Professional Documents
Culture Documents
PRESKA
2.
3.
Semen sebagai luting Semen sebagai basis Semen sebagai linear dan vanirs
PRESKA
Pada abad ke 20,material yang dapat digunakan dalam menempelkan protesa pada gigi hanya semen,oleh karena itu seng oksida eugenols memperbaiki protesa dengan
Namun menjelang akhir abad ke 20,mulai bermunculan variasivariasi material kedokteran gigi yang bersifat adhesif.
Basis adalah lapisan semen yang ditempatkan di bawah restorasi permanen untuk memacu perbaikan dari pulpa yang rusak dan melindunginya dari kerusakan. Kerusakan itu bisa dari thermal shock bila gigi direstorasi dengan bahan logam dan kerusakan karena iritasi kimia. Basis berfungsi menahan tekanan selama proses kondensasi serta dapat member bentuk yang structural bagi kavitas (Ricardo. 2004).
SYARAT SEMEN KG
SARI
1.
2. 3. 4.
5.
6.
7.
Bakteriostatik Tidak mengurangi sensitivitas dentin Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai dengan kebutuhan)
3.
2. 3.
Tidak mengiritasi pulpa dan dapat merangsang pembentukan dentin sekunder. Memiliki Compresive strenght yang tinggi Solubility yang rendah/Kekentalan yang cukup baik.
MACAM-MACAM SEMEN
(Baum, 1997)
(Anusavice, 2004)
Di dalam pencairan bahan semen adhesif yang dapat mengikat kuat dengan struktur gigi, seng polikarboksilat adalah system semen pertama yang memiliki ikatan adhesif dengan struktur gigi.
4. SEMEN SILIKAT
Semen Silikat dibuat dengan mencampur powder yang terbuat dari alumino Fluoro-Silikat glass dengan liquid 37% asam fosfat. Campuran cairan semen ini sama dengan semen Seng fosfat, bagaimanapun, penggunaan utama dalam kedokteran gigi adalah sebagai material yang sewarna dengan gigi.
(Martin S. 2011)
5. SEMEN SILIKOFOSFAT
Semen silikofosfat merupakan salah satu semen yang sanggup melepas ion (Ion Leachenable Glass), khususnya fluoride yang mampu mencegah terbentuknya karies sekunder, hal ini yang membuat semen silikofosfat masih di pergunakan di kedoteran gigi. Semen ini merupakan hybrid, kombinasi dari bubuk semen zink fosfat dengan semen silikat dan sering disebut dengan semen silikofosfat
Semen Ionomer Kaca merupakan salah satu bahan restorasi plastis di bidang kedokteran gigi yang perkembangannya paling menarik, bahan ini ditemukan oleh Wilson dan kenk tahun 1972 sebagai bahan pertama yang paling praktis, sewarna dengan gigi dan beradhesi secara kimiawi walaupun versi awalnya tidak baik dan alaur dalam cairan mulut
7. KALSIUM HIDROKSIDA
Kalsium hidroksida merupakan basis semen saluran akar yang diyakini memiliki beberapa keunggulan dalam hal dapat terjadi efek terapi yang dapat merangsang terbentuknya jaringan keras gigi Kalsium hidroksida dapat merangsang penutupan biologis pada daerah apikal sehingga menghasilkan penutupan apeks yang lebih dapat meningkatkan keberhasilan perawatan
TUMPATAN SEMENTARA
Dipakai pada caries profunda dimana caries sudah dekat sekali dengan atap pulpa maka sterilisasi cavity tidak hanya dilakukan secara mechanis saja. Untuk ini harus dilakukan sterilisasi chemis dengan memakai obat-obatan kemudian cavity atasnya ditutup dengan tumpatan sementara 2. Dipakai untuk menutup cavity selama tumpatan cor-coran belum selesai. (Anusavice, 2003).
1.
1. Fletcher
Adalah suatu bahan tumpatan sementara yang terdiri atas powder dan liquid. Powder (Zn Sulfat, Zn Oxyde, Mastix) Liquid (Alkohol, Aquades)
2. Guttap Adalah suatu bahan tunpatan sementara yang terbentuk dari karet yang tidak difulkanisir. Memakainya yaitu dengan memanaskan di atas api (spirtus brander) setelah ujungnya lunak diletakkan di atas glass plaat dan dipotong plastic filling instrument dimasukkan cavity. Guttap lebih kuat daripada fletcher (Anusavice, 2003).
3. Zinc Phosphat Cement Selain dapat dipakai sebagai tumpatan sementara, pemakaian yang umum adalah sebagai basis tumpatan dan juga untuk melekatkan pekerjaan logam pada gigi (misalnya inlay).
KOMPOSISI KIMIA
Powder Zn O Mg O Si O2 Bi2O3 BaO,Ba SO4 Ca O
Cara mencampur : reaksi antara powder dan liquid merupakan reaksi yang exothermis artinya pada saat dicampur akan keluar panas. Powder diaduk sedikit demi sedikit tadi agar panas yang terjadi diisap oleh glass plaat. Konsistensi yang baik ialah bilamana campuran tadi disatukan di spatel tidak lagi mengalir/ bergerak perlahanlahan tapi juga tidak terlalu keras. Kemudian semen dimasukkan ke dalam cavity dengan memakai plastic filling instrument dan ditekan dengan semen stopper. Semua alat-alat yang dipakai harus yang stainless steel (Anusavice, 2003).
4. Zink Oksida Eugenol A. Fungsi : Bahan perekat sementara dan permanen restorasi, digunakan sebagai tambalan sementara, sebagai bahan pelapik, bahan pengisi saluran akar, pembalut periodontal dan pada perawatan pulpotomi, restorasi sementara dan menengah (Anusavice, 2003).
KLASIFIKASI
Type I : semen sementara Type II : semen permanen Type III : restorasi sementara dan basis penahan panas Type IV : pelapik kavitas
(Anusavice, 2003)
Kekurangan dan Kelebihan : Kekurangan : Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan Kelebihan : daya antibakteri kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro memberikan perlindungan terhadap pulpa (Anusavice, 2003). Sifat : PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental yang paling sedikit mengiritasi. Kekuatan semen OSE tergantung pada tujuan kegunaaan dan pada formula yang dirancang untuk tujuan tertentu (Anusavice, 2003).
Kelebihan:
Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh) Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat memegang bahan tambal (Anusavice, 2003).
Kekurangan : Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham) Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain (Anusavice, 2003).
RESIN KOMPOSIT
Resin komposit adalah bahan tambal sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer dan ditambahkan dengan partikel anorganik sebagai penguat. Bahan tambal ini umumnya mengalami reaksi pengerasan dengan bantuan sinar (sinar UV, atau bisa juga dengan visible light) (Anusavice, 2003).
Kelebihan :
1. Estetik Cosmetic dentistry 2. Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada keraguan bahwa bahan tambal resin komposit tidak cukup kuat untuk digunakan pada gigi geraham di mana tekanan kunyah di daerah tersebut paling besar, namun bahan tambal ini terus menerus mengalami perkembangan sehingga kini cukup dapat diandalkan untuk menambal gigi geraham meskipun kekuatannya masih tetap di bawah amalgam.
Kekurangan 1. Keterampilan 2. Suasana mulut kering 3. Kebocoran tambalan Karies sekunder 4. Menyerap zat warna
bakteri penetrasi
1.
Komposisi terdiri dari powder seng oksida 90% dan magnesium 10% dan asam phorporie, garam logam dan air sebagai liquid.
2. Semen Silikat
Campuran dari powder Silika (SiO2), Alumina (Al2O3), senyawa fluorida, beberapa garam kalsium dengan liquid phosphoric acid.
5. Semen polikarboksilat
Cairannya adalah larutan air dari asam poliakrilat. Konsentrasi asam dapat bervariasi di antara satu semen dengan semen lainnya tetapi biasanya sekitar 40%. Bubuknya mengandung Zink-Oksida dengan sejumlah Magnesium Oksida.
6. Resin Modified Glass Ionomer Powder - Ion leachable fluoro amino silikat glass partikel - Initiator for light curing Liquid - Air - Asam poli akrilikdengan metakrilat - Monomer hidroksiatil metakrilat
powder: Zinc oxide 69,0% White rosin 29,3% Zinc stearate 1,0% Zinc acetate 0,7% Magnesium oxide
85,0% 15,0%
4. Semen Silikofosfat
Liquid: - Asam fosfat (phosporic acid) - Seng dan aluminium salt Air
7. GIC / SIK
- Terdiri dari kuarsa (SiO2), alumina, aluminium fluorida, kalsium fluorida, natrium fluorida, kriolit, dan aluminium fosfat. Untuk memberikan sifat radiopak maka ditambahkan lantanum oksida dan stronsium oksida. - Larutan asam poliakrilat - Mengandung 40-50% larutan 2:1 kopolimer asam akrilik asam itakonik atau kopolimer asam maleik/asam akrilik.
8. Kalsium Hidroxide Base pasta CALCIUM TUNGSTATE, TRIBASIC CALCIUM PHOSPHATE DAN ZINC OXIDE DLM GLYCOL SALICYLATE Katalis pasta CALCIUM HYDROXIDE, ZINC OXIDE DAN ZINC STEARAT DLM ETHYLENE TOLUEN SULFONAMIDE
9. Resin komposit
1. bahan utama / matriks resin 2. filler 3. coupling agent 4. bahan penghambat polimerisasi 5. penyerap ultraviolet (UV) 6. opacifiers 7. pigmen warna
KARAKTERISTIK
KEKENTALAN
Konsistensi dari semen dapat ditentukan dengan mengukur kekentalan. Peningkatan akan suhu dan waktu telah menunjukkan peningkatan kekentalan atau viskositas dari beberapa jenis semen.
SETTING TIME
Setting time merupakan waktu yang dibutuhkan mulai dari pengadukan hingga semen menjadi keras. Sedangkan working time adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsistensi luting atau perekatan. Standar setting time menurut. ANSI/ADA spesifikasi no 96, konsistensi perekatan / luting berkisar pada 2,5 menit hingga 8 menit pada suhu tubuh (37 derajat Celcius) dengan 60-90 detik pertama merupakan lama waktu yang dibutuhkan untuk pencampuran semen.
KEKUATAN
ANSI/ADA spesifikasi no 96 menetapkan bahwa standar konsistensi luting dari semen kedokteran gigi harus menunjukkan minimum 24 jam compressive strength sebesar 70 Mpa.
KELARUTAN
Kelarutan dalam air dan cairan dalam mulut juga merupakan suatu faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam properti semen. Pada umumnya, water based cement memiliki kelarutan dalam air dan cairan dalam mulut lebih tinggi dibandingkan resin atau oil based cements.
ZINK FOSFAT
Solubility dan Disintegrasi Semen ini dapat larut dalam cairan mulut (terutama dalam suasana asam). Compressive strenght Jika semen zink fosfat dimanipulasi dengan tepat maka akan memiliki compressive strength sampai dengan 104 MPa dan diametral telsile strength-nya sekitar 5,5 MPa. Modulus elastisitas zink fosfat semen sekitar 13,7 MPa.
Retensi Setting semen zink fosfat tidak melibatkan reaksi apapun dengan jaringan keras sekelilingnya ataupun dengan bahan restorasi.
Keasaman Karena adanya asam fosfor maka keasaman semen ini cukup tinggi terutama pada saat pertama kali diletakkan pada gigi.
Keasaman PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental dianjurkan untuk dipakai pada cavitas dalam yang dekat dengan pulpa Retensi semen ini tidak bereaksi terhadap enamel dan dentin.
SEMEN SILIKOFOSFAT
Compressive strength tinggi antara 140 170 Mpa atau 20.000 25.000 psi yang akan dicapai setelah 24 jam. Tensile strength rendah antara 8 13 Mpa, menyebabkan semen ini punya sifat rapuh Sifat adhesif silikofosfat tidak mempunyai perlekatkan atau ikatan dengan enamel dan dentin tapi merekat antara kekasaran permukaan kavitas dengan bahan restorasi ph semen ini sangat rendah pada awal pengaplikasian pada kavitas dan setelah 1 jam ph nya 4-5.
SEMEN SILIKAT
Warnanya sesuai dengan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi gigi anterior Tensil strenght kurang baik
Daya larut semen di dalam air memang rendah, namun mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat di atasnya Terikat secara kimiawi dengan struktur gigi karena adanya fluoride (kekuatan ikatan denngan email akan lebih besar daripada dengan dentin)
SEMEN POLIKARBOKSILAT
Compressive strength semen polikarboksilat sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada semen zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih tinggi. Isolator yang baik sehingga dapat melindungi dentin tindakan pengadukan dan penempatan dengan getaran akan menurangi kekentalan semen waktu pengerasan lebih pendek ketimbang seng fosfat yaitu sekitar 2,5 menit daya larut rendah pH cairan sekitar 1,7 tetapi dapat dinetralkan dengan cepat oleh bubuknya
Compressive dan tensile strength Secara umum bahan semen ionomer kaca modifikasi resin memiliki kekuatan compressive dan tensile strength yang lebih tinggi daripada semen ionomer kaca konvensional Flexural strength Flexural strength semen ionomer kaca modifikasi resin lebih besar dari semen ionomer kaca konvensional (Van Meerbeek dkk., 2001).
Sebagian besar penelitian histologi menunjukkan bahan GIC relatif biokompatibilitas terhadap rongga mulut. Compressive strenghnya 150 Mpa. Lebih rendah dari semen silikat. Tensil strengh 6,6 Mpa lebih tinggi dari silikat. Hardness 49 KHN lebih lunak dari silikat Semen ionomer kaca melekat dengan baik ke arah enamel dan dentin, perlekatan berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari semen ionome kaca. Sifat yang paling menonjol dari penggunaan semen ionomer kaca sebagai restorasi adalah kekuatannya terhadap fraktur daripada komposit.
Shear bond strength adalah ukuran untuk mengevaluasi besarnya ikatan bahan restorasi dengan struktur gigi. Shear bond strength semen ionomer kaca modifikasi resin lebih tinggi disebabkan karena semen ionomer kaca modifikasi resin memiliki cohesive strength yang lebih unggul Pelepasan Fluorida Pelepasan fluoride dari beberapa bahan semen ionomer kaca modifikasi resin setidaknya sama dengan bahan semen ionomer kaca konvensional, dengan penetrasi ke dalam dentin sekunder
Biokompatibilitas
Pengujian histopatologi mengungkapkan bahwa pulpa dapat menerima dengan baik penempatan semen ionomer kaca modifikasi resin
Seng Oksida Eugenol Kekurangan : mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan Kelebihan : daya antibakteri kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro memberikan perlindungan terhadap pulpa
Polikarboksilat Kelebihan : Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat Kekurangan : tidak sekaku semen fosfat modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat
Silikat Kelebihan : Warnanya sesuai ngan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi gigi anterior Kekurangan : kekuatan tensilnya kurang baik mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat di atasnya Seng Fosfat Kelebihan : Daya larut relatif rendah di dalam air Kekurangan : Keasamanan semen cukup tinggi
Ionomer Kaca KELEBIHAN : Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air Kemampuan berikatan dengan email dan dentin Memiliki angka retensi gigi Biokompabilitas Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan gigi) Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi. Bersifat adhesi. Tidak iritatif. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah karies lebih lanjut. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit. Daya larut yang rendah. Bersifat translusent atau tembus cahaya.
KEKURANGAN : Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar Tidak tahan terhadap keausan Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin Setelah restorasi butuh proteksi Kekerasan kurang baik Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan Dapat larut dalam asam dan air
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI SEMEN KG
CICI
SEMEN POLIKARBOKSILAT
INDIKASI 1. Sementasi 2. Basis 3. Lapik pelekat KONTRA-IDIKASI 1. Perawatan pulpa 2. Kasus pulpa gangren atau mati
SEMEN SILOKOFOSFAT
INDIKASI 1. Basis 2. Sementasi untuk mulut yang angka kariesnya tinggi KONTRA-INDIKASI Kasus pulpa gangren atau mati
KALSIUM HIDROKSIDA
INDIKASI 1. Pulpa yang tebuka dalam pulp capping dan pulpotomy 2. Leakage canal 3. Apexification, merangsang pembentukan apex 4. Membentuk jaringan keras gigi 5. Bahan tambalan sementara untuk infeksi saluran akar
ZINC POLYCARBOXYLATE
Aplikasi 1. penyemenan permanen restorasi logam 2. Basis 3. Penyemenan orthodontic brackets pada gigi
KALSIUM HIDROKSIDA
Aplikasi 1. Sebagai kaping pulpa langsung dan tidak langsung 2. Sebagai basis kekuatan rendah dibagian bawahnya restorasi silikat dan komposit untuk perlindungan pulpa 3. Untuk prosedur apeksifikasi pada gigi permanen muda yang pembentukan akarnya tidak lengkap.
TAHAP REAKSI PENGERASAN PADA GIC Secara garis besar terdapat tiga tahap dalam reaksi pengerasan semen ionomer kaca, yaitu sebagai berikut.
1. Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan lepasnya ion-ion dari partikel glass (kalsium, stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan polyacid (terbentuk cement sol) (Baum, 1997)
2. Gelation/hardening Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat pada polianion pada grup polikarboksilat.
4-10
menit setelah pencampuran terjadi pembentukan rantai kalsium (fragile & highly soluble inwater). 24 jam setelah pencampuran, maka alumunium akan terikat pada matriks semen dan membetuk rantai alumnium (strong & insoluble) (Baum, 1997). 3. Hydrationofsalt Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam matriks yang akan meningkatkan sifat fisik dari semen ionomer kaca (Baum, 1997).
Seng Fosfat
Rumus Kimia : (Zn3(PO4)24H2O)
Reaksi pengerasan : Ketika bubuk dicampur dengan cairan, asam fosfor berkontak dengan bubuk dan mengeluarkan ion-ion seng. Aluminium yang membentuk ikatan dengan asam fosfor bereaksi dengan seng menghasilkan gel seng alunimofosfat
Hasil analisis X-Ray Diffractometer (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM)
Polikarboksilat
Reaksi pengerasan meliputi pelarutan permukaan partikel oleh asam kemudian melepaskan ion seng, magnesium dan timah yang bereaksi dengan rantai karboksil dari rantai poliasam membentuk garam ikatan silang bketika mengeras.
Semen Silikat
Ketika bubuk dan cairan dicampur, permukaan partikel bubuk terpajan asam, dan melepaskan ion Kalsium, Aluminium dan Fluor. Ion logam berprespitasi sebagai ion fosfat yang membentuk matriks dengan garam fluoride.
Ambil serbuk 1 sendok takar peres, letakkan di atas paper pad. Untukmemperoleh takaran yang akurat, ketuk ringan botol powder pada telapaktangan. Jangan dikocok atau dibalik. Ukur cairan 1 tetes penuh, teteskan di dekat serbuk di atas paper pad.Pegang botol cairan secara vertical dan tekan ringan. Segera tuutpkembali botol yang telah digunakan. Satu bagian serbuk semen ditarik kea rah cairan. Aduk 1 bagian serbukdengan cairan selama 10 detik. Posisi spatula sejajar dengan permukaanglass lab. Masukkan 1 bagian serbuk sisanya ke dalam adukan. Aduk keseluruhan bahan dalam waktu 15-20 detik (total waktupengadukan 30 detik) hingga adonan menjadi kental, permukaan halusdan mengkilap/glossy.
NELIA
Satu bagian sermen di tarik kea rah liquid kemudian di aduk menggunakan spatulasemen dengan gerakan melingkar yang
Konsistensi: semakin kuat adonan semakin kuat hasil campuran Perbandingan: pada umumnya tidak dilakukan penimbangan
Cairan disimpan dalam botol yang tertutup rapat: hilangnya air dari cairan akan menurunkan pH dan memperlambat waktu setting.
semen.
Komposisi puder serupa dengan bahan semen lainnya (misalnya semen zinc oksid-eugenol), tetapi setiap puder hendaknya
dipergunakan hanya dengan cairan yang disiapkan untuknya agar terjamin waktu setting yang tepat dan sifat-sifat lainnya.
Semen ini dicampur dengan cara menambakan sejumlah liquid pada powder,sehingga diperoleh konsistensi yang kental dengan perbandingan dan 1/6 (satuanberat). Perbandingan ini akan mengahasilkan semen dengan sifat
Manipulasi : Fletcher
Powder dan liquid kita campur di atas glass plaat dengan semen spatel menghasilkan suatu campuran yang berbentuk adonan yang lama kelamaan akan mengeras. Memasukkannya dalam cavity dipakai plastis filling instrument (Anusavice, 2003)
Perbandingan antara powder semen dan liquid adalah 1,3 gram powder dengan 0,5 ml liquid. Powder dibagi menjadi beberapa bagian, pertama kita masukkan bagian yang kecil ke dalam liquid diaduk 10 detik. Bila terlalu encer ditambahkan lagi diaduk 15 detik dan seterusnya sampai kita dapatkan konsistensi yang kita kehendaki, maka campuran tadi disatukan (dikumpulkan) diaduk 15 detik lagi. Jumlah waktu mengaduk 1,5 menit.
NILTON
Mengaduknya dengan semen spatel/ glass plaat dengan circulair movement. Aplikasi semen paling lama 2 menit. Untuk menghindari melekatnya semen pada alat yang dipakai, alat tadi sebelumnya dicelup ke dalam alkohol (jangan sampai terlalu basah). Sebaiknya menggunakan alas aduk yang dingin agar dapat memperpanjang waktu kerja dan pengerasan (Anusavice, 2003).
Manipulasi : Semen seng fosfat Perbandingan antara powder semen dan liquid adalah 1,3 gram powder dengan 0,5 ml liquid. Powder dibagi menjadi beberapa bagian, pertama kita masukkan bagian yang kecil ke dalam liquid diaduk 10 detik. Bila terlalu encer ditambahkan lagi diaduk 15 detik dan seterusnya sampai kita dapatkan konsistensi yang kita kehendaki, maka campuran tadi disatukan (dikumpulkan) diaduk 15 detik lagi. Jumlah waktu mengaduk 1,5 menit. Mengaduknya dengan semen spatel/ glass plaat dengan circulair movement. Aplikasi semen paling lama 2 menit. Untuk menghindari melekatnya semen pada alat yang dipakai, alat tadi sebelumnya dicelup ke dalam alkohol (jangan sampai terlalu basah). Sebaiknya menggunakan alas aduk yang dingin agar dapat memperpanjang waktu kerja dan pengerasan (Anusavice, 2003).
MANIPULASI : SEMEN SENG POLIKARBOKSILAT STRUKTUR GIGI YANG DIREPARASI HARUS DIBERSIHKAN DENGAN PASTA PUMICE, DIBILAS DAN DIKERINGKAN, NAMUN JANGAN SAMPAI MENGALAMI DEHIDRASI. BUBUK DIGABUNGKAN KE CAIRAN YANG DIANJURKAN DALAM JUMLAH YANG BESAR DAN DIADUK DENGAN CEPAT SELAMA 3045 DETIK. RASIO BUBUK : CAIRAN YANG DIANJURKAN AKAN BERFARIASI TERGANTUNG MERKNYA, TETAPI UMUNYA BERKISAR ANTARA 1,25 1,5 GRAM/BUBUK PER 1 ML CAIRAN. SETELAH SEMEN MENGERAS KELEBIHAN SEMEN DAPAT DIBUANG
DENGAN MENCUNGKIL ATAU MEMATAHKAN SEMEN MENJAUH DARI TEPI RESTORASI.
Manipulasi : Semen seng polikarboksilat Struktur gigi yang direparasi harus dibersihkan dengan pasta pumice, dibilas dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami dehidrasi. Bubuk digabungkan ke cairan yang dianjurkan dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik. Rasio bubuk : cairan yang dianjurkan akan berfariasi tergantung merknya, tetapi umunya berkisar antara 1,25 1,5 gram/bubuk per 1 ml cairan. Setelah semen mengeras kelebihan semen dapat dibuang dengan mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi.
Manipulasi : Semen seng silikofosfat a. Manipulasi manual 1. rasio bubuk dan cairan 2,2 gr : 1 m l 2. tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang tebal dan dingin, juga menggunakan spatula dari bahan plastik atau cobalt chromium 3. pengadukan dilakukan dengan tehnik memutar (circular) selama 1 menit 4. bubuk dicampurakn kedalam cairan sedikit demi sedikit untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan dan baik b. Manipulasi mekanis 1. dengan menggunkan amalgamator 2. bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu wadah yang terpisah dengan sekat 3. sekat ini dapat hancur dengan adanya tekanan dari amalgamator 4. waktu pencampuran dapat disesuaikan dengan keinginan dan juga pada seng oksida eugenol pencampuran terjadi panas yang mengakibatkan waktu kerja berkurang
Manipulasi
: Ionomer kaca Struktur gigi yang direparasi harus dibersihkan dengan pasta pumice, dibilas dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami dehidrasi. Bubuk digabungkan ke cairan yang dianjurkan dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik. Rasio bubuk : cairan yang dianjurkan akan berfariasi tergantung merknya, tetapi umunya berkisar antara 1,25 1,5 gram/bubuk per 1 ml cairan. Setelah semen mengeras kelebihan semen dapat dibuang dengan mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi.
Kemudian diaduk dengan gerakan memutar menggunakan spatel. Hasil akhir semen yang telah set adalah heterogen terdiri dari inti partikel zinc oksida yang tidak bereaksi dikelilingi oleh lapisan zinc phosphat. Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran
Waktu kerja dan pengerasan dari sebuah produk komersial adalah sifat yang dikendalikan oleh proses pembuatannya.
a. Rasio Bubuk : Cairan Waktu kerja dan pengerasan dapat ditingkatkan dengan mengurangi rasio bubuk-cairan
b. Kecepatan Penggabungan bubuk Sejumlah bubuk yang secara bertahap dalam jumlah kecil dicampur ke dalam cairan akan menambah waktu kerja dan pengerasan
c. Waktu Pengadukan Operator yang memperpanjang waktu pengadukan akan menghancurkan matriks yang sedang terbentuk. d. Temperatur Alas Baik Metode yang paling efektif untuk mengendalikan waktu kerja dan pengerasan adalah mengatur temperature alas aduk.
e. Sifat fisik dan biologi Dua sifat fisik dari semen yang relevan untuk retensi protesa cekat adalah sifat mekanis dan daya kelarutannya SUMBER : - Annusavice, Kenneth J. 2003.Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.