You are on page 1of 19

Meet the Expert

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE MANIK DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Oleh : Dina Fitri Fauziah, S Ke! Mutia Lailani, S Ke! "#$"%$$"$& "#$"%$'"'(

Pe)*i)*in+ : !r ,a-lin!a ,aunin, S. KJ

BAGIAN ILMU KESE/ATAN PSIKIATRI RSUP DR M DJAMIL FAKULTAS KEDOKTERAN UNI0ERSITAS ANDALAS PADANG '"$1

BAB I PENDA/ULUAN

$$

Latar Bela2an+ Mood mungkin normal, meninggi, atau terdepresi. Orang normal

mengalami berbagai macam mood dan memiliki ekspresi afektif yang sama luasnya; mereka merasa mengendalikan, kurang lebih, moodnya. Gangguan afektif atau mood merupakan suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat.1 Pasien dengan mood yang meninggi (yaitu, mania menunjukkan sikap meluap!luap, gagasan meloncat!loncat, penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri, dan gagasan kebesaran. Pasien dengan mood terdepresi (yaitu, depresi merasakan hilangnya energi!energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.1," #anda dan gejala gangguan afektif lainnya adalah perubahan tingkat akti$itas, kemampuan kognitif, pembicaraan, dan fungsi $egetatif. Perubahan tersebut hampir selalu menyebabkan gangguan fungsi interpersonal, sosial, dan pekerjaan.1 %nsiden gangguan afektif bipolar adalah 1&'1&&.&&& orang per tahun. (sia puncak onset adalah 1) sampai 1* tahun, diikuti dengan rentang usia "& sampai "+ tahun. ,ekitar *&- kasus menjadi jelas pada usia .&. /i0ayat keluarga merupakan faktor risiko utama. /isiko gangguan bipolar meningkat sebesar 1*untuk keluarga tingkat pertama. 1ari +- sampai "+- dari orang dengan orangtua atau saudara yang terkena juga mengalami gangguan afektif bipolar. ,eseorang

"

dengan dua orang tua yang terkena memiliki kesempatan 2)- untuk terkena gangguan ini.. 3anyak penelitian tentang perjalanan penyakit dan prognosis gangguan mood telah mendapatkan kesimpulan bah0a gangguan afektif cenderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang. Pasien gangguan afektif juga cenderung mengalami kekambuhan. Mania dengan gejala psikotik merupakan bentuk mania yang paling berat dan berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk.1 Menurut ,tandar 4ompetensi 1okter %ndonesia tahun "&1", gangguan afektif bipolar episode manik dan gangguan psikosis merupakan penyakit psikiatri dengan tingkat kemampuan .5. #ingkat kemampuan .5 yaitu, lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan ga0at darurat, dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. 6ulusan dokter juga mampu

menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Oleh karena itu, penulisan makalah Meet the Expert (M#7 mengenai Gangguan 5fektif 3ipolar 7pisode Manik dengan Gejala Psikotik penting untuk dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai penyakit tersebut kepada calon lulusan dokter sehingga mampu mencapai standar kompetensi tersebut.+

$'

Bata-an Ma-alah Makalah M#7 ini akan membahas mengenai Gangguan 5fektif 3ipolar

7pisode Manik dengan Gejala Psikotik.

$%

Tu3uan Penuli-an Penulisan makalah M#7 ini bertujuan untuk menambah pemahaman serta

pengetahuan tentang Gangguan 5fektif 3ipolar 7pisode Manik dengan Gejala Psikotik.

$1

Met4!e Penuli-an Penulisan makalah M#7 ini menggunakan berbagai literatur sebagai

sumber kepustakaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

$$

De5ini-i 4elainan fundamental pada kelainan afektif ialah perubahan suasana

perasaan (mood atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa an8ietas yang menyertainya , atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat . Perubahan suasana perasaan ini biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat akti$itas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut." Gangguan afektif dibedakan menurut)9 episode tunggal atau multipel tingkat keparahan gejala ! ! ! ! ! hipomania mania tanpa gejala psikotik mania dengan gejala psikotik depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikosis depresi berat dengan gejala psikotik

dengan atau tanpa gejala somatik. Gangguan afektif bipolar tersifat oleh episode berulang (sekurang!

kurangnya dua episode dimana efek pasien dan tingkat akti$itasnya jelas terganggu, pada 0aktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan akti$itas (mania atau hipomania , dan pada 0aktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan akti$itas (depresi . 4hasnya
)

adalah biasanya ada penyembuhan sempurna antar periode.) Gangguan afektif bipolar merupakan terminologi pilihan untuk gangguan manik!depresi saat ini. Gangguan afektif bipolar % ditandai dengan satu atau lebih episode manik atau campuran, biasanya disertai dengan episode depresi berat. Gangguan bipolar %% ditandai dengan satu atau lebih episode depresi berat disertai dengan setidaknya satu episode hipomania.. 7pisode manik didefinisikan sebagai periode yang jelas di mana terdapat afek yang abnormal dan terus!menerus meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung. Periode mood atau afek yang abnormal ini harus berlangsung sekurang!kurangnya 1 minggu (atau kurang jika ra0at inap diperlukan .
psychcentral

#erdapat tiga derajat keparahan, yaitu hipomania, mania dengan gejala psikotik, dan mania dengan gejala psikotik." Mania dengan gejala psikotik merupakan bentuk mania yang paling berat. :arga diri yang membubung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi 0aham, dan iritabilitas serta kecurigaan menjadi 0aham kejar. 5kti$itas dan eksitasi fisik yang hebat dan terus menerus dapat menjurus kepada agresi dan kekerasan; pengabaian makan, minum, dan kesehatan pribadi dapat

mengakibatkan dehidrasi dan kelalaian diri yang berbahaya." '' E.i!e)i4l4+i Gangguan afektif bipolar, berdasarkan data ;:O tahun "&&+, merupakan peringkat ke!1" terbanyak kondisi non!aktif (disabling sedang sampai berat pada semua kelompok umur.< %nsiden gangguan afektif bipolar berkisar 1&'1&&.&&& orang.. Onset usai gangguan afektif bipolar ber$ariasi. /entang usia dapat dimulai
<

sejak kecil hingga )& tahun, dengan usia rata!rata sekitar "1 tahun. 4ebanyakan kasus dimulai ketika indi$idu berusia 1)!1* tahun, kemudian "&!"+ tahun.2 Gangguan afektif bipolar % terjadi dengan jumlah yang hampir sama pada pria dan 0anita. ,edangkan insiden gangguan afektif bipolar %% lebih tinggi pada 0anita dibandingkan pada pria.2 #idak ada predileksi ras. =amun, hal yang menarik dari sejarah adalah bah0a dokter sering cenderung untuk mempertimbangkan populasi 5frika 5merika dan :ispanik untuk didiagnosis dengan ski>ofrenia dibandingkan dengan gangguan afektif dan gangguan bipolar.2

'%

Eti4l4+i !an Pat4+ene-iPara peneliti masih mempelajari tentang kemungkinan penyebab gangguan

afektif bipolar. 4ebanyakan peneliti setuju bah0a tidak ada penyebab tunggal. ,ebaliknya, kemungkinan terdapat interaksi dari banyak faktor untuk

menimbulkan gangguan atau meningkatkan risiko.? "...1 @aktor 3iologis ,ejumlah besar penelitian telah melaporkan berbagai kelainan di dalam metabolit amin biogenik!seperti )!hydro8yindoleacetic acid ()!:%55 ,

homo$anillic acid (:A5 , dan .!metho8y!+!hydro8yphenylglycol (M:PG B di dalam darah, urin, dan cairan serebrospinalis pada pasien dengan gangguan mood. 1ata yang dilaporkan paling konsisten dengan hipotesis bah0a gangguan mood berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik. 1ari amin biogenik, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmiter yang paling berperan dalam patofisologi gangguan mood. 1
2

/egulasi endokrin juga diduga berhubungan dengan gangguan mood. ,umbu neuroendokrin utama dalam gangguan mood adalah sumbu adrenal, tiroid, dan hormon pertumbuhan. 4elainan endokrin lainnya yang telah digambarkan pada pasien dengan gangguan mood adalah penurunan sekresi nokturnal melantonin, penurunan pelepasan prolaktin terhadap pemberian tryptophan, penurunan kadar dasar follicle-stimulating hormone (@,: hormone (6: , dan penurunan kadar testosteron pada laki!laki.1 Gangguan tidur B insomnia a0al dan terminal, terbangun berulang kali (multiple awakening , hipersomnia B adalah gejala yang klasik dan sering ditemukan pada depresi, dan perasaan menurunnya kebutuhan tidur adalah gejala klasik dari mania. 3eberapa peneliti telah menggunakan 77G tidur dalam pemeriksaan diagnostik pasien dengan gangguan mood.1 dan luteini>ing

"..."

@aktor Genetika Gangguan afektif bipolar cenderung terjadi dalam keluarga, sehingga

peneliti berusaha menemukan gen yang dapat meningkatkan faktor risiko. 5nak! anak dengan orang tua atau saudara yang memiliki gangguan afektif bipolar memiliki kemungkinan empat sampai enam kali lebih besar dibandingkan dengan anak!anak yang tidak memiliki ri0ayat keluarga gangguan afektif bipolar. =amun, sebagian besar anak!anak dengan ri0ayat keluarga gangguan afektif bipolar tidak terkena penyakit ini.? 5kan tetapi, gen bukan satu!satunya faktor risiko untuk gangguan afektif bipolar. Penelitian terhadap kembar identik telah menunjukkan bah0a saudara kembar dari seseorang dengan gangguan afektif bipolar tidak selalu

mengembangkan gangguan tersebut. :al ini penting karena kembar identik berbagi semua gen yang sama.?

"....

@aktor Psikososial ,uatu pengamatan klinis menunjukkan bah0a peristi0a kehidupan yang

menyebabkan stres, lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya. :ubungan tersebut telah dilaporkan untuk pasien gangguan depresif berat dan gangguan bipolar %.1 ,atu teori yang diajukan untuk menjelaskan pengamatan tersebut adalah bah0a stres yang menyertai episode pertama menyebabkan perubahan biologi otak yang bertahan lama. Perubahan bertahan lama tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmitter dan sistem pemberi signal intraneuronal. Perubahan mungkin termasuk hilangnya neuron dan penurunan besar dakan kotak sinaptik. :asil akhirnya dari perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk menderita episode gangguan mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya stresor eksternal.1

'1

Mani5e-ta-i Klini3erdasarkan Pedoman Penggolongan dan 1iagnosis Gangguan Ci0a

(PP1GC %%%, gangguan afektif bipolar bersifat episode berulang, dimana pasien menunjukkan tanda!tanda terganggunya suasana perasaan dan tingkat

akti$itasnya. Pada 0aktu tertentu, pasien akan mengalami peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan akti$itas (mania atau hipomania , dan pada
*

0aktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan akti$itas (depresi . Dang khas dari gangguan ini adalah terdapat penyembuhan sempurna antar episode. 7pisode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak!kanak sampai tua. 4ebanyakan kasus terjadi pada de0asa muda berusia "&! .& tahun. 7pisode manik biasanya mulai dengan tiba!tiba dan berlangsung antara " minggu sampai +!) bulan, sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama." 7pisode manik dibagi menjadi . menurut derajat keparahannya yaitu hipomanik, manik tanpa gejala psikotik, dan manik dengan gejala psikotik. :ipomanik dapat diidentikkan dengan seorang perempuan yang sedang dalam masa o$ulasi (EestrusE atau seorang laki!laki yang dimabuk cinta. Perasaan senang, sangat bersemangat untuk berakti$itas, dan dorongan seksual yang meningkat adalah beberapa contoh gejala hipomanik. 1erajat hipomanik lebih ringan daripada manik karena gejala!gejala tersebut tidak mengakibatkan disfungsi sosial.",* Pasien gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gangguan psikosis memperlihatkan gangguan afek atau mood tipe manik sebagai gejala primernya dan gejala psikosis sebagai gejala sekunder. Gejala gangguan afektif tipe manik digambarkan sebagai suasana perasaan (mood yang meningkat (elasi dan tidak sepadan dengan keadaan indi$idu yang bersangkutan, dan dapat ber$ariasi antara kegembiraan ringan (seolah!olah bebas dari masalah apapun sampai pada keadaan keriangan atau eksitasi yang liar dan hampir tak terkendali. 7lasi tersebut disertai dengan energi untuk berakti$itas secara berlebihan, dimana pasien melakukan pekerjaan dengan tidak mengenal lelah melebihi batas

1&

ke0ajaran namun cenderung non!produktif. Pasien cenderung euforia hingga logorrhea, yaitu berbicara banyak dan cepat, mulai dari isi pembicaraan yang 0ajar hingga tidak dapat dimengerti. 5liran pikirannya cepat, tetap berputar!putar. Pemikirannya tidak diarahkan secara logis dan perhatiannya mudah teralihkan. #ema pembicaraannya mudah berpindah dari satu tema ke tema lainnya ( flight of ideas . Pasien juga memperlihatkan berkurangnya kebutuhan tidur. Pada kasus yang berat, hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik yang berat sehingga membahayakan kehidupannya.",*,1& ,uasana perasaan (mood yang juga paling sering tampak pada beberapa episode manik adalah sifat mudah tersinggung atau penuh curiga. ,elain itu, pasien juga dapat memperlihatkan gejala gangguan persepsi, seperti apresiasi yang berlebihan terhadap 0arna terutama 0arna yang menyala'amat cerah dan indah, keasyikan atau sangat tertarik pada hal!hal detail seperti permukaan atau penampilan suatu benda, serta hiperakusis subjektif. Pasien biasanya juga memperlihatkan sikap boros, membelanjakan uang secara serampangan, serta bersifat agresif dan berkelakar dalam situasi yang tidak tepat.",*,1& #erdapatnya gejala psikosis menjadikan kondisi pasien dengan gangguan afektif bipolar episode kini manik menjadi lebih berat. Pasien seringkali memperlihatkan pemikiran atau gagasan tentang dirinya yang serba hebat dan terkesan terlalu optimistis dalam merencanakan masa depan serta harga dirinya yang membumbung tinggi, hingga berkembang menjadi 0aham. Pada kasus yang berat, 0aham kebesaran atau religius terlihat sangat mencolok. Perasaan mudah tersinggung dan penuh curiga juga berkembang menjadi lebih berat hingga menjadi 0aham kejar. 5danya 0aham dan kecepatan dalam berbicara membuat
11

pasien sulit untuk dipahami. 5kti$itas dan eksitasi fisik yang hebat dan terus menerus dapat menjurus pada agresi dan kekerasan. Pengabaian terhadap kebutuhan pribadinya seperti makan, minum, tidur, dan kesehatan pribadi menjadikan pasien rentan mengalami dehidrasi dan kelelahan yang

membahayakan kehidupannya.",*,1&

' 6 Dia+n4-i3erdasarkan Pedoman Penggolongan dan 1iagnosis Gangguan Ci0a %%% (PP1GC %%% , gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik diberikan kode @.1.". (ntuk menegakkan diagnosis pasti gangguan ini, terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi, yaitu9) a 7pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik (@.&." , yaitu9) Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat daripada mania tanpa gejala psikotik (@.&.1 , yaitu9) 7pisode harus berlangsung sekurang!kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan akti$itas sosial yang biasa dilakukan.) Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi akti$itas yang berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide!ide perihal kebesaran' grandiose ideasF dan terlalu optimistik.)
1"

:arga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi 0aham kebesaran (delusion of grandeur , iritabilitas dan kecurigaan menjadi 0aham kejar (delusion of persecution . ;aham dan halusinasi GsesuaiF dengan keadaan afek tersebut (mood-congruent .)

:arus ada sekurang!kurangnya satu episode afektif lainnya (hipomanik, manik, depresif, atau campuran di masa lampau.)

'7

Dia+n4-i- Ban!in+ 1iagnosis banding untuk gangguan afektif bipolar episode kini manik

dengan gejala psikotik, antara lain9) a Gangguan afektif bipolar episode kini campuran (@.1.< (ntuk menegakkan diagnosis gangguan ini, perlu terpenuhi syarat!syarat berikut9 7pisode yang sekarang menunjukkan gejala!gejala manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala

mania'hipomania dan depresi sama!sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang!kurangnya" minggu.) :arus ada sekurang!kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau.) b c Gangguan afektif bipolar lainnya (@.1.? Gangguan ski>oafektif tipe manik (@").& 1iagnosis gangguan ski>oafektif hanya dibuat jika gejala!gejala definitif

1.

adanya ski>ofrenia dan gangguan afektif tipe manik sama!sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously , atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan jika, sebagai konsekuensi dari hal ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik ski>ofrenia saja maupun gangguan afektif episode manik saja.)

'(

K4)4r*i! ,ebagian besar penderita bipolar tidak hanya menderita bipolar saja tetapi

juga menderita gangguan ji0a yang lain (komorbid . Penelitian oleh Goldstein 3% dkk menyebutkan bah0a dari ?+ penderita bipolar berusia diatas <) tahun ternyata sebanyak .?,1- terlibat dalam penyalahgunaan alkohol, 1),)- distimia, "&,)gangguan cemas menyeluruh, dan 1*- gangguan panik. ,ementara itu, attention deficit hyperactivity disorder (51:1 menjadi komorbid yang paling sering didapatkan pada *&- anak!anak dan .&- remaja yang bipolar.2

'&

Penatala2-anaan Penatalaksanaan gangguan afektif bipolar secara langsung berkaitan

dengan fase episode yang sedang dialami oleh pasien (depresi atau manik dan keparahan episode tersebut. (ntuk kasus akut pada episode mania, haloperidol merupakan obat pilihan dan akan mengendalikan gangguan perilaku. Pada kasus yang sangat berat, dapat diberikan haloperidol )!1& mg intramuskular dan dapat diulangi setiap "!+ jam sampai dosis total mencapai .& mg. ,elanjutnya sama dengan kasus ringan, yaitu diberikan haloperidol )!1& mg per oral tiga kali sehari. Pada keadaan yang kurang akut dan untuk pasien ra0at jalan, haloperidol . mg
1+

tiga kali sehari merupakan dosis a0al yang cocok.2,1& 4lorproma>in dapat digunakan sebagai pengganti, namun kurang

memuaskan. (ntuk kasus akut, dapat diberikan klorproma>in 1&& mg intramuskular, diulangi tiap "!+ jam sampai dosis 1<& mg. ,edangkan untuk kasus yang kurang berat, dapat diberikan klorproma>in 1&& mg per oral tiga atau empat kali sehari.1& 6itium juga efektif pada keadaan mania akut, tetapi hanya setelah diberikan terapi lainnya selama seminggu. 4ombinasi antara obat ini dengan haloperidol dosis tinggi agak berbahaya. ,ebagai profilaksis mania atau penyakit bipolar, dapat diberikan litium untuk semua kasus dengan beberapa serangan dalam inter$al " tahun atau kurang. Cika terapi litium gagal setelah dicoba selama paling kurang setahun, maka dapat diberikan sunuin depot flupentiksol dekanoat untuk profilaksis. Cika pasien tidak menampakkan perkembangan yang signifikan dan cenderung tidak responsif terhadap pengobatan farmakologis, maka pasien dapat dirujuk ke penyedia pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas

electroconvulsive therapy (7H# .2,1& Gangguan bipolar harus diobati secara kontinu, tidak boleh putus. 3ila putus, fase normal akan memendek sehingga kekambuhan semakin sering. 5danya fase normal pada gangguan bipolar sering mengakibatkan buruknya kepatuhan untuk berobat karena pasien mengira dirinya sudah sembuh. Oleh karena itu, edukasi dan pemantauan pengobatan pasien sangat penting agar penderita dapat ditangani lebih dini. Pemantauan pengobatan dapat dilakukan dengan cara pasien kontrol secara teratur ke poliklinik. :al ini tentu membutuhkan kerjasama dengan pihak keluarga, sehingga pihak keluarga sepatutnya juga mendapatkan edukasi tentang

1)

penyakit pasien.2,1&

'#

Pr4+n4-iPasien dengan gangguan bipolar % mempunyai prognosis lebih buruk. 1i

dalam " tahun pertama setelah peristi0a a0al, +&!)&- tentang pasien mengalami serangan manik lain. :anya )&!<&- pasien dengan gangguan bipolar % yang dapat diatasi gejalanya dengan lithium. 2- pasien ini, gejala tidak terulang. +)- Persen pasien mengalami lebih dari sekali kekambuhan dan lebih dari +&- mempunyai suatu gejala yang menetap.* Gangguan bipolar memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. ,ekitar ")!)&- indi$idu dengan gangguan bipolar melakukan percobaan bunuh diri, dan 11- di antaranya benar!benar melakukan bunuh diri. ,elain itu, suatu penelitian di %nggris menyatakan bah0a untuk pasien dengan gangguan bipolar, angka mortalitasnya dalam 0aktu satu tahun setelah keluar dari rumah sakit lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum yang kebanyakan menderita gangguan pernafasan dan sirkulasi.2 Gangguan bipolar juga dikaitkan dengan kematian prematur. 1alam suatu studi kohort terhadap <.)?2.&.< 0arga de0asa di ,0edia, termasuk <<1? indi$idu dengan gangguan bipolar, Hrump dan koleganya menemukan bah0a pasien 0anita dan laki!laki dengan gangguan bipolar masing!masing meninggal * tahun dan ?,) tahun lebih a0al dibandingkan dengan populasi umum. Mereka menyimpulkan bah0a pasien dengan gangguan bipolar meninggal secara prematur akibat berbagai penyebab, termasuk penyakit kardio$askuler, diabetes, penyakit paru obstruktif kronik, influen>a atau pneumonia, cidera yang tidak
1<

disengaja, dan bunuh diri.2 ,ecara umum, makin dini seseorang menderita gangguan afektif bipolar, maka risiko penyakit akan lebih berat, kronik bahkan refrakter. Prognosis gangguan afektif episode manik lebih baik daripada prognosis gangguan afektif episode depresi.1& @aktor yang memperburuk prognosis gangguan afektif tipe manik, antara lain ri0ayat pekerjaan yang buruk'kemiskinan, disertai dengan penyalahgunaan alkohol, disertai dengan gejala psikotik, jenis kelamin laki!laki, tidak adanya pasangan, tidak adanya remisi dalam . tahun, dan adanya ri0ayat penyerangan. Prognosis akan lebih baik pada usia lanjut, durasi episode manik yang lebih pendek, indi$idu dengan sedikit pemikiran bunuh diri, tanpa atau minimal gejala psikotik, dan sedikit masalah kesehatan medis.*,1&

BAB III KESIMPULAN Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik merupakan suatu ganguan dengan kelainan fundamental terletak pada kelainan afektif, yaitu berupa perubahan suasana perasaan (mood atau afek. Pada

gangguan ini, terjadi perubahan mood ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat disertai peningkatan tingkat akti$itas dan gejala psikotik sekunder,
12

dimana sebelumnya pasien juga pernah mengalami satu episode gangguan afektif lainnya (depresi, hipomanik, atau manik . Gangguan afektif bipolar merupakan peringkat ke!1" terbanyak kondisi non!aktif (disabling sedang sampai berat pada semua kelompok umur dengan angka insiden gangguan afektif bipolar berkisar 1&'1&&.&&& orang. 7tiologi dari gangguan ini diduga berkaitan dengan faktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial. Gangguan ini dapat didiagnosis sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan 1iagnosis Gangguan Ci0a (PP1GC %%%. Penatalaksanaan gangguan afektif bipolar secara langsung berkaitan dengan fase episode yang sedang dialami oleh pasien (depresi atau manik dan keparahan episode tersebut. (ntuk kasus episode manik, dapat diberikan terapi medikamentosa berupa haloperidol, klorproma>in, dan litium. Gangguan bipolar memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan sehingga penanganannya harus mendapatkan perhatian yang besar.

DAFTAR PUSTAKA

4aplan :%, ,adock 3C, Grebb C5, "&1&. ,inopsis Psikiatri Cilid 1. :al 2*1! ?"). #angerang9 3inarupa 5ksara Publisher. 1epartemen 4esehatan /.%., 1**). :al 1+1!1+). Pedoman Penggolongan dan 1iagnosis Gangguan Ci0a di %ndonesia %%%. Cakarta9 1irektorat Cenderal Pelayanan Medik 1epartemen 4esehatan /.%. 7lse$ier, "&1". 3ipolar 1isorder. 1iakses melalui https9''000.clinicalkey.com'topics'psychiatry'bipolar!disorder.html pada tanggal ) Maret "&1+.

"

1?

4onsil 4edokteran %ndonesia, "&1". ,tandar 4ompetensi 1okter %ndonesia. Cakarta9 4onsil 4edokteran %ndonesia. ,alim /, "&&1. 3uku ,aku 1iagnosis Gangguan Ci0a9 /ujukan /ingkas dari PP1G B %%%. :al <&!<". Cakarta9 P# =uh Caya. ;orld :ealth Organi>ation. #he global burden of disease9 "&&+ update. Part .9 disease incidence, pre$alence and disability. 1iakses melalui http9''000.0ho.int'healthinfo'globalIburdenIdisease'"&&+IreportIupdate'en' pada tanggal ) Maret "&1+. ,oreff ,, "&1+. 3ipolar 5ffecti$e 1isorder. 1iakses melalui http9''emedicine.medscape.com'article'"?<.+"!o$er$ie0Jsho0all pada tanggal ) Maret "&1+. =ational %nstitute of Mental :ealth (,5, "&&?. 3ipolar 1isorder. 1iakses melalui http9''000.nimh.nih.go$'health'publications'bipolar! disorder'inde8.shtml pada tanggal ) Maret "&1+. %srar D5, "&&*. Gangguan 5fektif 3ipolar. @akultas 4edokteran (ni$ersitas. 1iakses melalui http9''yayanakhyar.files.0ordpress.com'"&&*'&<'gangguanIafektifIbipolarIfil esIofIdrsmed.pdf %ngram %M, #imbury GH, Mo0bray /M. Hatatan 4uliah Psikiatri. 7disi <. Cakarta9 7GH. :al +.!)&.

1&

1*

You might also like