You are on page 1of 4

44 Media Bina Ilmiah

PENGARUH SUHU PEMANASAN TERHADAP PENURUNAN KADAR ZAT ORGANIK JUMLAH PADA AIR SUMUR GALI PENDUDUK DI KELURAHAN DASAN CERMEN KECAMATAN CAKRANEGARA

Oleh : Hj. Farida Dosen pada Jurusan Analis Poltekes Kemenkes Mataram Abstrak: Daerah Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara merupakan daerah produksi tahu tempe yang air sumur gali penduduknya terletak dekat dengan sentral produksi. Pada hasil uji pendahuluan didapatkan kandungan zat organik jumlah pada salah satu air sumur gali penduduk sebesar 48,44 mg/l. Tingginya kandungan zat organik jumlah merupakan petunjuk adanya pencemaran pada air sumur gali penduduk tersebut.B erdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, kandungan zat organik jumlah pada air bersih maksimal 10 mg/l, oleh sebab itu untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat air sumur gali tersebut harus mengalami proses terlebih dahulu seperti pemanasan sehingga zat organik jumlah tersebut menguap. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemanasan tehadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali pendud uk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara merupakan permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat eksperimental merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 replikasi sehingga jumlah unit percobaannya adalah 27. Data dari hasil penelitian dianalisa menggunakan analisa statistik Anova one way pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05) dengan bantuan program SPSS versi 11,5.Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara suhu pemanasan terhadap kadar zat organik jumlah dalam air sumur gali penduduk dimana p =0,000 lebih kecil dari = 0.05 dengan menggunakan Post Hoc Test Tukey HSD menunjukkan pengaruh yang bermakna pada semua perlakuan dimana pemanasan 110C adalah perlakuan yang memberikan pengaruh terbesar terhadap penurunan kadar zat sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada masyarakat cara mengolah air sumur gali yang mengandung zat jumlah sebelum digunakan sebagai air minum. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencemaran oleh bahan kimia lain oleh air sumur gali penduduk yang dekat dengan industri yang memproduksi bahan kebutuhan rumah tangga lainnya. Kata Kunci : Suhu Pemanasan, Kadar zat Organik Jumlah, Air Sumur Gali

PENDAHULUAN Penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia air dapat dipakai untuk berbagai macam kegiatan antara lain: mandi, mencuci, makan, minum, industri, pelayaran, pertanian, perikanan, rekreasi, sumber tenaga mekanik, penelitian, penguraian kotoran dan lain-lain (Pandia, 1995). Salah satu sumber air adalah air tanah. Air tanah adalah air yang tersimpan atau terperangkap dalam lapisan batuan yang mengalami penambahan secara terus menerus oleh alam. Sumur gali merupakan sumber air yang banyak digunakan masyarakat Indonesia yang airnya bersumber pada air tanah yakni air tanah dangkal. Air tanah dangkal diperoleh pada kedalaman 15 m, dimana kualitasnya cukup baik sebagai air sumur gali, tetapi kualitasnya kurang dan tergantung pada musim (Sanropie, 1984). Peningkatan perkembangan industri dan jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya pencemaran lingkungan. Hal ini dapat terjadi juga pada pencemaran air. Masalah pencemaran air merupakan salah satu aspek penting dalam pegelolaan sumber daya air. Pencemaran terhadap air bukan hanya terjadi pada air permukaan (sungai, danau dan laut) tetapi dapat juga terjadi pada air tanah atau sumur gali (Dumairy, 1992). Salah satu faktor penyebab terjadinya pencemaran air pada sumber air tanah dangkal adalah adanya kegiatan dari industri rumah tangga yang lokasinya berdekatan dengan sumber air tanah penduduk. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Soeyono (2003), air sumur gali pada rumah penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan

Artikel Pendidikan 45
Cakranegara dimana terdapat industri rumah tangga tahu tempe, didapatkan kandungan zat organik jumlah dengan kadar melebihi 10 mg/l sebanyak 60% dan mempunyai kadar kurang dari 10 mg/l sebanyak 40%, yang artinya sebanya sebanyak 60% sumur gali di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara sudah tercemar oleh zat organik jumlah (Soeyono, 2003). Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri dapat menyebabkan dampak negatif bila tidak dikelola dengan baik. Indikator yang digunakan gunakan untuk memantau pencemaran air adalah parameter fisika, kimia dan biologis. Tetapi yang sering digunakan sebagai indikator adalah parameter kimia seperti COD, BOD, zat organik dan Amoniak. Adanya zat organik merupakan petunjuk adanya pencemaran dalam air. Zat organik adalah semua senyawa yang tersusun atas atom Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, dan Sulfur. Salah satu contoh senyawa organik adalah amoniak. Kandungan amoniak dalam air dapat berkurang jika dipanaskan. Pemanasan merupakan salah satu cara ara dalam pengelolaan air sumur gali sebelum dijadikan sebagai air minum (Dumairy, 1992). Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh suhu pemanasan terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk di Kelura Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara. METODE PENELITIAN Tempat pengambilan sampel air sumur gali adalah di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara. Sedangkan tempat penelitian untuk penentuan kadar zat organik jumlah di lakukan di Laboratorium Kimia a Prodi Analis Kesehatan Poltekes Mataram yang dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2006 Penlitian ini bersifat true experiment yaitu dengan tujuan mangetahui gejala atau pengaruh yang ditimbulkan sebagai akibat dari adanya intervensi atau perlakuan. rlakuan. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh suhu pemanasan air sumur gali penduduk yang dekat dengan sentral produksi tahu tempe di Kelurahan Dasan Cemern Kecamatan Cakranegara terhadap penurunan kadar zat organik jumlah, karena pada daerah ini terja terjadi pencemaran zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk (Notoatmojo, 2002). Rancangan Percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 3 perlakuan dan 9 kali pengulangan sehingga didapatkan 27 unit percobaan. Data-data yang dikumpulkan adalah hasil analisa kimia metode Permanganometri sebagai berikut: 1. Kadar zat organik jumlah pada air sumur penduduk sebelum pemanasan 2. Kadar zat organik jumlah pada air sumur penduduk yang telah dipanaskan 90C 3. Kadar zat organik jumlah pada air sumur penduduk yang telah dipanaskan 100C 4. Kadar zat organik jumlah pada air sumur penduduk yang telah dipanaskan 110C HASIL PENELITIAN Hasil pemeriksaan kadar zat organik jumlah dalam sempel air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1 . Hasil Penetapan Kadar Zat Organik Jumlah pada Air Sumur Gali di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara. Kode Sebelum Pemanas Pemanasa n (mg/l) Sesudah Pemanasan 90C (mg/l) 29,10 22,59 25,85 25,85 29,10 25,85 29,10 29,10 25,85 100C (mg/l) 11,03 12,33 12,33 12,33 11,68 11,03 12,33 11,68 12,33 110C (mg/l) gali gali gali gali

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

45,19 51,70 45,19 51,70 51,70 51,70 45,19 45,19 45,19

5,82 6,47 6,47 6,47 5,17 5,82 5,82 6,4 6,47

Hasil penelitian seperti terlihat pada tabel di atas dimana terdapat penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk yang berada dekat dengan aliran limbah industri tahu tempe setelah dilakukan akukan pemanasan pada suhu 90C, 100C, dan 110C. Penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk juga dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Gambar 1. Diagaram Hubungan Suhu Pemanasan Tehadap Penurunan Kadar Zat Organik Orga Jumlah Pada Air Sumur Gali Penduduk.

46 Media Bina Ilmiah


Data dari hasil penelitian yang berupa kadar zat organik jumlah dalam mg/l air sumur gali penduduk dianalisa menggunakan analisa statistik Anova one way pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan bantuan program SPSS versi 11.5 untuk mengetahui pengaruh suhu pemanasan tehadap penurunan kadar zat jumlah. Uji lanjutan menggunakan Post Hoc Test uji Tukey HSD untuk mengetahui pengaruh setiap perlakuan terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara. Hasil uji statistik Anova one way dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Hasil Uji Anova One Way
Sum of Square Between Within Groups Total Groups 9636,975 46,656 9683,631 Df Mean Square 3212,325 1,458 F SIG

3 32 35

2203,258

,000

Dari hasil uji statistik Anova one way menunjukkan bahwa terhadap pengaruh yang signifikan antara suhu pemanasan terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk dimana p = 0,000 lebih kecil dari = 0,05. Untuk uji lanjutan menggunakan Post Hoc Test Uji Tukey HSD menunjukkan pengaruh yang bermakna pada semua perlakuan dimana pemanasan suhu 110C.adalah perlakuan yang memberikan pengaruh terbesar terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara PEMBAHASAN Berdasarkan Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air disebutkan bahwa air yang bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Kualitas air minum harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia dan radioaktif. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka kualitas air yang digunakan oleh masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan kualitas air, salah satunya adalah pemantauan adanya pencemaran melalui penentuan kadar zat organik jumlah yang merupakan salah satu petunjuk adanya pencemaran air dalam hal ini adalah air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara yang merupakan sentral produksi tahu tempe.

Pemeriksaan kandungan zat organik jumlah pada salah satu air sumur gali penduduk di lingkungan Karang Parwa Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara didapatkan kandungan zat organik jumlah sebesar 48,44 mg/l yang menunjukkan terjadinya pencemaran yang berasal dari penyerapan limbah hasil produksi industri tahu tempe yang menyebabkan terjadinya peningkatan kandungan zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk tersebut. Air sumur gali yang mengalami peningkatan kadar zat organik jumlah tidak hanya terjadi pada sumur yang lokasinya berdekatan dengan industri tahu tempe tetapi juga pada sumursumur yang berada dekat dengan lokasi saluran pembuangan limbah industri tahu tempe tersebut. Hasil uji statistik Anova one way menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara suhu pamanasan terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk dimana p = 0,000 lebih kecil dari = 0,05. Ini berarti dengan dilakukannya pemanasan pada suhu 90C, 100C, dan 110C pada air sumur gali penduduk akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk tersebut. Hal ini disebabkan karena zat organik jumlah dalam air sumur gali penduduk tersebut akan menguap apabila dipanaskan sehingga kadar zat organik jumlahnya akan berkurang. Untuk uji lanjutan menggunakan Post Hoc Test Uji Tukey HSD menunjukkan pengaruh yang berkamakna pada semua perlakuan dimana pemanasan suhu 110C adalah perlakuan yang memberikan pengaruh terbesar terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara. Peningkatan suhu pemanasan pada air sumur gali penduduk akan mengakibatkan terjadinya penurunan kadar zat organik jumlah semakin besar. Pada pemanasan 90C kadar zat organik jumlah menurun sebesar 46%. Pada pemanasan 100C kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk menurun sebesar 76% dan pada pemanasan 110C kadar zat organik jumlah menurun sebesar 88%. Berdasarkan prosentase penurunan kadar zat organik jumlah tersebut suhu pemanasan 110C adalah suhu pemanasan yang sebaiknya dilakukan pada pengolahan air sumur gali penduduk yang mengandung kadar zat organik jumlah tinggi agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat karena pada pemanasan suhu 110C dapat menurunkan kadar zat organik jumlah paling tinggi. Pengolahan air yang mengadung zat organik jumlah tinggi juga dapat dilakukan dengan pemberian khlor (khlorinasi) ke dalam air dengan jumlah yang cukup besar disesuaikan dengan jumlah zat organik jumlah yang terkandung didalam air, akan tetapi dosis khlor yang cukup besar ini akan bereaksi dengan senyawa lain

Artikel Pendidikan 47
menjadi khloroform, khlorofenol dan sebagainya yang berbahaya terhadap kesehatan. Berdasarkan Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan air bahwa kadar zat organik pada air bersih adalah tidak boleh lebih dari 10 mg/l, oleh sebab itu air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen kecamatan Cakranegara khususnya lngkungan Karang Prawa yang mengandung kadar zat organik jumlah tinggi harus diolah terlebih dahulu agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat dan cara pengolahan yang baik adalah dengan melakukan pemanasan sehingga kandungan zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk tersebut dapat berkurang. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Mei 2006 tentang pengaruh suhu pemanasan terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk sebelum dipanadkan sebesar 48,44 mg/l 2. Kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk setelah dipanaskan pada suhu 90C sebesar 26,93 mg/l 3. Kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk setelah dipanaskan pada suhu 100C sebesar 11,90 mg/l 4. Kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk setelah dipanaskan pada suhu 110C sebesar 6,11 mg/l 5. Terdapat pengaruh suhu pemanasan 90C, 100C dan 110C terhadap penurunan kadar zat organik jumlah pada air sumur gali penduduk di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Cakranegara yang merupakan sentral produksi tahu dan tempe. DAFTAR PUSTAKA Depkes, 1992. Penuntun Praktikum Kimia Amami. Depkes RI, Bandung. Hal 20-24. Dumairy, 1992. Ekonomika Sumber Daya Air. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Hal 107 Hanafiah, 1997. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT Raya Grafindo Persada. Hal 26-28 Notoadmodjo S, 2005. Metedologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Hal 138. Pusdiknakes, 1992. Penuntun Praktikum Kimia Air. Depkes RI. Pandia, 1995. Kimia Lingkungan. Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen P dan K, Jakarta. Sanropie D, dkk, 1984. Penyediaan Air Bersih. Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pegawai, Depkes RI, Jakarta. Hal 19-20. Soeyono D, Drs, Apt, 2003. Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Penurunan Kadar Anomiak Pada Air Sumur Gali di Kelurahan Dasan Cermen. Akademi Analis Kesehatan, Mataram. Hal 2.

You might also like