You are on page 1of 14

TUGAS KMB HYPOPARATYROID

Disusun Untuk Memenuhi Tugas KMB III Semester IV D sen Pem!im!ing Su"ir # SK$%# &s%# MP"%

Disusun O'eh ( Tanti Hi"a)atun P *+*,,-* ,.+

Ke'as IIA

PRODI DIII K/P/RA0ATA& R/GU1/R PO1IT/K&IK K/S/HATA& SURAKARTA *,-.

HYPOPARATYROID I% K nse$ Te ri H)$ $arat)r i" A% Pengertian Hipoparatiroid adalah keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal (Smeltzer, Suzzanne C . B% /ti ' gi !enyebab hipoparatiroidisme paling sering terjadi adalah sekresi hormon paratiroid yang kurang adekuat. !enyebab paling umum dari hipoparatiroidisme adalah luka pada kelenjar-kelenjar paratiroid hilangnya jaringan paratiroid. "erdapat tiga penyebab yang paling utama dari pasien dengan hipoparatiroid. #. Kekurangan sekresi hormon paratiroid (!"H ($ %%& dari semua kasus 'ebih dari %%& dari semua pasien dengan hipoparatiroid disebabkan karena sekresi hormon paratiroid yang kurang adekuat. !asien yang menderita hipoparatiroid dengan kondisi ini hanya memiliki jaringan paratiroid yang terlalu sedikit (atau tidak lengkap , sehingga hormon paratiroid dihasilkan tidak memadai. (ni hampir atau selalu karena komplikasi operasi tiroid atau paratiroid (tiroidektomi, paratiroidektomi, atau diseksi radikal leher . Hipoparatiroidisme yang terjadi selama operasi leher mungkin bersifat sementara atau permanen tergantung pada tingkat )edera kelenjar paratiroid. *da dua penyebab utama kekurangan hormone paratiroid + a. !ost operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi. b. (diopatik, penyakit ini jarang dan dapat konginetal atau didapat (a),uired .

-. Ketidakmampuan untuk membuat bentuk aktif dari hormon paratiroid. Kekurangan sekresi !"H tanpa alasan yang pasti disebut hipoparatiroidisme idiopatik. !enyakit ini jarang dan dapat dikarenakan bawaan atau diperoleh. (ni adalah bentuk penyakit yang sangat jarang ditemui. Hipoparatiroidisme dengan onset selama beberapa bulan pertama kehidupan dapat permanen atau sementara, penyebabnya karena ibu telah hiperparatiroidisme. !enyebab terbesar Hipoparatiroidisme bawaan terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang telah hiperparatiroidisme selama kehamilan. kalsium serum pada janin akan persis sama seperti pada ibu, dan jika kalsium terlalu tinggi selama kehamilan, biasanya membuat sel-sel paratiroid pada bayi akan arti kalsium tinggi dan memutuskan untuk tidak tumbuh dan berkembang biak. .engan demikian, bayi-bayi dapat lahir dengan kelenjar paratiroid sangat yang ke)il atau mereka dapat lahir. /. Ketidakmampuan ginjal 0 tulang untuk merespon hormon paratiroid yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid normal. Seperti semua pasien dengan Hipoparatiroidisme, penyakit ini ditandai dengan hypo)al)emia dan hyperphosphatemia tetapi mereka memproduksi hormon paratiroid dengan normal. 1asalah terjadi pada tulang dan ginjal yang tidak merespon hormon paratiroid. 2ahkan jika hormon paratiroid normal diberikan melalui pembuluh darah, tubuh tidak menanggapi. 2% Mani3estasi K'inis 3ejala Hipoparatiroidisme sama dengan hypocalcemia dan dapat berkisar dari )ukup ringan (kesemutan di tangan, jari, dan sekitar mulut bentuk-bentuk yang lebih parah (kram otot parah dari seluruh tubuh , dan kejang-kejang. Hal ini dikarenakan kalsium yang memiliki beberapa fungsi utama di dalam tubuh kita termasuk memberikan energi listrik untuk seluruh sistem saraf, menyediakan energi listrik untuk kontraksi otot, dan

memberikan kekuatan untuk tulang. Semua gejala hypo)al)emia disebabkan oleh disfungsi saraf dan otot-otot. Hipokalsemia menyebabkan iritabilitas system neuromuskuler yang berupa tetanus. "etanus merupakan hipertoni otot yang menyeluruh disertai tremor dan kontraksi spasmodi) atau tak terkoordinasi yang terjadi dengan atau tanpa upaya untuk melakukan gerakan 4olunteer. !ada keadaan tetanus laten terdapat gejala patirasa, kesemutan, kram pada ekstrimitas dengan keadaan perasaan kaku pada kedua tangan atau kaki. !ada keadaan tetanus yang nyata (o4ert , tanda-tanda men)akup bronkospasme, spasme laring, spasme korpopedal (fleksi sendi siku serta pergelangan tangandan ekstensi sendi karpofalangeal , disfagia, fotofobia, aritmia jantung serta kejang. 3ejala lainnya men)akup ansietas iritabilitas, depresi, bahkan delirium, perubahan pada 5K3 dan hipotensi juga dapat terjadi. (2runner 0 Suddarth 3ejala-gejala utama adalah reaksi-reaksi neuromus)ular yang berlebihan yang disebabkan oleh kalsium serum yang sangat rendah. Keluhan-keluhan dari penderita (67 & adalah tetani atau tetani) ae,ui4alent. "etani menjadi manifestasi sebagai spasmus )orpopedal dimana tangan berada dalam keadaan fleksi sedangkan ibu jari dalam adduksi dan jari-jari lain dalam keadaan ekstensi. 8uga sering didapatkan arti)ulatio )ubitti dalam keadaan fleksi dan tungkai bawah serta kaki dalam keadaan ekstensi. .alam titani) ae,ui4alent + #. Kon4ulsi-kon4ulsi yang tonis atau klonis. -. Stridor laryngeal (spasme yang bisa menyebabkan kematian. /. !arestesia 9 kesemutan. :. .isfagia dan disartria. ;. Kelumpuhan otot-otot. <. *ritmia jantung. D% Pat 3isi ' gi 3ejala hipoparatiroidisme disebabkan oleh defisiensi parathormon yang mengakibatkan kenaikan kadar fosfat darah (hipofosfatemia dan penurunan

konsentrasi kalsium darah (hipokalsemia . "anpa adanya parathormon akan terjadi penurunan absorpsi intestinal kalsium dari makanan dan penurunan resorpsi kalsium dari tulang dan di sepanjang tubulus renalis. !enurunan ekskresi fosfat melalui ginjal menyebabkan hipofosfaturia dan kadar kalsium serum yang rendah mengakibatkan hipokalsiuria. Skemanya +

!athway +

"etani >tot

/% Pemeriksaan Diagn stik !ada pemeriksaan terdapat refleks patologis + #. 5rb=s sign .engan stimulasi listrik kurang dari ; milli-ampere sudah ada kontraksi dari otot (normal pada < milli-ampere . -. Ch4ostek=s sign Ketokan ringan pada ner4us fasialis (didepan telinga tempat keluarnya dari foramen sylomastoideus menyebabkan kontraksi dari otot-otot wajah. Chvostek's sign mendeteksi laten tetanus, penyadapan dari saraf wajah kelima di depan telinga dengan mulut pasien yang sedikit terbuka menyebabkan kontraksi dari otot-otot wajah. 1enunjukkan hasil

positif apabila pengetukan yang dilakukan se)ara tiba-tiba di daerah ner4us fasialis tepat di depan kelenjar parotis dan disebelah anterior telinga menyebabkan spasmeatau gerakan kedutan pada mulut, hidung, dan mata. /. "rousseau=s sign 8ika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset (lebih dari tekanan sistolik maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagaipada spasme )arpopedal. Trousseaus sign dianggap positif apabila terjadi spasme karpopedal yang ditimbulkan akibat penyumbatan aliran darah jke lengan selama / menit dengan manset tensi meter. :. !eroneal sign .engan mengetok bagian lateral fibula di bawah kepalanya akan terjadi dorsofleksi dan adduksi dari kaki. .iagnosis sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas, seperti rasa nyeri dan pegal-pegal. >leh sebab itu, pemeriksaan akan membantu. "etanus terjadi pada kadar kalsium yang berkisar dari ; hingga < mg9dl (#,- hingga #,; mmol9' atau lebih rendah lagi. Kadar fosfat dalam serum meningkat, dan hasil pemeriksaan sinar-? tulang akan memperlihatkan peningkatan densitas. Kalsifikasi akan terlihat pada foto rontgen yang dilakukan terhadap jaringan subkutan atau basla ganglia otak. .iagnosa sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas seperti rasa nyeri dan pegal-pegal, oleh sebab itu pemeriksaan laboratorium akan membantu. 2iasanya hasil laboratorium yang ditunjukkan, yaitu + a. Kalsium serum rendah. "etanus terjadi pada kadar kalsium serum yang berkisar dari ;-< mg9dl (#,- - #,;mmol9' atau lebih rendah lagi. b. *norganik dalam serum tinggi. ). @osfatase alkali normal atau rendah.

;. @oto Aontgen + a. Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada ganglion basalis di tengkorak. b. Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum dan pleksus koroid. ). .ensity dari tulang bisa bertambah. d. 5K3 + biasanya B"-inter4al lebih panjang. 4% Penata'aksanaan "ujuannya adalah untuk menaikkan kadar kalsium serum sampai %-#7 mg9dl (-,---,; mmol9' dan menghilangkan gejala hipoparatiroidisme serta hipokalsemia. .an penatalaksanaan Hipokalsemia dibedakan menjadi bagian yaitu penatalaksanaan pada kondisi akut dan kronis. !ada kondisi akut, dimana pasien datang dengan kejang, penurunan kesadaran, spasme otot. Calaupun *pabila terjadi hipokalsemia yang terjadi bersifat ringan (6-D mg9dl maka penatalaksanaan hipokalsemia harus dilakuakan se)ara agresif dengan kalsium glukonas intra4ena. Kalsium glukonas intra4ena diberikan sebagai berikut, # sampai - ampul (%7 E #D7 elemental )al)ium dilarutkan dalam ;7 E #77 m' larutan de?trose ;& yang kemudian diberikan dalam #7 menit. !ada kondisi hipokalsemia kronik dimana pasien hanya mengeluhkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala klinis dapat diberikan preparat kalsium 4itamin . per oral. 2eberapa jenis preparat kalsium terdapat dipasaran, dimana kalsiun karbonat paling banyak digunakan. !reparat kalsium karbonat mengandung :7& elemental calcium dengan harga relatif murah sedangkan kalsium sitrat mengandung -#&, kalsium laktat #/&, kalsium glukonat %& elemental )al)ium. Selain preparat tablet juga terdapat preparat )air, seperti kalsium glubionat yang mengandung -/7 mg elemental )al)ium dalam #7 ml, serta kalsium karbonat )air dosis preparat kalsium dimulai dari #-/ gram elemental )al)ium yang terbagi dalam /-: dosis bersama makan. "arget koreksi hipokalsemia disini adalah +

#. "erkontrolnya gejala klinis. -. 1empertahankan konsentrasi kalsium serum pada kisaran normalnya (DD,; mg9dl . /. 8umlah kalsium urin dalam -: jam dibawah /77 mg 9 -: jam. :. !roduk kalsiuum fosfat dibawah ;;. Se)ara khusus pada hipoparatiroid dibutuhkan pemberian 4itamin . atau analog 4itamin . kalsitriol, sebuah 4itamin . dalam bentuk aktif dan kerja )epat sehingga digunakan sebagai terapi inisial.pada kondisi hipoparatiroid, terapi ideal adalah mengganti hormon tersebut. *uto dan Fenotranplantasi jaringan kelenjar paratiroid telah dikerjakan pada saat paratiroidektomi untuk mempertahankan fungsinya. 1etode tersebut memberikan tingkat kesuksesan yang ber4ariasi. 1arwah etal dalam sebuah kohort perpektif menyimpulkan bahwa auto transplantasi minimal # kelenjar paratiroid se)ara rutin se)ara bermakna mengurangi insiden hipoparatiroid. !reparat hormon !"H (#-/: !"H teriparatide juga telah di)oba sebagai terapi pengganti.dalam beberapa penelitian termasuk uji klinis terbatas selam / tahun dosis !"H sekali sampai dua kali sehari subkutan mampu menormalkan konsentrasi kalsium serum setara kalsitriol, tetapi mempunyai kelebihan ekskresi kalsium urin normal. *kibat adanya iritabilitas neuromuskuler, penderita hipokalsemia dan tetanus memerlukan lingkungan yang bebas dari suara bising, hembusan angin yang tiba-tiba, )ahaya yang terang atau gerakan yang mendadak. "rakeostomi atau 4entilasi mekanis mungkin dibutuhkan bersama dengan obat-obat bronkodilator jika pasien mengalami gangguan pernafasan. !reparat 4itamin . dengan dosis yang ber4ariasi dihidrotakisterol (*" #7 atau Hytakerol , atau ergokalsiferol (4itamin .- atau koolekalsiferpol (4itamin ./ biasanya diperlukan dan akan meningkatkan absorpsi kalsium dari traktus gastrointestinal.

II% K nse$ Asuhan Ke$era5atan Pa"a Pasien Dengan H)$ $arat)r i" A% Pengka6ian .alam pengkajian klien dengan hipoparatiroidisme yang penting adalah mengkaji manifestasi distres pernapasan sekunder terhadap laringospasme. !ada klien dengan hipoparatiroidisme akut, perlu dikaji terhadap adanya tanda perubahan fisik nyata seperti kulit dan rambut kering. Kaji juga terhadap sindrom seperti !arkinson atau adanya katarak. !engkajian keperawatan lainnya men)akup + #. Aiwayat kesehatan klien. a. Sejak kapan klien menderita penyakit. b. *pakah ada anggota keluarga yang berpenyakit sama. ). *pakah klien pernah mengalami tindakan operasi khususnya pengangkatan kelenjar paratiroid atau tiroid. d. *pakah ada riwayat penyinaran daerah leher. -. Keluhan utama, antara lain + a. Kelainan bentuk tulang. b. !erdarahan sulit berhenti. ). Kejang-kejang, kesemutan dan lemah. /. !emeriksaan fisik yang men)akup + a. Kelainan bentuk tulang. b. "etani. ). "anda "rosseaus dan Cho4steks. d. !ernapasan bunyi (stridor . e. Aambut jarang dan tipisG pertumbuhan kuku buruk, deformitas dan mudah patahG kulit kering dan kasar. :. !emeriksaan diagnostik, termasuk + a. !emeriksaan kadar kalsium serum. b. !emeriksaan radiologi.

B% Diagn sa Ke$era5atan #. 1asalah kolaboratif + tetani otot yang berhubungan dengan penurunan kadar kalsium serum. -. !ernafasan tidak efektif berhubungan dengan hipertonia otot pernapasan, bronkospasme. /. Ketidakseimbangan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan absorpsi intestinal, disfagia. :. (ntoleransi akti4itas berhubungan dengan kekakuan ekstremitas. ;. Aesiko )edera berhubungan dengan kejang. 2% Inter7ensi Ke$era5atan #. .iagnosa # + 1asalah kolaboratif + tetani otot yang berhubungan dengan penurunan kadar kalsium serum. Tujuan + 1engatasi tetani otot yang mun)ul. Kriteria Hasil + a. Kadar kalsium kembali ke batas normal (D.; to #7.; mg per de)iliter . b. @rekuensi pernapasan normal. ). 3as-gas darah dalam batas normal. Intervensi Keperawatan + a. Saat merawat klien dengan hipoparatiroidisme hebat, selalu waspadalah terhadap spasme laring dan obstruksi pernapasan. Siapkan selalu set selang endotrakeal, laringoskop, dan trakeostomi saat merawat klien dengan tetani akut. b. 8ika klien berisiko terhadap hipokalsemia mendadak, seperti setelah tiroidektomi, selalu disiapkan )airan infus kalsium karbonat di dekat tempat tidur klien untuk segera digunakan jika diperlukan. ). 8ika selang infus harus dilepas, biasanya hanya diklem dulu untuk beberapa waktu sehingga selalu tersedia akses 4ena yang )epat. d. 8ika tersedia biasanya klien diberikan sumber siap pakai kalsium karbonat seperti "ums.

-. !ernafasan tidak efektif berhubungan dengan hipertonia otot pernapasan, bronkospasme. Tujuan : !ola nafas kembali normal dan efektif. Kriteria Hasil : a. Kekuatan kontraksi otot. b. (rama otot ). 1assa otot d. Ke)epatan bergerak e. Kontrol pergerakan Intervensi Keperawatan : a. 1onitor kebutuhan pasien akan oksigen. b. 1onitor kemampuan otot pernapasan dalam bernafas. ). 2erikan tindakan untuk men)egah terjadinya gangguan. d. *tur posisi yang tenang dan menyenangkan (nyaman . e. *njurkan pasien untuk bernafas dengan dalam dan pelan. /. Ketidakseimbangan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan absorpsi intestinal, disfagia. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria Hasil : a. 'aporkan nutrisi adekuat. b. 1asukan makanan dan )airan adekuat. ). 5nergi adekuat d. 1assa tubuh normal. e. Hkuran biokimia normal. Intervensi Keperawatan : a. 1onitor makanan dan )airan yang di)erna dan hitung masukan kalori tiap hari. b. "entukan makanan kesukaan dengan mempertimbangkan budaya dan keyakinannya. ). Kolaborasi + tentukan makanan yang tepat sebagai program diet. d. .orong pasien untuk memilih makanan yang lunak.

e. .orong masukan makanan tinggi kalsium. f. .orong masukan makanan dan )airan rendah pospor. :. (ntoleransi akti4itas berhubungan dengan kekakuan ekstremitas. Tujuan : *kti4itas (*.' kembali normal. Kriteria Hasil : a. 1akan b. 1emakai pakaian ). 1andi d. 8alan dan duduk Intervensi Keperawatan : a. Aen)anakan dan monitor program akti4itas yang tepat. b. 2antu memilih akti4itas yang sesuai dengan kemampuannya. ). 2antu untuk memfokuskan apa yang dapat pasien lakukan. d. 2uat lingkungan yang aman bagi pasien. e. 2erikan reinfor)ement kepada pasien atas kemampuannya. f. 1onitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual dalam akti4itasnya. ;. Aesiko )edera berhubungan dengan kejang. Tujuan : Aesiko )edera terkontrol dan berkurang. Kriteria Hasil : a. 1engetahui resiko. b. 1emonitor faktor resiko lingkungan. ). 1emonitor faktor resiko perilaku indi4idu. d. 1engembangkan strategi kontrol resiko yang efektif. e. 1emonitor perubahan status kesehatan. Intervensi Keperawatan : a. (dentifikasi tingkat kebutuhan pasien akan keamanan. b. (dentifikasi bahaya yang ada di lingkungannya. ). *tur lingkungan untuk meminimalkan resiko )edera. d. 3unakan alat pelindung atas situasi yang berbahaya. e. 1onitor lingkungan untuk perubahan status keamanan. f. *wasi pasien terhadap tindakan yang membahayakan.

DA4TAR PUSTAKA

I*I.*. -7#-. Nursing 8akarta + 53C.

iagnosis

e!initions an" Classi!ications #$%#&#$%'.

Aumahorbor, Hotma. #%%%.

(suhan Keperawatan Klien "engan )angguan

*istem +n"okrin. 8akarta + 53C. Smeltzer, Suzzanne C. -77#. ,uku (jar Keperawatan -e"ikal ,e"ah ,runner . *u""arth +"./. 8akarta + 53C.

You might also like