You are on page 1of 19

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKLEKTAL A.

Pengertian tulang Rangka manusia tersusun dari tulang tulang (206 tulang) yang membentuk suatu rangka tubuh. Selain tersusun dari tulang rangka tubuh di sebagian tempat juga dilengkapi dengan kartilago

(tulang rawan).

B. Fungsi tulang

1. Menyokong struktur tubuh 2. Menjadi tempat melekatnya serat otot 3. Membentuk sel darah 4. Menyimpan ion anorganik(yaitu, kalsium dan fosfor) 5. Melindungi organ dalam dari trauma Rangka digolongkan menjadi 3 yaitu : 1. Axial skeleton 2. Appendicular skeleton

3. Articaltion C. Bagian-Bagian Rangka Aksial 1. Tengkorak

a) Tulang frontal membentuk dahi, langi-langit rongga nasal, dan langit-langit orbita (kantong mata).

Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang pada masa kanak-kanak awal berfusi dengan penuh.

Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda.

Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabela.

Tepi supraorbital yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen supraorbital (takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri dan saraf. b) Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium.

Sutura sagital yang menyatukan tulang kiri dan kanan adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago.

Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang frontal Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang oksipital

c) Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium.

Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga kranial dengan rongga spinal.

Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang mencuat diatas foramen magnum.

Kondilus oksipital adalah dua prosesus oval pada tulang oksipital yang dengan berartikulasi vertebra serviks pertama, atlas. d) Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari cranium.

Bagian skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih dan tipis yang membentuk pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang temporal. Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian temporal dari setiap tulang zigomatikus untuk membentuk arkus zigomatikus.

Bagian petrous terletak di dalam dasar tengkorak dan tidak dapat dilihat dari samping. Bagian ini berisi stuktur telinga tengah dan telinga dalam.

Bagian mastoid terletak di belakang dan di bawah liang telinga. Prosesus mastoid adalah tonjolan membulat yang mudah teraba di belakang telinga

1. Pada orang dewasa prosesus mastoideus mengandung ruang-ruang udara, yang disebut sel-sel udara mastoid mastoid (sinus), dan dipisahkan dari otak oleh sekat tulang yang tipis. 2. Inflamasi pada sel udaara mastoid (mastoiditis) dapat terjadi akibat infeksi telinga tengah yang tidak diobati.

Bagian timpani terletak disisi inferiorbagian squamosa dan sisi anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga (meatus auditori eksternal dan memiliki prosesus stiloid yang ramping untuk melekat pada ligamen stiloid. e) Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata.

Lempeng plate kribriform membentuk sebagian langit langit rongga nasal dan terperforasikan untuk jalur saraf olfaktori. Bagian krista galli (disebut demikian karena kemiripannya dengan jengger ayam jantan) adalh prosesus halus tringular yang

menonjol kedalam rongga kranial diatas lempeng kribriformis dan berfungsi sebagai tempat perlekatan perlapis otak.

Lempeng perpendikular menonjol kearah bawah disudut kanan lempeng kribriform dan membentuk bagian septum nasal yang memisahkan dua rongga nasal. Massa leteral mengandung sel sel udara atau sinus etmoid tempat mensekresi mukus.

Konka nasal superior dan tengah atau turbinatum. Menonjol secara medial dan berfungsi untuk memper luas area permukaan rongga nasal.(konka nasal inferior merupakan tulang tersendiri). f) Tulang sfenoid berbentuk seperti kelalawardengan sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior cranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoit dan tulang frontal.

Badan sfenoid memiliki suatu lekukan , sela tursika yang menjadi tempat kelenjar hipofisis.

Sayap besar dan sayap kecil menonjol kearah lateral dari badan tulang. Prosesus pterigoid menonjol kearah inferior dari badan tulang dan membentuk dinding rongga nasal.

2. Vertebra

a) Kolumna vertebra, menyangga berat tubuh dan melindungi medulla spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan diskus fibrokartilago intervertebal. 1) Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumbal, dan tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum dan tiga sampai lima tulang koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks. 2) Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen) intervertebralis diantara vertebra yang letaknya bersebelahan

b) Strutur khas vertebra 1) Badan atau setrum menyangga sebagian besar berat tubuh. 2) Lengkung saraf (vertebra), terbentuk dari dua pedikel dan lamina,

membungkus rongga saraf dan menjadi lintasan medulla spinalis.

3) Prosesus spinosa menonjol dari arah lamina kea rah posterior dan inferior untuk tempt perlekatan otot. 4) Prosesus transversa menjorok ke arah lateral 5) Prosesus pengartikulasi inferior dan prosesus pengartikulasi superior menyangga faset untuk berartikulasi dengan vertebra atas dan vertebra bawah.

c) Variasi regional pada karakteristik vertebra

1) Vertebra serviks memiliki foramina tranversal untuk litasan arteri vertebra, vertebra srviks pertama dan kedua dimodifikasi untuk menyangga dan menggerakkan kepala. Atlas: vertebra serviks pertama dan tidak mimiliki badan Aksis: vertebra serviks kedua, memiliki prosesus odontoid yang menonjol ke atas dan

bersandar pada tulang atlas Vertebra serviks ketujuh memiliki prosesus spinosa yang panjang, sehingga dapat

teraba dan terlihat pada pangkal leher. Oleh karena itu, vertebra ini sering disebut sebagai vertebra prominens. 1) Vertebra toraks memiliki prosesus spinosa panjang, yang mengarah ke bawah, dan memiliki faset artikular pada prosesus transversus, yang digunakan untuk artikulasi tulang iga. 2) Vertebra lumbal merupakan vertebra terpanjang dan terkuat. Prosesus spinosanya pendek dan tebal, serta menonjol hampir searah garis horizontal. 3) Sakrum adalah tulang triangular. Bagian dasar tulang ini berartikulasi dengan vertebra lumbal kelima.

3. Ulna

a. Ujung proksimal [ujung atas] tulang ulna tampak seperti yang terurai. Bagian atas pulinan tersebut adalah prosesus oleklanon, yang masuk dengan pas kedalam fosa oleknanon humerus saat lengan bawah berekstensi punuh. Bagian bawah piihan adalah prosesus kronoid,yang masuk dangan pas kedam frosa koronoid humerus saat

lengan bawah berefleksi penuh. Takik radial, yang terletak dibawah prosesus koronoid, mengakomodasi bagian kepala dari tulang radius.

b. Ujung distal (bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang yang disebut kepala. Bagian ini berartikulasi dengan prosesus ulnar tulang radius. Bagian kepala memanjang keatas prosesus stiloid tulang ulna.

4. Radius

a. Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus yang berartikulasi dengan kapitulum homerus dan takik radial tulang ulna. b. Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps terletak pada batang radius tepat dibawah bagian kepala. c. Ujung distal tulang radius memiliki permjukaan karpal konkaf yang beraktikulasi dengan tulang pergelangan tangan, sebuah takik ulnar pada permukaan medialnya untuk berartikulasi dengan tulang ulna, dan sebuah prosesus stiloid di sisi lateral. . Toraks

Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula, skapula, sternum, dan tulang-tulang kostal.

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid.

Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan manubrium sternum.

Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12.

Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena masingmasing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2 kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak berartikulasi sama sekali).

Rangka apendikular Ekstremitas atas

Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.

Skapula

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.

Klavikula

Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.

Humerus

Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.

Ulna

Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.

Radius

Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.

Karpal

Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal

tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.

Metakarpal

Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan

menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.

Tulang-tulang phalangs

Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.

Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.

Pelvis

Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masingmasing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.

Femur

Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.

Tibia

Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.

Fibula

Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.

Metatarsal

Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.

Phalangs

Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan. D. pengertian sendi Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan. Sendi di klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).

Klasifikasi structural persendian

1. Sendi fibrosa Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat mis, sutura tulang tengkorak. Kadang sendi dapat sedikit bergerak. 1. Sendi kartilago Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago mis, antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas. 1. Sendi synovial Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umm. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (misalnya : lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll) tetapi beberapa sendi synovial secara relative tidak bergerak (misalnya : sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membrane synovial tipis. Membrane ini menskresi cairan synovial kedalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan tulang. Pada beberapa sendi terdapat satu sabit kartilago fibrosa yang sebagian memisahkan tulangtulang sendi (misalnya : lutut, rahang)

Klasifikasi fungsional persendian Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara structural, persendian ini dibungkus dengan

1)

jaringan ikat fibrosa atau kartilago. 1. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak. 2. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. 2) Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatasyang memungkinkan terjadinya

sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi. 1. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago,yang menjadi bantalan sendi yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. 2. Sindenmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan seratserat jaringan ikat kolagen. 3. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti padagigi yang tetanam pada alveoli. 3) Diartrosis adalah sendi yang bergerak bebas,disebut juga sendi synovial. Sendi ini

memiliki rongga sendi yang berisi cairan synovial, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi synovial dilapisi kartilago artikular. Ciri ciri sendi diartrosis

Pada setiap sendi bagian ujung sendi ditutupi oleh tulang rawan hialin yang halus, dilapisi oleh selubung fibrus kapsul sendi

Kapsul dilapisi oleh membran sinovial yang mensekresi cairan pelumas dan peredam getaran dalam kapsul sendi (cairan synovial), sehingga tidak terjadi kontak/sentuhan antar permukaan tulang

Untuk membentuk sendi maka antar tulang dihubungkan dengan ligamen (pita jaringan ikat fibrus)

Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi sehingga jaga kestabilan sendi

Diantara permukaan tulang rawan sendi terdapat diskus artikularis Jenis jenis sendi diartrosis

Sendi Peluru

Kepala sendi yang bulat tepat masuk di dalam rongga cawan sendi sehingga memungkinkan gerakan bebas penuh Contoh: Sendi panggul dan bahu

Sendi Engsel/Hinge

Sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang sehingga arah gerak hanya pada satu arah Contoh: Siku dan lutut

Sendi Pelana

Permukaan sendi berbentuk pelana, arah sumbu yang satu permukaan cembung dalam arah sumbu yang lain cembung Contoh: Pada dasar ibu jari

Sendi Pivot / Kisar

Gerakan rotasi sesuai dengan arah panjang tulang untuk melakukan aktivitas Contoh: Sendi antara radius dan ulna (untuk membuka pintu)

Sendi Peluncur

Gerakan ke semua arah Contoh: Sendi tulang karpal

Sendi Kondiloid

Mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral ke belakang dan ke depan sehingga flexi, extensi, abduksi, adduksi (ke samping) Contoh: Temporomandibula 4) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membrane synovial, dan ditemukan di luar

rongga sendi. Kantong ini terletak dibawah tendon atau otot dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan tendon atau otot di atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi, seperti pada siku atau tempurung lutut.

Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang-tulang yang membentuk artikulasi. Otot tersebut memberikan tenaga, tulang berfungsi sebagai pengungkit, dan sendi berfungsi sebagai penumpu.

1.

Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sedut antara dua tulang atau duan bagian tubuh,

seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping. 1. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kea rah depan (meninggikan bagian dorsal kaki) 2. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki 3. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh. 1. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada siku dan lutut setelah fleksi. 2. Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagianbagian tubuh melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang. 3. Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki. 4. Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai. 5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala.

1. Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang. 2. Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke depan. 3. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut. 4. Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai menghadap ke dalam atau kea rah medial. 5. Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan diatas daerah yang rusak dan berbatu-batu. 6. Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan. 10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti saat meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada. 11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula). 12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut. Gangguan pada Articaltion (persendian) 1. Terkilir adalah cedera sendi yang dapat meregangkan atau mungkin melukai ligamen atau tendon yang membungkus sendi. Hal ini biasanya terjadi akibat berputar dengan tiba-tiba dan tubrukan pada sendi. Terkilir adalah cedera ringan yang tidak menyebabkan rupture jaringan.

2. Dislokasi (luksasi) suatu keadaan terjadi kesalahan letak permukaan artikulasi suatu persendiaan. Persendiaan lutut dan bahu merupakan sendi rawan terhadap terjadinya dislokasi. 3. Bursitis, peradangan pada bursa yang menyatu dengan sendi, terjadi akibat eksersi sendi yang berlebihan atau karena infeksi. Peristiwa ini paling sering terjadi pada bursa subakromial di bahu dan mengakibatkan nyeri dan pergerakan sendi bahu yang terbatas atau pada bursa antara Prosesus olekranon dan kulit (tennis elbow). Bursitis prepatelar (housemaids knee) mungkin terjadi akibat sering berlutut. 4. Artritis adalah sebutan umum untuk semua jenis penyakit persendian, semua penyakit persendian ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan peradangan, serta semuanya mengakibatkan derajat kepincangan yang berfariasi. Artritis dibagi menjadi 4 yaitu : 1. Artritis reumatoid adalah suatu penyakit sistematik yang menyerang jaringan ikat dengan inflamasi persendian sebagai manifestasi utama. 1. Penyakit ini mengakibatkan penebalan membrane sinovial dengan kerusakan lanjut pada kartilago artikular. 2. Walaupun masa remisi sudah berlangsung, penyakit ini cenderung menjadi kronik dan progresif. 3. Osteoartritis adalah suatu penyakit persendian degeneratif yang kelihatannya berkaitan dengan proses penuaan, obesitas, atau trauma persendian. 1. Gejala penyakit ini jarang muncul pada usia 40 tahun, dan pada akhirnya setiap orang akan mengalami osteoartritis sampai derajat keparahan tertentu. 2. Kartilago hialin artikular hancur dan pertumbuhan tulang yang berlebihan pada tepi-tepi artikular ditambah dengan hilangnya ruang sendi mengakibatkan nyeri, terutama setelah beraktivitas. Penyakit ini bukanlah penyakit yang menyababkan kepincangan, kecuali jika persendian panggul terserang. 3. Artritis Gouti, yang menyerang sebagian besar laki-laki dewasa adalah akibat kelainan metabolisme asam nukleat, yang menyebabkan penumpukan asam urat dalm persendian tertentu.

4. Artritis infeksius terjadi saat bakteri atau produk bakteri tersebut berdiam dalam persendian dan mengakibatkan peradangan. 1. Artritis Gonokokus menyebabkan nyeri akut dan terjadi akibat invasi organisme penyebab gonore ke dalam sendi. 2. Infeksi Stafilokokus juga dapat menyebakan gejala arthritis.

E. karakteristik jaringan otot

1. jaringan peka rangsangan. 2. mengandung protein kontraktil. 3. mencetuskan semua mekanisme kontraksi. 4. bersifat dapat mengubah tenaga kimia menjadi tenaga mekanik disertai pelepasan panas.

a. jenis jenis otot 1) otot rangka 2) otot jantung. 3) otot polos

You might also like