You are on page 1of 44

Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB

Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

1
PENYULUHAN GIZI DAN KESEHATAN
PADA IBU HAMIL

A. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang: cara
mempersiapkan dan mengkonsumsi makanan yang aman dan
sehat; gizi dan kesehatan ibu hamil.
B. BAHAN DAN ALAT
Buku materi pendidikan gizi dan kesehatan.
Alat peraga berupa contoh produk pangan.
C. KEGIATAN PENYULUHAN GIZI
1. Penyuluhan gizi dilakukan oleh asisten peneliti dan kader
setempat.
2. Penyuluhan gizi diberikan secara berkelompok berdasarkan
desa.
3. Penyuluhan gizi dilakukan dua kali pada awal dan tengah
kegiatan penelitian.
4. Setiap melakukan penyuluhan gizi dilakukan pencatatan dari
pertanyaan dan hasil diskusi antara peserta dan nara sumber.





Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

2
D. TAHAPAN PENYULUHAN GIZI
1. Asisten melakukan koordinasi kembali dengan kader dan
aparat desa setempat untuk menentukan waktu dan lokasi
penyuluhan gizi.
2. Menyampaikan undangan kepada ibu sasaran untuk
menghadiri kegiatan program.
3. Asisten (tenaga lapang) dengan berkonsultasi kepada peneliti
mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan program
penyuluhan gizi pada ibu sasaran.
4. Pada hari dan tempat yang telah ditentukan diselenggarakan
penyuluhan gizi disertai praktek dan tanya jawab.
5. Menyampaikan rangkuman materi secara singkat dan pesan-
pesan lainnya.
6. Menyepakati kembali untuk pertemuan selanjutnya.

E. MATERI PENYULUHAN GIZI
Materi penyuluhan gizi untuk ibu hamil meliputi
Cara Penyiapan Makanan Yang Aman dan Sehat
Gizi Ibu Hamil
Pemberdayaan Posyandu
Mengenal Kader Posyandu





Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

3
1
CARA PENYIAPAN MAKANAN
YANG AMAN DAN SEHAT
Tim Feeding Program IPB
2
KENAPA HARUS AMAN?
Makanan adalah sumber kehidupan
Bagi Ibu hamil bukan hanya akan
mempengaruhi si ibu tapi juga janin yang
dikandungnya
Ibu hamil termasuk kelompok yang rentan
terhadap makanan yang tidak aman
Makanan yang tidak aman dapat menjadi
sumber penyakit dan penyebab keracunan
makanan



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

4
4
Gejala Keracunan Makanan
Gejala paling umum: diare, kejang
perut, muntah, demam, sakit kepala
sering dikira flu biasa.
Kompikasi yang lebih serius:
rusaknya ginjal, arthritis, kerusakan
neurology, septicemia, dan kematian
3
AKIBAT DARI KERACUNAN MAKANAN
Untuk sebagian orang, menyebabkan
hanya ketidaknyamanan ringan dan
sementara atau kehilangan waktu untuk
bekerja atau aktivitas lainnya.
Untuk golongan yang rentan yaitu bayi,
anak prasekolah, orang lanjut usia, ibu
hami dan menyusui serta orang yang
sistemkekbalannya terganggu dapat
menyebabkan konsekuensi serius
bahkan dapat mengancamjiwa.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

5
5
FAKTOR PENYEBAB
Kebanyakan kasus disebabkan adanya
pencemaran atau kontaminasi makanan
khususnya oleh mikroorganisme
Kontaminasi berawal dari tidak
diperhatikannya aspek kebersihan (sanitasi
dan higiene) dalamsetiap aspek penyiapan
makanan
6
Faktor resiko Makanan
tidak aman
1. Pemasakan yang tidak sempurna,
2. Proses pemanasan kembali yang tidak cukup
3. Menyiapkan makanan terlalu lama atau makanan didiamkan
cukup lama sebelumdikonsumsi
4. Makanan tidak disimpan pada suhu yang benar
5. Makanan mentah dan matang disimpan di temapt yang smaa
sehingga terjadi kontaminasi silang
6. Peralatan yang tercemar, kotor, dsb
7. Penggunaan bahan mentah yang sudah tercemar atau bahan
makanan berasal dari sumber yang tidak aman
8. Air yang digunakan sudah tercemar atau tidak dimasak sampai
mendidih
9. Higiene (kebersihan pribadi) yang buruk.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

6
Jal ur Jal ur kontami nasi kontami nasi si l ang si l ang
yang pal i ng yang pal i ng seri ng seri ng di j umpai di j umpai
Penj amah makanan
pembawa i nfeksi
Penj amah makanan
pembawa i nfeksi
Pel anggan
Pelanggan
Daerah persi apan makanan
Penj amah makanan
Penj amah makanan
Permukaan
Lemari es
Hi dangan
Hi dangan
Makanan matang
Bahan mentah
Bahan mentah
Laporkan bi l a saki t
atau kul i t terluka
Mencegah Mencegah tercemarnya tercemarnya pangan pangan
Hi ndari
menyentuh
tel i nga,
hi dung, bi bi r
dan rambut
Ambil pi sau dan
gel as dengan
memegang
tangkai nya
Bal utlah l uka
Gunakan
pel i ndung baj u
dan tutup kepal a
Tangan, kuku dan
rambut harus bersi h



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

7
Kebi asaan Kebi asaan cuci cuci tangan tangan
Sesudah - menggunakan WC, membersi hkan
hi dung, memegang bi natang at au sampah
Sel al u cuci tangan Anda
sebel um memegang makanan
dan sesudah memegang bahan
mentah
Ikan segar
Unggas
Dagi ng
Buah-buahan
Sayur-sayuran
Tel ur
Penj amah makanan yang teri nfeksi dapat
menul arkan penyaki t yang di tul arkan makanan
Resi ko bahwa seorang penj amah makanan dapat
menul arkan sebuah penyaki t bervari asi
tergant ung pada pekerj aannya
Seseorang yang di are, muntah, demam, saki t
tenggorokan, teri nf eksi kul i t sebai knya ti dak
bekerj a menangani makanan
Kebersi han perorangan yang bai k, terutama
kebi asaan mencuci tangan, adal ah hal yang
penti ng
Penti ngnya kebersi han makanan
dan kebersihan perorangan



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

8
Penanganan makanan
yang hi gi eni s
Penanganan makanan
yang hi gi eni s (1)
Pangan yg mudah busuk/rusak sebaiknya
di si mpan di l emari es
Pangan yg mudah busuk/rusak sebaiknya t idak
di si mpan terlal u l ama, meski pun dalam suhu
di ngi n refri gerator.
Lepasbekukan dagi ng dan ayam beku secara
sempurna sebel um dimasak.
Buangl ah semua tetesan darah yg t erbentuk
sel ama pencai ran dan bersi hkan semua
permukaan/peral atan yang kot or



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

9
Penanganan makanan
yang hi gi eni s (2)
Masakl ah makanan secara sempurna.
Simpanl ah makanan matang pada suhu
panas (mi n. 60
o
C).
Simpan makanan matang dalam kontai ner
t ertutup.
Panaskan kembal i makanan matang pada
suhu mi n. 70
o
C.
Simpanl ah secara t erpisah makanan matang
dengan makanan mentah
Penanganan makanan
yang hi gi eni s (3)
Komponen makanan matang dal am suat u l auk
yang akan di saj i kan di ngi n, harus
didi ngi nkan (di si mpan suhu di ngi n) terl ebi h
dahul u sebel um di campur dengan komponen
l ai n.
Semua pekerjaan yang menangani makanan yg
mudah rusak/busuk, sebai knya di sel esai kan
secara si ngkat
Makanan matang sebai knya ti dak di tangani
dengan tangan tel anj ang.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

10
Dapur dan al at masak (1)
Area dapur dan ruangan penghubung
dapur harus sel al u bersi h.
Lampu di set iap ruang persi apan harus
terang termasuk ruang penyi mpanan
(gudang).
Dapur harus sel al u bersi h
Pembersi han yang terat ur menj ami n
hi gi eni s dapur.
Dapur dan al at masak (2)
Serbet dan kai n pengeri ng yang kontak dengan
pi ri ng serta peral atan dapur harus di gant i
setiap hari
Lindungi area dapur dan gudang dari i nsek dan
bi natang pengerat.
Jaga agar bi natang t idak masuk ke dapur
Jaga agar bahan berbahaya/racun j auh dari area
dapur, bahan harus berl abel dan di simpan
pada kontai ner tertutup.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

11
Dapur dan al at masak (3)
Cai rkan dan bersi hkan lemari es secara
t eratur.
Hi ndari penyi mpanan yg mel ebihi kapasi tas
l emari es.
Jangan ubah waktu/cara pemakai an/suhu
pencuci pi ring otomat i s.
Sedi akan peralatan yang mudah di bersi hkan.
Buangl ah sampah secara hati -hati .
PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN
1. Penyi apan Susu Ibu Hami l
Gunakan ai r yang tel ah di rebus sampai
mendi di h
Si apkan gel as yang tel ah di cuci bersi h dan
bi l asl ah gel as dengan ai r matang
Tuangkan 3 sendok makan susu ke dal am satu
gel as dan tambahkan ai r matang yang tel ah
di rebus tadi sampai penuh
Aduk dengan bai k sampai semua susu l arut
semua
Susu tersebut harus sudah di mi num dal am
waktu kurang dari 2 j am



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

12
PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN
2. Penyi apan Cooki es dan Bi skui t Ibu Hami l
Cuci tangan dengan bai k
Bukal ah kemasan cooki es atau bi skui t dan
ambi l l ah beberapa potong yang harus
di makan pada saat i tu. Tutup l agi kemasan
dengan bai k
Makanl ah cooki es tersebut, bol eh di sertai
dengan mi num ai r matang, ai r the atau susu
PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN
3. Penyi apan Breakfast Cereal Ibu Hami l
Gunakan ai r yang tel ah di rebus sampai
mendi di h
Si apkan gel as yang tel ah di cuci bersi h dan
bi l asl ah gel as dengan ai r matang
Tuangkan sel uruh i si kemasan energen
dal am gel as dan tambahkan ai r matang
yang tel ah di rebus tadi sampai penuh
Aduk dengan bai k sampai semua susu l arut
semua
Susu tersebut harus sudah dimi num dal am
waktu kurang dari 2 j am



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

13
PENYIAPAN MAKANAN YANG AMAN
4. Penyi apan Mi e Ibu Hami l
Rebus ai r sampai mendi di h
Si apkan mangkuk atau gel as yang tel ah di cuci
bersi h dan bi l asl ah dengan ai r matang
Tuangkan mi e kedal am gel as atau mangkuk
tersebut. Bi l a perl u bi sa di tambahkan sayuran
yang tel ah di kukus atau di rebus
Tuangkan ai r mendi di h secukupnya dan tutupl ah
Tunggu sel ama 3 meni t
Mi e si ap di konsumsi
Makanl ah mi e sampai habi s dalam waktu kurang
dari 2 j am



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

14
GIZI IBU HAMIL
Ti m Feedi ng Program SEAFAST IPB
bekerj a sama dengan Departemen GM dan Dept ITP
Kenapa Gi zi Penti ng?
Gi zi penti ng pada sepanj ang si kl us
kehi dupan, namun terdapat peri ode waktu
tertent u di mana gi zi benar-benar kri ti s
Kehami l an menyebabkan banyak tuntutan
gi zi pada i bu yang mengandung, kebutuhan
pal i ng penti ng yang di sebabkan ol eh bayi
yang bel um l ahi r.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

15
Kenapa Gi zi Penti ng?
Kehami l an yang menyenangkan dan bayi
yang sehat ti dak terj adi begi tu saj a.
Status kesehatan prahami l dari seorang
wani ta mempengaruhi bukan hanya
kehami l an namun j uga kel uaran dari
kehami l an yai tu bayi yang di l ahi rkan.
Perkembangan Jani n
Waktu rata-rata untuk perkembangan bayi
(ful l term) adal ah 38 mi nggu, atau 9 bul an
Bi asanya di bagi dal am ti ga tri mester yang
masi ng-masi ng berl angsung 3 bul an



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

16



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

17
Perkembangan Jani n
Tri mester pertama:
-Tel ur di buahi
-Pembel ahan tel ur yang tel ah di buahi akhi r mi nggu keti ga
embri o terbgai menjadi dua : embri o dan pl asenta
-Pl asenta merupakan organ yang secara khusus menyedi akan
semua kebutuhan embri o atau fetus mel al ui supl ai darah i bu.
-Pada akhi r bul an pertama embri o menj adi sebesar seperl i ma i nci
panj angnya: banyak organ utama, otak, mata, spi nal cord, hati ,
l i mbs dan pankreas mul ai berkembang. Jantung mul ai berdetak.
-Yang sangat mengherankan, semua i ni terj adi sebelum banyak
wani ta tahu bahwa satu kehi dupan sedang berkembang di dal am
tubuh mereka.
Perkembangan Jani n
Tri mester pertama:
-Pada akhi r tri mester pertama, semua struktur utama,
i nternal dan eksternal tel ah mul ai terbentuk.
-Karenanya, peri ode ini merupakan fase yang pali ng
kri ti s dari perkembangan manusi a.
-Seti ap hal yang mengganggu perkembangan pada
waktu i ni akan sangat berpel uang menghasi l kan satu
cacat kel ahi ran utama atau dal am kemati an embri o.
-Obat-obatan, al kohol , vi rus, bahan ki mia, dan radiasi
merupakan beberapa agen yang dapat membawa
cacat l ahi r sel ama peri ode i ni .



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

18
Perkembangan Jani n
Tri mester kedua:
-Sel ama peri ode ti ga bul an kedua i bu mul ai merasakan
pergerakan dal am perutnya yang tumbuh.
-Semua organterbentuk cukup sempurna, dan berat
fetus seki tar satu ki l o menjel ang akhi r tahap i ni.
Namun j i ka fetus l ahi r sel ama tri mester kedua,
pel uang hi dup edang sampai buruk karena si stem
pernapasan bel um matang benar untuk
mempertahankan kehi dupan di l uar rahi m
Perkembangan Jani n
Tri mester keti ga:
-Fetus bertambah beratnya l ebi h dari dua perti ga dari
berat l ahi rnya sel ama ti ga bul an terakhi r i ni .
-Berat bayi dengan kehami l an penuh (ful l term) rata-
rata 7.5 found atau seki tar 2.5 kg dan panang seki t ar
20 i nc.
-Pel uang hi dup fetus yang l ahi r pada akhi r tri mester i ni
sangat bai k karena f et us tel ah mendapat sentuhan
terakhi r dan paru-paru tel ah terbent uk dengan bai k.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

19
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HASIL KEHAMILAN
Faktor keturunan;
trauma/penyaki t sel ama hami l
Infeksi sel ama kehami l an
Merokok & al kohol
Kehami l an ganda ; umur i bu
Terpapar bahan ki mi a t ermasuk
obat
Gi zi i bu
GIZI DAN TUMBUH KEMBANG OTAK
3 tahapan tumbuh kembang otak
1. Hi perpl asi a pertambahan j uml ah sel
2. Hi perpl asi a dan hi pertrofi
3. Hi pertrofi sel bertambah besar
Pertumbuhan otak yang pesat
1. Umur kehami l an 15 20 mg
2. Umur khml 30 mg 18 bl n setel ah l ahi r



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

20
Lanjutan
Umur 01 thn pertumbuhan 25% dari kehami l an
Umur > 2 thn < dari 10%
Berat otak ; - Saat l ahi r 25% otak dewasa
- 6 bul an 50 %
- 2 tahun 75%
- 5 tahun 90%
- 10 tahun 95%
STATUS GIZI IBU HAMIL
1. Berat Badan dan Ti nggi Badan
Rendah (BMI <19,8) BB nai k 12.5 18 kg (0,5
kg/mg dal am tmt II dan III)
Normal (BMI 19.8-26) BB nai k 11.5-16 kg
(0.4l g/mg dal am tmt II dan III)
Ti nggi (BMI 26-29) BB nai k 7 11,5 kg
(0.3kg/mg dal am tmt II dan III)
Obesi tas (BMI>29) BB nai k >6.8 kg
di tent ukan secara i ndi vi dual



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

21
Lanjutan
Kleinman, 1990 wanita pendek (<157 cm)
kenaikan BB selama kehamilan 1 kg lebih
sedikit dibanding wanita tinggi ( >170 cm);
tidak ada bukti wanita pendek mempunyai
resiko kenaikan BB yg rendah
2. Lingkar Lengan Atas
Kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil
LLA <23,5 cm mempunyai resiko BBLR
KENAIKAN BERAT BADAN SELAMA
KEHAMILAN
Rat a2 kenai kan 10-12.5 kg (=20% dari BB i deal
sebel um hami l )
Tri semest er I 1kg (kenai kan mi ni mal ,
hampi r sel uruhnya bagi an i bu)
Tri semest er II nai k 3 kg (0.3 kg/mg) seki tar
60% dal am jari ngan i bu
Tri semest er III nai k 6 kg ( 0.3-0.5kg/mg)
seki tar 60% dal am j ari ngan anak



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

22
FAKTOR YG MEMPENGARUHI GIZI IBU
HAMIL
1. Gi zi Wani ta Sebel um Hami l
Kekurang BB cenderung mel ahi rkan
prematur dan mel ahi rkan bayi BBLR
Kel ebi han BB kemungki nan
mendapat hi pertensi dan DM
2. Gi zi Sel ama Masa Hami l
Kenai kan BB yang ti dak adekuat kenai kan
< 1kg /bl n pada tmt II dan III pada wani ta dg BB
normal dan kg/bl n pada wani ta obesi tas perl u
perhati an
Kenai kan BB yang berl ebi han
Kenai kan > 3 kg/bl n dapat di aki batkan kel ebi han
makan, trauma kel ahi ran dan kelebi han l emak
yang menetap wani ta menj adi obesi tas



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

23
KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN
Energi
Protei n
Vi tami n
Mi neral
Supl ementasI
KEBUTUHAN ENERGI
Pertambahan kebutuhan energi untuk
pemeliharaan peningkatan kerja fungsi
jantung, paru2, ginjal. Peningkatan massa
sel di uterus, plasenta, payudara.
WHO (1985) BB naik 12,5 kg BB lahir
bayi 3,3 kg totalenergi sekitar 80.000
kkal selama 250 hari kehamilan.
Penambahan kalori rata2 300 kkal
energi untuk akumulasi lemak 3,5 kg
selama kehamilan ( mg ke-30)



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

24
Lanj utan
Durnin 1987 total energi kehamilan 55000
118000 atau 4,7 kkal/gram kenaikan BB
Forbes (1988) energi yang dibutuhkan untuk
kenaikan BB selama kehamilan lebih rendah
dibanding tidak hamil (8 kkal/gram) karena
tingginya kandungan air pada lean tissue
WKPG : kebutuhan meningkat 285 kkal
KEBUTUHAN PROTEIN
Protei n di gunakan untuk pembentukan
j ari ngan baru dari bayi dan i bu
Kebutuhan protei n 910 gram dal am 6 bul an
terakhi r
Di anj urkan tambahan 10 mg 1 1 gram ; 10
mg 2 tambah 4 gram ; 10 mi nggu ke-3
tambah 8 gram 10 mg ke-4 tambah 9 gram
WKPG 1998 : tambah 12 gram sehari



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

25
Factori al esti mate of protei n components of wei ght
gai n i n a normal ful l term pregnancy
925 8750 Total
440
100
3
166
81
135
3400
650
800
970
1250
1680
-Fetus
-Placenta
-Amniotic fluid
-Uterus
-Blood
-Extracelluler fluid
Protein (g) Weight (g) component
Asam Fol at
Asam fol at mencegah kecacatan yang terj adi pada saat
kehami l an dan neural tube defects
Asam fol at mengurangi resiko kecacatan lai n yang terj adi
keti ka l ahi r.
Perbai kan hemogl obi n darah pada wani ta yang mendapatkan
pi l besi dan asam folat
USPHS/CDC merekomendasi kan pada wani ta Ameri ka
400 g/day: semua wani ta usi a subur (WUS)
1 mg/day: wani ta hami l
4 mg/day: Wani ta dengan riwayat kel ahi ran neural tube
defect harus mengkonsumsi 1 bul an sebel um hami l dan
sel ama tri mester pertama
Czei zel 1993; Czei zel and Dudas 1992; Mahomed et al 1998; MRC Vitamin Study
Resear ch Gr oup 1991.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

26
Supl ementasi Gi zi dan
Anemi a
Defi ni si WHO mengenai anemi a parah: Hemogl obin < 7 g/dL
Ti ngkat resi ko
Moderate anemi a (Hgb 711 g/dL): resi ko ti dak meni ngkat
Severe anemi a: resi ko nyata
Anermi a parah berhubungan dengan:
Bayi berat l ahi r rendah
Bayi Prematur
Kemati an Peri natal
Meni ngkatnya mortal i tas dan morbi di tas i bu
Supl ementasi Besi
Kebutuhan besi :
Rata-rata orang dewasa yang ti dak hamil :
800 g besi hi l ang/hari
+ 500 g besi hi lang/hari selama menstruasi
Wani ta hami l : kebutuhan meni ngkat
Vol ume darah meni ngkat
Kebutuhan j ani n dan pl asenta
Kehi l angan darah sel ama mel ahi rkan
Supl ementasi besi ruti n vs. sel ekti f:
Preval ensi anemi gi zi
Supl ementasi besi dan fol at ruti n pada daerah preval ensi
anemia gizi ti nggi
Dosi s yang di anj urkan: 60 mg besi el emental + 5 g asam
fol at
Mahomed 2000b; WHO 1994.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

27
Supl ementasi Yodi um
Defi si ensi yodi um merupakan penyebab cacat mental yang
dapat dicegah
Proram suplementasi dan forti fi kasi yodi um tel ah berhasi l
dal am menurunkan keadaan defi siensi yodi um.
Penduduk dengan ti ngkat retardasi mental yang ti nggi :
Suppl ementasi efekti f pada prakonsepsi sampai peri ode
pertengahan kehami l an
Bentuk supl ementasi yodi um (makanan di forti fikasi
yodi um/kapsul yodi um) tergantung kepada:
Ti ngkat keparahan defisi ensi yodi um
Bi aya
Ketersedi aan makanan beryodi um/kapsul
Enki n et al 2000; Mahomed and Gl mezoglu 2000.
Vi tami n A
Indi kasi supl ementasi vi tami n A :
Penul aran HIV
Kel angsungan hi dup anak
Ibu Anemi a : i nteraksi posi tif dengan besi dalam
menurunkan anemi a
Infeksi
Kemati an i bu:
Vi tami n A vs. pl acebo RR 0.60 (0.370.97)
Beta-carotene vs. placebo RR 0.51 (0.300.86)
Ibu hami l hanya di beri kan supl emen vi tami n A dosis rendah
(ti dak lebi h dari 2500 IU per hari )
Rothman et al 1995; Suhar no et al 1993;
West et al 1999.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

28
ASAM LEMAK TAK JENUH GANDA
(PUFA)
Per t umbuhan ot ak t er gant ung dar i
t er bent uknya PUFA bagi an dar i f osf ol i pi ds
yg t er dapat pada cor t ex ot ak (1/4 bagi an padat
ot ak)
Docosahexaenoi c aci ds (DHA) dan
Ar achi doni c aci d (AA) komponen t er besar
dar i PUFA sangat pent i ng bagi
pembent ukan j ar i ngan sar af ot ak dan r et i na
pada j ani n
DHA DAN ARA (AA)
DHA terbentuk dari proses si ntesi s bi oki mi a
dengan bahan asam al pha l i nol enat dari grup
omega-3 .
ARA asam l i nol eat dal am grup omega-6
Enzi m yg berperan desaturasse dan el ongasse
Tubuh manusi a dapat memproduksi DHA dan
AA bahan makanan sumber asam l i nol enat
dan l i nol eat cukup (i kan l aut : tuna, sal mon ;
sarden; teri ; kerang2an; makerel ; dagi ng;
tel ur ; hati ; otak sapi



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

29
DHA DAN AA PADA IBU HAMIL
Ibu akan memasok asam l i nol eat dan l i nol enat
mel al ui pl asenta konsumsi i kan perl u ti nggi
Jani n yang sehat dg enzi m yg memadai akan
mengol ah menj adi DHA dan AA
Pada bayi prematur dg enzi m yang bel um memadai
perl u penambahan DHA dan AA
Bayi prematur : PUFA l ebi h rendah dari bayi aterm.
Pemberi an DHA semasa kehami l an
memperbai ki prognosa bayi prematur.
HASIL PENELITIAN
Kadar DHA dan AA pada bayi ASI j auh l ebi h
ti nggi dibandi ngkan bayi PASI
Supl ementasi DHA dan AA pada formul a bayi
prematur penti ng rasi o antara 4: 1 10 :1
Bayi aterm/anak besar pemberi an supl emen
DHA dan AA perl u di tel i ti l ebi h j auh krn sudah
dapat mensi ntesis sesuai kebutuhannya dari
asam l enol eat dan asam l i nol enat



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

30
MULTIVITAMIN BAGI IBU HAMIL
Program SUMMIT (suppl ement wi th mul ti
mi cronutri ents i nterventi on) supl emen asam
fol at dan zat besi , zinc, cal si um , sel eni um, vi t
B6,B12, C, D, E dapat meni ngkatkan derajat
kesehatan i bu hamil dan bayi nya.
Membantu pertumbuhan, mencegah anemi a,
mengurangi BBLR, serta angka kemati an ibu
dan bayi .
KETIDAKNYAMAN SELAMA KEHAMILAN
YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN
Mual dan atau Muntah
Konsti pasi
Heartburn
Edema
Cravi ngs



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

31
MENGENAL
KADER
POSYANDU
1
Dept. GMSK Faperta IPB
Si apa Kader ?
Syarat
Bersedi a bekerj a sukarela
Dapat membaca & menul is (berpendi dikan
mi ni mal SD)
Mampu mel aksanakan kegi atan Posyandu
(meni mbang, mencatat pd KMS,
penyul uhan gi zi )
Mampu menggerakkan masyarakat untuk
mel aksanakan kegi atan Posyandu
Kader = Pengel ol a posyandu



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

32
Menggerakkan Menggerakkan masyarakat masyarakat untuk untuk
melaksanakan melaksanakan kegiatan kegiatan Posyandu Posyandu
Mengajak Mengajak masyarakat masyarakat
Membantu Membantu menyelenggarakan menyelenggarakan pertemuan pertemuan
PKK PKK
Melaksanakan Melaksanakan penyuluhan penyuluhan pada pada waktu waktu
kegiatan kegiatan bulanan bulanan atau atau pada pada acara acara lain lain
( (mis mis : : arisan arisan, , pengajian pengajian, , dll dll) )
TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU (A)
1. Menyiapkan al at dan bahan
2. Mel aksanakan pembagi an tugas
3. Menyiapkan materi /medi a penyul uhan
4. Mengundang i bu-i bu untuk datang ke
posyandu
5. Pendekatan tokoh masyarakat
6. Mendaftar bayi/bal i ta dan i bu hamil
7. Meni mbang bayi /bal i ta
8. Mencatat hasi l peni mbangan di kartu menuj u
sehat/KMS



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

33
TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU (B)
9. Memberikan penyuluhan
10. Menghubungi pokja posyandu
11. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
ibu hamil
12. Memberikan oralit, vitamin A, pil besi, dll
13. Melaksanakan kegiatan diskusi (penyuluhan)
kelompok
14. Pemberian makanan tambahan (PMT)
15. Pemberian rujukan
16. Membuat catatan kegiatan posyandu
17. Kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang tidak hadir
di posyandu
18. Evaluasi bulanan dan perencanaan kegiatan
posyandu
Kendala Posyandu
Kader
J umlah kader
Kemampuan kader
Petugas gizi
Petugas kesehatan
Peralatan
Tempat yang tersedia
Buku Pegangan Kader ?
Program
J umlah Kader : 2-3
orang(merangkap)
Tercatat 5 orangaktif
Pengalaman : 5 tahun
Umur : > 35 tahun
Petugas
Bahan dan Alat



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

34
Para Ibu :
Kurangmengetahui fungsi dan
manfaat Posyandu
Keengganan untuk datang ke
posyandu
Waktu Ibu Cepat pulang
Tindak Lanjut Rujukan
Pemberian surat pengantar kepada orang yang
dianggap memiliki tanda-tanda masalah yang
biasanya ditujukan kepada puskesmas.
Pemberian Rujukan



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

35
ISTILAH ISTILAH- -STILAH STILAH
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN : Istilah untuk kurang
gizi. Cara mengetahuinya adalah dengan melihat
catatan pada kartu menuju sehat (KMS). Apabila berat
badan balita berada di bawah garis merah (BGM) berarti
anak kurang gizi atau menderita KEP.
LUMPUH LAYU (POLIO) : Penyakit lumpuh yang
disebabkan oleh virus polio yang menyebabkan kaki
anak menjadi layu (lemas) dan biasanya datang
mendadak. Hal ini akan menjadi cacat pada anak
sampai ia dewasa (seumur hidup). Cara mencegahnya
adalah dengan memberikan imunisasi polio pada anak
ISTILAH ISTILAH- -STILAH STILAH
ASI EKSKLUSIF : Pemberian ASI sajakepada bayi berumur 0 sampai 4 atau
6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli
kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI
saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap berbagai penyakit
pada usia selanjutnya
MAKANAN PENDAMPING ASI : makanan lain selain ASI yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dianjurkan sampai bayi berusia 2 tahun.
Tetapi setelah bayi berusia di atas 4 atau 6 bulan sampai 2 tahun, kebutuhan
gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi oleh ASI saja sehingga harus diberi MP-ASI
yang sesuai tingkat usia bayi.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) : Pemberian makanan tambahan
kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kekurangan gizi.



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

36
MASALAH-MASALAH GIZI YANG PERLU DIKENALI
ANAK KURUS
(BERAT BADAN KURANG)
ANAK UMUR 6-12 BULAN HANYA
DIBERI MAKAN NASI YANG
DIHALUSKAN SAJA
ANAK UMUR 6 BULAN KE ATAS
BELUM DIBERI MAKANAN
PENDAMPING ASI
ANAK UMUR DI BAWAH 6 BULAN
SUDAH DIBERI MAKANAN PADAT
ANAK GAMPANG SAKIT (MISAL :
CAMPAK, MENCRET, BATUK, PILEK
ANAK TIDAK MUDAH SEMBUH
KALAU SAKIT
BADAN ANAK LEMAH
DAN LESU
JUMLAH MAKANAN DIBERIKAN
PADA BAYI KURANG (MINIMAL
5X SEHARI)
ANAK TIDAK SUKA MAKAN
ANAK BANYAK MAKAN
TETAPI CACINGAN
PESAN PESAN- -PESAN GIZI UNTUK KELUARGA PESAN GIZI UNTUK KELUARGA
Berikan ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi berusia 0 sampai
4 atau 6 bulan karena gizinya cukup dan akan meningkatkan
kekebalan bayi terhadap penyakit
Berikan ASI pada bayi secepatnya, yaitu jam (30 menit)
sesudah bayi lahir. Dengan demikian ASI akan terangsang
untuk keluar lebih cepat dan banyak
Jangan berikan pisang, air atau makanan lain kepada bayi
berusia 0-4 atau 6 bulan karena pencernaan bayi masih
belum cukup kuat untuk menerimanya
Berikan bubur beras sebagai makanan pertama bayi karena
bahan ini merupakan makanan yang sangat baik bagi bayi



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

37
Jangan batasi pemberian ASI
pada bayi. Berikan sesering
dan sebanyak yang bayi suka
Kalau anak biasa jajan,
mereka menjadi tidak suka
sayuran atau makanan di
rumah yang rasanya tidak
segurih makanan jajanan
Setelah bayi berusia di atas 4
atau 6 bulan, ASI saja tidak
cukup. Berikan ASI dan
makanan bayi yang sehat
untuk bayi di atas usia 4 atau
6 bulan Berikan kuning telur setelah
bayi berusia 6 bulan dan hati
ayam setelah berusia 8
bulan, telur 4x seminggu dan
hati ayam 1x seminggu
Berikan ASI sampai anak berusia 2 tahun karena ASI
merupakan makanan bergizi serta mengandung zat kekebalan
terhadap penyakit
Peliharalah kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan
dan merawat jamban agar anak tidak kurang gizi akibat penyakit
cacingan atau mencret
Biasakan makan pagi agar kita memiliki tenaga untuk
melaksanakan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari
Usahakan menanami pekarangan/kebun sendiri dengan
tanaman pangan, sayur-sayuran, buah-buahan, dll
Biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
makan. Anak yang mendapat makanan bergizi, tetapi tidak
sehat apabila memiliki kebiasaan hidup tidak bersih



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

38
Usahakan makan secara teratur 3x sehari serta minum air
yang dimasak minimal 6-8 gelas air setiap harinya
Perut kenyang saja tidak cukup. Makanlah beraneka
ragam jenis makanan untuk memenuhi semua zat
gizi yang dibutuhkan (makanan pokok, sayuran,
lauk pauk dan buah-buahan
Batasi jumlah dan aturlah jarak kelahiran anak, agar
keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka
Apabila memasak menggunakan garam, pakailah garam
beryodium, agar anak tumbuh lebih cerdas dan terhindar
dari penyakit gondok
Utamakan menyediakan makanan yang baik untuk keluarga
daripada membeli barang yang bukan kebutuhan mendesak
atau menyimpan uangnya
Berikan vitamin A pada balita sejak usia 6 bulan sampai 5
tahun, setiap 2x setahun agar mata mereka sehat dan juga
memiliki daya tahan terhadap penyakit
Peliharalah ternak kecil untuk kebutuhan gizi keluarga
(misalnya ayam, itik, bebek, kelinci atau ikan kolam, dll)
Hindari kebiasaan merokok atau banyak jajankarena
uangnya bisa dipakai untuk membeli telur atau makan yang
sehat
Supaya anak mau makan, masaklah makanan di rumah agar
enak dan menarik, meskipun sederhana dan murah



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

39
Atas Perhatiannya



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

40
PEMBERDAYAAN
POSYANDU
1
De p t . GM FEKO M IPB
MENGENAL POSYANDU MENGENAL POSYANDU
POS PELAYANAN TERPADU
Pos
Kesehatan
Pos
kesehatan
Pos
Penimbangan
Taman
Gizi
PosKB



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

41
Kegiatan Posyandu
(H-1) Persiapan:
Menyi apkan alat dan bahan (timbangan, KMS, alat
peraga, alat ukur LILA, pil Besi, Vit. A, oralit,
bahan/materi penyuluhan)
Mengundang/menganjurkan pada ibu-ibu untuk
datang ke posyandu
Mendekati tokoh masyarakat yang dapat memoti vasi
para ibu untuk datang
Menghubungi pokja posyandu mengharapkan
kehadiran salah seorang anggota Pokja
Pembagi an tugas
Kegiatan di Posyandu
1. Meja 1 = Pendaftaran ibu hamil/ balita
- nama bayi/ balita ditulis pada secarik kertas &
diselipkan pada KMS
- nama Bumil ditulis pada formulir atau register
bumil
2. Meja 2 = Penimbangan balita
meimbang& menulis hasil penimbangan pada
secarik kertas yang diselipkan pada KMS
3. Meja 3 = Pencatatan KMS
Area: Hijau Kuning- Merah
Hari H:



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

42
Lanjutan Kegiatan di Posyandu
pada hari H
4. Meja 4 = Penyuluhan didasarkan pada
data KMS
Kuning, merah diberi PMTke meja 5
Merah 2x berturut-turut kepuskesmas
5. Meja 5 = Pelayanan KB, Imunisasi, Pil Besi,
Pengobatan oleh petugas kesehatan
Menjelaskan
Menganjurkan
Menasehati
PELAKSANAAN KEGIATAN 5 MEJ A DI POSYANDU



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

43
Kegiatan Posyandu
+Memindahkan catatan-catatan dari secarik kertas ke
dalam buku register atau buku bantu kader
+Menganali sis dan menjelaskan kondisi balita :
- Gizi baik; Gizi kurang atau Gizi buruk
+Merencanakan kegiatan hari posyandu berikutnya
+Mengadakan diskusi kelompok bersama ibu-ibu
pada waktu tertentu tentang gizi, kesling dll (ibu-ibu
yang rumahnya berdekatan)
+Menjadikan kampanye rumah (rumah-rumahnya
terpencil dan anaknya bermasalah)
H+ 1 =
Kegiatan di luar posyandu
Lokmin (Lokakarya Mini) setiapbulan ?
Membahas hasil pencatatan masalah-masalah
yang dirasakan
Menyusun kegiatan selanjutnya
Tugas-tugas baru dari pusat
dikomunikasikan
Hadir Kepala Puskesmas/ Pustu, I bu-ibu
PKK, Kades dan LKMD Pokjanal Posyandu



































Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

44

You might also like