You are on page 1of 69

BAB I.

IDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN Standar kompetensi : Mengakutalisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar :1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan : 1) Memahami tentang wirausaha dan kewirausahaan 2) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha 3) Memahami karakteristik wirausaha 4) Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan wirausaha 5) Mengidentifikasi perilaku wirausaha A.Wirausaha dan kewirausahaan 1. Pengertian kewirausahaan a. Pengertian harafiah / bahasa Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/pahlawan dan usaha artinya daya upaya. b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat : ZIMMERER Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan kehidupan. SAVARY Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual. ROBIN Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang /kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. A.PEKERTI Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nasional persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan ) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 1

menciptakan, menerapkan cara kerja dan tehnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

2. Pengertian wirausaha a. AHLI EKONOMI/EKONOM Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi factor - factor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian. b. PSIKOLOGI / AHLI KEJIWAAN Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya , diluar kekuasaan orang lain. c. BUSINESMEN Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner,pemasok,konsumen atau seseorang yang diajak kerjasama. d. GEDE PARMA Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. e. J.A SCHUMPETER Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat /kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

3. Tujuan kewirausahaan a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkwalitas b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.

4. Sasaran kewirausahaan a. Instansi pemerintah b. Pelaku ekonomi c. Generasi muda

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 2

5. Asas kewirausahaan a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif b. Kemampuan berkarya dengan mandiri c. Menciptakan etika bisnis yang sehat d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk keberanian mengambil resiko

6. Manfaat kewirausahaan a. Mengurangi pengangguran b. Sebagai generator pembangunan c. Sebagai suri tauladan di masyarakat d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.

7. Proses kewirausahaan Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan digambarkan oleh By Grove sebagai berikut :

Innovation

Triggering Event

Implementation

Keterangan Inovasi/innovation

Growth

Factor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu: a) Keinginan untuk berprestasi

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 3

b) Factor pengalaman dalam berwirausaha c) Keinginan dalam menanggung resiko d) Sifat penasaran pribadi e) Factor pendidikan Triggering Event/pemicu Factor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu: a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha b) Keberanian menanggung resiko c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri d) Phk dan tidak ada pekerjaan lain e) Factor usia Pelaksana atau Implementation Factor personalia yang mendorong adalah: a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam berwirausaha Growth/ Pertumbuhan Factor organisasi yang mendorong adalah: a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan operasional berjalan produktif b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha d) Adanya produk yang dibanggakan

B. Sikap dan perilaku wirausahawan 1. Sikap wirausahawan a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 4

e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani mengambil resiko.

2. Perilaku wirausahawan a. Memiliki rasa percaya diri b. Berorientasi pada tugas dan hasil c. Pengambil resiko d. Kepemimpinan e. Keorisinilan f. Berorientasi pada masa depan

3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan a. Ketrampilan dasar meliputi: Memiliki mental dan spiritual yang tinggi Memiliki kepribadian unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha

b. Ketrampilan khusus meliputi : Ketrampilan konsep ( conceptual skill ) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya. Ketrampilan tehnik ( technical skill ) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam mengelola usahanya. Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama wirausahawan C. Karakteristik wirausahawan Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain. Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu: 1. Kerja keras dan disiplin 2. Mandiri dan realistis 3. Komitmen tinggi 4. Kreatif dan Inovatif

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 5

5. Jujur 6. Memiliki jiwa kepemimpinan 7. Berpikir kedepan / prespektif

Karakteristik wirausahawan menurut pendapat : 1. By Grave Dikenal dengan 10 D yaitu : 1. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya. 2. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan dilakukan. 3. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti. 4. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian. 5. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya. 6. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi. 7. Detail yaitu memperhatikan factor yang terkecil secara rinci 8. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. 9. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan. 10. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang - orang kepercayaannya. 2. Fadel Muhammad a. Kepemimpinan b. Inovasi c. Cara pengambilan keputusan d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan e. Bekerja ekonomis dan efisien f. Visi masa depan g. Sikap terhadap resiko 3. Drs Wasty Soemanto,M.pd

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 6

a. Memiliki moral yang tinggi b. Sikap mental wiraswasta c. Kepekaan terhadap arti lingkungan d. Ketrampilan wiraswasta 4. Mc. Celland a. Keinginan untuk berprestasi b. Keinginan untuk bertanggung jawab c. Preferensi kepada resiko - resiko menengah d. Persepsi kepada kemungkinan hasil e. Rangsangan oleh umpan balik f. Aktifitas energik g. Orientasi ke masa depan h. Ketrampilan dalam pengorganisasian i. Sikap tentang uang D. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha. 1. Keberhasilan wirausaha * Dari sisi pengusaha meliputi : a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai b. Disiplin dan berani : ~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan ~ Karena keyakinan dan fasilitas c. Menguasi bidang usaha yang digeluti d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik * Dari sisi produk a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb. b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public

2. Kegagalan wirausaha : a. Tidak ada perencanaan yang matang b. Bakat yang tidak cocok c. Kurang pengalaman

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 7

d. Tidak punya semangat berwirausaha e. Kurang modal f. Lemahnya pemasaran g. Tidak punya etos kerja yang tinggi h. Lokasi yang kurang strategis E. Perilaku wirausahawan Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu : 1. perilaku instrumental 2. perilaku prestatif 3. perilaku keluwesan bergaul 4. perilaku kerja keras 5. perilaku keyakinan diri 6. perilaku pengambilan resiko 7. perilaku swa kendali 8. perilaku inovatif 9. perilaku kemandirian

Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi : 1. Jangan mudah berpuas diri 2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja 3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti 4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan 5. Membuat pelanggan setia 6. Tawakal pada Tuhan 7. Selalu dinamis Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu : 1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika 2. Bill Gates pendiri Microsoft office 3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation (GMC) 4. Andrew Carnegie pendiri industri baja

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 8

5. Stave Jobs penemu Apple Computer 6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll EVALUASI KOMPETENSI 1. 1. Tuliskan pengertian wirausaha menurut : a. Para ekonom b. Gede Parma c. Para psikolog 2. Tuliskan pengertian kewirausahaan menurut: a.Robin b. Inpres No. 4 tahun 1995 3. Apakah tujuan kewirausahaan? 4. Jelaskan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menunjang keberhasilannya ! 5. Faktor apa sajakah yang mendorong seseorang {Triggering event/pemicu]terjun ke dunia wirausaha? 6. Sebutkan 8 faktor penyebab kegagalan wirausaha? 7. Sebutkan penyebab keberhasilan wirausaha dari sisi pengusaha? 8. Sebutkan karakteristik wirausaha menurut Fadel Muhammad? 9. Karakter-karakter apa sajakah yang harus dipakai seorang wirausaha dalam mempertahankan bisnisnya ? 10. Berikan 4 contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, ketekunan dan komitmen tinggi?

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 11

BAB II. MENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar : 1.2 Menerapkan perilaku kerja prestatif Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan : 1. Memahami perilaku kerja prestatif 2. Mengidentifikasi karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif 3. Mengidentifikasi bentuk - bentuk kerja prestatif 4. Memahami pembinaan perilaku kerja prestatif 5. Menjelaskan motivasi dalam bekerja A. Perilaku kerja prestatif 1. Pengertian perilaku kerja prestatif Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha. 2. Sumber daya manuasia yang presentatif Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan SDM yang siap kerja. Ciri - ciri milinum ketiga adalah : a. Persaingan bebas b. Perubahan yang semakin cepat c. Derasnya arus informasi antar Negara B. Karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif Ada 4 sisi potensial manuasia menurut Stephen Covey dalam bukunya First Things First yaitu : 1. Self awareness ( sikap mawas diri ) 2. Conscience ( mempertajam suara hati ) 3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak ) 4. Creative Imagination adaptasi yang tepat Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu : ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 12

1. Zimmerer a. Komitme tinggi terhadap tugasnya b. Bertanggung jawab c. Yakin pada dirinya d. Kreatif dan fleksibel e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian g. Ingin memperoleh balikan dengan segera h. Energik i. Motivasi untuk lebih unggul j. Berorientasi ke masa depan k. Mau belajar dari kegagalan l. Mempunyai kemampuan memimpin

2. Murpy dan Peck a. Kemauan bekerja keras b. Bekerjasama dengan pihak lain c. Penampilan yang baik d. Keyakinan diri e. Pandai membuat keputusan f. Mau menambah ilmu pengetahuan g. Ambisi untuk maju h. Pandai berkomunikasi

Ciri dan sifat kerja prestatif Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri - ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :

Ciri - ciri Prestatif Percaya diri

Sifat - sifat profil wirausahawan Keyakinan dan optimisme Individualistic Mandiri / ketidaktergantungan

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 13

Berorientasi pada hasil

Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba Ketekunan dan ketabahan Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat Energik dan inisiatif

Pengambilan resiko

Kemampuan mengambil resiko Suka pada tantangan o Bertingkah laku sebagai pemimpin

Kepemimpinan

o Dapat bergaul dengan orang lain o Menanggapi saran dan kritik Inovatif

Keorisinilan

Mengetahui banyak Punya banyak sumber Prestatif

Berorientasi ke masa depan

Pandangan ke masa depan

C. Bentuk - bentuk kerja prestatif 1. Kerja ikhlas Adalah bekerja dengan baik bersungguh - sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya : Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas - pasan, namun tetap bekerja dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata - mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga. 2. Kerja mawas terhadap emosional Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Contohnya : Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 14

tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional. 3. Kerja cerdas Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. Contohnya : Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya. 4. Kerja keras Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Contohnya : Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat pagi - pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang - kadang membawa obor penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai laku kadang kala sampai siang baru laku. 5. Kerja tuntas Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal. Contohnya : Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba. D. Pembinaan perilaku kerja prestatif Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja. Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam setiap tindakan hasilnya . Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang Page 15

Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha atau antara pengeluaran dan pendapat. Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna. Tepat Cepat Hemat : bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan : mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu : dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan pada tingkat tertentu pula. Berhasil guna dimaksud tanpa mengalami hambatan - hambatan sehingga meraih prestasi tetentu. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri salah satunya melalui latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha maupun karyawan. Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan manfaat latihan yaitu : 1) D. Yoder Cara bekerja. 2) D. Latenier 3) J. Tiffen lebih baik. 4) F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan melaksanakan pekerjaan lebih baik. : pegawai lebih berkembang, cekatan dan baik : pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja : untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk memperbaiki : segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang

Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena : 1. Menghargai cita - cita dan masa depan 2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif 3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja 4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 16

5. Mengembangkan rasa kesetiakawan 6. Mengembangkan sikap yang positif 7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa 8. Mengembangkan daya kreatifitas 9. Efisiens dan efektif dalam bekerja Latihan dapat dilakukan dengan cara : 1. Apprentice Training Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik - baiknya 2. On the job training Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan

Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu : 1) Pemanfaatan kegiatan - kegiatan wirausaha seperti menggunakan waktu, seleksi tenaga kerja dan peralatan kerja. 2) Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti menyiapkan laporan keuangan bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi dan memasarkan barang dan jasa. 3) Pengendalian factor - factor eksternal wirausaha seperti kebijakan - kebijakan pemerintah, iklim usaha dan kondisi ekonomi. Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb:

1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu: a. Keahliaan dalam bidang tehnologi Hal ini dapat menimbulkan : 1.a Meningkatkan kesejahteraan 1.b Menimbulkan masalah-masalah baru seperti: - Masalah social seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah tertentu - Masalah konsumen baru - Persaingan penguasaan tehnologi b. Perkembangan perekonomian Hal ini dapat menimbulkan : ~ Persaingan bisnis

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 17

~ Timbul bisnis baru ~ Kebangkrutan ~ Mencari pasar baru ~ Produksi yang terus meningkat

2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu: a. Keahlian pengendalian keuangan b. Keahlian mengenai resiko persaingan c. Keahlian mengurus usaha manajemen usaha d. Keahlian menawarkan produk e. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan Dalam bekerja prestatif setiap orang harus memiliki motivasi bekerja. Untuk memperdalam motivasi bekerja hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebutuhan hidup. Abraham H. Maslow dalam teori hirarki kebutuhan manusia seperti:

IV

Aktualisasi diri

III

Penghargaan akan kemampuan dan percaya diri Rasa aman,bebas,dari ancaman

II

Fisiologis missal makan. Minum , dll EVALUASI KOMPETENSI 1.2

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 18

1. Mengapa dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas dalam perilaku kerja prestatif ? 2. Jelaskan bahwa peranan guru sangat penting di sekolah dalam hubungannya dengan perilaku prestatif! 3. Apa akibatnya bila kita tidak siap menghadapi era globalisasi ? 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan creative imagination ! 5. Mengapa seorang pimpinan yang baik dalam memutuskan masalah harus dilandasi dengan kerja mawas terhadap emosi ? 6. Apakah keuntungan seseorang yang menerapkan prinsip kerja cerdas dalam bekerja? 7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efisiensi dalam bekerja ! 8. Sebutkan 5 manfaat latihan sebagai usaha penanaman kerja prestatif ! 9. Sebutkan cara - cara dalam latihan ! 10. Jelaskan teori hirarki kebutuhan manusia menurut H. Maslow !

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 20

BAB III. MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH Standar kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar : 1.3 Merumuskan solusi masalah Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mampu : 1. Memahami masalah dan solusi masalah 2. Mengidentifikasi tehnik pemecahan masalah 3. Membedakan masalah dan bukan masalah 4. Mengidentifikasi masalah dan mencari penyebabnya 5. Mencari dan menetukan alternative pemecahan masalah 6. Memahami perumusan solusi masalah A. Masalah 1. Pengertian masalah Masalah adalah suatu hambatan atau kendala dalam mencapai tujuan Masalah adala tindakan dari norma atau aturan yang berlaku Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan Masalah menurut Djarwanta adalah kesulitan yang menggerakan orang untuk memecahkan masalah harus dirasakan sebagai tantangan ( rintangan ) yang harus dilalui. Masalah harus memiliki unsur yang menggerakan kita untuk membahasnya dan masalah harus tampak penting,realistis dan ada gunanya untuk dipecahkan.

2. Ciri - ciri masalah a. Secara umum ~ Adanya kesulitan yang harus dipecahkan ~ Merupakan rintangan atau tantangan yang harus diatasi ~ Memenuhi unsur yang menggerakan untuk membahasnya ~ Bersifat penting dan realistis ~ Berguna untuk dipecahkan b. Menurut teori Dewey ~ Merasa bimbang, bingung dan kesulitan ~ Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan dan kebingungan tersebut

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 21

~ Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data factual sebagai usaha menemukan cara pemecahan masalah sehingga ketegangan atau kebimbangan dapat diatasi ~ Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui penalaran ~ Mengambil kesimpulan yang didukung fakta - fakta atau bukti

3. Solusi Dalam kenyataan sering terjadi kerancuan pengertian antara masalah dan solusi. Oleh karena itu perlu penjelasan yang memadai agar kita mudah untuk memecahkannya. Berikut ini contoh yang dapat dikategorikan masalah atau solusi : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pernyataan / Fakta Seseorang tamatan SMP sulit menentukan ke SMA atau SMK Siswa SMK mampu berwirausaha Tidak semua tamatan SMP melanjutkan ke SMA Tingginya angka kecelakaan Banyak siswa tidak peduli lingkungan Belajar kelompok dapat dilaksanakan di rumah Pemerintah perlu turun tangan untuk mengatasi kasus pencemaran lingkungan Perkembangan tehnologi harus diikuti terus Perlu dialog antara orang tua siswa dengan pihak sekolah Seorang kepala keluarga tidak punya pekerjaan Masalah V V V V V V V Solusi

8. 9. 10.

V V V

4. Jenis masalah a) Masalah pribadi Yaitu masalah yang terjadi atau dialami oleh individu yang bersangkutan Contoh : seorang siswa mengalami kesulitan belajar matematika b) Masalah keluarga Yaitu masalah yang terjadi dalam keluarga Contoh : pertengkaran kakak dan adik rebutan warisan

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 22

c) Masalah organisasi Yaitu masalah yang terjadi dalam organisasi tertentu baik yang bergerak mencari keuntungan ( profit ) maupun yang tidak mencari keuntungan ( non profit ) Contoh masalah organisasi profit : Adanya kelangkaan bahan baku Turunnya omzet penjualan Tingginya suku bunga bank Menurunnya kuota ekspor

Contoh masalah organisasi non profit : Rendahnya mutu sumber daya manusia Keuangan organisasi sangat minim Fasilitas kurang memadai

d) Masalah social / masyarakat Yaitu masalah yang terjadi dalam masyarakat yang ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat itu sendiri Contoh : Tingginya angka pengangguran Rrendahnya disiplin berlalu lintas Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan B. Tehnik pemecahan masalah 1. Masalah pribadi Hal ini tergantung pada karakteristik masalah individu yang bersangkutan. Langkah langkah pemecahan masalah pribadi yaitu : a. Berusaha memahami masalah dengan seksama b. Menganalisis masalah dengan cermat c. Mengukur kemampuan diri untuk pemecahan masalah tersebut d. Mencari data / fakta maupun informasi yang berkompeten untuk membantu memecahkan masalah

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 23

e. Berkonsultasi dengan ornag memecahkan masalah

/ lembaga yang berkompeten untuk membantu

f. Mengambil keputusan pemecahan masalah 2. Masalah kelompok Dinamika kelompok untuk memecahkan masalah dapat ditempuh dengan cara yaitu : a) Metode diskusi Dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan harus diambil keputusan atau alternative pemecahan maka pemecahan masalah melalui musyawarah, kalau tidak ada kata sepakat melalui voting. b) Metode pengembangan ide 1. Brain Storming / curah pendapat Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok untuk menyampaikan pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah. Yang perlu diperhatikan jangan ada usaha mengevaluasi gagasan selama curah pendapat berlangsung. 2. Brain Writing Merupakan tehnik curah pendapat dengan menyampaikan ide melalui tulisan di atas potongan kertas/metaplan. Keuntungannya semua orang dapat

menyampaikan pendapat. 3. Synetic Tehnik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak dan system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan transformasi

permasalahan. Caranya: Persoalan diberikan - dianalisis - perumusan ulang inti persoalan -

pengembangan gagasan - penentuan jalan keluar. 3. Masalah organisasi a. Organisasi non profit Dipecahkan dengan mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan dalam memecahkan masalah yang timbul demi keberlangsungan organisasi. b. Organisasi profit

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 24

Pemecahan masalah yang diambil berkaitan dengan efisiensi dan untung / rugi atas masalah yang diambil C. Prosedur pemecahan masalah 1) Kriteria pemecahan masalah a) Pemecahan masalah harus logis dan baik b) Persoalan - persoalan tambahan yang timbul dapat diselesaikan dengan baik. 2) Prosedur pemecahan masalah secara ilmiah a) Mengenali persoalan secara umum b) Mengidentifikasi masalah yang terkait c) Menentukan fakta- fakta dan data - data yang penting d) Mencari sebab masalah e) Mempertimbangkan berbagai alternative jalan keluar f) Memilih jalan keluar yang dapat diselesaikan g) Memeriksa cara pemecahan masalah 3) Langkah - langkah pemikiran ilmiah dalam menyelesaikan masalah yaitu : a) Merumuskan tujuan, keinginan dan kebutuhan ( diri / orang lain ) b) Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan masalah usaha c) Menghimpun fakta - fakta obyektif d) Mengolah fakta - fakta baik induktif maupun dedukatif e) Memilih alternative yang paling tepat 4) Langkah - langkah pemecahan masalah a) Menyadari dan merumuskan masalah b) Mengkaji masalah dan merumuskan masalah c) Mengumpulkan data- data d) Interprestasi dan verifikasi data e) Pengambilan kesimpulan f) Aplikasi kesimpulan 5) Sifat penting proses pemecahan masalah a) Sistematis Yaitu proses tersebut harus teratur menurut pola yang teratur, tersusun rapi dan menggunakan metode tidak asal - asalan. b) Analisis

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 25

Yaitu setiap fakta dapat diolah, dianalisis secara cermat dan tepat sesuai permasalahan. c) Rasional / logis Yaitu proses analisis yang sistematis tersebut harus dapat diterima dengan akal sehat. D. Alternatif pemecahan masalah dan cara menetapkan solusi. 1. Hal - hal dalam pemilihan alternative a. Memperhitungkan secara cermat mungkin dampak negative dan positif b. Menjadikan tujuan sebagai pedoman c. Memperhitungkan secara besar kemungkinan dampak yang terjadi 2. Kondisi yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan solusi masalah Kondisi kepastian sepenuhnya Mengetahui dengan pasti hasil keputusan yang diambilnya karena ia mempunyai semua informasi dan fakta Kondisi ketidakpastian sepenuhnya Sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang diambilnya, hal ini terjadi karena tidak ada data empiris yang berkaitan dengan keputusan tersebut. Kondisi resiko Terjadi bila wirausaha hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari keputusan yang diambil jika keputusan tersebut dilaksanakan 3. Tehnik menganalisa alternative menurut Basu Shwasta Operation Research Ada 5 tahapan yaitu : 1. Merumuskan masalah 2. Membuat model sistematis untuk menggambarkan system yang sedang diikuti 3. Membuat pemecahan masalah tersebut 4. Menguji model tersebut dan membuat penyelesaiannya 5. Mengendalikan pemecahan tersebut

Tehnik operation Research yaitu :

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 26

a) Linear Programing Metode sistematis digunakan untuk mengatasi masalah - masalah alokasi sumber - sumber. b) Tehnik Autrian / Usaiting Lina / Queing Techniques Digunakan untuk menganalisa beberapa alternative yang berbeda menurut perasaan saja dan pohon keputusan. c) Teori keputusan Menggunakan probabilitas untuk beberapa alternative yang berbeda menurut perasaan saja dan pohon keputusan.

Capital Budgetting / Pengeluaran modal Ada 4 tahap yaitu : 1. Membuat beberapa alternative proyek investasi 2. Mengevaluasi pro dan kontra dari masing - masing alternative 3. Memilih satu alternative 4. Menerapkan keputusan

Ada 2 prinsip yaitu : 1. Semakin besar semakin baik Manfaat yang lebih besar adalah lebih baik daripada yang kecil selama hal - hal lain tidak berubah 2. Burung ditangan Manfaat diawali lebih baik daripada manfaat di kemudian hari selama hal hal lain tidak berubah. 4. Dua perangkat pengambilan keputusan 1. Teori probabilitas EV = I X P

Keterangan : EV = Expected value / nilai yang diharapkan I = Pendapat yang dihasilkan

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 27

= Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapat tersebut

2. Pohon keputusan Adalah bagan - bagan dari tiap keputusan yang diambil oleh wirausahawan untuk melahirkan sebuah kondisi dimana wirausahawan tersebut mengambil keputusan.

EVALUASI KOMPETENSI 1.3 1. Sebutkan 2 ciri masalah menurut teori Dewey ! 2. Apakah bedanya masalah dengan solusi ? 3. Berikan contoh masalah organisasi profit, non profit dan masalah social masing masing 2 ! 4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan : a. Brain Stroming b. Brain Writing 5. Sebutkan prosedur pemecahan masalah secara ilmiah ! 6. Jelaskan sifat penting proses pemecahan masalah ! 7. Hal - hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pemilihan alternative ? 8. Kondisi - kondisi apa sajakah yang dihadapi wirausahawan dalam pengambilan keputusan ? 9. Sebutkan 6 tahapan tehnik menganalisa alternative berdasar teori operation tehnik ! 10. Sebutkan langkah - langkah pemecahan masalah !

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 30

BAB IV. MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha Kompetensi dasar : 1.4 Mengembangkan semangat berwirausaha Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan : 1. Menjelaskan pengertian semangat berwirausaha 2. Mengidentifikasi pentingnya semangat berwirausaha 3. Memahami pengertian kreatifitas, inovasi dan motivasi 4. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha 5. Mengidentifikasi penyebab turunnya semangat kerja A. Pengertian semangat berwirausaha Menurut para ahli Alex S. Niti Semito Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.

Alexander Leighten Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.

Bedjo Siswanto Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Kesimpulannya Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal. Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja. Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 31

B. Pentingnya semangat wirausaha Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan yaitu : 1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan 2. Kerusakan dapat dikurangi 3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil 4. Tercapai efisiensi kerja 5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi 6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah : a. Tidak mengenal lelah a. Pantang menyerah b. Rela berkorban c. Mencurahkan perhatian penuh d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu: 1. Faktor Internal : Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi 2. Faktor eksternal : Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga,

tetangga,masyarakat dan Negara.

Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu : 1. Laba

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 32

Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan. 2. Kebebasan Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi. 3. Kepuasan menjalani hidup Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi D. Faktor - faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu : 1. Kurang pengalaman usaha 2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha 3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat 4. Modal yang tidak memadai 5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya 6. Tidak ada dukungan dari pemerintah 7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha 8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Untuk mengatasi faktor - faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi. E. Kreatifitas, Inovasi dan Motifasi Dalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tidak dapat mengabaikan pesaing asing,tehnologi,bahan,material dan cara - cara baru dalam organisasi dan pemasaran.

Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu : 1. Dalam bisnis eceran Dengan masuknya para pengecer global seperti Metro, Makro, Carefour, Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan global tetapi toko - toko kecil yang mengalami persaingan tersebut. 2. Dalam bisnis rumah makan siap saji

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 33

Rumah makan lokal seperti ayam goreng Ny. Suharti dan Mbok Berek harus berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll

Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Bila sebuah perusahaan dapat membuat barang dan jasa yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat diterima oleh konsumen. Menurut Mickael Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang menentukan dasar dan tehnik kompetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu : 1. Kekuatan menawar pembeli 2. Ancaman penggantian barang / jasa 3. Kekuatan menawar penjual 4. Persaingan yang diantara para pesaing 5. Ancaman pesaing baru.

Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diterima konsumen maka seorang wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi tersebut antra lain : 1. Inovasi Adalah melakukan perubahan - perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang baru. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanan yaitu : a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif b. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan c. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecil d. Menentukan tujuan dalam berinovatif e. Menjalankan uji coba dan merevisinya f. Mulai belajar berinovasi dari pengalaman g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 34

i. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan resiko

Ada beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu : a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaan b) Menemukan produk yang benar - benar baru c) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaan

Contoh hasil inovasi seperti : Perkembangan berbagai computer dan notebook Perkembangan berbagai telepon genggam Perkembangan berbagai kemasan produk Perkembangan berbagai alat rumah tangga

2. Kreativitas Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna. Ciri - ciri kreatif menurut : a. S.C Utami Munandar ~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar. ~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik ~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah ~

Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.

b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu : 1. Kelancaran/fluency Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan 2. Keluwesan/fleksibelitas Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam pemecahan/pendekatan terhadap masalah 3. Keaslian/originalty Yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara - cara asli 4. Penguraian/elaboration - macam

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 35

Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci 3. Motivasi Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal - hal yang diinginkan.

EVALUASI KOMPETENSI 1.4 A. Isilah dengan tepat 1. Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama, hal ini dikemukakan oleh 2. Semangat kerja erat hubungannya dengan 3. Kebutuhan aktualisasi diri termasuk faktor yang mempengaruhi semangat kerja dari faktor 4. Orang melakukan kegiatan kewirausahaan ada motivasi yang paling kuat karena untuk mendapatkan 5. Untuk mengatasi faktor - faktor yang menghambat dunia bisnis dengan cara memiliki sikap 6. Seolah-olah dunia sudah tidak ada batasannya lagi disebut 7. Buku Competitive Advantage ditulis oleh 8. SMS dalam handphone merupakan contoh produk akibat 9. Pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna, ini penertian dari 10. Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan disebut B. Essay 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jelaskan mengapa semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja ? Sebutkan 6 kebaikan pentingnya semangat kerja ! Ciri - ciri apa sajakah yang melekat pada seseorang yang memiliki semangat kerja ? Jelaskan faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha ! Jelaskan 3 kategori imbalan seseorang terjun ke dunia bisnis ! Faktor - faktor apa saja yang menghambat dalam dunia bisnis ? Mengapa dalam era globalisasi para pelaku ekonomi lokal harus bersaing dengan pelaku ekonomi global ? Berikan contohnya ! 8. Bagaimanakah cara inovasi produk,tehnologi atau pelayanan ? 9. Sebutkan ciri kreatifitas menurut S.C Utami ! 10. Mengapa motif bisa merubah menjadi motivasi ?

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 36

BAB V.MEMBANGUN KOMITMEN TINGGI Standart kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar : 1.5 Membangun komitmen tinggi bagi dirinya dan orang lain Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian komitmen tinggi 2. Menjelaskan faktor - faktor komitmen tinggi 3. Menerapkan perilaku tepat waktu dalam kehidupan di sekolah 4. Menerapkan perilaku tepat janji dalam kehidupan di sekolah 5. Menunjukan sikap kepedulian terhadap mutu hasil kerja 6. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri 7. Mengidentifikasi pentingnya wirausaha yang berkomitmen tinggi A. Pengertian komitmen tinggi Adalah fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya, mereka selalu menggunakan sumber daya secara efisien dan selalu berusaha untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya yang minimal. B. Faktor - faktor yang menunjukkan komitmen tinggi Menunjukkan komitmen tinggi bukan semata - mata menjual ide saja,melainkan terkait dengan adanya faktor - faktor pendukung yang betul - betul memanfaatkan komitmen tinggi yaitu : Konsisten, tegas dan adil Kharisma adalah menunjukkan ciri seorang wirausaha yang konsisten,tegas dan fair. Konsisten adalah apa yang bisa dan tidak bisa diharapkan. Fair dan tegas adalah meningkatkan respek dan kharisma wirausaha. Suritauladan Wirausaha yang memiliki kharisma,tidak hanya memimpin dan memeriksa atau memberi petunjuk dari jauh,tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan disampaikan dengan memberi contoh kehadiran, tidak pernah terlambat, selalu konsisten terhadap keputusannya, bijaksana dan tegas, memiliki kemauan untuk menerima saran atau kritik dari bawahannya.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 37

Konsentrasi pada manusia Seorang wirausaha harus fokus pada manusia, dengan memperhatikan masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya. Dengan demikian karyawan akan bergairah dan senang mendapat tugas sekecil apapun serta selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Untuk dapat menjadi calon wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dan tangguh, maka siswa perlu memahami dikembangkan, yaitu : a. Unsur pengetahuan Adalah salah satu unsur yang mencerminkan tingkat penalaran seseorang yang biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang. Cara peningkatan pengetahuan antara lain banyak membaca, bersekolah, rajin mengikuti kursus, banyak bertanya dan memiliki semangat keingintahuan akan sesuatu hal,dsb. b. Unsur ketrampilan Adalah cerminan dari kemampuan kerja fisik seseorang yang biasanya dapat diperoleh dari proses latihan. Cara peningkatan ketrampilan antara lain rajin berlatih,tekun,bersungguh - sungguh dan disiplin, dsb. c. Unsur sikap mental Adalah respon atau tingkah laku seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Cara peningkatan sikap mental antara lain siap melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan , tekun beribadah, ramah, suka menolong, disiplin, berani mengambil resiko, mampu menjadi pemimpin, mudah bergaul,dsb. d. Unsur kewaspadaan Adalah paduan antara unsur pengetahuan dan unsur sikap mental dalam menghadapi sesuatu yang mungkin akan dialami, unsur ini lebih pada sikap hati hati seseorang. Cara peningkatan kewaspadaan antara lain jangan mempunyai perasaan rendah diri, hilangkan perasaan ragu - ragu, bersemangat, bekerja dengan akal sehat, selalu berfikir positif, kreatif dan inovatif, dsb. C. Menerapkan perilaku tepat waktu beberapa unsur penting yang harus selalu

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 38

Penerapan komitmen tinggi dapat dilaksanakan melalui menerapkan perilaku tepat waktu. Seorang wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut : Tepat waktu adalah organisasi Artinya keseluruhan dari aktifitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep dan gagasan. Tepat waktu adalah kekuasaan Artinya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian - kejadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan waktu yang akan datang. Tepat waktu adalah uang Artinya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang. Tepat waktu adalah ukuran Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian.

Ada beberapa petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu dilingkungan sekolah Biasakanlah untuk membagi dan tepat waktu dalam kehadiran di sekolah Biasakanlah belajar dan bekerja dengan konsentrasi penuh Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan belajar untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi Renungkan hal - hal yang menjadi tujuan hidup,rumuskan tujuan hidup dalam rencana - rencana yang matang Berlatih disiplin dalam setiap melaksanakan tugas Memanfaatkan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat Memanfaatkan budaya tepat waktu dalam berbagai kegiatan Jangan suka menunda - nunda pekerjaan Belajar dan bekerjalah sesuai dengan kemampuan Hindari kesalahan dalam melaksanakan tugas

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 39

D. Menerapkan perilaku tepat janji Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha, karena sifat ini akan mendatangkan sebuah kepercayaan .Kepercayaan merupakan modal utama dalam berwirausaha. Beberapa cara / petunjuk untuk menerapkan perilaku tepat janji di sekolah : 1. Membiasakan menepati janji 2. Jangan suka berbohong 3. Memahami kelemahan - kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi 4. Merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam belajar,berkarya dan berprestasi sehingga mampu mengoreksi diri sendiri. 5. Sadar akan pentingnya budaya tepat janji 6. Meningkatkan kedisiplinan diri sendiri E. Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja Mutu / kualitas hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Mutu hasil kerja harus menunjukan ukuran, tahan lamanya dan dapat dipercaya konsumen. Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu mengembangkan produksi. Dengan adanya kepedulian terhadap mutu hasil kerja, maka produk yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan akan membawa

perusahaan ke arah kemajuan dan sangat menguntungkan. Untuk bisa menjamin kualitas / mutu hasil kerja perlu adanya pengawasan dan pengujian . Pengawasan dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dengan standart produk melalui pengetesan di laboratorium perusahaan. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja harus tertanam pada semua warga perusahaan, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja memiliki elemen - elemen sebagai berikut : a) Informasi mutu / kualitas harus digunakan untuk perbaikan mengawasi orang b) Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaan c) Warga perusahaan harus memiliki perusahaan d) Kewenangan perusahaan harus sebatas tanggung jawab e) Kolaborasi, sinergi bukan kompetisi harus berbasis kerja sama , bukan untuk

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 40

f) Warga perusahaan harus merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya g) Rasa keadilan harus ditanamkan

Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan penampilannya dapat difokuskan kepada produk dan orangnya. Jika difokuskan kepada orangnya, sedapat mungkin seorang wirausaha didalam penampilannya harus dapat memberikan contoh /suri tauladan untuk masyarakat. Didalam penampilannya , seorang wirausaha diharapkan Bermoral atau berakhlak baik dan jujur Melaksanakan sopan santun Memberi contoh / suri tauladan yang baik Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat Tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat Melaksanakan norma - norma anggota masyarakat Hormat - menghormati sesame anggota masyarakat Berbusana yang sopan Berbicara yang baik Penampilan seorang wirausaha yang dapat menciptakan suatu bisnis yang menyenangkan adalah : ~ Ramah tamah dan sopan santun ~ Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat ~ Cekatan, periang dan mudah bergaul

Jika difokuskan pada mutu produk,seorang wirausaha harus dapat menampilkan hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen. Desain produk merupakan penampilan yang tampak dalam bentuk garis ( line ) , bentuk ( form ) dan warna. Ketiga unsur penampilan produk tertentu perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh keindahan, kesesuaian, serta keserasian pada penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu : 1. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran 2. Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut banyak pasaran

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 41

3. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan ditengah -tengah pasaran

Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik : Menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumen Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya F. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri. Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi, saat ini banyak siswa yang menghadapi berbagai masalah, baik yang ditimbulkan oleh pengaruh pergaulan, bacaan - bacaan, TV dan internet. Oleh karena itu kita semua perlu waspada dan hati - hati. Latar belakang keluarga, pemahaman terhadap agama,serta lingkungan pergaulan sangat menentukan dalam menghadapi masalah kehidupan. Apalagi bagi wirausaha yang dalam perjalanannya akan mengalami kegagalan atau keberhasilan. Apabila berhasil, bagaimana cara memanfaatkan keberhasilan tersebut. Dan apabila mengalami kegagalan, bagaimana cara menghadapinya. Disinilah peranan penerapan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri diperlukan. Untuk dapat mengendalikan diri diperlukan suatu : a) Ketabahan Adalah tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Semua kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan. Dalam perjalanan hidup, kita banyak cobaan, gangguan dan rintangan, baik dari dalam diri kita, dari orang lain maupun dari gangguan alam. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai tujuan b) Keuletan Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Keuletan merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan didalam usaha diri, keluarga dan masyarakat. Banyak orang yang cepat putus asa, menyerah kalah dalam menghadapi tanda - tanda kegagalan.Mereka yang tidak putus asa adalah orang orang ulet, tabah, tekun dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan adalah sumber keberhasilan dalam berwirausaha.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 42

c) Disiplin Mempunyai arti latihan dan ketaatan pada aturan. Dengan melaksanakan disiplin , berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran dalam belajar, bekerja dan berusaha. G. Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaan dan selalu berusaha untuk memajukannya. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi didalam usahanya diharapkan : Pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun Memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan Memiliki kesabaran dan ketabahan didalam berusaha Selalu bekerja, berjuang dan rela berkorban

Seorang wirausaha harus mempunyai kekuatan pribadi sebagai modal utama untuk belajar, bekerja dan berusaha sehingga memiliki kemerdekaan batin yaitu keselarasan antara keinginan dan pandangan. Seorang wirausaha setidak - tidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian yaitu : 1. Keyakinan yang kuat untuk maju 2. Kemauan keras untuk maju 3. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif 4. Keuletan dan ketekunan 5. Kesabaran dan ketabahan 6. Ketahanan fisik dan mental 7. Kejujuran dan tanggung jawab

Adapun komitmen tinggi yang harus dimiliki wirausaha diantaranya : a) Mengerti akan tujuan berwirausaha b) Memiliki motivasi yang tinggi c) Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas d) Bekerja dan berusaha dengan teliti dan cermat e) Tidak suka menunda tugas dan pekerjaannya f) Percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 43

g) Rajin, tekun , ulet dan tabah h) Mampu mendayagunakan waktu

Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha adalah : Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal Dapat menggunakan sumber daya secara efesien Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaan Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha Meningkatkan rasa kepercayaan Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi wirausaha dan karyawannya

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 44

EVALUASI KOMPETENSI 1.5

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang komitmen tinggi ! Jelaskan perbedaan antara unsur pengetahuan dan unsur ketrampilan ! Bagaimana cara mengembangkan sikap mental yang baik ? Apa manfaat dari wirausaha yang memiliki perilaku tepat janji ? Jelaskan tentang waktu adalah uang dan waktu adalah ukuran ! Sebutkan beberapa petunjuk ( cara ) untuk membagi dan menerapkan tepat waktu di lingkungan sekolah ! 7. Apa tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik ? 8. Mengapa seorang wirausaha harus menerapkan kepedulian terhadap murtu hasil kerja ? 9. Apa yang anda ketahui tentang ketabahan, keuletan, dan disiplin ? 10. Sebutkan pentngnya komitmen tinggi bagi wirausaha !

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 46

BAB VI MENGAMBIL RESIKO USAHA Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha Kompetensi Dasar : 1.6 Mengambil Resiko Usaha Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan : 1. Memahami resiko usaha 2. Mengidentifikasi macam-macam resiko usaha 3. Menjelaskan cara-cara menanggulangi resiko usaha 4. Mengidentifikasi pengambilan resiko pada tingkat manajemen 5. Menunjukkan cara mengevaluasi resiko usaha A. Pengertian Resiko Usaha Menurut para ahli 1) Arthur Williams dan Richard, M H Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu 2) Abas Salim Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian 3) Soekarto Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa 4) Herman Darmawi Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan Kesimpulannya : Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.

Ada 2 karakteristik resiko: 1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa 2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Ada beberapa penyebab kegagalan usaha : ~ Perencanaan yang kurang matang ~ Kurangnya modal ~ Bakat yang tidak cocok

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 47

~ Kurang pengalaman ~ Lemahnya pemasaran ~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha ~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi B. Macam-macam resiko: Menurut sifat, dibedakan : Resiko Murni Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja. Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya Resiko Spekulatif Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya Resiko Fundamental Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan : 1. Resiko Intern / Internal Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misal : ~ Ketidaktahuan ~ Kesalahan manuasiawi ~ Kurang pengalaman ~ Kurang pelatihan ~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif ~ Kekurangan sumber daya ~ Teknologi tidak dikenal

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 48

2. Resiko Ekstern/ Eksternal Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan. Misal : ~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk ~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama ~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ] ~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ] ~ Kekuatan alam

Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan: 1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi 2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain

Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan : 1. Perubahan permintaan Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan. Contohnya : Perubahan ekonomi Perubahan model Perubahan selera konsumen 2) Perubahan konjungtur Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan usaha Contoh : Pengaruh insflasi Pengaruh eksport / import Pengaruh bencana alam : utang piutang, perdagangan berjangka : pakaian, sepatu, alat komunikasi : jasa salon,foto copy,catering

3) Persaingan

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 49

Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama. Penggunaan alat modern yang mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga jual produk, penghematan tenaga Contoh : Penemuan baru Kondisi perdagangan Pengaruh musim 4) Perkembangan IPTEK Perubahan teknologi tepat guna Contoh : HP, Internet, Fax 5) Perubahan peraturan Contoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi pemerintah 6) Bencana alam Contoh : banjir, gempa, angin topan C. Secara umum/ garis besarnya ada bermacam - macam resiko dalam usaha dan upaya untuk menghindari / memperkecil resiko adalah : 1) Resiko teknis Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha mengambil keputusan. Faktor penyebab : Biaya produksi yang tinggi ( inefisien ) Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak ) Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya. / manajer dalam : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran

keuangan , selera konsumen : musim dingin, musim kemarau, musim hujan

Upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas:

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 50

a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang: Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli. Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik.

b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.

c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap

2. Resiko Pasar Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran. Faktor penyebab : ~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar ~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih ~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar ~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro ~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar Upaya yang ditempuh: Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 51

Mengadakan

penelitian

pasar

dan

memperoleh

informasi

pasar

secara

berkesinambungan.

3. Resiko Kredit Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Faktor penyebab: Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet,

Upaya yang ditempuh: a) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut: Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal assets Keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun. b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor c) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan. 4. Resiko Alam Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang.

Kemungkinan

- kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam

menghadapi resiko terburuk antara lain : 1. Memperbaiki usaha :

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 52

Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat -alat, mengganti strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb 2. Melakukan alih usaha : Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb. 3. Pindah alamat : Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar 4. Mencari investor untuk berinvestasi : Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil 5. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi : Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain. D. Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat Manajemen 1. Pada tingkat bawah : Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin dan mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan perusahaan. 2. Pada tingkat menengah :

Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai pengambil resiko.

3. Pada tingkat atas

Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ideide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan. Manajemen.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 53

Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi manajemen: Perencanaan Pengorganisasian Penggerakan Pengawasan

Contingency planning

[perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk

mengatasi resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali dimulai dengan hanya sebuah gagasan yang dapat datang dari sejumlah sumber antara lain: ~ Permintaan pasar ~ Riset pasar ~ Kemampuan teknologi baru ~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisis kesenjangannya

Pengendalian resiko terkait. Setiap usaha harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk menjalankan gagasan hingga produk siap dipasarkan memerlukan SDM dan uang. Bagaimana resiko terkait ini dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya membatasi komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu: Aktivitas para pengembang Definisi konsep

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 54

Evaluasi Spesifikasi Desain dan pengembangan produk Produksi Peluncuran produk Saat dipasarkan. Tahap perencanaan resiko Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko: 1. Kenali sumber resiko Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko Membentuk tim kerja Adakan pembahasan dengan sumbang saran Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif Sumber potensial dikelola Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa 2. Hindari resiko Hal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah: Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah 3. Kendalikan manajemen Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan 4. Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah pelanggan yang ada di Negara lain.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 55

5. Resiko yang tertinggal. Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi Tindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi sasarannya. 6. Perencanaan scenario Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.

E. Evaluasi Resiko Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi halhal berikut: Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang konsisten Pastikan jenis aktivitas yang berlainan Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain yang memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka dengan kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus keluar dari tim Terapkan pengembangan bertahap memungkinkan Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil keputusan yang mengandung resiko yaitu : a) Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ? b) Bagaimana resiko dapat dikurangi ? c) Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ? ( incremental development ) bila

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 56

d) Orang - orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi resiko? e) Mengapa resiko ini penting ? f) Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ? g) Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ? h) Persiapan-persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko ?

Daftar pertanyaan diatas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab sebelum memikul suatu resiko. EVALUASI KOMPETENSI 1.6 1. Tuliskan pengertian resiko menurut: a. Arthur Williams dan Richard,M.H. b. Abas Salim c. Herman Darmawi 2. Sebutkan 5 penyebab kegagalan usaha? 3. Tuliskan macam-macam resiko menurut sumber/penyebab timbulnya? 4. Sebutkan 3 contoh perubahan permintaan? 5. Bagaimana upaya untuk menghindari resiko teknis? 6. Bagaimana cara untuk menanggulangi atau meminimumkan resiko berdasar pada sifat dan obyek yang terkena resiko? 7. Sebutkan 2 penyebab terjadinya resiko kredit? 8. Tuliskan tipologi pengambilan resiko pada tingkat manajemen? 9. Sebutkan beberapa petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko?

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 59

BAB VII. MEMBUAT KEPUTUSAN Standart kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar : 1.7 Membuat keputusan Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini diharapkan : 1. Menjelaskan pengertian keputusan 2. Mengidentifikasikan jenis - jenis keputusan 3. Menjelaskan proses pengambilan keputusan 4. Menjelaskan analisis Swot 5. Menjelaskan resiko pembuatan keputusan A. Pengertian keputusan Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang - kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternative yang tersedia. Seorang wirausaha harus membuat keputusan setiap hari dan keputusan yang diambil memiliki tingkat - tingkat yang berbeda - beda . Ada keputusan yang tidak berpengaruh bagi organisasi dan ada yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi . Oleh karena nya wirausaha hendaknya dalam membuat keputusan harus hati - hati dan bijaksana. Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia. B. Jenis - jenis keputusan Keputusan dalam organisasi ada 2 yaitu : 1. Keputusan rutin Adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang - ulang dan biasanya dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. 2. Keputusan tidak rutin Adalah keputusan yang diambil pada saat - saat tertentu ( khusus ) dan tidak bersifat rutin ( tidak terprogram).

Metode dalam pengambilan keputusan 1. Metode tradisional

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 60

Adalah cara pengambilan keputusan lebih berdasarkan intuisi dan kebiasaan 2. Metode modern Adalah cara pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis dan penggunaan instrument bersifat modern seperti computer dan perhitungan statistik.

Macam - macam keputusan dalam bisnis 1) Keputusan produksi berhubungan dengan : a. Luasnya permasalahan b. Susunan ( lay out ) perusahaan c. Metode - metode produksi d. Lokasi perusahaan e. Pembayaran gaji / upah f. Riset pemasaran dan teknik g. Praktek pembelian dan penjualan h. Inspeksi supervise i. Jumlah inventaris

2) Keputusan penjualan berhubungan dengan a. Riset pemasaran b. Lokasi kantor - kantor penjualan c. Saluran - saluran pemasaran d. Jenis dan luasnya reklame e. Penggunaan merk dagang f. Pengepakan produk g. Penetapan harga pokok h. Promosi dan distribusi

3. Keputusan permodalan berhubungan dengan : a. Struktur modal b. Usaha modal baru c. Syarat - syarat kredit

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 61

d. Rencana permodalan kembali e. Likuidasi f. Pembayaran deviden g. Jumlah tenaga kerja dan jam kerja h. Penetapan biaya eksploitasi i. Prosedur kantor j. Peleburan usaha atau bisnis

4. Keputusan kepegawaian berhubungan dengan : a. Sumber - sumber tenaga kerja b. Teknik seleksi dan wawancara c. Analisis pekerjaan dan evaluasi d. Jenis latihan dan pendidikan e. Keselamatan kerja dan kesejahteraan f. Hubungan perusahaan dengan eksternal group g. Perundingan dengan karyawan h. Rencana mengenai pensiun i. Sugesti dan saran - saran j. Absensi para karyawan C. Proses pengambilan keputusan Faktor - factor yang mempengaruhi pembuatan keputusan yaitu : 1. Orang Dalam membuat keputusan perlu dipertimbangkan orang - orang yang akan merasakan keputusan tersebut. 2. Psikologis Mengambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan lainnya. 3. Sasaran Pengambilan keputusan harus dapat mendorong kearah tercapai 4. Fisik Pekerjaan mental maka harus ditransferkan kearah tindakan fisik 5. Waktu

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 62

Memperhatikan penggunaan waktu yang efektif dan efisien untuk menganalisa data - data dan permasalahanya 6. Pelaksanaan Setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan Proses pengambilan keputusan Adapun langkah - langkah umum yang harus diperhatikan : 1. Perumusan masalah Dalam memecahkan masalah yang timbul maka perlu dicari lebih dahulu sumber permasalahan yang ada 2. Pemilihan model pemecahan masalah Penggunaan model yang sesuai sangat diperlukan dalam pemecahan masalah karena pemecahan lebih terarah dan pasti sehingga masalah disini tidak lagi bersifat coba - coba. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana memilih model yang tepat karena model yang tidak tepat akan mengakibatkan ketidaktepatan keputusan yang diambil. 3. Pengumpulan data Setelah permasalahan sudah cukup jelas maka perusahaan harus

mengumpulkan data yang diperlukan. Sumber data ada 2 yaitu data primer dan data skunder Pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi dan wawancara. 4. Analisis Data Data yang diperlukan sudah dapat dikumpulkan maka akan dianalisis dengan mempergunakan berbagai model analisis maka akan terdapat berbagai

macam alternative pemecahan masalah yang bisa digunakan sehingga masalah dapat diselesaikan dengan baik. 5. Rangking alternative Beberapa alternative yang dihasilkan dalam analisis akan mempunyai kelebihan dan kekurangan, untuk mengambil keputusan maka sebaiknya mengadakan pengujian terhadap masing - masing alternative sehingga dapat diketahui dampak dari alternative dengan begitu akan mempermudah bagi pembuat keputusan untuk menyusun rangking dari masing - masing alternative

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 63

6. Pengambil keputusan Berdasar dari rangking alternative yang telah didapat maka dicoba untuk dilihat kemungkinan penerapannya,dalam hal ini selayaknya diperhitungkan juga berbagai macam faktor yang ditimbulkan apabila alternative tersebut dipergunakan sebagai pemecahan masalah. Masalah / problem

Penentuan model pemecahan masalah

Pengumpulan data

Analisis data

Rangking alternatif

Keputusan

Gambar 7.1 Pola Pengambilan Keputusan

Tingkat pengambilan keputusan ada 2 faktor : 1) Sejauh mana keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain. Semakin besar pengaruh keputusan yan diambil terhadap organisasi atau peusahaan maka semakin tinggi pula urgensinya 2) Siapa yang mengambil keputusan / tingkat manajemen

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 64

Semakin tinggi tingkat manajemen maka semakin tinggi urgensi keputusan tersebut. Aspek - aspek pengambilan keputusan Yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan yaitu : 1. Aspek lingkungan Lingkungan yang mempengaruhi baik internal dan eksternal wirausahawan. Contoh lingkungan internal : a. Lingkungan dalam organisasi Latar belakang pendidikan dan teknologi wirausahawan Ketrampilan manajerial wirausahawan Keterlibatan dan komitmen anggota Model komunikasi antar anggota b. Divisi organisasi Jenis teknologi yang dimanfaatkan Interdepensi antar bagian Konflik antar bagian dalam organisasi c. Persaman visi dan misi anggota organisasi Tujuan dan sasaran yan hendak dicapai Proses peleburan individu kedalam kelompok bagi seorang

Contoh lingkungan eksternal yaitu : a) Pihak lain yang memanfaatkan out put organisasi Distributor produk atau jasa Pemakai akhir produk dan jasa ( konsumen ) b) Hukum yang berlaku Hukum konstitusi Hukum adat c) Komponen teknologi Perbaikan dan pengembangan produk Memenuhi kebutuhan teknologi d) Pesaing bisnis

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 65

e) Keadaan sosial politik 2. Aspek pebuat keputusan Yaitu orang atau kelompok orang yang akan mengambil keputusan 3. Apek orientasi dalam mengambil keputusan Dalam mengambil keputusan seorang wirausaha harus bersifat terbuka terhadap gagasan dan sasaran yang datang dari luar, ada 4 orientasi yaitu : a. Orientasi penerimaan b. Orientasi eksploitasi c. Orientasi penimbunan d. Orientasi pemasaran 4. Aspek tujuan yang harus dicapai Pemilihan alternative dalam pengambilan keputusan sangat mendukung pada tujuan yang hendak dicapai 5. Aspek alternative yang relevan Situasi dalam mengambil keputusan minimal terdiri dari dua alternative pilihan. Tetapi diantara pilihan - pilihan tersebut ada yang tidak relevan artinya pilihan tersebut tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi. 6. Aspek peringkat alternative Alternatif - alternative yang tersedia untuk mengambil keputusan harus diurutkan secara sitematis dari yang paling diinginkan sampai yang paling kurang diinginkan Dasar dan teknik membuat keputusan usaha 1. Intuisi Adalah pembuat keputusan berdasarkan pada penggunaan perasaan orang yang membuat keputusan tersebut 2. Fakta 3. Pengalaman 4. Ketrampilan D. Analisis SWOT

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 66

Mengambil keputusan bisa juga dilakukan dengan menganalisis peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal dan juga menganalisis kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal. Metode yang menganalisis lingkungan eksternal dan internal dengan metode analisis Swot yaitu menganalisis kekuatan ( Streagth ), kelemahan ( weakness ), kesempatan atau peluang ( oppottunity ) dan ancaman (threat ) 1. Analisis lingkungan eksternal Perusahaan untuk mengambil keputusan strategi bisnisnya bisa melakukan analisis lingkungan eksternal yaitu dengan mengamati kekuatan lingkungan makro meliputi demografis, ekonomi, politik, hukum, teknologi, social dan budaya dan juga pelaku lingkungan mikro yang utama yaitu pelanggan, pesing, saluran distribusi, pemasok yang memperoleh laba di pasar, Dengan begitu diharapkan perusahaan dapat mengikuti perkembangan dan kecenderungan yang berlaku sehingga dapat menentukan peluang dan ancaman yang timbul. a. Peluang/opportunity Tujuan utama perusahaan mengadakan pengamatan adalah untuk

melihat/menangkap peluang baru. Peluang pemasaran yaitu suatu kebutuhan dimana perusahaan dapat bergerak dengan memperoleh laba. KEMUNGKINAN BERHASIL Tinggi D A Y A T A R I K Rendah

Tinggi 1 3

2 Rendah

Gambar 7.2 Matrik Peluang

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 67

Keterangan : Peluang yang terbaik adalah pada kotak 1 sehingga manajemen harus merencanakan untuk mengejar peluang tersebut Peluang pada kotak 2 dan 3 harus diamati kalau daya tarik atau

kemungkinan suksesnya meningkat maka perlu dipertimbangkan. Kotak 4 terlalu kecil kalau dipertimbangkan

b. Ancaman ( Threat ) Sebagian perkembangan dalam lingkungan eksternal merupakan ancaman bagi perusahaan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat

kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan mengurangi penjualan dan laba. KEMUNGKINAN TERJADI Tinggi Rendah

K E S E R I U S A N

Tinggi 1 3

2 Rendah

Gambar 7.3 Matrik Ancaman Keterangan : Kotak 1 : Ancaman Utama Ancaman yang dapat benar - benar merugikan perusahaan dan kemungkinan terjadinya besar. Untuk ancaman seperti ini perusahaan perlu menyiapkan langkah - langkah

penyelamatan yang menjelaskan perubahan yang harus dilakukan perusahaan menjelang dan selama terjadi ancaman.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 68

Kotak 2 dan 3 tidak perlu rencana penyelamatan namun perlu diamati kalau menjadi lebih serius. Kotak 4 sangat kecil dan dapat diabaikan.

Dengan menggambarkan ancaman dan peluang utama yang dihadapi perusahaan dapat dijabarkan daya tarik keseluruhan ada 4 kemungkinan yaitu : 1) Bisnis ideal Peluang utamanya besar dan ancaman utamanya kecil 2) Bisnis spekulasi Peluang utamanya maupun ancaman utamanya besar 3) Bisnis matang Apabila peluang utama maupun ancaman utamanya kecil 4) Bisnis sulit Apabila peluangnya kecil dan ancaman utamanya besar

2. Analisis lingkungan internal Selain mengetahui peluang yang menarik dilingkungan perusahaan juga memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk sukses dalam peluang tersebut. Setiap unit bisnis perlu dinilai kekuatan dan kelemahan secara periodik yaitu dengan mengkaji kompetensi pemasaran, keuangan, produksi dan organisasi perusahaan. Setiap faktor dinilai apakah merupakan kekuatan utama,kekuatan sampingan netral ,faktor

,kelemahan sampingan atau kelemahan utama. Setiap perusahaan harus

menelaah beberapa proses dasar seperti penciptaan produk baru, bahan baku sampai barang jadi. Prospek penjualan, pesanan - pesanan sampai uang diterima, problem pelanggan sampai waktu penyelesaian dst. Setiap proses menciptakan nilai dan memerlukan kerjasama antar bagian . Kadang - kadang suatu bisnis gagal bukan karena masing - masing bagiannya tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan melainkan karena bagian - bagian tidak bekerja sama sebagai tim.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 69

Tabel 7.1 Analisis Kekuatan /Kelemahan Kekuat an Umum PEMASARAN Reputasi Pangsa pasar Mutu produk Mutu pelayanan Efektivitas penentuan harga Efektivitas penyaluran Efektifitas promosi Efektifitas wiraniaga Efektifitas inovasi Cakupan wilayah KEUANGAN Biaya dan adanya modal Alur uang tunai Stabilitas keuangan PRODUKSI Fasilitas Skala ekonomi Kapasitas Pekerja yang terampil Tepat wktu Kemampuan teknis ORGANISASI Kepemimpinan yang handal Karyawan yang setia Kekua Netral tan sampi ngan Kele maha n sampi ngan Kele maha n utama Tinggi Sedan g Renda h

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 70

Wawasan intrepreneur Fleksibel responsive

E. Resiko Pembuatan Keputusan Kondisi pembuat keputusan Ada 3 kondisi yang dihadapi seorang wirausaha yaitu : 1) Kondisi kepastian sepenuhnya Kondisi ini hampir tidak pernah ditemui.Dalam kondisi ini wirausaha dengan pasti hasil dari keputusan yang diambilnya karena ia memiliki semua informasi dan fakta 2) Kondisi ketidakpastian sepenuhnya Dalam kondisi ini wirausaha sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang diambilnya.Hal ini mungkin terjadi karena tidak adanya empiris yang berkaitan dengan keputusan yang diambil tersebut. 3) Kondisi resiko Terjadi bila wirausaha hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari keputusan yang diambil jika keputusan tersebut akan dilaksanakan.

Resiko pembuat keputusan 1) Resiko adalah dampak atau akibat dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang terlalu dibuat. 2) Setiap keputusan pasti beresiko positif atau negative

Alat bantu dalam pengambilan keputusan Ada 2 perangkat popular yang digunakan dalam mengambil keputusan yaitu : 1) Teori probabilitas Menunjukan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Dengan bantuan perangkat ini wirausahawan dapat memperkirakan nilai yang diharapkan untuk tiap - tiap alternative yang dipilih. Dalam bentuk rumus :

EV

= I XP

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 71

EV= Expected value ( nilai yang diharapkan ) I = Pendapatan yang dihasilkan P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan tsb

Contoh Seorang wirausaha dihadapkan pada alternative A,B dan C yang memberikan tingkat pendapatan potensial dan probabilitas yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagimana yang terlihat dalam tabel 7.2 Tabel 7.2 Contoh Wirausaha pada alternative A,B dan C yang memberikan tingkat pendapatan potensial dan probabilitas yang berbeda Alternatif Pendapatan Probabilitas Nilai yang potensial ( Rp ) Pendapatan diharapkan ( Rp ) A 500.000,0,25 125.000,B C 750.000,1.000.000,I 0,20 0,14 P 150.000,140.000,EV

Pada tabel 7.2 diatas yang paling menguntungkan untuk wirausaha adalah pada alternative B yang memberkan nilai EV terbesar.

2. Pohon keputusan Adalah bagian dari tiap - tiap keputusan yang diambil oleh wirausaha. Tiap tiap keputusan yang diambil akan melahirkan sebuah kondisi dimana wirausaha harus mengambil keputusan lagi. Singkatnya sebuah keadaan/kondisi lahir akibat pengambilan keputusan yang dilakukan sebelumnya. Contoh : pemilihan fakultas di perguruan tinggi oleh siswa baru lulus SMA.

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 72

Fakultas Ekonomi

Fakultas Pertanian

Perusahaan

Bank

Bank

Peneliti

Manajer

Ka. Cabang

Ass. Manajer

Penemu

Dari pohon keputusan tsb dapat kita lihat, bila ia memilih fakultas ekonomi setelah lulus kemungkinan ia akan bekerja di bank memegang jabatan kepala cabang atau kemungkinan ia menjadi manajer di perusahaan lain.Jika memilih fakultas pertanian kemungkinan ia akan bekerja di bank dengan jabatan assisten manajer atau bekerja sebagai peneliti yang mungkin akan menemukan produk baru yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.

EVALUASI KOMPETENSI 1.7 A. Isilah dengan tepat 1. Sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia disebut... 2. Keputusan yang diambil pada saat - saat tertentu disebut 3. Dalam metode pengambilan keputusan dengan metode tradisional lebih didasarkan pada 4. Keputusan tentang riset pemasaran dan teknik termasuk jenis keputusan 5. Mangambil keputusan perlu memperhatikan masalah emosional & pikiran,hal ini merupakan proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada faktor... 6. Mengambil keputusan dengan menganalisis lingkungan eksternal dengan menggunakan metode 7. Peluang maupun ancaman utamanya besar merupakan kemungkinan bisnis... 8. Ada 2 alat bantu dalam mengambil keputusan yaitu 9. Menunjukan besarnya kemungkinan terjadinya suatu kejadian, hal ini teori pengambilan keputusan 10. Dampak dari suatu keputusan yang diambil dalam memecahkan masalah yang terlalu dibuat disebut B. Essay

Modul Kewirausahaan X_SMAN 10 Malang

Page 73

1. Jelaskan apa yang melatarbelakangi seseorang mengambil keputusan ? 2. Apakah perbedaan metode tradisional dan metode modern dalam mengambil keputusan rutin ? 3. Bagaimana menilai vital dan tidaknya suatu keputusan berkaitan dengan pengaruhnya terhadap organisasi secara umum ? 4. Sebutkan 6 langkah proses pengambilan keputusan ? 5. Jelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan ! 6. Jelaskan pengambilan keputusan berdasarkan metode analisis SWOT ! 7. Sebutkan 4 orientasi dalam pengambilan keputusan ! 8. Dasar dan teknik apa saja dalam membuat keputusan usaha ! 9. Jelaskan 3 kondisi yang dihadapi wirausaha dalam pengambilan keputusan !

You might also like