Professional Documents
Culture Documents
Jaringan komunikasi antara satu sel dgn sel lain menghasilkan suatu kordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi dll. Sistem komunikasi ini dilakukan oleh sistem syaraf bersama dgn sistem endokrin yg brfungsi untuk mengontrol aktivitas organ/ jarigan tubuh. Sistem syaraf mengatur kegiatan tubuh dgn cepat sedangkan sistem endokrin mengatur fungsi metabolik tubuh pd jalur lambat
Ada 3 kelompok komunikasi ekstraseluler : 1. Isyarat endokrin hormon endokrin 2. Paracrine isyarat kimiawi paracrine disebut neurotransmetter / neurohormon 3. Autocrine pada kondisi patologik, co : pd sel tumor Komunikasi antarsel biasanya melewati 6 tahap : 1. Sintesis 2. Pelepasan hormon 3. Transpor ke organ target 4. Pengenalan petunjuk( sering oleh reseptor protein yg spesifik 5. Penerjemah 6. Respon
SISTEM SYARAF
Sistem syaraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan maka semakin kompleks sistem syarafnya Dalam kegiatannya , syaraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.
Reseptor adalah satu atau sekelompok sel syaraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan
SYARAF
A. SISTEM SYARAF
S. Syaraf ada 2 Macam: 1. S. Syaraf Pusat (Central nervous system) 2. S. Syaraf Otonom Fungsi Saling Melengkapi 1. Mengatur Kegiatan Tubuh 2. Mengolah Informasi yang masuk sedemikian rupa sehingga sehingga terjadi reaksi motorik yang tepat
S. Syaraf Pusat
Diwakili o/ Otak (ensephalon) & tulang belakang (medula spinalis) Fungsi Otak: 1. Menerima input dan menginterpretasikan informasi dari semua organ2 sensor baik internal maupun eksternal 2. Menghasilkan output berupa perintah untuk koordinasi semua bagian badan sbg impuls saraf/hormon 3. Integrasi antara kedua aspek fungsi otak masing masing syaraf membawa impuls isyarat elektrokimiawi- yg dicetuskan oleh suatu rangsang
Syaraf Otonom
S. S. Otonom ada 2: 1. S.S Simpatis: Aktif bila tubuh memerlukan energi (effect andregenik) zat adreanalin) 2. S.S Parasimpatis: Aktif bila waktu istirahat (Effect choligenergik) zat acetilcholin S. S Otonom berfgs mngontrol fgs vegetatif tubuh a.l: 1. Mengatur kegiatan jantung & pembuluh darah 2. Mengatur kerja urat daging licin 3. Mengatur kerja kelenjar2
Bentuk Umum Syaraf Satuan Dasar S. Saraf: Neuron Berdasarkan fungsinya Neuron dibagi 3: 1. N. Sensoris: membawa isyarat dari organ2 sensoris ke otak & sum sum Tlg Blkg 2. N. Motorik: membawa petunjuk dari otak & sum2 TB ke Organ, jantung, usus dan Organ tubuh lainnya 3. Interneuron: menggerakkan isyarat bolak balik lewat lintasan antara otak, sum2 TB & organ2 tubuh
Reseptor Sensoris
1. Kebanyakan sist. saraf dr pengalaman sensoris reseptor sensoris ( R. penglihatan, penciuman, pengecapan) dpt mnyebabkan suatu reaksi Segera/kenangan yang bisa disimpa dalam otak shg dpt membantu reaksi tubuh di masa depan. 2. Informasi dari R. sensoris masuk ke Sistem saraf R. Sensoris Nervus Spinalis Medula Spinalis Medula Oblongata Talamus Mesensefalon Cerebllum (otak kecil)
Korteks Serebri
Motorik Efektor
Fungsi Motorik Sistem Saraf:
Sinaps: Bagian saraf yang mengolah informasi, tempat hubungan antar neuron neuron Sinaptik Neuron: berfungsi untuk memblokir, mengubah/diintegrasikan dengan impuls Dari neuron lain yang dikirim oleh S.S Pusat
Sinaps Neuron
Informasi dari sistem saraf pusat dikirim ke seluruh tubuh melalui satu persatu rangkaian neuron Impuls dihambat/Diteruskan o/ sekresi neurotransmitter yang terjadi dibongkol Sinaps
Transmitter perangsang pada sinaps neuron saraf pusat adalah asetil kolin, Norepinefrin, dopamin, serotonin, L-glutamat, dan L-aspartat Transmitter penghambat; L asam gama aminobutirat (GABA), glisin, taurin dan alanin
Merangsang
Saraf Otonom
Asetilkolin Norepinefrin
Protein / Lipoprotein