You are on page 1of 5

Bab II Tinjauan Pustaka

1.1 Anatomi Tulang Tulang adalah jaringan hidup yang strukturnya dapat berubah bila mendapat tekanan. Seperti jaringan ikat lain, tulang terdiri atas sel-sel, serabut-serabut, dan matriks. Tulang bersifat keras oleh matriks ekstraselulernya mengalami kalsifikasi, dan mempunyai derajat elastisitas tertentu akibat adanya serabut-serabut organik. Tulang mempunyai fungsi protektif, misalnya tengkorak dan columna vertebralis melindungi otak dan medulla spinalis; sternum dan iga-iga melindungi visera rongga thorax dan abdomen bagian atas. Tulang berperan sebagai pengungkit seperti yang dapat dilihat pada tulang panjang ekstrimitas. Selain itu, tulang merupakan tempat penyimpanan utama untuk garam calcium. Sumsum tulang belakang yang berfungsi untuk membentuk sel-sel darah terdapat di dalam dan dilindungi tulang. Tulang terdiri atas dua bentuk, tulang kompakta dan tulang spongiosa. Tulang kompakta tampak sebagai masa yang padat; tulang spongiosa terdiri atas anyaman trabekula. Trabekula tersusun sedemikian rupa sehingga tahan akan tekanan dan tarikan yang mengenai tulang.

Gambar 1. Anatomi Tulang

1.1.1 Klasifikasi tulang Tulang dapat diklasifikasikan secara regional atau berdasarkan bentuk umumnya. Tulang dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk umumnya yaitu tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang irregular, dan tulang sesamoid. a. Tulang Panjang Tulang-tulang panjang ditemukan pada ekstremitas (contoh humerus, femur, ossa metacarpi, ossa metatarsal, dan phalanges). Panjangnya lebih besar dari lebarnya. Tulang ini mempunyai corpus berbentuk tubular, diaphysis, dan biasanya dijumpai epiphysis pada ujung-ujungnya. Selama masa pertumbuhan, diaphysis dipisahkan dari epiphysis oleh cartilage epiphysis. Bagian diaphysis yang terletak berdekatan dengan

cartilage diaphysis disebut metaphysis. Corpus mempunyai cavitas medullaris di bagian tengah yang berisi sumsum tulang (medulla ossium). Bagian luar corpus terdiri atas tulang kompakta yang diliputi oleh selubung jaringan ikat yaitu periosteum. Ujung-ujung tulang panjang terdiri atas tulang spongiosa yang dikelilingi oleh selapis tipis tulang kompakta. Facies articularis ujung-ujung tulang diliputi oleh cartilage hyalin. b. Tulang Pendek Tulang-tulang pendek ditemukan pada tangan dan kaki (contohnya os scaphoideum, os lunatum, talus, dan calcaneus). Bentuk tulang ini umumnya segiempat dan terdiri atas tulang spongiosa yang dikelilingi oleh selapis tipis tulang kompakta. Tulang-tulang pendek diliputi periosteum dan fascies articularis diliputi cartilage hyalin. c. Tulang Pipih Tulang pipih ditemukan pada tempurung kepala (contoh os frontale dan os parietale). Bagian dalam dan luar tulang ini terdiri atas lapisan tipis tulang kompakta disebut tabula,yang dipisahkanoleh selapis tulang spongiosa disebut diploe. Scapula termasuk di dalam kelompok tulang ini walaupun bentuknya irregular. d. Tulang Iregular Tulang-tulang irregular merupakan tulang yang tidak termasuk di dalam kelompok yang telah disebutkan di atas (contoh tulang tengkorak, tulang vertebrae, dan os coxae). Tulang in tersusun atas selapis tipis tulang kompakta di bagian luarnya dan bagian dalamnya dibentuk oleh tulang spongiosa. e. Tulang Sesamoid Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang ditemukan paada tendo-tendo tertentu, tempat terdapat pergeseran tendo pada permukaan tulang. Sebagian besar tulang sesamoid tertanam di dalam tendo dan permukaan bebasnya diliputi cartilage. Tulang sesamoid terbesar adalah patella, yang terdapat pada tendo musculus

quadriceps femoris. Fungsi tulang sesamoid adalah mengurangi friksi pada tendo dan merubah arah tarikan tendo.

1.1.2 Sumsum Tulang Susmsum tulang terdapat di dalam cavitas medullaris tulang panjang dan tulang pendek serta subtantioa spongiosa tulang pipih dan tulang irregular. Pada waktu lahir, semua sumsum tulang dalam tubuh berwarna merah dan hematopoeitik. Aktivitas pemebentukan darah lambat laun berkurang dengan bertambahnya usia, dan sumsum tulang merah (medulla ossium rubra) akan digantikan dengan sumsum tulang kuning (medulla ossium flava). Pada usia 7 tahun, sumsum kuning mulai tampak pada tulang-tulang distal ekstrimtias. Pergantian sumsum ini lambat laun bergerak kea rah proksimal sehingga pada saat orang dewasa, sumsum merah hanya dijumpai pada tulang-tulan tengkorak, columna vertebralis, dinding thorax, tulang gelang bahu dan panggul, serta caput humeri dan caput femoris. Semua permukaan tulang, kecuali permukaan yang membentuk persendian, diliputi oleh jaringan fibrosa tebal yang disebut periosteum. Periosteum mengandung banyak pembuluh darah, dan sel-sel yang terletak lebih dalam bersifat osteogenik. Periosteum khususnya berhubungan erat dengan tulang pada tempat perlekatan otot, tendo, dan lgamentum. Berkas-berkas serabut kolagen yang dikenal dengan serabut Sharpey berjalan dari periosteum ke tulang di bawahnya. Periosteum menerima banyak persarafan dan sangat peka.

1.1.3 Tulang Rawan Tulang rawan (cartilage) merupakan bentuk jaringan ikat yang sel-sel dan serabut-serabutnya tertanam di dalam matriks yang berbentuk seperti agar-agar. Matriks bertanggung jawab atas kekuatan dan kepegasan tulang rawan. Kecuali pada permukaan sendi, tulang rawan diliputi oleh selapis membrane fibrosa yang dinamakan perichondrium. Terdapat tiga bentuk cartialgo:

a. Cartilaho hyaline mempunyai banyak matriks amorf yang mempunyai indeks bias yang sama dengan matriks di dalamnya. Selama masa anak-anak dan remaja, cartialgo hyaline berperan penting untuk pertumbuhan tulangtulang panjang (lempeng epiphysis terdiri atas cartilage hyalin). Cartialgo ini sangat tahan terhadap robekan dan meliputi hamper seluruh permukaan sendi sinovial. Cartialgo hyaline tidak dapat diperbaiki bila mengalami fraktur; tempat kerusakan diisi oleh jaringan fibrosa. b. Cartilage fibrosa mempunyai banyak serabut fibrosa yang tertanam di dalam sedikit matriks. Fibrocartilago ditemukan di dalam discus articularis (misalnya pada articulatio temporomandibularis, articulation

sternoclavicularis, dan articulation genus) dan pada permukaan sendi clavicula dan mandibula. Bila rusak, fibrocartilage dapat memperbaiki dirinya sendiri secara lambat dengan cara yang sama dengan jaringan fibrosa lainnya di dalam tubuh. Discus articularis mempunyai aliran darah yang sedikit dan oleh karena itu tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri bila mengalami kerusakan. c. Cartilago elastis mempunyai banyak serabut elastis yang tertanam di dalam matriks. Seperti yang dapat diduga, tulang rawan ini sangat fleksibel dan ditemukan pada auricular, meatus acusticus externus, tuba auditiva, dan epiglotis. Bila mengalami kerusakan tulang rawan ini dapat memperbaiki dirnya sendiri dengan jaringan fibrosa. Cartilage hyalin dan cartialgo fibrosa cenderung mengalami kalsifikasi atau malahan mengalami osifikasi pada kehidupan selanjutnya.

You might also like