Professional Documents
Culture Documents
g
3. Berat peluru tidak berpengaruh pada jauh atau ketinggian dan kecepatan dari peluru,
karena berdasarkan rumus:
R = Vo2 sin 2 θ o dan V = [ Vx2 + Vy2 ] 1/2 dimana Vx = Vo cos θ o
g Vy = Vo sin θ o - g t
diperoleh kesimpulan bahwa jarak tembak dan kecepatan peluru hanya dipengaruhi
oleh kecepatan awal, gravitasi, waktu dan sudut tembakan.
1. Pembuktian persamaan 2
ω = 2π f
= 2π
T
T = 2π
ω
= 2π
√ k/m
T = 2π (m/k)1/2
Pembuktian persamaan 3
me = k .T02
2π
T12 = 2π . me + m1 T22 = 2π . me + m2
k k
me + m1 = T12 . k me + m2 = T22 . k
2π 2π
k .T02 + m1 = T12 . k k . T02 + m2 = T22 . k
2π 2π 2π 2π
m1 = k (T12 - T02) m2 = k (T22 - T02)
2π 2π
2. Pararel
kt = k1 + k2
m.g = ktX
W = ktX
W = (k1 + k2) X
Seri
kt = 1 + 1
k1 k2
m.g = ktX
W = ktX
= 1 + 1
k1 k2
3. Getaran selaras adalah getaran yang berulang dalam interval waktu yang sama.
4. f (x) ∧
>
m
4. Proses isotermis :
Suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap
Proses adiabatis :
Suatu proses yang terjadi sedemikian rupa sehingga tidak ada panas masuk atau
keluar dari sistem tersebut.
Proses Isokhoris :
Suatu proses perubahan keadaan gas pada volume tetap.
Proses Isobarik :
Suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap
1. Indeks bias adalah suatu tetapan yang menyatakan perbandingan antara cepat rambat
cahaya di dalam suatu medium dengan cepat rambat cahaya diruang hampa udara
Pembuktian persamaan 1:
1 = 1 + 1 (besar bayangan = besar obyek, maka p1 = -R1)
f p1 -R1
1 = 1 + 1
f p1 -R1
1 = 1 - 1
R1 p1 f
1 = f - p1
R1 p1 . f
R 1 = p1 . f ......................... (terbukti)
f - p1
Pembuktian persamaan 2:
1 = (n-1) 1 + 1 .................... substitusikan ke persamaan 1
f R1 R2
1 = (n-1) f - p1 + f - p2
f p1 . f p2 . f
(n-1) = p1p2
f (p1+ p2) - 2 p1p2
n = p1p2 + f (p1+ p2) - 2 p1p2
f (p1+ p2) - 2 p1p2
Pembuktian persamaan 3:
1 = (n’-1) 1 + 1 .................... substitusikan ke persamaan 1
f1 R1 R2
1 = (n’-1) p1 . f + 1
f1 p1 . f N
1 = 1 + 1
f’ f f1
= f-f’ ............................ (2)
f ’. f
Substitusikan persamaan 1 dan 2
f - f ’ = (n’-1) p1 . f
f ’. f p1 . f’
(n’-1) = p1 . (f - f ’)
f ’ (p1 - f)
n’ = p’ f - p1 f’ + f ’- f’ . f
f ’ (p1 - f)
n’ = f (p1 - f’)
f ’ (p1 - f) .......................... (terbukti)
2. Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Sifat bayangan:
Sifat bayangan:
1. Sifat optis larutan terjadi dikarenakan atom C yang asimetris, dimana atom C
berikatan dengan empat atom atau empat gugus yang berbeda. Dalam larutan gula
(C11H22O11), atom C mengikat empat atom yang berbeda misal atom C no. 2
H OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH
O = C C C C C C C C C C C H
H H H H H H H H H H H
2. Standar resistor adalah resistor yang digunakan sebagai acuan baik tidaknya suatu
resistor lain bila dipasang pada suatu rangkaian.
3. Hukum Joule mengatakan bahwa aliran panas itu tidak lain adalah suatu perpindahan
energi.
4. Benar; hambatan suatu penghantar tidak hanya tergantung pada panjang, luas
penampang, hambat jenis penghantar atau kawat, tetapi juga tergantung pada suhu
penghantar. Hal ini juga didasarkan rumus
H = V. i . t maka
V = H
i.t
dimana H adalah jumlah panas yang timbul.
1.
Suatu aliran dalam sebuah pipa dianggap mempunyai garis alir sejajar dengan dinding
pipa:
• Aliran laminer akan terjadi bila zat cair kental atau alirannya tidak terlalu
cepat (aliran tenang)
• Aliran laminer suatu jenis terjadi bila kecepatan fluida (v) di setiap titik
yang diberikan konstan yakni di setiap titik yang diberikan di dalam aliran laminer
itu, maka kecepatan setiap titik (partikel) fluida yang lewat selalu sama.
• Dan titik lain, sebuah partikel yang berjalan dapat mempunyai perilaku
yang persis sama.
3. Benda bergerak ke bawah pada fluida yang kental dan diam maka bekerja gaya
yang sifatnya menahan benda itu dengan arah yang berlawanan. Jika Fr = gaya
gesek pada bola maka Fr = w - B
6.π .r .η .V = 4 . π . r3 . g (ρ bola -ρ cairan )
3
η = 2 . r2 . g . (ρ bola -ρ )
cairan
9.V
Benda bergerak ke atas dengan analog yang sama untuk benda yang bergerak ke
atas berlaku hubungan Fr = B - w
6.π .r .η .V = 4 . π . r3 . g (ρ cairan -ρ bola)
3
η = 2 . r2 . g . (ρ cairan -ρ bola )
9.V
1. Dengan menggunakan persamaan G = a . i. t; dimana Q= i . t, maka
a = G G : jumlah muatan (F), dimana 1 F = 96500 coulomb
Q Q : massa (gr)
Reaksi kimia yang terjadi apabila terdapat arus listrik pada larutan CuSO4 dalam reaksi
katoda Cu2+ + 2e Cu. Diperlukan 2 elektron untuk mengendapkan 1 mol Cu,
maka bobot Cu yang dperlukan untuk mengeluarkan 1 mol elektron adalah 1/2 kali
atom Cu, sehingga :
A = 1/2 Ba Cu = 1/2 . 63,5 = 0,329 ml gr/coulomb
96500 96500
α = F
2L
Maka disimpulkan bahwa tegangan permukaan adalah suatu kerja yang akan
dilakukan untuk mencapai luas permukaan sebesar satu satuan luas. Atau dengan kata
lain tegangan permukaan adalah usaha yang diperlukan untuk menciptakan suatu
permukaan baru.
α = usaha
luas
= ∆ W/∆ A
= F∆ S /L∆ S
α = F / L (N/m2)
Tegangan permukaan terjadi karena semua permukaan zat cair menunjukkan bahwa
permukaan zat cair dalam keadaan tegang. Hal itu dikarenakan bahwa setiap garis
yang ada di dalam atau yang membasahi permukaannya, maka zat di kedua sisi garis
tersebut saling menarik.
Ada, pada zat cair adhesif -misalnya air-, bila di dalam pipa kapiler permukaannya akan
lebih tinggi dibandingkan permukaan di luar kapiler. Hal ini terjadi karena kohesi
lebih kecil daripada adhesinya. Sudut kontak permukaan:
γ = F
2 R cos θ
= ( bernilai (+) ) 00 < θ < 900
Pada zat cair non adhesif -misalnya air raksa- , bila di dalam pipa kapiler
permukaannya akan lebih rendah dibandingkan permukaan di luar kapiler. Hal ini
terjadi karena kohesi lebih besar daripada adhesinya. Sudut kontak permukaan:
γ = F
2 R cos θ
= ( bernilai (-) ) 900 < θ < 1800
2. F = 2 . 1/ π . R . γ . cos θ
Untuk cairan adhesif, gaya berat zat cair :
W = π R2 y ρ 2c g ;
dimana W = F
π R2 y ρ 2c g = 2 π R γ . cos θ
γ = Ryg .ρ zat cair
cos θ
2. Keadaan m tidak mempengaruhi besarnya v, dilihat dari selang waktu jatuh yang
sama (t1 = t2). Sehingga dapat dikatakan kecepatan kedua benda tersebut akan sama,
karena kecepatan hanya dipengaruhi oleh t, g, dan gesekan udara saja.
m a
Keadaan tepat akan bergerak dapat dicapai pada sudut kemiringan tertentu.
Σ Fx = 0
mg sin θ - fs = 0
mg sin θ = fs
mg sin θ = µ sN
Untuk Fy = 0, maka N = mg cos θ , sehingga persamaan menjadi :
mg sin θ = µ s mg cos θ
µ s = sin θ / cos θ
= tg θ
= tg a/b ----------------------- pers. 3 terbukti
Untuk mengubah gaya gesek statis (fs) menjadi gaya gesek kinetis (fk), maka
ditambahkan beban m2 supaya balok bergerak. Apabila gesekan antara katrol dengan
tali diabaikan, maka :
Ftotal = mtotal . a sehingga persamaan
Σ Fx = ma
w 2 - fk = (m1 + m2) a
m2g -µ k m1g = (m1 + m2) a
m2g - (m1 + m2) a = µ k m1g
µ k = m2g - (m1 + m2) a
m1g
= m2 (m1 + m2) a ------------------ pers. 5
m1 m1g
atau
m2 = µ k (m1 + m2) a m2 - m2 a = µ k + a
m1 m1g m1 m1g g
m2 = m1g µ k (m1 + m2) a m2 - ( 1 – a ) = µ k + a
m1 m1g m1 g g
m2 = m1 g µ k + m1a + m2 a m2 = g µ k + a / g
m1 m1g m1 g – a /g
m2 = m1 (g µ k a) + m2 a m2 = g µ k + a
m1 m1g m1g m1 g–a
m2 = g µ k + a + m2 a µ k = g + a g
m1 g g m1g g–a g g -a
m2 = µ k + a + m2 a m 2 = (µ k +a) g ----------- pers 6
m1 g m1g terbukti
m1 g g -a
2. Misal m2 = y ; g = x
m1 g-a
sesuai pers 6, rumus menjadi :
y = (µ k + c) x
µ k + c = y/x = tg α
µ k = tg α - c
m1 g m1
a = (m2 - µ k ) m1 a = (m2 - µ k ) g
g m1 m1 + m2 m1 + m2
Bila θ semakin kecil, maka tali busur PP’ dapat dianggap sama dengan busssurnya,
sehingga dapat ditulis PP’ = V ∆ t. Dari gambar dapat terlihat bahwa OPP’ sebangun
dengan ABP’, berarti PP’V = R ∆ V
∆ V = PP’ ∆ V = V∆ t ∆ V = V2
V R V R ∆ t R
Bila dalam persamaan tersebut menggunakan limit fungsi maka akan ditandai dengan
adanya rumus. Dalam definisi percepatan a = w / t, didapat nilai untuk percepatan
sesaat untuk gaya sentrifugal.
ar = lim ∆ V = V2 ar = percepatan sentrifugal
t→0 ∆ t R
Namun karena sifat gaya sentripetal dengan gaya sentrifugal, maka rumus keduanya
sama, V = R, untuk kemudian disubtitusikan pada persamaan ar sehingga menjadi :
ar = (ω . R)2 = ω 2 . R -------------------- terbukti pers. 1
R
sesuai hukum Newton II, F = m . a, maka :
Fr = m . a
Fr = m2 . a ------------------------------ pers. 2 terbukti