Professional Documents
Culture Documents
ADING PRAMADI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI - JURUSAN PMIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
ADING PRAMADI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI - JURUSAN PMIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
PENDAHULUAN
ADING PRAMADI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI - JURUSAN PMIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
MATERI KULIAH
FISIOLOGI HEWAN
FISIOLOGI HEWAN (1) : Materi UTS Pendahuluan : Pengertian dan Ruang lingkup Fisiologi Hewan Proses Kehidupan di dalam Sel : Protoplasma, stimulus dan respon Nutrisi dan Pencernaan : Nutrisi dan Kimia Pakan; Sistem Pencernaan Darah dan Peredaran Darah : Fungsi Transportasi dan Nontransport pada darah; Peredaran darah (system kardiovaskuler)
MATERI KULIAH
Pernafasan : Pertukaran gas dalam pernafasan; Mekanisme pernafasan
FISIOLOGI HEWAN (2) : Materi UAS Osmoregulasi dan Ekskresi : Prinsip Osmosis; Mekanisme Ekskresi Termoregulasi : Pengaturan suhu pada hewan; Hewan Ektoterm dan Endoterm
MATERI KULIAH
Otot dan Gerakan : Struktur dasar dan jenis otot; Sifat dan fungsi otot; Mekanisme konytraksi otot Saraf : Organisasi dan Struktur system saraf; Fisiologi system saraf; Refleks. Hormon dan Fungsinya : Hormon dan hal-hal yang berkaitan dengan hormone; Neuroendokrin dan hormone-hormon hipofise; Hormon-hormon yang bukan prodfuksi hipofise
Tujuan Khusus :
Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk : 1. memperoleh pemahaman tentang bagaimana sistem fisiologis utama beroperasi 2. memperoleh pemahaman tentang prinsip-prinsip umum yang mendasari proses-proses 3. mengembangkan kemampuan menafsirkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem dalam situasi yang berbeda 4. mengembangkan kemampuan mengidentifikasi hubungan antara sistem, dan menyimpulkan hubungan yang mungkin ada 5. mengembangkan kemampuan menafsirkan data fisiologis dan penjelasan logis dari setiap pengamatan 6. mengembangkan kemampuan menganalisis masalah yang kompleks, baik secara eksperimental atau secara logis
Semua makhluk hidup harus mampu mengembangbiakan struktur dan fungsinya yang unik , dapat memetabolisme dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar cukup lama untuk berkembangbiak, dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan (perubahan struktural dan fungsional melalui generasi kehidupan) kehidupan di planet ini berdasarkan pada 4 bahan kimia dasar : Karbohidrat, lemak (lipid), protein dan asam nukleat.
PENDEKATAN
Pendekatan komparatif, yaitu memandang berbagai hewan dan termasuk manusia. Mempelajari variasi dalam kinerja di berbagai hewan yang berbeda yang dapat menunjukkan seberapa jauh sistem dapat didorong untuk beradaptasi dengan tuntutan yang ekstrim
Kegiatan Laboratorium
Memberikan kesempatan untuk bereksperimen dengan berbagai sistem fisiologis. Memperoleh pemahaman tentang bagaimana sistem bekerja, Memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan analitis dan integratif. Beberapa proyek dapat dilakukan di luar waktu lab terjadwal. Kelompok-kelompok memulai proyek (mendefinisikan hipotesis, merancang percobaan), dan membahas hasil percobaan.
Atom
Kimia
Molekul
Biologi molekul er
Sistem organ
Organisma Populasi Ekosistem Biosfir Eko logi
HOMEOSTASIS
Pemeliharaan kondisi yang relatif stabil dalam lingkungan internal dan dalam keadaan tubuh lainnya
HOMEOSTASIS
Adaptasi, Aklimatisasi dan aklimatisasi Adaptasi-evolusi oleh seleksi alam Aklimatisasi- Perubahan fisiologis, biokimia, atau anatomi dalam suatu individu dari keterpaparan kronis pada lingkungan baru aklimatisasi-sama seperti di atas, tetapi disebabkan hal secara eksperimental
HOMEOSTASIS
Kebanyakan sel TIDAK berhubungan dengan lingkungan eksternal. Kebanyakan sel TIDAK BISA berfungsi tanpa sel-sel lain. Kebanyakan sel dalam kontak dengan lingkungan internal Lingkungan internal terdiri dari bahan dari luar sel, tapi telah berada di dalam tubuh Cairan ekstraseluler (ECF) Cairan intraseluler (ICF) Cairan interstisial (ISF)
HOMEOSTASIS
Sel dapat hidup dan berfungsi hanya ketika mereka direndam oleh ECF yang kompatibel dengan kelangsungan hidup mereka Sel harus mendapatkan nutrisi dan membuang limbah ke ECF
HOMEOSTASIS
Pendekatan fisiologis untuk adaptasi : a. Regulator b. Konformer Kebugaran Hewan 1. Kelangsung-hidupan (Survival) 2. Batas lingkungan populasi (reproduksi)
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI - JURUSAN PMIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
Proses Pencernaan
Proses:memasukkan, menyimpan makanan sementara, mencerna scr fisik & kimiawi, absorbsi, menyimpan sementara & defekasi
Sistem Pencernaan
Cara makan hewan. Makan : partikel kecil, partikel besar, cairan, menyerap pakan, Struktur dan Proses Pencernaan makanan
Tujuan
Menjelaskan fungsi dasar dari komponen utama dari sistem pencernaan. Membandingkan fungsi dan lokasi pencernaan hewan pada sistem pencernaan monogastrik dan ruminansia. Menjelaskan perbedaan antara dan mengidentifikasi diagram dari berbagai jenis sistem pencernaan berbagai hewan.
Gigi
Proses pencernaan
Pencernaan mekanik
Kelenjar ludah
Faring Esofagus
Lidah
Saluran pencernaan
Hati Pankreas Lambung Kolon Ileum Apendiks Rektum Duodenum Kolon Jejunum
Mulut
Kerongkongan (esofagus), Lambung (ventrikulus), Usus halus Usus besar Anus
Anus
Mulut
Gigi
Bagian-bagian gigi:
(a) gigi seri (incicivus)
(b) gigi taring ( Caninus )
Penampang gigi.
(c) gigi geraham depan ( Pre Molar ) (d) gigi geraham belakang. ( molar )
alat2 pada mulut. Proses kimia berupa reaksi makanan dengan enzim2 yg terdapat pada saliva.
Gigi
Fungsi: memanipulasi makanan (memarut, memotong), menyerang, memegang mangsa, membantu lokomosi Jumlah & jenis bervariasi Gigi pertama terbentuk pada usia 6-8 bulan, kemudian bulan ke 8-12, bulan ke 12-16, bulan 16-20 dan akhirnya bulan ke 20-40. Gigi pada bayi disebut dentis deciduus atau gigi susu yang akan tanggal pada usia 6-13 tahun dan diganti dengan gigi tetap (dentis permanentes).
Lidah
Kelenjar Ludah
Bagian lidah.
Kelenjar ludah.
Lidah
Fungsi : membantu menelan, bicara Pd Amphibi: letak pangkal di depan dasar mulut, ujung dpt digerakkan Pd burung & reptil: kuat, relatif kurang dapat bergerak
Kerongkongan Sal makananan, dinding tipis dilapisi lendir Makanan didorong ke lambung dgn gerakan peristaltik
Pd ikan: esofagus pendek, kdg lgs mbtk ventrikulus Pd amphibi: esofagus pendek, bersilia, tdpt kljr mucus Pd burung: esofagus pjg, kornifikasi. Pd pemakan biji tdpt ingluvies/crop Pd mamalia: esofagus bervariasi, tanpa silia
Lambung
Lambung (Ventrikulus)
Sebagai gudang mkanan,
1.
2.
Bagian-bagian lambung.
3.
kontraksi ritmik mencampur mknan dgn enzim Merupakan organ otot berongga yaitu: Cardia : langsung berhubungan dg esofagus, terdapat m sfincter cardinae, sel kolumner mucus Fundus : tebal, tdpt klr gastrik, sel kolumner enzim, HCl, mucus Pylorus : berhubungan dengan duodenum, terdapat m sfingter phylorica
Pd ikan: ventrikulus lurus, bentuk huruf J/U Pd Amphibi: ventrikulus lurus/hampir lurus Pd Reptil: lurus, pd buaya: bulat & musculer Pd burung: ventrikulus tipe digastrik proventriculus (lambung kelenjar mucus) dan ventrikulus/gizzards (kelenjar sekret, terdapat lapisan keratin untuk proses penggilingan biji) Pada mamalia: ventrikulus bervariasi, tanpa silia Manusia, rodentis,carnivora: Ventrikulus tipe monogastrik, bentuk kantong, terdapat kurvatura mayor dan minor Ruminantia: ventrikulus tipe poligastrik, tdr 4 bag yi rumen, retikulum, omasum dan abomasum
Usus halus
Usus besar
Tempat berlangsungnya proses-proses kimia, eleksi dan absorbsi sari makanan Intestinum tenue: duodenum, jejenum, ileum Intestinum Tenue Fungsi absorbsi Pada mukosa terdapat villi & mikrovilli untuk memperluas penyerapan Pada ikan: terdapat valvula spiralis yi lipatan meluas ke lumen & memutar spiral Pada amphibi: intestinum tenue tanpa modifikasi, batas dgn intestinum crassum kurang jelas Pada reptil & burung : batas intestinum tenue & intestinum crassum ceca coli Pada mamalia: batas intestinum tenue & intestinum crassum caecum
Rektum:
Bagian akhir saluran pencernaan/tempat terakhir pembuangan feses Ruangan dr kolon sigmoid & berakhir pd kloaka atau anus (mamalia kecuali monotremata)
Anus:
Pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan.
KELENJAR PENCERNAAN
1. Kelenjar Ludah 2. Hati 3. Pankreas 4. Kandung empedu
Kelenjar pencernaan
2. Hati
Kelenjar pencernaan terbesar Menghasilkan berbagai fungsi: menghasilkan bile, detoksifikasi, membtk kolesterol. Struktur: tdr lobus unit strukturar : lobulus, btk prisma poligonal. Pusat: vena sentralis, terdapat sel-sel hati (hepatosit) tersusun radier. Diantara pita tdpt sinusoid darah. Diantara lobulus terdapat triad hepatik/ poratl canal berisi: arteri hepatika, saluran empedu, dan vena porta hepatika
Pankreas, hati, dan duodenum.
3. Pankreas
Organ yg tedir i 2 jaringan yaitu: asini menghasilkan
enzim pencernaan dan pulau Pankreas/ Langerhans menghasilkan hormon Enzim dar i pankreas saluran pankreas bergabung dengen saluran empedu duodenum
hepatikus bersama, keluar melalui duktus sistikus, bergabung membentuk duktus empedu bersama (common bile duct) bergabung dengan saluran pankreas menuju duodenum Fungsi empedu:
Membantu pencernaan & penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah , terutama Hb &
kolesterol
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI - JURUSAN PMIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
KEPENTINGAN DARAH
Mengangkut bahan makanan dan gas pernafasan Mengangkut hormon dan bahan lain Berperan dalam pengaturan suhu tubuh Berfungsi dalam sistem perlindungan : reaksi imunitas Mencegah kehilangan volume darah yang banyak : mekanisme pembekuan darah
FUNGSI TRANSPOR
Pigmen respiratori : Berbagai bahan organik yang berwarna. Hemoglobin : Senyawa yang memiliki afinitas atau daya ikat terhadap oksigen sehingga dapat meningkatkan kapasitas angkut darah akan oksigen. Disosiasi oksihemoglobin Adalah kemampuan mengikat dan melepaskan O2.
Transpor karbondioksida
Karbondioksida dalam plasma darah terutama dalam plasma darah diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) . Karbon dioksida berdifusi ke dalam darah dari sel jaringan yang memproduksinya (sel yang bermetabolisme). Pengangkutan selanjutnya dilakukan dengan beberapa cara:
Sejumlah kecil CO2 bereaksi dengan air di plasma membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat yang terbantuk bereaksi dengan berbagai sistem bufer dalam darah sehingga tidak mengubah PH darah. Sebagai contoh: Na2HPO4 + H2CO3 NaH2PO4 + NaHCO3
Sebagian besar CO2 berdifusi dari plasma masuk ke butir darah merah disini terbentuk H2CO3. selanjutnya senyawa tersebut terionisasi menjadi ion bikarbonat dan hidrogen: CO2 + H2O H2CO3 H + HCO3-
Sebagian dari asam karbonat yang terbentuk dibutir darah merah akan tetap berada di dalam dan bereaksi dengan hemoglobin karena HBO2 dan HBB bersama-sama membentuk sistem buper di dalam butir darah agar asam karbonat tidak mengubah PH. KHb + H2CO3 KHCO3 + HHB
Karbondioksida yang terlarut masuk ke butir darah merah bereaksi langsung dengan gugus amino membentuk senyawa karbamino yang disebut karbhemoglobin H H Hb N + CO2 Hb - N H COOH
FUNGSI TRANSPORTASI
Pigmen respiratori. Bahan organik berwarna yang dikenal sebagai hemoglobin ini memiliki afinitas terhadap oksigen, sehingga meningkatkan kapasitas angkut darah akan oksigen. Molekul hemoglobin terdiri dari senyawa cincin heme (yang mengandung Fe) yang terikat pada molekul protein jenis globulin yang sangat bervariasi. Pada vertebrata Hb terdapat pada eritrosit Oksihemoglobin (Hb-O2; oksi-Hb) : molekul hemoglobin dalam keadaan mengikat oksigen atau oksigenasi Hb. Pengikatan dan pelepasan O2 bergantung pada tekanan parsial O2 (pO2)
FUNGSI TRANSPORTASI
Disosiasi oksihemoglobin : pelepasan oksigen dari oksihemoglobin. Kurva disosiasi oksihemoglobin : bentuk grafik /kurva (umumnya sigmoid) yang menyatakan afinitas Hb akan oksigen pada beberapa tingkat terkanan parsial oksigen. Bentuk kurva ini dipengaruhi pula oleh pCO2 dan pH. Peningkatan pCO2 dan penurunan pH akan menggeser kurva ke arah kanan. Dampak pCO2 dan pH terhadap bentuk dan posisi kurva disosiasi oksihemoglobin dikenal sebagai efek Bohr. Transport CO2 dalam plasma darah diangkut bentuk HCO3 (ion bikarbonat).
H3C
HC C
C
CH2
C
HC H3C H2C CH2 COOH C C C C N O=O N Fe N C C
CH C N C C C
Oksigen terikat pada hemoglobin di tempat posisi besi (Fe) dalam. Besi adalah makroelemen bagi vertebrata CH3 CH CH2
C HC
C C
CH perhatikan sistem ikatan beresonansi untuk membantu memperangkap molekul oksigen di awan elektron yang besar
EFEK BOHR
Efek Bohr : Dalam adanya karbondioksida, afinitas oksigen dengan pigmen pernapasan, seperti hemoglobin menjadi berekurang; karena efek Bohr ini, maka adanya peningkatan kadar karbon dioksida darah atau penurunan pH darah menyebabkan affinitas hemoglobin dalam mengikat oksigen menjadi rendah atau berkurang. Efek ini memfasilitasi transportasi oksigen ketika hemoglobin mengikat oksigen dalam paru-paru, tapi kemudian melepaskannya di jaringan, khususnya jaringan yang paling membutuhkan oksigen.
Ketika laju metabolisme jaringan meningkat, produksi karbon dioksida meningkatkat. Karbon dioksida dengan cepat diubah menjadi molekul bikarbonat dan proton asam oleh enzim karbonat anhidrase: CO2 + H2O H + + HCO3- . Hal ini menyebabkan pH jaringan menurun, sehingga meningkatkan disosiasi oksigen dari hemoglobin ke jaringan, yang memungkinkan jaringan mendapatkan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan (dan meningkatkan pH darah). Kurva disosiasi bergeser ke kanan ketika karbon dioksida atau konsentrasi ion hidrogen meningkat. Hal ini memudahkan peningkatan pelepasan oksigen.
Effect Bohr : dampak nilai pH atau pCO2 tedrhadap kurva dissosiasi oksihemoglobin
Hemoglobin Dissociation Curve. Dotted red line corresponds with shift to the right caused by Bohr effect
60
40 20 0
Normal blood pH
Low blood pH
Exercise Rest
0 20 40 60 80 100 120
Lungs
A placental mammal fetus has fetal hemoglobin with higher affinity for oxygen than the mothers hemoglobin in the placenta 100 80 Percent saturation of Hb with O2 Unloading to fetal tissues
60
40 20 0 Fetus Mother
20
40
60
80
100
Oxygen partial pressure (mm Hg) Myoglobin in tissues has higher oxygen affinity than hemoglobin
CO2
CO2
CO2
+ H2O
HCO3- + H+
capillary plasma red blood cell CO2 + H2O HCO3- + H+ H+ + HbO2 CO2 + HbO2 HbCO2 + O2 HHb + O2
circulation direction CO2 HbO2 CO2 H2O HbO2 HbO2 H2O HbO2 HbO2 CO2 H2O CO2
lungs
HCO3-
H+
O2
H+
HCO3-
tissues
HHb
HCO3O2 HCO3-
HHb
HHb
HCO3O2
O2
O2
Koagulasi darah
Koagulasi darah terbentuk karena terjadinya pengendapan protein darah yang disebut fibrin. Peristiwanya dimulai dengan pelepasan senyawa yang disebut tromboplastin atau trombokinase dari sel-sel jaringan luka dan platelet/trombin. Zat lain peredaran darah disebut antiprotrombin.
Pengaturan osmotik
Di dalam darah terdapat protein yang larut yaitu fibrinogen, globulin dan albumen.
Fibrinogen sangat berperan dalam pembukuan atau koagulasi darah. Globulin terlibat dalam pembentukan hemoglobin dan juga sebagai senyawa imun. Albumin dalam jumlah besar hampir mencpai separuh dari protein
Imunitas
Imunitas yaitu sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyekit. Senyawa imun yang di produksi di dalan sel plasma disebut antibodi atau badan imun. Antibodi di produksi oleh sel-sel plasma di dalam jaringan limp. Globulin darah merupakan bahan yang di produksi antibodi.
Golongan darah
Sebutir darah mamalia dapat secara bersamaan memiliki protein yang berbeda-beda sebagai bagian dari permukaan membrannya. Setiap protein berpotensi sebagai antigen atau protein asing yang masuk ke dalam peredaran darah. Protein yang sama meliputi A, B dan O yang merupakan variabel mutan. Dari tiga bentuk protein yaitu: AA, BB, OO, AB, AO dan BO
PEREDARAN DARAH
1. Vertebrata Ikan Amfibia Reptilia Burung Mamalia > Jantung mamalia > Keluaraan Jantung
The blood of fish is used to transport oxygen, nutrients and wastes. Blood is transported around the fishs body in a single circuit: heart-gills-bodyheart. In contrast, mammals have two circuits: heart-lungs-heart and heart-bodyheart.
Patterns of circulation in vertebrate animals. (a) Fish have a single circuit with complete separation of deoxygenated oxygenated blood. (b) Birds and mammals have a completely divided double circuit.
Direction of water flow in the gills of a fish. The section of the fish head from above shows the gill arches and the pathway of water. Water flow past the gills is unidirectional. Copied from Knox, B., Ladiges, P., Evans, B., 1995. Biology. McGrawHill Book Company Australia Pty Ltd, Roseville, 1067 pp.
gas exchange
LA
RA
LV
RV
semilunar valve
tricuspid valve
Note: arteries take blood away from the heartveins return to heart The difference is NOT about whether the blood is oxygenated or not!
Two capillary beds means slower flow, but gills are efficient
Incomplete separation of two sides means mixing blood of different quality. Amphibians have skin exchange and reptiles have laminar flow.
or BIRD Homeotherms!
PEREDARAN DARAH
2. Avertebrata Anelida Ekhinodermata Moluska Serangga (insekta) Arachnida Krustasea
Annelida
Annelids have a closed circulatory system with blood vessels running the length of the body and branching into every segment. Closed circulatory systems are more efficient than open ones for moving materials within a body.
aortic arch
1996 Norton Presentation Maker, W. W. Norton & Company
Gas exchange!
Serangga
(insekta)
Circulation. The insects blood is know as haemolymph, which is the liquid fill the body cavity. Haemolymph does not circulate in a close veins system like human blood. It does not carry oxygen neither. It just flood with the internal organs and supply them with nourishment.
In insects such as this grasshopper, circulation is an open system The blood of a grasshopper contains a greenish hemocyanin rather than the red hemoglobin for oxygen transport. The blood reenters the circulation system via the ostia for anterior flow.
Circulation is not for gas exchange; uses trachea system. Body movement increases rate when more nutrients are needed.
Arachnida
Krustasea
Sangat bervariasi : pada udang kecil sederhana, pada udang besar sistem peredaran lebih maju dan memiliki hemosianin Pada krustasea terdapat insang
Arrows indicate the direction of blood flow. Note the large blood sinus (hemocoel)
Circulatory structure
2 chambers
3 chambers
4 chambers
a. Plasma Darah b. Sel Darah 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) ~ Leukosit granolosit ~ Leukosit agranolosit 3) Keping darah (trombosit)
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI - JURUSAN PMIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
Respirasi Sel
Respiration Sel : (1) Transfer energi dari senyawa organik ke dalam ATP. ATP adalah senyawa yang medorong aaktifitas sel.
C6H12O6+O2 CO2 + H2O + ATP
(2) Serangkaian reaksi dimana lemak, protein, karbohidrat, kebanyakan glukosa dipecah menjadi CO2, air dan energi. Fermentation : Perombakan karbohidrat oleh enzim, bakteri, ragi tanpa oksigen Piruvat : suatu ion asam orgaanik tiga akarbon yang disebut asam piruvat.
Mitokondria
Pemecahaan Glukosa
Produksi ATP
PERNAFASAN
PERTUKARAN GAS
Daerah Paru-paru : Alveolus Saluran Alveolus Bronchiolus pernafasan s
Fungsi Pernafasan
Primer
Pertukaran gas : oxygen, carbon dioxide, water vapor
Sekunder
Komunikasi Biotransformasi dari polutan Pertahanan terhadap infeksi dan masuknya racun dari udara
Spirogram
Volume tidal : Jumlah udara yang dihembuskan setiap bernapas. Kapasitas vital: Jumlah maksimal udara yang dapat secara kuat dapat dihembuskan setelah menghisap udara secara maksimal.
Vital Capacity
Tidal Volume
Residual Volume
Sel hewan
ATP
3
energy from glycolysis
and 6O2
takes place in inner membrane energy transferred to electron transport chain oxygen enters process ATP produced
mitochondrion
ATP
and 6CO 2
energy
Electron Transport
2
inner membrane
ATP
6O 2
and
and 6H 2O
The equation for the overall process is: C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
The reactants in photosynthesis are the same as the products of cellular respiration.
Hemoglobin helps transport CO2 and buffer blood Hemoglobin is found in red blood cells Functions:
CO2 + H2O <-----> H2CO3 <----> H+ + HCO3 Carbon ion dioxide Carbonic acid Carbonate
Gills are outfoldings of body surface suspended in water Often have some mechanism to move water over gills
Tracheal system
Blood & interstitial fluid not distinct = hemolyph Circulatory fluids not entirely contained in vessels