You are on page 1of 2

KLASIFIKASI

Dalam beberapa dekade terakhir ini hasil penelitian baik klinik maupun laboratoriuk menunjukkan bahwa diabetes melitus merupakan suatu keadaan heterogen baik sebab maupun macamnya. Selama bertahun tahun ini telah digumuli oleh banyak ahli ternama dengan tujuan mencapai persetujuan internasional tentang prosedur diagnostic, kriteria dan terminology. Dahulu terdapat banyak perbedaan dalam masing masing bidang walaupun telah diusahakan untuk mendapat suatu konsensus. Walaupun secara klinis terdapat 2 macam diabetes tetapi sebenarnya ada yang berpendapat diabetes hanya merupakan suatu spectrum defisiensi insulin. Individu yang kekurangan insulin secara total atau hamper total dikatakan sebagai diabetes Juvenile onset atau insulin dependent atau ketosis prone, karena tanpa insulin dapat terjadi kematian dalam beberapa hari yang disebabkan ketoasidosis. Pada ekstrem yang lain terdapat individu yang stable atau maturity onset atau non -insulin dependent. Orang orang ini hanya menunjukkan defisiensi insulin yang relatif dan walaupun banyak diantara mereka mungkin memerlukan suplementasi insulin (Insulin requiring), tidak akan terjadi kematian karena ketoasidosis walaupun insulin eksogen dihentikan. Bahkan diantara mereka mungkin terdapat kenaikan jumlah insulin secara absolute bila dibandingkan dengan orang normal, tetap ini biasanya berhubungan dengan obesitas dan inaktifitas fisik. Sesuai dengan konsep mutakhir, kedua kelompok besar diabetes dapat dibagi lagi atas kelompok kecil. Pada suatu kelompok besar IDDM atau Diabetes tipe 1, terdapat hubungan dengan HLA tertentu pada kromosom 6 dan beberapa auto-imunitas serologik dan cell-mediated. Infeksi virus ada atau dekat sebelum onset juga disebut sebut berhubungan dengan pathogenesis diabetes. Pada percobaan binatang, virus dan toksin diduga berpengaruh pada kerentanan proses auto-imunitas ini. Kelompok besar lainnya (NIDDM atau diabetes tipe 2) tidak mempunyai hubungan dengan HLA, virus atau autoimunitas dan biasanya mempunyai sel beta yang masih berfungsi, sering memerlukan insulin tetapi tidak bergantung kepada insulin seumur hidup. Dalam terminology juga terdapat perubahan dimana pada klasifikasi WHO 1985 tidak lagi terdapat istilah tipe 1 dan tipe 2. Tetapi karena istilah ini sudah mulai dikenal umum maka untuk tidak membingungkan maka kedua istilah ini masih dapat dipakai tetapi tanpa mempunyai arti khusus seperti implikasi etiopatogenik. Istilah ini pun kemudian kembali digunakan oleh ADA pada tahun 1997 sampai 2005, sehingga DM tipe 1 dan tipe 2 merupakan istilah yang saat ini dipakai ketimbang NIDDM (DMTTI) dan IDDM (DMTI).

Klasifikasi Diabetes Melitus I. Diabetes tipe 1

A. Diperantai oleh sistem imun (tipe 1 A) B. Idiopatik II. Diabetes tipe 2 III. Tipe diabetes spesifik lainnya A. Defek genetik fungsi sel beta yang ditandai dengan mutasi di : 1. Hepatocyte nuclear transcription factor (HNF) 4 2. Glukokinase 3. Hepatocyte nuclear transcription factor 1 4. Insulin promoter factor B. Defek genetik pada kerja insulin (misal : resistensi insulin tipe A) C. Penyakit pada pankreas eksokrin : pancreatitis, pankreatektomi, neoplasia, fibrosis kistik, hemokromatosis D. Endokrinopati : sindrom cushing, skromegali, feokromositoma, hipertiroidisme, glukagonoma E. Obat atau bahan kimia : glukokortikoid, tiazid, dan lain-lain F. Infeksi : rubella congenital, sitomegalovirus, coxsackievirus, lain-lain G. Bentuk jarang diabetes imunologik : sindrom stiff man, antibody anti reseptor insulin H. Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan diabetes : sindrom down, sindrom klinefelter, dan lain-lain. IV. Diabetes melitus gestasional

You might also like