You are on page 1of 2

Abstract

Ade Nurmasita. 2013. Study of Slope Mass Rating (SMR) and Rock Mass Rating (RMR), Sidamulih Village Region, Pangandaran, Ciamis.

Sidamulih, Pagergunung, and Sidomulyo Village in Ciamis District, West Java Province are an area with hills and highlands. According to regional map, the area belongs in the Jampang Formation and Pamutuan Formation where a complex geology structure occurs. Simanjuntak and Saryono (1992) in Regional Geology Map explain that the study area consist of Tertiary and Quartenary sediments, these rocks are clastic sediments, volcanic rocks, and carbonate rocks with cross-cutting relationship. The study about SMR and RMR will discuss specifically about the quality of rocks in the area, where the analysis of the study will be beneficial in land use for construction. Generally, SMR is an application in RMR value to estimate the angle of slope, while RMR is a rock mass weighting. According to Bineawski (1984) there are several parameters to classify RMR, intact rock strength, rock quality designation (RQD), spaced in fractures, fracture condition, and groundwater. The results in those parameters are five (5) classifications, very poor, poor, moderate, well, and very well. Based on the conducted study, RQD value interpreted in the area is approximately 70%, and the RMR value is 13, which on the classification will fall under the very poor classification. For the value of SMR according to Laubscher (1975), the study area has a slope angle of 30 - 35.

Keywords: Rock Mass Rating; Slope Mass Rating; Jampang Formation; Ciamis; West Java.

Abstrak

Ade Nurmasita. 2013. Penelitian SMR (Slope Mass Rating) dan RMR (Rock Mass Rating) daerah Desa Sidamulih, Pangandaran, Ciamis.

Desa Sidamulih, Desa Pagergunung, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Secara regional daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Jampang dan Formasi

Pamutuan dimana berkembang struktur geologi yang cukup kompleks. Simanjuntak dan Saryono (1992), dalam Peta Geologi Regional mengemukakan bahwa daerah penelitian terdiri dari batuan sedimen Tersier hingga Kuarter, batuan ini terdiri dari perselingan batuan sedimen klastika, batuan hasil gunung api dan batuan karbonat. Penelitian mengenai SMR dan RMR akan membahas mengenai kualitas batuan yang ada pada daerah penelitian secara lebih spesifik, dimana hasil analisis dari penelitian ini akan berguna dalam penentuan tata guna wilayah untuk pembangunan. Secara umum, SMR merupakan penerapan nilai RMR untuk memperkirakan sudut kemiringan lereng pengupasan, sedangkan RMR merupakan pembobotan massa batuan. Menurut Bineawski (1984) terdapat beberapa parameter RMR untuk menentukan klasifikasinya, yaitu kekuatan batuan utuh, RQD (Rock Quality Designation), spasi rekahan, kondisi rekahan, dan air tanah. Hasil dari parameter tersebut adalah lima (5) klasifikasi yaitu sangat buruk, buruk, sedang, baik, dan sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, interpretasi nilai RQD pada lokasi penelitian adalah sekitar 70%, dan nilai RMR yang didapat adalah 13 dimana pada klasifikasi RMR termasuk kepada klasifikasi sangat buruk. Untuk nilai SMR menurut Laubscher (1975) maka daerah penelitian memiliki kemiringan sudut lereng berkisar 30 - 35.

Kata Kunci : Rock Mass Rating; Slope Mass Rating; Formasi Jampang; Ciamis; Jawa Barat.

You might also like