Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus
Oleh : Restya Meisya (0708015052) Pembimbing : dr.Handy Wiradharma,Sp.OG March 25, 2014
BAB I PENDAHULUAN
Kehamilan ektopik didefinisikan sebagai setiap kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri.
Kehamilan ektopik penyebab kematian maternal selama kehamilan trimester pertama. 95 % implantasi ekstrauterin terjadi di tuba Fallopii.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada hari kamis, 7 februari 2013 pukul 17.00 WITA di ruang VK Mawar RSUD AW.Sjahranie Samarinda.
ANAMNESIS
Identitas Pasien Nama : Ny.N Usia : 31 tahun Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan: SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Jl.Purwajaya, RT 9 Loa Janan
March 25, 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Perdarahan pervaginam Riwayat penyakit sekarang Perdarahan pervaginam dirasakan pasien sejak 1 bulan terakhir. Perdarahan banyak, bergumpal berwarna kehitaman. Pasien ganti pembalut 4-5 kali per hari. Pasien mengeluhkan nyeri perut bawah sebelah kanan, nyeri menjalar hingga ke pinggang dan paha sebelah kanan. Mual muntah. Pasien melakukan test kehamilan, Hasil (+)
March 25, 2014
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu Pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya dan pasien menyangkal memiliki penyakit-penyakit lain. Riwayat penyakit keluarga Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa serta tidak memiliki penyakitpenyakit lain.
ANAMNESIS
Riwayat menstruasi menarche usia 12 tahun lama haid 7 hari dengan 2-3 kali ganti pembalut HPHT : 20-12-2012 TP : 27-9-2013 Riwayat perkawinan Perkawinan pertama, umur menikah 27 tahun, dan lama menikah 4 tahun
March 25, 2014
ANANMESIS
Riwayat obstetrik 1. 2010.abortus.kuretase di RS IA.Moeis 2. 2013. Hamil ini.
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital Tekanan Darah Frekuensi Nadi kuat angkat Frekuensi Nafas Suhu : 50 kg, tinggi badan : 147 cm : baik : Compos Mentis, GCS E4V5M6
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Kepala, Mata: Konjunctiva anemis (+/+), Sclera ikterik (-/-), Pupil isokor (3 mm/3mm), Refleks cahaya (+/+), Hidung : Deviasi septum nasi (-), Pernapasan cuping hidung (-), Telinga : Gangguan pendengaran (-) Mulut : Sianosis (-), Pucat (-), Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-) Thoraks Paru Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi ICS (-), Pelebaran ICS (-) Palpasi : Gerakan dada simetris. Perkusi : sonor Auskultasi : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing March (-/-),25, Suara Nafas (+) 2014
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi dekstra,
: Ictus cordis tampak : Ictus cordis teraba : batas jantung kanan : axilaris anterior line batas jantung kiri : midclavicula line ICS V
sinistra Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : datar Palpasi : Soefl, NTE (-), nyeri tekan perut kanan bawah (+) March 25, 2014 Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen
PEMERIKSAAN FISIK
Status obstetri Inspeksi : datar Palpasi : tinggi fundus uteri (TFU) sulit dievaluasi Leopold I : tidak teraba Leopold II : tidak teraba Leopold III : tidak teraba Leopold IV : tidak teraba DJJ :March 25, 2014
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, tidak ada pembukaan, nyeri goyang portio (+), forniks posterior agak menonjol, nyeri tekan forniks posterior (+), pengeluaran darah (+) banyak berwarna merah kehitaman. Inspekulo : tidak dilakukan
DIAGNOSIS
G2PoA1 gravid 5-6 minggu + kehamilan ektopik terganggu
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LEMBAR OBSERVASI
WAKTU 7-12-2013 OBSERVASI
Menerima pasien baru dari IGD dengan diagnosa KET, Pasien rujukan dari RS.IA.Moeis, Perdarahan pervaginam dirasakan pasien sejak 1 bulan terakhir. Nyeri perut bawah sebelah kanan, nyeri menjalar hingga ke pinggang dan paha sebelah kanan. Test kehamilan positif. Dilakukan USG di RS.IA.Moeis KET Tanda vital : TD : 120/70 mmhg, N: 78x/menit, RR : 26x/menit, T: 36,5oC Anemis (+/+) Pemeriksaan fisik ; Inspeksi : perut datar Palpasi : fundus uteri & ballottement sulit dievaluasi, nyeri tekan + Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, tidak ada pembukaan, nyeri goyang portio (+), forniks posterior agak menonjol, nyeri tekan forniks posterior (+), pengeluaran darah March 25, 2014 (+) banyak berwarna merah kehitaman.
OBSERVASI Lapor dr. Sp. OG, advice : -transfusi PRC 2 kolf, Hb 10 -R/USG besok Hasil lab kimia darah lengkap GDS : 104 SGOT: 30 SGPT : 15 Bilirubin total : 0,9 Bilirubin direck: 0,5 Bilirubin indireck: 0,4 Protein total : 0,6 Albumin: 2,5 Globulin: 4,1 Cholesterol: 265 Asam urat: 14,6 Ureum: 21.9 Creatinin: 1,0 Cek DL post transfusi Hb : 9,5, HCT : 31% , leukosit : 21.400, Trombo : 268.000 March 25, 2014
8-02-2013
Sio (+), cukur (+), lapor Sp.An ACC operasi Pasien dikirim ke OK IGD, TD : 130/80 mmHg, N : 80x/menit, RR : 24 x/menit T: 36,5OC
March 25, 2014
Follow up Ruangan
WAKTU Follow up
8/02/2013
S : nyeri perut bawah, perdarahan O : TD = 120/80 mmHG RR : 20 x/i N = 80 x/i T : 36,8 oC A : G2PoA1 gravid 5-6 minggu + kehamilan ektopik terganggu P : Rencana USG
S : keluhan tidak ada. Pasien Puasa O : TD = 110/70 mmHG RR : 18 x/i N = 82 x/i T : 36,2 oC A : G2PoA1 gravid 5-6 minggu + kehamilan ektopik terganggu P : Rencana OP cito jam 15.00 S : nyeri post op (+), O : TD = 130/80 mmHG RR : 22x/i N = 82 x/i T : 36,2 oC A : post Salpingooforektomi a/i KET H.1 P: venflon Cek Hb post op Cefotaxime 3x1 gram (iv) March 25, 2014 Ketopain inj 2x1 mobilisasi
9/02/2013
10/02/2013
Follow up ruangan
WAKTU 11/02/2013 Follow up
S : keluhan (-), nyeri post op O : TD = 110/60 mmHG RR : 24x/i N = 80 x/i T : 36,2 oC A : post Salpingooforektomi a/i KET H.2 P: Boleh pulang Ganti perban sebelum pulang Obat pulang : cefadroxyl 3x1 tab, Paracetamol 3x500 mg, SF 1x1 tab, vit.C 1x1 tab
DEFINISI
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Normalnya, telur yang telah dibuahi melalui tuba fallopi uterus berimplantasi janin Kehamilan ektopik yang mengalami abortus dan ruptur tuba disebut kehamilan ektopik terganggu
EPIDEMIOLOGI
Kehamilan ektopik terjadi pada 1 : 50 kehamilan. Kehamilan ektopik merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu pada trisemester pertama dari kehamilan. Sebagian besar berumur 20-40 tahun dengan rata-rata 30 tahun.
Faktor Resiko
Faktor tuba Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesterone Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya Faktor ovarium
Migrasi
Faktor lain
Merokok Usia
Faktor tuba
Faktor dari lumen tuba : Endosalpingitis Pada hipoplasia uteri Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna Faktor pada dinding tuba : Endometriosis tuba Divertikel tuba congenital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur yang dibuahi di tempat itu.
3/25/2014
Faktor di luar dinding tuba : Perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat perjalanan telur. Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba
3/25/2014
Klasifikasi
Tuba Fallopi Pars interstisialis Isthmus Ampulla Infudibulum Fimbria
Ovarium
Intraligamenter
3/25/2014
3/25/2014
Kehamilan ovarial
Kehamilan servikal
3/25/2014
GAMBARAN KLINIK
Gejala lain :
Pusing, anemis
Trias KET
3/25/2014
TANDA
Abdomen tegang Masa adneksa Perubahan pada uterus
Masa unilateral pada adneksa dapat diraba pada sampai kasus KE. adanya masa pada cavum Douglassi (hematocele)
3/25/2014
PATOFISIOLOGI
Pada sebagian besar kasus, kehamilan ektopik berakhir pada kehamilan 6 10 minggu melalui beberapa cara :
Abortus
3/25/2014
ABORTUS TUBA
Terjadi pada 65% kasus yang menyangkut implantasi didaerah fimbriae dan ampula.
Perdarahan terjadi karena pembukaan pembuluh darah oleh vili korialess dinding tuba lepasnya dan yang diikuti dengan kematian hasil konsepsi.
3/25/2014
Selanjutnya :
Absorbsi
lengkap secara spontan Absorbsi lengkap secara spontan melalui ostium tubae menuju cavum peritoneum. Abosrbsi sebagian sehingga terdapat konsepsi yang terbungkus bekuan darah yang menyebabkan distensi tuba. Pembentukan tubal blood mole.
3/25/2014
RUPTUR TUBA
Ruptur dinding tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan muda.
Faktor utama menyebabkan ruptur penembusan vili koriales ke dalam lapisan muskularis tuba ke peritoneum.
Nasib janin bergantung pada tuanya kehamilan dan kerusakan yang diderita.
Janin yang dikeluarkan dari tuba masih diselubungi oleh kantong amnion dan plasenta masih untuh tumbuh terus dalam rongga perut, kehamilan ektopik lanjut atau kehamilan abdominal sekunder. 3/25/2014
DIAGNOSIS
Anamnesa trias KET
Pemeriksaan fisik Fisik umum Penderita tampak anemis & sakit Nadi meningkat, Tekanan Darah menurun bisa sampai syok Pemeriksaan abdomen : nyeri saat perabaan Pemeriksaan vagina Nyeri goyang pd pemeriksaan serviks Uterus teraba sedikit membesar Kavum douglas menonjol dan nyeri hematokel retrouterina
3/25/2014
Pemeriksaan Penunjang
abdominal Transvaginal USG : kavum uteri tanpa konsepsi dan massa konsepsi di luar uterus.
Kuldosintesis
3/25/2014
Pemeriksaan Penunjang
Kuldosintesis
Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada atau tidak adanya darah dalam cavum Douglass Darah tua berwarna coklat sampai hitam hematokel retrouterina
3/25/2014
DIAGNOSA BANDING
3/25/2014
PENATALAKSANAAN
3/25/2014
BAB IV PEMBAHASAN
Teori Definisi Kehamilan ektopik terganggu : Suatu keadaan dimana implantasi hasil konsepsi terjadi diluar cavum endometrium Trisemester pertama Faktor Resiko : kerusakan dan disfungsi tuba, riwayat operasi, riwayat sterilisasi, riwayat infeksi, riwayat penggunaan hormon progesterone dan AKDR. Riwayat abortus Usia saat hamil Riwayat infertilitas Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya Multigravida Riwayat infeksi, infeksi menular seksual. Faktor resiko : Riwayat abortus sebelumnya Usia 31 tahun Usia kehamilan 5-6 minggu Kasus
3/25/2014
ANAMNESA
Teori Keluhan : Amenorea Nyeri perut bawah bersifat tajam, hampir diseluruh regio. Perdarahan pervaginam Darah berwarna coklat/kehitaman Keluhan gastrointestinal Nyeri saat menarik nafas dan sesak Pusing Keluhan : Amenorea Perdarahan pervaginam 1 bulan Nyeri perut bawah kanan, menjalar ke pinggang dan paha Darah berwarna kehitaman Mual-muntah Kasus
3/25/2014
PEMERIKSAAN FISIK
Teori Pemeriksaan fisik Anemis Nyeri tekan abdomen Uterus membesar VT : nyeri goyang porsio (+), forniks posterior menonjol dan nyeri pada penekanan. Kasus Pemeriksaan fisik : Anemis (+), Hb : 7,5 Nyeri tekan abdomen sebelah kanan Tinggi fundus sulit dievaluasi VT : vulvovagina normal, tidak ada pembukaan, nyeri goyang portio (+), forniks posterior agak menonjol, nyeri tekan forniks posterior (+), pengeluaran darah (+) banyak berwarna merah kehitaman.
3/25/2014
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Teori Pemeriksaan penunjang : Darah Lengkap Test kehamilan HCG- USG Dilatasi /kerokan Kuldosintesis Laparoskopi Kasus Pemeriksaan penunjang : Darah lengkap Hb: 7,5, HCT :30,2 %, leukosit : 26.400, trombosit : 315.000 Test kehamilan : (+) USG : cairan bebas di cavum abdomen causa curiga KET,
3/25/2014
PENATALAKSANAAN
Teori Kasus
3/25/2014
KESIMPULAN
Kehamilan ektopik adalah setiap kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri. Pasien Ny.N, 31 tahun datang dengan keluhan perdarahan pervaginam, nyeri perut bawah sebelah kanan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang di tegakkan diagnosis Kehamilan Ektopik Terganggu, diputuskan untuk dilakukan 3/25/2014 Salpingooforektomi dextra
Dan jaringan di periksa ke patologi anatomi. Setelah 2 minggu hasilnya Kehamilan Ektopik Tuba. Pasien dipulangkan dengan kondisi baik dan disarankan kontrol ke poliklinik kandungan. Secara umum, alur penegakkan diagnosi dan penatalaksaan sudah tepat.
3/25/2014
TERIMA KASIH
3/25/2014