You are on page 1of 6

INDIKASI DAN KONTRA-INDIKASI KONTRASEPSI METODE SEDERHANA A. PANTANG BERKALA 1.

Pantang Berkala/Cara Kalender (Ogino Knaus) Pantang berkala merupakan salah satu cara kontrasepsi sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri, dengan tidak melakukan senggama pada masa subur (BKKBN, 2003: a. Kontra Indikasi : Variasi Siklus > 8 Hari Siklus < 25 Hari Siklus Tidak Teratur Setelah Melahirkan Dan Selama Menyusui b. Indikasi Tidak melakukan sanggama pada masa subur. Wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan pada tahun-tahun menjelang menopaus. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat). Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain. Keuntungan KB kalender a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi. b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat). c) Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur. Kerugian KB kalender Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang cukup lama dapat membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan hubungan pada waktu berpantang. Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan haid

yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya. 2. Metode Lendir Servis a. Indikasi Mengamati tanda-tanda kesuburan. b. Kontra-indikasi Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain (misal metode simptothermal). Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya. Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tandatanda kesuburan. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir. Kelebihan Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain: 1. Mudah digunakan. 2. Tidak memerlukan biaya. 3. Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang mengamati tanda-tanda kesuburan. Keterbatasan Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain: 1. Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain (misal metode simptothermal). 2. Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya. 3. Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tandatanda kesuburan. 4. Wanita yang menghasilkan sedikit lender. 3. Metode suhu basal badan a. Indikasi Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence). b. Kontraindikasi Penyakit. Gangguan tidur. Merokok dan atau minum alkohol. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba. Stres. Penggunaan selimut elektrik Keuntungan Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain: 1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa subur/ovulasi. 2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi. 3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.

4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks. 5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri. Keterbatasan Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri. 2. Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis. 3. Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres, penggunaan narkoba maupun selimut elektrik. 4. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama. 5. Tidak mendeteksi awal masa subur. 6. Membutuhkan masa pantang yang lama. 4. Metode Simptothermal a. Indikasi Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat. Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan. Penggunaan metode barier dianjurkan untuk mencegah kehamilan. b. Kontra-indikasi Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari. Wanita yang mempunyai penyakit. Pasca perjalanan. Konsumsi alkohol. 5. Metode amenore laktasi (MAL ) MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI, MAL sebagai kontrasepsi bila : a. Menyusui secara penuh, tanpa susu formula dan makanan pendamping b. Belum Haid, sejak masa nifas selesai c. Umur Bayi kurang dari 6 bulan Keuntungan kontrasepsi ini adalah : a) Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan) b) Segera Efektif. c) Tidak menganggu senggama d) Tidak ada efeksamping secara sistematik e) Tidak perlu pengawasan medis f) Tidak perlu obat atau alat g) Tanpa Biaya Kekurangannya : a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusun dalam 30 menit pasca persalinan. b) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social c) Tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual ) termasuk virus hepatitis B / HIV / AIDS B. SENGGAMA TERPUTUS Keuntungan 1. Tidak memerlukan alat/murah

2. Tidak menggunakan zat-zat kimiawi 3. Selalu tersedia setiap saat 4. Tidak mempunyai efek samping Kerugian 1. Angka kegagalan cukup tinggi ; a. 16-23 kehamilan per 100 wanita pertahun. b. Factor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan yang tinggi ini adalah ; Adanya cairan pra-ejakulasi ( yang sebelumnya sudah tersimpan dalam kelenjar prostat,uretra, kelenjar Cowper ),yang dapat keluar setiap saat dan setiap tetes sudah dapat mengandung berjuta-juta spermatozoa. Kurangnya konyrol diri dari pria , yang pada metode ini justu sangat penting. 2. Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri ,sehinggah dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan. Metode sederhana dengan menggunakan obat: Spermasida meliputi tablet busa,jelly,krim busa Indikasi 1. Digunakan bersama kondom vagina dan diafragma Kontraindikasi 1. Infeksi dinding vagina/adanya vaginitis 2. penyakit menular seksual

Dengan Menggunakan ALAT 1. Kondom Mekanisme Kerja Kondom menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah. Keuntungan kondom . 1. Mencegah kehamilan 2. Member perlindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seks ( PHS ) 3. Dapat diandalkan 4. Relative murah 5. Sederhana, ringan ,disposable 6. Tidak memerlukan pemeriksaan medis , supervisi atau pollow-up. 7. Reversible 8. Priua ikut secara aktif dalam program KB Kerugian kondom 1. Angka kegagalan cukup tinggi. 2. Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks guna pemasangan kondom 3. Perlu di pakai secara konsisten ,hati hati dan terus menerus pada setiap senggama. Indikasi kondom I. Pria 1. Penyakit genitalia 2. Sensivitas penis terhadap sekret vagina 3. Ejakulsi prematur II. Wanita 1. Vaginitis,termasuk yang dalam pengobatan. 2. Kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD,sedangkan pemasangan diafragma atau kap serviks secara otomatis atau psikologis tidak memungkin.

3. Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan kedalam vagina. 4. Metode temporer: a. Belum mengadakan sanggama secara teratur. b. Selama haid c. Selama mid-siklus pada pemakaian IUD d. Selama siklus pertama dari kontrasepsi oral dosis rendah e. Gagal memakai kontrasepsi oral secara benar dan tepat f. Selama periode awal post-partum g. Keengganan psikologis untuk bersenrtuhan dengan semen. h. Keengganan psikologis atau religius untuk menggunakan suatu kontrasepsi. Kontra-indikasi kondom: I. Absolut 1. Pria dengan ereksi yang tidak baik. 2. Riwayat syok septik 3. Tidak bertanggung jawab secara seksual. 4. Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual 5. Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner seksual. II. Relatif Interupsi sexsual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual. Efek samping dan komplikasi 1. Keluhan utama dari akseptor adalah berkurangnya sensivitas glans penis 2. Alergi terhadap karet. Beberapa hal penting yang harus diketahui oleh akseptor : 1. Untuk menghindari terjadinya kehamilan,syarat utama adalah memakai kondom setiap kali bersenggama. 2. Pemasangan kondom dilakukan sebelum penis berhubungan dengan genitalian eksterna wanita atau sebelum dimasukkan ke dalam vagina. 3. Periksa kondom setelah senggama selesai,untuk melihata kemungkinan adanya kerusakan pada kondom/apakah kondomnya masih utuh atau intak. 4. Jangan menggunakan kembali kondom yang sama untuk kedua kalinya. 2. DIAFRAGMA A. Kontraindikasinya adalah kelainan anatomis dari vagina, infeksi Traktus Urinarius berulang-ulang,alergi terhadap latex atau spermisid (Hartanto,2004) Kontraindikasi diafragma 1. Kelainan anatomis dari vagina,serviks dan uterus a. Prolapsus uteri b. Cystocele/rectocele yang besar c. Retroversi atau anteflexi uterus yang berlebihan d. Septum vagina 2. Infeksi traktus urinarius yang berulang-ulang 3. Alergi terhadap latex 4. Riwayat sindrom syok toksik 5. Nyeri pelvic/nyeri introitus yang sementara oleh sebab apapun (PID,herpes,baru mengalami episiotomi,introitus yang sangat sempit/ketat) 6. Post-partum (bayi aterm) 6-12 minggu 7. Ketidakmampuan calon akseptor atau pasangannya untuk mempelajari dan melaksanakan tehnik insersi yang benar. B. Indikasi pemakaian diafragma vaginal a).Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik

b).Jika frekuensi tidak seberapa tinggi sehingga tidak dibutuhkan perlindungan yang terus menerus c).Jika pemakaian pil, AKDR atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh karena sesuatu sebab. Keuntungan diafragma a. Sangat efektif bila dipakai dengan benar b. Aman c. Diawasi sndiri oleh pemakai d. Hanya dipakai bila diperlukan e. Dapat dipakai selama haid (tapi ini sangat tidak dianjurkan!!! Kerugian atau kurang populernya diafragma a. Memerlukan tingkat motivasi yang tinggi dari pemakai b. Wanita perlu memegang atau memanipulasi genitalianya sendiri c. Untuk pemakain awal,perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang terlatih d. Menjadi mahal bile sering dipakai,disebabkan oleh biaya untuk spermisidnya. e. Insersi relatif sukar f. Pada kasus tertentu,dapat terasa oleh suami saat senggama g. Beberapa wanita mengeluh prihal kebasahan atau becek yang disebabkan oleh spermisidnya. Macam-macam diafragma a. Coil-spring diafragma b. Flat-spring diafragma c. Arcing-spring diafragma

You might also like