You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

Disusun oleh

Sucilia Indah Putri 10511019 Kelompok 2

Tanggal percobaan : 27 September 2013

Asisten

Lisna Dewi (20513082) Rustianingsih (20513066)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

I.

TUJUAN Menentukan konsentrasi anion fostat dalam cuplikan air dengan spektrofotometer UV-VIS.

II.

TEORI DASAR Anion fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya lumut pada air dalam jumlah yang renik. Analisis anion fosfat dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri. Namun untuk menganalisis dengan spektrofotometri, sampel harus memiliki warna sehingga dapat menyerap dengan panjang gelombang tertentu. Agar memperoleh larutan berwarna, digunakan senyawa amonium molibdat menghasilkan senyawa kompleks asam heteropoli berwarna kuning. Untuk mendapatkan tetapan absoptifitas yang lebih tinggi, senyawa asam heteropoli dapat direduksi dengan SnCl2 menghasilkan warna biru (biru molibdat. Pada warna biru ini anion fosfat dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis.

III.

ALAT DAN BAHAN Alat : Labu takar Gelas kimia Pipet volume Batang pengaduk Botol semprot Spektrofotometer UV-Vis

Bahan : Larutan standar PO42Amonium molibdat SnCl2 dalam glyserin Sampel air

IV.

DATA PENGAMATAN Diperoleh panjang gelombang maksimum adalah 705,0 nm Larutan Standar PO42Konsentrasi (ppm) 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Sampel Absorbansi 0,196858 0,316440 0,588799 0,601269 0,743950 0,009

V.

PENGOLAHAN DATA

Kurva Kalibrasi Larutan Standar Fosfat


0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 y = 0.2758x + 0.0758 R = 0.9382

Persamaan regresi linier : A = 0,2758 [PO42-] + 0,0758 A sampel = 0,009 Maka, [sampel] = = -0,2422 ppm

VI.

PEMBAHASAN Anion fosfat dalam jumlah yang renik dapat menyebabkan tumbuhnya lumut pada air. Fostat pada umumnya terdapat pada pupuk-pupuk buatan yang biasa digunakan di daerah pertanian sehingga biasanya pengujian anion fosfat dalam air dilakukan dengan cuplikan air yang diambil dari daerah pertanian ataupun industri.

Pada percobaan ini, dilakukan analisis terhadap cuplikan air yang mengandung anion fosfat (PO43-) yang larut dalam air dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Untuk dapat menganalisis menggunakan metode spektrofotometer, larutan yang dianalisis harus memiliki warna. Maka dari itu anion fosfat yang akan dianalisis harus direaksikan dahulu dengan suatu pereaksi yang dapat memberi warna pada larutannya. Pada percobaan ini dilakukan reaksi pembentukan kompleks antara anion molibdat dengan senyawa amonium molibdat membentuk asam heteropoli H3[P(Mo3O10)4]yang berwarna kuning dalam larutannya sehingga dapat dianalisis dengan metode kolorimetri. Asam heteropoli tersebut dapat direduksi menggunakan pereduksi tertentu untuk menghasilkan warna biru. Pereduksi yang digunakan adalah larutan SnCl2 dalam gliserin menghasilkan biru molibden. Larutan biru ini memiliki tetapan absorptivitas () yang lebih besar dibanding dengan kompleks berwarna kuning. Namun senyawa biru molibden yang merupakan hasil reduksi ini tidak stabil dan intensitasnya cenderung menurun karena adanya reaksi tambahan. Larutan standar fosfat pada awalnya memiliki konsentrasi 1000 ppm. Kemudian diencerkan hingga konsentrasinya 100 ppm. Dari konsentrasi ini baru kemudian diencerkan kembali hingga mendapatkan variasi konsentrasi 0,5 ppm, 1,0 ppm, 1,5 ppm, 2,0 ppm, dan 2,5 ppm. Larutan standar ini direaksikan dengan amonium molibdat dan direduksi menggunakan SnCl2 dalam gliserin sehingga menghasilkan larutan berwarna biru dengan intensitas warna yang berbeda-beda bergantung pada konsentrasi anion fosfat dalam larutan. Larutan standar biru molibden ini diukur absorbansinya untuk mendapatkan kurva kalibrasi pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan yaitu 705 nm. Kemudian diperoleh persamaan regresi linier dari kurva kalibrasi yaitu A = 0,2758 [PO42-] + 0,0758. Pengukuran dilanjutkan dengan sampel air yang mengadung anion fostat. Sampel air tersebut telah memperoleh perlakuan sama seperti larutan standar yaitu direaksikan dengan amonium molibdat untuk mendapatkan kompleks asam heteropoli dan direduksi dengan SnCl2 dalam gliserin sehingga menghasilkan larutan berwarna biru. Hasil pengukuran sampel air ini diperoleh absorbans nya adalah 0,009. Kemudian ditentukan konsentrasi larutan sampel air dengan mensubstitusikan nilai absorbans sampel ke dalam persamaan regresi linier kurva kalibrasi. hasil perhitungan diperoleh bahwa konsentrasi anion fosfat dari larutan sampel air yang dianalisis adalah 0,2422 ppm. Konsentrasi yang bernilai negatif ini menunjukkan bahwa sampel air yang dianalisis

mengandung anion fosfat yang sangat sedikit sehingga konsentrasi tersebut tidak masuk kedalam daerah kurva kalibrasi yang telah dibuat sebelumnya. Dilihat dari nilai absorbansinya pun sangat kecil sehingga sudah dapat diduga bahwa kandungan anion fosfat dalam sampel sangat kecil. Pada analisis ini, diperoleh nilai konsentrasi negatif karena kandungan yang sangat kecil. Jika ingin mendapat hasil analisis yang positif mungkin metode analisis yang digunakan bukan dengan kurva kalibrasi namun dengan metode penambahan standar ataupun metode lainnya. Analisis yang menunjukan kandungan anion fosfat yang sangat kecil ini disebabkan karena sampel diambil dari air kran biasa yang memang tidak akan mengandung terlalu banyak anion fosfat. Berbeda dengan air di daerah pertanian dan industri yang biasanya mengandung anion fosfat yang cukup banyak.

VII. KESIMPULAN Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 705 nm Konsentrasi anion fosfat dalam sampel air yang diuji adalah -0,2422 ppm. Hasil yang negatif menunjukan kandungan anion fosfat dalam sampel sangat sedikit.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Skoog, A. Douglas. 2004. Fundamentals of Analytical Chemistry 8th ed. Thomson Learning Academic. p. 771

Harvey,David, Modern Analytical Chemistry, Mc Graw-Hill Companies Inc., 2000 p.563

You might also like