Professional Documents
Culture Documents
2011
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Jantung dilengkapi dengan suatu sistem khusus (1) untuk
membangkitkan impuls-impuls ritmis yang menyebabkan timbulnya kontraksi ritmis otot jantung, dan ( ) untuk mengkonduksikan impuls ini dengan !epat ke seluruh jantung" #ila sistem konduksi berfungsi normal, atrium akan berkontraksi kira-kira seperenam detik lebih a$al dari kontrkasi %entrikel, sehingga memungkinkan pengisian tambahan pada %entrikel sebelum %entrikel memompa darah ke sirkulasi paru-paru dan perifer" &amun sistem ritmis dan konduksi dalam jantung ini sangat rentan terhadap kerusakan akibat penyakit jantung, terutama akibat iskemia jaringan sering jantung berupa karena irama kurangnya jantung aliran darah koroner" atau Akibatnya yang sangat ganjil,
serentetan kontraksi yang abnormal dari ruang-ruang jantung, dan efekti%itas daya pompa jantung sering sangat terpengaruh, bahkan dapat menyebabkan kematian" 'mpuls listrik dimulai di sebuah daerah yang disebut sinus node, yang terletak di bagian atas atrium kanan" (etika sinus node kebakaran, dorongan dari akti%itas listrik menyebar melalui atrium kiri dan kanan, menyebabkan berkontraksi, memaksa darah ke %entrikel" (emudian perjalanan impuls listrik se!ara tertib ke daerah lain yang disebut atrio%entrikular (A)) node dan jaringan *'+-,urkinje" &odus A) adalah jembatan listrik yang memungkinkan dorongan untuk pergi dari atrium ke %entrikel" *'+-jaringan ,urkinje memba$a dorongan seluruh %entrikel" 'mpuls kemudian bergerak melalui dinding %entrikel, menyebabkan mereka kontrak" *al ini akan memaksa darah keluar dari jantung ke paruparu dan tubuh" (osong %ena paru-paru darah yang mengandung oksigen dari paru-paru ke atrium kiri" Jantung normal berdetak dalam irama yang konstan - sekitar -. sampai 1.. kali per menit saat istirahat"
,age / 1
2011
Atrial fibrilasi ( AF ) merupakan aritmia yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan paling sering menjadi penyebab seorang harus menjalani pera$atan di rumah sakit" 0alaupun bukan merupakan keadaan yang mengan!am ji$a se!ara langsung, tetapi AF berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas"1 +e!ara klinis fibrilasi atrial praktis tidak dapat dideteksi" Fibrilasi atrium diketahui dari gambaran elektrokardiogram ( 1(2 )" ,emeriksaan 1(2 dapat dilakukan pada saat menjalani general check-up maupun pada saat sakit tertentu yang prosedur pemeriksaannya memerlukan pemeriksaan 1(2" ,ada setiap penderita fibrilasi atrial perlu diberitahukan tentang kondisi jantungnya sekaligus program pengobatan dan tujuan program tadi"
,age /
2011
Pasien masuk U- )SAL dengan keluhan sakit (erut se!ak 3 hari SM)S. Sakit (erut dirasakan di daerah ulu hati sam(ai ke tengah. Sakit (erut a.aln/a dirasakan (asien se!ak " minggu SM)S dan hilang tim%ul+ namun 3 hari terakhir ini sakit (erut terasa semakin %erat dan terasa terus menerus. Selain sakit (erut+ (asien !uga mengeluh adan/a sesak na*as /ang semakin %erat se!ak " minggu SM)S. Sesak na*as di!elaskan (asien %eru(a rasa %erat saat (asien %erna(as. Sesak datang %iasan/a %ila (asien
,age / 5
2011
sedang sakit (erut. Sesak na*as tidak di(engaruhi kegiatan karena sehari-hari kegiatan (asien han/a di rumah+ makan+ n0nt0n T1+ dan %er%aring di tem(at tidur. Sesak na*as !uga tidak di(engaruhi 2ua2a. Pasien tidak (ernah ter%angun saat malam karena sesak+ dan (asien !uga han/a menggunakan ' %antal saat (asien tidur. Bersamaan dengan itu (asien !uga mengeluh mual /ang mengaki%atkan (asien tidak na*su makan se!ak " minggu SM)S. Bahkan ' hari SM)S (asien sem(at muntah "3 %erisi 2airan /ang terasa asam. Pasien !uga mengaku %atuk dengan dahak %er.arna (utih kental se!ak ' minggu SM)S+ namun dahak sulit untuk dikeluarkan 0leh (asien. Se!ak ' tahun terakhir ini (asien terkadang merasa %erde%ar-de%ar se2ara ti%a-ti%a. Pasien tidak demam+ (asien !uga mengaku tidak (ernah %engkak (ada kaki.
,
Selama " minggu keluhan+ (asien tidak %er0%at ke d0kter. Tidak ada (enurunan %erat %adan %e%era(a .aktu terakhir ini.
Pasien sudah menderita darah tinggi 4hi(ertensi5 se!ak tahun '99' dan tidak rutin %er0%at ke d0kter+%ila (asien %er0%at %iasan/a menda(atkan 0%at /ang (asien tidak ingat !enisn/a.
)i.a/at M 4-5+ Asma 4-5+ Alergi 4-5+ Batuk lama 6 sakit (aru 4-5
Riwayat penyakit keluarga )i.a/at 7i(ertensi 485+ M 4-5+ (en/akit !antung 4-5+ asma 4-5 Riwayat Kebiasaan , , , , Pasien mengaku memang sedikit makan %e%era(a tahun terakhir. Pasien mengaku saat muda mer0k0k sam(ai 9 tahun terakhir. Pasien %iasan/a mer0k0k se%an/ak " %ungkus (er hari. Pasien !uga mengaku saat muda suka mengk0nsumsi minuman %eralk0h0l. Pasien tidak (ernah %er0lahraga+ sehari-hari (asien han/a di rumah sa!a.
,age / 6
2011
III !EMERIKSAAN "ISIK ilakukan (ada tanggal '636"&'' (ada !am &#.&& :;B di P. Sangeang Keadaan umum Kesadaran Kesan sakit : 20m(0s mentis 4-<S='95 : sakit sedang
<ara %er%aring:: akti* Pasien tam(ak : tenang+ menggigil 4-5+ ke!ang 4-5+ sesak 4>5+ 0edem 4-5 7a%itus Status gi?i Kulit : (iknikus : BB6TB" = -i?i kurang : .arna 20klat+ tidak anemis+ tidak sian0sis+ tidak ikterik Kelem%a%an 2uku(+ suhu hangat+ turg0r %aik+ e*lu0resensi tidak terlihat Tanda #ital Tekanan darah: '3&6#& mm7g Nadi Perna(asan Suhu KE!ALA MATA
-
kg64
m5" =
kg6m"
: 9# kali (er menit+ isi 2uku(+ iregular+ e@ual : "A kali (er menit+ simetris kanan dan kiri+ ti(e a%d0min0th0rakal : 3B+A C< : %entuk ke(ala n0rm02e(hali+ tidak ada de*0rmitas+ simetris )am%ut .arna hitam+ distri%usi merata+ tidak mudah di2a%ut : : : .arna hitam+ distri%usi merata+ simetris tdak 0edem+ tidak 2ekung+ tidak e30*talmus atau en0*talmus+ tidak ektr0(i0n atau entr0(i0n+ tidak ada h0rde0lum+ tidak ada kala?i0n Alis Pal(e%ra
!emeriksaan $isik
: : :
tidak trikiasis atau distrikiasis n0rmal tidak anemis+ tidak ada in!eksi k0n!ungtiDa
,age / 7
2011
tidak ikterik+ tidak ada (inguekula+ pterigium (+)+ tidak ada %er2ak %it0t tidak keruh %ulat+ te(i rata+ is0k0r
%I&UN' -
Bentuk n0rmal+ tidak ada de*0rmitas+ tidak ada deDiasi se(tumE lu%ang hidung simetris+ tidak keluar se2ret atau(un darah dari hidung Tidak ada deDiasi se(tum+ muk0sa hidung tidak (u2at dan tidak hi(eremi+ 20n2ha tidak hi(eremi dan tidak 0edem dan tidak hi(ertr0*i+ tidak terda(at darah atau %ekuan darah dalam lu%ang hidung
Tidak ada n/eri tekan (ada sinus *r0ntalis+ sinus ethm0idalis+ sinus maksilaris dan sinus s*en0idalis
MULUT -
: tidak ada de*0rmitas+ .arna tidak (u2at dan tidak sian0sis+ tidak tam(ak kering+ (e2ah-(e2ah+ saria.an+ keilitis dan keil0sis : ada karies M2 bawah kanan. : .arna merah muda+ tidak hi(eremi : %entuk n0rmal+ tidak ada de*0rmitas+ tidak ada deDiasi+ simetris+ tidak trem0r+ %ersih+ (inggir lidah tidak hi(eremi+ (a(il lidah tidak kasar dan tidak atr0*i
: tidak ada 2le*t+ tidak ada %en!0lan+ tidak ada tum0r : letak di tengah+ tidak hi(eremi+ tidak mem%esar : T'6T' tenang+ tidak mem%esar+ tidak hi(eremi : tidak hi(eremi
TELIN'A Bentuk n0rmal+ tidak ada de*0rmitas+ simetris+ tidak ada %en!0lan atau t0(hi atau 0edem
,age / -
2011
Tidak ada n/eri tekan tragus+ n/eri tekan mast0id+ n/eri tarik aurikuler+ tidak tera%a %en!0lan Serumen sedikit+ membran timpani intak
LE%ER -
Bentuk n0rmal+ tidak ada de*0rmitas+ tidak ada deDiasi+ tidak tam(ak %en!0lan+ tidak tam(ak e*lu0resensi Trakea lurus ditengahE kelen!ar tir0id tidak mem%esarE K-B tidak tera%a mem%esar dan tidak ada n/eri tekan+ tidak tera%a %en!0lanE tidak ada kaku kuduk+ JVP 5-1 cmH2
T(RAKS
-
;NSPFKS;
: %entuk dada simetris saat statis dan dinamisE gerak (erna(asan simetris kanan dan kiri+ tidak ada retraksi sela igaE iktus k0rdis terlihat di 2 cm !atera! ics V garis midc!a"icu!ar sinistraE tidak terlihat %en!0lan+ tidak tam(ak s(ider neDi+ (ele%aran atau (en0!0lan Dena kulit+ tidak tam(ak e*lu0resensiE %uah dada letakn/a simetris+ (ada (a(ila mammae tidak tam(ak keluar sekret+ tidak tam(ak %en!0lan+ tidak tam(ak (engerutan kulit+ tidak ada ginek0mastia
PALPAS;
: gerak na*as simetris+ 1$ simetrisE i2tus 20rdis tera%a di 2 cm !atera! ics V garis midc!a"icu!aris sinistraE suhu hangat+ kelem%a%an 2uku(+ tidak ada n/eri tekan+ tidak ada %en!0lan
PF)KUS;
: : %atas (aru-he(ar : ;<S 1; garis mid2laDi2ular de3tra Batas kanan !antung : ;<S ;1 linea sternalis de3tra
7emit0raks kanan
7emit0raks kiri
: %atas (aru lam%ung : ;<S 1; linea a3ilaris anteri0r Batas kiri !antung Batas atas !antung : #$% V 2cm !atera! dari !inea midc!a"iku!ar sinistra : ;<S ;;; linea sternalis sinistra
2011
AB&(MEN
-
;NSPFKS;
: %entuk a%d0men 2ekung+ gerak na*as simetris tidak ada %agian /ang tertinggal dan ti(e (erna(asan a%d0min0th0rakalE .arna kulit sa.0 matang+ tidak ikterik+ tidak tam(ak e*lu0resensiE tidak tam(ak gerakan (eristaltikE tidak tam(ak (ele%aran Dena+ tidak tam(ak r0se0la s(0t atau 2a(ut medusaE tidak terlihat smiling um%ili2us
PALPAS;
: tera%a su(el+ tidak tera%a %en!0lan+ tidak ada de*ense mus2ular+ n/eri tekan e(igastrium 4>5+ tidak ada undulasiE he(ar tidak tera%aE lien d%n+ %all0temen 4-5
PF)KUS; AUSKULTAS;
: tim(ani di seluruh la(ang a%d0men+ ada n/eri tekan+ tidak ada shi*ting dullness : %ising usus 4>5 n0rmal
!UN''UN' ;NSPFKS; : Derte%ra lurus ditengah+ tidak ada l0rd0sis+ ki*0sis+ sk0li0sis+ gi%%usE %entuk th0raks simetris+ (ada gerak na*as tidak ada %agian /ang tertinggalE tidak tam(ak %en!0lan+ tidak tam(ak e*l0resensi kulit -
: gerak na*as simetris+ tidak ada n/eri tekan+ tidak tera%a %en!0lan : tidak ada n/eri 20st0Derte%raE %atas %a.ah (aru kanan setinggi th0rakal '&+ %atas %a.ah (aru kiri setinggi th0rakal '' : SN Desikuler.)h4-6-5+:h4-6-5
EKSTREMITAS ATAS : ;NSPFKS;: tidak eritem+ tidak terlihat e*lu0resensi kulit+ tidak trem0r PALPAS;: tidak tera%a 0edem+ re*le3 *isi0l0gis >6>+ re*le3 (at0l0gis -6BA:A7 : ;NSPFKS;: tidak eritem+ tidak terlihat e*lu0resensi kulit+ tidak trem0r PALPAS;: tidak tera%a 0edem+ re*le3 *isi0l0gis >6>+ re*le3 (at0l0gis -6-
,age / 9
2011
!EMERIKSAAN !ENUN)AN' !emeriksaan Lab - S = ''" g6dL S-CT6S-PT = ""6'3 &reum ' () Kreatinin = '+" Na = '39 mm0l6L * ' +,2 mm-!./ <l = '&# mm0l6L Leuk0sit = BB&&6HL 0ritr-sit ' 1,21 3uta.mm+ Hb ' 12,) g.d/ Ht ' +45 Elektr*kardi*gram G
,age / 4
2011
, , , , ,
;rama : aritmia+ I)S rate : 'B&36menit+ Aksis : deDiasi aksis kiri -el0m%ang P irregular dan 2e(at P) interDal &+'" detik K0m(leks I)S : , J &+'" detik
,age / 1.
2011
,
,
T inDerted : A1L+ 1'+ 1"+ 13 Kesan: Atrial $i%rilasi ra(id res(0nse+ ;)BBB+ iskemia di anter0se(tal .all
;ns(irasi 2uku(+ simetris <T) rati0 99L A0rta : el0ngasi 4>5+ kalsi*ikasi 4>5+ dilatasi 4-5+ A(eks n0rmal Trakea terletak di tengah ia*ragma li2in Sudut 20st0*renikus ta!am
,age / 11
,
, ,
, , ,
2011
!EMERIKSAAN "(LL(1 U! Tanggal / Maret ,.// S : n/eri (erut 4>5 + sesak 4-5+ mual 4-5+ lemes 4>5+ na*su makan G sedikit+ %atuk 4>5 + BAK merah C:
,
Keadaan umum: Tam(ak sakit ringan Kesadaran Heart rate Leher Perna(asan Suhu Mata Jantung Paru Fkstremitas : 20m(0s mentis : '&&3 6 menit+ irreguler : J1P 9-' 2m7"& : "&3 6 menit : a*e%ris : k0n! (u2at -6-+ sklera ikterik -6: BJ ; -;; + murmur 4-5+ gall0( 4-5 : 1esikuler+ r0nki -6-+ .h -6: akral hangat+ edema -6-6-6Tekanan darah: '"&6#& mm7g
,
, ,
,
,
,
, , , ,
FK-:
, , , , ,
;rama : aritmia+ I)S rate : ''&36menit+ Aksis : deDiasi aksis kiri -el0m%ang P irregular P) interDal &+"& detik K0m(leks I)S : ,
,
2011
,
,
A: Sindr0ma dis(e(sia dengan Atrial $i%rilasi dan ;)BBB+ 77 P: , , , , , , , , , , )L # t(m ig03in " 3 ' Alda2t0n ' 3 "9 mg Simar2 ' 3 ' Lasi3 ' 3 ' am( <endantr0n 3 3 ' am( Pans0 " 3 ' am( KS) " 3 ' <0ugh s/r 3 3 <' Pr0 US- a%d0men
Tanggal , "ebruari ,.// S : n/eri (erut 4>5 + sesak 4-5+ mual 4-5+ lemes 4>5+ na*su makan G + %atuk 4>5 + BAK masih merah C:
,
Keadaan umum: Tam(ak sakit ringan Kesadaran Heart rate Perna(asan Suhu Mata Jantung Paru Fkstremitas : 20m(0s mentis : M"3 6 menit : "&3 6 menit : a*e%ris : k0n! (u2at -6-+ sklera ikterik -6: BJ ; -;; + murmur 4-5+ gall0( 4-5 : 1esikuler+ r0nki -6-+ .h -6: akral hangat+ edema -6-6-6Tekanan darah: '&&6#& mm7g
,
, , ,
,
, , , ,
FK-:
,
2011
, , , ,
Aksis : deDiasi aksis kiri -el0m%ang P irregular P) interDal &+"& detik K0m(leks I)S : ,
,
, ,
US- A%d0men : Kesan : he(at0megali dengan kalsi*ikasi n0dul di he(ar <0r mem%esar
A: Sindr0ma dis(e(sia dengan 77 + Atrial $i%rilasi dan ;)BBB P: Tirah %aring (0sisi setengah tidur , ,
,
)L # t(m ig03in ' 3 ' <a(t0(ril 3 3 '"+9 mg Alda2t0n ' 3 "9 mg Lasi3 ' 3 ' am( ;n(e(sa 3 3 '
, , ,
RESUME
,
SM)S. Sakit (erut dirasakan di daerah ulu hati sam(ai ke tengah. Sakit (erut a.aln/a dirasakan (asien se!ak " minggu SM)S dan hilang tim%ul+ namun 3 hari terakhir ini sakit (erut terasa semakin %erat dan terasa terus menerus. Selain sakit (erut+ (asien !uga mengeluh adan/a sesak na*as /ang semakin %erat se!ak " minggu SM)S. Sesak na*as 4 rasa %erat saat (asien %erna(as5 datang %iasan/a %ila (asien sedang sakit (erut. Sesak na*as tidak di(engaruhi kegiatan dan tidak di(engaruhi 2ua2a. Pasien tidak (ernah ter%angun saat malam karena sesak+ dan (asien !uga han/a menggunakan '
,age / 16
2011
%antal saat (asien tidur. Bersamaan dengan itu (asien !uga mengeluh mual /ang mengaki%atkan (asien tidak na*su makan se!ak " minggu SM)S. Bahkan ' hari SM)S (asien sem(at muntah "3 %erisi 2airan /ang terasa asam.. Pasien !uga mengaku %atuk dengan dahak %er.arna (utih kental se!ak ' minggu SM)S+ namun dahak sulit untuk dikeluarkan 0leh (asien. Se!ak ' tahun terakhir ini (asien terkadang merasa %erde%ar-de%ar se2ara ti%a-ti%a
,
)i.a/at hi(ertensi se!ak tahun '99' dan tidak terk0ntr0l )i.a/at mer0k0k 4>5 dari muda sam(ai 9 tahun terakhir+ se%an/ak " %ungkus (er hari. )i.a/at mengk0nsumsi minuman %eralk0h0l 4>5. Pada (emeriksaan La%0rat0rium dida(atkan
, , , , ,
, ,
&reum ' () * ' +,2 mm-!./ 0ritr-sit ' 1,21 3uta.mm+ Hb ' 12,) g.d/ Ht ' +45
, ,
)0entgen Th0ra3 : kardi0megali disertai el0ngasi a0rta > kalsi*ikasi FK- : $i%rilasi ra(id res(0nse+ ;)BBB+ iskemia di anter0se(tal .all
&IA'N(SIS KER)A
-
&IA'N(SIS BAN&IN' Sindr0ma is(e(sia disertai 77 dengan Atrial $i%rilasi ra(id res(0nse !ENATALAKSANAAN , , , , , , C" "-3 liter6menit kanul nasal )L # t(m Cme(ra?0l ' am(ul ;m(e(sa s/ru( 3 3 <; Pans0 3 3 ' am( Cndansentr0n 3 3 ' am(
,age / 17
2011
,
,
ig03in " 3 ' am( <a(t0(ril ' 3 '"+9 mg Bis0(r0l0l '3 "+9 mg $ur0semide '3A& mg ta% Lasi3 ' 3 ' Alda2t0n ' 3 "9 mg Simar2 ' 3 '
, , , , ,
!R('N(SIS Ad Ditam Ad *ungsi0nam Ad sanati0nam : du%ia ad %0nam : du%ia ad malam : du%ia ad %0nam
,age / 1-
2011
Pada (asien ini /ang men/e%a%kan sindr0ma d/s(e(sia /aitu karena (asien sering telat makan dengan !umlah makan /ang sedikit atau da(at dikatakan (0la makan /ang tidak teratur+ sehingga (emasukan makanan men!adi kurang lalu lam%ung akan k0s0ng. Kek0s0ngan lam%ung da(at mengaki%atkan er0si (ada lam%ung aki%at adan/a gesekan antara dinding-dinding lam%ung+ k0ndisi demikian da(at mengaki%atkan (eningkatan (r0duksi 7<L /ang akan merangsang ter!adin/a k0ndisi asam (ada lam%ung+ sehingga rangsangan di medulla 0%l0ngata mem%a.a im(uls muntah sehingga intake tidak adekuat %aik makanan mau(un 2airan. Sesak na(as /ang dirasakan (asien kemungkinan karena rasa %egah aki%at (eningkatan (r0duksi asam lam%ung /ang %erle%ihan+ namun %isa !uga dise%a%kan 0leh kardi0megali. Kardi0megali (ada (asien ini dise%a%kan 0leh hi(ertensi /ang tidak terk0ntr0l selama '& tahun sehingga !antung di(aksa untuk mem0m(a darah %ertekanan tinggi. Jantung (un mem%erikan k0m(ensasi %eru(a ter!adin/a hi(ertr0*i dari Dentrikel kiri. 7i(ertr0*i dari Dentrikel kiri serta hi(ertensi tidak terk0ntr0l /ang %erke(an!angan ini lama kelamaan %er(engaruh terhada( a0rta 4ar2us a0rta5. A0rta (asien %erk0m(ensasi karena menerima darah dengan tekanan tinggi dari Dentrikel kiri sehingga ter!adi el0ngasi a0rta. Semua hal ini tam(ak (ada gam%aran )0entgen (asien dimana ditemukan <T) /ang N 9&L /aitu 99L. Pada )0entgen !uga dida(atkan gam%aran L17 serta el0ngasi a0rta. Pada a0rta tam(ak !uga adan/a sedikit kalsi*ikasi %eru(a gam%aran radi00(a@ue (ada ar2us a0rta. Adan/a (eru%ahan struktur anat0mi serta *isi0l0gi dari !antung se%agai
,age / 18
2011
47/(ertensiDe
Mengenai keluhan rasa %erde%ar-de%ar /ang sudah lama dirasakan (asien mem(er!elas adan/a Atrial $i%rilasi (ada hasil FK- (asien ini. Atrial $i%rilasi (ada kasus ini dise%a%kan 0leh hi(ertensis sistemik /ang kr0nis sehingga ter!adi fokus ektopik ganda atau daerah reentri multiple" (arena tidak ada depolarisasi uniform, tidak terbentuk gambaran gelombang ,, melainkan defleksi yang disebut gelombang :f; yang bentuk dan iramanya sangat tidak teratur" *antaran melalui nodus A) berlangsung sangat a!ak dan sebagian tidak dapat melalui nodus A) sehingga irama <R+ tidak teratur pada gambaran 1(2 pasien" BAB III TINJAUAN PUSTAKA III.1 DEFINISI Adanya irregularitas kompleks <R+ dan gambaran gelombang :f; dengan frekuensi antara 57.--7. permenit"5, 6, 7, -, 8 Fibrilasi atrium dapat timbul dari fokus ektopik ganda atau daerah reentri multiple" Akti%itas atrium sangat !epat, namun setiap rangsangan listrik itu hanya mampu mendepolarisasi sangat sedikit miokardium atrium, sehingga sebenarnya tidak ada kontraksi atrium se!ara menyeluruh" (arena tidak ada depolarisasi uniform, tidak terbentuk gambaran gelombang ,, melainkan defleksi yang disebut gelombang :f; yang bentuk dan iramanya sangat tidak teratur" *antaran melalui nodus A) berlangsung sangat a!ak dan sebagian tidak dapat melalui nodus A) sehingga irama <R+ tidak teratur"
7, -
III.2 PREVALENSI
,age / 19
2011
,re%alensi AF semakin meningkat bersamaan dengan peningkatan populasi usia lanjut dan insiden penyakit kardio%askular" ,ada umur diba$ah 7. tahun pre%alensi AF kurang dari 1= dan meningkat lebih dari 4= pada usia 9.
1
tahun"
>ebih
banyak
dijumpai
pada
laki-laki
dibandingkan $anita"
AF merupakan faktor resiko independen yang kuat terhadap kejadian stroke emboli" (ejadian stroke iskemik pada pasien AF non %al%ular ditemukan sebanyak 7= per tahun, -8 kali lebih banyak dibanding pasien tanpa AF" ,ada studi Framingham resiko terjadinya stroke emboli 7,- kali lebih banyak pada AF non %al%ular dan 18,- kali lebih banyak pada AF %al%ular dibandingkan dengan kontrol"
1
struktural akibat penyakit jantung" ?iketahui bah$a sekitar 7= pasien AF juga menderita penyakit jantung koroner" 0alaupun hanya @1.= dari seluruh kejadian infark miokard akut yang mengalami AF, tetapi kejadian tersebut akan meningkatkan angka mortalitas sampai 6.=" ,ada pasien yang menjalani operasi pintas koroner, sepertiganya mengalami episode AF terutama pada tiga hari pas!a operasi" 0alaupun sering menghilang se!ara spontan, AF pas!a operatif tersebut akan memperpanjang lama tinggal di rumah sakit"
1,6
+edangkan hubungan AF dengan penyakit kelainan katup sudah lama diketahui" ,enyakit katup reumatik meningkatkan kemungkinan terjadinya AF dan mempunyai resiko empat kali lipat untuk terjadinya komplikasi tromboemboli" ,ada pasien dengan disfungsi %entrikel kiri, kejadian AF ditemukan pada satu diantara lima pasien" AF juga dapat merupakan tampilan a$al dari perikarditis akut dan jarang pada tumor jantung seperti miksoma atrial" Aritmia jantung lain seperti sindroma 0olff ,arkinson 0hite dapat berhubungan dengan AF" *al yang menguntungkan adalah apabila dilakukan tindakan ablasi pada jalur
,age / 14
2011
aksesori ekstranodal yang menjadi penyebab pada sindroma ini, akan mengeliminasi AF pada 4.= kasus" Aritmia lain yang berhubungan dengan AF misalnya takikardia atrial, A)&RA ( Atrio Ventricular Nodal Reentrant Tachycardia ) dan bradiaritmia seperti si!k sinus syndrome dan gangguan fungsi sinus node lainnya"
1,6
AF juga dapat timbul sehubungan dengan penyakit sistemik nonkardiak" Bisalnya pada hipertensi sistemik nonkardiak pada hipertensi sistemik ditemukan 67= dan diabetes melitus 1.= dari pasien AF" ?emikian pula pada beberapa keadaan lain seperti penyakit paru obstruksif kronik dan emboli paru akut" Aetapi pada sekitar 5= pasien AF tidak dapat ditemukan penyebabnya, atau disebut dengan lone AF" >one AF ini dikatakan tidak berhubungan dengan resiko tromboemboli yang tinggi pada kelompok usia muda, tetapi bila terjadi pada kelompok usia lanjut resiko ini tetap akan meningkat"
1,6
Cntuk mengetahui kondisi yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian AF tersebut harus di!ari kondisi yang berhubungan dengan kelainan jantung maupun kelainan diluar jantung" (ondisi-kondisi yang berhubungan dengan kejadian AF dibagi bersadarkan :
1,6
III.3.1 Penyaki Jan !n" yan" Be#$!%!n"an &en"an AF ' ,enyakit Jantung (oroner (ardiomiopati ?ilatasi (ardiomiopati *ipertrofik ,enyakit (atup Jantung : reumatik maupun non-reumatik Aritmia jantung : takikardia atrial, fluter atrial, A)&RA, sindrom 0,0, si!k sinus syndrome
,age / .
2011
,erikarditis III.3.2 Penyaki &i (!a# Jan !n" yan" Be#$!%!n"an &en"an AF ' *ipertensi sistemik ?iabetes melitus *ipertiroidisme ,enyakit paru : penyakit paru obstruktif kronik, hipertensi pulmonal primer, emboli paru akut &eurogenik : sistem saraf autonom dapat men!etuskan AF pada pasien yang sensiti%e melalui peniggian tonus %agal atau adrenergik"
III.) KLASIFIKASI
#erdasarkan ada tidaknya penyakit jantung yang mendasari
5
,rimer : #ila tidak ditemukan kelainan struktur jantung dan kelainan sistemik yang dapat menimbulkan aritmia
+ekunder : #ila tidak ditemukan kelainan struktur jantung tetapi ada kelainan sitemik yang dapat menimbulkan aritmia
#ila AF berlangsung kurang dari 8 hari, berhenti dengan sendirinya tanpa inter%ensi pengobatan atau tindakan apapun
,age / 1
2011
,ersisten : #ila AF menetap lebih dari 69 jam, hanya dapat berhenti dengan inter%ensi pengobatan atau tindakan
,ermanen : #ila AF berlangsung lebih dari 8 hari, dengan inter%ensi pengobatan AF tetap tidak berubah
Akut bila timbul kurang dari 69 jam (ronik bila timbul lebih dari 69 jam
III.* PATOFISIOLOGI
Akti%asi
fokal
pulmonalis
Multiple wavelet reentry timbulnya gelombang yang menetap
dari depolarisasi atrial atau wavelets yang dipi!u oleh depolarisasi atrial premature atau akti%itas aritmogenik dari fokus yang ter!etus se!ara !epat"
1, 6
2ambar " +umber : #uku Ajar 'lmu ,enyakit ?alam" Aahun ..-
Bekanisme fibrilasi atrium identik dengan mekanisme fibrilasi %entrikel ke!uali bila prosesnya ternyata hanya di massa otot atrium dan
,age /
2011
bukan di massa otot %entrikel" ,enyebab yang sering menimbulkan fibrilasi atrium adalah pembesaran atrium akibat lesi katup jantung yang men!egah atrium mengosongkan isinya se!ara adekuat ke dalam %entrikel, atau akibat kegagalan %entrikel dengan pembendungan darah yang banyak di dalam atrium" ?inding atrium yang berdilatasi akan menyediakan kondisi yang tepat untuk sebuah jalur konduksi yang panjang demikian juga konduksi lambat, yang keduanya merupakan faktor predisposisi bagi fibrilasi atrium"
III.+ DIAGNOSIS AF dapat simptomatik dapat pula asimptomatik" 2ejala-gejala AF sangat ber%ariasi tergantung dari ke!epatan laju irama %entrikel, lamanya AF, penyakti yang mendasarinya" +ebagian mengeluh berdebar-debar, sakit dada terutama saat berakti%itas, sesak npas, !epat lelah, sinkop atau gejala tromboemboli" AF dapat men!etuskan gejala iskemik pada AF dengan dasar penyakit jantung koroner" Fungsi kontraksi atrial yang sangat berkurangpada AF akan menurunkan !urah jantung dan dapat menyebabkan terjadi gagal jantung kongestif pada pasien dengan disfungsi %entrikel kiri"
1, 6 , 8, 9
Anamnesis :1
?apat
diketahui (
tipe
AF
dengan
mengetahui
lamanya persisten,
timbulnya permanen )
episode
pertama,
paroksismal,
Benentukan beratnya gejala yang menyertai : berdebardebar, lemah, sesak nafas terutama saat berakti%itas, pusing, gejala yang menunjukkan adanya iskemia atau gagal jantung kongestif
,age / 5
2011
regularitasnya, tekanan darah Aekanan %ena jugularis Ronki pada paru menunjukkan kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif 'rama gallop +5 pada auskultasi jantung menunjukan
kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif, terdapat bising pada auskultasi kemungkinan adanya penyakit katup jantung *epatomegali : kemungkinan terdapat gagal jantung kanan 1dema perifer : kemungkinan terdapat gagal jantung
kongestif
Laboratorium : hematokrit ( anemia ), A+* ( penyakit gondok ), enDim jantung bila di!urigai terdapat iskemia jantung"
1
Pemeriksaan EKG : dapat diketahui antara lain irama ( %erifikasi AF ), hipertrofi %entrikel kiri" ,re-eksitasi %entrikel kiri, sindroma preeksitasi ( sindroma 0,0 ), identifikasi adanya iskemia"
1
Foto Rontgen Toraks : 2ambaran emboli paru, pneumonia, ,,E(, kor pulmonal" 1 Ekokardiografi untuk melihat antara lain kelainan katup, ukuran dari atrium dan %entrikel, hipertrofi %entrikel kiri, fungsi %entrikel kiri, obstruksi outflo$ dan A11 ( Trans Esophago Echocardiography ) untuk melihat trombus di atrium kiri" 1
,age / 6
2011
Pemeriksaan Fungsi Tiroid. Airotoksikosis" ,ada AF episode pertama bila laju irama %entrikel sulit dikontrol" 1
Uji latih : identifikasi iskemia jantung, menentukan adekuasi dari kontrol laju irama jantung" 1
,emeriksaan lain yang mungkin diperlukan adalah holter monitoring studi elektrofisiolagi" 1
III., PENATALAKSAAN Aujuan yang ingin di!apai dalam penatalaksanaan AF adalah mengembalikan ke irama sinus, mengontrol laju irama %entrikel dan pen!egahan komplikasi tromboemboli" ?alam penatalaksanaan AF perlu diperhatikan apakah pada pasien tersebut dapat dilakukan kon%ersi ke irama sinus atau !ukup dengan pengontrolan laju irama %entrikel" ,ada pasien yang masih dapat dikembalikan ke irama sinus perlu segera dilakukan kon%ersi, dengan
1
sedangkan
pada
AF laju
permanen irama
sedikit
sekali harus
kemungkinan atau tidak mungkin dikembalikan ke irama sinus, alternatif pengobatan menurunkan %entrikel dipertimbangkan"
,age / 7
2011
III.,.1 Ka#&i-.e#/i ,engembalian ke irama sinus pada AF akan mengurangi gejala, memperbaiki hemodinamik, menigkatkan kemampuan latihan, men!egah remodeling elektroanatomi dan memperbaiki fungsi atrium" (ardio%ersi dapat dilakukan se!ara elektrik atau farmakologis" (ardio%ersi farmakologis kurang efektif dibandingkan dengan kardio%ersi elektrik" Resiko tromboemboli atau stroke emboli tidak berbeda antar kardio%ersi elektrik dan farmakologi sehingga rekomendasi pemberian antikoagulan sama pada keduanya" Tabel
1, 15
,asien AF dengan hemodinamik yang stabil akibat laju irama %entrikel yang !epat disertai tanda iskemia, hipotensi, sinkop perlu segera dilakukan kardio%ersi elektrik" (ardio%ersi elektrik dimulai dengan ..
1,
Joule" #ila tidak berhasil dapat dinaikkan menjadi 5.. Joule" ,asien dipuasakan dan dilakukan anestesi dengan obat anestesi kerja pendek"
1
III.,.2 Te#a0i A%(a/i (ateter ablasi merupakan pilihan terapi bagi orang-orang yang tidak dapat mentolerir obat-obatan atau bila gagal mempertahankan irama jantung normal"
1.
2011
+ebuah alat pa!u jantung adalah alat yang mengangkut impuls listrik ke otot jantung untuk memepertahankan denyut jantung yang adekuat" Alat pa!u jantung yang ditanamkan pada pasien dengan AF yang memiliki detak jantung yang lambat" ,ada alat pa!u jantung tersebut memiliki generator denyut dan penyalur yang mengirimkan impuls dari generator denyut ke otot jantung serta merasakan akti%itas listrik jantung" III.,.) Te#a0i Pe1%e&a$an ,asien dengan AF kronis tidak berkurang dengan pengobatan atau pasien yang memiliki kondisi lain yang memerlukan operasi jantung dapat menjadi kandidat untuk terapi pembedahan" +elama prosedur BaDe serangkaian potongan tepat dibuat dikanan dan kiri atrium untuk membatasi impuls listrik ke jalur yang ditetapkan untuk men!apai nodus A)"
1., 1 1.
,embedahan %ena pulmonalis merupakan modifikasi dari prosedur BaDe dimana ahli bedah menggunakan sumber energi alternatif untuk men!iptakan lesi" +umber energy alternati%e yang digunakan selama operasi %ena pulmonalis meliputi radio frekuensi, kriotermi, mi!ro$a%e, laser" Aujuan dari keempat sumber energi tersebut adalah utnuk mengahasilkan lesi dan akhirnya jaringan parut untuk memblokir impuls listrik yang abnormal dan untuk memi!u konduksi yang normal dari impuls listrik melalui jalur yang seharusnya"
1.
An ia#i 1ia Un !k
AF yang berlangsung lebih dari 5 bulan merupakan salah satu prediktor terjadinya rekurensi" Ebat antiartimia yang sering dipergunakan untuk mempertahankan irama sinus :
1
,age / 8
2011
Aakikardi %entri!ular, gagal jantung kongestif, konduksi nodal A) berubah (kon%ersi menjadi fluter atrial) -..-17.. mg Aorsade de pointes, keluhan sal !erna, konduksi nodal A) berubah 6.-5 . mg Aorsade de pointes, gagal jantung kongestif, bradikardia, penyakit paru bronkospastik yang merupakan eksaserbasi dari obstruksi kronik, bradikardia +umber : #uku Ajar 'lmu ,enyakit ?alam" ..-
III.,.+ Pen"-n #-(an La8! I#a1a Ven #ike( Ebat-obat yang sering dipergunakan untuk mengontrol laju irama %entrikel adalah digoksin, antagonis kalsium ( %erapamil, diltiaDem ) dan penyekat beta" >aju irama yang dianggap terkontrol adalah di antara -.9. F3menit pada saat istirahat dan 4.-117 F3menit pada saat akti%itas"
1
III.9 ALGORIT6E PENATALAKSANAAN AF ?alam penatalaksanaan AF perlu diketahui apakah AF tersebut paroksismal, persisten atau permanen" *al tersebut penting untuk penatalaksanaan selanjutnya apakah perlu dilakukan kardio%ersi atau !ukup dengan pengendalian laju irama %entrikel"
1
,age / 9
2011
2ambar -" +umber : #uku Ajar 'lmu ,enyakit ?alam" Aahun ..-
2ambar 8" +umber : #uku Ajar 'lmu ,enyakit ?alam" Aahun ..-
,age / 4
2011
2ambar 9" +umber : #uku Ajar 'lmu ,enyakit ?alam" Aahun ..-
III.: KO6PLIKASI AF dapat mengakibatkan terjadi beberapa komplikasi yang dapat meningkatkan angka morbiditas maupun mortalitas" ,ada pasien dengan sindroma 0,0 dan konduksi yang !epat melalui jalur ekstranodal yang memintas nodus atrio%entrikular, dimana pada saat terjadi AF disertai preeksitasi %entrikular, dapat berubah menjadi fibrilasi %entrikel dan menyebabkan kematian mendadak" ,ada keadaan seperi ini ablasi dengan radiofrekuensi sangat dianjurkan" AF yang disertai dengan laju irama %entrikel yang !epat serta berhubungan dengan keadaan obstruksi jalur keluar dari %entrikel atau terdapat dan stenosis mitral, keadaan dapat klinis" menyebabkan terjadinya hipotensi perubahan
#eberapa komplikasi lain dapat terjadi pada flutter atrial dengan laju irama %entrikel yang !epat" >aju %entrikel yang !epat ini bila tidak terkontrol dapat menyebabkan kardiomiopati akibat takikardia persisten" ?iantara komplikasi yang paling sering mun!ul dan membahayakan adalah tromboemboli, terutama stroke"
1,6
,age / 5.
2011
Ri/k Fa4 -#/ ,rior stroke or A'A *istory of hypertension *eart failure and3or redu!ed left %entri!ular fun!tion Ad%an!ed age ?iabetes Ioronary artery disease
#eberapa keadaan yang berhubungan dengan resiko tinggi terjadinya stroke pada pasien dengan fibrilasi atrial adalah : Csia G -7 tahun *ipertensi ,enyakit Jantung Reumatik Ri$ayat stroke sebelumnya atau A'A ( Aransient 's!hemi! Atta!k ) ?iabetes melitus 2agal Jantung (ongestif (arakteristik gambaran A11 : Aerdapat gambaran kontras e!ho spontan di atrium kiri >eft atrial appendage %ilo$!ity H . !m3dt Atheroma aorti! kompleks
,age / 51
2011
III.10 PROGNOSIS ,enelitian epidemiologi telah menunjukan bah$a pasien dengan irama sinus hidup lebih lama dibandingkan dengan seseorang kelainan atrium" ,enelitian juga menunjukkan penggunaan antikoagulan dan pengontrolan se!ara rutin bertuuan untuk asimtomatik pada pasien usia lanjut" *asil penelitian tersebut menunjukan bah$a terapi medis yang ditujukan untuk mengendalikan irama jantung tidak menghasilkan keuntungan keberhasilan dibandingkan dengan terapi kontrol rate dan antikoagulan"4 Aerapi AF se!ara keseluruhan memberikan prognosis yang lebih baik pada kejadian tromboemboli terutama stroke" AF dapat men!etuskan takikardi !ardiomiopati bila tidak terkontrol dengan baik" Aerbentuknya AF dapat menyebabkan gagal jantung pada indi%idu yang bergantung pada komponen atrium dari cardiac output dimana pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan pada pasien dengan penyakit katup jantung termasuk dalam resiko tingi akan terjadinya gagal jantung saat terjadi AF"
4
,age / 5
2011
BAB IV KESI6PULAN
Fibrilasi atrial ( AF ) merupakan aritmia yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan paling sering menjadi penyebab seorang harus menjalani pera$atan di rumah sakit" 0alaupun bukan merupakan keadaan yang mengan!am ji$a se!ara langsung, tetapi AF berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas" +e!ara klinis fibrilasi atrial praktis tidak dapat dideteksi" Fibrilasi atrium diketahui dari gambaran elektrokardiogram ( 1(2 )" ,emeriksaan 1(2 dapat dilakukan pada saat menjalani general !he!k-up maupun pada saat sakit tertentu yang prosedur pemeriksaannya memerlukan pemeriksaan 1(2" ,ada setiap penderita fibrilasi atrial perlu diberitahukan tentang kondisi jantungnya sekaligus program pengobatan dan tujuan program tadi" Pen*akit +antung *ang ,erhubungan dengan AF : ,enyakit Jantung (oroner, (ardiomiopati ?ilatasi, (ardiomiopati
2011
Pen*akit di luar +antung *ang ,erhubungan dengan AF : *ipertensi sistemik, ?iabetes mellitus, *ipertiroidisme, ,enyakit paru, &eurogenik 1%aluasi klinik pada pasien AF meliputi Anamnesis, ,emeriksaan Fisik, >aboratorium, ,emeriksaan 1(2 , Foto Rontgen Aoraks, 1kokardiografi , ,emeriksaan Fungsi Airoid, Cji latih
PENATALAKSAAN +etiap usaha dan !ara harus dilakukan untuk men!apai efektifitas terapi, terutama pada pasien-pasien yang mengalami gejala yang berhubungan dengan fibrilasi atrium" ,emantauan holter selama 6 jam atau tes treatmil dapat menyokong e%aluasi %ariabilitas jantung" Aerapi terkontrol dapat dilihat dari hate rate -.-9. beat3menit pada saat istirahat dan 4.-17. beat3menit pada latuhan sedang" Cntuk !ara men!apai ini dapat dilakukan upaya medikasi bloking A) node pada pasien-pasien dengan ri$ayat fibrilasi atrium" #eta blo!ker oral, kalsium !hannel blo!ker non dihiropiridin dan digoksin biasanya efektif" ?igoksin efektif pada pasien terutama dengan gagal jantung namun dibutuhkan monitoring ketat dari kadar obat dan fungsi ginjal" ,ada keberadaan kardiomiopati takikardi atau rate %entri!ular yang tidak adekuat selain obat, dapat dipertimbangkan pemasangan implant A) node dan pa!emaker" (ombinasi dari pengobatan, !ontohnya beta blo!ker dan digoksin lebih baik dibandingkan dengan pengobatan obat tunggal pada beberapa pasien" Amilodaron dapat mengontrol rate %entrikel tapi disatu sisi obat antiaritmia dapat men!etuskan fibrilasi atrium dalam bentuk flutter atrial
,age / 56
2011
lambat yang dapat ter!etus 1:1 dari atrium ke %entrikel" Aerapi dengan obat kelas 'I dapat menjaga ke efektifan kontrol A) node sangat penting pada banyak pasien"
4
DAFTAR PUSTAKA
..-" #uku Ajar 'lmu ,enyakit ?alam" Jilid '''" 1disi ')" F(C'" Jakarta, *al 1758-6
" 2uyton, Arthur I and *all J1" 1448" #uku Ajar Fisiologi (edokteran"
..8" ,anduan ,elayanan Bedik ?epartemen ,enyakit ?alam" R+C, ?R Iipto Bangunkusumo" Jakarta, *al -6-7
1- -6
,age / 57
2011
7" 'smudiati, >ily R" 144-" #uku Ajar (ardiologi" F(C'" Jakarta" *al
88-
181
9" Bansjoer A" 1444" (apita +elekta (edokteran" Jilid '" 1disi ketiga"
11" +o%ari Ali A, (o!heril Abraham 2" Fibrilasi Atrium, ?iagnosis dan
Bitral dan )al%uloplasti #alon Bitral" Aersedia di http:33$$$"perki"!om" ?iakses tanggal 17 &o%ember ..4"
,age / 5-
2011
,age / 58