You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. H DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI A. Data Umum a. Identifkasi Kepala Keluarga 1.

Nama kepala Keluarga (KK) 2. Alamat (KK) 3. Umur (KK) 4. Pekerjaan kepala Keluarga (KK) 5. Pendidikan kepala Keluarga (KK) Genogram : No Nama JK Hub Dng Umur Pendidikan anggota Kepala (Th) Terakhir BCG Keluarga Keluarga Ny. P Nn. R Nn. S P P P Istri Anak Anak 46 23 18 SMA Mahasisw SMA 1 1 1 Status imunisasi Polio DPT Hepatitis Ca
k

: Tn H : Lembuak, Narmada, LOBAR : 52 Tahun : Guru : Strata satu

K e mpa t

1. 2. 3.

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Keterangan : Laki-laki Perempuan Meninggal dunia Tinggal serumah : : : : ..............................

Pasien yang diidentifikasi : Kawin b. Tipe keluarga Keluarga ini terdiri dari seorang ayah dan ibu dimana mempunyai dua orang anak perempuan yang masih tinggal dalam satu rumah. c. Suku bangsa : Seluruh anggota kleuarga berasal dari suku sasak, Indonesia. d. Agama Keluarga ini menganut agama Islam dan mereka selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan YME. e. Status sosial ekonomi keluarga: 1. Rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga Kepala keluarga : Rp. 3.000.000. : Kebutuhan pokok : Askes : Motor : Rp. 3.000.000 :

2. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan 3. Tabungan khusus kesehatan 4. Barang (harta benda) yang dimiliki

Dilihat dari penghasilan anggota keluarga yang sudah bekerja dan harta benda yang sudah dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut status sosial ekonomi tinggi.

f. Aktifitas rekreasi keluarga Keluarga ini jarang pergi liburan, dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV, Berkumpul keluarga, melepas lelah bersama diruang keluarga. B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Pada saat ini keluarga bapak H sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa. b. Tahap perkembagan keluarga yang belum terpenuhi Selama ini keluarga bapak H masih bisa memenuhi perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. c. Riwayat keluarga inti Dikeluarga ini kepala keluarganya menderita riwayat hipertensi d. Riwayat keluarga inti Kepala keluarga : Pernah mengidap penyakit demam thypoid. : Tidak ada penyakit yang mengharuskan berobat : Tidak ada penyakit yang mengharuskan berobat : Tidak ada penyakit yang mengharuskan berobat

- Istri - Anak Ke-1 - Anak Ke-2

e. Riwayat keluarga sebelumnya Sebelumnya tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit hipertensi. C. Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik rumah : 1. Luas tanah : 4 are

2. Luas Rumah : 1 Are 3. Kondisi dalam dan luar rumah Diluar rumah ada halaman dimana ditanami dengan berbagai pohon dan disamping dan luar rumah ada kandang ayam sedangkan didalam rumah terdiri dari 7 kamar dimana 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, dapur, toilet dan Gudang. 4. Kebersihan rumah Rumah tampak bersih tapi karena adanya unggas peliharaan seperti ayam maka kebersihan rumah sedikit terganggu 5. Ventilasi rumah Jendela yang ada di rumah tersebut banyak dan selalu dibuka 6. Saluran pembangunan air limbah Terdapat saluran pembuangan air limbah di samping rumah 7. Air bersih Air menggunakan air PDAM. 8. Pengeloalaan sampah Apabila ada sampah, biasanya sampah dikumpulkan apabila sudah penuh lalu dibuang ke pembuangan sampah. 9. Kepemilikan rumah Rumah atas nama kepala keluarga 10. Kamar madi / wc Kamar mandi berada didalam rumah terdiri dari 1 kamar mandi.

11. Denah rumah

7 3 Keteranagan 1. Ruang tamu 2. Dapur 3. Kamar tidur 4. Kamar tidur 5. Kamar tidur b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal : Bapak H tinggal di rumah dimana di samping kiri ada tetangga dan samping kanan tetangga lagi dan semuanya adalah saudara.. Interaksi dilingkungan sekitar rumah bapak H paling sering terjadi pada malam dan siang hari. c. Mobilitas geografis keluarga : Sejak menikah Tn. H tinggal di Narmada dan tidak pernah pindah d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Setiap pagi, siang, sore ataupun malam keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. 6. Kamar mandi 7. Gudang 4 5 6

e. Sistem pendukung keluarga Bapak H tinggal bersama dengan istri dan anaknya, kedua anak bapak H belum menikah. Fasilitas di keluarga itu meliputi tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih dan motor sebagai sarana transportasi. D. Struktur keluarga a. Pola komunikasi keluarga : Dalam berkomunikasi keluarga Tn.H menggunakan bahasa sasak dan bahasa indonesia. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. b. Struktur kekuatan keluarga Di dalam aktifitas sehari hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga, dan Tn.H slalu memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana berprilaku yang baik, sopan dan santun. c. Struktur peran Kepala keluarga bertugas dalam mencari nafkah dan mengambil keputusan, ibu bertugas untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan membantu dalam mencari penghasilan dengan berdagang, anggota keluarga yang lain melaksanakan tugasnya sebagai anak.

E. Fungsi keluarga a. Fungsi efektif Keluarga klien memberikan perhatian dan kasih sayang. Tn.H selalu mendukung apa yang dilakukanya selama dalam batas kewajaran, tidak melanggar etika dan sopan santun. b. Fungsi sosialisasi Keluarga Tn.H terjalin harmonis, masing-masing keluarga saling

memperhatikan dan mendukung. c. Fungsi perawatan kesehatan 1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Keluarga kurang mengetahui mengenai penyakit hipertensi dan penanganannya. 2) Kemampuan keluarga kesehatan yang tepat. Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota mengambil keputusan mengenai tindakan

keluarganya Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Jarang kontrol ke puskesmas

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Ketika kepala keluarga menderita hipertensi anak-anaknya akan memberi nasehat bagaimana pencegahannya dengan cara yang sederhana dengan cara mengatur gaya hidup atau pola hidup seprti mengurangi intensitas merokok atau meminum kopi apabila keadaanya semakin memburuk maka ibu akan mengambil keputusan untuk dibawa ke puskesmas.

4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit. Keluarga, secara bersama-sama mempertahankan kondisi kesehatan mereka dengan cara makan teratur, memenuhi gizi seimbang, tidur teratur dan cukup, mengatur waktu antara bekerja, berkumpul dengan keluarga dan bersilaturahmi. 5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Keluarga memahami dan mengerti keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika mereka memanfaatkan pelayanan kesehatan. d. Fungsi Reproduksi 1) Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn.H ada 2 orang yaitu 2 perempuan 2) Tn.H & Ny.P menggunakan metode program KB jenis Implant. e. Fungsi Ekonomi 1) Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, panagan dan papan dari pendapatan yang diterima perbulan. 2) Keluarga mampu mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti puskesmas, posyandu, dll. F. Stress dan koping kelurga 1) Stresor jangka pendek dan jangka panjang a) Sterssor jangka pendek Keluarga Tn.H tidak memiliki stresor jangka pendek.

b) stressor jangka panjang Kekambuh penyakit hipertensi seperti meningkatnya tekanan darah.

2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Tn. H karena sakit yang dideritanya sudah banyak diketahui dan keluarga selalu berdoa agar penyakit yang diderita Tn. H dapat segera sembuh. 3) Strategi koping yang digunakan Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Tn. H mendiskusikannnya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. G. Pemeriksaaan fisik (head to toe) 1) Tn.H (Kepala keluarga) a. Pemeriksaan fisik umum Keadaan umum Tn. H nampak sehat, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik. Tanda tanda vital : Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu : 170/90 mmHg : 78x/menit : 24x/menit : 36,9C

b. Pemeriksaan fisik khusus 1. Kepala dan leher Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik Mata : Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema

Hidung : tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis) Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda tanda sianosis Telinga : Kedua telinga simetris, tidak ada nyeri tekan 2. Leher Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis 3. Dada Pergerakan dada terlihat simetris, tidak terdapat palpitasi, suara murmur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). 4. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya nyeri tekan, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik 5. Ekstremitas Pada ekstremitas atas dan bawah baik. 2) Ny.P (Istri) TD N RR S : 130/80 mmHg : 80x/menit : 24x/mnit : 37,10C

a. Kepala dan leher Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik Mata : Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema

Hidung

: tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis)

Mulut

: bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda tanda sianosis

Telinga b. Leher

: Kedua telinga simetris, tidak ada nyeri tekan

Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis c. Dada Pergerakan dada terlihat simetris, tidak terdapat palpitasi, suara murmur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). d. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya nyeri tekan, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik e. Ekstremitas Pada ekstremitas atas dan bawah baik. 3) An.R TD N RR S : 120/70 mmHg : 76x/menit : 22x/mnit : 37,00C

a. Kepala dan leher Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik

Mata

: Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema

Hidung Mulut Telinga b. Leher

: tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis) : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda tanda sianosis : Kedua telinga simetris, tidak ada nyeri tekan

Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis c. Dada Pergerakan dada terlihat simetris, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). d. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya nyeri tekan, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik e. Ekstremitas Pada ekstremitas atas dan bawah baik. 4) An. S TD N RR S : 110/80 mmHg : 82x/menit : 22x/mnit : 37,30C

a. Kepala dan leher Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik

Mata

: Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema

Hidung Mulut

: tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis) : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda tanda sianosis

Telinga b. Leher

: Kedua telinga simetris, tidak ada nyeri tekan

Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis dan arteri carotis c. Dada Pergerakan dada terlihat simetris, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). d. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya nyeri tekan, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik e. Ekstremitas Pada ekstremitas atas dan bawah baik. H. Harapan keluarga Harapan dari keluarga bapak H adalah agar penyakitnya bisa sembuh dan bisa memakan makanan yang dapat menyebabkan hipertensi. I. Pengkajian Fokus 1) Hubungan anak terhadap orangtua baik, namun kontak bertemu antara mereka sedikit dan terbatas. 2) Orangtua membentuk jaringan dengan anak dengan cara adalam 1 hari orangtua meluangkan waktu untuk berkumpul bersama anak

3) Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga sesuai dengan keadaan keluarga, Tn.H sebagai kepala keluarga, Ny.P sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya dan kedua anaknya bertugas sesuai fungsi. J. Analisa Data NO 1 Symptom Data Subyektif - Klien mengatakan sering pusing - Klien mengatakan tengkuk/leher sakit Data Obyektif - TD : 170/90 mmHg - Riwayat hipertensi - Jarang kontrol di puskesmas Etiologi Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Problem Gangguan rasa nyaman nyeri kepala

Data subjektif : Ketidak mampuan - Tn H (52 tahun) menderita keluarga mengenal Hipertensi masalah kesehatan. - Tekanan darah 170/90 mmHg, - Di rumah Tn. H masih bisa melakukan kegiatan sehari hari seperti pergi bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, - Pergi kontrol jika ada keluhan, Data objektif : - Bapak H tampak masih bisa beraktivitas - Pusing bila tekanan darah nya meningkat

Resiko terjadi komplikasi (CVA)

K. Skoring 1. Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi pada b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit.

No Kriteria 1 Sifat masalah Skala : Aktual

Penghitungan Skor x1

Kemungkinan masalah dapat diubah Skala : Sebagian

x2

Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi x1 1

Menonjolnya masalah Skala : Masalah tidak dirasakan Total

x1

Pembenaran Penyakit Hipertensi merupakan penyakit menahun yang sulit sembuh total. Komplikasi pada Hipertensi bisa disebabkan dari berbagai faktor apalagi bila klien tidak disiplin dalam perawatan kesehatannya. Sumber-sumber dan tindakan untuk mencegah meningkatnya tekanan darah bisa terjangkau oleh keluarga Tn.H Masalah belum muncul sehingga masalah tidak dianggap serius oleh Tn.H dan keluarganya

2. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. No Kriteria 1 Sifat masalah Skala : Actual 2 Kemungkinan masalah dapat diubah Skala : Mudah Penghitungan x1 Skor 1 Pembenaran Sakit kepala (rasa pusing) sering dirasakan oleh klien. Sumber dan tindakan untuk mengurangi sakit kepala tersedia.

x2

Potensial masalah untuk dicegah Skala : Sedang

x1

Menonjolnya masalah Skala : Ada masalah Total

x1 3

Dengan diet yang baik dan minum obat secara teratur tekanan darah bisa dikendalikan. Klien merasa tidak nyaman bila sakit kepalanya kambuh.

3. Intervensi Keperawatan Keluarga Tn. H No 1. Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Tujuan Umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak mengalami nyeri/sakit kepala Khusus Setelah dilakukan kunjungan 2x diharapkan keluarga dapat : menjelaskan tanda-tanda hipertensi. Keluarga bisa menyebutkan cara mengurangi rasa sakit pada kepala. Keluarga bisa menyebutkan salah satu obat sakit kepala. Klien mau minum obat Rencana Rasional

1. Observasi tanda 1. Untuk tanda nyeri mengetahui keadaan umum klien 2. Gali pengetahuan 2. Meningkatkan keluarga pemahaman mengenai tanda dan tanda hipertensi pengetahuan keluarga tentang hipertensi 3. Jelaskan 3. Keluarga mengenai cara mampu mengurangi rasa mengurangi sakit/nyeri dan kepala. menanggulangi nyeri 4. Jelaskan tentang 4. Untuk jenis obat yang mengetahui aman untuk penyalahgunaa diminum. n obat 5. Jelaskan aturan 5. Keluarga minum obat yang mampu benar. mengetahui kefektifan obat 6. Beri kesempatan 6. Mengevaluasi kepada keluarga hasil untuk bertanya implementasi 1. Observasi adanya 1. Untuk resiko komplikasi mengetahui pada hipertensi keadaan 2. Gali pengetahuan umum klien

Resiko terjadi komplikasi (CVA) b.d ketidak mampuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan,

Setelah dilakukan kunjungan 2x diharapkan

keluarga mengenal masalah kesehatan.

resiko terjadinya komplikasi pada klien bisa dikurangi.

keluarga dapat keluarga 2. Meningkatkan : mengenai pemahaman menjelaskan hipertensi keluarga arti hipertensi, 3. Jelaskan tentang tanda & gejala mengenai intervensi hepertensi, pengertian, tanda 3. Meningkatkan faktor & gejala, kewaspadaan penyebab, penyebab, keluarga dari pencegahan pencegahan dan penyakit dan resiko akibat hipertensi terjadinya komplikasi. 4. Untuk komplikasi 4. Anjurkan pada mengurangi akibat dari klien untuk tingkat hipertensi sering berobat ke kegawatan Puskesmas. hipertensi 5. Beri kesempatan 5. Untuk kepada keluarga mengevaluasi untuk bertanya implementasi

4. Implementasi Keperawatan Hari / Tanggal 24/02/2014 No Dx 1 Diagnosa Implementasi Ket

Gangguan rasa 1. Mengobservasi tanda tanda nyaman nyeri kepala nyeri b d Ketidak mampuan keluarga 2. Menggali pengetahuan keluarga merawat anggota mengenai hipertensi keluarga yang sakit 3. Menjelaskan mengenai penyebab dari rasa pusing dan sakit kepala serta rasa kaku pada tengkuk/leher 4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

24/02/2014

Resiko terjadi komplikasi b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

1. Mengobservasi adanya resiko komplikasi pada hipertensi 2. Menggali pengetahuan

keluarga mengenai hipertensi 3. Menjelaskan mengenai

pengertian, tanda & gejala, penyebab, pencegahan dan

akibat komplikasi hipertensi 4. Memberikan kesempatan

kepada keluarga untuk bertanya

5. Evaluasi Keperawatan No. 1 Hari / Diagnosa Evaluasi Tanggal 24/02/2014 Gangguan rasa S : Ny. P mengatakan mengerti nyaman nyeri dan tahu kalau menderita kepala b/d Ketidak mampuan keluarga penyakit hipertensi. merawat anggota Ny. P bersedia minum obat keluarga yang sakit pereda sakit kepala. O : TD : 180/100 mmHg Tn. H minum antalgin tab. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang penyebab dan pencegahan dari sakit kepala. A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan

24/02/2014 Resiko terjadi komplikasi b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

S : Tn. H mengatakan mengerti dan tahu kalau menderita

penyakit hipertensi Tn. H bersedia untuk kontrol rutin di Puskesmas Tn H bersedia diet rendah garam. Tn. H bersedia minum obat O : TD : 170/90 mmHg Tn. H minum Captopril tab.

Tn.

dapat

menjelaskan

kembali tentang penyebab dan pencegahan dari hipertensi A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan

L. Foto Keluarga

You might also like