You are on page 1of 29

STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL Nama Mahasiswa NIM

: Mimi Suhaini bt Sudin : 030.08.30 Pembimbing : dr.Hery Susanto, Sp.A !anda tangan :

I. IDENTITAS PASIEN Nama #mur $enis %e&amin Agama Su%u A&amat : An. " : 3 tahun : 'a%i(&a%i : Is&am : $awa : Perum Panti%a )! 0* )+ 08

Nama ayah #mur Pe%er-aan Pendidi%an

: !n. A : 3, tahun : +iraswasta : S!M

Nama ibu #mur Pe%er-aan Pendidi%an

: Ny. N : 3* tahun : .uru PA#/ : S,

)uangan No. 0M

: Po&i%&ini% Ana% : 1238,3

/atang %e )S# "ardinah !ega&: Senin 3 4ebuari 20,3 II. DATA DASAR ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis) Anamnesis dengan ibu pasien di&a%u%an pada tangga& 3 4ebuari 20,3 di po&i%&ini% ana% pu%u& ,2.30 +I5. Kelu an Utama ! 5atu% Ri"a#at Pen#a$it Se$a%an& Se-a% 63 minggu yang &a&u terdapat %e&uhan batu% pada pasien. 5atu% dirasa%an berdaha% namun su&it untu% di%e&uar%an. Ibu pasien mengata%an bahwa daha% pernah %e&uar sedi%it dan berwarna hi-au %e%uningan tetapi tida% pernah disertai darah. 5atu% dirasa%an terus( menerus dan tida% dipengaruhi o&eh dingin. Se&ain itu -uga terdapat sesa%, sesa% dirasa%an -i%a pasien batu%. Pasien sudah meng%onsumsi obat yang diresep%an sete&ah berobat %e do%ter umum. Namun tiada perubahan. Semen-a% sa%it ini na7su ma%an men-adi ber%urang. Ibu pasien tida% pernah se8ara rutin mengontro& berat badan pasien, namun ibu pasien menyang%a& se%iranya pasien tampa% mengurus dibanding%an sebe&umnya maupun berat badan nai%. Pasien mengata%an tida% terdapat %e&uhan pusing, pi&e%, nyeri mene&an, mimisan, gusi berdarah, riwayat perdarahan &ain, mua&, muntah, nyeri perut, serta tida% terdapat ben-o&an di &eher, %etia%, maupun se&ang%angan. 5uang air besar ,9 sehari, %onsistensi &una%. 5uang air %e8i& &an8ar, tida% terdapat rasa nyeri dan perih saat ber%emih. Ibu pasien menyang%a& se%iranya ayah pasien merupa%an pero%o% a%ti7. Se-a% %urang &ebih 2 minggu yang &a&u timbu& panas, panas dirasa%an terus menerus sepan-ang hari namun tida% tinggi, hanya hangat(hangat sa-a. !ida% disertai menggigi& maupun %eringat ma&am.

, minggu sete&ah demam timbu&, ibu pasien membawa pasien untu% berobat %e po&i%&ini% ana% )S#/ %ardinah, %emudian pasien disaran%an untu% me&a%u%an pemeri%saan 7oto )ontgen dada.

Ri"a#at Pen#a$it Da ulu !ida% pernah menga&ami ge-a&a yang sama !ida% ada riwayat a&ergi ma%anan, obat, dingin dan debu. !ida% ada riwayat asma, bersin(bersin di pagi hari, dan penya%it -antung.

Ri"a#at Pen#a$it Kelua%&a "a%e% pasien mempunyai %e&uhan batu% &ama dan didiagnosa !5 Paru namun tida% me&a%u%an pengobatan.!etapi sudah meningga& sebe&um pasien &ahir. !ida% ada riwayat a&ergi ma%anan, obat, dingin dan debu. !ida% ada riwayat asma, bersin(bersin di pagi hari, dan penya%it -antung.

Ri"a#at Lin&$un&an Pe%uma an "epemi&i%an : )umah pribadi

"eadaan )umah : Pasien tingga& bersama %edua orangtua di %awasan yang padat pendudu%nya. !empat tingga& pasien beru%uran 610m2, beratap genteng, dinding tembo%, &antai mengguna%an %erami%, dengan 2 %amar tidur yang ber-ende&a, , ruang tamu. 0ahaya matahari dapat masu% me&a&ui -ende&a. "amar mandi ada , dan terdapat di da&am rumah. Penerangan dengan &istri%. Air berasa& dari PAM. $ara% septi8 tan% %urang &ebih ,0 meter dari sumber air. Air &imbah rumah tangga disa&ur%an me&a&ui se&o%an di depan rumah. Se&o%an dibersih%an , %a&i da&am sebu&an dan a&iran air di da&amnya &an8ar.

"esan : rumah dan sanitasi &ing%ungan bai% Ri"a#at Sosial E$onomi Ayah pasien be%er-a sebagai wiraswasta dengan penghasi&an ,.*00.000 per bu&an, sedang%an ibu ada&ah guru PA#/ dengan penghasi&an ,,*00,000 . Ayah pasien menanggung , orang ana% dan , orang istri. 5iaya pengobatan ditanggung sendiri. "esan: riwayat sosia& e%onomi 8u%up.

Ri"a#at Ke amilan dan Pe%salinan Ke amilan Perawatan Antenata& Penya%it "ehami&an Kela i%an !empat %e&ahiran Peno&ong persa&inan 0ara persa&inan Masa gestasi "eadaan bayi 5erat badan &ahir Pan-ang badan &ahir 'ing%ar %epa&a 'angsung menangis Ni&ai AP.A) "e&ainan bawaan : 2:00 gram : 3: 8m : ibu tida% tahu : tida% : ibu tida% tahu : tida% ada : )umah Sa%it : /o%ter : Se8tio 8aesarian %arena "P/ ,2 -am : 38 minggu : )utin peri%sa %e bidan, imunisasi !!29 : !ida% ada

"esan : riwayat %ehami&an dan %e&ahiran %urang bai% Ri"a#at Pe%tum'u an dan Pe%$em'an&an Ana$ Pe%tum'u an! 5erat badan &ahir 2:00 gram. Pan-ang badan &ahir 3: 8m. 5erat badan se%arang ,3 %g. !inggi badan 8 8m.

"esan : 5ai% ; )u-u% pemeri%saan %husus, /ata Antropometri dan Status .i<i= Pe%$em'an&an! Pertumbuhan gigi pertama Psi%omotor !eng%urap dan berba&i% sendiri /udu% Merang%a% 5erdiri 5er-a&an 5erbi8ara Mengambar : 2 bu&an : 8 bu&an : : bu&an : ,0 bu&an : ,3 bu&an : ,2 bu&an : Se%arang saat usia 3 tahun : ibu &upa

!ida% ada gangguan per%embangan da&am menta& dan emosi. Intera%si dengan orang se%itar bai%. "esan : 5ai% ; Per%embangan sesuai dengan usia= Ri"a#at Ma$an dan Minum Ana$ Ibu menga%u memberi%an ASI se-a% &ahir sampai usia 2 bu&an namun sete&ah

itu diberi%an ASI dan susu 7ormu&a. #sia 1 bu&an diberi%an susu 7ormu&a dan bubur susu 3 9 sehari. #sia 8 bu&an diberi%an susu 7ormu&a dan bubur tim 3 9 sehari. #sia , tahun diberi%an ma%anan &una% dan pisang yang di&umat%an #sia , ,>2 tahun sampai se%arang ana% te&ah ma%an nasi, &au% pau%, dan sayur

(enis Ma$anan Nasi

)%e$uensi 39 3(3 sendo% ma%an

!ahu > tempe I%an Sayur !e&ur Ayam> /aging

3(39 seminggu 39 seminggu 1 9 seminggu 3 9 seminggu ,9 seminggu

Porsi setiap %a&i ma%an habis. "esan : "ua&itas ma%anan 8u%up bai% dan %uantitas ma%anan bai% Na7su ma%an menurun se-a% sa%it. Ri"a#at Imunisasi
*AKSIN B+G DPT, DT P-LI+AMPAK HEPATITIS B DASAR (umu%) 0 bu&an ( ( 2 bu&an 3 bu&an : bu&an 2 bu&an 3 bu&an : bu&an ( ( bu&an 0 bu&an , bu&an : bu&an ULANGAN (umu%) ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (

"esan : Imunisasi dasar 'eng%ap Ri"a#at Kelua%&a Be%en.ana Ibu pasien menga%u tida% mengi%uti program "5 Ri"a#at Kelua%&a 0ora% )eprodu%si No #mur , 3 tahun $enis "e&amin ? Hidup Silsila , I$ tisa% Ketu%unan Hidup 'ahir Mati ( ( ( Sa%it Abotus Mati "eterangan

"eterangan :

: 'a%i(&a%i : !5 Paru

: Perempuan : meningga& dunia

: Pasien

"esan: %a%e% pasien menderita !5 Paru namun sudah meningga&

III. PEMERIKSAAN )ISIK /i&a%u%an pada tangga& 3 4ebuari 20,3 pu%u& ,3.30 +I5 di Po&i%&ini% ana% Kesan Umum : "esadaran 8ompos mentis, tampa% sa%it ringan, tampa% %urus, sesa% ;(= Tanda *ital Nadi 'a-u Na7as !e%anan darah Suhu : ,00 9>menit, regu&ar, isi 8u%up : 23 9>menit, regu&er : 0>:0 mmHg : 38,2 @0 ;a9i&&a=

Data Ant%o/omet%i 5erat badan se%arang : ,3 %g !inggi 5adan: 8 8m

Status Inte%nus "epa&a : Meso8epha&

)ambut

: Hitam, &ebat, tampa% terdistribusi merata, tida% mudah di8abut

Mata

: 0on-un8tiAa anemis ;(>(=, s%&era i%teri% ;(>(=, oedem pa&pebra ;(>(=, mata 8e%ung ;(>(=

Hidung !e&inga Mu&ut !enggoro%

: 5entu% norma&, simetris, se%ret ;(>(= : 5entu% dan u%uran norma&, dis8harge ;(>(= : 5ibir %ering ;(=, bibir sianosis ;(=, stomatitis ;(= : 4aring hiperemis ;(= : !onsi& !,(!, hiperemis ;(=, detritus ;(=, granu&asi ;(=

'eher A9i&&a !hora9 Pu&mo:

: Simetris, pembesaran ".5 ;(= : Pembesaran ".5 ;(= : /inding thora9 normothora9 dan simetris

Inspe%si

: Pergera%an dinding thora9 %iri(%anan simetris, retra%si ;(=

Pa&pasi Per%usi Aus%u&tasi

: Stem 7remitus tida% di&a%u%an : Sonor pada se&uruh &apang paru %iri(%anan : Suara na7as Aesi%u&er dise&uruh &apang paru %iri(%anan, rhon%i ;(>(=, whee<ing ;(>(=

0or

: Inspe%si Pa&pasi : I8tus 8ordis tida% tampa% : I8tus 8ordis teraba di I0S IB mid8&aAi8u&a sinistra

Per%usi Aus%u&tasi

: tida% di&a%u%an : 5unyi -antung I dan II regu&er, murmur ;(=, ga&&op ;(=

Abdomen

: : datar dan simetris. : 5ising usus ;C= norma&. : Supe&, hepar D &ien tida% teraba membesar, turgor %emba&i E 2 deti%.

Inspe%si Aus%u&tasi Pa&pasi

Per%usi

: timpani di %e 3 %uadran abdomen.

Inguina& .enita&ia Anore%ta& F%stremitas

: Pembesaran ".5 ;(= : tida% di&a%u%an pemeri%saan : tida% di&a%u%an pemeri%saan : Su/e%io% (>( (>( E2 deti% (>( In0e%io% (>( (>( E2 deti% 1,1

A$%al Din&in A$%al Sianosis +RT -edem

I*. PEMERIKSAAN PENUN(ANG 2. )oto Ront&en T o%a$s tan&&al 31414526 $enis 4oto: AP dan &atera&

/es%ripsi : $antung da&am batas norma&, 0G) 0!) E0,* !ampa% ber8a% in7i&trat perihi&er ;C= Pembesaran ".5 hi&us ;C=

"esan : Primer "omp&e% !5

PEMERIKSAAN KHUSUS Data ant%o/omet%i! Ana% &a%i(&a%i usia 5erat badan : 3 tahun : ,3 %i&ogram

10

!inggi badan

: 8 8m

Peme%i$saan Status Gi7i Pertumbuhan 7isi% ana% &a%i(&a%i menurut persenti& 0/0 2000 : 55>#H ,3>,* 9,00I H 3 I ;5erat badan da&am batas norma&= !5># H 8> : 9 ,00I H ,02I ;!inggi badan da&am batas norma&= 55>!5 H ,3.:>,:9 ,00I H ,,3 I ;.i<i bai%= "esan : 5erat badan norma&, tinggi badan norma&, dan status gi<i bai% Da0ta% Masala ,. 5atu% 2. Sesa% 3. /emam /ada /asien ini!

*. DIAGN-SA BANDING -'se%8asi 'atu$ $%oni$ !5 Paru 5ron%opneumonia 5ron%itis

*I. DIAGN-SA SEMENTARA ,. !5 Paru 2. .i<i bai%

11

*II. PENATALAKSANAAN 2. Medi$amentosa Gra& : ( ( ( ( ( Abboti8 syr 29 J 0th INH ,2* mg ,9, 5: ,0 mg ,9 , )i7ampisin ,1* mg ,9, Pira<inamid 2*0 mg ,9,

4.

Non medi$amentosa Memberi%an pen-e&asan %epada %e&uarga, bahwa !5 paru memer&u%an pengobatan yang &ama 6 : bu&an Fdu%asi %epada %e&uarga mengenai pentingnya %epatuhan meminum obat setiap hari S%rining terhadap saudara pasien dan %edua orang tua pasien Pengobatan pada %e&uarga yang menderita !5 Memberi asupan gi<i yang bai% sesuai usia Menghindar%an %onta% dengan pasien !5 dewasa "ontro& tiap , bu&an se%a&i

3.

Diet "ebutuhan %a&ori : ,,0 9 ,3 H ,*30 %a&>hari

12

"ebutuhan protein : 29,3 H 28 gram>hari Pembagian ma%anan per hari ( nasi 3 piring ( ayam 2 potong ( tahu tempe 3 potong ( sayur 3 mang%u% %e8i& ( buah(buahan ( susu

*III. PR-GN-SA Kuo ad Aitam Kuo ad sanam Kuo ad 7ungsionam : /ubia ad bonam : /ubia ad bonam : /ubia ad bonam

I9. USULAN PEMERIKSAAN Pemeri%saan darah rutin #-i tuber8u&in > tes Mantou9 Pemeri%saan 5i&as &ambung "onsu& .i<i

13

ANALISA KASUS Pada %asus ini diagnosisnya ada&ah !5 Paru Primer berdasar%an anamnesis, pemeri%saan 7isi% dan pemeri%saan penun-ang. Anamnesis Pada %asus ini diagnosisnya ada&ah !5 Paru Primer berdasar%an anamnesis, pemeri%saan 7isi% dan pemeri%saan penun-ang. Anamnesis Pada %asus ini, diagnosis !5 paru berdasar%an anamnesisnya yaitu, pasien datang berobat dengan %e&uhan utama batu%. 5atu% sudah ber&angsung 6 3 minggu, disertai daha% namun su&it untu% di%e&uar%an. 5atu% dirasa%an terus(menerus dan tida% dipengaruhi o&eh dingin. Pasien sudah meng%onsumsi obat batu% yang diresep%an o&eh do%ter umum namun %e&uhan batu% tetap ada. Semen-a% sa%it na7su ma%an men-adi ber%urang namun tida% ter-adi penurunan berat badan pasien maupun berat badan tida% nai%.

14

!erdapat panas 62 minggu, panas dirasa%an terus menerus sepan-ang hari namun tida% tinggi, hanya hangat(hangat sa-a. !ida% disertai menggigi& maupun %eringat ma&am. !ida% terdapat ben-o&an di &eher, %etia%, maupun se&ang%angan. !ida% terdapat riwayat %onta% dengan penderita !5 dewasa wa&aupun %a%e% pasien mempunyai %e&uhan batu% &ama dan didiagnosa !5 Paru namun tida% me&a%u%an pengobatan dan te&ah meningga& dunia sebe&um pasien di&ahir%an. /ari data ini dapat disimpu&%an bahawa pasien menga&ami batu% yang sudah

ber&angsung 6 3 minggu, panas 62 minggu , na7su ma%an ber%urang dan tida% ada penurunan berat badan maupun berat badan nai%. .e-a&a pada ana% ini dapat memberi%an gambaran mirip dengan ge-a&a !5 paru pada ana%.

Peme%i$saan )isi$ /ari %eadaan umum pasien tampa% sadar dan tampa% %urus. !anda Aita& da&am batas norma& namun suhu 7ebris. Status genera&is da&am batas norma& dan tida% didapat%an ron%hi, whee<ing, retra%si pernapasan, dan pembesaran %e&en-ar getah bening di &eher, a9i&&a, serta inguina&../ari pemeri%saan status gi<i menurut persenti& 0/0 2000, didapat%an hasi& sebagai beri%ut. 55>#H ,3>,* 9,00I H 3 I ; 5erat badan norma&= !5># H 8> : 9 ,00I H ,02I ;!inggi badan norma&= 55>!5 H ,3.:>,:9 ,00I H ,,3 I ;.i<i bai%= "esan : 5erat badan norma&, tinggi badan norma&, dan status gi<i bai%

Peme%i$saan /enun:an& /i&a%u%an pemeri%saan 7oto thora%s posisi PA dan &atera&, dan didapat%an hasi&: $antung da&am batas norma&, 0G) 0!) E0,*, tampa% ber8a% in7i&trat perihi&er ;C=, Pembesaran ".5 hi&us ;C=, dan %esannya ada&ah Primer "omp&e% !5.

15

TIN(AUAN PUSTAKA I. DE)INISI !uber%u&osis merupa%an in7e%si yang disebab%an o&eh %uman !5 ;My8oba8terium !uber8u&osis=, yang disebut -uga basi& tahan asam. Sebagian besar %uman !5 menyerang paru, tetapi dapat -uga mengenai organ tubuh &ainnya. II. EPIDEMI-L-GI Se-a% a%hir tahun , 0(an, di&a%u%an dete%si terhadap beberapa penya%it yang %emba&i mun8u& dan men-adi masa&ah terutama di negara ma-u. Sa&ah satu diantaranya ada&ah !5. +or&d hea&th organi<ation memper%ira%an bahwa sepertiga pendudu% dunia ;2 mi&iar orang= te&ah terin7e%si o&eh M. tuber8u&osis, dengan ang%a tertinggi di A7ri%a, Asia, dan Ameri%a 'atin.

16

!uber%u&osis, terutama !5 paru, merupa%an masa&ah yang timbu& tida% hanya di negara ber%embang, tetapi -uga di negara ma-u. !uber%u&osis tetap merupa%an sa&ah satu penyebab tingginya ang%a morbiditas dan morta&itas, bai% di negara ber%embang maupun di negara ma-u. III. PRE*ALEN Mo%'iditas dan mo%talitas 'aporan mengenai !5 ana% -arang didapat%an. /iper%ira%an -um&ah %asus !5 ana% per tahun ada&ah *(:I dari tota& %asus !5. 5erdasar%an &aporan tahun , 8*, dari ,2:, %asus !5 ana% berusia E,* tahun, :3I di antaranya berusia E* tahun. Pada surAey nasionai di Inggris dan +a&es se&ama setahun pada tahun , 83, didapat%an bahwa 3*2 ana% berusia E,* tahun menderita !5 ;M)0!(0/#, , 88=. /ari A&abama, Ameri%a, di&apor%an bahwa se&ama II ;tahun , 83( 3= didapat%an ,1, %asus !5 ana% usia E,* tahun. /i negara ber%embang, !5 pada ana% berusia E ,* tahun ada&ah ,*I dari se&uruh %asus !5, sedang%an di negara ma-u, ang%anya &ebih rendah, yaitu *(1I. "asus baru diper%ira%an a%an mening%at setiap tahun, dari 1,* -uta %asus ;,33 %asus per ,00.000 pendudu%= pada tahun , pendudu%= pada tahun , 0, men-adi 8,8 -uta %asus ;,*2 %asus per ,00.000 *, men-adi ,0,2 -uta %asus ;,:3 %asus per ,00.000 pendudu%= pada

tahun 2000, dan a%an men8apai ,,, -uta %asus pada tahun 200*. !ota& insidens !5 se&ama ,0 tahun, dari tahun , 0(, , diper%ira%an sebanya%

88,2 -uta penyandang !5, 8 -uta di antaranya berhubungan dengan in7e%si HIB. Pada tahun 2000 terdapat ,,8 -uta %ematian a%ibat !5, 22:.000 di antaranya berhubungan dengan HIB. Se&ama tahun , 8*(, 2, pening%atan !5 pa&ing banya% ter-adi pada usia 2*(33 tahun 0, 0I di antaranya ter-adi di negara ;*3,*I=, dii%uti o&eh usia 0(3 tahun ;3:,,I=, dan *(,2 tahun ;38,,I=. Pada tahun 200*, diper%ira%an %asus !5 nai% *8I dari tahun , ber%embang. /i Ameri%a Seri%at dan "anada, pening%atan !5 pada ana% berusia 0(3 tahun ada&ah , I, s8dang%an pada usia *(,* tahun ada&ah 30I. /i Asia !enggara, se&ama ,0 tahun, diper%ira%an bahwa -um&ah %asus baru ada&ah 3*,, -uta, 8I di antaranya ;2,8 -uta= disertai in7e%si HIB. Menurut +HG ;, 3=, Indonesia mendudu%i pering%at %etiga da&am -um&ah %asus baru !5 ;0,3 -uta %asus baru=, sete&ah India ;2,, -uta %asus= dan 0ina ;,,, -uta %asus=. Sebanya% ,0I dari se&uruh %asus ter-adi pada ana% berusia E ,* tahun.

17

I*. )AKT-R RESIK!erdapat beberapa 7a%tor yang mempermudah ter-adinya in7e%si !5 maupun timbu&nya penya%it !5 pada ana%. 4a%tor(7a%tor tersebut dibagi men-adi 7a%tor resi%o in7e%si dan 7a%tor resi%o progresi in7e%si men-adi penya%it ;resi%o penya%it=. 2. Resi$o in0e$si TB

4a%tor resi%o ter-adinya in7e%si !5 antara &ain ada&ah ana% yang terpa-an dengan orang dewasa dengan !5 a%ti7 ;%onta% !5 positi7=, daerah endemis, %emis%inan, &ing%ungan yang tida% sehat ;higiene dan sanitasi yang tida% membai%=, tempat penampungan umum ;panti asuhan, pen-ara atau panti perawatan &ain= yang banya% terdapat pasien !5 dewasa a%ti7. )isi%o timbu&nya transmisi %uman dari orang dewasa %e ana% a%an &ebih tinggi -i%a pasien dewasa tersebut mempunyai 5!A sputum positi7, in7i&trat &uas atau %aAitas pada &obus atas, produ%si sputum banya% dan en8er, batu% produ%ti7 dan %uat, serta terdapat 7a%tor &ing%ungan yang %urang sehat terutama sir%u&asi udara yang %urang bai%. Pasien !5 ana% -arang menu&ar%an %uman pada ana% &ain atau orang dewasa di se%itarnya. Ha& ini di%arena%an %uman !5 sangat -arang ditemu%an di da&am se%ret endobron%ia& pasien ana%. Ha& tersebut %arena: a. b. $um&ah %uman pada !5 ana% biasanya sedi%it ;pau8iba8i&&ary=, tetapi %arena imunitas ana% masih &emah -um&ah yang sedi%it tersebut sudah mampu menyebab%an sa%it. 'o%asi in7e%si primer yang %emudian ber%embang men-adi sa%it !5 primer biasanya ter-adi di daerah paren%im yang -auh dari bron%us, sehingga tida% ter-adi produ%si sputum. 8. 4. Sedi%itnya atau tida% ada produ%si sputum dan tida% terdapatnya reseptor batu% di daerah paren%im menyebab%an -arangnya ge-a&a batu% pada !5 ana%. Resi$o sa$it TB Ana% yang te&ah terin7e%si !5 tida% se&a&u a%an menga&ami sa%it !5. 5eri%ut ini ada&ah 7a%tor(7a%tor yang dapat menyebab%an ber%embangnya in7e%si !5 men-adi sa%it !5. a. #sia Ana% berusia L * tahun mempunyai risi%o &ebih besar menga&ami progresi in7e%si men-adi sa%it !5 %arena imunitas se&u&ernya be&um ber%embang sempurna ;imatur=. A%an tetapi, risi%o sa%it !5 ini a%an ber%urang se8ara bertahap seiring dengan pertambahan usia. Ana% berusia E * tahun memi&i%i risi%o &ebih tinggi menga&ami !5

18

diseminata ;seperti !5 mi&ier dan meningitis !5=. Pada bayi, rentang wa%tu antara ter-adinya in7e%si dan timbu&nya sa%it !5 sing%at ;%urang dari , tahun= dan biasanya timbu& ge-a&a yang a%ut. a. In7e%si baru yang ditandai dengan adanya %onAersi u-i tuber%u&in ;dari negati7 men-adi positi7= da&am , tahun tera%hir. b. Sosia& e%onomi yang rendah, %epadatan hunian, penghasi&an yang %urang, pengangguran, pendidi%an yang rendah. 8. 4a%tor &ain yaitu ma&nutrisi, imuno%ompromais ;misa&nya pada in7e%si HIB, %eganasan, transp&antasi organ dan pengobatan imunosupresi=. d. Biru&ensi dari M. !uber8u&osis dan dosis in7e%sinya. *. PAT-GENESIS DAN PER(ALANAN ALAMIAH Paru merupa%an port dentree &ebih dari 8I %asus in7e%si !5. "arena u%urannya yang sangat %e8i&, %uman !5 da&am drop&et nu8&ei yang terhirup sete&ah me&ewati barier mu%osa basi& !5 a%an men8apai a&Aeo&us. Pada sebagian %asus, %uman !5 dapat dihan8ur%an se&uruhnya o&eh me%anisme imuno&ogis nonspesi7i%, sehingga tida% ter-adi respon imuno&ogis spesi7i%. A%an tetapi, pada sebagian %asus &ainnya, tida% se&uruhnya dapat dihan8ur%an. Pada indiAidu yang tida% dapat menghan8ur%an se&uruh %uman, ma%ro7ag a&Aeo&us a%an mem7agosit %uman !5 yang sebagian besar dihan8ur%an. A%an tetapi, sebagian %e8i& %uman !5 yang tida% dapat dihan8ur%an a%an terus ber%embang bia% di da&am ma%ro7ag, dan a%hirnya menyebab%an &isis ma%ro7ag. Se&an-utnya %uman !5 membentu% &esi di tempat tersebut yang dinama%an 7o%us ghon ;7o%us primer=. Me&a&ui sa&uran &im7e %uman a%an menyebar menu-u %e&en-ar &im7e regiona&, yaitu %e&en-ar &im7e yang mempunyai sa&uran &im7e %e &o%asi 7o%us primer. Penyebaran ini menyebab%an ter-adinya in7&amasi di sa&uran &im7e ;&im7angitis= dan di %e&en-ar &im7e ;&im7adenitis= yang ter%ena. $i%a 7o%us primer ter&eta% di bawah atau tengah, %e&en-ar &im7e yang a%an ter&ibat ada&ah %e&en-ar &im7e parahi&er, sedang%an -i%a 7o%us primer ter&eta% di ape%s paru, yang a%an ter&ibat ada&ah %e&n-ar para tra%ea&. .abungan antara 7o%us primer, &im7angitis, dan &im7adenitis dinama%an %omp&e%s primer. Masa in%ubasi ;wa%tu antara masu%nya %uman dengan terbentu%nya %omp&e% primer se8ara &eng%ap= berAariasi antara 3(8 minggu. Pada saat terbentu%nya %omp&e% primer ini&ah,

19

in7e%si !5 primer ter-adi. Ha& tersebut ditandai o&eh terbentu%nya hipersensitiAitas terhadap tuber%u&oprotein yaitu timbu&nya respon positi7 terhadap u-i tuber%u&in. Sete&ah imunitas se&u&er terbentu%, 7o%us primer di -aringan paru dapat menga&ami sa&ah satu ha& sebagai beri%ut, menga&ami reso&usi se8ara sempurna, atau membentu% 7ibrosis atau %a&si7i%asi sete&ah menga&ami ne%rosis peng%e-uan dan en%apsu&asi. "e&en-ar &im7e regiona& -uga a%an menga&ami 7ibrosis dan en%apsu&asi, tetapi penyembuhannya biasanya tida% sesempurna 7o%us primer di -aringan paru. "uman !5 dapat tetap hidup dan menetap se&ama bertahun(tahun da&am %e&en-ar ini. "omp&e% primer dapat -uga menga&ami %omp&i%asi yang disebab%an o&eh 7o%us di paru atau di %e&en-ar &im7e regiona&. 4o%us primer di paru dapat membesar dan menyebab%an pneumonitis dan p&euritis 7o%a&. $i%a ter-adi ne%rosis peng%e-uan yang berat, bagian tengah &esi a%an men8air dan %e&uar me&a&ui bron%us sehingga meningga&%an rongga di -aringan paru ;%aAitas=. "e&en-ar &im7e hi&us atau paratra%ea& yang mu&anya beru%uran norma& saat awa& in7e%si a%an membesar %arena rea%si in7&amasi yang ber&an-ut, sehingga bron%us dapat terganggu yaitu obstru%si parsia& pada bron%us a%ibat te%anan e%sterna& yang a%an menimbu&%an hiperin7&asi di segmen dista& paru. /apat -uga ter-adi obstru%si tota& yang menyebab%an ate&e%tasis. Se&ama masa in%ubasi sebe&um terbentu%nya imunitas se&u&er dapat ter-adi penyebaran se8ara hematogen dan &im7ogen. Pada penyebaran &im7ogen %uman menyebar %e %e&en-ar &im7e regiona& membentu% %omp&e% primer. Sedang%an pada penyebaran hematogen, %uman !5 masu% %eda&am sir%u&asi darah dan menyebar %e se&uruh tubuh dan disebut penya%it sistemi%. Penyebaran hematogen sering tersamar ;o88u&t hematogeni8 spread= sehingga tida% menimbu&%an ge-a&a %&inis. "uman !5 %emudian a%an men8apai berbagai organ di se&uruh tubuh dan biasanya yang ditu-u ada&ah organ yang mempunyai Aas%u&arisasi bai% terutama ape% paru atau &obus atas paru. /i berbagai &o%asi tersebut %uman !5 a%an berep&i%asi dan membentu% %o&oni %uman sebe&um terbentu% imunitas se&u&er yang a%an membatasi pertumbuhannya, %uman tetap hidup da&am bentu% dorman dan bisa ter-adi rea%tiAasi -i%a daya tahan tubuh pe-amu turun. 5agan patogenesis tuber%u&osis.

20

0atatan: ,. Penyebaran hematogen umumnya ter-adi se8ara sporadi% ;o88u&t hematogeni8 spread=.

"uman !5 %emudian membuat 7o8us %o&oni di berbagai organ dengan Aas%u&arisasi yang bai%. 4o%us ini berpotensi menga&ami rea%tiAasi di %emudian hari. 2. ;3=. "omp&e%s primer terdiri dari 7o%us primer ;,=, &irntangitis ;2=, dan &im&adenitis regiona&

21

3.

!5 primer ada&ah proses masu%nya %uman !5, ter-adinya penyebaran hematogen,

terbentu%nya %omp&e%s primer dan imunitas se&u&ar spesi7i%, hingga pasien menga&ami in7e%si !5 dan dapat men-adi sa%it !5 primer. 3. Sa%it !5 pada %eadaan ini disebut !5 pas8aprimer %arena me%anismenya bisa me&a&ui

proses rea%tiAasi 7o%us &ama !5 ;endogen= atau rein7e%si ;in7e%si se%under dan seterusnya= o&eh %uman !5 dari &uar ;e%sogen=. *I. DIAGN-SIS /iagnosis pasti !5 ditega%%an dengan menemu%an M.!5 pada pemeri%saan sputum atau bi&asan &ambung, 8airan 8erebrospina&, 8airan p&eura atau pada biopsi -aringan. $um&ah %uman !5 di se%ret bron%us pasien ana% &ebih sedi%it daripada dewasa %arena &o%asi %erusa%an -aringan !5 paru primer ter&eta% di %e&en-ar &im7e hi&us dan paren%im paru bagian peri7er. Se&ain itu ting%at %erusa%an paren%im paru tida% seberat pada dewasa. "uman 5!A baru dapat di&ihat dengan mi%ros%op bi&a -um&ahnya pa&ing sedi%it *.000 %uman da&am , m& daha%. "esu&itan %edua, pengambi&an spesimen>sputum su&it di&a%u%an. Pada ana%, wa&aupun batu%nya berdaha%, biasanya daha% a%an dite&an sehingga diper&u%an bi&asan &ambung yang diambi& me&a&ui N.!. /aha% yang representati7 untu% di&a%u%an pemeri%saan mi%ros%opis ada&ah daha% yang %enta& dan puru&en, berwarna hi-au %e%uningan dengan Ao&ume 3(* m&. "arena a&asan di atas, diagnosis !5 ana% bergantung pada penemuan %&inis dan radio&ogis yang %eduanya sering%a&i tida% spesi7i%. "adang(%adang !5 ana% ditemu%an %arena adanya !5 dewasa di se%itarnya. /iagnosis !5 ana% ditentu%an berdasar%an gambaran %&inis dan pemeri%saan penun-ang seperti u-i tuber%u&in positi7, dan 7oto paru yang mengarah pada !5 ;sugesti7 !5= merupa%an bu%ti %uat yang menyata%an ana% te&ah sa%it !5. Se&ain itu, mani7estasi %&inis !5 sangat berAariasi tergantung padaa beberapa 7a%tor yaitu -um&ah %uman, Airu&ensi %uman dan daya tahan tubuh host. Mani7estasi %&inis !5 dibagi 2 yaitu mani7estasi %&inis dan mani7estasi spesi7i% organ. Mang termasu% mani7estasi %&inis antara &ainN ,= deman &ebih dari 2 minggu dengan penyebab yang tida% -e&as yang dapat disertai %eringat ma&am hari, 2= na7su ma%an tida% ada ;anore%sia= yang dapat disertai penurunan berat badan, 3= batu% &ama &ebih dari 3 minggu, 3= ma&aise dan *= diare persisten yang tida% sembuh dengan pengobatan ba%u diare. Sedang%an yang termasu% mani7estasi
22

spesi7i% organ antara &ainN ,= !5 %e&en-ar super7isia& yang pa&ing banya% mengenai %e&en-ar %o&&i, 2= !uber%u&osis ota% dan sara7 ;menigitis !b dan tuber%u&oma=, 3= tuber%u&osis s%e&eta& ;spondi&itis, gonisitis=, 3= tuber%u&osis %u&it ;s%rodu&oderma&=. "esu&itan da&am mendiagnosis !5 ana% %arena ge-a&anya tida% %has, dibuat&ah sistem s%oring yaitu pembobotan terhadap ge-a&a atau tanda %&inis yang di-umpai. Pembobotan tertinggi ada pada u-i tuber%u&in dan adanya %onta% !5 dengan 5!A positi7, %arena berdasar%an pene&itian a%an menu&ar%an se%itar :*I orang di se%itarnya. 5eri%ut tabe& sistem s%oring ge-a&a dan pemeri%saan penun-ang !5 Parameter "onta% !5 0 !ida% -e&as ( , 2 3

'aporan 5!A ;C= %e&uarga, 5!A ;(=, tida% tahu>tida% -e&as ( Positi7 ;O,0 mm, atau O* mm pada %eadaan imunosupresi=

#-i tuber%u&in

Negati7

5erat badan>%eadaan gi<i (

55>!5 E 0I atau 55># E80I O2 minggu O3 minggu

"&inis gi<i ( buru% 55>!5 E10I atau 55># E :0I ( ( ( ( (

/emam tanpa yang -e&as 5atu% Pembesaran &im7e %o&i, inguina&

sebab ( ( %e&en-ar ( a%si&a,

O, 8m, ( -um&ah P,, tida% nyeri Ada pembeng% a%an "esan !5 (

Pembeng%a%an ( tu&ang>sendi panggu&, &utut, 7a&ang 4oto rontgen tora%s Norma&> !ida% -e&as

23

0atatan : /iagnosis dengan sistem s%oring ditega%%an o&eh do%ter 5i&a di-umpai gambaran mi&ier atau s%ro7u&oderma, &angsung didiagnosis !5 5erat badan dini&ai saat pasien datang ;momen opname= /emam dan batu% tida% memi&i%i respons terhadap terapi ba%u 4oto tora%s bu%an merupa%an a&at diagnosti% utama pada !5 ana% Q.ambaran sugesti7 !5, berupa : pembesaran %e&en-ar hi&us atau paratra%ea& dengan>tanpa in7i&tratN %onso&idasi segmenta& atau &obarN %a&si7i%asi dengan in7i&tratN ate&e%tasisN tuber%u&oma. .ambaran mi&ier tida% dihitung da&am s%or %arena diper&a%u%an se8ara %husus. Mengingat pentingnya peran u-i tuber%u&in da&am mendiagnosis !5 ana%, ma%a sebai%nya disedia%an tuber%u&in di tempat pe&ayanan %esehatan Pada ana% yang diberi imunisasi 50., bi&a ter-adi rea%si 8epat 50. ;L 1 hari= harus dieAa&uasi dengan sistem s%oring !5 ana%, 50. bu%an merupa%an a&at diagnosti% /iagnosis %er-a !5 ana% ditega%%an bi&a -um&ah s%or O : ;s%or ma%sima&,3=

*II.PEMERIKSAAN PENUN(ANG 2. U:i Tu'e%$ulin

!uber%u&in ada&ah %omponen protein %uman !5 yang mempunyai si7at antigeni% yang %uat. $i%a disunti%%an se8ara intra%utan %epada seseorang yang te&ah terin7e%si !5 ;te&ah ada %omp&e%s primer da&am tubuhnya dan te&ah terbentu% imunitas se&u&ar terhadap !5=, ma%a a%an ter-adi rea%si berupa indurasi di &o%asi sunti%an. Indurasi ini ter-adi %arena Aasodi&atasi &o%a&, edema, endapan 7ibrin dan tera%umu&asinya se&(se& in7&amasi di daerah sunti%an. #%uran indurasi dan bentu% rea%si tuber%u&in tida% dapat menentu%an ting%at a%tiAitas dan beratnya proses penya%it.

24

#-i tuber%u&in 8ara Mantou9 di&a%u%an dengan menyunti%%an 0,, m& PP/ )!(232!# atau PP/ S *!#, se8ara intra%utan di bagian Ao&ar &engan bawah. Pemba8aan di&a%u%an 38R 12 -am sete&ah penyunti%an. Pengu%uran di&a%u%an terhadap indurasi yang timbu&, bu%an hiperemi>eritemanya. Indurasi diperi%sa dengan 8ara pa&pasi untu% menentu%an tepi indurasi, ditandai dengan pu&pen, %emudian diameter transAersa& indurasi diu%ur dengan a&at pengu%ur transparan, dan hasi&nya dinyata%an da&ani mi&imeter. $i%a tida% timbu& indurasi sama se%a&i, hasi&nya di&apor%an sebagai 0 mm, -angan hanya di&apor%an sebagai negatiAe. Se8ara umum, hasi& u-i tuber%u&in dengan diameter indurasi P ,0 mm dinyata%an positi7 tanpa menghirau%an penyebabnya. Pada ana% ba&ita yang te&ah mendapat 50., diameter indurasi ,0R,* mm dinyata%an u-i tuber%u&in positi7, %emung%inan besar %arena in7e%si !5 a&amiah, tetapi masih mung%in disebab%an o&eh 50.nya. A%an tetapi, bi&a u%uran indurasi P,* mm, hasi& positi7 ini sangat mung%in %arena in7e%si !5 a&amiah. Pada %eadaan tertentu, yaitu terte%annya sistem imun ;imuno%ompromais=, ma%a 8ut o77(point hasi& positi7 yang diguna%an ada&ah O* mm. #-i tuber%u&in positi7 dapat di-umpai pada tiga %eadaan sebagai beri%ut: ,. In7e%si !5 a&amiah a. in7e%si !5 tanpa sa%it !5 ;in7e%si !5 &aten= b. in7e%si !5 dan sa%it !5 8. !5 yang te&ah sembuh. 2. &munisasi 50. ;in7e%si !5 buatan=. 3. In7e%si mi%oba%terium atipi%. #-i tuber%u&in negati7 dapat di-umpai pada tiga %eadaan beri%ut: ,. !ida% ada in7e%si !5. 2. /a&am masa in%ubasi in7e%si !5. 3. Anergi. 4. Radiolo&is

25

.ambaran 7oto tora%s pada !5 tida% %hasN %e&ainan(%e&ainan radio&ogis pada !5 dapat -uga di-umpai pada penya%it &ain. Seba&i%nya, 7oto tora%s yang norma& ;tida% terdete% se8ara radio&ogis= tida% dapat menying%ir%an diagnosis !5 -i%a %&inis dan pemeri%saan penun-ang &ain mendu%ung. Se8ara umum gambaran radio&ogis yang sugesti7 !5 ada&ah : pembesaran %e&en-ar hi&us dengan>tanpa in7i&trate, %onso&idasi segmenta&, mi&ier, %a&si7i%asi dengan in7i&trate, ate&e%tasis, in7i&trate, e7usi p&eura, tuber%u&oma. 3. Mi$%o'iolo&is

/iagnosis pasti !5 ditega%%an bi&a ditemu%an %uman !5 pada pemeri%saan mi%robio&ogis. pemeri%saan mi%robio&ogis yang di&a%u%an terdiri dari dua ma8am: pemeri%saan mi%robio&ogis apusan &angsung untu% 5!A dan pemeri%saan bia%an %uman M. tuber8uosis *III. TATALAKSANA TB PADA ANAK 5eberapa ha& penting da&am penata&a%sanaan !5 ana% ada&ah: Gbat !5 diberi%an da&am paduan obat tida% bo&eh diberi%an da&am monoterapi Pemberian gi<i yang %uat Men8ari penya%it penyerta dan -i%a ada ditata&a%sana se8ara simu&tan. !ata&a%sana medi%amentosa !5 ana% terdiri dari terapi ;pengobatan= dan pro7i&a%sis ;pen8egahan=. !erapi !5 diberi%an pada ana% yang sa%it !5, sedang%an pro7i&a%sis !5 diberi%an pada ana% yang %onta% !5 ;pro7i&a%sis primer atau ana% yang terin7e%si !5 tanpa sa%it !5 ;pro7i&a%sis se%under =. Paduan -'at Te%a/i TB Ana$ Prinsip dasar terapi !5 ada&ah minima& 3 ma8am obat dan diberi%an da&am wa%tu re&ati7 &ama ;:(,2 bu&an=. Pengobatan !5 dibagi da&am 2 7ase yaitu 7ase intensi7 ;2 bu&an pertama= dan sisanya sebagai 7ase &an-utan ;3 bu&an %e8ua&i pada !5 berat=. Pemberian paduan obat ini ditu-u%an untu% men8egah ter-adinya resistensi obat dan untu% membunuh %uman intrase&u&er dan e%strase&u&er. Sedang%an pemberian obat -ang%a pan-ang se&ain untu% membunuh %uman -uga untu% mengurangi %emung%inan ter-adinya %e%ambuhan. GA! diberi%an setiap hari dengan paduan obat yaitu ri7ampisin, isonia<id dan pira<inamid. Pada 7ase intensi7 diberi%an ri7ampisin, isonia<id dan pira<inamid. Sedang%an pada 7ase &an-utan diberi%an ri7ampisin dan isonia<id. #ntu% %asus !5 tertentu yaitu : !5 mi&ier, e7usi p&eura !5, peri%arditis !5, !5 endobron%ia&, meningitis !5, dan peritonitis !5 diberi%an
26

%orti%osteroid ;prednison= dengan dosis ,(2 mg>%g 55>hari, dibagi 3 dosis. 'ama pemberian %orti%osteroid ada&ah 2(3 minggu dengan dosis penuh di&an-ut%an ta77ering o77 da&am -ang%a wa%tu yang sama. !u-uan pemberian steroid ada&ah untu% mengurangi proses in7&amasi dan men8egah ter-adinya per&e%atan -aringan. 5eri%ut tabe& dosis GA! yang biasa diguna%an. Nama obat Dosis harian (mg/kgBB/hari) *(,* ,0(20 Dosis maksimal (mg/hari) 300 :00 Efek samping

Isonia<id )i7ampisin

Hepatitis, neuritis hipersensitiAitas

peri7er,

.astrointestina&, rea%si %u&it, hepatitis, trombositopenia, pening%atan en<im hati, 8airan tubuh berwarna oranye %emerahan. !o%sisitas hepar, gastrointestina& artra&gia,

Pira<inamid Ftambuto&

,*(30 ,*(20

2000 ,2*0

Neuritis opti%, %eta-aman mata ber%urang, buta warna merah hi-au, hipersensitiAitas, gastriintestina& Gtoto%sis%, ne7roto%si%

Streptomisin

,*(30

,000

#ntu% mening%at%an %epatuhan pasien da&am men-a&ani pengobatan yang re&ati7 &amadengan -um&ah obat yang banya%, paduan GA! disedia%an da&am bentu% "ombinasi /osis !epat>4i9ed dose 0ombination. !ab&et "/! untu% ana% tersedia da&am 2 ma8am tab&et, yaitu:S !ab&et )HT yang merupa%an tab&et %ombinasi dari ) ;)i7ampisin=, H ;Isonia<id=, dan T ;Pira<inamid= yang diguna%an da&am tahan intensi7 !ab&et )H yang merupa%an tab&et %ombinasi dari ) ;)i7ampisin= dan H Isonia<id= yang diguna%an pada tahap &an-utan. $um&ah tab&et "/! yang diberi%an harus disesuai%an dengan berat badan ana% dan %omposisi dari tab&et "/! tersebut.

27

!ab&et beri%ut ini ada&ah 8ontoh dari dosis "/! yang %omposisi tab&et )HT ada&ah )H1*mg, HH*0mg, TH,*0mg dan %omposisi tab&et )H ada&ah )H1*mg dan HH*0mg. 5F)A! 5A/AN ;%g= 2 5#'AN !IAP HA)I )HT ;1*>*0>,*0= *( ,0(,3 ,*(, 20(32 , tab&et 2 tab&et 3 tab&et 3 tab&et 3 5#'AN !IAP HA)I )H ;1*>*0= , tab&et 2 tab&et 3 tab&et 3 tab&et

DA)TAR PUSTAKA

,. )aha-oe NN, Supriyatno 5, Setyano /5. 5u%u A-ar )espiro&ogi Ana%. , st ed. $a%arta:5adan Penerbit I/AI. 2008.

28

2. Hardiono, d%%. 200*. Standar Pe&ayanan Medis "esehatan Ana%.Fd.I. 2003. $a%arta: 5adan Penerbit I/AI.
3. +erdhani, )etno A. Pato7isio&ogi, /iagnosis, dan "&asi7i%asi !uber%u&osis. $a%arta:

/epartemen I&mu %edo%teran "omunitas, G%upasi, dan "e&uarga 4"#I.2002.

29

You might also like