Professional Documents
Culture Documents
121
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting bagi seorang wanita terutama bagi wanita
yang telah berkeluarga dan mengharapkan kehadiran seorang anak, saat hamil pertama merupakan saat dimana seorang wanita mengalami perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut yang membuncit dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih sensitif, ingin perhatian yang lebih dari orang-orang disekitarnya, atau bahkan mengalami gangguan body image karena perubahan fisik yang dialaminya.
Perubahan-perubahan tersebut tidak jarang menimbulkan syok terutama pada wanita yang baru
pertama mengalami kehamilan (primigravida),meskipun terkadang pada wanita yang telah hamil lebih dari satu (multigravida) pun sering terjadi namun segera dapat diatasi karena telah memiliki pengalaman pada saat hamil sebelumnya.
Tingkat kekhawatiran akan kesehatan janin, proses persalinan atau kecacatan yang
dialami sang bayi pada primigravida mungkin akan lebih besar dibanding yang dirasakan oleh multigravida.
OVUM
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga ovum
disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kea rah ostium tuba abdominalis dan disalurkan terus ke arah medial.
sendiri.
Ovum dianggap subur selama 24
SPERMA
Saat hubungan seksual dalam kondisi normal dikeluarkan 200 sampai 500 juta sperma ke
dalam vagina.
Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya
beberapa ratus akan samapi ke bagian ampula tuba di mana spermatozoa memasuki ovum.
Hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan untuk membuahi. Sperma berenang dengan gerakan ekornya. Beberapa sperma dapat mencapai tempat
fertilisasi dalam lima menit, tapi rata rata waktu yang dibutuhkan adalah 4 sampai 6 jam.
Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim yang dihasilkan disana akan membantu
kapasitasi sperma. Yakni perubahan fisiologis yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma ( akrosom ) sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim hialuronidase keluar.
mengelilingi ovum, sperma dan ovum berada di dalam membran yang tidak dapat ditembus sperma lain.
Nucleus menyatu dan kromosom bergabung menjadi
diploid(46).
konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot.
Morula terdiri dari 16 sel berupa satu bola sel padat yang dihasilkan dalam 3 hari. masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pelusida.
Cairan masuk ke dalam zona pelusida dan menyusup ke dalam ruang interseluler
Pada hari ke-4 hasil konsepsi menjadi blastokista dengan bagian luarnya trofoblas
Trofoblas placenta.
Produksi hCG meningkat sampai hari ke-60 dan kemudian turun lagi.
Nidasi terjadi pada dinding anterior atau posterior uterus, dekat fundus uteri
terbentuk sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi. terletak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri.
endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik (ruangan berisi darah maternal)
Pertumbuhan ini berterusan timbul ruangan interviler di mana vili korialis seolah-
ruang intervilinya dipenuhi darah maternal yang dipasok oleh a.spiralis dan
plasenta
Darah ibu dan janin dipisahkan oleh
dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion yang dinamakan plasenta hemokorial.
Nutrisi
Proteksi
Ekskresi
Respirasi
Farmakol ogi
Endokrin
ovum, embrio dan janin Tahap ovum berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke 14
Pada periode ini terjadi replikasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput
atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong
ovum, embrio dan janin Tahap ovum berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke 14
Pada periode ini terjadi replikasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput
atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong
xipoideus 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 70 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm
jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul
Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR)
dan tekanan bagian bawah janin kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak karena peningakatan hormon progesteron
prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lebih lunak dan lebih mudah berdilatasi sesaat sebelum persalinan
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan
dedoelein yang merupakan bakteri komensal dan menghasilkan lingkungan yang lebih asam. Lingkungan ini menyedikan perlindungan ekstra terhadap organisme tapi merupakan keadaan menguntungkan bagi Candida albican
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi
ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung, Pembesaran uterus menekan jantung ke atas dan ke kiri
Pada trimester 3, aliran pada curah jantung mengalami pengurangan karena ada
jantung
Vena kava menjadi miskin oksigen pada akhir kehamilan sejalan dengan
meningkatnya distensi dan tekanan pada vena kaki, vulva, rectum dan pelvis akan menyebabkan edema di bagian kaki, vena dan hemoroid
Curah Jantung
Aliran darah uterus secara fisiologis meningkat karena efek dari angiotensin II di
jaringan plasenta. Aliran darah ginjal meningkat sebanyak 70 80 % pada akhir trimester I
Sistem pembekuan darah dan fibrinogen mengalami akselerasi yang besar (12 8)
When ?
Supine Hypotensive Syndrome
Mukosa sistem respirasi menjadi hiperemik dan edema dengan mucus yang
hipersekresi mengarah pada sesak dan epiktaksis. Itulah sebabnya banyak wanita hamil yang mengeluh pilek.
Kapasitas paru total berkurang 5 % karena elevasi diafragma
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat hingga kehamilan 30 minggu
Stretching
Sistem musculoskeletal
Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang. Meningkatnya pergerakan pelvic menyebabkan pergerakan pada vagina dan hal ini menyebabkan sakit punggung dan ligamen pada saat hamil tua. Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot abdomen.
Sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat kehamilan, merupakan efek dari peningkatan kadar estrogen yang mengarah pada perdarahan karna trauma. Peningkatan saliva adalah masalah umum pada kehamilan. Relaksasi otot polos abdomen dan hipomotilitas karna peningkatan kadar estrogen dan HCG dapat menyebabkan mual dan muntah.
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
Sistem neurologi
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular sebagai berikut : Kompresi saraf panggul atau stasis vascular, Lordosis dorsolumbar, Edema yang melibatkan saraf perifer, Akroestesia yakni rasa baal dan gatal pada tangan yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk, nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas, nyeri kepala juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahn refraksi, sinusitis, atau migren.
Sering berkemih
Fatique
Mengidam
Konstipasi/obstipasi
Perut membesar
Uterus membesar Tanda Hegar Tanda Chadwick Tanda Goodell Kontraksi Braxton-Hicks Tanda Piscaseck.
Pemeriksaan Leopold I
Pemeriksaan Leopold IV
Pemeriksaan Leopold II