You are on page 1of 15

PROPOSAL

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I Prodi S1 Ilmu Keperawatan

Dosen Pembimbing : Anis Murniati,SKep,Ners Disusun oleh : Kelompok 3 1. Ahmad fatkhurrohman 2. Berlian yuli saputri 3. Danang setyono 4. Lia rahmawati R 5. Ryo dwi umbara

STIKes HUTAMA ABDI HUSADA Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor Telp/fax : 0355-32273 TULUNGAGUNG 66226

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar .i Daftar Isi ...ii Daftar Lampiran iii BAB 1 PENDAHULUAN . 1 1.1 Latar Belakang Permasalahan ....1 1.2 Tujuan Penulisan ..2 1.2.1 1.2.2 Tujuan Umum ... 2 Tujuan Khusus .. 2

BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1

Landasan Ilmiah .. 3 2.1.1 Definisi UKS ....... 3 2.1.2 Tujuan Kegiatan UKS ...3 2.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan UKS 4 2.1.4 Sasaran UKS 4 2.1.5 Pola Pembinaan Kegiatan UKS 5 2.1.6 Alasan Perlunya Kegiatan UKS 5 2.1.7 Pelaksana Kegiatan UKS . 6 2.2 Peran Perawat / Ners ..6 BAB 3 RENCANA PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 Rencana Kegiatan .. 3.2 Prosedur Kegiatan . 3.3 Indikator Keberhasilan Daftar Pustaka 7 7 8 8 iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas khususnya di wilayah Kedungwaru kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung dengan baik yang dilaksanakan mulai tanggal 05 oktober 07 oktober 2011. Kegiatan yang kami laksanakan di wilayah Kedungwaru mencakup pula kegiatan untuk kelompok anak usia sekolah yaitu kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang merupakan salah satu kompetensi yang harus kami penuhi agar kami memahami permasalahan kesehatan yang mungkin muncul di lingkungan sekolah, bagaimana higiene sanitasi dari suatu sekolah dan pengelolaan kegiatan UKS itu sendiri di sekolah tersebut. Hal ini akan sangat bermanfaat sebagai bekal kami untuk kembali ke masyarakat sebagai tenaga perawat profesional. Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami selama Praktik Keperawatan Komunitas di desa Kedungwaru kec Kedungwaru Tulungagung. Dalam pelaksanaan kegiatan, baik selama praktik maupun dalam penyusunan laporan kami banyak mendapat bimbingan, pengarahan, serta masukan dan saran dari berbagai pihak, oleh sebab itu kami sampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ibu Ketjuk Herminaju, SST, SPd, MM selaku Ketua STIKes HUTAMA ABDI HUSADA; 2. Ibu Anis Murniati,SKep.Ners selaku Dosen Pembimbing dan sekaligus Dosen Mata Ajar Keperawatan Komunitas; 3. Pegawai perpustakaan yang telah membantu dalam pencarian buku; 4. Serta semua pihak yang telah membantu kelancaran kami selama penyusunan proposal. Kami menyadari laporan yang kami susun masih jauh dari kesempurnaan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak mahasiswa pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tulungagung, 24 Oktober 2011 Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada klien secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit pada semua daur kehidupan manusia mulai dari konsepsi sampai menjelang ajal. Salah satu sasaran asuhan keperawatan adalah keperawatan komunitas yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu bidang khusus dalam praktik perawatan kesehatan masyarakat. Dimana pola pembinaan didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan kesehatan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Diharapkan dengan adanya usaha kesehatan sekolah mampu meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Pada kelompok anak usia sekolah khususnya di SDN Kedungwaru I, SDN Kedungwaru II dan SDN Kedungwaru III sering ditemukan berbagai masalah kesehatan yang beberapa diantaranya terkait dengan perilaku dan personal hygiene dilingkungan sekolah, sebagai contoh kasus diare, keracunan makanan di sekolah atau yang berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Seperti diketahui lingkungan sekolah adalah lingkungan yang ditempati beragam individu dengan bermacam kebiasaan. Di lingkungan sekolah tersebut selain ruang sekolah juga terdapat ruangan-ruangan lain seperti kantin, WC yang perlu juga mendapat perhatian khusus. Di lingkungan sekolah tersebut juga dapat dijumpai berbagai macam penjaja makanan yang kebersihannya tidak bisa dijamin 100%.

Hal-hal tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga angka kesakitan anak sekolah dapat diturunkan. Sebagai salah satu bentuk perhatian pada usaha kesehatan sekolah tersebut mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Tulungagung selama Praktik Profesi Keperawatan Komunitas mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha kesehatan sekolah khususnya di wilayah Kelurahan Kedungwaru dengan bekerjasama dengan Puskesmas Kedungwaru dalam pelaksanaannya.

1.2

Perumusan Masalah
Upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program UKS dilaksanakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, termasuk sekolah. Sekolah sudah mempunyai prinsip bahwa kebersihan itu adalah bagian dari iman, jadi kalau ada sekolah kurang bersih maka kita patut bertanya imannya itu seperti apa? Komunitas sekolah pada umumnya manusia yang mencintai keshatan salah satunya adalah menekankan pentingnya gaya hidup sehat, bersih, indah dan teratur. Oleh karena itu sekolah perlu menemukan model pembentukan lingkungan sehat, yang didukung dengan pengetahuan teknis, dan akses informasi tentang kesehatan yang memadai. Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan obesitas, dan sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain itu meningkatnya perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah sehingga risikonya akan

mengakibatkan penyakit degeneratif. Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan pergaulan bebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal. Apalagi perilaku tidak sehat ini, disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang bersihnya rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakatnya. Tantangan lain tentang perilaku tidak sehat muncul dari diri peserta didik sendiri. Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun kurang, malas sehingga tidak bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah. Peserta didik pun cenderung lebih menyukai dan banyak menonton televisi, bermain videogames, dan play station, sehingga mengakibatkan fisiknya kurang bugar. Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini sangat mendukung dan memungkinkan peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah raga dengan bebas, menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya. Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi sosialnya. Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademik. Peserta didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidak dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan akan menjadi kendala untuk keberhasilan belajarnya.

1.3

Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum.

Diharapkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan memahami kegiatan-kegiatan dalam usaha kesehatan sekolah serta mampu melaksanakan program Puskesmas yang terkait dengan usaha kesehatan sekolah. 1.3.2. Tujuan Khusus. Diharapkan agar mahasiswa mampu : 1) Melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan tentang diare dan imunisasi campak. 2) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan (imunisasi, analisis penggunaan garam beryodium). 3) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang terkait dengan kejadian diare. 4) Membantu/melaksanakan kegiatan / program Puskesmas Campurdarat terkait dengan usaha kesehatan sekolah. 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat / Institusi

Adanya UKS di sekolah memiliki beberapa manfaat, yaitu masyarakat memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar, memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1.1 Definisi UKS. Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.

2.1.2 Tujuan Kegiatan UKS. Tujuan usaha kesehatan sekolah ini adalah : Secara Umum : untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserata didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga

memungkinkan pertumbuhan dan pekembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Secara Khusus : Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup : a. menurunkan angka kesakitan anak sekolah. b. meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun sosial. c. agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan usaha kesehatan di sekolah. d. meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah. e. meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat berbahaya lainnya.

2.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan UKS. Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah merupakan perpaduan tiga kegiatan meliputi upaya pendidikan dan pelayanan kesehatan yang disebut dengan Trias UKS, terdiri dari :

1. Pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. 2. Pelayanan kesehatan yang merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat yang pada akhirnya dapat meningkatakan produktivitas dan prestasi belajar. 3. Pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.

2.1.4 Sasaran UKS. Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan: 1. Sekolah TK 2. Pendidikan dasar 3. Pendidikan menengah 4. Pendidikan agama 5. Pendidikan kejuruan 6. Pendidikan khusus (sekolah luar biasa) Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah di prioritaskan pada kelas I, III dan VI dengan alasan : - Kelas I, merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas I adalah saat diberikan imunisasi ulangan dan surveilance untuk mempermudah pengawasan. - Kelas III, untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dan langkah-langkah selanjutnya dalam program pembinaan UKS. - Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.

2.1.5 Pola Pembinaan Kegiatan UKS. Pola pembinaan kesehatan anak, dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Pembinaan bayi, balita dan anak pra sekolah (umur 0 6 tahun). 2. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (umur 7 21 tahun) dan belum menikah, yang

dibagi menjadi 3 kelompok : a. Pra remaja (umur 7 12 tahun) b. Remaja (13 21 tahun) c. Dewasa muda (19 21 tahun) Pola pembinaan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan kesehatan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Program pembinaan anak usia sekolah dilakukan melalui : 1. Di dalam sekolah, dikenal dengan usaha kesehatan sekolah (UKS), dilaksanakan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah termasuk sekolah agama dan Taman Kanak-Kanak, serta sekolah luar biasa. 2. Di luar sekolah, melalui kelompok-kelompok khusus seperti kelompok dasa wisma, organisasi pemuda seperti karang taruna, LSM, dan sebagainya. Pendekatan yang digunakan melalui jalur : 1. 2. Komunikasi, informasi dan motivasi (KIM). Pendekatan edukatif dalam rangka alih kelola dan alih teknologi.

2.1.6 Alasan Perlunya Kegiatan UKS. Usaha kesehatan sekolah diperlukan karena : 1. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan. 2. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. 3. Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik. 4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai. 5. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang menerapkan wajib belajar. 6. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat umumnya.

2.1.7 Pelaksana Kegiatan UKS. Yang terlibat dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah adalah : 1. Guru. 2. Peserta Didik. 3. Petugas kesehatan dari Puskesmas. 4. Masyarakat Sekolah.

2.2

Peran Perawat / Ners

Peranan perawat atau ners dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) antara lain : 1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah : - mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data dan perumusan masalah dan prioritas masalah. - menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pelaksana UKS. - melaksanakn kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun. - penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS. - pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 2. Sebagai pengelola kegiatan UKS. 3. Sebagai edukator dalam bidang kesehatan dengan memberikan pendidikan kesehatan.

BAB III RENCANA PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1

Rencana Kegiatan Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sebanyak 4 kali pada kelas dan sekolah

yang berbeda dengan perincian waktu kegiatan, lokasi dan materi yang diberikan sebagai berikut : 1) Penyuluhan tentang cacar (untuk Kelas I). Tempat Hari / Tanggal Waktu : Di SDN Kedungwaru 1 : Senin; 05 Oktober 2011 : Jam 07.30 09.00 WIB

2) Kegiatan Penyuluhan tentang Penyakit Diare dan Pencegahannya (untuk Kelas V). Tempat Hari / Tanggal Waktu : Di SDN Kedungwaru II : Selasa; 06 Oktober 2011 : Jam 07.30 09.00 WIB

3) Penyuluhan tentang cacar (untuk Kelas I). Tempat Hari / Tanggal Waktu : Di SDN Kedungwaru III : Rabu; 07 Oktober 2011 : Jam 07.30 09.00 WIB

4) Kegiatan Penyuluhan tentang Penyakit Diare dan Pencegahannya (untuk Kelas V). Tempat Hari / Tanggal Waktu : Di SDN Kedungwaru 1 : Senin; 05 Oktober 2011 : Jam 09.30 10.30 WIB

3.2

Prosedur Kegiatan Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan sesuai dengan Program dari Puskesmas

Kedungwaru dimana pada bulan Oktober merupakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Rincian kegiatan adalah sebagai berikut : 1) Pemberian Cacar (untuk Kelas I). Tempat Hari / Tanggal Waktu : Di SDN Kedungwaru I : Senin; 05 Oktober 2011 : Jam 07.30 09.00 WIB

2) Pemberian Cacar (untuk Kelas I). Tempat Hari / Tanggal Waktu : Di SDN Kedungwaru II : Selasa; 06 Oktober 2011 : Jam 07.30 09.00 WIB Selain kegiatan imunisasi dilakukan pula kegiatan analisis penggunaan garam beryodium dengan cara meminta anak-anak kelas I untuk garam dapur yang dipakai di rumah untuk kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar yodium pada garam tersebut.

3.3

Indikator Keberhasilan Pelaksanaan kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat mahasiswa melakukan survey pada masing-masing sekolah yang meliputi : 1. Keberadaan sumber air bersih. 2. Survei kamar mandi / WC. 3. Kebersihan dan pemeliharaan warung / kantin. 4. Penyediaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.

Hasil kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat adalah sebagai berikut : A. Di SDN Kedungwaru I 1. Terdapat sumber air bersih yang berasal dari PDAM. 2. Kamar mandi / WC ada dan cukup bersih, penjaga sekolah membersihkan tiap hari.

3. Warung / kantin cukup bersih dan terpelihara. 4. Tempat pembuangan sampah tersedia dan terpelihara.

B. Di SDN Kedungwaru II. 1. Terdapat sumber air bersih yang berasal dari PDAM. 2. Kamar mandi / WC ada dan cukup bersih, penjaga sekolah membersihkan tiap hari. 3. Warung / kantin cukup bersih dan terpelihara, namun masih berada di lingkungan terbuka. 4. Tempat pembuangan sampah tersedia dan terpelihara, namun dalam kondisi terbuka.

C. Di SDN Kedungwaru III 1. Terdapat sumber air bersih yang berasal dari PDAM. 2. Kamar mandi / WC ada dan cukup bersih, penjaga sekolah membersihkan tiap hari. 3. Warung / kantin cukup bersih dan terpelihara, namun masih berada di lingkungan terbuka. 4. Tempat pembuangan sampah tersedia dan terpelihara.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, N., (1998), Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.

Pusat pendidikan dan pelatihan pegawai di Departemen Kesehatan RI, (1985), Buku paket penyuluhan kesehatan masyarakat bagi pekarya kesehatan Puskesmas, Jakarta.

You might also like