen histokompatibilitas adalah antigen yang menimbulkan reaksi pada transplantasi jaringan.

10

B. 'utoantigen adalah antigen yang dimiliki oleh seseorang akan tetapi karena sesuatu sebab menimbulkan pembentukan antibodi terhadapnya. C. #soantigen adalah antigen yangg terdapat dalam individu lain dalam spesies yang sama namun secara genetik dapat dikenal oleh penerima- misalnya antigen yang menentukan golongan darah. / Allo Antigen: 'dalah antigen yang terdapat pada individu tertentu dan ternyata dapat menimbulkan antibodi pada individu lain dalam satu spesies- karena secara genetik antigen ini tidak dikenal oleh si penerima.

TIU /. Memahami !an Men-e'askan Anti)o!i TIK /.1 De$inisi Anti)o!i 'ntibodi adalah immunoglobulin yang bereaksi secara spesi ik dengan antigen yang merangsang produksinya. 'ntibodi mencakup +@E protein plasma.

TIK /.( 0%n"si Anti)o!i 1ungsi antibodi antara lain >

/ / / / /

Sebagai respon terhadap satu antigen kompleks #g&> opsonin baik- iksasi komplemen #gG> opsonisasi- ',CC- immunitas neonatal #gE> menimbulkan alergi- syok an ilaksasi- pertahanan terhadap parasit. #g'> proteksi terhadap mukosa disekresi dalam air susu.

TIK /., Str%kt%r Anti)o!i Struktur dasar immunoglobulin terdiri atas > / Rantai ringan <light chain- )/chain= o o o )/chain mempunyai + rantai ringan yang identik G <kappa= dan H <lamda=. *lasi ikasi dibuat berdasarkan asam amino yang berbeda regio konstannya. *edua jenis rantai ringan terdapat pada semua kelas immunoglobulin <#g&. #gG- #g'- #g,- dan #gE=- tetapi setiap molekul immunoglobulin hanya mengandung % tipe rantai ).
11

o /

Bagian terminal amino masing/masing rantai ) mengandung tempat pengikat antigen.

Rantai berat <heavy chain- !/chain= o Berbeda/beda untuk setiap jenis immunoglobulin. I <gamma= untuk #gG- J <al a= untuk #g'- K <delta= untuk #g,- L <epsilon= untuk #gE- M <mu= untuk #g&. Bagian terminal amino masing/masing rantai ! berpartisipasi di tempat pengikatan antigen- teminal lain <karboksil= membentuk ragmen 1c- yang mempunyai berbagai aktivitas biologis <misal > aktivasi komplemen dan berikatan dengan reseptor permukaan sel=.

TIK /./ Dasar Genetik Anti)o!i ,omain pengikat antigen pada immunoglobulin dibentuk saat ontogeni sel B melalui proses rekombinasi berbagai segmen gen yang berbeda. 'da 3 lokus yang menyandi rantai immunoglobulin- yaitu >

%. )okus !/chain +. )okus yang menyandi )/chain/G 3. )okus yang menyandi )/chain/H )okus ini mengalami rekombinasi pada + stadium maturasi sel B. Stadium pertama menyangkut rekomendasi segmen 7- ,- dan : untuk membentuk gen yang menyandi domain 7! dan 7:. ;ang kedua menyangkut rekombinasi pada gen Ch yang berlangsung pada sel B yang berde erensiasi dan menyebabkan class switching yang ireversibel. ,omain 7 dari !/chain terdiri atas segmen 7 yang berikatan dengan segmen , <diversity= dan segmen : <joining=. 9ada lokus #G! terdapat lebih dari +@@ gen 7 dengan %@ gen , dan N0 gen :. *arena setiap gen 7 dapat menyusun rekombinasi gengan setiap gen , dan gen :- maka jenis kombinasi yang dihasilkannya sangat banyak gen )/chain juga dapat melakukan rekombinasi- tetapi lokus ini hanya mengandung segmen 7 dan segmen :sehingga region hipervariabel )/chain dibentuk pada junction 7:. Gen bagian konstan <C region gene= terletak 3O dari gen 7/,/:. )okus G mempunyai gen C tunggal- H mempunyai 3/ 3 gen c- sedangkan gen Cn untuk berbagai isotip !/chaindisusun secara tandem yang urutannya karakteristik untuk setiap spesies. TIK /.1 Sintesis !an Sekresi Anti)o!i / / Ekspresi #g pada permukaan sel dan #g yang disekresi dikontrol secara ketat oleh mekanisme yang menentukan perjalanan protein yang baru dibentuk. 9erbedaan dalam respon immun primer dan sekunder- kadar antibodi yang dibentuk- lamanya lag phase dll. Sangat bergantung jenis- dosis- dan cara masuk antigen- serta sensitivitas teknik yang digunakan untuk mengukur antibodi. 9embentukan antibodi tidak berlangsung tanpa batas <ada mekanisme kontrol yang mengendalikan dan menghentikan pembentukan antibodi berlebihan=.

12

Beberapa mekanisme kontrol itu adalah berkurangnya kadar antigen- pengaturan oleh idiotip dan penekanan oleh sel " supresor.

TIK /.2 Rese tor Anti)o!i Reseptor antibodi terdiri atas > / Reseptor 1c <1cIR#- 1cIR##- 1cIR###= bersama/sama dengan reseptor komplemen CR% dan CR3 mempunyai peran penting dalam menangkap dan menyingkirkan kompleks immun. Bentuk transmembran reseptor 1cIR### pada makro ag dan sel .* diduga terlibat dalam merangsang sitotoksisitas selular. !eterogenitas 1cIR## dan keberadaannya pada permukaan sel B membuktikan bahwa reseptor ini terlibat dalam pengaturan sekresi antibodi oleh sel B. ,isamping itu reseptor 1c yang terdapat pada beberapa subpopulasi sel " dan sel B diduga terlibat dalam pengaturan produksi berbagai isotip antibodi walaupun mekanismenya yang pasti belum diketahui. Reseptor #gG yang lain terdapat pada permukaan sinsitiotro oblast. Reseptor ini dapat mengikat berbagai isotip #gG dan sangat penting untuk trans er #gG ibu ke dalam sirkulasi darah janin mendapat peroteksi yang diperlukan. Reseptor #gE <1cLR#= dengan a initas tinggi terdapat pada permukaan mastosit dan baso il. Reseptor ini terlibat dalam proses pengikatan #gE pada permukaan sel tersebut yang merangsang sel e ektor bersangkutan untuk memberikan respons terhadap antigen yang diikatnya. Reseptor #gE dengan a initas rendah <1cLR##- C,+3= terdapat pada sekitar 3@E sel B dan %E sel ". Reseptor ini juga terdapat pada permukaan trombosit. Reseptor ini merupakan keluarga dari lektin yang bergantung pada Ca F <CaF dependent lectins=. 'ktivitas sel B dan makro ag oleh #)/0 atau sitokin lain menyebabkan ekspresi reseptor ini. 'da juga bukti/bukti bahwa C,+3 yang terlarut dapat meningkatkan poli erasi sel B yang memproduksi #gE dan meningkatkan produksi #gE- sehingga menimbulkan dugaan bahwa reseptor ini ber ungsi mengatur #g class switching menjadi #gE. !al ini juga didukung oleh kenyataan bahwa pada individu yang alergik terdapat peningkatan ekspresi 1cLR## pada permukaan sel " dan monosit pada musim hayfever.

TIK /.3 K'asi$ikasi Anti)o!i & Imm%no"'o)%'in #mmunoglobulin dijenal dengan 2 kelas utama- yaitu >

%.

#gG o "erdiri dari + rantai ) dan + rantai ! yang dihubungkan oleh ikatan disul ida dan disebut divalen. o ,alam serum orang dewasa- #gG merupakan 42E dari immunoglobulin totaldijumpai dalam bentuk monomer. o ,ibentuk atas rangsangan antigen.
13

o ,apat menembus plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janinsehingga pada bayi baru lahir #gG dari ibulah yang melindungi bayi terhadap in eksi. o 9aling mudah berdi usi ke dalam jaringan ekstravaskular dan melakukan aktivitas antibodi di jaringan. o 9ada umumnya melapisi mikroorganisme sehingga partikel itu lebih mudah di agositosis. o &ampu menetralisasi toksin dan virus. o ,apat melekat pada reseptor 1c yang terdapat pada permukaan sel sasaran dan memungkinkan terjadinya proses ',CC <bila melekat pada reseptor 1c pada permukaan trombosit ia dapat merangsang pelepasan vasoactive amine dan menyebabkan agregasi trombosit. o ,i darah- #gG mempunyai half life sekitar +3 hari. o ,i klinik- #gG digunakan untuk penderita agamaglobulinemia dan untuk mencegah !,. <Hemolytic disease of the new born= . +. #g' o #g' ber ungsi dalam cairan dapat sepanjang saluran cerna- saluran na as- dan saluran urogenital dalam bentuk dimer. o ,apat dijumpai dalam saliva- air mata- kolostrum- dalam sekret bronkusvagina- dan prostat. o Sebelum #g' dilepas- kedua unit immunoglobulin dirangkai % dengan yang lain oleh rantai :- kemudian di dalam epitel mukosa kelenjar- #g' dirangkai ksn dengan komponen sekretorik yang diproduksi oleh sel epitel lokal. o Beberapa bakteri <seperti .eisseriae= dapat menghancurkan #g'% dengan cara menghasilkan % protease sehingga dapat mengatasi resistansi yang diperantarai antibodi pada permukaan mukosa. 3. #g& o #g& adalah immunoglobulin pertama yang dihasilkan pada awal respon immun primer. o &olekul #g& terdapat dalam bentuk immunoglobulin yang paling besar. o "erdapat di intravaskular. o &akromolekul ini dapat menyebabkan aglutinasi beberapa partikel dan iksasi komplemen dengan e isiensi yang sangat tinggi. o ' initas terhadap antigen tergolong rendah. 0. #g, pentamerkarena merupakan

14

o #g, merupakan monomer dan konsentrasinya dalam serum hanya sedikit- tapi konsentrasinya dalam darah tali pusat cukup tinggi. o #g, lebih lentur dibandingkan immunoglobulin lain karena mempunyai engsel yang lebih panjang sehingga dapat melakukan ikat/silang dengan antigen polivalen secara lebih e isien. Sangat peka terhadap enBim proteolitik. !al ini yang menyebabkan #g, berumur lebih pendek <+/3 hari=. 2. #gE o #gE dalam serum dijumpai dengan kadar amat rendah. o #gE mempunyai kemampuan untuk melekat secara erat pada permukaan mastosit atau baso il melalui reseptor 1c. o #gE yang terikat tersebut bekerja sebagai suatu reseptor untuk antigen yang merangsang produksinya- dan kompleks antigen/antibodi yang terbentuk mencetuskan respon alergik tipe segera <ana ilaktik= melalui pelepasan mediator. o 9ada orang/orang dengan hipersensitivitas alergik yang diperantarai oleh antibodi- konsentrasi #gE meningkat tajam- dan #gE ditemukan pada sekresi eksternal. o #gE serum meningkat khas pada in eksi cacing.

TIK /.4 5aria)i'itas Imm%no"'o)%'in 'kibat perbedaan dalam susunan asam amino- struktur molekul juga menjadi berbeda yang selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam determinan antigenik #g. 7ariabilita immunoglobulin digolongkan menjadi >

%.

7ariasi isotip o 9ada manusia terdapat 8 isotip !/chain ungsional- sesuai dengan subkelas #gmasing/masing dihubungkan dengan )/chain G atau H. o 1ungsi antibodi sebagian besar ditentukan oleh spesi isitas antigen binding site dan isotype H-chain. o *arena semua bagian konstan !/chain yang terdapat pada berbagai kelas dan subkelas immunoglobulin itu dapat dijumpai pada % orang- bagian itu disebut variasi isotip.

+.

7ariasi alotip o ,eterminan antigenik satu varian isotip immunoglobulin dalam % spesies juga dapat berbeda % dengan yang lainnya. 9erbedaan ini ditentukan secara genetik mengikuti hukum &endel. o Contoh variasi alotip yang paling baik adalah golongan darah.

15

o Rantai berat gama misalnya dapat menunjukkan +@ macam determinan alotip yang secara keseluruhan disebut Gm. 3. 7ariasi idiotip o #diotip adalah determinan antigen yang diasosiasikan dengan resseptor binding site. 'ntibodi <dan "CR= dapat diidenti ikasikan melalui idiotipnya. o "erkadang idiotip yang sama dapat dijumpai pada beberapa jenis antibodi <reksi silang- public idiotype= tetapi pada beberapa jenis antibodi yang lain idiotipnya unik untuk jenis antibodi yang berasal dari % klon <private idiotype=. o 9ada beberapa keadaan antibodi- anti/idiotip dapat mencegah pengikatan antigen oleh antibodi yang mengenalnya. o Beberapa penelitian menunjukan bahwa antibodi yang berbeda secara genetikdapat memiliki idiotip yang sama. #diotip inilah yang membedakan satu molekul immunoglobulin dengan molekul immunoglobulin yang lain dalam alotip yang sama. o #diotip adalah karakteristik bagi setiap molekul antibodi.

TIK /.6 Anti)o!i Monok'ona' !an Anti)o!i Po'ik'ona' %. 'ntibodi monoklonal o 'ntibodi monoklonal terdiri atas molekul/molekul immunoglobulin yang identik dan memiliki spesi isitas terhadap determinan antigenik tertentu. o 'ntibodi/antibodi yang berasal dari % klon sel disebut antibodi monoklonal. o &isalnya > pada tumor sel plasma <mieloma= yang memiliki si at imortal. +. 'ntibodi poliklonal o Satu antigen kompleks mempunyai si at heterogen karena dibentuk oleh beberapa klon sel yang berbeda/beda- setiap klon sel mengekspresikan antibodi yang mampu bereaksi dengan berbagai determinan antigen pada antigen kompleks disebut antibodi poliklonal.

TIU 1. Memahami !an Men-e'askan Kom 'emen TIK 1.1 De$inisi Kom 'emen *omplemen merupakan sistem yang terdiri atas sejumlah protein yang berperan dalam pertahanan pejamu- baik dalam sistem imun nonspesi ik maupun spesi ik. salah satu sistem enBim serum yang ber ungsi dalam in lamasi- opsoniasi dan kerusakan <lisis= membran patogen. komplemen juga merupakan molekul larut sistem imun nonspesi ik dalam keadaan tidak akti yang dapat diakti kan berbagai bahan seperti )9S bakteri. komplemen
16

dapat berperan dalam sistem imun spesi ik yang setiap waktu dapat diakti kan kompleks imun. hasil aktivasi tersubut menghasilkan berbagai meditor yang mempunyai si at biologik akti dan bebrapa di antaranya merupakan enBim untuk reaksi berikutnya. produk lainnya berupa protein pengontrol dan beberapa lainnya tidak mempunyai aktivitas enBim. aktivasi komplemen merupakan usaha tubuh ntuk menghancurkan antigen asing- namun sering pula menimbulkan kerusakan jaringan sehingga merugikan tubuh sendiri. 'da 8 komponen dasar komplemen yaitu C% sampai C8 yang bila diakti kan- dipecah menjadi bagian/bagian yang besar dan kecil <C3a- C0a dan berperan sebagainya= ragmen yang besar dapat berupa enBim tersendiri dan mengikat serta mengakti kan molekul lain. ragmen tersebut dapat juga berinteraksi dengan inhibitor yang menghentikan reaksi selanjutnya- komplemen sangat sensiti terhadap sinyal kecil- misalnya jumlah bakteri yang sangat sedikit sudah dapat menimbulkan reaksi beruntun yang biasanya menimbulkan respons lokal.

TIK 1.( Akti7asi Kom 'emen Sistem komplemen dapat diakti kan melalui 3 jalur- yaitu> A. Aktivasi omplemen !alur "ektin )ektin adalah protein yang larut yang mengenal dan mengikat residu manosa dari hidrat arang yang merupakan bagian dinding sel mikroba. (leh karena itu jalur lektin disebut jalur &B) atau jalur ikatan manan. )ektin adalah golongan amili kolektin- yang merupakan protein ase akut dan kadarnya meningkat pada respons in lamasi. aktivasi jalur lektin diawali oleh terjadinya ikatan antara polisakarida mikroba dengan lektin dalam sirkulasi. Seperti halnya dengan ClP- &B) mengakti kan kompleks enBim Clr/Cls atau serin esterase yang lainyang disebut mannose binding protein/associated serine/esterase. Sesudah itu- semua tahap jalur lektin adalah sama dengan jalur klasik melalui C0. #. Aktivasi omplemen !alur lasik 'ktivasi komplemen melalui jalur klasik dimulai dengan dibentuknya kompleks antigen/antibodi larut atau dengan ikatan antibodi dan antigen pada sasaran yang cocokseperti sel bakteri. 'ktivasi jalur klasik dimulai dengan C% yang dicetuskan oleh kompleks imun antibodi dan antigen. #g& yang memiliki lima 1c mudah diikat oleh C%. &eskipun C% tidak mempunyai si at enBim- namun setelah berikatan dengan 1c- dapat mengakti kan C0 dan C+ yang selanjutnya mengakti kan C3. #g& dan #gG%- #gG+- #gG3 <#g& lebih kuat dibanding #gG= yang membentuk kompleks imun dengan antigen- dapat mengakti kan komplemen melalui jalur klasik. :alur klasik melibatkan 8 komplemen protein utama yaitu C%/C8. Selama aktivasi- protein/protein tersebut diakti kan secara berurutan. 9roduk yang dihasilkan menjadi katalisator dalam reaksi berikutnya. :adi stimulus kecil dapat menimbulkan reaksi aktivasi komplemen berurutan. )ipid ' dari endotoksin- protease- kristal urat- polinukleotidemembran virus tertentu dan CR9 dapat mengakti kan komplemen melalui jalur klasik. 9ermukaan patogen tidak memiliki inhibitor komplemen- setiap sel yang tidak dilindungi oleh inhibitor komplemen akan diserang oleh komplemen. 'ktivasi komplemen

17

yang berlebihan tidak diinginkan oleh karena menimbulkan in lamasi dan kematian sel yang luas. $ntuk mencegah hal itu diperlukan inhibitor komplemen. C. Aktivasi omplemen !alur Alternatif 'ktivasi jalur ini memproduksi produk akti seperti halnya dengan jalur klasik- tetapi untuk awal reaksi tidak diperlukan kompleks antigen/antibodi. :alur alternati tidak terjadi melalui tiga reaksi pertama yang terdapat pada jalur klasik <C%-C0- dan C+=. 'ktivasi jalur alternati dimulai dengan C3 yang merupakan molekul yang tidak stabil dan terus menerus ada dalam aktivasi spontan derajat rendah dan klinis yang tidak berarti. 'ktivasi spontan C3 diduga terjadi pada permukaan sel- meskipun sel normal mengekspresikan inhibitor permukaan yang mencegah aktivasi C3. Bakteri- parasit- jamur virus dan aktor ne ritik dapat mengakti kan komplemen melalui jalur alternati . protein tertentu dan lipopolisakarida dapat mengakti kan komplemen melalui jalur jalur klasik dan alternati .

TIK 1., Rese tor Kom 'emen 'ktivasi komplemen jalur alternati dan jalur klasik menghasilkan beberapa ragmen komplemen yang diikat oleh reseptornya yang ditemukan pada berbagai jenis sel. ClPR ditemukan pada makro ag yang mengikat ClP- pada jaringan kolagen dan berperan pada eliminasi antigen. CR+ merupakan bagian dari kompleks ko/reseptor sel B dan juga ditemukan pada sel dendritik olikular yang ber ungsi dalam agositosis kompleks imun di senter germinal dan dalam perkembangan sel memori. CR3 adalah integrin <molekul adhesi= pada agosit- mononuklear- neutro il- dan sel .* yang ungsinya memudahkan agositosis kompleks imun dan migrasi monosit ke jaringan. CR0 adalah integrin yang mempunyai ungsi sama dengan CR3 yang terutama diekspresikan pada makro ag jaringan. e ek biologis yang ditimbulkan oleh interaksi reseptor dan ligannya tergantung dari sel mengekspresikan reseptor tersebut.

TIK 1./ 0%n"si 8io'o"is Kom 'emen A.$nflamasi Sebagai langkah pertama untuk menghancurkan benda asing dan mikroorganisme serta membersihkan jaringan yang rusak. agositosit merupakan komponen penting pada in lamasi- dalam in lamasi ada 3 proses. yaitu <%=peningkatan pasokan darah ke tempat benda asing- mikroorganisme yang rusak. <+= peningkatan permeabilitas kapiler yang ditimbulkan oleh pengerutan sel endotel yang memungkinkan molekul yang lebih besar seperti antibodi <3= agositosit bergerak keluar pembuluh darah menuju ketempat benda asing mikroorganisme atau jaringan yang rusak. #. %engerahan &'el ( emokin *emokin adalah molekul yang dapat menarik dan menggerakan sel/sel agosit. C3a-C2a- dan C2/3/4 merupakan kemokin yang dapat menggerahkan sel/sel agosit baik mononuklear maupun polimor onuklear ke tempat terjadi in eksi. C2a adalah kemoatraktan
18

untuk neutro il yang juga merupakan ana ila toksin. makro ag yang diakti kan melepas berbagai mediator yang ikut ber peran dalam reaksi in lamasi. C. )agositosit ( *psonin (psonin adalah molekul yang dapat diikat disatu pihak oleh partikel<kuman= dan di lain pihak oleh reseptornya pada agosit sehingga memudahkan agositosit bakteri atau sel lain. #gG dapat ber ungsi sebagai opsonin- bila berikatan dengan reseptor 1c pada permukaan agosit. +. Adherens $mun 'dherens imun merupakan enomena dari partikel antigen yang melekat pada berbagai permukaan <pembuluh darah= kemudian dilapisi antibodi dan mengaktikan komplemen. 'kibatnya antigen akan mudah di agositosis. C3bber ungsi dalam adherens imun tersebut. ,. ,liminasi ompleks $mun Ca3 atau iC3b dapat diendapkan di permukaan kompleks imun dan merangsang eliminasi kompleks imun. baik sel darah merah dan neutro il memiliki CR%/R dan mengikat Ca3 atau iC3b . .eutro il dapat mneyingkirkan kompleks imun kecil dalam sirkulasi. bila antigen tidak larut yang diikata antibodi dalam darah tidak disingkirkan- akan memeacu in lamasi dan dapat menimbulkan penyakit kompleks imun. ). "isis *smotik #akteri 'ktivasi C3<jalur lektin- alternati - klasik= akan mengakti kan bagian akhir dari kaskade komponen komplemen C2/C8. 'ktivasi komplemen yang terjadi di permukaan sel bakteri akan membentuk &'C<gabungan C2-C3-C4-C6-C8= dan akhirnya menimbulkan lisis osmotiksel atau bakteri. -. .eutralisasi $nfeksi /irus *ebanyakan virus ikatan antibodi dalam serum dengan subunit protein struktur virus akan membentuk kompleks imun yang selanjutnya dapat disingkirkan melalui jalur klasik.beberapa virus<retro-EB7-.ewcastle ,isease 7irus dan Rubella= dapat mengakti kan jalur lektin- bahkan jalur klasik tanpa adanya antibodi. *omplemen berperan dalam neutralisasi virus melalui berbagai mekanisme. Sebagian netralisasi dapat diperoleh melalui pembentukan agregat virus yang besar dan agregat tersebut dapat menurunkan jumlah akhir partikel virus. Endapan antibodi komplemen pada partikel virus juga memudahkan partikel virus diikat dengan sel yang memiliki 1c atau resptor untuk komplemen %<CR%=. ,alam hal agosit ikatan tersebut dapat diikuti oleh agositosis dan pengrusakan intraselular dari partikel virus dalam sel. 'khirnya komplemen e ekti untuk melisiskan seluruh atau sebagian virus yang terbungkus dan meninggalkan ragmen dari envelop dan disintegrasi dari nukleokapsid. H. Aktivitas 'itolitik A+CC

19

Eosino il dan sel polimor onuklear mempunyai reseptor untuk C3b dan #gG sehingga C3b dapat meningkatkan sitoltiksinitas sel e ektor ',CC yang kerjanya bergantung pada #gG. ,i samping itu - sel darah merah yang diikat C3b dapat dihancurkan juga melalui kerusakan kontak. C6/8 merusak membran dengan membentuk saluran/saluran dalam membran sel yang menimbulkan lisis osmotik. $. $munitas .onspesifik dan 'pesifik &akro ag atau neutro il dapat diakti kan C2a secara langsung dengan bantuan C3b sebagai opsonin atau oleh toksin bakteri seperti )9S melalui reseptor "CR atau melalui agositosis. &akrro ag yang diakti kan melepas berbagai mediator larut seperti #)/%- ".1 yang meningkatkan respons in lamasi- ekspresi molekul adhesi untuk neutro il dipermukaan sel endotel- permeabilitas- kemotaksis dan aktivasi sem 9&. sendiri. 'ktivasi komplemen dan makro ag memberikan gambaran respons selular yang berperan pada in lamasi akut. Sitotoksinitas sel .k yang memiliki reseptor untuk komplemen juga dapat ditingkatkan. *omplemen juga berperan dalam imunitas spesi ik oleh karena aktivasi makro agmeningkatkan jumlah '9C yang mempresentasikan antigen ke sel ".

TIK 1.1 Re"%'ator+Inhi)itor Kom 'emen 9rotein dalam serum yang merupakan komponen pada aktivasi komplemen- baik pada jalur klasik maupun jalur alternati dibentuk oleh hati-makro ag-monosit dan sel epitelintestinal.bahan/bahan tersebut dilepas ke dalam serum dalam bentuk tidak akti . 9ada tiap tahap penglepasan mediator terdapat mekanisme tubuh untuk menetralkan yang disebut regulator- sehingga tidak akan terjadi reaksi yang berlangsung terus menerus yang dapat menimbulkan kerusakan jaringa. Sistem enBim yang kompleks ini diatur oleh beberapa penyekat protein yang dapat mencegah aktivasi prematur dan aktivitas setiap produk. Contohnya adalah> 9rotein ko aktor membran- resptor komplemen tipe %- ikatan protein C0b dan aktor ! yang mencegah pembentukan konvertase C3 ,'1 yang memacu pengrusakan konvertase C3 #nhibitir C% 1aktor # dan protein ko aktor membran yang mengikat C3b dan C0b C,28<protektin=yang mencegah pembentukan &'C #naktivator ana ilatoksin

TIK 1.2 De$isiensi Kom 'emen ,e isiensi penyekat esterase C%<C% #.!= menimbulkan aktivasi C0 dan C+ oleh C% terjadi terus menerus sehingga terjadi lebih banyak ragmen yang kemudian diakti kan plasmin dan membentuk peptida vasoakti . Stimulus kecil yang mengakti kan C% dapat menimbulkan respons besar yang tidak dapat dikendalikan. 9enderita dengan de isiensi C%
20

#.! menunjukan edem angioneuretik- edem di berbagai alat badan seperti kulit- saluran cerna dan napas. Edem berat yang terjadi di larings dan asaluran napas dapat menimbulkan kematian. ,e isiensi pada stadium dini jalur lektin dan klasik menimbulkan hipersensitivitas tipe 3 <kompleks imun= oleh karena kompleks imun tidak dapat dicairkanatau diantarkan ke agosit dan menimbulkan penyakit seperti )ES. *adar rendah komponen komplemen juga dapat menimbulkan penyakit in eksi bakteri rekuren- sebagian oleh karena sistem imun nonspesi ik di perlukan untuk menyingkirkan bakteri atas bantuan peran komplemen <antara lain sebagai opsonin= pada awal antibodi diproduksi. ,e isiensi &'Cmerupakan resiko yang lebih tinggi terhadap in eksi neiseria. !emoglobinuria paroksismal nokturnal terjadi oleh penghancuran sel darah merah melalui jalur alternati yang disebabkan oleh karena ada de isiensi ,'1 pada membran sel. 1ungsi ,'1 tersebut menghambat aktivasi komplemen melalui jalur alternati dan terjadinya convertase C2. ,e isiensi komplemen jarang terjadidan gejalanya tergantung dari lokasi.

TIU 2 Memahami !an Men-e'askan Im%nisasi !an 5aksin TIK 2.1 De$inisi Im%nisasi !an 5aksin #munisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas. &emberikan imunitas protekti dengan menginduksi respons terhadap pathogen tertentu atau toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen5nontoksik dan pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. 7aksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit dan meningkatkan imunitas. 7aksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. 'ntibodi yang ber ungsi melindungi terhadap penyakit. "erbuat dari virus yang telah dilemahkan dengan menggunakan bahan tambahan seperi ormaldehid dan thymerosal.

TIK 2.( Men-e'askan T%-%an Im%nisasi !an Tata Cara Pem)erian Im%nisasi "ujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat <populasi= atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu seperti pada imunisasi cacar variola. *eadaan yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui manusia. "ergantung pada respon imun masing/masing orang. "ata cara pemberian imunisasi> %. memberitahukan resiko diimunisasi dan tidak di imunisasi. +. periksa persiapan untuk melakukan pelayanan secepatnya bila terjadi reaksi ikutan yang tidak diharapkan.

21

3. baca dengan teliti in ormasi tentang yang akan diberikan dan tidak lupa persetujuan pihak yang akan di imunisasi. 0. periksa identitas penerima vaksin dan indikasi vaksin yang akan diberikan 2. periksa jenis vaksin bahwa telah disimpan dengan baik dan tanggal kadaluarsa vaksin dengan ditandai perubahan warna vaksin. 3. vaksin yang diberikan sesuai dengan jadwal dan ditawarkan vaksin lain untuk mengejar imunisasi yang tertinggal bila diperlukan. 4. berikan vaksin dengan teknik yang benar. 6. berilah petunjuk kepada orangtua atau pengasuh- catat imunisasi dalam rekam medis pribadi maupun kliniis- catatan imunisasi harus disampaikan kepasa ,inas *esehatan dan periksa status imunisasi lainnya. TIK 2., Men-e'askan 9enis+9enis Im%nisasi %. #munisasi pasi #munisasi pasi terjadi bila seseorang menerima antibosi atau produk sel dari dari orang lain yang telah mendapatkan imunisasi akti . #munisasi pasi dibagi menjadi + kelompok- yaitu > a. #munisasi pasi alamiah / imunitas maternal melalui plasenta / imunitas maternal melalui kolostrum b. #munisasi pasi buatan / #mmune Serum Globulin nonspesi ik <!uman .ormal #mmunoglobulin= #munisasi tidak diberikan secara rutin- hanya diberikan dalam keadaan tertentu kepada pasien yang terpajan dengan bahan yang berbahaya terhadapnya dan sebagai regimen jangka panjang pada penderita dengan de isiensi antibodi. #munisasi pasi dapat berupa tindakan pro ilaktik atau terapuetik tetapi sedikit kurang berhasil sebagai terapi. / #mmune Serum Globulin spesi ik 9lasma atau serum yang diperoleh dari donor yang dipilih sesudah imunisasi atau booster atau konvaselen dari suatu penyakit- disebut sesuai dengan jenisnya misalnya "#G- !B#G- 7C#G dan R#G. Serum asal hewan Serum yang berasal dari hewan seperti anti ular tertentu- laba/labakalajengking yang beracun untuk mengobati bakas gigitan.

+. #munisasi akti ,alam imunisasi akti untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan vaksin hidup atau dilemahkan5 dimatikan. 7aksin yang baik harus mudah diperoleh- murah- stabil dalam cuaca ekstrim dan nonpatogenik. E eknya harus tahan lama dan mudah di reaktivasi dengan suntikan booster antigen. Baik sel B maupun sel " diakti kan oleh imunisasi. *euntungan dari pemberian vaksin hidup5dilemahkan ialah terjadi replikasi mikroba sehingga menimbulkan pajanan dengan dosis lebih besar dan respon imun di tempat ilmiah.

22

TIK 2./ Men-e'askan Ma.am+Ma.am 5aksin 'da dua macam bentuk vaksin yaitu vaksin yang wajib diberikan dan vaksin yang dianjurkan untuk menggunakannya. 0. /aksin yang diwajibkan dalam %rogram $munisasi .asional 1%%$2 a. 5aksin 8CG 7aksinasi BCG memberikan kekebalan akti terhadap penyakit tuberkulosis <3#C=.BCG diberikan % kali sebelum anak berumur + bulan. BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan.7aksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas- untuk bayi berumur kurang dari % tahun diberikan sebanyak @-@2 m) dan untuk anak berumur lebih dari % tahun diberikan sebanyak @-% m).7aksin ini mengandung bakteri #acillus Calmette--uerrin hidup yang dilemahkan- sebanyak 2@.@@@/%.@@@.@@@ partikel5dosis. *ontraindikasi untuk vaksinasi BCG adalah penderita gangguan sistem kekebalan <misalnya penderita leukemia- penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang- penderita in eksi H$/=. Reaksi yang mungkin terjadi> %. 4eaksi lokal > %/+ minggu setelah penyuntikan- pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. *emudian benjolan ini berubah menjadi pustula <gelembung berisi nanah=- lalu pecah dan membentuk luka terbuka <ulkus=. )uka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 6/%+ minggu dengan meninggalkan jaringan parut. +. 4eaksi regional > pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher- tanpa disertai nyeri tekan maupun demam- yang akan menghilang dalam waktu 3/3 bulan. ). 5aksin He atitis 8 7aksinasi !epatitis B digunakan untuk in eksi virus hepatitis B <7!B=. 9ada dasarnya individu yang belum pernah imunisasi hepatitis B atau tidak memiliki antibodoi/!BS- berpotensial terkena hepatitis. 7aksin hepatitis B diberikan 3 kali dalam jangka waktu yang berdeda. ,alam waktu jangka pendek 3/3 bulan yaitu bayi berumur % bulan- + bulan dan 4 bulan. 7aksin yang diberikan 3 kali ini sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.dosis yang digunakan sesuai dengan umur pasien. .. 5aksin DTP :Di$teria* Tetan%s* Pert%sis; #munisasi ,"9 adalah suatu vaksin 5-in-0 yang melindungi terhadap di teritetanus- dan pertusis. ,i teri adalah suatu in eksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau atal. 9ertusis <batuk rejan= adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi perna asan yang melengking. 9ertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat berna asmakan atau minum. 9ertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius- seperti pneumonia- kejang dan kerusakan otak. "etanus adalah in eksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang

23

#munisasi ,9" diberikan sebanyak 3 kali- yaitu pada saat anak berumur + bulan <,9" #=- 3 bulan <,9" ##= dan 0 bulan <,9" ###=Q selang waktu tidak kurang dari 0 minggu. #munisasi ,9" ulang diberikan % tahun setelah ,9" ### dan pada usia prasekolah <2/3 tahun=. :ika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusismaka sebaiknya diberikan ,"- bukan ,9". Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal- sebaiknya diberikan booster vaksin "d pada usia %0/%3 tahun kemudian setiap %@ tahun <karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama %@ tahun- setelah %@ tahun perlu diberikan booster=. !ampir 62E anak yang mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang mengandung vaksin di teri- akan memperoleh perlindungan terhadap di teri selama %@ tahun. ,9" sering menyebakan e ek samping yang ringan- seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. E ek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin. !. 5aksin Po'io #munisasi polio memberikan kekebalan akti terhadap penyakit poliomielitis. 9olio bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan5tungkai. 9olio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot/otot perna asan dan otot untuk menelan. 9olio bisa menyebabkan kematian. 7aksinasi imunisasi diberikan 0 kali dalam jangka waktu pada usia % bulan- + bulan- 3 bulan dan 0 bulan pada bayi. #munisasi polio dapat diberikan pada imunisasi penguat <booster= diberikan pada umur 8/%2 tahun dan imunisasi polio untuk orang dewasa. "erdapat + macam vaksin polio> R $%/ <$nactivated %olio /accine- 7aksin 'alk=- mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan R *%/ <*ral %olio /accine- 7aksin 'abin=- mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Bentuk trivalen <3*%/= e ekti melawan semua bentuk polio- bentuk monovalen <M*%/= e ekti melawan % jenis polio. ,osis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan primer- sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibobi sampai pada tingkat yang tertingiu. Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi dasar- kepada orang dewasa tidak perlu dilakukan pemberian booster secara rutin- kecuali jika dia hendak bepergian ke daerah dimana polio masih banyak ditemukan. *epada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan perlu menjalani imunisasi- ebaiknya hanya diberikan #97. e. 5aksin Cam ak #munisasi campak memberikan kekebalan akti terhadap penyakit campak <tampek=. #munisasi campak diberikan sebanyak % dosis pada saat anak berumur 8 bulan atau lebih. 9ada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 3 bulan dan diulangi 3 bulan kemudian. 7aksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak @-2 m).
24

*ontra indikasi pemberian vaksin campak> / / / / / / in eksi akut yang disertai demam lebih dari 36(gangguan sistem kekebalanpemakaian obat imunosupresanalergi terhadap protein telurhipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisinwanita hamil.

6. /aksin yang dianjurkan 1non%%$2 a. Campak- gondong- rubella b. !aemophillus in luenBae tipe b <!ib= c. ,emam ti oid d. 7arisela e. !epatitis ' . Rabies dan vaksin anti rabies g. #n luenBa h. 9neumokokus i. Rotavirus j. *olera dan E"EC k. ;ellow ever l. :apanese ense alitis <:E= m. &eningokokus n. !uman 9apilloma 7irus <!97=

TIU 3 Memahami !an Men-e'askan H%k%m 5aksinasi Men""%nakan 8ahan Haram !ari Tin-a%an H%k%m Is'am TIK 3.1 Prinsi Pem)erian 5aksin !ari 8ahan Yan" Non Haram :Ha'a'an Tho<i)ah; 'da kaidah usul iPih yang mengatakan baahwa mencegah kemudharatan lebih didahulukan daripada mengambil man aatnya. ,emikian alasan yang dijadikan dasar hokum pengambilan keputusan terhadap kehalalan vaksin sekalipun diketahui bahwa vaksin tersebut disediakan dari bahan yang tidak diperkenankan dalam #slam.
25

Beberapa prinsip dalam pemberian vaksin atau imunisasi yang !alalan "hoyibah> %. &emberikan asupan nutrisi atau Bat giBi atau makanan tertentu yang memaksimalkan pembangunan dan pemeliharaan sistem imun tubuh atau kekebalan tubuh manusia. +. &emberikan asupan nutrisi atau Bat giBi atau makanan yang meminimalkan dan menghilangkan Bat yang bersi at menurunkan kerja sistem imun atau kekebalan manusia. 3. &enjauhkan dan menghentikan asupan nutrisi yang bersi at menurunkan pembangunan dan pemeliharaan sistem imun atau kekebalan tubuh manusia. 0. "idak memberikan vaksinasi yang mengandung toksin5racun bahan berbahaya yang menjadi ancaman manusia- seperti bahan kimiawi sintesis- logam berat- hasil metabolit parsial dan komponen dinding sel. 2. "idak memeberikan vaksinasi dan obat/obatan yang mengandung bahan yang haram secara syariOat> a. 'lkohol dan turunannya yang bersi at seperti alcohol- apabila dikonsumsi memabukkan. b. "idak mengandung darah- daging babi- dan hewan yang ketika disembelih tidak disembelih tidak menyebut nama 'llah. c. "idak menggunakan daging yang diharamkan menurut syariOat- seperti hewan buas- bertaring- bangkai- dll. d. "idak dikembangbiakan dalam darah hewan apapun dan dalam makhluk hidup yang diharamkan menurut syariOat #slam. 3. &embiasakan untuk mengkonsumsi menu makanan sdehari/hari yang bersi at membangun sistem kekebalan tubuh. 4. &embiasakan untuk tidak mengkonsumsi menu makanan sehari/hari yang bersi at menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia. TIK 3.( 5aksinasi Men%r%t Is'am &enghalalkan bahan dan prosesnya- tiap ulama berbeda pendapat jika proses dan bahannya haram maka hukumnya haram- jika proses dan bahannya halal maka hukumnya halal. *ekebalan vaksin didasarkan pada anjuran berobat- batasan halal dan haramnya bahan obat serta tujuan dan akibat yang ditimbulkan.

26

DA0TAR PUSTAKA

Baratawidjaja *G. +@@8. $munologi +asar ,disi 7. :akarta> Balai 9enerbit 1*$#. Suyitno !- Ranuh- dkk. +@@6. %edoman $munisasi +i $ndonesia ,disi 5. :akarta> Satgas #munisasi/#,'#. Sanders- "ina dan 7alerie C. Scanlon. #uku Ajar Anatomi dan )isilogi ,disi 5. Chatim- 'idil iet- dan 'gus -dkk. %883. Mikrobiologi edokteran ,disi 4evisi. :akarta > Binarupa 'ksara. *resno SB. +@@%. $mmunologi: +iagnosis dan %rosedur "aboratorium ,disi 8. :akarta> Balai penerbit 1*$#. Brooks- G1- Butel : S- et al. +@@6. Mikrobiologi edokteran ,disi 65.:akarta> EGC. Benjamini Eli- Geo rey Sunshine- et al <%883=- $mmunology A 'hort Course 5rd ,dition. $S'> Siley )iss. www.halalguide.com www.google5pandanganislam5terhadapbahanvaksinasi.com

27

28

You might also like