You are on page 1of 29

Intro..

Perusahaan produksi

Permintaan pasar

Situasi

Intro.. Kemampuan mengelola seluruh rantai proses logistik

Intro..
Ide manajemen rantai pasokan bertujuan memberi
Koordinasi yang lebih
antara

dan lebih

Intro..
Keuntungan Sistem Manajemen Rantai Pasokan yang Efektif (Azevedo and Sousa, 1999; Papastavrou and Nof, 1992) : Produktivitas meningkat sebesar dari 20% 30% Tingkat akurasi persediaan & pengiriman > 90% Pengurangan persediaan dari 25% 60% Kemajuan dalam tingkat akurasi peramalan dari 25% 80%

Intro..
Warehouse System memainkan peran penting dalam rantai
pasokan (Yusaf et al., 1999; Ceroni et al., 1999) :
Menangani fluktuasi dan ketidakpastian dari permintaan dari pelanggan

Menyediakan pengiriman just-in-time bahan


Karakteristik aliran mundur pesanan dan aliran maju bahan

Penukaran pesanan yang efektif dan material yang ada di


warehouse berkontribusai terhadap kesuksesan sistem rantai pasokan.

Intro..
Karakteristik Warehouse System :
Pesanan beraliran dan bahan beraliran Para pelanggan dari gudang adalah produsen, distributor, pengecer, atau pengguna akhir Dalam rangka untuk memberikan bahan-bahan untuk pelanggan, gudang

mengirimkan perintah kepada pemasok dan menerima materi dari


mereka. Pemasok gudang adalah produsen bagian, produsen, atau distributor.

Gambar 1 menunjukkan model umum


sistem gudang, di mana perintah aliran mundur dan bahannya aliran maju dilakukan oleh dasar dua subsistem.

Intro..
Salah satu subsistem
= perencanaan persediaan + sistem kontrol Menangani pembuatan rangka pemasok dan mengirim

bahan-bahan untuk pelanggan


@pesanan, subsistem akan -set up waktu -jumlah -tanggal jatuh tempo pesanan

Intro..
Bahan

Pengiriman tertunda
Order batal
Tanggung

Biaya

jawab

perencanaan persediaan dan


sistem Hindari kekurangan Biaya untuk gudang +, [penanaman modal, operasi dan pemeliharaan, kontrol untuk

mengelola persediaan dan

untuk meminimalkan total


biaya penyimpanan barang dan saham-out (Fogarty et al, 1991;. Krautter, 1999).

penanganan material, insurAnce, dan sebagainya]

(Papastavros dan Nof, 1992).

Intro..

Salah satu subsistem lain


= Material-handling

Saat material dipasok ke gudang atau material diantar ke customer, sistem penanganan material mengatur AGV untuk memindahkan material ke dalam gudang.

Intro..
Manajemen AGV yang efisien akan : siklus pengiriman jumlah AGV

- Menghindari lalu lintas di dalam gudang Memberikan kontribusi untuk mengurangi biaya gudang. 20-70% dari biaya produk yang dikaitkan dengan prosedur penanganan material

Sistem gudang-rumah sangat penting untuk keberhasilan sistem rantai pasokan, tujuan AWAS (model berbasis agen untuk Sistem Gudang) adalah untuk menerapkan

kerangka sistem gudang berbasis teknologi agent.


Makalah ini mengusulkan sebuah model berbasis agen untuk sistem gudang, yang disebut AWAS

AWAS: Agent-based model for WArehouse System..


AWAS dirancang untuk memfasilitasi pertukaran informasi antara sistem

AWAS menangani pemrosesan order, jadi material sampai pada waktu yang tepat.

AWAS mengatur tugas

dan aliran material dalam gudang,

untuk meningkatkan performace material handling dan kegunaannya.

AWAS: Agent-based model for WArehouse System..


ACS bertanggung jawab dalam komunikasi dalam distribusi yang didasarkan geografis

antara customer dan supplier.


AIPCON bertanggung jawab menetapkan persediaan untuk dikirim ke customer dan

membuat permintaan untuk pemasok


untuk menjaga persediaan yang tepat. AMATH bertanggung jawab atas

manajemen penugasan AGV , sehingga aliran material tidak berlebihan.

(1) ACS Agent-based Communication System..


Terdiri dari : Customer master-agent Customer sub-agents Supplier master-agent Supplier sub-agents
Komunikasi AWAS dengan pelanggan dilakukan melalui customer master-agent. Perwakilan customer yang terdaftar dalam AWAS. Komunikasi AWAS dengan supplier dilakukan oleh supplier master-agent. Perwakilan supplier yang terdaftar dalam AWAS.

(1) ACS Agent-based Communication System..

(2) AMATH Agent-based MATerial Handling System..


Terdiri dari : AGV master-agent
- Membuat /menyediakan & menyingkirkan/menghapus AGVsub-agents - Mengkoordinasi performacnce AGV sub-agents

AGV sub-agents

(3) AIPCON Agent-based Invenetory Planning & Control System..

Terdiri dari : Order master-agent Order sub-agent Product master-agents Product sub-agent Inventory master-agents Inventory sub-agent

Alur Proses Pemesanan AWAS..


(1) Penerimaan Pemesanan dari Customer (2) Mengirim Pesanan ke Supplier (3) Menerima Material dari Supplier (4) Proses Mengirimkan Material ke Customer

(1) Penerimaan Pemesanan dari Customer


Proses penerimaan pemesanan dari customer dalam AWAS

Proses registrasi awal customer dalam AWAS

(2) Mengirim Pesanan ke Supplier

Proses pengiriman pemesanan ke

supplier

Proses registrasi awal supplier dalam


AWAS

(3) Menerima Material dari Supplier

(4) Proses Mengirimkan Material ke Customer

Simulasi dengan Sistem Prototype..


36 AGV membawa material ke

warehouse : 122 persimpangan


dan 232 jalan yang menghubungkan persimpangan. Saat AIPCON terima pesanan

customer melalui ACS,


ACS memberikan materi dalampenyimpanan untuk order. Material dibawa ke pintu keluar

warehouse oleh AGV.

Simulasi dengan Sistem Prototype..

Mekanisme komunikasi dalam AWAS

Jadwal AGV Sub-agents di AMATH AIPCON cek inventory secara konstan dan membuat order ketika sudah diperintahkan AWAS Master-agents di AWAS mengkoordinasi sub-agents dan melacak pernyataannya. Informasi dari pernyataan tersebut dilapokan ke information center.

AWAS diciptakan untuk mengkoordinasi subsistem dari warehouse (ACS, APICON, AMATH). Karena customer tersebar secara geografis, komunikasi AWAS dilakukan melalui internet. ACS menyediakan fungsi dasar untuk komunikasi, registrasi pengguna serta pemesanannya. AIPCON menangani pemesanan berdasarkan invetory pada warehouse berdasarkan perhitungan waktu dan jumlah yang tepat. AMATH mengatur material handling dengan AGV ke warehouse.

You might also like